SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
MODUL I
“MIKROBIOLOGI”
PENULIS
Dr. Padoli, SKp,M.Kes
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2013
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
II
Setelah menyelesaikan pembelajaran kegiatan bela-
jar-2, Anda diharapkan mampu menjelaskan dasar-
dasar bakteriologis dengan benar.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah mempelajari pembelajaran
yang diuraikan pada Kegiatan Bela-
jar 2, Anda diharapkan mampu:
1.	 Menjelaskan struktur bakteri
2.	 Menjelaskan klasifikasi bakteri
3.	 Menjelaskan morfologi bakteri
4.	 Menjelaskan reproduksi bakteri
5.	 Menjelaskan peranan bakteri
dalam kehidupan
A.	 Pokok-pokok materi pembelaja-
ran
1.	 Struktur bakteri
2.	 Klasifikasi bakteri
3.	 Morfologi bakteri
4.	 Reproduksi bakteri
5.	 Peranan bakteri dalam kehidu-
pan
Bakteriologi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Uraian Materi
1.	 Struktur bakteri
Bagaimana struktur bakteri itu? Bakteri merupakan mikroba uniseluler
termasuk kelas Schizomycetes. Susunan sel bakteri terdiri dari: struktur ek-
sternal dan struktur internal bakteri. Nah, untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar 1berikut:
Gambar 1 : sel bakteri
a.	 Struktur eksternal bakteri
Bagaimana struktur eksternal bakteri itu? Struktur eksternal bak-
teri antara lain meliputi glikokaliks, flagela, filamen aksial, fimbria dan
pili.
Glikokaliks (selubung gula) adalah substansi yang mengelilingi
sel atau digambarkan sebagai kapsul. Kapsul ini merupakan struktur
yang sangat terorganisasi dan tidak mudah dihilangkan. Ketebalan ka-
psul bervariasi dan fungsinya bagi bakteri antara lain sebagai perleka-
tan bakteri pada permukaan, pelindung sel bakteri terhadap kekerin-
gan, perangkap nutrisi dan proteksi bakteri. Kapsul melindungi bakteri
patogen dari fagositosis sel inang dan pada spesies tertentu berperan
pada virulensi. Sebagian besar material kapsul diekskresikan oleh bak-
teri ke dalam media pertumbuhannya sebagai lapisan lendir (slime).
Fungsi lapisan lendir pada bakteri adalah untuk melindungi bakteri dari
pengaruh lingkungan yang membahayakan, misalnya antibiotik dan
kekeringan. Lapisan lendir dapat memperangkap nutrisi dan air, me-
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
mungkinkan bakteri menempel pada permukaan halus untuk proses
bertahan pada proses sterilisasi kimiawi menggunakan klorin, iodin
dan bahan kimia lainnya. Pada beberapa kasus, keseluruhan material
kapsul dapat dilepaskan dari permukaan sel dengan cara menggojlok
atau melakukan homogentisasi suspensi (larutan) bakteri. Pada akh-
irnya kapsul dapat dipisahkan dari media pertumbuhan bakteri sebagai
lapisan lendir.
Flagela merupakan filamen yang mencuat dari sel bakteri dan
berfungsi untuk pergerakan bakteri. Flagela berbentuk panjang dan
ramping. Panjang flagela pada umumnya beberapa kali panjang sel
dengan garis tengah berkisar 12 – 30 µm. Ada 5 macam tipe bak-
teri berdasarkan jumlah dan letak flagelnya (gambar 2) , yaitu atrikus
(bakteri yang tidak memiliki flagela), monotrikus (1 flagela), lofotrikus
(1 satu lebih flagela pada satu ujung sel), amfrikus (sekelompok flagela
pada masing-masing ujung sel), dan peritrikus (flagela menyebar dis-
eluruh permukaan sel).
Gambar 2 : E Coli dengan multi flagela
Filamen aksial (endoflagela) adalah kumpulan benang yang mun-
cul pada ujung sel dibawah selaput luar sel dan berpilin membentuk
spiral disekeliling sel. Rotasi filamen menimbulkan pergerakan selaput
luar sel dan memungkinkan arah gerak bakteri berbentuk spiral. Con-
tohnya pada Treponema pallidum dan Leptospira interragants.
Fimbria (jamak:fimbriae) termasuk golongan protein yang disebut
lektin yang dapat mengenali dan terikat pada residu gula khusus pada
polisakarida permukaan sel. Hal ini menyebabkan bakteri berfimbria
cenderung saling melekat satu sama lain atau melekat pada sel hewan.
Fimbria umumnya menyebar diseluruh permukaan sel. Kemampuan
organisme tertentu seperti Niesseria gonorrhoeae dan enterotoksin Es-
cherichia coli (gambar 3) untuk menimbulkan penyakit berkaitan den-
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
gan fimbria yang dimilikinya. Mutasi yang menyebabkan fimbria akan
diikuti hilangnya sifat virulens. Fimbria N. Gonorrgoeae memungkinkan
bakteri membentuk koloni pada membran mukosa sehingga menim-
bulkan penyakit.
Gambar 3 : E coli dengan fimbria
Pili (tunggal pilus) secara morfologis sama dengan fimbria, um-
umnya pili lebih panjang. Pili berperan khusus dalam transfer molekul
genetik (DNA) dari satu bakteri ke bakteri lainnya pada peristiwa kon-
jugasi. Karena fungsinya yang spesifik pada transfer DNA bakteri, maka
pili disebut sebagai pili seks.
Dinding sel. Dinding sel bakteri merupakan struktur kompleks dan
berfungsi sebagai penentu bentuk sel, pelindung sel dari kemungkinan
pecah ketika tekanan air di dalam sel lebih besar, serta pelindung isi sel
dari perubahan lingkungan di luar sel. Tebal dinding sel bakteri berkisar
10-23 nµ dengan berat berkisar 20% berat kering bakteri. Dinding sel
bakteri tersusun atas peptidoglikan (dikenal murein), yang menyebab-
kan kakunya dinding sel.
Bakteri dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan
pewarnaan dengan pewarnaan Gram, bakteri Gram positif tetap diwar-
nai dengan kristal violet pada pencucian, Gram negatif tidak. Semua
bakteri memiliki membran sel dimana fosforilasi oksidatif terjadi (kare-
na tidak ada mitokondria). Di luar membran sel adalah dinding sel yang
kaku dan melindungi sel dari lisis osmotik. Pada bakteri Gram positif
mengandung banyak lapisan peptidoglikan yang membentuk struktur
tebal dan kaku, dan asam teikoat (techoic acid) yang mengandung al-
kohol (gliserol atau ribitol) dan fosfat. Dinding sel bakteri gram negatif
mengandung satu atau beberapa lapis peptidoglikan dan membran
luar, tidak mengandung asam teikoat, dan karena hanya mengandung
sejumlah kecil peptidoglikan, maka dinding sel bakteri gram negatif
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
relatif lebih tahan terhadap kerusakan mekanis. Bakteri gram negatif
memiliki membran luar tambahan. Membran luar adalah hambatan
utama dalam permeabilitas bakteri gram negatif. Ruang antara mem-
bran dalam dan luar dikenal sebagai ruang periplasmic. Bakteri Gram
negatif menyimpan enzim degradatif dalam ruang periplasma. Bak-
teri Gram positif kekurangan ruang periplasmic, melainkan mereka
mengeluarkan exoenzymes dan melakukan pencernaan ekstraseluler.
Pencernaan diperlukan karena molekul besar tidak dapat dengan mu-
dah melintasi membran luar (jika ada) atau membran sel.
b.	 Struktur internal sel bakteri
Bagaimana struktur internal bakteri itu? Struktur di dalam sel bakteri
disebut struktur internal sel bakteri. Di dalam dinding sel bakteri terda-
pat sitoplasma yang merupakan substansi yang menempati ruang sel
bagian dalam. Di dalam sitoplasma terdapat berbagai enzim, air (80%),
protein, karbohidrat, asam nukleat dan lipid yang membentuk sistem
koloid yang secara optik bersifat homogen.
Membran plasma (inner membrane) adalah struktur tipis disebelah
dalam dinding sel dan menutup sitoplasma sel. Membran plasma ter-
susun atas fosfolipid berlapis gAnda dan protein, membentuk model
mosaik cairan. Membran plasma berfungsi sebagai sekat selektif mate-
rial yang ada di dalam dan di luar sel. Materi yang melewati membran
plasma yakni makromolekul dan mikromolekul. Membran plasma juga
berfungsi memecah nutrien dan memproduksi energi. Pada beberapa
bakteri, pigmen dan enzim yang terlibat dalam fotosintesis ditemukan
pada membran plasma yang melipat ke arah sitoplasma (kromotofor
atau tilakoid).
Pergerakan material mikromolekul melewati membran plasma da-
pat berlangsung satu arah (synport) maupun saling berlawanan (anti-
port) serta melalui beberapa proses transport aktif dan pasif. Proses
pasif (passive transport) meliputi difusi sederhana, difusi dipermudah
dan osmosis). Pergerakan makromolekul melewati membran plasma
terjadi melalui proses endositosis, yaitu pengangkutan makromolekul
ke dalam sel; eksositosis yaitu pengangkutan makromolekul ke luar sel;
dan pertunasan (budding).
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Ribosom. Daerah inti (daerah nukleid) adalah daerah yang men-
gandung bakteri, ribosom yang berperan pada sintesa protein; badan
inklusi yang merupakan organel penyimpan nutrisi dan ensdospora
(resting sel), yaitu struktur dengan dinding tebal dan lapisan tamba-
han pada dinding sel bakteri yang dibentuk disebelah dalam mem-
bran sel. Endospora berfungsi sebagai pertahanan sel bakteri terhadap
panas ekstrim, kondisi kurang air dan paparan bahan kimia serta ra-
diasi. Hanya ada dua genus bakteri dengan kemampuan membentuk
struktur khusus berupa endospora yakni Bacillus dan Clostridium yang
bersifat gram positif. Endospora terbentuk selama kondisi lingkungan
tidak memungkinkan bakteri pembentuknya bertahan hidup. Apabila
kondisi lingkungan kembali memungkinkan untuk hidup endospora
akan berkecambah dan menjadi sel bakteri vegetatif yang berkembang
biak secara normal. Struktur endospora terdiri atas inti, kortek dan se-
lubung (coat)
Proses pembentukan endospora dalam sel vegetatif dikenal proses
sporulasi atau sporogenesis. Proses sporulasi dimulai dengan rep-
likasi kromosom bakteri, dan sebagian membran sitoplasma menonjol
ke arah dalam dan terpisah membentuk septum bakal spora. Septum
bakal spora ini merupakan membran lapis gAnda yang mengelilingi
kromosom dan sitoplasma. Selanjutnya terbentuk dinding tebal pep-
tidoglikan diantara dua lapis membran dan selubung spora (protein)
mengelilingi sisi luar membran. Selubung protein inilah mengakibatkan
adanya resistensi endospora terhadap berbagai bahan kimia. Ketika
endospora masak, dinding sel vegetatif hancur, sehingga sel mati dan
endospora dilepaskan. Endospora kembali ke bentuk vegetatif melalui
germinasi yang dipacu oleh tekanan fisik atau kerusakan kimia pada se-
lubung edospora. Selanjutnya enzim endospora akan memecah lapisan
tambahan yang mengeliligi endospora, air memasuki sel dan proses
metabolisme kembali aktif.
2.	 Klasifikasi bakteri
Klasifikasi bakteri didasarkan pada berbagi ciri antara lain bentuk bak-
teri, kemampuan membentuk spora, cara memproduksi energi (anaerobik
dan aerobik), dan reaksi terhadap pewarnaan Gram (Gram positif, gram
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
negatif). Pewarnaan gram ditemukan oleh Christian Gram (1884) seorang
bakteriologist Denmark. Mula-mula sel diwarnai dengan pewarna ungu
yang disebut violet kristal. Kemudian preparat diberi alkohol atau aseton,
yang mencuci violet kristal dari sel-sel gram negatif. Untuk dapat meli-
hatnya perlu penggunaan warna tandingan dengan warna lain (misalnya
merah jambu safranin). Bakteri yang tidak luntur warnanya oleh alkohol
disebut gram positif (gambar 4)
Gambar 4: skema pewarnaan Gram
3.	 Morfologi sel Bakteri
Ada tiga macam bentuk dasar bakteri yaitu bentuk bulat (tunggal:
coccus, jamak : cocci), bentuk batang atau silinder (tunggal: baccilus, jam-
ak: baccili), dan spiral yaitu berbentuk batang melengkung atau melingkar-
lingkar (gambar 5)
.
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Gambar 5 : bentuk- bentuk bakteri
a.	 Bentuk bulat (kokus)
Bentuk kokus umumnya bulat atau oval. Bila kokus membelah diri,
sel-sel dapat tetap melekat satu sama lain. Bentuk kokus dapat dibeda-
kan lagi menjadi :1) Mikrokokus (bulat satu-satu); 2) Diplokokus (bu-
lat berpasangan dua-dua); 3) Streptokokus (cocci yang membelah
namun tetap melekat membentuk struktur menyerupai rantai) ; 4)
Tetrakokus (cocci yang membelah tersusun empat sel dan memben-
tuk bujur sangkar); dan 5) Staphylokokus (cocci yang membelah pada
banyak bidang dan membentuk kumpulan menyerupai buah anggur)
b.	 Bentuk batang
Bakteri bentuk batang (gambar 6) atau bacili membelah hanya
melalui sumbu pendeknya dan sebagian besar bacilli tampak seba-
gai batang tunggal. Diplobacilli muncul dari pasangan bacilli setelah
pembelahan dan streptobacilli muncul dalam bentuk rantai, serta be-
berapa bacilli menyerupai cocci disebut coccobacilli
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Gambar 6 : bentuk bakteri basil
c.	 Bentuk spiral
Bentuk spiral bakteri memiliki satu atau lebih lekukan atau tidak
dalam bentuk lurus. Bakteri berbentuk spiral dibedakan menjadi be-
berapa jenis. Bakteri yang berbentuk batang melengkung menyerupai
koma disebut vibrio. Bakteri yang berpilin kaku disebut spirilla, sedan-
gkan bakteri yang berpilin fleksibel disebut spirochaeta.
Umumnya bentuk bakteri memiliki hanya satu bentuk (mono-
morfik), namun ada bakteri tertentu yang memiliki banyak bentuk
(pleimorfik). Pada bakteri terdapat membran sel yang melekuk ke
dalam disebut involusi. Contoh bentuk involusi terdapat pada bakteri
asam cuka (Acetobacter sp.) yaitu adanya bentuk seperti gada, bentuk
tak teratur atau benang. Bentuk ini disebabkan oleh faktor lingkungan
seperti temperatur inkubasi, faktor makanan, umur dan faktor lainnya
yang tidak menguntungkan bakteri.
Nah untuk menambah wawasan Anda tentang bentuk bakteri, co-
balah Anda identifikasi contoh- contoh bakteri menurut bentuknya. Tu-
liskan jawaban Anda pada kolom berikut!
Monobasil, contohnya ...................................................,.........................................
Streptobasil, contohnya ......................................., .................................................
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
d.	 Reproduksi bakteri
Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan
perbedaan penting antara bakteri (prokariot) dengan sel eukariot.
Reproduksi. Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu
secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan
dengan pembelahan, sedangkan pembiakan seksual dilakukan den-
gan cara transformasi, transduksi, dan konjugasi. Namun, proses pem-
biakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam
proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana
biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi
genetika (rekombinasi genetik).
Coba Anda sebut beberapa cara pembiakan bakteri? Berikut ini be-
berapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan
membelah diri.
1)	 Rekombinasi Genetik.
Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic (DNA) di antara
dua sel bakteri melalui proses berikut:
Transformasi. Transformasi adalah perpindahan materi genetik beru-
pa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses
transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti se-
bagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak lang-
sung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, .
Contohnya : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria,
dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri men-
ularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang
menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak
kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transfor-
masi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun 1982.
Gambar 7 : Transformasi genetik
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Transduksi. Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke
bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan gAn-
da ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh
bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan
akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen
(menimbulakan respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu dengan
ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA
bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA
virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang
terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan partikel trans-
duksi (transducing particle). Proses inilah yang dinamakan Transduksi.
Gambar 8 : Trandusksi
Konjugasi. Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –)
dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya,
terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui
ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipin-
dahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN
dikontrol oleh faktor pemindahan (transfer faktor = faktor F )
Gambar 9 : konjugasi
12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
2)	 Pembelahan Biner
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat
sel induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Bedanya,
pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan
kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai
berikut (gambar 10):
a)	 Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak
lurus.
b)	 Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
c)	 Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri
yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada
pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bak-
teri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan
setiap 20 menit sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan
dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri mempunyai
faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil
eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri.
Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.
Gambar 10 : pembelahan biner
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
e.	 Peranan bakteri dalam kehidupan
Bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan manusia? Peranan
bakteri dalam kehidupan kita, ada yang menguntungkan dan merugi-
kan.
1)	 Bakteri menguntungkan
a)	 Bakteri pengurai. Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan
atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme.
Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa
organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa
lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri
ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan
cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah
organik. Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar)
manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan
juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting
dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan
berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu
mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana
sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
b)	 Bakteri penghasil antibiotik. Antibiotik merupakan zat yang
dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat
terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang
menghasilkan antibiotik adalah: 1) Bacillus brevis, menghasilkan
terotrisin , 2) Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin, 3) Bacillus
polymyxa, menghasilkan polimixin 
2)	 Bakteri merugikan
a)	 Bakteri perusak makanan
Beberapaspesiespenguraitumbuhdidalammakanan.Mereka
mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang
berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan
manusia. Contohnya, Clostridium botulinum, menghasilkan
racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan .
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek,
terdapat pada tempe bongkrek . Leuconostoc mesenteroides,
penyebab pelendiran makanan 
c)	 Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan
penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Kokus Gram-
positif : Streptococcus pyogenes penyebab nyeri tenggorokan
dan demam reumatik, Streptococcus agalactiae, penyebab
meningitis pada neunatus dan penumonia. Kokus Gram
negatif: Neisseriae meningitidis penyebab meningitis dan
septikemia, N. Gonorrhoeae merupakan agen penyebab
uretritis. Bacilus Gram positif: Bacillus anthracis penyebab
penyakit anthraks dan clostridia penyebab gangrene, tetanus,
kolitis pseudomembranosa dan botulismus.
Nah, sampai di sini uraian materi pembelajaran Kegiatan Belajar -2,
saya yakin dan percaya, tentulah Anda telah memahaminya. Selanjutnya un-
tuk memantapkan penguasaan materi pembelajaran yang baru saja Anda
pelajari, bacalah secara cermat rangkuman berikut ini.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih
tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Struktur bakteri terbagi
menjadi dua yaitu: Struktur dasar yang dimiliki oleh hampir semua jenis bak-
teri dan struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) yaitu kapsul,
flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan
spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut
kokobasil.
Peranan bakteri yang menguntungkan kita antara lain sebagai sangat
berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersih-
kan dunia dari sampah-sampah organik, menghasilkan vitamin yang berguna
bagi tubuh kita seperti vitamin K, membuat antibiotika. Sebaliknya beberapa
bakteri merugikan kita, contohnya, bakteri perusak makanan dan menghasil-
kan racun seperti botulinum, bersifat patogen dan menyebabkan penyakit in-
feksi seperti Streptococcus pyogenes, Bacillus anthracis, Micobakterium Tuber-
culose dan sebagainya.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Berikut ini diberikan soal-soal pilihan ganda. Anda diminta mengerja-
kan pada kertas tersendiri. Apabila semua soal sudah dikerjakan, Anda dipersi-
lahkan untuk melihat kunci jawaban dan membandingkannya jawaban Anda.
Apabila jawaban Anda benar 80%, maka Anda diperkenankan melanjutkan
mempelajari materi pada kegiatan belajar-3.
Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan berikut yang paling benar!
1.	 Berikut ini yang bukan Tipe flagella pada bakteri adalah .......
a.	 Lofotrika
b.	 Monotrika
c.	 Atrika
d.	 Amphitrika
e.	 Politrika
2.	 Berikut ini merupakan mekanisme yang diperlukan bakteri pada pemb-
elahan genetik, kecuali:
a.	 Transduksi
b.	 Mutasi
c.	 pembelahan biner
d.	 transformasi
e.	 konjugasi
3.	 Bakteri berikut yang merupakan bakteri gam negatif adalah ...............
a.	 Streptococcus pyogenes
Tes Formatif
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
b.	 Bacillus anthracis
c.	 Clostridia
d.	 Neisseria meningitidis
e.	 Staphylococcus
4.	 Pada pemeriksaan mikroskop Anda melihat bakteri yang berbentuk
batang melengkung menyerupai koma, bentuk seperti ini disebut
...............
a.	 Kokus
b.	 Vibrio
c.	 Basil
d.	 Spichaeta
e.	 Diplobasili
5.	 Beberapa bakteri berikut bermanfaat sebagai penghasil antibiotika dan
menghasilkan vitamin, kecuali ...
a.	 Leuconostoc mesenteroides
b.	 Bacillus subtilis
c.	 Bacillus brevis
d.	 Bacillus polymyxa
e.	 Entamoeba coli
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
A.	 Tugas Mandiri
Berikut ini diberikan soal-soal tugas mandiri. Anda diminta mengerja-
kan pada lembar kertas tersendiri. Apabila semua soal tugas mandiri sudah
selesai dikerjakan, Anda dipersilahkan untuk melihat kunci jawaban dan mem-
bandingkan jawaban Anda dengan jawaban yang ada di kunci jawaban.
Periksalah hasil pekerjaan Anda, selanjutnya hitunglah jawaban Anda yang be-
nar. Apabila Anda jawaban Anda 80% benar, maka Anda dirkenankan untuk
melanjutkan mempelajari materi pebelajaran pada kegiatan belajar -3.
Soal-soal Tugas
1.	 Sebutkan bentuk-bentuk bakteri!
2.	 Sebutkan struktur bakteri yang ada di dalam dan di luar dinding sel!
3.	 Sebutkan syarat – syarat untuk pertumbuhan bakteri!
4.	 Sebutkan bakteri yang mampu membentuk endospora!
Tugas Mandiri

More Related Content

What's hot

What's hot (19)

Mikrobiologi part 1
Mikrobiologi part 1Mikrobiologi part 1
Mikrobiologi part 1
 
persentasi kuliah mikrobiologi dasar "Bakteri"
persentasi kuliah mikrobiologi dasar "Bakteri"persentasi kuliah mikrobiologi dasar "Bakteri"
persentasi kuliah mikrobiologi dasar "Bakteri"
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
BAKTERI
BAKTERIBAKTERI
BAKTERI
 
Presentasi biologi struktur bakteri
Presentasi biologi struktur bakteriPresentasi biologi struktur bakteri
Presentasi biologi struktur bakteri
 
Bakteri dan strukturnya
Bakteri dan strukturnyaBakteri dan strukturnya
Bakteri dan strukturnya
 
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteri
 
PERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGAN
PERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGANPERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGAN
PERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGAN
 
Bakteriologi
BakteriologiBakteriologi
Bakteriologi
 
Laporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteriLaporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteri
 
Makalah I
Makalah  IMakalah  I
Makalah I
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
C14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi DasarC14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi Dasar
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
 
Klasifikasi bakteri
Klasifikasi bakteriKlasifikasi bakteri
Klasifikasi bakteri
 
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA FullModul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
 
Uh 1 (ruang lingkup & virus a)
Uh 1 (ruang lingkup & virus a)Uh 1 (ruang lingkup & virus a)
Uh 1 (ruang lingkup & virus a)
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 

Similar to Bakteriologi

BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfWan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfWan Na
 
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa KeperawatanMateri Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatanyohanes meor
 
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakterikikikamila
 
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian InfeksiPncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian Infeksipjj_kemenkes
 
MAKALAH BIOFISIKA 2.docx
MAKALAH BIOFISIKA 2.docxMAKALAH BIOFISIKA 2.docx
MAKALAH BIOFISIKA 2.docxFaizahAzzahra5
 
Pleno Pemicu 1 modul selgen
Pleno Pemicu 1 modul selgenPleno Pemicu 1 modul selgen
Pleno Pemicu 1 modul selgenjuwitavalen
 
Struktur bakteri (Kelas X)
Struktur bakteri (Kelas X)Struktur bakteri (Kelas X)
Struktur bakteri (Kelas X)Safira Indriati
 
Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)
Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)
Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)Muhammad Lyan Pratama
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Rubby Putra
 
Biologi sel plpg
Biologi sel plpgBiologi sel plpg
Biologi sel plpgEri Sanjaya
 

Similar to Bakteriologi (20)

MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1BMIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
 
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa KeperawatanMateri Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
 
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakteri
 
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian InfeksiPncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi
 
Kb 5
Kb 5Kb 5
Kb 5
 
BAKTERI.ppt
BAKTERI.pptBAKTERI.ppt
BAKTERI.ppt
 
sel kelas 11.pptx
sel kelas 11.pptxsel kelas 11.pptx
sel kelas 11.pptx
 
Biologi bakteri
Biologi bakteriBiologi bakteri
Biologi bakteri
 
MAKALAH BIOFISIKA 2.docx
MAKALAH BIOFISIKA 2.docxMAKALAH BIOFISIKA 2.docx
MAKALAH BIOFISIKA 2.docx
 
4) Struktur dan Bentuk Sel.pdf
4) Struktur dan Bentuk Sel.pdf4) Struktur dan Bentuk Sel.pdf
4) Struktur dan Bentuk Sel.pdf
 
Pleno Pemicu 1 modul selgen
Pleno Pemicu 1 modul selgenPleno Pemicu 1 modul selgen
Pleno Pemicu 1 modul selgen
 
Struktur bakteri (Kelas X)
Struktur bakteri (Kelas X)Struktur bakteri (Kelas X)
Struktur bakteri (Kelas X)
 
kelompok B bakteri
kelompok B bakterikelompok B bakteri
kelompok B bakteri
 
Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)
Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)
Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)
 
Milrobiologi bakteri
Milrobiologi bakteriMilrobiologi bakteri
Milrobiologi bakteri
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur.
 
Bakteriologi
 Bakteriologi Bakteriologi
Bakteriologi
 
Biologi sel plpg
Biologi sel plpgBiologi sel plpg
Biologi sel plpg
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

Bakteriologi

  • 1.
  • 2. MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI MODUL I “MIKROBIOLOGI” PENULIS Dr. Padoli, SKp,M.Kes PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2013
  • 3. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 II Setelah menyelesaikan pembelajaran kegiatan bela- jar-2, Anda diharapkan mampu menjelaskan dasar- dasar bakteriologis dengan benar. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah mempelajari pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Bela- jar 2, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan struktur bakteri 2. Menjelaskan klasifikasi bakteri 3. Menjelaskan morfologi bakteri 4. Menjelaskan reproduksi bakteri 5. Menjelaskan peranan bakteri dalam kehidupan A. Pokok-pokok materi pembelaja- ran 1. Struktur bakteri 2. Klasifikasi bakteri 3. Morfologi bakteri 4. Reproduksi bakteri 5. Peranan bakteri dalam kehidu- pan Bakteriologi
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Uraian Materi 1. Struktur bakteri Bagaimana struktur bakteri itu? Bakteri merupakan mikroba uniseluler termasuk kelas Schizomycetes. Susunan sel bakteri terdiri dari: struktur ek- sternal dan struktur internal bakteri. Nah, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 1berikut: Gambar 1 : sel bakteri a. Struktur eksternal bakteri Bagaimana struktur eksternal bakteri itu? Struktur eksternal bak- teri antara lain meliputi glikokaliks, flagela, filamen aksial, fimbria dan pili. Glikokaliks (selubung gula) adalah substansi yang mengelilingi sel atau digambarkan sebagai kapsul. Kapsul ini merupakan struktur yang sangat terorganisasi dan tidak mudah dihilangkan. Ketebalan ka- psul bervariasi dan fungsinya bagi bakteri antara lain sebagai perleka- tan bakteri pada permukaan, pelindung sel bakteri terhadap kekerin- gan, perangkap nutrisi dan proteksi bakteri. Kapsul melindungi bakteri patogen dari fagositosis sel inang dan pada spesies tertentu berperan pada virulensi. Sebagian besar material kapsul diekskresikan oleh bak- teri ke dalam media pertumbuhannya sebagai lapisan lendir (slime). Fungsi lapisan lendir pada bakteri adalah untuk melindungi bakteri dari pengaruh lingkungan yang membahayakan, misalnya antibiotik dan kekeringan. Lapisan lendir dapat memperangkap nutrisi dan air, me-
  • 5. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri mungkinkan bakteri menempel pada permukaan halus untuk proses bertahan pada proses sterilisasi kimiawi menggunakan klorin, iodin dan bahan kimia lainnya. Pada beberapa kasus, keseluruhan material kapsul dapat dilepaskan dari permukaan sel dengan cara menggojlok atau melakukan homogentisasi suspensi (larutan) bakteri. Pada akh- irnya kapsul dapat dipisahkan dari media pertumbuhan bakteri sebagai lapisan lendir. Flagela merupakan filamen yang mencuat dari sel bakteri dan berfungsi untuk pergerakan bakteri. Flagela berbentuk panjang dan ramping. Panjang flagela pada umumnya beberapa kali panjang sel dengan garis tengah berkisar 12 – 30 µm. Ada 5 macam tipe bak- teri berdasarkan jumlah dan letak flagelnya (gambar 2) , yaitu atrikus (bakteri yang tidak memiliki flagela), monotrikus (1 flagela), lofotrikus (1 satu lebih flagela pada satu ujung sel), amfrikus (sekelompok flagela pada masing-masing ujung sel), dan peritrikus (flagela menyebar dis- eluruh permukaan sel). Gambar 2 : E Coli dengan multi flagela Filamen aksial (endoflagela) adalah kumpulan benang yang mun- cul pada ujung sel dibawah selaput luar sel dan berpilin membentuk spiral disekeliling sel. Rotasi filamen menimbulkan pergerakan selaput luar sel dan memungkinkan arah gerak bakteri berbentuk spiral. Con- tohnya pada Treponema pallidum dan Leptospira interragants. Fimbria (jamak:fimbriae) termasuk golongan protein yang disebut lektin yang dapat mengenali dan terikat pada residu gula khusus pada polisakarida permukaan sel. Hal ini menyebabkan bakteri berfimbria cenderung saling melekat satu sama lain atau melekat pada sel hewan. Fimbria umumnya menyebar diseluruh permukaan sel. Kemampuan organisme tertentu seperti Niesseria gonorrhoeae dan enterotoksin Es- cherichia coli (gambar 3) untuk menimbulkan penyakit berkaitan den-
  • 6. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri gan fimbria yang dimilikinya. Mutasi yang menyebabkan fimbria akan diikuti hilangnya sifat virulens. Fimbria N. Gonorrgoeae memungkinkan bakteri membentuk koloni pada membran mukosa sehingga menim- bulkan penyakit. Gambar 3 : E coli dengan fimbria Pili (tunggal pilus) secara morfologis sama dengan fimbria, um- umnya pili lebih panjang. Pili berperan khusus dalam transfer molekul genetik (DNA) dari satu bakteri ke bakteri lainnya pada peristiwa kon- jugasi. Karena fungsinya yang spesifik pada transfer DNA bakteri, maka pili disebut sebagai pili seks. Dinding sel. Dinding sel bakteri merupakan struktur kompleks dan berfungsi sebagai penentu bentuk sel, pelindung sel dari kemungkinan pecah ketika tekanan air di dalam sel lebih besar, serta pelindung isi sel dari perubahan lingkungan di luar sel. Tebal dinding sel bakteri berkisar 10-23 nµ dengan berat berkisar 20% berat kering bakteri. Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan (dikenal murein), yang menyebab- kan kakunya dinding sel. Bakteri dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan pewarnaan dengan pewarnaan Gram, bakteri Gram positif tetap diwar- nai dengan kristal violet pada pencucian, Gram negatif tidak. Semua bakteri memiliki membran sel dimana fosforilasi oksidatif terjadi (kare- na tidak ada mitokondria). Di luar membran sel adalah dinding sel yang kaku dan melindungi sel dari lisis osmotik. Pada bakteri Gram positif mengandung banyak lapisan peptidoglikan yang membentuk struktur tebal dan kaku, dan asam teikoat (techoic acid) yang mengandung al- kohol (gliserol atau ribitol) dan fosfat. Dinding sel bakteri gram negatif mengandung satu atau beberapa lapis peptidoglikan dan membran luar, tidak mengandung asam teikoat, dan karena hanya mengandung sejumlah kecil peptidoglikan, maka dinding sel bakteri gram negatif
  • 7. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri relatif lebih tahan terhadap kerusakan mekanis. Bakteri gram negatif memiliki membran luar tambahan. Membran luar adalah hambatan utama dalam permeabilitas bakteri gram negatif. Ruang antara mem- bran dalam dan luar dikenal sebagai ruang periplasmic. Bakteri Gram negatif menyimpan enzim degradatif dalam ruang periplasma. Bak- teri Gram positif kekurangan ruang periplasmic, melainkan mereka mengeluarkan exoenzymes dan melakukan pencernaan ekstraseluler. Pencernaan diperlukan karena molekul besar tidak dapat dengan mu- dah melintasi membran luar (jika ada) atau membran sel. b. Struktur internal sel bakteri Bagaimana struktur internal bakteri itu? Struktur di dalam sel bakteri disebut struktur internal sel bakteri. Di dalam dinding sel bakteri terda- pat sitoplasma yang merupakan substansi yang menempati ruang sel bagian dalam. Di dalam sitoplasma terdapat berbagai enzim, air (80%), protein, karbohidrat, asam nukleat dan lipid yang membentuk sistem koloid yang secara optik bersifat homogen. Membran plasma (inner membrane) adalah struktur tipis disebelah dalam dinding sel dan menutup sitoplasma sel. Membran plasma ter- susun atas fosfolipid berlapis gAnda dan protein, membentuk model mosaik cairan. Membran plasma berfungsi sebagai sekat selektif mate- rial yang ada di dalam dan di luar sel. Materi yang melewati membran plasma yakni makromolekul dan mikromolekul. Membran plasma juga berfungsi memecah nutrien dan memproduksi energi. Pada beberapa bakteri, pigmen dan enzim yang terlibat dalam fotosintesis ditemukan pada membran plasma yang melipat ke arah sitoplasma (kromotofor atau tilakoid). Pergerakan material mikromolekul melewati membran plasma da- pat berlangsung satu arah (synport) maupun saling berlawanan (anti- port) serta melalui beberapa proses transport aktif dan pasif. Proses pasif (passive transport) meliputi difusi sederhana, difusi dipermudah dan osmosis). Pergerakan makromolekul melewati membran plasma terjadi melalui proses endositosis, yaitu pengangkutan makromolekul ke dalam sel; eksositosis yaitu pengangkutan makromolekul ke luar sel; dan pertunasan (budding).
  • 8. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Ribosom. Daerah inti (daerah nukleid) adalah daerah yang men- gandung bakteri, ribosom yang berperan pada sintesa protein; badan inklusi yang merupakan organel penyimpan nutrisi dan ensdospora (resting sel), yaitu struktur dengan dinding tebal dan lapisan tamba- han pada dinding sel bakteri yang dibentuk disebelah dalam mem- bran sel. Endospora berfungsi sebagai pertahanan sel bakteri terhadap panas ekstrim, kondisi kurang air dan paparan bahan kimia serta ra- diasi. Hanya ada dua genus bakteri dengan kemampuan membentuk struktur khusus berupa endospora yakni Bacillus dan Clostridium yang bersifat gram positif. Endospora terbentuk selama kondisi lingkungan tidak memungkinkan bakteri pembentuknya bertahan hidup. Apabila kondisi lingkungan kembali memungkinkan untuk hidup endospora akan berkecambah dan menjadi sel bakteri vegetatif yang berkembang biak secara normal. Struktur endospora terdiri atas inti, kortek dan se- lubung (coat) Proses pembentukan endospora dalam sel vegetatif dikenal proses sporulasi atau sporogenesis. Proses sporulasi dimulai dengan rep- likasi kromosom bakteri, dan sebagian membran sitoplasma menonjol ke arah dalam dan terpisah membentuk septum bakal spora. Septum bakal spora ini merupakan membran lapis gAnda yang mengelilingi kromosom dan sitoplasma. Selanjutnya terbentuk dinding tebal pep- tidoglikan diantara dua lapis membran dan selubung spora (protein) mengelilingi sisi luar membran. Selubung protein inilah mengakibatkan adanya resistensi endospora terhadap berbagai bahan kimia. Ketika endospora masak, dinding sel vegetatif hancur, sehingga sel mati dan endospora dilepaskan. Endospora kembali ke bentuk vegetatif melalui germinasi yang dipacu oleh tekanan fisik atau kerusakan kimia pada se- lubung edospora. Selanjutnya enzim endospora akan memecah lapisan tambahan yang mengeliligi endospora, air memasuki sel dan proses metabolisme kembali aktif. 2. Klasifikasi bakteri Klasifikasi bakteri didasarkan pada berbagi ciri antara lain bentuk bak- teri, kemampuan membentuk spora, cara memproduksi energi (anaerobik dan aerobik), dan reaksi terhadap pewarnaan Gram (Gram positif, gram
  • 9. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri negatif). Pewarnaan gram ditemukan oleh Christian Gram (1884) seorang bakteriologist Denmark. Mula-mula sel diwarnai dengan pewarna ungu yang disebut violet kristal. Kemudian preparat diberi alkohol atau aseton, yang mencuci violet kristal dari sel-sel gram negatif. Untuk dapat meli- hatnya perlu penggunaan warna tandingan dengan warna lain (misalnya merah jambu safranin). Bakteri yang tidak luntur warnanya oleh alkohol disebut gram positif (gambar 4) Gambar 4: skema pewarnaan Gram 3. Morfologi sel Bakteri Ada tiga macam bentuk dasar bakteri yaitu bentuk bulat (tunggal: coccus, jamak : cocci), bentuk batang atau silinder (tunggal: baccilus, jam- ak: baccili), dan spiral yaitu berbentuk batang melengkung atau melingkar- lingkar (gambar 5) .
  • 10. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Gambar 5 : bentuk- bentuk bakteri a. Bentuk bulat (kokus) Bentuk kokus umumnya bulat atau oval. Bila kokus membelah diri, sel-sel dapat tetap melekat satu sama lain. Bentuk kokus dapat dibeda- kan lagi menjadi :1) Mikrokokus (bulat satu-satu); 2) Diplokokus (bu- lat berpasangan dua-dua); 3) Streptokokus (cocci yang membelah namun tetap melekat membentuk struktur menyerupai rantai) ; 4) Tetrakokus (cocci yang membelah tersusun empat sel dan memben- tuk bujur sangkar); dan 5) Staphylokokus (cocci yang membelah pada banyak bidang dan membentuk kumpulan menyerupai buah anggur) b. Bentuk batang Bakteri bentuk batang (gambar 6) atau bacili membelah hanya melalui sumbu pendeknya dan sebagian besar bacilli tampak seba- gai batang tunggal. Diplobacilli muncul dari pasangan bacilli setelah pembelahan dan streptobacilli muncul dalam bentuk rantai, serta be- berapa bacilli menyerupai cocci disebut coccobacilli
  • 11. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Gambar 6 : bentuk bakteri basil c. Bentuk spiral Bentuk spiral bakteri memiliki satu atau lebih lekukan atau tidak dalam bentuk lurus. Bakteri berbentuk spiral dibedakan menjadi be- berapa jenis. Bakteri yang berbentuk batang melengkung menyerupai koma disebut vibrio. Bakteri yang berpilin kaku disebut spirilla, sedan- gkan bakteri yang berpilin fleksibel disebut spirochaeta. Umumnya bentuk bakteri memiliki hanya satu bentuk (mono- morfik), namun ada bakteri tertentu yang memiliki banyak bentuk (pleimorfik). Pada bakteri terdapat membran sel yang melekuk ke dalam disebut involusi. Contoh bentuk involusi terdapat pada bakteri asam cuka (Acetobacter sp.) yaitu adanya bentuk seperti gada, bentuk tak teratur atau benang. Bentuk ini disebabkan oleh faktor lingkungan seperti temperatur inkubasi, faktor makanan, umur dan faktor lainnya yang tidak menguntungkan bakteri. Nah untuk menambah wawasan Anda tentang bentuk bakteri, co- balah Anda identifikasi contoh- contoh bakteri menurut bentuknya. Tu- liskan jawaban Anda pada kolom berikut! Monobasil, contohnya ...................................................,......................................... Streptobasil, contohnya ......................................., .................................................
  • 12. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri d. Reproduksi bakteri Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan perbedaan penting antara bakteri (prokariot) dengan sel eukariot. Reproduksi. Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan pembiakan seksual dilakukan den- gan cara transformasi, transduksi, dan konjugasi. Namun, proses pem- biakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik). Coba Anda sebut beberapa cara pembiakan bakteri? Berikut ini be- berapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri. 1) Rekombinasi Genetik. Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic (DNA) di antara dua sel bakteri melalui proses berikut: Transformasi. Transformasi adalah perpindahan materi genetik beru- pa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti se- bagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak lang- sung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri men- ularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transfor- masi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun 1982. Gambar 7 : Transformasi genetik
  • 13. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Transduksi. Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan gAn- da ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen (menimbulakan respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan partikel trans- duksi (transducing particle). Proses inilah yang dinamakan Transduksi. Gambar 8 : Trandusksi Konjugasi. Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipin- dahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan (transfer faktor = faktor F ) Gambar 9 : konjugasi
  • 14. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri 2) Pembelahan Biner Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Bedanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut (gambar 10): a) Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus. b) Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang. c) Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bak- teri demikian merupakan bentuk koloni. Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri. Gambar 10 : pembelahan biner
  • 15. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri e. Peranan bakteri dalam kehidupan Bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan manusia? Peranan bakteri dalam kehidupan kita, ada yang menguntungkan dan merugi- kan. 1) Bakteri menguntungkan a) Bakteri pengurai. Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik. Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus. b) Bakteri penghasil antibiotik. Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah: 1) Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin , 2) Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin, 3) Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin  2) Bakteri merugikan a) Bakteri perusak makanan Beberapaspesiespenguraitumbuhdidalammakanan.Mereka mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Contohnya, Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan .
  • 16. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek . Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan  c) Bakteri patogen Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Kokus Gram- positif : Streptococcus pyogenes penyebab nyeri tenggorokan dan demam reumatik, Streptococcus agalactiae, penyebab meningitis pada neunatus dan penumonia. Kokus Gram negatif: Neisseriae meningitidis penyebab meningitis dan septikemia, N. Gonorrhoeae merupakan agen penyebab uretritis. Bacilus Gram positif: Bacillus anthracis penyebab penyakit anthraks dan clostridia penyebab gangrene, tetanus, kolitis pseudomembranosa dan botulismus. Nah, sampai di sini uraian materi pembelajaran Kegiatan Belajar -2, saya yakin dan percaya, tentulah Anda telah memahaminya. Selanjutnya un- tuk memantapkan penguasaan materi pembelajaran yang baru saja Anda pelajari, bacalah secara cermat rangkuman berikut ini.
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 15 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu: Struktur dasar yang dimiliki oleh hampir semua jenis bak- teri dan struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) yaitu kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora. Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. Peranan bakteri yang menguntungkan kita antara lain sebagai sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersih- kan dunia dari sampah-sampah organik, menghasilkan vitamin yang berguna bagi tubuh kita seperti vitamin K, membuat antibiotika. Sebaliknya beberapa bakteri merugikan kita, contohnya, bakteri perusak makanan dan menghasil- kan racun seperti botulinum, bersifat patogen dan menyebabkan penyakit in- feksi seperti Streptococcus pyogenes, Bacillus anthracis, Micobakterium Tuber- culose dan sebagainya. Rangkuman
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 16 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Berikut ini diberikan soal-soal pilihan ganda. Anda diminta mengerja- kan pada kertas tersendiri. Apabila semua soal sudah dikerjakan, Anda dipersi- lahkan untuk melihat kunci jawaban dan membandingkannya jawaban Anda. Apabila jawaban Anda benar 80%, maka Anda diperkenankan melanjutkan mempelajari materi pada kegiatan belajar-3. Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan berikut yang paling benar! 1. Berikut ini yang bukan Tipe flagella pada bakteri adalah ....... a. Lofotrika b. Monotrika c. Atrika d. Amphitrika e. Politrika 2. Berikut ini merupakan mekanisme yang diperlukan bakteri pada pemb- elahan genetik, kecuali: a. Transduksi b. Mutasi c. pembelahan biner d. transformasi e. konjugasi 3. Bakteri berikut yang merupakan bakteri gam negatif adalah ............... a. Streptococcus pyogenes Tes Formatif
  • 19. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri b. Bacillus anthracis c. Clostridia d. Neisseria meningitidis e. Staphylococcus 4. Pada pemeriksaan mikroskop Anda melihat bakteri yang berbentuk batang melengkung menyerupai koma, bentuk seperti ini disebut ............... a. Kokus b. Vibrio c. Basil d. Spichaeta e. Diplobasili 5. Beberapa bakteri berikut bermanfaat sebagai penghasil antibiotika dan menghasilkan vitamin, kecuali ... a. Leuconostoc mesenteroides b. Bacillus subtilis c. Bacillus brevis d. Bacillus polymyxa e. Entamoeba coli
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 18 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri A. Tugas Mandiri Berikut ini diberikan soal-soal tugas mandiri. Anda diminta mengerja- kan pada lembar kertas tersendiri. Apabila semua soal tugas mandiri sudah selesai dikerjakan, Anda dipersilahkan untuk melihat kunci jawaban dan mem- bandingkan jawaban Anda dengan jawaban yang ada di kunci jawaban. Periksalah hasil pekerjaan Anda, selanjutnya hitunglah jawaban Anda yang be- nar. Apabila Anda jawaban Anda 80% benar, maka Anda dirkenankan untuk melanjutkan mempelajari materi pebelajaran pada kegiatan belajar -3. Soal-soal Tugas 1. Sebutkan bentuk-bentuk bakteri! 2. Sebutkan struktur bakteri yang ada di dalam dan di luar dinding sel! 3. Sebutkan syarat – syarat untuk pertumbuhan bakteri! 4. Sebutkan bakteri yang mampu membentuk endospora! Tugas Mandiri