SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
MAKALAH 
SISTEM ENDOKRINOLOGI 
(Dosen Pengampu : Rosi Kurnia S, S.ST.,M.Kes) 
Di Susun oleh : 
Kelompok 1/1B 
1. Ayunda Dewi (141540134020005) 
2. Devilia Megasari (141540134080011) 
3. Fika Wardiyanti (141540134280031) 
4. Husnul Hotimah (141540134320035) 
5. Munika Setiyana (141540134460049) 
6. Retno Syafitri (141540134550058) 
7. Wahyu Andani (141540134740077) 
8. Yulista Hanndika Putri (141540134790082) 
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN 
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA 
PURWOKERTO 
2014/2015 
i
Kata Pengantar 
ii 
Assalamualaikum Wr.Wb 
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena 
atas hikmah dan hidayahnya penyusun bisa menyelesaikan makalah ini dengan 
lancar dan tanpa suatu halangan apapun. Makalah ini dibuat untuk memenuhi 
tugas mata kuliah KD 1 tentang sistem endokrinologi. Penyusun mengucapkan 
terimakasih kepada Ibu Rosi Kurnia S, S.ST., M.Kes, dosen-dosen pengampu 
mata kuliah KD 1 kelas 1B DIII Kebidanan,serta teman- teman kelas 1B DIII 
Kebidanan ,sehingga makalah selesai tepat pada waktunya. 
Wassalamu’alaikum Wr.Wb. 
Purwokerto, 7 November 2014 
Penyusun
DAFTAR ISI 
HALAMAN AWAL ......................................................................................... i 
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii 
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii 
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 
A. Latar Belakang ................................................................................ 1 
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2 
C. Tujuan.............................................................................................. 3 
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN................................................................... 4 
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 15 
A. Kesimpulan ...................................................................................... 15 
Daftar Pustaka................................................................................................... 16 
iii
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. LATAR BELAKANG 
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam 
tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar 
endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke 
seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus 
Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, 
kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi 
hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang. Di 
dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu 
hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan 
kelenjar gonad (ovarium atau testis). 
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon 
di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi 
tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon 
harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu 
ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. 
Macam-Macam Hormon Reproduksi 
Hormon reproduksi pada manusia 
Hormon pada Pria Hormon pada Wanita 
Hormon testosterone 
Hormon gonadotropin 
Hormon estrogen 
Hormon pertumbuhan 
Hormon GnRH (Gonadotropin 
Releasing Hormon) 
Hormon FSH 
Hormon LH 
Hormon estrogen
Kelenjar endokrin juga disebut kelenjar buatan . Karena kelenjar 
endokrin tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung ke pembuluh 
darah, tidak ke dalam rongga tubuh. Cabang kedokteran yang mempelajari 
kelainan pada kelenjar endokrin disebut endokrinologi, suatu cabang ilmu 
kedokteran yang cakupannya lebih luas di bandingkan dengan penyakit 
dalam. 
Kelenjar endokrin merupakan salah satu kelenjar yang menghasilkan 
hormon-hormon yang berperan dalam pematangan dan. Pengaturan oleh 
hormon tersebut bertujuan agar seorang bayi dapat bertahan hidup baik di 
dalam rahim maupun di luar rahim. 
Berikut adalah Kelenjar endokrin pada janin : 
1. Hipofisis Anterior 
2. Neurohipofisis 
3. Hipofisis Intermedia Janin 
4. Tiroid 
5. Paratiroid 
6. Adrenal 
7. Gonad 
Kelenjar endokrin merupakan salah satu kelenjar yang menghasilkan 
hormon-hormon yang berperan dalam pematangan dan. Pengaturan oleh 
hormon tersebut bertujuan agar seorang bayi dapat bertahan hidup baik di 
dalam rahim maupun di luar rahim. 
2 
B. RUMUSAN MASALAH 
1. Jelaskan definisi dari kerja hormon? 
2. Apa pengertian dari kelenjar endoktrinologi? 
3. Sebutkan macam-macam dari hormon reproduksi ? 
4. Jelaskan klasifikasi kelenjar endokrin pada janin?
3 
C. TUJUAN 
1. Untuk mengetahui sistem kerja hormon. 
2. Untuk mengetahui pengertian kelenjar endokrin. 
3. Untuk mengetahui macam macam dari hormone reproduksi. 
4. Untuk mengetahui kelenjar endokrin apa saja yang terdapat pada janin.
BAB II 
ISI DAN PEMBAHASAN 
4 
A. DEFINISI KERJA HORMON 
Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon 
yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah 
karena tidak memiliki saluran sendiri. Hormon adalah melekul yang berfungsi 
di dalam tubuh sebagai sinyal kimia. Hormon dibebaskan sel-sel khusus yang 
disebut sel-sel endokrin karena sel-sel tersebut bersekresi ke arah dalam dan 
berbeda dari sel-sel eksokrin, yang bersekresi ke dalam rongga tubuh atau 
permukaan tubuh. 
Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, 
kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi 
hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang. Di 
dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu 
hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan 
kelenjar gonad (ovarium atau testis). 
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam 
tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar 
endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke 
seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain, 
terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui 
saluran khusus.
Kelenjar yang menghasilkan hormon reproduksi: 
No Nama Kelenjar Hormon yang dihasilkan 
1 Hipofisa Follicle Stimulating Hormone (FSH) 
5 
Luteinizing Hormone (LH) 
Luteotropic Hormone (LTH) 
2 Ovarium Estrogen 
Progesteron 
3 Endometrium Human Chorionic Gonadotropin 
(HCG) 
4 Testis Testosteron 
B. KELENJAR ENDOKRIN 
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) 
yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah 
untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa 
pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang 
selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. 
Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, 
kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin. 
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut 
sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan 
dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. 
Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordina sikan 
kegiatan berbagai organ tubuh.
Organ utama dari sistem endokrin adalah: 
1. Hipotalamus 
2. Kelenjar hipofisa 
3. Kelenjar tiroid 
4. Kelenjar paratiroid 
5. Pulau-pulau pankreas 
6. Kelenjar adrenal 
7. Buah zakar 
8. Indung telur. 
Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar 
6 
endokrin. 
Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang 
hipofisa; beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan 
yanglainnya menekan pelepasan hormon hipofisa. 
Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa 
mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. 
Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya 
secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ 
lainnya. 
Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri 
melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya 
dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau 
mempercepat pelepasan hormonnya. 
Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; 
beberapa diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak 
langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah: 
1. Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula 
dan asam lemak 
2. Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat
3. Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon 
terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis. 
Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, 
tetapi biasanya tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin. 
Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat 
pelepasannya, sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam 
aliran darah. 
Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya 
7 
terutama terbatas pada sistem saraf. 
C. HORMON REPRODUKSI 
Macam-Macam Hormon Reproduksi 
1. Hormon reproduksi pada manusia 
Hormon pada Pria Hormon pada Wanita 
Hormon testosterone 
Hormon gonadotropin 
Hormon estrogen 
Hormon pertumbuhan 
Hormon GnRH (Gonadotropin 
Releasing Hormon) 
Hormon FSH 
Hormon LH 
Hormon estrogen 
a. Hormon pada Pria 
1) Testosteron 
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat 
diantara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap 
pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama 
meosis untuk membentuk spermatogenesis sekunder. 
Sel ini berjumlah sedikit pada bayi dan anak, tetapi banyak 
terdapat pada pria dewasa. 
Setelah pubertas, sel intertisial banyak menghasilkan 
hormon testosteron yang disekresikan oleh testisTestosteron yang 
tidak terikat pada jaringan dengan cepat di ubah oleh hati menjadi
aldosteron dan dehidroepialdosteron. Konjugasi ini disekresikan 
dalam usus menjadi empedu ke dalam urin. 
Fungsi testosteron adalah sebagai berikut: 
a) Efek desensus (penempatan) testis. Hal ini menunjukkan 
bahwa testosteron merupakan hal yang penting untuk 
perkembangan seks pria selama kehidupan manusia dan 
merupakan faktor keturunan. 
b) Perkembangan seks prime r dan sekunder: sekresi 
testosterone setelah pubertas menyebabkan penis, testis, dan 
skrotum membesar sampai usia 20 tahun serta mempengaruhi 
pertumbuhan sifat seksual sekunder pria mulai pada masa 
pubertas. 
8 
2) Hormon Gonadotropin 
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan dua macam 
hormon yaitu Lutein Hormon (LH) dan Folikel Stimulating 
Hormon (FSH). Bila testis dirangsang oleh LH dari kelenjar 
hipofisis, maka sekresi testosteron selama kehidupan fetus penting 
untuk peningkatan pembentukan organ seks pria. 
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi 
menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron. FSH juga 
disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi 
menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan 
spermatid menjadi sperma tidak akan terjadi. 
Testosteron diperlukan untuk proses pematangan akhir 
spermatozoa. 
3) Hormon Estrogen 
Dibentuk dari testosteron dan dirangsang oleh hormon 
perangsang folikel. Hormon ini memungkinkan spermatogenesis 
untuk menyekresi protein pengikat endogen untuk mengikat 
testosteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan 
lumen tubulus seminiferus untuk pematangan sperma.
9 
4) Hormon Pertumbuhan 
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi 
metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus 
meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis. Bila tidak 
terdapat hormon pertumbuhan, maka spermatogenesis sangat 
berkurang atau tidak ada sama sekali. 
b. Hormon pada Wanita 
1) Hormon GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormon) 
Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, 
berfungsi menstimulasi hipofisis anterior untuk memproduksi dan 
melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH/LH). 
2) Hormon FSH (Follicle Stimullating Hormone) 
Diproduksi di sel-sel basa hipofisis anterior, sebagai respon 
terhadap GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan 
folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada pria: memicu 
pematangan sperma di testisFollicle Stimulating Hormone (FSH) : 
berfungsi Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan 
menghasilkan estrogen, mengendalikan ciri seksual pria & wanita 
(penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, 
suara dan bahkan mungkin sifat kepribadian) 
3) Hormon LH (Lutinizing Homone)/ICSH (Interstitial Cell 
Stimulating Hormon) 
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama 
FSH,LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan 
se-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi 
dipertengahan siklus( LH-surge). Luteinizing Hormone (LH) : 
berfungsi mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan 
menghasilkan progestron, mengendalikan fungsi reproduksi 
(pembentukan sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus 
menstruasi.
10 
4) Hormon Estrogen 
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka 
internal folikel di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih 
sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal mrlalui konfersi 
hormone androgen.Selama kehamilan, diproduksi juga oleh 
plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan 
(proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita. Estrogen 
berfungsi untuk merangsang sekresi hormon LH. 
Hormon estrogen berfungsi mengendalikan perkembangan 
ciri seksual & sistem reproduksi wanita, saat pembentukan 
kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya 
payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di 
ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga 
membantu dalam pembentukan lapisan endometrium. 
5) Progesteron 
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum 
di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada 
kehamilan juga diproduksi di plasenta. Hormon progesteron : 
berfungsi mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur 
yang telah dibuahi, mempersiapkan kelenjar susu untuk 
menghasilkan susu, menjaga penebalan endometrium, menghambat 
produksi hormon FSH, dan memperlancar produksi laktogen 
(susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang 
oleh LH. 
6) HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) 
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh 
jaringan trofoblas (plasenta). Berfungsi meningkatkan dan 
mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon 
steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. 
Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada
darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan 
adanya kehamilan. 
7) LTH (Lactotrophic Hormon) / Prolactin 
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu 
/ meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar 
payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan 
sel telur dan mempengaruhi pematangan sel telur dan 
mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi 
korpus luteum. 
11 
D. ENDOKRINOLOGI JANIN 
Kelenjar endokrin juga disebut kelenjar buatan . Karena kelenjar 
endokrin tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung ke pembuluh darah, 
tidak ke dalam rongga tubuh. Cabang kedokteran yang mempelajari kelainan 
pada kelenjar endokrin disebut endokrinologi, suatu cabang ilmu kedokteran 
yang cakupannya lebih luas di bandingkan dengan penyakit dalam. 
Kelenjar endokrin merupakan salah satu kelenjar yang menghasilkan 
hormon-hormon yang berperan dalam pematangan dan. Pengaturan oleh 
hormon tersebut bertujuan agar seorang bayi dapat bertahan hidup baik di 
dalam rahim maupun di luar rahim. 
Berikut adalah Kelenjar endokrin pada janin : 
1. Hipofisis Anterior. 
Hipofisis anterior janin berdiferensiasi menjadi lima tipe sel yang 
mensekresi enam hormon protein, yaitu sebagai berikut : 
a. Laktotrop memproduksi prolaktin (PRL). 
b. Somatotrop, memproduksi hormon pertumbuhan (GH). 
c. Kortikotrop, memproduksi kortikotropin (ACTH). 
d. Tirotrop, memproduksi thyroid-stimulating horomone (TSH). 
e. Gonadotrop, memproduksi luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating 
hormone (FSH).
ACTH pertama kali di deteksi pada hipofisis janin yaitu pada 
minggu ke-7 kehamilan dan sebelum akhir minggu ke-17. Hipofisis janin 
mampu mensintesis dan menyimpan semua hormon hipofisis. GH, ACTH 
dan LH telah di identifikasi pada hipofisis janin manusia pada minggu ke- 
13 kehamilan. Kadar hormon pertumbuhan hipofisis agak tinggi pada 
darah tali pusat. 
12 
2. Neurohipofisis. 
Neurohipofisis janin berkembang dengan baik pada masa kehamilan 
minggu ke-10 sampai ke-12 dan dapat di temukan oksitosin dan arginin 
vasopresin (AVP). Di samping itu, terdapat juga hormon vasotosin (AVT) 
di hipofisis janin dan kelenjar pineal. AVT hanya terdapat pada kehidupan 
janin manusia. Ada kemungkinan oksitosin dan AVP berfungsi pada janin 
untuk menghemat air, tetapi keadaan ini banyak terjadi pada tingkat paru 
dan plasenta dibandingkan pada tingkat ginjal. Pembentukan PGE2 di 
dalam ginjal janin dapat melemahkan kerja AVP di organ ini. Kadar AVP 
di plasma tali pusat meningkat secara menyolok dibandingkan dengan 
kadar yang ditemukan dalam plasma ibu. Di samping itu, AVP dalam darah 
tali pusat dan darah janin tampak meninggi pada stress janin. 
3. Hipofisis Intermedia Janin. 
Ada lobus intermedia hipofisis yang berkembang baik pada janin 
manusia. Sel-sel dalam struktur ini mulai menghilang sebelum cukup bulan 
dan tidak ada lagi pada hipofisis dewasa. Produk sekresi utaria dari sel-sel 
lobus intermedia adalah hormon stimulasi α- melanosit (α-MSH) dan β- 
endorfin. Kadar α-MSH janin menurun sesuai dengan umur kehamilan. 
4. Tiroid. 
Sistem hipofisis-tiroid mampu berfungsi pada akhir trimester 
pertama kehamilan. Tetapi sampai tengah-tengah kehamilan, sekresi 
thyroid-stimulating hormone dan hormon tiroid masih rendah. Ada 
peningkatan yang lumayan besar setelah waktu ini. Mungkin sangat sedikit 
tirotropin melintasi plasenta dari ibu ke janin dibandingkan stimulator-stimulator.
Plasenta manusia secara aktif mengonsentrasikan yodida pada sis i 
janin. Pada trimester ke-2 dan ke-3 kehamilan, tiroid janin 
mengonsentrasikan yodida lebih kuat dari tiroid ibu. Oleh karena itu, 
pemberian jumlah yodida yang berlebihan sangat berbahaya bagi janin. 
Hormon tiroid yang berasal dari ibu melintasi plasenta pada tingkat yang 
sangat terbatas dengan triyodotironin yang lebih mudah lewat daripada 
tiroksin. Ada aksi terbatas hormon tiroid selama kehidupan janin. Janin 
manusia yang atiroid tumbuh secara normal pada waktu lahir. Hanya 
jaringan-jaringan tertentu yang mungkin responsif terhadap hormon tiroid, 
yaitu otak dan paru. 
13 
5. Paratiroid. 
Paratiroid menguraikan parathormon pada akhir trimester pertama 
dan kelenjar tersebut tampaknya memberi respon dalam utero terhadap 
stimulasi pengaturan. Kadar paratiroid dalam darah janin relatif rendah 
dan kadar kalsitonin tinggi. 
6. Adrenal. 
Adrenal janin manusia dibandingkan dengan ukuran badan totalnya 
jauh lebih besar daripada perbandingan ukuran tersebut pada orang dewasa. 
Seluruh pembesaran tersebut merupakan bagian dalamnya atau yang 
disebut zone janin korteks adrenal. Zone janin yang normal mengalami 
hipertrofi tersebut, dan mengalami involusio dengan cepat setelah lahir. 
Adrenal janin juga mensintesis aldosteron. Kadar aldosteron di plasma tali 
pusat mendekati cukup bulan melebihi kadarnya di plasma ibu, seperti juga 
rennin dan substrat rennin. 
Tubulus-tubulus ginjal janin dan bayi baru lahir tampak relatif tidak 
sensitif terhadap aldosteron. Pada awal kehidupan embrional, adrenal janin 
tersusun dari sel-sel yang mirip dengan sel-sel zona fetal korteks adrenal 
janin. Sel-sel ini dengan cepat muncul dan berproliferasi sebelum waktu 
vaskularisasi hipofisis oleh hipotalamus sempurna
14 
7. Gonad. 
Siiteri dan Wilson (1974) mengemukakan bahwa sintesis 
testosteron oleh testis janin dari progesterone dan pregnenolon terjadi pada 
minggu ke-10 kehamilan. Kemudian, Leinonen dan Jaffe ( 1985) 
menemukan bahwa sel-sel Leydig testis janin luput dari desensitisasi yang 
khas pada testis dewasa, yang diberi tantangan-tantangan hCG berulang. 
Fenomena dalam testis janin ini mungkin di sebabkan oleh : 
a. Tidak adanya reseptor estrogen di dalam testis janin. 
b. Stimulasi prolaktin pada reseptor hCG/LH yang terdapat pada testis 
janin. 
Karena itu, ada hubungan yang erat antara gambaran 
perkembangan sel-sel Leydig dalam testis janin dengan kadar hCG, 
pembentukan testosteron testis dengan kadar hCG, konsentrasi reseptor 
untuk kadar LH/hCG dengan tidak adanya regulasi penurunan reseptor 
LH/hCG, dan sekresi testosteron testikuler janin yang terus menerus pada 
waktu kadar hCG tinggi. 
Pembentukan estrogen di ovarium janin telah didemonstrasikan 
tetapi tidak diperlukan untuk perkembangan fenotip perempuan. Di 
samping peningkatan pembentukan hormon steroid seks dan 
mineralkortikoid ini, juga ada peningkatan menyolok kadar rennin, 
angiotensinogen dan angiotensin II plasma.
BAB III 
PENUTUP 
15 
A. KESIMPULAN 
1. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam 
tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar 
endokrin. 
2. Ada empat kelenjar endokrin yang terdapat di dalam tubuh yang dapat 
menghasilkan hormon reproduksi, yakni, Kelenjar Hipofisa, Kelenjar 
Ovarium, Endometrium, dan Testis. 
3. Hormon pada pria terdiri dari: hormon testosteron, hormon gonadotropin, 
hormon estrogen, dan hormon pertumbuhan. 
4. Hormon pada wanita terdiri dari: hormone GnRH (Gonadotropin 
Releasing Hormon), hormon FSH, LH, dan estrogen. 
5. Kelenjar endokrin juga disebut kelenjar buatan . Karena kelenjar endokrin 
tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung ke pembuluh darah, tidak 
ke dalam rongga tubuh 
6. Kelenjar endokrin pada janin yaitu hipofisis anterior, neurohipofisis, 
hipofisis intermedia janin, tiroid, paratiroid, adrenal dan gonad.
DAFTAR PUSTAKA 
Candra, Aditya., Anatomi & Fisiologi, Banda Aceh: Diktat, 2011. 
Ganong, William F., Fisiologi Kedokteran, Jakarta: EGC, 2008. 
Irianto, Kus., Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia, Bandung: Yrama Widya, 
16 
2004. 
Linda J. Heffner and Danny J. Schust., At a Glance Sistem Reproduksi, Jakarta: 
EGC, 2008. 
Syaifuddin., Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta: Salemba Medica, 2011

More Related Content

What's hot

Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Viliansyah Viliansyah
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitViodeta Viodeta
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiHetty Astri
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatDokter Tekno
 
Kimia klinik
Kimia klinikKimia klinik
Kimia klinikhunun
 
Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaSistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaDokter Tekno
 
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuhSofyan Dwi Nugroho
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatanWulan Yulian
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok fikri asyura
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeKANDA IZUL
 
ANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanCahya
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)basil_miaw
 

What's hot (20)

Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
03 biomekanika
03 biomekanika03 biomekanika
03 biomekanika
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja Obat
 
Kimia klinik
Kimia klinikKimia klinik
Kimia klinik
 
Sensori persepsi
Sensori persepsiSensori persepsi
Sensori persepsi
 
Pemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada LansiaPemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada Lansia
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaSistem reproduksi pria
Sistem reproduksi pria
 
Makalah sterilisasi
Makalah sterilisasiMakalah sterilisasi
Makalah sterilisasi
 
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
 
SISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITASISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITA
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Istilah istilah anatomi
Istilah istilah anatomiIstilah istilah anatomi
Istilah istilah anatomi
 
ANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaan
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
 
Kelenjar gonad
Kelenjar gonadKelenjar gonad
Kelenjar gonad
 

Similar to SISTEM ENDOKRINOLOGI

Similar to SISTEM ENDOKRINOLOGI (20)

Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologiMakalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
 
Tugas biomedik 1
Tugas biomedik 1Tugas biomedik 1
Tugas biomedik 1
 
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrinMacam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
 
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrinMacam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
 
Makalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologiMakalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologi
 
PPT FISIOLOGI ENDOKRIN.pptx
PPT FISIOLOGI ENDOKRIN.pptxPPT FISIOLOGI ENDOKRIN.pptx
PPT FISIOLOGI ENDOKRIN.pptx
 
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi BiomolekulPower Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
 
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
 
Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin
 
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin
 
Askep hiperpituitary
Askep hiperpituitaryAskep hiperpituitary
Askep hiperpituitary
 
Sistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusiaSistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusia
 
sistem hormon
sistem hormon sistem hormon
sistem hormon
 
Biologi, sistem endokrin
Biologi, sistem endokrinBiologi, sistem endokrin
Biologi, sistem endokrin
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrin
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalSentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

SISTEM ENDOKRINOLOGI

  • 1. MAKALAH SISTEM ENDOKRINOLOGI (Dosen Pengampu : Rosi Kurnia S, S.ST.,M.Kes) Di Susun oleh : Kelompok 1/1B 1. Ayunda Dewi (141540134020005) 2. Devilia Megasari (141540134080011) 3. Fika Wardiyanti (141540134280031) 4. Husnul Hotimah (141540134320035) 5. Munika Setiyana (141540134460049) 6. Retno Syafitri (141540134550058) 7. Wahyu Andani (141540134740077) 8. Yulista Hanndika Putri (141540134790082) PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2014/2015 i
  • 2. Kata Pengantar ii Assalamualaikum Wr.Wb Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas hikmah dan hidayahnya penyusun bisa menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tanpa suatu halangan apapun. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah KD 1 tentang sistem endokrinologi. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Ibu Rosi Kurnia S, S.ST., M.Kes, dosen-dosen pengampu mata kuliah KD 1 kelas 1B DIII Kebidanan,serta teman- teman kelas 1B DIII Kebidanan ,sehingga makalah selesai tepat pada waktunya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Purwokerto, 7 November 2014 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN AWAL ......................................................................................... i KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2 C. Tujuan.............................................................................................. 3 BAB II ISI DAN PEMBAHASAN................................................................... 4 BAB III PENUTUP .......................................................................................... 15 A. Kesimpulan ...................................................................................... 15 Daftar Pustaka................................................................................................... 16 iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang. Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis). Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Macam-Macam Hormon Reproduksi Hormon reproduksi pada manusia Hormon pada Pria Hormon pada Wanita Hormon testosterone Hormon gonadotropin Hormon estrogen Hormon pertumbuhan Hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon) Hormon FSH Hormon LH Hormon estrogen
  • 5. Kelenjar endokrin juga disebut kelenjar buatan . Karena kelenjar endokrin tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung ke pembuluh darah, tidak ke dalam rongga tubuh. Cabang kedokteran yang mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin disebut endokrinologi, suatu cabang ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas di bandingkan dengan penyakit dalam. Kelenjar endokrin merupakan salah satu kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon yang berperan dalam pematangan dan. Pengaturan oleh hormon tersebut bertujuan agar seorang bayi dapat bertahan hidup baik di dalam rahim maupun di luar rahim. Berikut adalah Kelenjar endokrin pada janin : 1. Hipofisis Anterior 2. Neurohipofisis 3. Hipofisis Intermedia Janin 4. Tiroid 5. Paratiroid 6. Adrenal 7. Gonad Kelenjar endokrin merupakan salah satu kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon yang berperan dalam pematangan dan. Pengaturan oleh hormon tersebut bertujuan agar seorang bayi dapat bertahan hidup baik di dalam rahim maupun di luar rahim. 2 B. RUMUSAN MASALAH 1. Jelaskan definisi dari kerja hormon? 2. Apa pengertian dari kelenjar endoktrinologi? 3. Sebutkan macam-macam dari hormon reproduksi ? 4. Jelaskan klasifikasi kelenjar endokrin pada janin?
  • 6. 3 C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui sistem kerja hormon. 2. Untuk mengetahui pengertian kelenjar endokrin. 3. Untuk mengetahui macam macam dari hormone reproduksi. 4. Untuk mengetahui kelenjar endokrin apa saja yang terdapat pada janin.
  • 7. BAB II ISI DAN PEMBAHASAN 4 A. DEFINISI KERJA HORMON Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Hormon adalah melekul yang berfungsi di dalam tubuh sebagai sinyal kimia. Hormon dibebaskan sel-sel khusus yang disebut sel-sel endokrin karena sel-sel tersebut bersekresi ke arah dalam dan berbeda dari sel-sel eksokrin, yang bersekresi ke dalam rongga tubuh atau permukaan tubuh. Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang. Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis). Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain, terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran khusus.
  • 8. Kelenjar yang menghasilkan hormon reproduksi: No Nama Kelenjar Hormon yang dihasilkan 1 Hipofisa Follicle Stimulating Hormone (FSH) 5 Luteinizing Hormone (LH) Luteotropic Hormone (LTH) 2 Ovarium Estrogen Progesteron 3 Endometrium Human Chorionic Gonadotropin (HCG) 4 Testis Testosteron B. KELENJAR ENDOKRIN Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin. Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordina sikan kegiatan berbagai organ tubuh.
  • 9. Organ utama dari sistem endokrin adalah: 1. Hipotalamus 2. Kelenjar hipofisa 3. Kelenjar tiroid 4. Kelenjar paratiroid 5. Pulau-pulau pankreas 6. Kelenjar adrenal 7. Buah zakar 8. Indung telur. Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar 6 endokrin. Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan pelepasan hormon hipofisa. Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya. Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya. Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah: 1. Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak 2. Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat
  • 10. 3. Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis. Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin. Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah. Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya 7 terutama terbatas pada sistem saraf. C. HORMON REPRODUKSI Macam-Macam Hormon Reproduksi 1. Hormon reproduksi pada manusia Hormon pada Pria Hormon pada Wanita Hormon testosterone Hormon gonadotropin Hormon estrogen Hormon pertumbuhan Hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon) Hormon FSH Hormon LH Hormon estrogen a. Hormon pada Pria 1) Testosteron Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat diantara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama meosis untuk membentuk spermatogenesis sekunder. Sel ini berjumlah sedikit pada bayi dan anak, tetapi banyak terdapat pada pria dewasa. Setelah pubertas, sel intertisial banyak menghasilkan hormon testosteron yang disekresikan oleh testisTestosteron yang tidak terikat pada jaringan dengan cepat di ubah oleh hati menjadi
  • 11. aldosteron dan dehidroepialdosteron. Konjugasi ini disekresikan dalam usus menjadi empedu ke dalam urin. Fungsi testosteron adalah sebagai berikut: a) Efek desensus (penempatan) testis. Hal ini menunjukkan bahwa testosteron merupakan hal yang penting untuk perkembangan seks pria selama kehidupan manusia dan merupakan faktor keturunan. b) Perkembangan seks prime r dan sekunder: sekresi testosterone setelah pubertas menyebabkan penis, testis, dan skrotum membesar sampai usia 20 tahun serta mempengaruhi pertumbuhan sifat seksual sekunder pria mulai pada masa pubertas. 8 2) Hormon Gonadotropin Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan dua macam hormon yaitu Lutein Hormon (LH) dan Folikel Stimulating Hormon (FSH). Bila testis dirangsang oleh LH dari kelenjar hipofisis, maka sekresi testosteron selama kehidupan fetus penting untuk peningkatan pembentukan organ seks pria. LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron. FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma tidak akan terjadi. Testosteron diperlukan untuk proses pematangan akhir spermatozoa. 3) Hormon Estrogen Dibentuk dari testosteron dan dirangsang oleh hormon perangsang folikel. Hormon ini memungkinkan spermatogenesis untuk menyekresi protein pengikat endogen untuk mengikat testosteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan lumen tubulus seminiferus untuk pematangan sperma.
  • 12. 9 4) Hormon Pertumbuhan Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis. Bila tidak terdapat hormon pertumbuhan, maka spermatogenesis sangat berkurang atau tidak ada sama sekali. b. Hormon pada Wanita 1) Hormon GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormon) Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH/LH). 2) Hormon FSH (Follicle Stimullating Hormone) Diproduksi di sel-sel basa hipofisis anterior, sebagai respon terhadap GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada pria: memicu pematangan sperma di testisFollicle Stimulating Hormone (FSH) : berfungsi Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan estrogen, mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin sifat kepribadian) 3) Hormon LH (Lutinizing Homone)/ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormon) Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH,LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan se-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi dipertengahan siklus( LH-surge). Luteinizing Hormone (LH) : berfungsi mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan progestron, mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi.
  • 13. 10 4) Hormon Estrogen Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka internal folikel di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal mrlalui konfersi hormone androgen.Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita. Estrogen berfungsi untuk merangsang sekresi hormon LH. Hormon estrogen berfungsi mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem reproduksi wanita, saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium. 5) Progesteron Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta. Hormon progesteron : berfungsi mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur yang telah dibuahi, mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu, menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlancar produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH. 6) HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada
  • 14. darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan. 7) LTH (Lactotrophic Hormon) / Prolactin Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. 11 D. ENDOKRINOLOGI JANIN Kelenjar endokrin juga disebut kelenjar buatan . Karena kelenjar endokrin tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung ke pembuluh darah, tidak ke dalam rongga tubuh. Cabang kedokteran yang mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin disebut endokrinologi, suatu cabang ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas di bandingkan dengan penyakit dalam. Kelenjar endokrin merupakan salah satu kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon yang berperan dalam pematangan dan. Pengaturan oleh hormon tersebut bertujuan agar seorang bayi dapat bertahan hidup baik di dalam rahim maupun di luar rahim. Berikut adalah Kelenjar endokrin pada janin : 1. Hipofisis Anterior. Hipofisis anterior janin berdiferensiasi menjadi lima tipe sel yang mensekresi enam hormon protein, yaitu sebagai berikut : a. Laktotrop memproduksi prolaktin (PRL). b. Somatotrop, memproduksi hormon pertumbuhan (GH). c. Kortikotrop, memproduksi kortikotropin (ACTH). d. Tirotrop, memproduksi thyroid-stimulating horomone (TSH). e. Gonadotrop, memproduksi luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH).
  • 15. ACTH pertama kali di deteksi pada hipofisis janin yaitu pada minggu ke-7 kehamilan dan sebelum akhir minggu ke-17. Hipofisis janin mampu mensintesis dan menyimpan semua hormon hipofisis. GH, ACTH dan LH telah di identifikasi pada hipofisis janin manusia pada minggu ke- 13 kehamilan. Kadar hormon pertumbuhan hipofisis agak tinggi pada darah tali pusat. 12 2. Neurohipofisis. Neurohipofisis janin berkembang dengan baik pada masa kehamilan minggu ke-10 sampai ke-12 dan dapat di temukan oksitosin dan arginin vasopresin (AVP). Di samping itu, terdapat juga hormon vasotosin (AVT) di hipofisis janin dan kelenjar pineal. AVT hanya terdapat pada kehidupan janin manusia. Ada kemungkinan oksitosin dan AVP berfungsi pada janin untuk menghemat air, tetapi keadaan ini banyak terjadi pada tingkat paru dan plasenta dibandingkan pada tingkat ginjal. Pembentukan PGE2 di dalam ginjal janin dapat melemahkan kerja AVP di organ ini. Kadar AVP di plasma tali pusat meningkat secara menyolok dibandingkan dengan kadar yang ditemukan dalam plasma ibu. Di samping itu, AVP dalam darah tali pusat dan darah janin tampak meninggi pada stress janin. 3. Hipofisis Intermedia Janin. Ada lobus intermedia hipofisis yang berkembang baik pada janin manusia. Sel-sel dalam struktur ini mulai menghilang sebelum cukup bulan dan tidak ada lagi pada hipofisis dewasa. Produk sekresi utaria dari sel-sel lobus intermedia adalah hormon stimulasi α- melanosit (α-MSH) dan β- endorfin. Kadar α-MSH janin menurun sesuai dengan umur kehamilan. 4. Tiroid. Sistem hipofisis-tiroid mampu berfungsi pada akhir trimester pertama kehamilan. Tetapi sampai tengah-tengah kehamilan, sekresi thyroid-stimulating hormone dan hormon tiroid masih rendah. Ada peningkatan yang lumayan besar setelah waktu ini. Mungkin sangat sedikit tirotropin melintasi plasenta dari ibu ke janin dibandingkan stimulator-stimulator.
  • 16. Plasenta manusia secara aktif mengonsentrasikan yodida pada sis i janin. Pada trimester ke-2 dan ke-3 kehamilan, tiroid janin mengonsentrasikan yodida lebih kuat dari tiroid ibu. Oleh karena itu, pemberian jumlah yodida yang berlebihan sangat berbahaya bagi janin. Hormon tiroid yang berasal dari ibu melintasi plasenta pada tingkat yang sangat terbatas dengan triyodotironin yang lebih mudah lewat daripada tiroksin. Ada aksi terbatas hormon tiroid selama kehidupan janin. Janin manusia yang atiroid tumbuh secara normal pada waktu lahir. Hanya jaringan-jaringan tertentu yang mungkin responsif terhadap hormon tiroid, yaitu otak dan paru. 13 5. Paratiroid. Paratiroid menguraikan parathormon pada akhir trimester pertama dan kelenjar tersebut tampaknya memberi respon dalam utero terhadap stimulasi pengaturan. Kadar paratiroid dalam darah janin relatif rendah dan kadar kalsitonin tinggi. 6. Adrenal. Adrenal janin manusia dibandingkan dengan ukuran badan totalnya jauh lebih besar daripada perbandingan ukuran tersebut pada orang dewasa. Seluruh pembesaran tersebut merupakan bagian dalamnya atau yang disebut zone janin korteks adrenal. Zone janin yang normal mengalami hipertrofi tersebut, dan mengalami involusio dengan cepat setelah lahir. Adrenal janin juga mensintesis aldosteron. Kadar aldosteron di plasma tali pusat mendekati cukup bulan melebihi kadarnya di plasma ibu, seperti juga rennin dan substrat rennin. Tubulus-tubulus ginjal janin dan bayi baru lahir tampak relatif tidak sensitif terhadap aldosteron. Pada awal kehidupan embrional, adrenal janin tersusun dari sel-sel yang mirip dengan sel-sel zona fetal korteks adrenal janin. Sel-sel ini dengan cepat muncul dan berproliferasi sebelum waktu vaskularisasi hipofisis oleh hipotalamus sempurna
  • 17. 14 7. Gonad. Siiteri dan Wilson (1974) mengemukakan bahwa sintesis testosteron oleh testis janin dari progesterone dan pregnenolon terjadi pada minggu ke-10 kehamilan. Kemudian, Leinonen dan Jaffe ( 1985) menemukan bahwa sel-sel Leydig testis janin luput dari desensitisasi yang khas pada testis dewasa, yang diberi tantangan-tantangan hCG berulang. Fenomena dalam testis janin ini mungkin di sebabkan oleh : a. Tidak adanya reseptor estrogen di dalam testis janin. b. Stimulasi prolaktin pada reseptor hCG/LH yang terdapat pada testis janin. Karena itu, ada hubungan yang erat antara gambaran perkembangan sel-sel Leydig dalam testis janin dengan kadar hCG, pembentukan testosteron testis dengan kadar hCG, konsentrasi reseptor untuk kadar LH/hCG dengan tidak adanya regulasi penurunan reseptor LH/hCG, dan sekresi testosteron testikuler janin yang terus menerus pada waktu kadar hCG tinggi. Pembentukan estrogen di ovarium janin telah didemonstrasikan tetapi tidak diperlukan untuk perkembangan fenotip perempuan. Di samping peningkatan pembentukan hormon steroid seks dan mineralkortikoid ini, juga ada peningkatan menyolok kadar rennin, angiotensinogen dan angiotensin II plasma.
  • 18. BAB III PENUTUP 15 A. KESIMPULAN 1. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. 2. Ada empat kelenjar endokrin yang terdapat di dalam tubuh yang dapat menghasilkan hormon reproduksi, yakni, Kelenjar Hipofisa, Kelenjar Ovarium, Endometrium, dan Testis. 3. Hormon pada pria terdiri dari: hormon testosteron, hormon gonadotropin, hormon estrogen, dan hormon pertumbuhan. 4. Hormon pada wanita terdiri dari: hormone GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon), hormon FSH, LH, dan estrogen. 5. Kelenjar endokrin juga disebut kelenjar buatan . Karena kelenjar endokrin tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung ke pembuluh darah, tidak ke dalam rongga tubuh 6. Kelenjar endokrin pada janin yaitu hipofisis anterior, neurohipofisis, hipofisis intermedia janin, tiroid, paratiroid, adrenal dan gonad.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Candra, Aditya., Anatomi & Fisiologi, Banda Aceh: Diktat, 2011. Ganong, William F., Fisiologi Kedokteran, Jakarta: EGC, 2008. Irianto, Kus., Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia, Bandung: Yrama Widya, 16 2004. Linda J. Heffner and Danny J. Schust., At a Glance Sistem Reproduksi, Jakarta: EGC, 2008. Syaifuddin., Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta: Salemba Medica, 2011