Dokumen tersebut membahas tentang sistem endokrin pada manusia. Sistem endokrin terdiri atas beberapa kelenjar yang menghasilkan hormon, seperti kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, kelamin, dan pulau-pulau Langerhans pada pankreas. Setiap hormon berperan dalam mengontrol berbagai fungsi tubuh seperti pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, reproduksi, dan lainnya. Kelainan pada sistem endokrin d
1. Kelompok 7 :
1. Achmad Najib Ibrahim
2. Della Rizkyana
3. Kharis Joko Wibowo
4. Maryam Nabila Bilqisthi
Kelas XI IPA 6
MAN 1 Semarang
Tahun Ajaran 2014/2015
2.
3. HORMON
Hormon berasal dari bahasa homaein yang
berarti memacu. Hormon mengontrol fungsi
tubuh dalam berbagai cara. Hormon
merangsang atau menghambat pelepasan
hormon lain dan mengontrol fungsi sistem
tubuh seperti sistem kekebalan tubuh, sistem
pencernaan, sistem reproduksi, sistem saraf, dll
Hormon menentukan tingkat metabolisme dan
pola kesehatan dan perilaku keseluruhan
individu
4. Tabel perbedaan
sistem saraf dengan hormon
Sistem Saraf Sistem Hormon
Mengantarkan rangsangan dengan
cepat
Mengantarkan rangsangan dengan
lambat
Mengantarkan rangsangan secara
kurang teratur
Mengantarkan rangsangan secara
teratur
Rangsangan melalui serabut saraf Rangsangan melalui darah
5. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar
endokrin tidak mempunyai saluran khusus sehingga juga
disebut kelenjar buntu. Hormon dihasilkan oleh sel-sel
kelenjar endokrin bila ada rangsangan saraf yang sesuai.
Hormon diproduksi dalam jumlah yang sangat sedikit.
Kemudian hormon diangkut oleh darah menuju ke sel,
jaringan, atau organ target.
Pada organ target, hormon mempengaruhi
aktivitas enzim khusus, sehingga dapat mengatur
berbagai aktivitas tubuh seperti metabolisme, reproduksi,
pertumbuhan, dan perkembangan. Kelenjar endokrin
pada manusia meliputi kelenjar hipofisis, tiroid,
paratiroid, kelenjar adrenal, kelenjar kelamin, dan
pankreas (kelenjar pulau-pulau langerhans).
LANJUTAN
6. A. Kelenjar Hipofisis (Hipotalamus)
• Hipotalamus memainkan peranan penting dalam
koordinasi sistem saraf dan hormone. Misalnya, otak
mengirimkan informasi sensoris mengenai perubahan
musim dan ketersediaan pasangan kawin ke
hipotalamus melalui sinyal saraf. Kemudian,
hipotalamus akan memicu pembebasan hormon
reproduksi yang diperlukan untuk perkawinan.
• Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak, ukurannya
sebesar biji ercis. Meskipun ukurannya kecil, kelenjar
hipofisis berperan penting dalam sistem koordinasi
tubuh. Kelenjar hipofisis mensekresikan berbagai
macam hormon yang mengatur berbagai kegiatan
dalam tubuh (mastergland).
8. Kelenjar Hipofisis (Hipotalamus)
• Hipotalamus menyekresikan dua buah hormone, yaitu
hormon pembebas (releasing hormone) yang memacu
kelenjar hipofisis untuk menyekresikan hormon-
hormonnya dan hormon penghambat (inhibiting
hormone) yang membuat kelenjar hipofisis berhenti
menyekresikan hormon. Setiap hormon yang
dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis dikontrol oleh
paling tidak satu hormone pembebas dan penghambat
yang dihasilkan oleh hipotalamus.
• Kelenjar hipofisis terdiri atas tiga lobus, yaitu lobus
anterior, intermediate, dan posterior. Ketiga lobus ini
menghasilkan banyak hormon yang sangat penting bagi
tubuh kita. Karena itu, kelenjar hipofisis disebut juga
master of gland.
9. Hormon-hormon yang dihasilkan
Kelenjar Hipofisis
Hormon Fungsi
Lobus anterior
Hormone pertumbuhan
Memicu pertumbuhan dengan meningkatkan laju
pembentukan protein di dalam sel.
Laktotropik hormone (LTH) Merangsang produksi air susu
Thyroid stimulating hormone (TSH) Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar tiroid
Adrenocorticotropic hormone (ACTH) Mengontrol sekresi hormone oleh korteks adrenal
Follicle stimulating hormone (FSH)
1. Pada wanita, merangsang perkembangan
folikel pada ovarium dan sekresi estrogen
2. Pada pria, memicu testis untuk menghasilkan
sperma
Luiteinizing hormone (LH)
1. Pada wanita, menstimulasi ovulasi dan
sekresi progesterone
2. Pada pria, menstimulasi sel interstisial untuk
menghasilkan testosteron
10. Hormon-hormon yang dihasilkan
Kelenjar Hipofisis
Lobus Intermediat
Melanosit stimulating hormone
(MSH)
Mempengaruhi pigmentasi kulit
Lobus posterior
Hormon antidiuretik (ADH) atau
vasopresin
Menurunkan volume urin dengan
cara menyerap air dari ginjal dan
meningkatkan tekanan darah
Oksitosin
Memacu kontraksi uterus selama
proses melahirkan dan kelenjar susu
agar mengeluarkan air susu.
11. B. Kelenjar Tiroid
• Kelenjar tiroid di leher bagian depan dan terdiri atas dua
lobus. Kelenjar tiroid menyekresikan hormon tiroksin dan
kalsitonin. Fungsi dari kedua hormon ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
• Dalam memproduksi tiroksin, kelenjar tiroid memerlukan
iodium. Kekurangan iodium dalam jangka waktu yang lama
mengakibatkan pembesaran kelenjar.
• Hipotirioditisme (Kekurangan produksi hormon tiroksin
menyebabkan penyakit kretinisme (kerdil pada anak-anak)
dan miksedema (pada orang dewasa). Miksedema ditandai
dengan laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan,
rambut rontok, dan bentuk tubuh menjadi kasar. Kelebihan
hormon tiroksin menyebabkan penyakit basedow, yang
ditandai mudah gugup, nadi dan napas cepat dengan tidak
teratur, mulut menganga, dan mata lebar.
12. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh
Kelanjar Tiroid
Hormon Fungsi
Tiroksin
Mengatur metabolisme tubuh
(memacu kecepatan reaksi kimia
dalam sel tubuh, sehingga
meningkatkan metabolisme tubuh)
Kalsitonin
Menurunkan kadar kalsium darah
dengan cara meningkatkan
penimbunan kalsium pada tulang
keras, mengurangi pengambilan
kalsium dalam usus, atau
mengurangi pengambilan kalsium
dalam ginjal.
13.
14. C. Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)
Kelenjar paratiroid terletak di dekat kelenjar tiroid dan
menghasilkan hormon paratiroid (parathormon). Parathormon
berperan untuk meningkatkan pengeluaran fosfor oleh ginjal
dan meningkatkan penyerapan kalsium dari tulang.
15. D. Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal berupa struktur kecil yang terletak di
atas ginjal, sehingga disebut juga kelenjar anak ginjal (suprarenalis).
Kelenjar adrenal terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar
(korteks) menghasilkan hormon kortison yang terdiri dari
mineralokortikoid dan glukokortikoid. Mineralokortikoid berfungsi
untuk membantu metabolisme garam natrium dan kalium serta
menjaga keseimbangan hormon kelamin. Glukokortikoid berfungsi
membantu metabolism karbohidrat. Kekurangan hormon kortison
menyebabkan penyakit adison yang ditandai dengan kelelahan, nafsu
makan berkurang, mual, dan muntah-muntah.
Bagian dalam (medula) menghasilkan hormon
adrenalin (epinefrin). Hormon adrenalin memengaruhi
peningkatan denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan
meningkatkan tekanan darah (menyempitkan pembuluh darah).
Adrenalin bersama insulin berpengaruh terhadap perubahan
glikogen (gula dalam otot) menjadi glukosa (gula dalam darah).
17. E. Kelenjar Pulau-Pulau Langerhans
Kelenjar pulau-pulau langerhans merupakan
sekelompok sel yang terletak di dalam kelenjar pankreas.
Hormon yang dihasilkan adalah insulin dan glukagon. Hormon
insulin dan glukagon bekerja sama untuk mengatur kadar
glukosa dalam darah. Bila kadar glukosa dalam darah tinggi,
insulin disekresikan sehingga glukosa diubah menjadi
glikogen.
Sebaliknya, jika kadar glukosa dalam darah menurun,
glukagon disekresikan yang akan mengubah glikogen menjadi
glukosa. Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan
penyakit diabetes melitus (kencing manis) yang ditandai
dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Kelebihan
glukosa akan dikeluarkan bersama urin. Tanda-tanda diabetes
melitus yaitu sering mengeluarkan urin dalam jumlah banyak,
sering merasa haus dan lapar, serta badan terasa lemas.
19. F. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin terdiri atas testis sebagai kelenjar kelamin
jantan (pria) dan ovarium sebagai kelenjar kelamin betina
(wanita). Jadi testis dan ovarium mempunyai kegiatan endokrin
selain fungsi utamanya untuk memproduksi selsel kelamin.
1) Ovarium, menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Sekresinya diatur oleh hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis.
Estrogen berfungsi untuk menimbulkan dan mempertahankan
tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya
perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.
Progesteron berfungsi untuk mempersiapkan dinding uterus agar
dapat menerima ovum yang sudah dibuahi.
21. 2) Testis, menghasilkan hormon testosteron yang
berfungsi merangsang pematangan sperma
(spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda
kelamin sekunder pada pria, misalnya pertumbuhan
kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya
suara. Sekresi hormon tersebut juga dirangsang oleh
hormon yang dihasilkan oleh hipofisis.
LANJUTAN
22.
23. Penyakit Akibat Kelainan Pada
Sistem Hormon
1. Penyakit Addison
Terjadi karena sekresi yang berkurang dari glukokortikoid. Hal ini
dapat terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau
oleh sebab autoimun.
Gejala – gejalanya berupa : Kelemahan otot dan kelelahan, Berat
badan dan nafsu makan menurun, Terlihat gelap pada kulit Anda
(hiperpigmentasi), Tekanan darah rendah, bahkan pingsan, Gula
darah rendah (hipoglikemia), Mual, diare atau muntah, Nyeri otot
atau nyeri sendi
24. 2. Sindrom Cushing
Kumpulan gejala – gejala
penyakit yang disebabkan oleh
sekresi berlebihan dari
glukokortikoid seperti tumor
adrenal dan hipofisis. Juga dapat
disebabkan oleh pemerian obat –
obatan kortikosteroid yang
berlebihan.
Gejalanya berupa : Otot – otot
mengecil dan menjadi lemah
karena katabolisme protein,
Osteoporosis, Luka yang sulit
sembuh, Gangguan mental
misalnya euphoria (terasa segan)
LANJUTAN
25. 3.Sindrom Adrenogenital
Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang
biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada
kelenjar adrenal. Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona
retikularis dirangsang untuk mensekresi androgen yang
menyebabkan timbulnya tanda – tanda kelainan sekunder pria pada
seorang wanita
4.Peokromositoma
Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin
dan noradrenalin dengan akibat sebagai berikut :
a.Basa metabolisme meningkat
b.Glukosa darah meningkat
c.Jantung berdebar
d.Tekanan darah meninggi
e.Berkurangnya fungsi saluran pencernaan
f.Keringat pada telapak tangan
LANJUTAN
26. 6.Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan oleh
kalainan hormon yang mengakibatkan sel – sel dalam tubuh
tidak dapat menyerap glukosa dari darah. Penyakit ini timbul
ketika dalam darah tidak terdapat cukup insulin dalam darah.
Pada kedua hal tersebut, sel – sel tubuh tidak mendapat
cukup glukosa daridarah sehingga kekurangan energi dan
akhirnya terjadi pembakaran cadangan lemak dan protein
tubuh
LANJUTAN Penyakit
27. 7.Hipotiroidea
Keadaan dimana terjadi kekurangan hormone tiroid. Bila
terjadi pada masa bayi dan anak, hipotiroidea menimbulkan
kretinisme yaitu tubuh menjadi pendek karena pertumbuhan
tulang dan otot tersumbat, disertai kemunduran mental karena
sel – sel otak kurang berkembang. Anak yang keratin memiliki
muka bulat, perut buncit, leher pendek, dan lidah yang besar.
Gejala – gejala berupa kulit tebal, muka bengkak, rambut
kasar, mudah gemuk, lemah, denyut jantung lambat, suhu
tubuh rendah, lamban secara fisik atau mental
LANJUTAN Penyakit
28.
29. PERTANYAAN
1. Amelia (kel 3): gambarkan diagram yang menunjukan
perbedaan cara kerja hormone dan system saraf.
2. Didix (kel 1): bagaimana pengaruh hormone adrenal
bagi tubuh?
3. Yudis (kel 6): apa yang dimaksud somatomedine?
4. Anam (kel 8): hormone apa yang dihasilkan anak
gondok/pharatiroid?
5. Jazaul (kel 1): hormone apa yang tidak ada dalam
manusia?
6. Kurnia (kel 6): apa fungsi hormone somatotrof?