SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Deborah, L and Grace Gershuny. 1992. The Rodale Book of
Composting
Resh, Howard M. 1997. Hydroponic Food Production.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2004.
Sumber Daya lahan Indonesia dan Pengelolaannya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2005.
Teknologi Pengelolaan Lahan Kering
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2004.
Konservasi Tanah Pada Lahan Kering Berlereng
DAN SUMBERDAYA LAHAN DI INDONESIA
MEDIA TANAM
Tempat tanaman tumbuh
Tempat tanaman dibudidayakan
Media Tanam dapat berupa TANAH
BUKAN TANAH
TANAH : bahan lepas yang tersusun dari batuan yang
telah melapuk dan mineral lainnya dan juga
bahan organik yang telah melapuk yang
menyelimuti sebagian besar permukaan bumi
SIFAT DAN CIRI TANAH :
Komponen : Bahan mineral, Bahan organik, Air & Udara
Sifat Fisika, Kimia & Biologi : Tekstur, Struktur,
Konsistensi, Porositas & Berat Jenis, pH, KTK,
Kejenuhan Basa, Potensial Redoks, Organisme dan Proses
Biologi
Organisme : Makro, Meso & Mikrofauna/Mikroorganisme
Proses Biologi : Fiksasi N, Dekomposisi & Mineralisasi
BO, Amonifikasi & Nitrifikasi, Denitrifikasi,
Oksidasi & Reduksi
DALAM KAITAN DG SIFAT TANAH
Manfaat tanah bagi tanaman :
Penyedia air, unsur hara dan sebagai tempat
bertumpu tanaman
Habitat mikroorganisme perombak yang berperan
dalam siklus karbon dan unsur hara
Penyangga perubahan suhu dan aliran air antara
atmosfer dan air tanah
Penyangga pH dan unsur hara
TANAH MENYEDIAKAN 4 KEBUTUHAN TANAMAN :
• Menyediakan air
• Menyediakan hara
• Menyediakan udara
• Tempat bertumpu tanaman/akar tanaman
PENYEBARAN DAN JENIS TANAH
Di Daerah Humid Tropis di Indonesia terdapat 10 ordo tanah :
• Histosols
Tanah yang tersusun sebagian besar dari bahan tanah organik yang berasal dari
dekomposisi jaringan sisa vegetasi alami (kand. C-org > 12 - 18 % berat, liat 0 - 60
%). Disebut juga tanah Gambut dengan penyebaran pada dat. rendah rawa,
pasang surut
• Entisols
Tanah mineral yang masih muda, tanah baru diendapkan atau sedikit mengalami
pelapukan atau tanah hasil erosi. Irian Jaya, Sumatera dan Kalimantan
• Inceptisols
Tanah mineral yang sudah mulai menunjukkan perkembangan horizon pedogenik
lain. Terdapat diseluruh wilayah nusantara khususnya Irian Jaya, Kalimantan,
Sumatera dan Sulawesi
• Vertisols
Tanah yang sebagian besar berwarna kelabu gelap/hitam, bertekstur liat/liat berat,
yang rekah (cracks) karena mengkerut pada musim kemarau dan sangat memadat
dan sangat lekat (sticky) pada musim hujan. Jawa, Nusa Tenggara dan Sulawesi
• Andisols
Tanah yang gembur, ringan dan porous, bag atas berwarna gelap/hitam, bertekstur
sedang (lempung, lempung berdebu), ditemukan pada ketinggian 900 m dpl.
Tersebar di dataran tinggi, pada wilayah sewkitar atau dekat daerah volkano
• Alfisols
Tanah yang sudah berkembang lanjut, mengandung Al dan Fe, berwarna merah
kuning, kandungan liat semakin tinggi seiiring kedalaman tanah dan memiliki
kandungan basa tinggi. Daerah kering Sulawesi, Jawa, Maluku dan Nusa Tenggara.
• Mollisols
Tanah dengan kenampakan morfologi seperti tanah padang rumput yaitu lapisan
atas relatif tebal 10 – 40 cm, berwarna kelabu gelap atau hitam, lunak atau gembur
dan kaya bahan organik dengan reaksi tanah netral. Irija, NTT, Maluku, Kaltim,
Sulteng dan Jatim.
• Ultisols
Tanah berwarna merah kuning yang sudah mengalami hancuran lanjut, reaksi
masam – agak masam. Kaltim, Kalbar, Kalteng dan Irja.
• Oxisols
Tanah di daerah tropika humid yang sudah mengalami hancuran iklim yang sangat
lanjut, bertekstur liat dengan warna gelap sampai kunoing, kand. Fe dan Al tinggi,
kand. mineral sangat sedikit. Sumsel, Lampung, Jambi, Irja dan Kalteng
• Spodosols
Tanah bertekstur lempung kasar sampai pasir, berwarna putih – putih kelabu,
tersebar di wilayah iklim humid, Kalimantan dan Sulawesi
PENYEBARAN DAN JENIS TANAH
Improving soil healthImproving soil health
 Increasing soil nutrients through combinationsIncreasing soil nutrients through combinations
of mineral and organic fertilizersof mineral and organic fertilizers
 Using green manures, cover crops, mulching,Using green manures, cover crops, mulching,
zero tillagezero tillage
 Planting fertilizer cropsPlanting fertilizer crops
 Crop residue managementCrop residue management
 Soil erosion and water conservationSoil erosion and water conservation
managementmanagement
TIP
Start planning your crop
and preparing
the land before planting.
PENGOLAHAN TANAH
Kegiatan manipulasi teknik terhadap tanah
Tujuan :
• Mencampur dan menggemburkan tanah
• Mengendalikan tanaman pengganggu
• Mencampur sisa tanaman dengan tanah
• Menciptakan/membuat kondisi tanah untuk
pertumbuhan akar yang ideal
Setiap upaya pengolahan tanah
akan menyebabkan perubahan
sifat tanah
CARA PENGOLAHAN TANAH
• Cangkul
relatif tidak menyebabkan pemadatan pada
lapisan bawah namun tanah sering terbuka
sehingga rawan erosi, dispersi agregat
• Bajak Singkal
penggemburan tanah pada lap. olah sampai
30 cm, relatif tidak menyebabkan
pemadatan pada lapisan bawah
bajak singkal berfungsi membalik tanah dan
sekaligus memendam gulma
bajak singkal bisa ditarik oleh hewan atau
traktor
Garu
Khusus pada tanah sawah
Untuk menghancurkan/ melumpurkan tanah
Untuk meratakan media tanam
Rotary
•Tanah lansung
dihancurkan
• Gulma terpotong &
dibenamkan
•Tenaga penggerak =
diesel engine
Traktor
mampu membolak - balik tanah sampai kedalaman 20 cm, namun pada waktu
yang bersamaan roda traktor dapat mengakibatkan pemadatan tanah
Peralatan pengolah tanah :
Disc plow (bajak singkal)
Disc harrow (bajak piring)
Rotary hoe
Olah Tanah Konservasi (OTK)
Persiapan lahan dengan menyisakan sisa tanaman di atas permukaan tanah
sebagai mulsa, penahan erosi dan penguapan air tanah.
Menghemat tenaga dan waktu, menjaga kand. BO.,air tanah
Menjaga lapisan olah tanah
Olah Tanah Strip (strip tillage)
Tanpa Olah Tanah (zero tillage)
UNIT PEMUKIMAN TRANSMIGRASI CEMPAKA - KALSEL
POLA PENGGUNAAN LAHAN
LAHAN BASAH dan LAHAN KERING
• Lapisan tapak bajak
• Boros air
PENGOLAHAN LAHAN CARA BASAH
Di Indonesia = tanaman padi
Media dilumpurkan = penghancuran
agregat
Menahan perkolasi, pelarutan hara,
memudahkan tanam
Memudahkan pemeliharaan
• Lahan kering hamparan : tanaman pangan, horti,
industri/annual
• Lahan kering untuk tanaman keras berkayu/perrenial
PENGOLAHAN CARA KERING
Lahan kering pegunungan unt
tanaman annual
• Topografi miring, berbukit
• Peralatan pengolah tanah : Cangkul
• Membalik tanah & memendam gulma
• Terasiring
Lahan kering pegunungan unt
tanaman perenial
• Topografi miring, berbukit
• Peralatan pengolah tanah : Cangkul
• Tanaman ditanam dengan membuat
Lubang tanam
MEDIA TANAM BUKAN TANAH
(Soilless Culture = Hydroponic)
Sejak abad 16 → kebun tergantung di Babylon, kebun terapung Aztecs di
Mexico, budidaya tanaman di air oleh orang Mesir & China
1860 → Ilmuwan Jerman Sachs &
Knop, menanam tanaman dlm
larutan nutrisi N, P, K, Ca, Mg, S
1914 Tollens, 1919 Hoaglands, 1946
Robbins → dicoba berbagai formula
larutan nutrisi
1930 → Dr. W.F. Gericke - Univ.
California → menanam tan dlm
larutan nutrisi dlm skala komersial
Hydroponic → hydro = air & ponos =
kerja → Budidaya tanaman tanpa
tanah
TANAH
ANORGANIK ORGANIK
MINERAL MINERAL
LARUTAN
TANAH
LARUTAN
NUTRISI
GARAM
AN ORGANIK
DAERAH
PERAKARAN
TANAMAN
hidroponik
LAR BAHAN FORMULA BERAT/GRAM
A Calcium nitrat Ca(NO3)2.4H2O 10.030
Fe-EDTA CH2N(CH2.COO)2FeNa 790
B Mono kalium phosphat KH2PO4 2.630
Kalium nitrat KNO3 5.830
Magnesium sulfat MgSo4.7H2O 5.130
Manganium sulfat MnSO4.4H2O 61
Asam borat H3BO3 17
Cuprum sulfat CuSO4.5H2O 3,9
Amonium molybdat (NH4)6Mo7O24.4H2O 3,7
Zinc sulfat ZnSO4.7H2O 4,4
A & B → HRS DIPISAHKAN → DILARUTKAN DALAM 1000 L AIR
KOMPOSISI LARUTAN HOAGLAND
Media Tanam Bukan Tanah :
• Air
• Rockwool, arang sekam, pasir dll
• Untuk media selain air → hrs mampu mengikat air (tergantung ukuran
partikel, bentuk & porositasnya)
• Semakin kecil ukuran partikel & besar luas permk & jumlah pori →
semakin besar kemampuan menahan air
Arang Sekam
Rockwool Culture
Media tanam :
Water Culture
Nutrient Film Technique
PERBANDINGAN BUDIDAYA
MEDIA TANAH & HIDROPONIK
• > Tenaga kerja
• Variabilitas hara
• Populasi tan. terbatas
• Gulma
• Hama dan penyakit
• Keterbatasan air
• Memerlukan + pupuk
• Kualitas produk
• Hasil panen (kentang 40
t/ha, tomat 40 t/ha)
• Ramah lingkungan
• < Tenaga kerja
• Hara terkendali
• Populasi ++
• Tidak ada gulma
• < Hama & Penyakit
• Air
• Pupuk
• Kualitas produk ++
• Hasil panen ++
(kentang 200 t/ha,
tomat 240 t/ha)
• Kurang/tidak ramah
lingkungan
• The main disadvantages of hydroponic are the high initial capital
cost, some diseases such as Fusarium and Verticillium which can
spread rapidly through the system, and the encountering of
complex nutritional problems.
• Most of these disadvantages can be overcome. Capital cost and
complexity of operating the system can reduce by use of new
simplified hydroponic methods, such as the nutrient film technique.
Many varieties resistant to the above diseases have been bred.
• The main advantages of hydroponic over soil culture are more
efficient nutrition regulation, availability in regions of the world
having nonarable land, efficient use of water and fertilizers, ease
and low cost of sterilization of the medium, and higher-density
planting, leading to increased yields per acre
QUIS :
Ditinjau dari sisi media tanam, bagaimana
prospek pengembangan pertanian di
Indonesia masa mendatang ?
(Kaitkan dengan problem pertanian di
Indonesia)

More Related Content

What's hot

KESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAAN
KESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAANKESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAAN
KESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAANAyda.N Mazlan
 
Keunggulan Tanah di Indonesia
Keunggulan Tanah di IndonesiaKeunggulan Tanah di Indonesia
Keunggulan Tanah di IndonesiaShofi Hawa
 
Power point ips tanah
Power point ips tanahPower point ips tanah
Power point ips tanahkrisnaandra10
 
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationManagement of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationyudha Adipratama
 
Kuliah5 faktortanahyangmempengaruhipertumbuhandanhasiltumbuhan-
Kuliah5 faktortanahyangmempengaruhipertumbuhandanhasiltumbuhan-Kuliah5 faktortanahyangmempengaruhipertumbuhandanhasiltumbuhan-
Kuliah5 faktortanahyangmempengaruhipertumbuhandanhasiltumbuhan-Noor Fatihah
 
LA 02 Penyediaan Tanah Nurseri Lanskap
LA 02   Penyediaan Tanah Nurseri LanskapLA 02   Penyediaan Tanah Nurseri Lanskap
LA 02 Penyediaan Tanah Nurseri LanskapMuhd Arif Nubli Kenon
 
Evaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuan
Evaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuanEvaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuan
Evaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuanmuhammadzain158
 
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)Rifki Ristiovan
 
Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Paranody
 
Tugas pak makruf
Tugas pak makrufTugas pak makruf
Tugas pak makrufAbdiHalim1
 

What's hot (18)

Ppt geo pedosfer
Ppt geo pedosferPpt geo pedosfer
Ppt geo pedosfer
 
KESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAAN
KESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAANKESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAAN
KESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAAN
 
Keunggulan Tanah di Indonesia
Keunggulan Tanah di IndonesiaKeunggulan Tanah di Indonesia
Keunggulan Tanah di Indonesia
 
Gita edukasi bahaya erosi
Gita edukasi bahaya erosiGita edukasi bahaya erosi
Gita edukasi bahaya erosi
 
Power point ips tanah
Power point ips tanahPower point ips tanah
Power point ips tanah
 
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationManagement of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
 
Kuliah5 faktortanahyangmempengaruhipertumbuhandanhasiltumbuhan-
Kuliah5 faktortanahyangmempengaruhipertumbuhandanhasiltumbuhan-Kuliah5 faktortanahyangmempengaruhipertumbuhandanhasiltumbuhan-
Kuliah5 faktortanahyangmempengaruhipertumbuhandanhasiltumbuhan-
 
LA 02 Penyediaan Tanah Nurseri Lanskap
LA 02   Penyediaan Tanah Nurseri LanskapLA 02   Penyediaan Tanah Nurseri Lanskap
LA 02 Penyediaan Tanah Nurseri Lanskap
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
Presentasi iis
Presentasi iisPresentasi iis
Presentasi iis
 
Juknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
Juknis Budidaya Padi Gogo AromatikJuknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
Juknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
 
Evaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuan
Evaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuanEvaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuan
Evaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuan
 
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
 
318 596-1-sm
318 596-1-sm318 596-1-sm
318 596-1-sm
 
Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Tugas pak makruf
Tugas pak makrufTugas pak makruf
Tugas pak makruf
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 

Similar to Berikut beberapa prospek pengembangan pertanian di Indonesia masa mendatang dari sisi media tanam:1. Pengembangan budidaya hidroponik untuk meningkatkan produktivitas tanaman di lahan terbatas. Hal ini dapat menjadi solusi atas masalah keterbatasan lahan pertanian di Indonesia.2. Pemanfaatan media tanam alternatif seperti arang sekam, rockwool, dan pasir untuk meningkatkan kapasitas produksi tanaman di lahan kering/berbukit. Hal ini dap

jenis tanah
jenis tanahjenis tanah
jenis tanahbaya13
 
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptxTanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptxharminto06
 
Geografi Dinamika Litosfer
Geografi Dinamika LitosferGeografi Dinamika Litosfer
Geografi Dinamika LitosferDewi Maulida
 
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.pptAldiSlabaco1
 
2 fitogeografi kesesuaian_lahan
2 fitogeografi kesesuaian_lahan2 fitogeografi kesesuaian_lahan
2 fitogeografi kesesuaian_lahanSarman Samsuddin
 
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanahApriantoCandraKUsuma
 
Tugas media pembelajaran (wahyu wardana, fkip pgsd.a, semester 3, uwgm)
Tugas media pembelajaran (wahyu wardana, fkip pgsd.a, semester 3, uwgm)Tugas media pembelajaran (wahyu wardana, fkip pgsd.a, semester 3, uwgm)
Tugas media pembelajaran (wahyu wardana, fkip pgsd.a, semester 3, uwgm)wahyu wardana
 
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
 PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERINGDzuhri06
 
Persentasi padi6(Lahan kering)
Persentasi padi6(Lahan kering)Persentasi padi6(Lahan kering)
Persentasi padi6(Lahan kering)nuelsitohang
 
potensi-dan-sebaran-sumberdaya-pertanian-perkebunan-perikanan-peternakan.pptx
potensi-dan-sebaran-sumberdaya-pertanian-perkebunan-perikanan-peternakan.pptxpotensi-dan-sebaran-sumberdaya-pertanian-perkebunan-perikanan-peternakan.pptx
potensi-dan-sebaran-sumberdaya-pertanian-perkebunan-perikanan-peternakan.pptxjohan effendi
 
lapisan tanah vertisol
lapisan tanah vertisollapisan tanah vertisol
lapisan tanah vertisolozielubis
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahperdos5 cuy
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdfPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdfIbnuUbaidillah17
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptxPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptxIbnuUbaidillah17
 
Sains tanah: Jenis Tanah & Sifat Tanah
Sains tanah: Jenis Tanah & Sifat TanahSains tanah: Jenis Tanah & Sifat Tanah
Sains tanah: Jenis Tanah & Sifat Tanah12345cg
 
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanah
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanahFisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanah
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanahAisAisyah
 

Similar to Berikut beberapa prospek pengembangan pertanian di Indonesia masa mendatang dari sisi media tanam:1. Pengembangan budidaya hidroponik untuk meningkatkan produktivitas tanaman di lahan terbatas. Hal ini dapat menjadi solusi atas masalah keterbatasan lahan pertanian di Indonesia.2. Pemanfaatan media tanam alternatif seperti arang sekam, rockwool, dan pasir untuk meningkatkan kapasitas produksi tanaman di lahan kering/berbukit. Hal ini dap (20)

media-tanam.ppt
media-tanam.pptmedia-tanam.ppt
media-tanam.ppt
 
Lahan kering revisi
Lahan kering revisiLahan kering revisi
Lahan kering revisi
 
jenis tanah
jenis tanahjenis tanah
jenis tanah
 
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptxTanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
Geografi Dinamika Litosfer
Geografi Dinamika LitosferGeografi Dinamika Litosfer
Geografi Dinamika Litosfer
 
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
 
Pengantar Ilmu Pertanian
Pengantar Ilmu PertanianPengantar Ilmu Pertanian
Pengantar Ilmu Pertanian
 
2 fitogeografi kesesuaian_lahan
2 fitogeografi kesesuaian_lahan2 fitogeografi kesesuaian_lahan
2 fitogeografi kesesuaian_lahan
 
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
 
Tugas media pembelajaran (wahyu wardana, fkip pgsd.a, semester 3, uwgm)
Tugas media pembelajaran (wahyu wardana, fkip pgsd.a, semester 3, uwgm)Tugas media pembelajaran (wahyu wardana, fkip pgsd.a, semester 3, uwgm)
Tugas media pembelajaran (wahyu wardana, fkip pgsd.a, semester 3, uwgm)
 
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
 PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
 
Persentasi padi6(Lahan kering)
Persentasi padi6(Lahan kering)Persentasi padi6(Lahan kering)
Persentasi padi6(Lahan kering)
 
potensi-dan-sebaran-sumberdaya-pertanian-perkebunan-perikanan-peternakan.pptx
potensi-dan-sebaran-sumberdaya-pertanian-perkebunan-perikanan-peternakan.pptxpotensi-dan-sebaran-sumberdaya-pertanian-perkebunan-perikanan-peternakan.pptx
potensi-dan-sebaran-sumberdaya-pertanian-perkebunan-perikanan-peternakan.pptx
 
lapisan tanah vertisol
lapisan tanah vertisollapisan tanah vertisol
lapisan tanah vertisol
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanah
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdfPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdf
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptxPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptx
 
Sains tanah: Jenis Tanah & Sifat Tanah
Sains tanah: Jenis Tanah & Sifat TanahSains tanah: Jenis Tanah & Sifat Tanah
Sains tanah: Jenis Tanah & Sifat Tanah
 
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanah
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanahFisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanah
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanah
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Berikut beberapa prospek pengembangan pertanian di Indonesia masa mendatang dari sisi media tanam:1. Pengembangan budidaya hidroponik untuk meningkatkan produktivitas tanaman di lahan terbatas. Hal ini dapat menjadi solusi atas masalah keterbatasan lahan pertanian di Indonesia.2. Pemanfaatan media tanam alternatif seperti arang sekam, rockwool, dan pasir untuk meningkatkan kapasitas produksi tanaman di lahan kering/berbukit. Hal ini dap

  • 1. Deborah, L and Grace Gershuny. 1992. The Rodale Book of Composting Resh, Howard M. 1997. Hydroponic Food Production. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2004. Sumber Daya lahan Indonesia dan Pengelolaannya Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2005. Teknologi Pengelolaan Lahan Kering Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2004. Konservasi Tanah Pada Lahan Kering Berlereng DAN SUMBERDAYA LAHAN DI INDONESIA
  • 2. MEDIA TANAM Tempat tanaman tumbuh Tempat tanaman dibudidayakan Media Tanam dapat berupa TANAH BUKAN TANAH
  • 3. TANAH : bahan lepas yang tersusun dari batuan yang telah melapuk dan mineral lainnya dan juga bahan organik yang telah melapuk yang menyelimuti sebagian besar permukaan bumi SIFAT DAN CIRI TANAH : Komponen : Bahan mineral, Bahan organik, Air & Udara Sifat Fisika, Kimia & Biologi : Tekstur, Struktur, Konsistensi, Porositas & Berat Jenis, pH, KTK, Kejenuhan Basa, Potensial Redoks, Organisme dan Proses Biologi Organisme : Makro, Meso & Mikrofauna/Mikroorganisme Proses Biologi : Fiksasi N, Dekomposisi & Mineralisasi BO, Amonifikasi & Nitrifikasi, Denitrifikasi, Oksidasi & Reduksi
  • 4. DALAM KAITAN DG SIFAT TANAH Manfaat tanah bagi tanaman : Penyedia air, unsur hara dan sebagai tempat bertumpu tanaman Habitat mikroorganisme perombak yang berperan dalam siklus karbon dan unsur hara Penyangga perubahan suhu dan aliran air antara atmosfer dan air tanah Penyangga pH dan unsur hara
  • 5. TANAH MENYEDIAKAN 4 KEBUTUHAN TANAMAN : • Menyediakan air • Menyediakan hara • Menyediakan udara • Tempat bertumpu tanaman/akar tanaman
  • 6. PENYEBARAN DAN JENIS TANAH Di Daerah Humid Tropis di Indonesia terdapat 10 ordo tanah : • Histosols Tanah yang tersusun sebagian besar dari bahan tanah organik yang berasal dari dekomposisi jaringan sisa vegetasi alami (kand. C-org > 12 - 18 % berat, liat 0 - 60 %). Disebut juga tanah Gambut dengan penyebaran pada dat. rendah rawa, pasang surut • Entisols Tanah mineral yang masih muda, tanah baru diendapkan atau sedikit mengalami pelapukan atau tanah hasil erosi. Irian Jaya, Sumatera dan Kalimantan • Inceptisols Tanah mineral yang sudah mulai menunjukkan perkembangan horizon pedogenik lain. Terdapat diseluruh wilayah nusantara khususnya Irian Jaya, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi • Vertisols Tanah yang sebagian besar berwarna kelabu gelap/hitam, bertekstur liat/liat berat, yang rekah (cracks) karena mengkerut pada musim kemarau dan sangat memadat dan sangat lekat (sticky) pada musim hujan. Jawa, Nusa Tenggara dan Sulawesi • Andisols Tanah yang gembur, ringan dan porous, bag atas berwarna gelap/hitam, bertekstur sedang (lempung, lempung berdebu), ditemukan pada ketinggian 900 m dpl. Tersebar di dataran tinggi, pada wilayah sewkitar atau dekat daerah volkano
  • 7. • Alfisols Tanah yang sudah berkembang lanjut, mengandung Al dan Fe, berwarna merah kuning, kandungan liat semakin tinggi seiiring kedalaman tanah dan memiliki kandungan basa tinggi. Daerah kering Sulawesi, Jawa, Maluku dan Nusa Tenggara. • Mollisols Tanah dengan kenampakan morfologi seperti tanah padang rumput yaitu lapisan atas relatif tebal 10 – 40 cm, berwarna kelabu gelap atau hitam, lunak atau gembur dan kaya bahan organik dengan reaksi tanah netral. Irija, NTT, Maluku, Kaltim, Sulteng dan Jatim. • Ultisols Tanah berwarna merah kuning yang sudah mengalami hancuran lanjut, reaksi masam – agak masam. Kaltim, Kalbar, Kalteng dan Irja. • Oxisols Tanah di daerah tropika humid yang sudah mengalami hancuran iklim yang sangat lanjut, bertekstur liat dengan warna gelap sampai kunoing, kand. Fe dan Al tinggi, kand. mineral sangat sedikit. Sumsel, Lampung, Jambi, Irja dan Kalteng • Spodosols Tanah bertekstur lempung kasar sampai pasir, berwarna putih – putih kelabu, tersebar di wilayah iklim humid, Kalimantan dan Sulawesi PENYEBARAN DAN JENIS TANAH
  • 8. Improving soil healthImproving soil health  Increasing soil nutrients through combinationsIncreasing soil nutrients through combinations of mineral and organic fertilizersof mineral and organic fertilizers  Using green manures, cover crops, mulching,Using green manures, cover crops, mulching, zero tillagezero tillage  Planting fertilizer cropsPlanting fertilizer crops  Crop residue managementCrop residue management  Soil erosion and water conservationSoil erosion and water conservation managementmanagement
  • 9. TIP Start planning your crop and preparing the land before planting. PENGOLAHAN TANAH Kegiatan manipulasi teknik terhadap tanah Tujuan : • Mencampur dan menggemburkan tanah • Mengendalikan tanaman pengganggu • Mencampur sisa tanaman dengan tanah • Menciptakan/membuat kondisi tanah untuk pertumbuhan akar yang ideal Setiap upaya pengolahan tanah akan menyebabkan perubahan sifat tanah
  • 10. CARA PENGOLAHAN TANAH • Cangkul relatif tidak menyebabkan pemadatan pada lapisan bawah namun tanah sering terbuka sehingga rawan erosi, dispersi agregat • Bajak Singkal penggemburan tanah pada lap. olah sampai 30 cm, relatif tidak menyebabkan pemadatan pada lapisan bawah bajak singkal berfungsi membalik tanah dan sekaligus memendam gulma bajak singkal bisa ditarik oleh hewan atau traktor
  • 11.
  • 12. Garu Khusus pada tanah sawah Untuk menghancurkan/ melumpurkan tanah Untuk meratakan media tanam
  • 13. Rotary •Tanah lansung dihancurkan • Gulma terpotong & dibenamkan •Tenaga penggerak = diesel engine
  • 14. Traktor mampu membolak - balik tanah sampai kedalaman 20 cm, namun pada waktu yang bersamaan roda traktor dapat mengakibatkan pemadatan tanah Peralatan pengolah tanah : Disc plow (bajak singkal) Disc harrow (bajak piring) Rotary hoe
  • 15. Olah Tanah Konservasi (OTK) Persiapan lahan dengan menyisakan sisa tanaman di atas permukaan tanah sebagai mulsa, penahan erosi dan penguapan air tanah. Menghemat tenaga dan waktu, menjaga kand. BO.,air tanah Menjaga lapisan olah tanah Olah Tanah Strip (strip tillage)
  • 16. Tanpa Olah Tanah (zero tillage)
  • 17. UNIT PEMUKIMAN TRANSMIGRASI CEMPAKA - KALSEL
  • 18. POLA PENGGUNAAN LAHAN LAHAN BASAH dan LAHAN KERING • Lapisan tapak bajak • Boros air PENGOLAHAN LAHAN CARA BASAH Di Indonesia = tanaman padi Media dilumpurkan = penghancuran agregat Menahan perkolasi, pelarutan hara, memudahkan tanam Memudahkan pemeliharaan
  • 19. • Lahan kering hamparan : tanaman pangan, horti, industri/annual • Lahan kering untuk tanaman keras berkayu/perrenial PENGOLAHAN CARA KERING
  • 20. Lahan kering pegunungan unt tanaman annual • Topografi miring, berbukit • Peralatan pengolah tanah : Cangkul • Membalik tanah & memendam gulma • Terasiring Lahan kering pegunungan unt tanaman perenial • Topografi miring, berbukit • Peralatan pengolah tanah : Cangkul • Tanaman ditanam dengan membuat Lubang tanam
  • 21. MEDIA TANAM BUKAN TANAH (Soilless Culture = Hydroponic) Sejak abad 16 → kebun tergantung di Babylon, kebun terapung Aztecs di Mexico, budidaya tanaman di air oleh orang Mesir & China 1860 → Ilmuwan Jerman Sachs & Knop, menanam tanaman dlm larutan nutrisi N, P, K, Ca, Mg, S 1914 Tollens, 1919 Hoaglands, 1946 Robbins → dicoba berbagai formula larutan nutrisi 1930 → Dr. W.F. Gericke - Univ. California → menanam tan dlm larutan nutrisi dlm skala komersial Hydroponic → hydro = air & ponos = kerja → Budidaya tanaman tanpa tanah
  • 23. LAR BAHAN FORMULA BERAT/GRAM A Calcium nitrat Ca(NO3)2.4H2O 10.030 Fe-EDTA CH2N(CH2.COO)2FeNa 790 B Mono kalium phosphat KH2PO4 2.630 Kalium nitrat KNO3 5.830 Magnesium sulfat MgSo4.7H2O 5.130 Manganium sulfat MnSO4.4H2O 61 Asam borat H3BO3 17 Cuprum sulfat CuSO4.5H2O 3,9 Amonium molybdat (NH4)6Mo7O24.4H2O 3,7 Zinc sulfat ZnSO4.7H2O 4,4 A & B → HRS DIPISAHKAN → DILARUTKAN DALAM 1000 L AIR KOMPOSISI LARUTAN HOAGLAND
  • 24. Media Tanam Bukan Tanah : • Air • Rockwool, arang sekam, pasir dll • Untuk media selain air → hrs mampu mengikat air (tergantung ukuran partikel, bentuk & porositasnya) • Semakin kecil ukuran partikel & besar luas permk & jumlah pori → semakin besar kemampuan menahan air Arang Sekam Rockwool Culture
  • 25. Media tanam : Water Culture Nutrient Film Technique
  • 26. PERBANDINGAN BUDIDAYA MEDIA TANAH & HIDROPONIK • > Tenaga kerja • Variabilitas hara • Populasi tan. terbatas • Gulma • Hama dan penyakit • Keterbatasan air • Memerlukan + pupuk • Kualitas produk • Hasil panen (kentang 40 t/ha, tomat 40 t/ha) • Ramah lingkungan • < Tenaga kerja • Hara terkendali • Populasi ++ • Tidak ada gulma • < Hama & Penyakit • Air • Pupuk • Kualitas produk ++ • Hasil panen ++ (kentang 200 t/ha, tomat 240 t/ha) • Kurang/tidak ramah lingkungan
  • 27. • The main disadvantages of hydroponic are the high initial capital cost, some diseases such as Fusarium and Verticillium which can spread rapidly through the system, and the encountering of complex nutritional problems. • Most of these disadvantages can be overcome. Capital cost and complexity of operating the system can reduce by use of new simplified hydroponic methods, such as the nutrient film technique. Many varieties resistant to the above diseases have been bred. • The main advantages of hydroponic over soil culture are more efficient nutrition regulation, availability in regions of the world having nonarable land, efficient use of water and fertilizers, ease and low cost of sterilization of the medium, and higher-density planting, leading to increased yields per acre
  • 28. QUIS : Ditinjau dari sisi media tanam, bagaimana prospek pengembangan pertanian di Indonesia masa mendatang ? (Kaitkan dengan problem pertanian di Indonesia)