Hormon, enzim, dan koenzim merupakan senyawa biokimia penting yang berperan dalam proses metabolisme tubuh. Hormon berfungsi untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme, enzim berperan sebagai katalis dalam reaksi kimia organik, sedangkan koenzim membantu fungsi enzim dalam memulai atau mempercepat reaksi.
4. PengertianHormon
Hormon berasal dari kata “Hormaein” yang berarti memacu atau
meransang
Hormon merupakan senyawa kimia , berupa protein yang mempunyai
fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh.
Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi lebih
baik.
Hormonologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai seluk beluk
hormon.
Endokrinologi merupakan suatu cabang ilmu biokimia medis yang
mempelajari hormone dan aktivitasnya.
5. Sifat-sifatHormon
• Bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh tertentu
atau pun aktivitas tertentu
• Dihasilkan di dalam tubuh dengan jumlah yang sangat
sedikit
• Bekerja lambat, pengaruhnya tidak spontan
• Tidak dihasilkan setiap waktu
6. FungsiHormon
● Mempengaruhi proses metabolisme dalam tubuh
● Mengendalikan tekanan darah
● Merangsang dalam pembentukan sel darah merah.
● Mengendalikan dalam perkembangan ciri seksual dan sistem
reproduksi
● Merangsang pembentukan dan pelepasan dari kelenjar tiroid
● Mempertahankan homeostasis (keseimbangan keadaan tubuh dengan
lingkungan sekitarnya)
7. PenggolonganHormon
1. Kelenjar Pineal
a. Hormon melatonin
warna/pigmen kulit melanin. Hormon ini dapat juga mengatur rasa kantuk pada diri seseorang
b. Hormon Vasotocin
mirip fungsinya dengan vasopresin dan oksitosin
2. Kelenjar Hipofisis
I. LOBUS ANTERIOR/ADENOHYPOPHYSIS
a. STH (Somatotrof Hormone)/GH (Growth Hormon)/Somatotropin
Memacu pertumbuhan terutama pada peristiwa osifikasi, pada cakraepifise,
Mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat
b. TH (Luteotropic Hormone)/PROLACTIN/Lactogenic Hormone
Merangsang Kelenjar mammae/kelenjar susu untuk menghasilkan air susu.
Memacu ovarium untuk menghasilan hormon estrogen dan progesterone.
c. TSH (Thyroid Stimulating Hormone)/TREOTROP/Thyrotropin
untuk Merangsang sekresi kelenjar thyroid.
d. ACTH (Adrenocorticotropic Hormone)/ADRENOTROPIN/Corticotropin
untuk Merangsang kerja kelenjar adrenal.
e. GONADOTROPIC/HORMON KELAMIN
memengaruhi pembentukan folikel sel ovum dan proses spermatogenesis, Berfungsi untuk memacu
sekresi hormon testosteron pada sel Leydig dan proses ovulasi sel ovum.
8. II. LOBUS INTERMEDIA
a. MSH (Melanotropin Stimulating Hormone) atau INTERMEDIN
Memacu pembentukan pigmen melanin kulit dan Mengatur penyebaran pigmen melanin
III. LOBUS POSTERIOR/NEUROHIPOPHYISIS
a. OKSITOSIN
Merangsang kontraksi otot polos dinding uterus saat persalinan dan merangsang kontraksi sel-sel kontraktil
kelenjar susu.
b. VASOPRESIN
Mengatur tekanan darah dengan cara menyempitkan/pembesaran pembuluh darah (Vasodilatasi).
c. ADH
Mengatur pengeluaran urine dan mengatur reabsorpsi air dari tubulus ren.
3. Kelenjar Tyroid
a. Hormon Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3)
Mengatur metabolisme karbohidrat memengaruhi perkembangan mental, memengaruhi pertumbuhan,
perkembangan dan diferensiasi sel, dan memengaruhi kegiatan sistem saraf.
b. Hormon Calsitonin.
Menurunkan kadar Ca (Calsium) darah dan mengatur absorpsi Calcium oleh tulang.
4. Kelenjar Parathyroid
a. Hormon PTH (Parathormon)
Mengatur metabolisme Ca 2+ (Calcium) dan PO4 3+ (phosphat) dan mengendalikan pembentukan tulang.
9. 5. Kelenjar Thymus
Mengatur proses pertumbuhan.
Kekebalan tubuh/imunitas setelah kelahiran.
Memacu pertumbuhan dan pematangan sel Limfosit yang menghasilkan Lymphocyte cell
6. Kelenjar Adrenal
a. Hormon Kortison
sebagai anti peradangan dan membantu pembentukan formasi karbohidrat
b. Hormon Glukokortikod
merangsang kenaikan jumlah kadar gula darah.
c. Hormon Cortisol
Memacu metabolisme karbohidrat dan meningkatkan respon imunitas tubuh.
d. Hormon Aldosterone
Mengatur keseimbangan mineral dan air dalam ren dan membuang kelebihan Kalium.
e. Hormon Corticosterone
Mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lipid dan meningkatkan respon imunitas tubuh.
f. Hormon Mineralkortikoid
Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh dan merangsang reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam
tubulus ginjal
10. II. BAGIAN MEDULLA
1. Hormon adrenalin
Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh, memicu reaksi terhadap efek lingkungan,
seperti suara yang tinggi, intensitas cahaya dll.
2. Hormon Androgen
Menentukan sifat kelamin sekunder pada pria dan wanita.
7. Kelenjar Ventriculus
Memacu pengeluaran sekret/getah lambung dan membantu dalam proses pencernaan
8. Kelenjar Usus
a. Hormon Sekretin
Berfungsi memacu sekresi getah usus dan pankreas
b. Hormon Kolesistokinin
Berfungsi memacu sekresi getah empedu dan pankreas
9. Kelenjar Pankreas
a. Hormon insulin
Mengatur kadar glukosa dalam darah dan membantu pengubahan glukosa menjadi glikogen dalam hepar
dan otot
b. Hormon Glukagon
Meningkatkan kadar gula dalam darah dan mengubah glikogen menjadi glukosa dalam peristiwa glikolisis
11. 10. Kelenjar kelamin / Gonad
a. Hormon testosteron
Mengatur ciri kelamin sekunder dan mempertahankan proses spermatogenesis.
b. Hormon Estrogen
berfungsi untuk : memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder wanita.
c. Hormon Progesteron
Mempersiapkan masa kehamilan dengan menebalkan dinding uterus dan menjaga kelenjar susu dalam
menghasilkan air susu.
d. Hormon Relaksin
berfungsi untuk membantu proses persalinan dalam kontraksi otot
12. KelenjarEndokrin
Kelenjar ini terletak pada dasar
otak besar dan menghasilkan
bermacam-macam hormone
yang mengatur kegiatan kelenjar
lainnya. Kelenjar ini juga disebut
master gland.
Kelenjar ini dibagi menjadi tiga
bagian yaitu bagian anterior,
bagian tengah, dan bagian
posterior.
Contoh : Hormon somatotropik,
hormone anti diuretic (ADH), dan
hormone tirotropik.
HIPOFISE
13. KelenjarEndokrin
TIROID
Terdapat di dalam leher bagian
depan bawah. Melekat pada
dinding taring.
Struktur kelenjar tiroid terdiri atas
sejumlah besar vesikel-vesikel
yang dibatasi oleh epitelium
silinder, disatukan oleh jaringan
ikat. Sel-selnya mengeluarkan
sera dan cairan yang bersifat
lekat seperti koloidae tiroid yang
mengandung zat senyawa
yodium dan dinamakan hormone
tiroksin.
14. KelenjarEndokrin
PARATIROID
Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid
yang terdapat di dalam leher, kelenjar
ini berjumlah 4 buah yang tersusun
berpasangan dan menghasilkan para
hormone atau hormone para tiroksin.
Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah.
Masing-masing melekat pada bagian
belakang kelenjar tiroid , kelenjar
paratiroid menghasilkan hormone yang
berfungsi mengatur kadar kalsium dan
fosfor di dalam tubuh.
15. KelenjarEndokrin
LANGERHANS
Terdapat pada belakang lambung di
depan vertebralumbalis I dan II terdiri
dari sel-sel alpha dan beta. Sel alpha
menghasilkan hormone glucagon ,
sedangkan sel-sel beta menghasilkan
hormone insulin. Hormon insulin
berfungsi untuk mengendalikan kadar
glukosa serta memiliki dapat berfungsi
untuk memperbaiki kemampuan sel
tubuh dalam mengobservasi dan
menggunakan glukosa dan lemak.
16. KelenjarEndokrin
ADRENAL
Kelenjar adrenal terletak menempel di
atas ginjal dan terdiri atas dua bagian :
Bagian korteks (80% dari kelenjar
adrenal)
Korteks adrenal mensintesa tiga kelas
hormonsteroid yaitu mineralokortikoid,
glukortikoid, dan androgen.
Bagian medula
Menghasilkan adrenalin (epinefrin),
norepinefrin dan katekolamin.
17. KelenjarEndokrin
KELAMIN
Kelenjar Testika (Terdapat pada pria
terletak pada skrotum menghasilkan
hormone testosterone)
Kelenjar Ovarika (Terdapat pada
wanita tepatnya pada ovarium di
samping kiri dan kanan uterus ,
Menghasilkan hormone progesterone
dan esterogen)
18. TIMUS
Kelenjar timus terletak di dalam toraks
kira-kira setinggi bifurkasi trakeas,
berwarna kemerah-merahan dan terdiri
atas 2 lobus. Hormon yang dihasilkan
kelenjar timus dapat berfungsi
mengaktifkan pertumbuhan badan dan
mengurangi aktifitas kelenjar kelamin
21. PengertianEnzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis dalam
suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan
dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Semua
proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup
cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme. Enzim juga merupakan
biokatalisator yang banyak digunakan pada berbagai bidang industri produk
pertanian, kimia, dan medis.
22. Sifat-sifatenzim
1. Biokatalisator
2. Termolabil
3. Spesifik
4. Dipengaruhi pH
5. Bekerja bolak-balik
6. Tidak menentukan reaksi
7. Hanya diperlukan dalam jumlah sedikit
8. Merupakan koloid
9. Enzim mampu menurunkan energi aktivasi
23. KlasifikasiEnzimberdasarkanTempatBekerjanya:
Endoenzim
Disebut juga Enzim Intraseluler,
yaitu enzim yang bekerja di dalam sel. Umumnya merupakan enzim yang
digunakan untuk proses sintesis di dalam sel dan untuk pembentukan energi
(ATP) yang berguna untuk proses kehidupan sel, misal dalam proses respirasi
Transferase
Disebut juga enzim ekstraseluler,
yaitu enzim yang bekerja di luar sel. Umumnya berfungsi untuk mencernakan substrat
secara hidrolisis, untuk dijadikan molekul yang lebih sederhana dengan BM yang lebih
rendah sehingga dapat masuk melewati membran sel.
24. Klasifikasi Enzim berdasarkanDayaKatalisisnya:
Oksidoreduktase
Mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi.
Transferase
Mengkatalisis pemindahan gugus-gugus dari
satu molekul ke molekul lainnya
Hidrolase
Mengkatalisis reaksi-reaksi hidrolisis.
Liase (Sintase)
Mengkatalisis pengambilan atau
penambahan gugus dari suatu
molekul tanpa melalui proses
hidrolisis.
Isomerase
Menggeser posisi gugus di dalam satu molekul
tanpa mengubah rumus kimia substrat.
Ligase(Sintetase)
Mengakatalisis reaksi penggabungan dua molekul
dengan dibebaskannya molekul pirofosfat dari
nukleosida trifosfat.
27. CaraKerjaEnzim
Cara kerja enzim dalam mempercepat reaksi kimia
adalah dengan cara berinteraksi bersama substrat, setelah itu substrat
tersebut akan diubah menjadi sebuah produk. Apabila terbentuk produk,
enzim akan dapat melepaskan diri dari substrat tersebut. Hal tersebut
dikarenakan enzim tidak dapat bereaksi dengan substratnya.
Terdapat 2 teori yang menggambarkan cara kerja enzim :
28. Teorigembokdankunci
• Penemu teori ini adalah Emil Fischer pada 1894
• Enzim diilustrasikan sebagai gembok dan substrat sebagai kunci.
• Substrat yang memiliki kesamaan bentuk dengan sisi aktif enzimlah yang dapat
bergabung (dapat dikatalisir oleh enzim tersebut)
• Sisi aktif enzim bersifat tetap
29. Teoriinduksi
• Penemu teori ini adalah Daniel Koshland pada 1958
• Enzim memiliki sisi aktif yang fleksibel (dapat menyesuaikan diri
dengan bentuk substrat yang serupa dengan bentuk sisi aktif enzim)
• Hanya substrat yang mempunyai titik – titik pengikatan yang relatif sama
yang akan menginduksi sisi aktif dari enzim
31. koenzim
Koenzim ialah sebuah zat yang bekerja dengan enzim untuk memulai atau membantu fungsi enzim.
Koenzim ini tidak bisa berfungsi sendiri dan membutuhkan kehadiran enzim. Sebuah non-protein organik
yang memainkan peran penting dalam beberapa reaksi yang dikatalisis oleh enzim itu sendiri.
Koenzim adalah ko-faktor yang berupa molekul organik kecil yang merupakan bagian enzim yang tahan
panas, mengandung ribose dan fosfat, larut dalam air dan bisa bersatu dengan apoenzim membentuk
holoenzim. Koenzim yang membentuk ikatan sangat erat baik secara kovalen maupun non kovalen dengan
apoenzim di sebut gugus prostetik. Koenzim memiliki fungsi aktif sebagai katalisator yang dapat
meningkatkan kemampuan katalitik suatu enzim. Selain itu koenzim juga berfungsi untuk menentukan sifat
dari suatu reaksi dan dapat bertindak sebagai transpor elektron dari satu enzim ke enzim yang lain. Contoh
koenzim adalah NADH, NADP dan adenosin trifosfat.
32. FungsiKoenzim
Koenzim berperan dalam fungsi sel.
Koenzim bekerja mendukung fungsi enzim. Koenzim secara longgar
mengikat enzim untuk membantu mereka menyelesaikan aktivitas
mereka. Koenzim merupakan non protein yang memfasilitasi
katalisis atau reaksi dari enzim.
Salah satu contoh fungsi koenzim yaitu sebagai pembawa atau alat
transportasi dari produk yang akan dicerna oleh enzim. Koenzim
juga membantu tubuh dalam membentuk ATP, yaitu bentuk dasar
energy yang nantinya akan digunakan oleh berbagai sel.
34. Perbedaanenzimdankoenzim
Enzim
1. Enzim mengacu pada zat yang
dihasilkan oleh organisme hidup untuk
bertindak sebagai katalis biologis untuk
menghasilkan reaksi biokimia tertentu.
2. Enzim adalah molekul besar.
3. Enzim adalah protein globular.
4. Enzim berfungsi sebagai katalis
biologis.
5. Enzim tidak mengubah strukturnya
selama reaksi.
6. Enzim sangat spesifik untuk reaksi yang
dikatalisis.
Koenzim
1. Koenzim mengacu pada senyawa non-
protein yang diperlukan untuk fungsi
enzim. Ini menjelaskan perbedaan utama
antara enzim dan koenzim.
2. Koenzim adalah molekul kecil.
3. Koenzim adalah molekul organik.
4. Koenzim mengikat ke situs aktif enzim,
mengaktifkannya.
5. Koenzim mengubah strukturnya selama
reaksi dengan mengikat gugus fungsi
yang dilepas dari reaksi.
6. Koenzim kurang spesifik untuk reaksi
yang dikatalisis.
35. SUMBERENZIM
Enzim dapat diperoleh dari jaringan tumbuhan, jaringan hewan, dan mikroorganisme terseleksi.
Tumbuhan
Hewan
Mikroorganisme
Contoh : Amilase dan lipoksiginase
Contoh : Lipase
Contoh : Bacillus Coagulans untuk
menghasilkan alpha amilase
36. SumberKoenzim
Banyak koenzim (meski tidak semua) adalah vitamin atau berasal dari
vitamin.
CoQ10 merupakan jenis koenzim yang paling dikenal, merupakan
antioksidan yang dihasilkan pada tubuh manusia.