1. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
II
Mahasiswa mampu menjelaskan yang dimak-
sud hormon, struktur hormone, mekanisme
kerja dan fungsi hormone pada tubuh manusia
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan
belajar 2, diharapkan:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan
pengertian hormon
2. Mahasiswa mampu menyebutkan
struktur hormon
3. Mahasiswa mampu menjelaskan
mekanisme kerja hormon
4. Mahasiswa mampu menjelaskan
fungsi hormone pada tubuh ma-
nusia
Hormon
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Saudara-saudara peserta PJJ selamat bertemu kembali dan ucapkan se-
lamat anda telah menyelesaikan beberapa kegiatan pembelajaran, pada kesem-
patan kita kali ini akan kita pelajari tentang hormone. Saya yakin saudara-saudara
sudah familier dengan istilah hormone, dan yang tersering kita dengar dan kita
jumpai adalah adanya penyakit DM yang disebabkan oleh kekurangan hormone
insulin ataupun penyakit gondok yang sering juga dikaitkan dengan kekurangan
hormone thyroid. Untuk memperjelas tentang hormone pada kegiatan belajar kali
ini akan kita pelajari tentang pengertian hormon, struktur hormone, mekanisme
kerja dan fungsi hormone pada tubuh manusia.
1. Pengertian Sistem Hormon
Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti meng-
gerakkan. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian
dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelen-
jar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan
ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain,
terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui
saluran khusus.
Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organic yang dihasilkan
oleh kelenjar endokrin dan diedarkan melalui pembuluh darah untuk digu-
nakan oleh sel-sel tubuh. Hormon mengatur aktivitas seperti : metabolisme,
reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan. Hormon mengatur aktivitas
seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan. Pen-
garuh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan
bahkan beberapa tahun. Walaupun jumlah yang diperlukan sedikit, namun
keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah penting. Ini dapat diketahui dari
fungsinya yang berperan antara lain dalam proses pertumbuhan dan perkem-
bangan tubuh, proses reproduksi, metabolisme zat, dan lain sebagainya.
2. Struktur hormone
Saudara-saudara peserta PJJ sebelum kita mengenal bagaimana system
kerja hormone dalam tubuh kita, maka lebih baik kita mengenal struktur hor-
Uraian Materi
3. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
mone yang terdapat dalam tubuh kita. Setelah kita mengetahui macam-ma-
camstruktur penyusun dalam hormone kita, maka akan lebih mudah men-
gidentifikasi fungsi dan posisi / keberadaan hormone dalam tubuh kita. Pada
dasarnya hormone dalam tubuh manusia berdasarka strukturnya digolongkan
menjadi tiga yaitu:
a) Proteins dan polipeptida: hormone ini tersusun atas rantai asam amino
yang membentuk suatu protein, sedangkan rantai yang lebih pendek
kita sebut dengan polipeptida. Termasuk dalam hormone ini adalah:
hormone yang dihasilkan oleh hypothalamus (oxitosin dan antideuritik
hormone), sedang termasuk dalam peptide hormone meliputi; hor-
mone yang dihasilkan kelenjar pankreas (insulin oleh sel beta dan glu-
cagon pada sel alfa pulau lagherhans), hormone yang dihasilkan oleh
kelenjar anterior dan posterior pituitary, serta hormone yang dihasilkan
oleh kelenjar paratiroid hormone (parathyroid hormone).
b) Steroid : hormone yang terbentuk dari kolesterol sebagai bahan ba-
kunya. Yang termasuk dalam kelompok struktur hormone ini adalah:
hormone dari kelenjar kortek adrenal (kortisol dan aldosteron), hor-
mone estrogen dan progresteron dari jaringan ovarium dan testoster-
one dari kelenjar testis. Pada dasarnya saudara dapat mengidentifikasi
kelompok hormone ini mensuport pada fungsi oergan reproduksi baik
wanita maupun laki-laki.
c) Asam amino tyrosin: hormone dalam kelompok ini termasuk dalam
kelompok hormone sederhana yang tersusun dari gugus tunggal asam
amino tyrosine. Termasuk dalam kelompok hormone ini adalah thy-
roxine and triiodothyronine yang dihasilkan oleh kelenjar thyroid serta
epinephrine and norepinephrine yang dihasilkan oleh medulla adrenal.
Sedangkan hormone yang tersusun dari polisakarida atau asam nuk-
lead belum diketahui secara jelas.
3. Mekanisme kerja hormone
Saudara-saudara peserta PJJ setelah kita ketahui bersama struktur peny-
usun hormone, selajutnya kita akan belajar bagaimana hormone itu beker-
ja. Sesuai dengan struktur penyususn hormone tadi yang sudah kita pela-
jari, maka hormone akan dapat bekerja jika sudah mengadakan perlekatan
4. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
dengan sel target yang mempunyai reseptor (penerima) hormone tersebut.
Reseptor masing-masing hormone bertempat berbeda-beda, berdasarkan
tempat reseptor hormone tersebut mekanisme kerja hormone dibedakan atas
tiga tempat yaitu:
a) Reseptor pada permikaan membrane sel, reseptor hormone yang
berada di permukaan membrane sel terbanyak pada hormonyang
mempunyai struktur protein, peptide dan catecholamine hormone.
b) Reseptor hormone pada sitoplasma, yang mempunyai reseptor
pada sitoplasma utamanya pada berbagai macam hormone steroid.
c) Reseptor pada inti sel / nucleus, reseptor hormone pada nucleus
sampai saat ini diketahui pada hormone thyroid (tyrosine).
Selanjutnya saudara akan saya ajak sedikit memahami bagaimana hor-
mone bekerja setelah menempel pada sel target. Begitu dikeluakan dari sel
yang memproduksi, hormon akan dialirkan oleh darah (intra vaskuler) menuju
berbagai sel-sel jaringan dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fung-
sinya masing-masing, Contoh efek hormon pada tubuh manusia:
a) Perubahan Fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah
tertentu dan bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara
membesar, lekuk tubuh feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin
pada pria).
b) Perubahan Psikologis: Perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/
suasana hati.
c) Perubahan Sistem Reproduksi: Pematangan organ reproduksi, produksi
organ seksual (estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh testis).
Di balik fungsinya yang mengagumkan, hormon kadang jadi biang keladi
berbagai masalah. Misalnya siklus haid yang tidak teratur atau jerawat yang
tumbuh membabi buta di wajah. Hormon pula yang kadang membuat kita
senang atau malah sedih tanpa sebab. Semua orang pasti pernah mengalami
hal ini, terutama saat pubertas.Yang pasti, setiap hormon memiliki fungsi yang
sangat spesifik pada masing-masing sel sasarannya. Tak heran, satu macam
hormon bisa memiliki aksi yang berbeda-beda sesuai sel yang menerimanya
saat dialirkan oleh darah.
5. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Saudara-saudara setelah kita mengetahui mekanisme kerja hormone yang
sangat khusus, serta ada yang bersifat saling mendukung pada dua atau lebih
hormone (sinergistik), juga ada sifatnya saling berlawanan (antagonistic). Pe-
mahaman mekanisme kerja hormone ini diterapkan dalam dunia kesehatan
untuk beberapa aspek kepentingan, hormon-hormon yang diinginkan dibuat
secara sintetis. Sebagai contoh adalah hormon wanita yaitu estrogen dan pro-
gesteron yang dibuat dalam bentuk pil. Pil ini merupakan bentuk utama kon-
trasepsi yang digunakan wanita seluruh dunia untuk memudahkan mereka
menentukan saat yang tepat kapan harus mempunyai anak dan jarak usia tiap
anak. Ketika seorang wanita mengkonsumsi progrestin (progresteron buatan),
maka dengan peningkatan kadar progresteron dalam darah akan mengaki-
batkan penekanan produksi folikel stimulating hormone (FSH) yang dibuat
oleh kelenjar pituitary, akibatnya folikel atau sel telur tidak dapat terstimulasi
untuk menjadi matur. Sehingga meskipun terjadi menstruasi sebenarnya pada
diri wanita tersebut tidak terjadi proses pematangan sel telur.
4. Fungsi hormone pada tubuh manusia
Pada bagian terakhir dari kegiatan belajar hormone ini kita akan belajar
pada masing-masing kelenjar hormone terkait dengan fungsinya dalam tu-
buh manusia, oleh karena itu jangan dilupakan tentang karakteristik dan me-
kanisme hormone yang telah kita pelajari sebelumnya.
a) Kelenjar pituitary terletak di bahawah hypothalamus dan berfungsi sangat
penting utamanya sebagai pusat regulator (pengatur) system hormone
dalam tubuh. Secara fungsionalnya kelenjar pituitary dibedakan atas dua
posisi jaringannya.
1) Bagian anterior kelenjar pituitary memproduksi hormone: pertumbu-
han (Growth hormone) yang bekerja menstimulasi aktifitas hepar dan
tulang, adeno corticothropic hormone (ACTH) yang bekerja menstim-
ulasi pada kelenjar supra renal, tiroid stimulating hormone (TSH) yang
bekerja menstimulasi kelenjar tiroid untuk memproduksi hormone
thyroid, folikel stimulating hormone (FSH) berfungsi menstimulasi tes-
tis untuk proses spermatogenesis (pria) dan stimulasi ovarium untuk
oogenesis (wanita), luteinizing hormone (LH) yang berfungsi stimulasi
proses ovulasi pada wanita dan stimulasi testpsteron pada pria, dan
prolaktik yang berfungsi untuk produksi dan ekskresi ASI.
2) Bagian posterior kelenjar pituitary berfungsi untuk penyimpanan se-
6. 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
mentara produksi hormone dari hypothalamus sebelum digunakan
yang terdiri dari: anti diuritik hormone (ADH) yang berfungsi untuk
meningkatkan permeabilitas tubulus ginjal sehingga cairan dapat di re-
absorbsi lebih banyak pada kondisi seseorang mengalami peningkatan
kepekatan cairan darah dampak dari dehidrasi, oxytosin yang dimiliki
pada wanita yang befungsi menstimulasi kontraksi uterus dan penge-
luaran asi.
b) Kelenjar thyroid, pada kelenjar ini berfungsi menghasilkan hormone thy-
roid yang sangat penting untuk proses pertumbuhan dalam tubuh kita,
berikut ini saudara akan saya ajak untuk belajar melalui gambar berikut:
Gambar 1. Fungsi dan mekanisme kerja hormone thyroid
Kelenjar thyroid menghasilkan tyroksine (T4) dan triiodotironine (T3),
yang berfungsi untuk menstimulsi sel mensintesis protein sebagai zat
pembangun tubuh, meningkatkan respirasi sel terhadap unsur makro
makanan (karbohidrat, protein dan lemak) untuk diubah menjadi energi.
Dimana energi ini sangat untuk aktifitas otot dan tulang, hati dan organ
pencernaan, otak dan organ reproduksi. Setelah kita mengetahui fung-
si hormone thyroid dari gambar diatas maka kita dapat memahami jika
terlalu berlebih hormone thyroidnya (hyperthyroid) maka seseorang akan
mengalami peningkatan suhu badan, jantung berdebar, kurus, cepat lapar
7. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
akibat zat-zat makanan akan banyak di pecah menjadi energy yang sebe-
narnya sudah cukup bagi manusia tersebut.
c) Kelenjar parathyroid meskipun hanya kecil dan terletak dibawah kelenjar
thyroid mempunyai fungsi yang sangat penting terutama untuk pemben-
tukan tulang, berikut ini akan kita belajari fungsi dan mekanismenya den-
gan gambar:
Gambar 2: kelenjar parathyroid dan fungsinya
Ketika kalsium dalam darah mengalami peningkatan maka kelenjar
parathyroid tersekresi dan berfungsi menghambat pengambilan kalsium
dari matrik tulang, serta meningkatkan absorbsi kalsium pada saluran
pencernaan, mengkatifkan vitamin D di ginjal serta meningkatkan peny-
impanan kalsium pada tulang. Vitamin D yang sudah aktif akibat aktifitas
sinar matahari (ultra violet) dan hormone parathyroid akan berfungsi se-
cara sinergis dengan hormone parathyroid yaitu meningkatkan absorbs
kalsium pada saluran pencernaan dan meningkatan penyimpanan kalsium
pada tulang. Dalam kehidupan sehari-hari saudara sering menjumpai pada
wanita yang sudah tua (lansia) akan mengalami osteoporosis, hal ini se-
lain dikarenakan produksi hormone parathyroid yang sudah menurun juga
karena tidak adanya hormone sex akibat menopause, sehingga penggu-
naan kalsium dari tulang tetap terjadi sedangkan penyimpanban kalsium
8. 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
di tulang mengalami penurunan.
d) Kelenjar pancreas, merupakan suatu kelenjar yang terletak disisi lambung,
pada hormonal berfungsi untuk memproduksi insulin danglukagon. Fung-
si kedua hormone tersebut adalah untuk menjaga keseimbangan kadar
gula dalam darah.
Gambar 3: kelenjar pancreas dan fungsinya
Sudah kita ketahui sebelumnya bahwa fungsi kelenjar pancreas yang
utama adalah untuk stabilitas kadar gula darah, sehingga jika kadar gula
dalam darah mengalami penurunan maka sel alpha pancreas akan segera
mengeluarkan glucagon pada peredaran darah dan masuk pada hepar,
di hepar glukago di ubah menjadi glukosa dan mengubah asam amino
menjadi carbohidrat. Dalam keseharian dapat kita kenali ketika kita lapar
maka pada beberapa saat terasa pening karena kadar gula darah menurun
dan sel otak yang banyak memerlukan gula darah mengalami penurunan
metabolism namun sesaat kemudian kita tidak merasakan pening atau
setelah kita minum air manis maka pening hilang, hal ini manandakan ka-
dar gula darah kita sudah kembali normal. Setelah kita mengerti fungsi
glucagon, selanjutnya kita membahas insulin. Insulin sangat penting untuk
membukakan pintu pada membrane sel sehingga glukosa dapat masuk ke
dalam sel untuk di metabolism. Jika kita makan akan terjadi peningkatan
kadar gula darah, kondisi demikian akan menstimulasi kelenjar pancre-
as untuk mengeluarkan insulin sehingga gula darah yang meningkat tadi
dapat masuk setelah pintunya di bukakan oleh insulin. Pada penderita di-
9. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
abetes mellitus (DM) kita ketahui insuliun tidak dapat membukakan pin-
tu untuk glukosa sehingga banyak tertimbun dalam peredaran darah dan
mengganggu proses sirkulasi darah.
e) Kortek adrenal, merupakan kelenjar yang berada pada bagian atas ginjal
dan berfungsi untuk mengatur keseimbangan asam basa dan keseimban-
gan cairan, berikut akan kita bahas bersama bagaimana fungsi dan me-
kanismenya melalui gambar:
Gambar 4: kelenjar korteks adrenal dan fungsinya
Ketika seseorang mengalami penurunan tekanan darah, maka tekanan
darah pada ginjal juga menurun, penurunan ini mengakibatkan terjadin-
ya respon pada kortek adrenal untuk mengeluarkan aldosteron, aldoste-
ron ini mempunyai reaksi untuk meningkatkan reabsorbsi sodium (Na+
),
sehingga air dalam tubulus banyak tereabsorbsi lagi dan mengakibatkan
volume cairan darah meningkat. Dengan peningkatan volume cairan da-
rah mengakibatkan tekanan darah kembali meningkat. Sedangkan da-
lam kondisi keasaman yang meningkat (pH turun) maka aldosteron juga
mengeluarkan aldosteron yang mengakibatkan ion K+
di keluarkan ke tu-
bulus serta diikuti pelepasan ion H+
sehingga keasaman menjadi menurun
(pH meningkat).
f) Medulla adrenal, kalau sebelumnya kita sudah membahas bagian kortek
dari adrenal, selanjutnya kita akan membahas bagian medulla. Bagian
medulla adrenal menghasilkan dua hormone yaitu epinephrine dan nor-
eeponephrin, berikut ini gambar dan mekanisme fungsi kedua hormone
tersebut:
10. 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Norepinephrin berfungsi untuk vasokontriksi pada kulit, organ visceral
(pencernaan), serta vasokontriksi otot-otot rangka. Sedangkan epinephrine
selain berfungsi sama dengan norepinephrin juga berfungsi menurunkan
perintaltik saluran pencernaan. Disamping itu pada organ lain epinephrine
berfungsi:
1) Jantung frekuensi denyut dan tekanan ejeksi jantung meningkat
2) Broncheolus menjadi dilatasi pada paru-paru
3) Meninngkatkan perubahan glikogen menjadi glukosa pada hepar
4) Meningkatkan menggunaan lipid menjadi energy
5) Serta meningkatkan respirasi sel
Saudara-saudara peserta PJJ demikian tadi sudah kita bahas bersama ma-
teri hormone dalam tubuh manusia mulai struktur mekanisme dan fungsinya. Jika
saudara sudah memahami materi hormone ini akan meningkatkan pemahaman
dasar kita dalam memahami fisiologi serta patofisologi tubuh manusia, meng-
ingat hormone akan sangat penting sebagai regulator dalam proses tubuh kita.
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Saudara-saudara berdasarkan dari pembahasan kita kali ini dapat kita sim-
pulkan beberapa hal terkait dengan hormon,
1. Berdasarkan struktur penyusunnya hormon di bentuk oleh: protein / peptida,
steroid dan asam amino tyrosin
2. Sebagai pusat regulator hormon yang bersinergi dengan sistem syaraf diper-
ankan oleh kelenjar pituitary.
3. Hormon bekerja pada sel secara spesifik dan dapat bersifat sinergistik mau-
pun antagonistik dengan hormon lainnya.
4. Jika produksi hormon berlebih atau kurang akan mengakibatkan kondisi sakit
pada individu tersebut.
Rangkuman
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Arthur C. Guyton, John E. Hall, Textbook Of Medical Physiology 11th ed, elsevier,
USA
Champe Pamela C, Harvey Richard A, 1994, Lippincot’s Illustrated Biochemistry,
edisi ke 2.
Joyce Y. Johnson, 2008, Fluids and Electrolytes Demystified, McGraw-Hill Compa-
nies, USA
Macdonald Richard G, 2007, USMLE Road Map, McGraw-Hill Companies, Inc, USA
Mark D, Marks Allan MD, SmithCollen, 2000, Biokimia Kedokteran Dasar, Sebuah
Pendekatan Klinis
Murray R K, et al., 2009, Biokimia Harper, edisi 27, EGC Kedokteran: Jakarta
Marshal william J, 2004, Clinical Biochemistry, Mosby, London
Sue C. DeLaune, and Patricia K. Ladner, 2003, Fundamentals of nursing: Stan-
dards & practice 2nd ed, Thomson Learning, Inc, USA
Daftar Pustaka
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
1. Hormon sangat penting bagi aktifitas seluler manusia, beberapa aktifitas sel-
luler tubuh ini dikedalikan oleh hormon, berikut ini aktifitas selluler tubuh
yang tidak dikendalikan oleh hormon adalah:
A. Metabolisme
B. Reproduksi
C. Pertumbuhan
D. Perkembangan
E. Repon radang
2. Karakteristik hormon berdasarkan aktifitasnya dapat dikelomppokkan pada
releasing hormon, stimulating hormon dan aktifasi hormon, sedangkan ber-
dasarkan strukturnya dapat dikelompokkan menjadi tiga, salah satunya ada-
lah steroid hormon, yang termasuk dalam steroid hormon adalah:
A. Hormon kortek adrenal
B. Hormon tyrosin
C. Insulin
D. Calsitonin
E. Parathyroid hormon
3. Pankreas juga merupakan organ kelenjar yang memproduksi hormon, berikut
ini merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas:
A. Renin angiotensin
B. Aldosteron
C. Glukagon
D. Medula adrenal
Tes Formatif
14. 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
E. GnRH
4. Satu kelompok hormon biasanya bekerja sinergistik dan ada pula yang an-
tagonistik, glukagon bekerja antagonistik dengan hormon:
A. Steroid hormon
B. Insulin
C. Kortikoid
D. Adrenal
E. Aldosteron
5. Hormon-hormon dibawah ini yang mempunyai peran dalam pengaturan ab-
sorbsi kalsium pada saluran pencernaan dan deposit kalsium di tulang adalah:
A. Melatonin
B. Kalsitonin
C. Korteks adrenal
D. Medula adrenal
E. Kortisol hormon
6. Epinephrine selain berfungsi sama dengan norepinephrin juga berfungsi
menurunkan perintaltik saluran pencernaan, namun demikian pada organ
lain epinephrine tidak berfungsi dalam:
A. Peningkatan denyut frekuensi jantung dan tekanan ejeksi jantung mening-
kat
B. Broncheolus menjadi konstriksi pada paru-paru
C. Meninngkatkan perubahan glikogen menjadi glukosa pada hepar
D. Meningkatkan menggunaan lipid menjadi energy
15. 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
E. Serta meningkatkan respirasi sel
7. Berikut ini yang hormon yang berperan sebagai releasing faktor suatu hor-
mon yang lain adalah:
A. FSH
B. LH
C. GnRH
D. GH
E. Estradiol
8. Mekanisme kerja ADH dalam menstabilkan tekanan darah dengan cara:
A. Mengabsorbsi sodium sehingga urin tertahan pada tubulus
B. Menurunkan permeabilitas tubulus sehingga cairan urine kembali terab-
sorbsi
C. Meningkatkan vasokontriksi
D. Menstimulasi aldosteron
E. Meningkatkan rasa haus
9. Atrial natriunik peptida bekerja mengendalikan homeostasis melalui:
A. Pelepasan sodium untuk menurunkan tekanan darah
B. Penahanan sodium untuk meningkatkan tekanan darah
C. Vasodilatasi perifer
D. Vasokontriksi arteri renalis
E. Melepaskan potasium secara banyak
16. 16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
10. Berdasarkan letak reseptornya, hormon berikut ini yang mempunyai reseptor
pada sitoplasma adalah:
A. Isulin
B. Glukagon
C. Estrogen
D. Tyrosin
E. Paratyroid hormon
Kunci Jawaban
1. E
2. A
3. C
4. B
5. B
6. B
7. C
8. B
9. A
10. C