Modul ini membahas tentang mikrobiologi dan parasitologi. Modul ini menjelaskan struktur bakteri seperti struktur eksternal yang meliputi kapsul, flagela, dan fimbria, serta struktur internal seperti membran sel, sitoplasma, dan ribosom. Modul ini juga menjelaskan klasifikasi bakteri berdasarkan ciri-cirinya dan morfologi bakteri yang dibedakan menjadi bentuk kokus, bacillus, dan spirokheta.
2. MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
MODUL I
“MIKROBIOLOGI”
PENULIS
Dr. Padoli, SKp,M.Kes
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2013
3. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
II
Setelah menyelesaikan pembelajaran kegiatan bela-
jar-2, Anda diharapkan mampu menjelaskan dasar-
dasar bakteriologis dengan benar.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah mempelajari pembelajaran
yang diuraikan pada Kegiatan Bela-
jar 2, Anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan struktur bakteri
2. Menjelaskan klasifikasi bakteri
3. Menjelaskan morfologi bakteri
4. Menjelaskan reproduksi bakteri
5. Menjelaskan peranan bakteri
dalam kehidupan
A. Pokok-pokok materi pembelaja-
ran
1. Struktur bakteri
2. Klasifikasi bakteri
3. Morfologi bakteri
4. Reproduksi bakteri
5. Peranan bakteri dalam kehidu-
pan
Bakteriologi
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Uraian Materi
1. Struktur bakteri
Bagaimana struktur bakteri itu? Bakteri merupakan mikroba uniseluler
termasuk kelas Schizomycetes. Susunan sel bakteri terdiri dari: struktur ek-
sternal dan struktur internal bakteri. Nah, untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar 1berikut:
Gambar 1 : sel bakteri
a. Struktur eksternal bakteri
Bagaimana struktur eksternal bakteri itu? Struktur eksternal bak-
teri antara lain meliputi glikokaliks, flagela, filamen aksial, fimbria dan
pili.
Glikokaliks (selubung gula) adalah substansi yang mengelilingi
sel atau digambarkan sebagai kapsul. Kapsul ini merupakan struktur
yang sangat terorganisasi dan tidak mudah dihilangkan. Ketebalan ka-
psul bervariasi dan fungsinya bagi bakteri antara lain sebagai perleka-
tan bakteri pada permukaan, pelindung sel bakteri terhadap kekerin-
gan, perangkap nutrisi dan proteksi bakteri. Kapsul melindungi bakteri
patogen dari fagositosis sel inang dan pada spesies tertentu berperan
pada virulensi. Sebagian besar material kapsul diekskresikan oleh bak-
teri ke dalam media pertumbuhannya sebagai lapisan lendir (slime).
Fungsi lapisan lendir pada bakteri adalah untuk melindungi bakteri dari
pengaruh lingkungan yang membahayakan, misalnya antibiotik dan
kekeringan. Lapisan lendir dapat memperangkap nutrisi dan air, me-
5. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
mungkinkan bakteri menempel pada permukaan halus untuk proses
bertahan pada proses sterilisasi kimiawi menggunakan klorin, iodin
dan bahan kimia lainnya. Pada beberapa kasus, keseluruhan material
kapsul dapat dilepaskan dari permukaan sel dengan cara menggojlok
atau melakukan homogentisasi suspensi (larutan) bakteri. Pada akh-
irnya kapsul dapat dipisahkan dari media pertumbuhan bakteri sebagai
lapisan lendir.
Flagela merupakan filamen yang mencuat dari sel bakteri dan
berfungsi untuk pergerakan bakteri. Flagela berbentuk panjang dan
ramping. Panjang flagela pada umumnya beberapa kali panjang sel
dengan garis tengah berkisar 12 – 30 µm. Ada 5 macam tipe bak-
teri berdasarkan jumlah dan letak flagelnya (gambar 2) , yaitu atrikus
(bakteri yang tidak memiliki flagela), monotrikus (1 flagela), lofotrikus
(1 satu lebih flagela pada satu ujung sel), amfrikus (sekelompok flagela
pada masing-masing ujung sel), dan peritrikus (flagela menyebar dis-
eluruh permukaan sel).
Gambar 2 : E Coli dengan multi flagela
Filamen aksial (endoflagela) adalah kumpulan benang yang mun-
cul pada ujung sel dibawah selaput luar sel dan berpilin membentuk
spiral disekeliling sel. Rotasi filamen menimbulkan pergerakan selaput
luar sel dan memungkinkan arah gerak bakteri berbentuk spiral. Con-
tohnya pada Treponema pallidum dan Leptospira interragants.
Fimbria (jamak:fimbriae) termasuk golongan protein yang disebut
lektin yang dapat mengenali dan terikat pada residu gula khusus pada
polisakarida permukaan sel. Hal ini menyebabkan bakteri berfimbria
cenderung saling melekat satu sama lain atau melekat pada sel hewan.
Fimbria umumnya menyebar diseluruh permukaan sel. Kemampuan
organisme tertentu seperti Niesseria gonorrhoeae dan enterotoksin Es-
cherichia coli (gambar 3) untuk menimbulkan penyakit berkaitan den-
6. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
gan fimbria yang dimilikinya. Mutasi yang menyebabkan fimbria akan
diikuti hilangnya sifat virulens. Fimbria N. Gonorrgoeae memungkinkan
bakteri membentuk koloni pada membran mukosa sehingga menim-
bulkan penyakit.
Gambar 3 : E coli dengan fimbria
Pili (tunggal pilus) secara morfologis sama dengan fimbria, um-
umnya pili lebih panjang. Pili berperan khusus dalam transfer molekul
genetik (DNA) dari satu bakteri ke bakteri lainnya pada peristiwa kon-
jugasi. Karena fungsinya yang spesifik pada transfer DNA bakteri, maka
pili disebut sebagai pili seks.
Dinding sel. Dinding sel bakteri merupakan struktur kompleks dan
berfungsi sebagai penentu bentuk sel, pelindung sel dari kemungkinan
pecah ketika tekanan air di dalam sel lebih besar, serta pelindung isi sel
dari perubahan lingkungan di luar sel. Tebal dinding sel bakteri berkisar
10-23 nµ dengan berat berkisar 20% berat kering bakteri. Dinding sel
bakteri tersusun atas peptidoglikan (dikenal murein), yang menyebab-
kan kakunya dinding sel.
Bakteri dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan
pewarnaan dengan pewarnaan Gram, bakteri Gram positif tetap diwar-
nai dengan kristal violet pada pencucian, Gram negatif tidak. Semua
bakteri memiliki membran sel dimana fosforilasi oksidatif terjadi (kare-
na tidak ada mitokondria). Di luar membran sel adalah dinding sel yang
kaku dan melindungi sel dari lisis osmotik. Pada bakteri Gram positif
mengandung banyak lapisan peptidoglikan yang membentuk struktur
tebal dan kaku, dan asam teikoat (techoic acid) yang mengandung al-
kohol (gliserol atau ribitol) dan fosfat. Dinding sel bakteri gram negatif
mengandung satu atau beberapa lapis peptidoglikan dan membran
luar, tidak mengandung asam teikoat, dan karena hanya mengandung
sejumlah kecil peptidoglikan, maka dinding sel bakteri gram negatif
7. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
relatif lebih tahan terhadap kerusakan mekanis. Bakteri gram negatif
memiliki membran luar tambahan. Membran luar adalah hambatan
utama dalam permeabilitas bakteri gram negatif. Ruang antara mem-
bran dalam dan luar dikenal sebagai ruang periplasmic. Bakteri Gram
negatif menyimpan enzim degradatif dalam ruang periplasma. Bak-
teri Gram positif kekurangan ruang periplasmic, melainkan mereka
mengeluarkan exoenzymes dan melakukan pencernaan ekstraseluler.
Pencernaan diperlukan karena molekul besar tidak dapat dengan mu-
dah melintasi membran luar (jika ada) atau membran sel.
b. Struktur internal sel bakteri
Bagaimana struktur internal bakteri itu? Struktur di dalam sel bakteri
disebut struktur internal sel bakteri. Di dalam dinding sel bakteri terda-
pat sitoplasma yang merupakan substansi yang menempati ruang sel
bagian dalam. Di dalam sitoplasma terdapat berbagai enzim, air (80%),
protein, karbohidrat, asam nukleat dan lipid yang membentuk sistem
koloid yang secara optik bersifat homogen.
Membran plasma (inner membrane) adalah struktur tipis disebelah
dalam dinding sel dan menutup sitoplasma sel. Membran plasma ter-
susun atas fosfolipid berlapis gAnda dan protein, membentuk model
mosaik cairan. Membran plasma berfungsi sebagai sekat selektif mate-
rial yang ada di dalam dan di luar sel. Materi yang melewati membran
plasma yakni makromolekul dan mikromolekul. Membran plasma juga
berfungsi memecah nutrien dan memproduksi energi. Pada beberapa
bakteri, pigmen dan enzim yang terlibat dalam fotosintesis ditemukan
pada membran plasma yang melipat ke arah sitoplasma (kromotofor
atau tilakoid).
Pergerakan material mikromolekul melewati membran plasma da-
pat berlangsung satu arah (synport) maupun saling berlawanan (anti-
port) serta melalui beberapa proses transport aktif dan pasif. Proses
pasif (passive transport) meliputi difusi sederhana, difusi dipermudah
dan osmosis). Pergerakan makromolekul melewati membran plasma
terjadi melalui proses endositosis, yaitu pengangkutan makromolekul
ke dalam sel; eksositosis yaitu pengangkutan makromolekul ke luar sel;
dan pertunasan (budding).
8. 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Ribosom. Daerah inti (daerah nukleid) adalah daerah yang men-
gandung bakteri, ribosom yang berperan pada sintesa protein; badan
inklusi yang merupakan organel penyimpan nutrisi dan ensdospora
(resting sel), yaitu struktur dengan dinding tebal dan lapisan tamba-
han pada dinding sel bakteri yang dibentuk disebelah dalam mem-
bran sel. Endospora berfungsi sebagai pertahanan sel bakteri terhadap
panas ekstrim, kondisi kurang air dan paparan bahan kimia serta ra-
diasi. Hanya ada dua genus bakteri dengan kemampuan membentuk
struktur khusus berupa endospora yakni Bacillus dan Clostridium yang
bersifat gram positif. Endospora terbentuk selama kondisi lingkungan
tidak memungkinkan bakteri pembentuknya bertahan hidup. Apabila
kondisi lingkungan kembali memungkinkan untuk hidup endospora
akan berkecambah dan menjadi sel bakteri vegetatif yang berkembang
biak secara normal. Struktur endospora terdiri atas inti, kortek dan se-
lubung (coat)
Proses pembentukan endospora dalam sel vegetatif dikenal proses
sporulasi atau sporogenesis. Proses sporulasi dimulai dengan rep-
likasi kromosom bakteri, dan sebagian membran sitoplasma menonjol
ke arah dalam dan terpisah membentuk septum bakal spora. Septum
bakal spora ini merupakan membran lapis gAnda yang mengelilingi
kromosom dan sitoplasma. Selanjutnya terbentuk dinding tebal pep-
tidoglikan diantara dua lapis membran dan selubung spora (protein)
mengelilingi sisi luar membran. Selubung protein inilah mengakibatkan
adanya resistensi endospora terhadap berbagai bahan kimia. Ketika
endospora masak, dinding sel vegetatif hancur, sehingga sel mati dan
endospora dilepaskan. Endospora kembali ke bentuk vegetatif melalui
germinasi yang dipacu oleh tekanan fisik atau kerusakan kimia pada se-
lubung edospora. Selanjutnya enzim endospora akan memecah lapisan
tambahan yang mengeliligi endospora, air memasuki sel dan proses
metabolisme kembali aktif.
2. Klasifikasi bakteri
Klasifikasi bakteri didasarkan pada berbagi ciri antara lain bentuk bak-
teri, kemampuan membentuk spora, cara memproduksi energi (anaerobik
dan aerobik), dan reaksi terhadap pewarnaan Gram (Gram positif, gram
9. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
negatif). Pewarnaan gram ditemukan oleh Christian Gram (1884) seorang
bakteriologist Denmark. Mula-mula sel diwarnai dengan pewarna ungu
yang disebut violet kristal. Kemudian preparat diberi alkohol atau aseton,
yang mencuci violet kristal dari sel-sel gram negatif. Untuk dapat meli-
hatnya perlu penggunaan warna tandingan dengan warna lain (misalnya
merah jambu safranin). Bakteri yang tidak luntur warnanya oleh alkohol
disebut gram positif (gambar 4)
Gambar 4: skema pewarnaan Gram
3. Morfologi sel Bakteri
Ada tiga macam bentuk dasar bakteri yaitu bentuk bulat (tunggal:
coccus, jamak : cocci), bentuk batang atau silinder (tunggal: baccilus, jam-
ak: baccili), dan spiral yaitu berbentuk batang melengkung atau melingkar-
lingkar (gambar 5)
.
10. 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Gambar 5 : bentuk- bentuk bakteri
a. Bentuk bulat (kokus)
Bentuk kokus umumnya bulat atau oval. Bila kokus membelah diri,
sel-sel dapat tetap melekat satu sama lain. Bentuk kokus dapat dibeda-
kan lagi menjadi :1) Mikrokokus (bulat satu-satu); 2) Diplokokus (bu-
lat berpasangan dua-dua); 3) Streptokokus (cocci yang membelah
namun tetap melekat membentuk struktur menyerupai rantai) ; 4)
Tetrakokus (cocci yang membelah tersusun empat sel dan memben-
tuk bujur sangkar); dan 5) Staphylokokus (cocci yang membelah pada
banyak bidang dan membentuk kumpulan menyerupai buah anggur)
b. Bentuk batang
Bakteri bentuk batang (gambar 6) atau bacili membelah hanya
melalui sumbu pendeknya dan sebagian besar bacilli tampak seba-
gai batang tunggal. Diplobacilli muncul dari pasangan bacilli setelah
pembelahan dan streptobacilli muncul dalam bentuk rantai, serta be-
berapa bacilli menyerupai cocci disebut coccobacilli
11. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Gambar 6 : bentuk bakteri basil
c. Bentuk spiral
Bentuk spiral bakteri memiliki satu atau lebih lekukan atau tidak
dalam bentuk lurus. Bakteri berbentuk spiral dibedakan menjadi be-
berapa jenis. Bakteri yang berbentuk batang melengkung menyerupai
koma disebut vibrio. Bakteri yang berpilin kaku disebut spirilla, sedan-
gkan bakteri yang berpilin fleksibel disebut spirochaeta.
Umumnya bentuk bakteri memiliki hanya satu bentuk (mono-
morfik), namun ada bakteri tertentu yang memiliki banyak bentuk
(pleimorfik). Pada bakteri terdapat membran sel yang melekuk ke
dalam disebut involusi. Contoh bentuk involusi terdapat pada bakteri
asam cuka (Acetobacter sp.) yaitu adanya bentuk seperti gada, bentuk
tak teratur atau benang. Bentuk ini disebabkan oleh faktor lingkungan
seperti temperatur inkubasi, faktor makanan, umur dan faktor lainnya
yang tidak menguntungkan bakteri.
Nah untuk menambah wawasan Anda tentang bentuk bakteri, co-
balah Anda identifikasi contoh- contoh bakteri menurut bentuknya. Tu-
liskan jawaban Anda pada kolom berikut!
Monobasil, contohnya ...................................................,.........................................
Streptobasil, contohnya ......................................., .................................................
12. 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
d. Reproduksi bakteri
Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan
perbedaan penting antara bakteri (prokariot) dengan sel eukariot.
Reproduksi. Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu
secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan
dengan pembelahan, sedangkan pembiakan seksual dilakukan den-
gan cara transformasi, transduksi, dan konjugasi. Namun, proses pem-
biakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam
proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana
biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi
genetika (rekombinasi genetik).
Coba Anda sebut beberapa cara pembiakan bakteri? Berikut ini be-
berapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan
membelah diri.
1) Rekombinasi Genetik.
Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic (DNA) di antara
dua sel bakteri melalui proses berikut:
Transformasi. Transformasi adalah perpindahan materi genetik beru-
pa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses
transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti se-
bagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak lang-
sung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, .
Contohnya : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria,
dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri men-
ularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang
menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak
kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transfor-
masi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun 1982.
Gambar 7 : Transformasi genetik
13. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Transduksi. Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke
bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan gAn-
da ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh
bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan
akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen
(menimbulakan respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu dengan
ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA
bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA
virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang
terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan partikel trans-
duksi (transducing particle). Proses inilah yang dinamakan Transduksi.
Gambar 8 : Trandusksi
Konjugasi. Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –)
dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya,
terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui
ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipin-
dahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN
dikontrol oleh faktor pemindahan (transfer faktor = faktor F )
Gambar 9 : konjugasi
14. 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
2) Pembelahan Biner
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat
sel induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Bedanya,
pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan
kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai
berikut (gambar 10):
a) Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak
lurus.
b) Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
c) Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri
yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada
pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bak-
teri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan
setiap 20 menit sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan
dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri mempunyai
faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil
eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri.
Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.
Gambar 10 : pembelahan biner
15. 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
e. Peranan bakteri dalam kehidupan
Bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan manusia? Peranan
bakteri dalam kehidupan kita, ada yang menguntungkan dan merugi-
kan.
1) Bakteri menguntungkan
a) Bakteri pengurai. Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan
atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme.
Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa
organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa
lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri
ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan
cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah
organik. Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar)
manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan
juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting
dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan
berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu
mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana
sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
b) Bakteri penghasil antibiotik. Antibiotik merupakan zat yang
dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat
terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang
menghasilkan antibiotik adalah: 1) Bacillus brevis, menghasilkan
terotrisin , 2) Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin, 3) Bacillus
polymyxa, menghasilkan polimixin
2) Bakteri merugikan
a) Bakteri perusak makanan
Beberapaspesiespenguraitumbuhdidalammakanan.Mereka
mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang
berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan
manusia. Contohnya, Clostridium botulinum, menghasilkan
racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan .
16. 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek,
terdapat pada tempe bongkrek . Leuconostoc mesenteroides,
penyebab pelendiran makanan
c) Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan
penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Kokus Gram-
positif : Streptococcus pyogenes penyebab nyeri tenggorokan
dan demam reumatik, Streptococcus agalactiae, penyebab
meningitis pada neunatus dan penumonia. Kokus Gram
negatif: Neisseriae meningitidis penyebab meningitis dan
septikemia, N. Gonorrhoeae merupakan agen penyebab
uretritis. Bacilus Gram positif: Bacillus anthracis penyebab
penyakit anthraks dan clostridia penyebab gangrene, tetanus,
kolitis pseudomembranosa dan botulismus.
Nah, sampai di sini uraian materi pembelajaran Kegiatan Belajar -2,
saya yakin dan percaya, tentulah Anda telah memahaminya. Selanjutnya un-
tuk memantapkan penguasaan materi pembelajaran yang baru saja Anda
pelajari, bacalah secara cermat rangkuman berikut ini.
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih
tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Struktur bakteri terbagi
menjadi dua yaitu: Struktur dasar yang dimiliki oleh hampir semua jenis bak-
teri dan struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) yaitu kapsul,
flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan
spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut
kokobasil.
Peranan bakteri yang menguntungkan kita antara lain sebagai sangat
berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersih-
kan dunia dari sampah-sampah organik, menghasilkan vitamin yang berguna
bagi tubuh kita seperti vitamin K, membuat antibiotika. Sebaliknya beberapa
bakteri merugikan kita, contohnya, bakteri perusak makanan dan menghasil-
kan racun seperti botulinum, bersifat patogen dan menyebabkan penyakit in-
feksi seperti Streptococcus pyogenes, Bacillus anthracis, Micobakterium Tuber-
culose dan sebagainya.
Rangkuman
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Berikut ini diberikan soal-soal pilihan ganda. Anda diminta mengerja-
kan pada kertas tersendiri. Apabila semua soal sudah dikerjakan, Anda dipersi-
lahkan untuk melihat kunci jawaban dan membandingkannya jawaban Anda.
Apabila jawaban Anda benar 80%, maka Anda diperkenankan melanjutkan
mempelajari materi pada kegiatan belajar-3.
Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan berikut yang paling benar!
1. Berikut ini yang bukan Tipe flagella pada bakteri adalah .......
a. Lofotrika
b. Monotrika
c. Atrika
d. Amphitrika
e. Politrika
2. Berikut ini merupakan mekanisme yang diperlukan bakteri pada pemb-
elahan genetik, kecuali:
a. Transduksi
b. Mutasi
c. pembelahan biner
d. transformasi
e. konjugasi
3. Bakteri berikut yang merupakan bakteri gam negatif adalah ...............
a. Streptococcus pyogenes
Tes Formatif
19. 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
b. Bacillus anthracis
c. Clostridia
d. Neisseria meningitidis
e. Staphylococcus
4. Pada pemeriksaan mikroskop Anda melihat bakteri yang berbentuk
batang melengkung menyerupai koma, bentuk seperti ini disebut
...............
a. Kokus
b. Vibrio
c. Basil
d. Spichaeta
e. Diplobasili
5. Beberapa bakteri berikut bermanfaat sebagai penghasil antibiotika dan
menghasilkan vitamin, kecuali ...
a. Leuconostoc mesenteroides
b. Bacillus subtilis
c. Bacillus brevis
d. Bacillus polymyxa
e. Entamoeba coli
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
A. Tugas Mandiri
Berikut ini diberikan soal-soal tugas mandiri. Anda diminta mengerja-
kan pada lembar kertas tersendiri. Apabila semua soal tugas mandiri sudah
selesai dikerjakan, Anda dipersilahkan untuk melihat kunci jawaban dan mem-
bandingkan jawaban Anda dengan jawaban yang ada di kunci jawaban.
Periksalah hasil pekerjaan Anda, selanjutnya hitunglah jawaban Anda yang be-
nar. Apabila Anda jawaban Anda 80% benar, maka Anda dirkenankan untuk
melanjutkan mempelajari materi pebelajaran pada kegiatan belajar -3.
Soal-soal Tugas
1. Sebutkan bentuk-bentuk bakteri!
2. Sebutkan struktur bakteri yang ada di dalam dan di luar dinding sel!
3. Sebutkan syarat – syarat untuk pertumbuhan bakteri!
4. Sebutkan bakteri yang mampu membentuk endospora!
Tugas Mandiri