1. 1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Australia Indonesia Partnership
for Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
KEPERAWATAN
Reni Chairani
KOMUNITAS I
MODUL
SEMESTER 6
Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Khusus
KEGIATAN BELAJAR 3
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK
KHUSUS REMAJA
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pendahuluan
Salah satu sasaran pelayanan keperawatan
komunitas adalah pelayanan pada
kelompok khusus. Kelompok khusus adalah
kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan umur, permasalahan baik
fisik, mental, sosial yang memerlukan
bantuan karena ketidakmampuan dan
ketidaktauan kelompok dalam memelihara
kesehatan terhadap dirinya sendiri. Asuhan
keperawatan pada kelompok khusus
diberikan dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan, pada prinsipnya sama
dengan proses keperawatan individu,
keluarga, maupun komunitas, yang berbeda
hanyalah sasarannya. Yang perlu dikaji dalam
kelompokkhususinisecaramendalamadalah
latar belakang yang menyebabkan timbulnya
masalah pada kelompok tersebut, karena
setiapkelompokmempunyaikebutuhanyang
berbeda. Pengkajian ini menjadi dasar untuk
membuat perencanaan keperawatan yang
tepat.
Perawat komunitas seyogyanya dapat
memberikan pelayanan keperawatan pada
kelompok khusus di tatanan komunitas,
penyusunan modul ini diharapkan dapat
membantu perawat lebih memahami
tentang kebutuhan keperawatan pada
kelompok khsusu. Modul ini terdiri dari
empat kegiatan belajar, dan diberi alokasi
waktu delapan jam pertemuan, berikut
uraiannya :
• Kegiatan Belajar 1: Asuhan
Keperawatan
Komunitas pada kelompok khusus
balita
• Kegiatan Belajar 2: Asuhan
KeperawatanKomunitas pada
kelompok khusus Usia
Gambar : Kelompok Komunitas
A. Gambaran Umum
3. 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
Sekolah
• Kegiatan Belajar 3: Asuhan Keperawatan
Komunitas pada kelompok khusus Remaja
• Kegiatan Belajar 4: Asuhan Keperawatan
Komunitas pada kelompok khusus Pekerja
Setelah mempelajari modul ini diharapkan saudara dapat : 1). menjelaskan tentang
asuhan keperawatan pada kelompok khusus balita; 2).; menjelaskan tentang asuhan
keperawatan pada kelompok khusus usia sekolah; 3). menjelaskan tentang asuhan
keperawatan pada kelompok khusus remaja; 4). menjelaskan tentang asuhan
keperawatan pada kelompok khusus pekerja.
Untuk memudahkan saudara mempelajari modul ini, berikut langkah-langkah belajar
yang harus saudara lakukan :
1). Pahami dulu mengenai kebutuhan kesehatan dari masing-masing kelompok khusus.
2). Amati bagaimana pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok
khusus yang telah ada saat ini
3). Pelajari setiap kegiatan belajar secara bertahap, dan kerjakan tes dan tugas yang
ada di modul ini
4). Keberhasilan proses pembelajaran sangat tergantung pada kesungguhan saudara
untuk mempelajari isi modul ini
5). Silahkan hubungi fasilitator/dosen yang mengajar modul ini untuk mendapatkan
penjelasan lebih
Kami yakin dengan semangat belajar yang tinggi, saudara akan menyenangi dan mudah
memahami isi modul ini. Selamat belajar, semoga bermanfaat untuk meningkatkan
pemahaman perawat sebagi modal dalam memberikan pelayanan keperawatan
komunitas pada kelompok khusus yang bermutu dan bermanfaat.
4. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kegiatan
Belajar 3
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KELOMPOK KHUSUS REMAJA
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari isi modul ini, saudara diharapkan dapat memahami tentang asuhan
keperawatan pada kelompok khusus remaja.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari modul ini, merujuk pada tujuan umum saudara diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengorganisasian pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok khusus remaja
2. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang lazim terjadi pada kelompok khusus
remaja
3. Menjelaskan proses keperawatan komunitas pada kelompok khusus remaja
D. Uraian materi
C. Pokok –Pokok Materi
Berikut pokok-pokok materi yang dapat saudara pelajari didalam modul ini :
1. Pengorganisasian pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok
khusus remaja
2. Masalah kesehatan yang lazim terjadi pada kelompok khusus remaja
3. Proses keperawatan komunitas pada kelompok khusus remaja
Remaja adalah salah satu kelompok
risiko terhadap masalah kesehatan yang
membutuhkan perhatian dan pelayanan
khusus. Mengingat selama ini model
pelayanankesehatanremajamasihdisamakan
dengan pelayanan kesehatan yang lain dan
tidak adanya pelayanan kesehatan khusus
remaja membuat remaja merasa sulit jika
membutuhkan bantuan terkait kesehatan.
Masa transisi remaja mempunyai banyak
permasalahan kompleks yang membutuhkan
penanganan khusus dan tepat, mereka
tidak dapat lagi digolongkan anak-anak dan
Gambar : Pelayanan kesehatan
juga belum tepat jika dimasukkan kedalam kelompok dewasa. Seyogyanya remaja
juga mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
dengan menyediakan klinik khusus remaja yang diharapkan dapat membantu remaja
menyelesaikan permasalahannya (Jawa Pos, 2002, Klinik Anak-Lansia Ada, Khusus
Remaja Mana? http//www.e-psikologi.com/remaja/napza.htm, diperoleh 25 April 2005).
Banyaknya permasalahan yang dihadapi remaja disebabkan karena masa remaja
merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa dan masa ini
disebut juga sebagai masa krisis pembentukan identitas diri yang membutuhkan
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
bimbingan dari orang dewasa di lingkungannya terutama orang tua (Soekanto, 1990).
Namun remaja mempunyai kecenderungan untuk melepaskan diri dari keterikatan dan
ketergantungannya terhadap keluarga dan lebih berorientasi kepada kelompok teman
sebaya (peer group). Remaja juga mempunyai kecenderungan melakukan hal-hal yang
tidak disetujui keluarga atau lingkungannya, meskipun dilakukannya karena terpaksa
oleh tekanan teman sebayanya atau keinginan sendiri. Hal ini sangat dimaklumi karena
sifat keingintahuan remaja tentang sesuatu hal yang baru sangat tinggi (Fauzi,2004).
Pada kegiatan belajar 3 ini kita akan membahas tentang pelayanan keperawatan
komunitasyangdapatdiberikanpadaremaja, untuklebihmenginternalisasipembahasan
ini, cobalah saudara tuliskan pendapatnya pada kolom berikut ini. Menurut pengamatan
saudara perubahan apa yang terjadi pada masa remaja?
Bagus, saudara telah mampu memberikan hasil pengamatan tentang pekembangan
remaja.
1. Pengorganisasian pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok
khusus remaja
Remaja sebagai masa transisi dibagi menjadi 3 periode yaitu : early adolescence (usia
12-13 tahun), middle adolescence (usia 14 – 16 tahun), dan late adolescence (usia 17 –
20 tahun). Yang dimaksud dengan remaja awal (early adolescence) adalah masa yang
ditandai dengan berbagai perubahan tubuh yang cepat, dan sering mengakibatkan
kesulitan dalam menyesuaikan diri. Pada saat ini remaja mulai mencari identitas
diri. Remaja pertengahan (middle adolescence) ditandai dengan bentuk tubuh yang
sudah menyerupai orang dewasa. Oleh karena itu remaja seringkali diharapkan dapat
berperilaku seperti orang dewasa meskipun belum siap secara psikis. Pada masa ini
sering terjadi konflik karena remaja sudah mulai ingin bebas mengikuti teman sebaya
yang erat kaitannya dengan pencarian identitas, dilain pihak mereka masih tergantung
dengan orang tua. Sedangkan yang dimaksud dengan remaja akhir (late adolescence)
ditandai dengan melambatnya pertumbuhan biologis dan meningkatnya kemampuan
menyelesaikan masalah.
Mengingat remaja mengalami tumbuh kembang baik secara fisik, kognitif, mental,
moral, dan sosial, maka remajapun mempunyai tugas perkembangan yang harus
diselesaikannya. Perawat komunitas dapat membantu remaja memenuhinya. Berikut
tugas perkembangan remaja menurut Havighurst (dalam Helms & Turner, 1995;
Dariyo, 2004) adalah :
a. Mampu menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis dan psikologis,
6. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
yang akan berdampak positif terhadap pembentukan identitas dirinya dan
dapat meningkatkan harga dirinya.
b. Mampu belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki atau perempuan, yang
didasari atas saling menghargai dan menghormati. Kondisi ini membuktikan
adanya perkembangan remaja dalam kemampuan interpersonalnya, selain
itu remaja akan merasa lebih dihargai dan merasa tidak terisolasi dari
lingkungannya.
c. Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang lain yang
merupakan bukti kepercayaan orang tua terhadap remaja, tentu saja hal
ini sangat menunjang perkembangan konsep diri remaja. Perasaan tidak
bebas dan merasa diintimidasi oleh orang tua atau orang lain menjadi salah
satu alasan mengapa remaja melakukan hal yang menyimpang (Espeland,
2005).
d. Menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tugas ini, umumnya remaja berusaha mempersiapkan
diri dengan menempuh pendidikan formal maupun non formal. Masa remaja
disebut juga sebagai masa aquisitif yakni masa mencari bekal untuk
mewujudkan cita-citanya. Jika saja remaja dapat menjalankan tugas ini
melalui proses pendidikan, kemampuan kognitif, moral dan interpersonal
remaja tentu akan berkembang dengan baik.
e. Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomis.
Tuntutan kemandirian seringkali membuat remaja merasa ingin bebas dari
hal-hal yang mengatur kehidupannya, termasuk aturan orang tua (Dariyo,
2004). Kondisi ini sering menimbulkan konflik antar remaja dengan orang
tuanya dan konflik ini juga akan mendorong remaja melakukan perilaku yang
menyimpang sebagai bentuk protes terhadap kondisi yang dihadapinya
(Espeland, 2005).
Melihat kompleksnya kebutuhan remaja, Pemerintah sebenarnya telah membuat
program yang dikhususkan untuk
membantu remaja dalam memenuhi
kesehatannya yaitu program PKPR
(Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja).
PKPR ini merupakan pelayanan kesehatan
yang ditujukan dan dapat dijangkau oleh
remaja,menyenangkan,menerimaremaja
dengan tangan terbuka, menghargai,
menjaga kerahasiaan, peka, serta efektif
dan efisien dalam memenuhi kebutuhan
remaja.
Adapun PKPR secara umum bertujuan
untuk mengoptimalisasi pelayanan
kesehatan remaja di Puskesmas. Tujuan
Khususnya adalah : a. Meningkatkan
pelayanan kesehatan remaja; b.
Meningkatkan pemanfaatan Puskesmas;
c. Meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan remaja.
Kegiatan PKPR dlakukan didalam gedung
maupun di luar gedung Puskesmas.
Kegiatan dalam gedung Puskesmas
yaitu : pelayanan konseling, penyuluhan
kesehatan, pelayanan keperawatan dan
pengobatan. Pelayanan luar gedung
puskesmas dapat dilakukan dengan
memberikan layanan UKS; menjadi nara
sumber dan pelayanan medik; melakukan
perluasan jangkauan pelayanan : remaja
mesjid, karang taruna, pramuka, anak
jalanan, industri.
Nah bagaimana dengan pelayanan PKPR
ditempat saudara/ apakah sudah berjalan
optimal seperti tujuan pelaksanaannya?
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
2. Masalah Kesehatan yang lazim terjadi pada remaja
Saudara pasti sudah melewati fase remaja ini, dan memang banyak sekali masalah
kesehatan remaja yang memerlukan bantuan orang dewasa untuk menyelesaikan.
. Berikut ini beberapa masalah kesehatan yang lazim
terjadi pada remaja yaitu :
1) Gangguan gizi : kelebihan/kekurangan nutrisi menjadi masalah penting bagi
pertumbuhan remaja, dan prevalensi anemia remaja putri (10-14 tahun) :
57,1% (SKRT, 1995).
2)Peningkatan penyalahgunaan Napza : dimulai dengan kebiasaan merokok
diusia dini yaitu usia 10-14 tahun, dan diperkirakan yang menjadi perokok
terbesar usia 15-19 tahun sebesar 59,1% (Susenas, 2001).
3)Peningkatan IMS dan HIV/AIDS : proporsi infeksi HIV (1996-2001) terbanyak
diderita kelompok usia 20-29 yahun sebesar 29,8%.
4)Kehamilan remaja, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Abortus :
Survey 2002 di Jakarta : siswa SMA 8,9% dan siswi SMA 5,3% pernah
melakukan hubungan seks
5)Kecelakaan : SKRT (2007) penyebab kematian utama usia 10-24 tahun
kecelakaan menempati urutan 1 pada laki-laki dan ke-3 pada perempuan.
6)Kenakalan remaja : tawuran, coret-coret, kebut-kebutan
7)Kekerasan pada perempuan seperti penjualan wanita, dan kekerasan
domestik (rumah tangga).
8)Kesehatan mental : setiap tahun ada 100.000-200.000 remaja bunuh diri
(WHO, 1998).
Gambar : Tawuran antar remaja
b. Penyebab masalah kesehatan remaja. Bila dilihat dari masalah diatas, ternyata
banyak masalah remaja yang perlu diatasi segera sejak dini, agar tidak berisiko
lanjut menjadi masalah yang lebih parah. Berikut ini penyebab mengapa
masalah tersebut dapat terjadi yaitu :
1) Kurangnya pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan perilaku remaja terhadap
kesehatannya
2)Kurangnya kepedulian orang tua, masayarakat, serta pemerintah dalam
mengatasai masalah remaja
3)Belum optimalnya pelayanan kesehatan remaja
8. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
c. Strategi intervensi. Strategi Intervensi yang dapat digunakan untuk membantu
mengatasi masalah kesehatan remaja yaitu :
1) Peningkatan partisipasi aktif remaja dalam meningkatkan kesehatannya
2) Penigkatan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam meningkatkan
kesehatan remaja
3) Peningkatan kemitraan antar institusi, lembaga, organisasi dan sektor
swasta dalam upaya meningkatkan kesehatan remaja
4) Peningkatan penyediaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan yang
berkualitas kepada remaja
3. Proses Keperawatan komunitas pada kelompok khusus remaja
Berikut 5 tahapan proses keperawatan yang dapat dilaksanakan oleh perawat komunitas :
a. Pengkajian
1) Core : jumlah remaja, riwayat atau perkembangan remaja, kebiasaan, perilaku
yang ditampilkan, nilai, keyakinan, dan agama
2) Lingkungan fisik : bagaimana kondisi jalan, bangunan, fasilitas umum seperti
tempat perbelanjaan, sekolah, taman
3) Pelayanan kesehatan dan sosial : bagaimana yankes dan sosial khusus remaja,
seperti ada klinik konsultasi untuk remaja atau adanya kelompok sosial
remaja? Jarak?
4) Ekonomi : bagaimana perekonomian di wilayah tsb, apakah remaja dilibatkan
bekerja?
5) Transportasi dan keamanan :
Apakah wilayah tempat remaja tinggal termasuk wilayah dengan mobilitas
yang tinggi? Fasilitas transportasi yang dapat digunakan? Kebiasaan remaja
menggunakan alat transportasi? Sistem keamanan terhadap pengaruh luar?
6) Politik dan pemerintahan : bagaimana dukungan pemerintah setempat
terhadap perkembangan remaja? Jenis dukungannya? Apakah ada instruksi/
SK yang mengatur/melindungi hak dan kewajiban remaja? Bagaimana
strategi pemerintah setempat dalam membina remaja?
7) Komunikasi : bagaimana cara remaja berkomunikasi dgn remaja lain atau
dengan keluarga? Media yang digunakan?
8) Pendidikan : sekolah yang ada di sekitar remaja tinggal, kegiatan yang
dilakukan di luar sekolah?peran sekolah?
9) Rekreasi : tempat rekreasi yang sering digunakan remaja? Frekuensi? Orang
yang mendampingi? Tempat rekreasi yang ada didekat wilayah tempat
tinggal remaja?
b. Diagnosa Keperawatan
Berikut ini contoh diagnosa keperawatan pada kelompok khusus remaja, saudara dapat
mengembangkannya dari masalah keperawatan yang ada dan merujuk pada panduan
penulisan diagnosa keperawatan menurut NANDA.
1) Risiko terjadinya perilaku maladaptif akibat gangguan perkembangan
remaja : penyalahgunaan NAPZA pada remaja di desa Rotan Kecamatan Jati
berhubungan dengan kurangnya kemampuan remaja dalam melakukan
upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA sekunder terhadap pengaruh
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
Gambar : Masa remaja
lingkungan dan teman sebaya yang tidak terapeutik
2) Risiko terjadinya penurunan kemampuan dalam mengatasi masalah pada
remaja di wilayah Kelurahan Cibadak Kecamatan Ragunan berhubungan
dengan tidak efektifnya koping remaja dalam mengatasi masalah atau stres
yang dialaminya
c. Intervensi Keperawatan
1) Upaya Pencegahan Primer
a) Pendidikan kesehatan pada orang tua dan remaja
b) Melatih remaja dan keluarga ttg teknik komunikasi, cara
menyelesaikan masalah
c) Memberikan dukungan remaja : bentuk kelompok swabantu remaja
2) Upaya pencegahan sekunder : deteksi dini, tindakan perawatan segera yang
dilanjutkan dengan pembinaan atau layanan konsultasi remaja, program PKPR
di puskesmas
3) Upaya pencegahan tertier : melakukan rehabilitasi, pembinaan lanjutan atau
melakukan rujukan
d. Implementasi
Implementasi dilakukan berdasarkan intervensi yang telah disusun dengan
menggunakan empat pendekatan yaitu :
1) Proses kelompok :
Kegiatan dilakukan dengan melibatkan orang lain, seperti keluarga atau
sesama kelompok, contoh : membentuk kelompok peduli remaja
2) Pendidikan Kesehatan
Peningkatan pendidikan kesehatan pada masyarakat yaitu melalui
penyebarluasan informasi kesehatan melalui berbagai saluran media
3) Kemitraan
Hubungan kerjasama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan,
keterbukaan, dan saling menguntungkan untuk mencapai tujuan bersama
berdasarkan atas kesepakatan, prinsip, dan peran masing-masing (Departemen
Kesehatan RI, 2003), misalnya bermitra dengan BNN, KPAN, Kemendikbud,
10. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kemenag, dan lain-lain
4) Pemberdayaan masyarakat, melibatkan masyarakat untuk berperan aktif dalam
mengatasi masalah remaja. Contoh : pertemuan warga dapat dijadikan media
untuk membahas dan mengatasi masalah remaja
e. Evaluasi
Perawat komunitas bersama komunitas dapat mengevaluasi semua implementasi yang
telah dilakukan dengan merujuk pada tujuan yang telah ditetapkan yaitu mencapai
kesehatan anak usia sekolah yang optimal. Contoh evaluasi yang dapat dilaporkan
adalah : ……….% pengetahuan remaja tentang masalah kesehatan meningkat;
…………% sikap remaja meningkat; …………..% ketrampilan remaja dalam mengatasi
masalahnyameningkat; Kelompok swabantu remaja terbentuk; adanya komitmen
masyarakat untuk melanjutkan intervensi secara mandiri.
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
Selamat saudara telah menyelesaikan kegiatan belajar 3 : Asuhan keperawatan komunitas
pada kelompok khusus remaja, berikut yang dapat dirangkum dari materi diatas adalah :
1. Remaja adalah salah satu kelompok risiko tinggi kesehatan, yang membutuhkan
pelayanan khusus.
2. Penyebab masalah kesehatan remaja adalah: kurangnya pengetahuan, ketrampilan,
sikap, dan perilaku remaja terhadap kesehatannya; kurangnya kepedulian
orang tua, masayarakat, serta pemerintah dalam mengatasai masalah remaja;
belum optimalnya pelayanan kesehatan remaja
3. Masalah kesehatan remaja yang banyak terjadi adalah : Gangguan gizi, peningkatan
penyalahgunaan Napza, peningkatan IMS dan HIV/AIDS, kehamilan remaja,
Kehamilan Tak Diinginkan, dan Abortus, kecelakaan, kenakalan remaja, kekerasan
pada perempuan seperti penjualan wanita, dan kekerasan domestik (rumah tangga),
dan kesehatan mental.
4. PKPR ini merupakan pelayanan kesehatan yang ditujukan dan dapat dijangkau oleh
remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka, menghargai,
menjaga kerahasiaan, peka, serta efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan
remaja
5. Perawat keperawatan komunitas dapat memanfaatkan program ini untuk
memberikan pelayanan khusus bagi remaja.
Rangkuman
12. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
A. Melakukan deteksi dini kenakalan remaja
B. Melatih remaja teknik menolak ajakan teman menggunakan NAPZA
C. Memberikan pelayanan keperawatan segera
D. Melacak remaja pengguna untuk segera diproses di kepolisian
E. Merujuk remaja ke RSKO
3. Perawat menemukan Bedu yang baru berusia 16 tahun mempunyai perilaku
menyimpang yaitu mulai merokok, suka tawuran, termasuk dalam kategori
remaja manakah Bedu?
A. Remaja awal
B. Remaja pertengahan
C. Remaja akhir
D. Remaja bermasalah
E. Remaja maladaptif
4. Terapi modalitas yang dapat dilakukan oleh perawat untuk kasus remaja
penyalahguna NAPZA adalah :
A. Terapi kognitif : melatih menolak ajakan teman menggunakan NAPZA
B. Senam kaki
C. Latihan fisik
D. Sleep enhancement
E. Terapi spiritual
5. Metode belajar yang efektif untuk remaja yang akan belajar berhenti merokok
adalah:
A. Ceramah
B. Poster
C. Leaflet
D. Pelayanan konseling
E. Peberian hukuman
5. Tugas Mandiri
Cobalahsaudaraamatibagaimanapelayanankeperawatankomunitaskhususnyaremaja
di tempat saudara. Apakah program PKPR sudah dilaksanakan dengan baik? Bagaimana
peran perawat komunitas/ puskesmas dalam remaja yang berada didaerah binaannya?
Saudara dapat menuliskan hasil pengamatan pada kertas, dan hubungi fasilitator/dosen
yang ada bila saudara mengalami kesulitan dalam melakukan pengamatan. Selamat
bekerja, salam sukses!
F. Tes Formatif
1. Deteksi dini yang dilakukan perawat untuk mencegah terjadinya penyimpangan
perilaku remaja di kota X, adalah termasuk upaya pencegahan……………….
A. Primer
B. Sekunder
C. Tertier
D. Promotif
E. Kuratif
2. Desa Warna Warni ditemukan banyak remaja yang menyalahgunakan NAPZA,
tindakan keperawatan yang termasuk upaya pencegahan primer yang dapat
dilakukan oleh perawat adalah :
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
Daftar
Pustaka
Allender, J.N., & Spredley, B.W. (2001). Community health nursing : concept and practice.
Philadelphia : Lippincot.
Anderson, E.T. & McFarlane, J. (2000). Community as partner: Theory and practice in nursing.
Philadelphia: Lippincot.
Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi DKI Jakarta. (2004). Manajemen pemberdayaan
masyarakat. Pemda Provinsi DKI Jakarta : Jakarta.
Departemen Kesehatan RI .(2003). Kemitraan menuju Indonesia sehat 2010. Jakarta :
Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI.
Ervin, N.E. (2002). Advanced community health nursing practice : population focused care.
New Jersey: Pearson Education,Inc.
Green, L.W & Kreuteur, M.W. (1991). Health promotion planning : An educational and
environmental approach. London : Mayfield Publishing Company.
Helvie, C.O. (1998). Advanced practice nursing in the community. California: SAGE Publication
Inc.
Hitchcock, J.E., Scubert, P.E., & Thomas, S.A. (1999). Community health nursing: Caring in
action. USA: Delmar Publishers.
McMurray, A. (2003). Community health and wellness : a socioecological approach. Toronto:
Mosby.
Neuman, B. (1995). The Neuman systems model ( 3 ed.). Norwalk, CT: Appleton-Lange.
O’Connor F.M.L; & Parker, E. (2001). Health promotion: Principles and practice in the
Australian Context. Australia: Agency Limited (CAL) under the Act.
Stanhope, M, & Lancaster,J. (2000). Community and public health nursing. The Mosby Tear
Book: St.Louis.
14. 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
LEMBAR JAWABAN
MODUL 2
Kegiatan Belajar 1 :
1. C
2. A
3. C
4. B
5. A
Kegiatan Belajar 2:
1. B
2. A
3. D
4. C
5. E
Kegiatan Belajar 3 :
1. B
2. B
3. B
4. A
5. D
Kegiatan Belajar 4 :
1. B
2. C
3. A
4. D
5. C
Test Akhir :
1. D 6. A 11. C
2. A 7. D 12. B
3. B 8. B 13. B
4. A 9. C 14. C
5. C 10. D 15. B
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015