SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Disusun oleh :
1. Retiana Anggraini 240110140002
2. Adimas Putra Ananda 240110140005
3. Leni Nurliani 240110140017
4. Yosep Setiawan 240110140042
5. Intan Ratnasari 240110140043
6. Dwi Yanti Komalasari 240110140046
Latar Belakang
• Tomat (Lycopersicum esculentum Mill),
termasuk family solanaceae yang berasal dari
Amerika Latin yakni sekitar pegunungan Andes
dan diperkirakan pusatnya di Brazilia, dan dari
Brazilia oleh pedagang-pedagang Spanyol
dibawa ke Eropa, Asia dari Amerika Serikat
(Sunarjono, 2004).
Morfologi
Tanaman tomat termasuk ke dalam family
Solanaceae, secara lengkap para ahli
mengklasifikasikan tanaman tomat sebagai
berikut :
Division : Spermatophyta
Subdivision : Angiospermae
Kelas : Dycotyledaneae
Ordo : Tubiflorales
Family : Solanaceae
Genus : Solanum
Species : Lycopersicum esculentum
Mill
Nilai Gizi Tomat (per 100 gram)
Zat Gizi Nilai Gizi
Karoten (Vit A) 1.500 SI
Thiamin (Vit B.3) 60 𝜇𝑔
Riboflavin (Vit B.2) -
Asam Askorbat (Vit C) 40 mg
Protein 1 g
Karbohidrat 4,2 g
Lemak 0,3 g
Kalsium (Ca) 5
Fosfor (F) 27 mg
Zat Besi (Fe) 0,5 mg
Bagian yang dapat dimakan 95%
Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI,1972. (www.distan.pemda-diy.go.id)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)
1. Persemaian Benih Tomat
2. Persiapan Lahan
3. Pemupukan Organik dan Non
Organik
4. Penanaman
5. Pemangkasan
6. Penyiraman
7. Penyulaman
8. Penyiangan/Pembumbunan
9. Pemupukan
10. Pemangkasan
11. Pengikatan
12. Pengendalian Hama dan Penyakit
13. Panen dan Pasca Panen
Persemaian Benih Tomat
• Benih tomat harus disemai dulu sebelum ditanam. Persemaian dilakukan
didalam kotak pesemaian (tray), media persemaian adalah campuran
tanah, arang sekam, dan pupuk kandang kuda dengan perbandingan 1:1:1.
Benih ditanamkan kedalam kotak pesemaian (tray), benih dipelihara
hingga umur 25-30 hari setelah semai. Beberapa persyaratan cara
pelaksanaan pesemaian yang baik adalah :
1. Yang disemaikan biasanya tanaman yang lemah, tidak kuat kalau langsung
ditanam di tempat yang tetap
2. Tempat menyemai berupa bedengan khusus, diberi atap peneduh
untuk mencegah curahan hujan jangan sampai merusak benih yang masih
lemah
3. Tempat pesemaian harus aman dari gangguan binatang
4. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan Hand Sprayer.
5. Sebaiknya tanaman baru dipindahkan ke tempat penanamannya di lapang
setelah cukup kuat
6. Ada baiknya apabila bibit terlebih dahulu dipindahkan ke polibag, menunggu
saat ditanam di tempat penanamannya.
Persiapan Lahan
• Pengolahan tanah untuk tanaman tomat adalah meliputi
pembersihan lahan pembajakan atau pencangkulan dan
pembuatan bedengan. Untuk mendapatkan hasil yang baik
dengan tujuan :
1. Akar bagian tanaman yang ada dalam tanah dapat tumbuh
lebih sempurna.
2. Rumput liar dapat dikendalikan tumbuhnya.
3. Peredaran udara lebih mudah dan luas, sehingga
menyebabkan zat-zat makanan di dalam tanah dapat lebih
sempurna
4. Air yang berlebihan dapatb mudah meresap atau menguap.
5. Akar-akar tanaman dapat menembus tanah lebih mudah dan
dalam.(Kanisius 1992).
Pemupukan Organik dan Non Organik
• Pemberian pupuk kandang diberikan dengan cara
diratakan diatas tanah bedengan. Pupuk kandang
selain dapat memperbaiki sifat biologis tanah juga
dapat memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah, pupuk
kandang juga perlu diberikan pada tanaman sayuran
yang banyak mengkonsumsi nitrogen sehingga nitrogen
sangat menentukan kuantita dikonsumsi pada fase
vegetatif . Pemberian pupuk Organik SP 36, ZA, Kcl
dengan perbandingan 1:1:½ berfungsi untuk penyanter
tanaman vegetatif, cara pemupukan dengan meratakan
diatas bedengan dengan jarak per 1 m dan diberikan
100 g.
Penanaman
• Apabila lahan sudah siap, maka bibit dapat segera ditanam. Yang perlu
diperhatikan dalam penanaman adalah waktu tanam dan jarak tanam. Waktu
tanam berkaitan erat dengan iklim. Ada tanaman yang cocok ditanam di musim
penghujan, sedangkan Jarak tanam disesuaikan dengan morfologi tanaman dan
tingkat kesuburan tanahnya. Mengatur jarak tanam berarti memberi ruang
lingkup hidup yang sama/merata bagi setiap tanaman. Dengan mengatur jarak
tanam ini akan diperoleh barisan-barisan tanaman yang teratur sehingga mudah
dalam melakukan pengelolaan tanaman selanjutnya.
• Bibit yang sudah siap tanam dicabut dipersemaian beserta akarnya jika bibit
berasal dari persemaian plastik atau tray 25-30 hari setelah semai bibit langsung
ditanam pada lubang tanam dengan jarak 70x60 cm, Sewaktu penanaman bibit
diusahakan tanaman tomat tidak menyentuh tanah, agar tanaman tidak
membusuk dan terkena penyakit akibat kotoran disebabkan oleh tanah, saat yang
paling tepat untuk penanaman tomat adalah 2-4 minggu sebelum hujan terakhir.
Penanaman dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak layu dan dapat
beradaptasi pada lahan yang ditanami.
Pemangkasan
• Pemangkasan dilakukan pada saat tanaman
berumur 3 minggu setelah di tanam sampai
tanaman berbunga.
Penyiraman
• Penyiraman tanaman sayuran banyak membutuhkan air
seperti halnya tanaman tomat, sayuran daun mengandung
± waktu penyiraman yang baik ialah pada sore hari perlu
diketahui bahwa maksud penyiraman adalah :
– Menggantikan air yang sudah banyak menguap pada siang hari;
– Mengembalikan kekuatan tanaman pada keadan tanaman
dimalam hari;
– Penambahan terhadap tanaman yang kekurangan air.
Penyiraman hendaknya dilakukan dengan hati–hati, dan
diusahakan tidak atau jangan sampai mengenai daun karena
tanaman akan mudah menderita penyakit seperti virus.
Penyiraman yang dilakukan penyusun menggunakan alat berupa
selang dan dilakukan pada sore hari dengan tujuan mengurangi
penguapan.
Penyulaman
• Bibit tomat yang baru ditanam, baik melalui persemaian
maupun langsung ditanam tidak semuanya dapat tumbuh
dan bertahan menjadi tanaman dewasa beberapa
diantaranya pasti ada yang mati salah satu cara
mengatasinya adalah melakukan penyulaman, caranya saat
tomat berumur 7–14 hari setelah tanaman lakukan
penggantian bibit yang mati dengan bibit yang baru dan
diambil dari bibit terdahulu atau bibit yang ditanam dengan
selang waktu 7–14 hari dari awal penyemaian. Jika dalam 3
mingu setelah tanam masih ditemukan bibit yang mati
tidak perlu lagi dilakukan penyulaman, sebab penyulaman
pada umur lebih, dari 3 minggu akan menghasilkan
tanaman yang pertumbuhan dan umur panennya tidak
seragam sehingga akan menyulitkan penanaman.
Penyiangan/Pembumbunan
• Penyiangan harus dilakukan manakala tampak
bahwa telah tumbuh gulma yang mengganggu
pertumbuhan tanaman. Biasanya pelaksanaan
penyiangan dibarengi dengan pembumbunan
tanah di sekitar tanaman. Penyiangan dapat
dilakukan 2 atau 3 kali atau sesuai dengan
kondisi lapang. penyiangan dilakukan dengan
cara dicabut menggunakan tangan dan yang
sulit dicabut menggunakan cangkul atau
kored.
Pemupukan
• Pupuk biasanya diberikan sebagai pupuk dasar
atau pupuk susulan. Dapat diberikan pada
tanah atau lewat daun atau bagian tanaman
lain. Sebagai pupuk dasar bisa digunakan
pupuk kandang atau kompos. Pupuk susulan
berupa pupuk NPK yang diberikan 2 - 3 kali
selama pertumbuhannya dengan cara ditugal
kan pada setiap tanaman. NPK 15-15-15
sebanyak dosis 2 gram/tanaman.
Pemangkasan
• Tanaman yang berupa perdu atau pohon umumnya perlu pemangkasan.
Pemangkasan ini dimaksudkan antara lain untuk membentuk pohon,
mengurangi daun, mempercepat pembuahan, meremajakan tanaman,
dan lain-lain.
• Tujuan membentuk pohon adalah agar dapat berbunga atau berproduksi
lebih banya. Pengurangan daun dimaksudkan untuk mendapatkan hasil
assimilasi bersih yang optimum. Dengan pemangkasan juga dimungkinkan
mempercepat proses pembuahan. Tetapi adakalanya pemangkasan
dilakukan untuk peremajaan tanaman (rejuvenilisasi).
• Secara umum pemangkasan dilakukan dengan memotong cabang/ranting
yang tumbuhnya tidak tepat, memotong tunas-tunas air, atau memotong
ranting-ranting yang kena penyakit. Pemangkasan yang penulis lakukan
setiap seminggu sekali selama pertumbuhannya, tiap pohon hanya
ditinggalkan sua cabang dan masing-masing cabang dibiarkan tumbuh
masing-masing tiga tandan, dan buah yang dibiarkan masing-masing
tandan disisakan 5 buah yang dipelihara agar menghasilkan buah yang
besar.
Pengikatan
• Pengikatan pohon dimaksudkan untuk
menghindari tanaman tomat roboh pada saat
berbuah dan supaya tanaman tomat tersebut
dapat tumbuh tegak.
Pengendalian Hama dan Penyakit
• Hama
a. Ulat buah (Hiliothis armigera)
b. Nematoda (Helodogyama sp)
c. Lalat buah (Dacus durcalis)
d. Kutu putih (Pseu dococus sp)
• Penyakit
a. Blossom and Root (busuk ujung buah)
b. Layu furasium
c. Bacterial will (layu bakteri )
d. Penyakit busuk buah
Panen dan Pasca Panen
• Panen buah tomat di panen pertama kali
pada umur 90 hari sejak pindah tanam. Lalu
selama 3–5 hari sekali sampai buah habis,
buah tomat yang akan dipasarkan dalam jarak
jauh sebaiknya dipanen pada tingkat kemasan
75%, ketika buah marih hijau atau kira–kira
5– hari lagi menjadi merah, sedangkan untuk
jarak dekat tingkat kemasakan 90% yakni
ketika buah berwarna kuning kemerah –
merahan.
Teknik budidaya tanaman tomat

More Related Content

What's hot

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduPurwandaru Widyasunu
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiPutrimian Hairani
 
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRIMULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRImaya safitri
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
Budidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman MentimunBudidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman MentimunErick Syaputra
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)Sanda Ratna Sari
 
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIANPENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIANSinergi Inspiration
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanamanAli Babang
 
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.) BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.) Guntur Raharjo
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniJoel mabes
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asliVanyWardani
 
5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit
5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit
5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawitFAJRUL MUBAROK
 

What's hot (20)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Tanaman tomat
Tanaman tomatTanaman tomat
Tanaman tomat
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
 
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRIMULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Kelompok merunduk
Kelompok merundukKelompok merunduk
Kelompok merunduk
 
Budidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman MentimunBudidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman Mentimun
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)
 
Manajemen perkebunan
Manajemen perkebunanManajemen perkebunan
Manajemen perkebunan
 
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIANPENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanaman
 
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.) BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi Usahatani
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
 
Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)
 
5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit
5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit
5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit
 

Viewers also liked

Kuliah 4 dda (materi 1)
Kuliah 4 dda (materi 1)Kuliah 4 dda (materi 1)
Kuliah 4 dda (materi 1)Asmar Wiranto
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaWayan Permadi
 
1. sop lobang tanam
1. sop lobang tanam1. sop lobang tanam
1. sop lobang tanamNiko Utomo
 
Desain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa SawitDesain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa Sawitandrewahyu04
 
4. sop pemupukan
4. sop pemupukan4. sop pemupukan
4. sop pemupukanNiko Utomo
 
Presentasi industri sawit & tata ruang gs_080413
Presentasi industri sawit & tata ruang gs_080413Presentasi industri sawit & tata ruang gs_080413
Presentasi industri sawit & tata ruang gs_080413hutanindonesia
 

Viewers also liked (7)

Kuliah 4 dda (materi 1)
Kuliah 4 dda (materi 1)Kuliah 4 dda (materi 1)
Kuliah 4 dda (materi 1)
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
 
praktikum morfologi tumbuhan
praktikum morfologi tumbuhanpraktikum morfologi tumbuhan
praktikum morfologi tumbuhan
 
1. sop lobang tanam
1. sop lobang tanam1. sop lobang tanam
1. sop lobang tanam
 
Desain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa SawitDesain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa Sawit
 
4. sop pemupukan
4. sop pemupukan4. sop pemupukan
4. sop pemupukan
 
Presentasi industri sawit & tata ruang gs_080413
Presentasi industri sawit & tata ruang gs_080413Presentasi industri sawit & tata ruang gs_080413
Presentasi industri sawit & tata ruang gs_080413
 

Similar to Teknik budidaya tanaman tomat

Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat Farah Bestari
 
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiFirdika Arini
 
1. Materi Pelatihan Hidroponik Dasar.pptx
1. Materi Pelatihan Hidroponik Dasar.pptx1. Materi Pelatihan Hidroponik Dasar.pptx
1. Materi Pelatihan Hidroponik Dasar.pptxPujiUtami22
 
Laporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyLaporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyripto atmaja
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Yadhi Muqsith
 
Teknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangkaTeknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangkasujononasa
 
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)Kartika Dhewii
 
Proposal penelitian tanaman tomat KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian tanaman tomat KABUPATEN MUNAProposal penelitian tanaman tomat KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian tanaman tomat KABUPATEN MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNAProposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Budidaya padi organik.ppt
Budidaya padi organik.pptBudidaya padi organik.ppt
Budidaya padi organik.pptelvira134076
 
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatPembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatWulung Gono
 

Similar to Teknik budidaya tanaman tomat (20)

Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat
 
Kumis kucing
Kumis kucingKumis kucing
Kumis kucing
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
 
Tomat
TomatTomat
Tomat
 
Proposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomatProposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomat
 
1. Materi Pelatihan Hidroponik Dasar.pptx
1. Materi Pelatihan Hidroponik Dasar.pptx1. Materi Pelatihan Hidroponik Dasar.pptx
1. Materi Pelatihan Hidroponik Dasar.pptx
 
Laporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyLaporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copy
 
Tpt semangka
Tpt semangkaTpt semangka
Tpt semangka
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
Ferli dasgron
Ferli dasgronFerli dasgron
Ferli dasgron
 
Teknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangkaTeknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangka
 
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
 
Budidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortelBudidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortel
 
Proposal penelitian pengaruh cahaya
Proposal penelitian pengaruh cahayaProposal penelitian pengaruh cahaya
Proposal penelitian pengaruh cahaya
 
Proposal penelitian tanaman tomat KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian tanaman tomat KABUPATEN MUNAProposal penelitian tanaman tomat KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian tanaman tomat KABUPATEN MUNA
 
Proposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomatProposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomat
 
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNAProposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNA
 
Budidaya padi organik.ppt
Budidaya padi organik.pptBudidaya padi organik.ppt
Budidaya padi organik.ppt
 
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatPembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
 

More from Yosep Setiawan

Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdam
Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdamKajian pengendalian laju erosi dengan cekdam
Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdamYosep Setiawan
 
97950 pola tanam tumpangsari
97950 pola tanam tumpangsari97950 pola tanam tumpangsari
97950 pola tanam tumpangsariYosep Setiawan
 
Kelistrikan pertanian bilangan kompleks
Kelistrikan pertanian bilangan kompleksKelistrikan pertanian bilangan kompleks
Kelistrikan pertanian bilangan kompleksYosep Setiawan
 
Life cycle analysis: quartz wristwatch
Life cycle analysis: quartz wristwatchLife cycle analysis: quartz wristwatch
Life cycle analysis: quartz wristwatchYosep Setiawan
 
Kerangka ideal normatif kepemimpinan nasional
Kerangka ideal normatif kepemimpinan nasionalKerangka ideal normatif kepemimpinan nasional
Kerangka ideal normatif kepemimpinan nasionalYosep Setiawan
 

More from Yosep Setiawan (6)

Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdam
Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdamKajian pengendalian laju erosi dengan cekdam
Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdam
 
97950 pola tanam tumpangsari
97950 pola tanam tumpangsari97950 pola tanam tumpangsari
97950 pola tanam tumpangsari
 
Kelistrikan pertanian bilangan kompleks
Kelistrikan pertanian bilangan kompleksKelistrikan pertanian bilangan kompleks
Kelistrikan pertanian bilangan kompleks
 
Life cycle analysis: quartz wristwatch
Life cycle analysis: quartz wristwatchLife cycle analysis: quartz wristwatch
Life cycle analysis: quartz wristwatch
 
Kerangka ideal normatif kepemimpinan nasional
Kerangka ideal normatif kepemimpinan nasionalKerangka ideal normatif kepemimpinan nasional
Kerangka ideal normatif kepemimpinan nasional
 
Tekanan Osmotik
Tekanan OsmotikTekanan Osmotik
Tekanan Osmotik
 

Recently uploaded

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

Teknik budidaya tanaman tomat

  • 1. Disusun oleh : 1. Retiana Anggraini 240110140002 2. Adimas Putra Ananda 240110140005 3. Leni Nurliani 240110140017 4. Yosep Setiawan 240110140042 5. Intan Ratnasari 240110140043 6. Dwi Yanti Komalasari 240110140046
  • 2. Latar Belakang • Tomat (Lycopersicum esculentum Mill), termasuk family solanaceae yang berasal dari Amerika Latin yakni sekitar pegunungan Andes dan diperkirakan pusatnya di Brazilia, dan dari Brazilia oleh pedagang-pedagang Spanyol dibawa ke Eropa, Asia dari Amerika Serikat (Sunarjono, 2004).
  • 3. Morfologi Tanaman tomat termasuk ke dalam family Solanaceae, secara lengkap para ahli mengklasifikasikan tanaman tomat sebagai berikut : Division : Spermatophyta Subdivision : Angiospermae Kelas : Dycotyledaneae Ordo : Tubiflorales Family : Solanaceae Genus : Solanum Species : Lycopersicum esculentum Mill
  • 4. Nilai Gizi Tomat (per 100 gram) Zat Gizi Nilai Gizi Karoten (Vit A) 1.500 SI Thiamin (Vit B.3) 60 𝜇𝑔 Riboflavin (Vit B.2) - Asam Askorbat (Vit C) 40 mg Protein 1 g Karbohidrat 4,2 g Lemak 0,3 g Kalsium (Ca) 5 Fosfor (F) 27 mg Zat Besi (Fe) 0,5 mg Bagian yang dapat dimakan 95% Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI,1972. (www.distan.pemda-diy.go.id)
  • 5. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 1. Persemaian Benih Tomat 2. Persiapan Lahan 3. Pemupukan Organik dan Non Organik 4. Penanaman 5. Pemangkasan 6. Penyiraman 7. Penyulaman 8. Penyiangan/Pembumbunan 9. Pemupukan 10. Pemangkasan 11. Pengikatan 12. Pengendalian Hama dan Penyakit 13. Panen dan Pasca Panen
  • 6. Persemaian Benih Tomat • Benih tomat harus disemai dulu sebelum ditanam. Persemaian dilakukan didalam kotak pesemaian (tray), media persemaian adalah campuran tanah, arang sekam, dan pupuk kandang kuda dengan perbandingan 1:1:1. Benih ditanamkan kedalam kotak pesemaian (tray), benih dipelihara hingga umur 25-30 hari setelah semai. Beberapa persyaratan cara pelaksanaan pesemaian yang baik adalah : 1. Yang disemaikan biasanya tanaman yang lemah, tidak kuat kalau langsung ditanam di tempat yang tetap 2. Tempat menyemai berupa bedengan khusus, diberi atap peneduh untuk mencegah curahan hujan jangan sampai merusak benih yang masih lemah 3. Tempat pesemaian harus aman dari gangguan binatang 4. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan Hand Sprayer. 5. Sebaiknya tanaman baru dipindahkan ke tempat penanamannya di lapang setelah cukup kuat 6. Ada baiknya apabila bibit terlebih dahulu dipindahkan ke polibag, menunggu saat ditanam di tempat penanamannya.
  • 7. Persiapan Lahan • Pengolahan tanah untuk tanaman tomat adalah meliputi pembersihan lahan pembajakan atau pencangkulan dan pembuatan bedengan. Untuk mendapatkan hasil yang baik dengan tujuan : 1. Akar bagian tanaman yang ada dalam tanah dapat tumbuh lebih sempurna. 2. Rumput liar dapat dikendalikan tumbuhnya. 3. Peredaran udara lebih mudah dan luas, sehingga menyebabkan zat-zat makanan di dalam tanah dapat lebih sempurna 4. Air yang berlebihan dapatb mudah meresap atau menguap. 5. Akar-akar tanaman dapat menembus tanah lebih mudah dan dalam.(Kanisius 1992).
  • 8. Pemupukan Organik dan Non Organik • Pemberian pupuk kandang diberikan dengan cara diratakan diatas tanah bedengan. Pupuk kandang selain dapat memperbaiki sifat biologis tanah juga dapat memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah, pupuk kandang juga perlu diberikan pada tanaman sayuran yang banyak mengkonsumsi nitrogen sehingga nitrogen sangat menentukan kuantita dikonsumsi pada fase vegetatif . Pemberian pupuk Organik SP 36, ZA, Kcl dengan perbandingan 1:1:½ berfungsi untuk penyanter tanaman vegetatif, cara pemupukan dengan meratakan diatas bedengan dengan jarak per 1 m dan diberikan 100 g.
  • 9. Penanaman • Apabila lahan sudah siap, maka bibit dapat segera ditanam. Yang perlu diperhatikan dalam penanaman adalah waktu tanam dan jarak tanam. Waktu tanam berkaitan erat dengan iklim. Ada tanaman yang cocok ditanam di musim penghujan, sedangkan Jarak tanam disesuaikan dengan morfologi tanaman dan tingkat kesuburan tanahnya. Mengatur jarak tanam berarti memberi ruang lingkup hidup yang sama/merata bagi setiap tanaman. Dengan mengatur jarak tanam ini akan diperoleh barisan-barisan tanaman yang teratur sehingga mudah dalam melakukan pengelolaan tanaman selanjutnya. • Bibit yang sudah siap tanam dicabut dipersemaian beserta akarnya jika bibit berasal dari persemaian plastik atau tray 25-30 hari setelah semai bibit langsung ditanam pada lubang tanam dengan jarak 70x60 cm, Sewaktu penanaman bibit diusahakan tanaman tomat tidak menyentuh tanah, agar tanaman tidak membusuk dan terkena penyakit akibat kotoran disebabkan oleh tanah, saat yang paling tepat untuk penanaman tomat adalah 2-4 minggu sebelum hujan terakhir. Penanaman dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak layu dan dapat beradaptasi pada lahan yang ditanami.
  • 10. Pemangkasan • Pemangkasan dilakukan pada saat tanaman berumur 3 minggu setelah di tanam sampai tanaman berbunga.
  • 11. Penyiraman • Penyiraman tanaman sayuran banyak membutuhkan air seperti halnya tanaman tomat, sayuran daun mengandung ± waktu penyiraman yang baik ialah pada sore hari perlu diketahui bahwa maksud penyiraman adalah : – Menggantikan air yang sudah banyak menguap pada siang hari; – Mengembalikan kekuatan tanaman pada keadan tanaman dimalam hari; – Penambahan terhadap tanaman yang kekurangan air. Penyiraman hendaknya dilakukan dengan hati–hati, dan diusahakan tidak atau jangan sampai mengenai daun karena tanaman akan mudah menderita penyakit seperti virus. Penyiraman yang dilakukan penyusun menggunakan alat berupa selang dan dilakukan pada sore hari dengan tujuan mengurangi penguapan.
  • 12. Penyulaman • Bibit tomat yang baru ditanam, baik melalui persemaian maupun langsung ditanam tidak semuanya dapat tumbuh dan bertahan menjadi tanaman dewasa beberapa diantaranya pasti ada yang mati salah satu cara mengatasinya adalah melakukan penyulaman, caranya saat tomat berumur 7–14 hari setelah tanaman lakukan penggantian bibit yang mati dengan bibit yang baru dan diambil dari bibit terdahulu atau bibit yang ditanam dengan selang waktu 7–14 hari dari awal penyemaian. Jika dalam 3 mingu setelah tanam masih ditemukan bibit yang mati tidak perlu lagi dilakukan penyulaman, sebab penyulaman pada umur lebih, dari 3 minggu akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhan dan umur panennya tidak seragam sehingga akan menyulitkan penanaman.
  • 13. Penyiangan/Pembumbunan • Penyiangan harus dilakukan manakala tampak bahwa telah tumbuh gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Biasanya pelaksanaan penyiangan dibarengi dengan pembumbunan tanah di sekitar tanaman. Penyiangan dapat dilakukan 2 atau 3 kali atau sesuai dengan kondisi lapang. penyiangan dilakukan dengan cara dicabut menggunakan tangan dan yang sulit dicabut menggunakan cangkul atau kored.
  • 14. Pemupukan • Pupuk biasanya diberikan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan. Dapat diberikan pada tanah atau lewat daun atau bagian tanaman lain. Sebagai pupuk dasar bisa digunakan pupuk kandang atau kompos. Pupuk susulan berupa pupuk NPK yang diberikan 2 - 3 kali selama pertumbuhannya dengan cara ditugal kan pada setiap tanaman. NPK 15-15-15 sebanyak dosis 2 gram/tanaman.
  • 15. Pemangkasan • Tanaman yang berupa perdu atau pohon umumnya perlu pemangkasan. Pemangkasan ini dimaksudkan antara lain untuk membentuk pohon, mengurangi daun, mempercepat pembuahan, meremajakan tanaman, dan lain-lain. • Tujuan membentuk pohon adalah agar dapat berbunga atau berproduksi lebih banya. Pengurangan daun dimaksudkan untuk mendapatkan hasil assimilasi bersih yang optimum. Dengan pemangkasan juga dimungkinkan mempercepat proses pembuahan. Tetapi adakalanya pemangkasan dilakukan untuk peremajaan tanaman (rejuvenilisasi). • Secara umum pemangkasan dilakukan dengan memotong cabang/ranting yang tumbuhnya tidak tepat, memotong tunas-tunas air, atau memotong ranting-ranting yang kena penyakit. Pemangkasan yang penulis lakukan setiap seminggu sekali selama pertumbuhannya, tiap pohon hanya ditinggalkan sua cabang dan masing-masing cabang dibiarkan tumbuh masing-masing tiga tandan, dan buah yang dibiarkan masing-masing tandan disisakan 5 buah yang dipelihara agar menghasilkan buah yang besar.
  • 16. Pengikatan • Pengikatan pohon dimaksudkan untuk menghindari tanaman tomat roboh pada saat berbuah dan supaya tanaman tomat tersebut dapat tumbuh tegak.
  • 17. Pengendalian Hama dan Penyakit • Hama a. Ulat buah (Hiliothis armigera) b. Nematoda (Helodogyama sp) c. Lalat buah (Dacus durcalis) d. Kutu putih (Pseu dococus sp) • Penyakit a. Blossom and Root (busuk ujung buah) b. Layu furasium c. Bacterial will (layu bakteri ) d. Penyakit busuk buah
  • 18. Panen dan Pasca Panen • Panen buah tomat di panen pertama kali pada umur 90 hari sejak pindah tanam. Lalu selama 3–5 hari sekali sampai buah habis, buah tomat yang akan dipasarkan dalam jarak jauh sebaiknya dipanen pada tingkat kemasan 75%, ketika buah marih hijau atau kira–kira 5– hari lagi menjadi merah, sedangkan untuk jarak dekat tingkat kemasakan 90% yakni ketika buah berwarna kuning kemerah – merahan.