1. FISIOLOGI TERNAK UNGGAS
SISTEM ENDOKRIN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
OLEH :
FAJAR SIROJUDIN (C41130701)
IIS TRI WAHYUNI ()
MARIYAM SRI LATIFAH (C41130815)
MIFTAHUL BAHRI ()
ANGGA PRASETYO()
LUTFI ()
2. ENDOKRINOLOGI
adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem syaraf
komunikasi dan transfer informasi pada sel makhluk
hidup
Kelenjar endokrin berfungsi untuk :
1. mempertahankan keseimbangan internal
2. mendukung pertumbuhan sel
3. koordinasi dalam perkembangan
4. koordinasi dalam reproduksi
5. memfasilitasi respon terhadap rangsangan
eksternal
3. Endokrin
merupakan istilah
yang mengacu pada
sekresi internal dari
zat – zat yang
secara biologic
aktif
HORMONE
adalah suatu zat yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin dan diangkat melalui aliran darah ke
jaringan lain tempat hormone bekerja untuk
mengatur fungsi jaringan target.
4. KERJA HORMONE :
diperantarai oleh pengikatannya terhadap
reseptor. Reseptor mempunyai kemampuan untuk
membedakan hormone dari keseluruhan jutaan
molekul lain dan menstramisikan informasi yang
terkadang dalam hormone tersebut ke dalam
peristiwa pasca reseptor.
RESEPTOR
HORMON
5.
6. Sistem endokrin pada unggas merupakan sistem regulasi
yang kerjanya dirangsang oleh sistem syaraf untuk
mengontrol kegiatan pada tubuh unggas. Sistem kerja
syaraf dipengaruhi oleh rangsangan elektrik dan sistem
endokrin dipengaruhi oleh perangsang kemis yang
disirkulasikan aliran darah ke pusat-pusat kelenjar
endokrin (North, 1978).
Kelenjar endokrin merupakan organ spesifik yang
menghasilkan suatu produk kimia disebut hormon.
Hormon tersusun dari beberapa substansi kimia
seperti protein, steroid dan substansi lain akan
dilepas ke dalam aliran darah dan
ditransportasikan untuk meningkatkan, menurunkan
atau memberikan efek metabolik terhadap fungsi
organ (North, 1978).
7. DALAM TUBUH UNGGAS, ADA 9
MACAM KELENJAR ENDOKRIN :
1. KELENJAR HIPOFISIS
2. KELENJAR TIROID
3. KELENJAR PARATIROID
4. KELENJAR EFIFISE
5. KELENJAR TIMUS
6. KELENJAR SUPRARENALIS
7. KELENJAR LANGRHANS
8. KELENJAR USUS DAN LAMBUNG
9. KELENJAR KELAMIN
11. 1. KELENJAR HIPOFISIS
Kelenjar ini terletak di dalam lekukan tulang
sela tursika di bagian tengah tulang baji.
Hipofisis merupakan kelanjar buntu terbesar.
Kelenjar ini mempunyai pengaruh besar
terhadap pertumbuhan tulang panjang
sehingga berkaitan dengan pertumbuhan tinggi
seseorang.
Produksi hormon ini secara berlebihan di sebut
Hiperfungsi atau Hipersekresi. Hipersekresi
pada masa pertumbuhan (remaja) akan
mengakibatkan pertumbuhan yang luar biasa,
disebut Gigantisme.
Produksi hormon yang kurang dari normal
disebut Hipofungsi, mengakibatkan
pertumbuhan terhambat atau terjadi manusia
kerdil.
12. 1. KELENJAR HIPOFISIS
Lobi Anterior atau lobi depan
Bagian ini menghasilkan hormon :
Hormon Somatotrof (STH atau Growth Hormon),
kerjanya menstimulasi pertumbuhan tubuh,
terutama Cakra Epifisis dari tulang pipa.
• Kelebihan gigantisme. Bila kelebihan ini
terjadi pada saat seseorang tidak tumbuh lagi
maka akan menyebabkan penebalan pada
tulang wajah, tengkorak, tangan, dan kaki.
• Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan
kekerdilan
13.
14. 2. KELENJAR TIROID
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Tiroid ada tiga
macam, yang dua macam serupa, yaitu tiroksin dan
triodotironin, serta kalsitonin.
Fungsi hormon ini :
a) Mempengaruhi metabolisme sel,
proses produksi panas oksidasi di
sel-sel tubuh, kecuali sel otak dan
sel limfa.
b) Mempengaruhi pertumbuhan,
perkembangan, dan deferensiasi
jaringan tubuh.
c) Mempengaruhi dalam mengubah
tirosin.
15. 2. KELENJAR TIROID
Bila hormon ini mengalami
kelebihan produksi atau
Hipertiroidisme akan
menyebabkan morbus
basedowi, yaitu
meningkatnya pelupuk mata
terbuka lebar, dan bola mata
melotot (Eksoftalmus). Bila
terjadi pada anak-anak akan
mengakibatkan gigantisme.
Bila produksi Tiroksin terlalu
rendah atau Hipertiroidisme,
akan menyebabkan
terhentinya pertumbuhan.
16. 3. KELENJAR TIMUS
Kelenjar ini bertugas menimbun
hormon Somatotrop atau hormon
pertumbuhan.
Hormon ini hanya berfungsi pada
masa pertumbuhan.
Kekurangan hormon ini pada masa
muda akan menyebabkan kekerdilan.
Kelebihan hormon ini pada masa
pertumbuhan akan menunjukkan
pertumbuhan raksasa.
Bila setelah dewasa hormon ini tetap
berfungsi maka akan menyebabkan
aromegali.
17. Selain dari efek umum hormon pertumbuhan dalam
menyebabkan pertumbuhan, hormon pertumbuhan juga
mempunyai berbagai efek metabolik yang spesifik, yang
meliputi :
a) peningkatan kecepatan sintesis protein di sebagian
besar sel tubuh,
b) peningkatan mobilisasi asam lemak dari jaringan
lemak,
c) peningkatan asam lemak bebas dalam darah,
d)peningkatan penggunaan asam lemak untuk energi,
e) penurunan kecepatan pemakaian glukosa di seluruh
tubuh.