Teks tersebut merangkum tentang sistem hormon pada manusia, mencakup struktur organ penghasil hormon seperti kelenjar pituitari, tiroid, adrenal, pankreas, dan reproduksi. Juga dijelaskan fungsi sistem hormon dalam mengontrol aktivitas kelenjar dan metabolisme tubuh, serta mekanisme kerja hormon. Gangguan sistem hormon seperti sindrom Cushing, hipopituitarisme, dan hipertiroidisme dapat menyebabkan berbagai masalah kese
3. SISTEM HORMON
Sistem hormon atau sistem Endokrin adalah
sekumpulan kelenjar dan organ yang
memproduksi hormon.
Hormon sendiri merupakan senyawa organik
didalam aliran darah yang bergerak membawa
pesan kimiawi menuju sel -sel atau jaringan
tubuh.
6. STRUKTUR SISTEM HORMON
1 KELENJAR PITUITARI(HIPOFISIS)
Kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis merupakan
kelenjar utama dari sistem endokrin yang menaungi
sistem hormon pada manusia. Kelenjar pituitari
yang terletak pada bagian bawah otak ini bertugas
meneruskan pesan dari otak kepada kelenjar
lainnya mengenai apa yang harus dilakukan.
8. HIPOFISIS ANTERIOR
01
Hipofisis anterior menghasilkan hormon yang mempengaruhi payudara, adrenal,
tiroid, ovarium, dan testis. Hipofisis anterior menerima sinyal yang dari ‘neuron
parvoselular’ di otak.
Hipofisis anterior mensintesis dan mengeluarkan hormonendokrin penting,
seperti:
a. Hormon adrenokortikotropik (ACTH)
b. Thyroid-stimulating hormone (TSH)
c. Follicle-stimulating hormone (FSH)
d. Luteinizing hormone (LH)
e. Hormon pertumbuhan (GH)
f. Hormon Releasing Hormone (GHRH)
g. Prolaktin
Hormon-hormon ini dilepaskan dari hipofisis anterior di bawah pengaruh
hipotalamus. Hormon hipotalamus disekresikan ke lobus anterior melalui cara
yangunik dari sistem kapiler khusus, yang disebut sistem portal hipotalamus-
hypophysial
9. LOBUS INTERMEDIA
Lobus intermedia menghasilkan hormon
melanotropin atau melanocyte
stimulating hormon(MSH), merangsang
melanosit, yaitu sel-sel yang
mengandung pigmen.
02
10. HIPOFISIS POSTERIOR
Kelenjar utama yang dipengaruhi oleh hipofisis
posterior adalah ginjal. Hipofisis Posterior
menerima sinyal dari ‘neuron magnoselular’ di otak.
Hipofisis Posterior menyimpan kelenjar dan
melepaskan hormon,seperti:
1.Oksitosin
2.Hormon antidiuretik (ADH)
03
11. 2 KELENJAR TIROID
Kelenjar tiroid merupakan Kelenjar yang terdapat di
leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan
terdiri dari dua buah lobus. Kelenjar tiroid
menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4)
dan Triiodontironin (T3).
Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam
amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium
secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari
darah
Hormon yang dihasilkan kelenjar Tiroid:
Tiroksin(mempengaruhi pertumbuhan,
perkembangandan differensiasi jaringan tubuh)
kalsitorlin(mempengaruhi dalam mengubah tirosin),
Triodovionin(mempengaruhi metaboisme sel,
oksidasidi sel tubuh dan produksi panas tubuh).
12. Kelenjar paratiroid memproduksi parathormon (PTH) yang
berfungsi mengatur dan mengontrol kadar kalsium dan fosfat
dalam darah. Bersama sama dengan hormon kalsitosin yang
dihasilkan kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid akan menyebabkan
kalsium dan fosfat dalam tulang larut dalam darah. Kelenjar
paratiroid ini terletak diatas selaput yang membungkus kelenjar
tiroid
Hormon yang dihasilkan Kelenjar Paratiroid:
• Parathormon (PTH): berperandalam pengaturan pemakaian ion
kalsium (Ca2+) dan fosfat (PO43+)pada jaringan. Berperan dalam
mengendalikan kadarkalsiumdalam darah.
KELENJAR PARATIROID
3
13. KELENJAR ADRENAL
3
Kelenjar adrenal merupakan bagian dari sistem endokrin yang
memiliki bentuk segitiga dan letaknya berada di atas organ
ginjal. Kelenjar adrenal terdiri dari 2 bagian, yakni bagian luar
yang disebut adrenal cortex dan bagian dalam yang disebut
adrenal medulla.
Adrenal cortex memproduksi hormon kortikosteroid yang
fungsinya mengontrol metabolisme tubuh, keseimbangan
kadar garam dan air di dalam tubuh, sistem kekebalan
tubuh, serta fungsi seksual.
Adrenal medulla berperan dalam memproduksi hormon
katekolamin di mana hormon ini berfungsi merespons rasa
stres dengan cara meningkatkan detak jantung dan tekanan
darah.
14. KELENJAR PANKREAS
4
Kelenjar pankreas merupakan organ berbentuk panjang yang letaknya
ada di belakang abdomen perut. Fungsi kelenjar pankreas;
• memproduksi getah pankreas yang di dalamnya terdapat enzim.
• kelenjar ini juga berperan dalam memproduksi insulin dan
glukagon
• pankreas memproduksi insulin, zat yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk menjaga kadar gula darah agar tidak berlebihan dan
menyebabkan penyakit diabetes.
• Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel –
sel tubuh menembus membran sel.
15. KELENJAR TIMUS
Kelenjar timus merupakan kelenjar yang letaknya berada di
tulang dada bagian atas. Sama seperti kelenjar adrenal, kelenjar
timus terdiri dari 2 bagian yakni bagian luar yang disebut cortex
dan bagian dalam yang disebut medulla. Cortex pada kelenjar
timus dibentuk dari sel limfosit dan epitel, sedangkan medulla
dibentuk dari sel epitel. Peran kelenjar timus bagi tubuh juga
sangat penting, ia akan memproduksi hormon yang berkaitan
dengan proses pembentukan sel limfosit T.
5
16. KELENJAR PENCERNAAN
Kelenjar pencernaan memproduksi membentuk sistem hormon
yang berfungsi dalam pengaturan berbagai hal yang berkaitan
dengan proses pencernaan makanan hingga penyerapan gizi
yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Beberapa contoh
jenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan adalah
gastrin secretin cholecystokinin (CCK), dan ghrelin motilin
peptide yang berperan menunjang fungsi pencernaan, selain
kelenjar pencernaan yang memproduksi hormon pencernaan,
ada juga beberapa jenis kelenjar lainnya seperti kelenjar liur,
kelenjar, hati, kelenjar, usus, dan kelenjar lambung.
6
17. KELENJAR REPRODUKSI
Sistem hormon juga memiliki peran krusial terkait dengan reproduksi, kelenjar
reproduksi akan memproduksi hormon-hormon yang dibutuhkan dalam menunjang
fungsi reproduksi.
Pria dan wanita memiliki kelenjar reproduksi yang berbeda, yaitu:
• Testis (Pria): Kelenjar yang berfungsi memproduksi hormon testosteron. Fungsi
dari hormon testosteron adalah menghasilkan sel sperma (spermatozoa). Selain
itu, testosteron juga berkontribusi terhadap pertumbuhan rambut-rambut di
sekitar wajah dan kelamin saat memasuki periode pubertas
• Ovarium: Kelenjar yang berfungsi memproduksi hormon estrogen dan
progesterone. Kedua hormon ini berperan dalam pembentukan payudara,
mengontrol siklus menstruasi, dan menunjang kehamilan
7
19. FUNGSI SISTEM HORMON
Pada manusia sistem endokrin memiliki bebrapa fungsi, diantara lain sebagai berikut :
1.Mengontrol dan merangsang aktivitas kelenjar tubuh
2.Merangsang pertumbuhan jaringan
3.Mengatur sistem metabolisme tubuh
4.Memelihara lingkungan internal yang optimal
5.Melakukan respon ketika terjadi situasi darurat
6.Mengatur laju reaksi kimia dalam berbagai sel
7.Mempengaruhi kemampuan zat untuk mengangkut diri melalui membran sel
21. BIOPROSES/ MEKANISME KERJA SISTEM HORMON
1. Persinyalan sel hormom
Hormon disekresikan ke pembuluh darah, dan
diangkut oleh darah hingga mencapai sel target.
Contoh: hormon steroid dan hormon tiroid.
2. Sinyal neuroendokrin
Neuroendokrin disekresikan oleh neuron ke
pembuluh darah yang selanjutnya ditransport oleh
darah atau berdifusi melalui cairan interstisial.
Contoh: Hipotalamus memproduksi beberapa jenis
neurohormon yang menghubungkan sistem saraf
dan pituitary.
3. Pensinyalan autokrin
Pada pensinyalan autokrine, hormon yang
diproduksi bekerja itu mempengaruhi sel yang
memproduksinya.
Contoh: Hormon estrogen, selain ditransport
melalui peredaran darah, juga dapat memberi efek
lokal pada ovarium (tempat estrogen disekresikan)
untuk menstimulasi produksi estrogen tambahan.
4. Sinyal parakrin
Pada tipe ini, hormon berdifusi melalui cairan
interstitial dan mempengaruhi sel di sekitarnya
Contoh: Hormon estrogen, selain melalui autocrine
signaling, estrogen juga bisa mempengaruhi sel
disekitarnya dengan metode sinyal parakrin.
23. GANGGUAN PADA SISTEM HORMON
Gangguan hormon terjadi ketika kelenjar penghasil hormon di dalam tubuh terganggu. Kondisi
ini membuat jumlah hormon yang dihasilkan kurang atau justru terlalu banyak, sehingga
fungsi organ tubuh tertentu terganggu dan muncul berbagai masalah kesehatan.
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang umum terjadi karena pengaruh gangguan
hormon:
1. SINDROM CUSHING
Kondisi ini terjadi karena kelenjar pituitari terlalu aktif sehingga menyebabkan tubuh terlalu
banyak menghasilkan hormon kortisol. Sindrom Cushing bisa disebabkan oleh efek samping
obat kortikosteroid dosis tinggi atau jangka panjang, faktor genetik, hingga tumor pada
kelenjar pituitari atau kelenjar adrenal.
2. HIPOPITUITARISME
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar pituitari tidak mampu memproduksi hormon dengan jumlah
yang memadai, sehingga penderitanya mengalami kekurangan hormon. Kekurangan hormon
yang dihasilkan kelenjar pitutiari dapat menimbulkan masalah kesehatan yang beragam.Pada
anak, hipopituitarisme dapat menyebabkan gangguan perkembangan. Sedangkan pada orang
dewasa, kondisi ini berpotensi menyebabkan kemandulan atau infertilitas.
24. 3. Penyakit Addison
Penyakit Addison disebabkan oleh berkurangnya hormon yang diproduksi oleh kelenjar
adrenal. Penyakit ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami beberapa gejala
seperti sering kelelahan, mual dan muntah, perubahan warna kulit, tidak tahan terhadap
suhu dingin, serta penurunan nafsu makan.
4. PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik)
Penyakit ini terjadi ketika fungsi ovarium atau indung telur terganggu dan menyebabkan
jumlah hormon di dalam tubuh wanita menjadi tidak seimbang. PCOS merupakan salah
satu faktor penyebab kemandulan pada wanita.Penyebab penyakit PCOS belum diketahui
secara pasti, namun penyakit ini diduga dapat disebabkan oleh faktor genetik atau
kondisi tertentu, seperti kelebihan hormon androgen dan insulin.
5. Gigantisme
Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak. Kondisi gigantisme merupakan penyakit
akibat gangguan hormon ketika tubuh anak menghasilkan hormon pertumbuhan secara
berlebihan. Kondisi gigantisme membuat anak yang mengalaminya memiliki tinggi badan
dan berat badan di atas rata-rata.
25. 6. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme terjadi ketika kadar hormon tiroksin atau tiroid yang dihasilkan
kelenjar tiroid di dalam tubuh sangat tinggi. Hipertiroidisme lebih sering terjadi
pada wanita, namun kondisi ini juga bisa dialami pria.Gangguan pada hormon ini
akan menyebabkan proses metabolisme tubuh terganggu, penurunan berat
badan, gangguan cemas, hingga detak jantung menjadi lebih cepat atau dada
berdebar-debar.
7. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid terganggu dan tidak bisa
menghasilkan cukup hormon. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala berupa tubuh
mudah lemas, sembelit, tidak tahan terhadap suhu dingin, sering mengantuk, dan
kulit kering. Pada anak-anak, hipotiroidisme dapat menghambat tumbuh kembang
mereka.
27. TEKNOLOGI UNTUK MENGATASI
GANGGUAN/KELAINAN/PENYAKIT
1. Obat dan Suplemen Alami
Banyak dari suplemen ini mengandung hormon yang berasal dari tumbuhan. Ini
kadang-kadang disebut hormon “bioidentik” karena secara kimiawi menyerupai hormon
alami tubuh.
2. Yoga
Beberapa orang menemukan bahwa yoga membantu mengobati gejala
ketidakseimbangan hormon. Yoga sangat baik untuk kekuatan, fleksibilitas, dan
keseimbangan. Ini juga dapat membantu penurunan berat badan, yang dapat
membantu mengatur hormon.
3. Menurunkan Berat Badan
Pengurangan 10 persen berat badan pada wanita dapat membantu membuat
menstruasi lebih teratur dan meningkatkan peluang untuk hamil. Penurunan berat
badan pada pria dapat membantu meningkatkan fungsi ereksi.
4. Makan dengan Baik
Diet seimbang adalah bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan.