Grup 1 membahas tentang lahan sawah dan jenis-jenisnya, serta proses pengolahan lahan sawah yang baik. Ada beberapa jenis sawah seperti sawah irigasi, tadah hujan, lebak, dan pasang surut. Proses pengolahan lahan sawah meliputi pemisahan jerami, pengenangan air, pembajakan, penambahan bahan organik, penggemburan, dan perataan permukaan tanah. Proses pengolahan membutuhkan waktu 16-18 hari.
3. Lahan pertanian yang berupa lahan sawah
biasanya dicirikan oleh adanya pematang
yang mengelilinginya dengan maksud untuk
membatasi antara bidang lahan sawah yang
satu dengan bidang sawah lainnya. Di
samping itu, pematang lahan juga dibuat
untuk tujuan mencegah keluar masuknya air
secara berlebihan sehingga kondisi air dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan.
Pengertian sawah secara
umum adalah usaha pertanian
yang dilaksanakan pada tanah
basah dan memerlukan air
untuk irigasi. Jenis tanaman
yang terutama untuk
pertanian sawah adalah padi.
Pengertian Sawah
5. Sawah irigasi
Sawah irigasi adalah sawah yang
menggunakan sistem irigasi teratur
(teknis). Pengairan sawah irigasi
berasal dari sebuah bendungan atau
waduk. Pengairan sawah dilakukan
oleh kelompok tani yang dikenal
dengan nama darmotirto di Jawa dan
subak di Bali. Pada sawah irigasi
petani dapat panen 2-3 kali tanaman
padi.
6. Sawah Tadah Hujan
Sawah tadah hujan adalah sawah
yang mendapatkan air hanya pada
saat musim hujan sehingga sangat
tergantung pada musim. Sawah tadah
hujan ditanami dengan padi jenis
gogorancah. Namun, pada musim
kering ditanami dengan palawija,
jagung dan ketela pohon.
7. Sawah Lebak
Sawah lebak adalah sawah yang ditanami
padi dan berada pada kiri dan kanan
sungai. Sawah lebak sawah yang berada
dikanan dan kiri sungai-sungai besar. Jenis
sawah ini jarang sekali karena mengingat
resiko yang sangat rentan terhadap banjir.
Para petani sudah jarang memanfaatkan
sistem sawah lebak ini sebagai lahan
pertanian padi. Mereka kebanyakan
mengalihfungsikan sawah lebak menjadi
lahan perkebunan seperti sawit.
8. Sawah Pasang Surut
Sawah pasang surut tergantung pada
keadaan air permukaan yang
dipengaruhi oleh kondisi pasang
surutnya air sungai. Pada saat pasang,
sawah tergenang air, sedangkan pada
saat surut sawah kering dan ditanami
dengan padi. Sawah pasang surut
banyak terdapat di Sumatera,
Kalimantan, dan Papua.
10. 1. MENGHASILKAN BAHAN PANGAN
2. DAPAT MENJADI LAHAN KERJA
PERTANIAN
3. MEMPERTAHANKAN BUDAYA
TRADISIONAL
4. DAPAT BERGUNA UNTUK SIRKULASI
AIR, KHUSUSNYA PADA MUSIM
KEMARAU
5. MEMINIMALISIR TERJADINYA
BANJIR
11. 1. Proses pengolahan lahan sawah
yang baik seyogiannya diawali
dengan cara melakukan pemisahan
jerami, sisa – sisa panen yang tidak
terangkat, rumput dan tanaman
gulma lainnya. Agar
supaya jerami dan sisa –
sisa tanaman lainya tidak dibakar.
Maka untukmemudahkan proses
pengolahan lahan, sebaiknya
jeramidipisahkan dan dikumpulkan
disekitar pematang
(pinggiranpetakan).
2. Apabila tanah setelah mengalami musim
kemarau, sebelum diolah tanah
sebaiknya digenangi air terlebih dulu
beberapa hari agarpori-pori tanah
membuka dan tekstur tanah
menjadi lembek.
3. Setelah tanah menjadi lembek, artinya
tanah siap untuk diolah.
12. 4. Pengolahan pertama dilakukan dengan cara dibajak,
bisamenggunakan bajak/singkal dengan bantuan sapi
atau kerbau.atau bisa juga menggunakan bajak
traktor tangan. Prosespembajakan ini dilakukan
dengan cara membalikan lapisan olahtanah agar
sisa – sisa tanaman seperti rumput, dan
jerami dapatterbenam. Setelah tanah dibajak, maka
dibiarkan beberapa hari,agar terjadi proses
fermentasi untuk membusukan sisa tanamandan
jerami di dalam tanah.
5. Selama proses tersebut sebaiknya ditambahkan
bahan organiklainnya seperti pupuk kandang dan
pupuk hijau. Agar kandunganhara dalam tanah
dapat meningkat. Penggunaan bahan
organik bertujuan untuk memperbaiki sifat fisika
, kimia dan biologi tanah.Gunakan bahan organik
atau pupuk kandang sebanyak 2-3
ton/ha,seperti kompos, jerami, pupuk
kandang/kotoran sapi atau ayam,pupuk hijau
dan pupuk organik lainnya. Pupuk kandang
dansumber organik lainnya digunakan pada saat
pengolahan lahanuntuk meningkatkan kesuburan
tanah dan kadar bahan organiktanah. Dan
menyediakan mikro hara dan faktor-
faktorpertumbuhan lainnya yang biasanya tidak
disediakan oleh pupukkimia (anorganik).
13. 6. Setelah proses pembalikan lapisan olah dan
pemeraman bahanorganik dalam tanah.
Kemudian dilakukan proses pengolahan kedua
yaitu proses penggemburan atau proses
pencampuran
antara bahan organik dengan tanah. Proses ini
dimaksudkan agar bahanorganik dapat menyatu
dengan lapisan olah tanah. Diusahakanselama
pengolahan ini pasokan air agar mencukupi.
Jangan terlalukering dan jangan terlalu basah.
Proses pencampuran ini dilakukansampai bahan
organik benar-benar menyatu dan melumpur
denganlapisan olah tanah.
7. Proses selanjutnya permukaan tanah
diratakan dengan bantuanalat berupa papan kayu
yang ditarik sapi atau kerbau, atau
denganmenggunakan traktor tangan. Proses
ini dimaksudkan agar lapisanolah tanah benar-
benar siap untuk di tanami tanaman padi padasaat
tandur dilaksanakan.
8. Waktu yang dibutuhkan selama proses pengolahan
tanah ini berkisar antara 16 – 18 hari.Dianjurkan
agar penggunaan traktor tangan dikurangi, karena
pengaruh yang ditimbulkan jika setiap kali mengol
ah tanah menggunakan traktoradalah
tekstur tanah menjadi lebih padat. Hal ini akan
mempengaruhiproses penyerapan hara dan
pertumbuhan perakaran pada tanaman padi.