Unsur-unsur transisi periode 4 seperti titanium dan besi memiliki sifat yang memungkinkan banyak aplikasi industri, seperti pesawat terbang, kimia, dan konstruksi. Metode ekstraksi meliputi reduksi oksida dan hidrometalurgi.
2. NAMA ANGGOTA
1. AISYAH MAHARANI SANGADJI 01
2. MALIKA MUMPUNI MAHFUD 14
3. NAZWA NURAPRILIANI WICAKSONO 23
4. RIAN RAMADHAN 26
5. VAHMI PRAMUDYA HAWARI 31
3. U N S U R P E R I O D E 4
Scandium(Sc)
21
Titanium(Ti)
22
Vanadium (V)
23
Krom (Cr)
24
Mangan(Mn)
25
Besi (Fe)
26
Kobalt (Co)
27
Nikel(Ni)
28
Tembaga (Cu)
29
Seng (Zn)
30
4. Scandium(Sc)
21
K E B E R A D A A N YA D I A L A M
Kelimpahan skandium di kulit bumi sekitar 0,0025%. Di
dalam skandium terdapat hanya sedikit bersama dengan unsur-
unsur lantanida. Kandungan unsur ini dalam mineral hanya
berkisar 5 – 30 ppm dan sangat sulit dipisahkan dari mineralnya.
Akibatnya, produksi skandium hanya dalam satuan gram atau
kilogram (tidak sampai ton). Oleh karena itu, harganya sangat
mahal sehingga sangat jarang ditemukan dan dimanfaatkan.
Titanium(Ti)
22
Kelimpahan titanium dikulit
bumi cukup banyak sekitar 0,6%.
Selain rutil dan ilmenit, mineral
yang mengandung titanium yaitu
perovskite (CaTiO3) dan titanit
(CaTiOSiO4).
5. Vanadium(V)
23
Vanadium dikulit bumi terdapat 0,02%. Meskipun sedikit
vanadium tersebar luas di alam. Vanadium juga dapat diperoleh
dari pembakaran oksidanya berupa vanadium pentaoksida (V2O5)
digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam sulfat dalam
proses kontak.
Krom (Cr)
24
Kelimpahan krom di kulit bumi
hanya 0,0122%. Meskipun demikian krom
banyak digunakan dalam industri logam
karena merupakan komponen paling
penting. Logam krom reaktif terhdapa
oksigen dan membentuk oksida yang
berupa lapisan tipis dipermukaan logam.
Lapisan tersebut melindungi logam dari
oksidasi lebih lanjut.
6. Mangan terdapat dialam dalam jumlah melimpah. Selin
dalam bentuk mineral pirolusit mangan terdapat di alam dalam
bentuk spat mangan (MnO3), dan manganit (Mn2O3H2O).
Kelimpahan besi dialam menempati
urutan ke empat terbanyak di kulit bumi.
Besi merupakan logam yang sangat
penting dalam industri sehingga logam
besi paling banyak kegunaan dalam
kehidupan sehari-hari.
Mangan(Mn)
25
Besi (Fe)
26
Kobalt (Co)
27 Kobalt tidak ditemukan sebagai unsur bebas di alam. Hal
ini ditemukan di bijih mineral. Bijih utama kobalt adalah kobaltit
(CoAsS), eritrit (arsenat hidrat kobalt), glaucodot (Co, Fe)AsS,
dan skutterudite (Co, Ni)As3. Kobalt umumnya diproduksi sebagai
produk sampingan dari pertambangan nikel dan tembaga.
7. Nikel(Ni)
28
Keberadaan nikel dalam meteorit pertama kali ditemukan pada tahun
1799 oleh Joseph-Louis Proust, seorang ahli kimia dari Prancis yang
kemudian bekerja di Spanyol. Proust menganalisis sampel meteorit dari
Campo del Cielo (Argentina), yang diperoleh pada tahun 1783 oleh Miguel
Rubín de Celis. Dia menemukan nikel (sekitar 10%) bersama dengan besi di
meteoritnya. Sumber daya alam yang sudah diidentifikasi dengan rata-rata
1% nikel atau lebih mengandung 130 juta ton nikel (sekitar dua kali lipat dari
cadangan yang diketahui). Sekitar 60% berada di dalam mineral laterit dan
40% di dalam endapan sulfida.
Tembaga (Cu)
29
Di alam tembaga terdapat dalam
bentuk bijih tembaga. Sekitar 80% tembaga
diperoleh sebagai sulfida. Namun, adapula
yang ditemukan dalam keadaan bebas.
Tembaga merupakan logam yang berwarna
kemerahan. Logam ini termasuk penghantar
panas dan listrik yang baik.
8. Kadar komposisi unsur seng di kerak bumi adalah sekitar
75 ppm (0,007%). Hal ini menjadikan seng sebagai unsur ke-24
paling melimpah di kerak bumi. [6]Tanah mengandung sekitar 5–
770 ppm seng dengan rata-ratanya 64 ppm. Sedangkan pada air
laut kadar sengnya adalah 30 ppb dan pada atmosfer kadarnya
hanya 0,1–4 µg/m3.
Seng (Zn)
30
9. S I F A T F I S I S
Sifat
Logam Kecuali seng, logam-logam transisi memiliki elektron-
elektron yang berpasangan. Hal ini lebih memungkinkan
terjadinya ikatan-ikatan logam dan ikatan kovalen antar atom
logam transisi. Ikatan kovalen tersebut dapat terbentuk antara
elektron-elektron yang terdapat pada orbital d. Dengan demikian,
kisi kristal logam-logam transisi lebih sukar dirusak dibanding
kisi kristal logam golongan utama. Itulah sebabnya logam-logam
transisi memiliki sifat keras, kerapatan tinggi, dan daya hantar
listrik yang lebih baik dibanding logam golongan utama.
Unsur-unsur transisi umumnya memiliki titik leleh
dan titik didih yang tinggi karena ikatan antar atom logam
pada unsur transisi lebih kuat. Titik leleh dan titik didih
seng jauh lebih rendah dibanding unsur transisi periode
keempat lainnya karena pada seng orbital d-nya telah terisi
penuh sehingga antar atom seng tidak dapat membentuk
ikatan kovalen.
Titik Leleh
&
Titik Didih
10. Sifat
Magnet Pengisian elektron unsur-unsur transisi pada
orbital d belum penuh mengakibatkan ion-ion unsur
transisi bersifat paramagnetik artinya atom atau ion
logam transisi tertarik oleh medan magnet. Unsur-
unsur dan senyawa-senyawa dari logam transisi
umumnya mempunyai elektron yang tidak
berpasangan dalam orbital-orbital d. Semakin banyak
elektron yang tidak berpasangan, makin kuat sifat
paramagnetiknya.
Tidak seperti periode ketiga, jari-jari atom
unsur-unsur transisi periode keempat tidak teratur
dari kiri ke kanan. Hal ini dipengaruhi oleh
banyaknya elektron-elektron 3d yang saling tolak-
menolak yang dapat memperkecil gaya tarik inti
atom terhadap elektron-elektron. Akibatnya
elektron-elektron akan lebih menjauhi inti atom,
Jari-Jari
Atom
11. S I F AT K I M I A
1. Kereaktifan
Dari data potensial elektroda, unsur-unsur transisi periode keempat
memiliki harga potensial elektroda negatif kecuali Cu (E° = + 0,34 volt). Ini
menunjukkan logam-logam tersebut dapat larut dalam asam kecuali tembaga.
Kebanyakan logam transisi dapat bereaksi dengan unsur-unsur nonlogam,
misalnya oksigen, dan halogen.
2Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s)
Skandium dapat bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen.
2Se(s) + 6H2O(l) 3H2(g) + 2Sc(OH)3(aq)
12. 2. Pembentukan ion kompleks
Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, yaitu suatu
struktur dimana kation logam dikelilingi oleh dua atau lebih anion atau
molekul netral yang disebut ligan. Antara ion pusat dengan ligan terjadi
ikatan kovalen koordinasi, dimana ligan berfungsi sebagai basa Lewis
(penyedia pasangan elektron).
Contoh:
• [Cu(H2O)4]
• [Fe(CN)6]
• [Cr(NH3)4 Cl2]
Senyawa unsur transisi umumnya berwarna. Hal ini
disebabkanperpindahan elektron yang terjadi pada pengisian subkulit d
denganpengabsorbsi sinar tampak. Senyawa Sc dan Zn tidak berwarna.
2+
4+
+
13. Skandium (Sc)
Persamaan reaksi :
TiO2 (s) + C(s) + 2Cl2(g) → TiCl4(g) + CO2
TiCl4(g) + 2Mg(s) → Ti(s) + 2MgCl2(g)
Menggunakan Metode Kroll.
Dibuat dengan
elektrolisis cairan ScCl3
yang dicampurkan dengan
klorida-klorida lain.
METARULUGI
Titaniu
m
14. Vanadium
a. Mereduksi oksida mangan dengan natrium,
magnesium, aluminum, atau melalui proses
elektrolisis.
b. Proses aluminothermy dari senyawa MnO2,
Persamaan reaksinya:
Tahap 1 : 3MnO2 (s) → Mn3O4 (s) + O2(g)
Tahap 2 : 3Mn3O4 (s) + 8Al (s) → 9Mn (s) +
Mangan
Langkah-langkah dalam ekstraksi unsur
krom dari bijihnya adalah seperti
berikut.
●Kromium (III) dalam bijih diubah
menjadi dikromat (VI)
●Reduksi Cr (VI) menjadi Cr (III)
●Reduksi kromium (III) oksida dengan
aluminium (reaksi termit) Persamaan
reaksinya :
Cr2O3 (s) + 2Al(s) → Al2O3(s) +
2Cr(s)
Kromium
Vanadium murni jarang didapat, karena reaktif
terhadap oksigen, nitrogen, dan karbon suhu
tinggi. Karena kegunaan utamanya adalah untuk
aliasi baja yang memberikan sifat dapat diulur
dan tahan getaran, maka produksinya terutama
sebagai aliasi besi “ ferrovanadium “. Senyawa
ini kemudian diubah menjadi aliasi besi
vanadium dengan cara mereduksi V2O5
menggunakan logam aluminium dalam serpihan
baja.
3 V2O5(s) + 10 Al(s) → 6V(s) + 5Al2O3(s)
15. Besi Kobalt
Unsur kobalt di alam selalu
didapatkan bergabung dengan nikel
dan biasanya juga
dengan arsenik. Mineral cobalt
terpenting antara lain Smaltite
(CoAs2), cobalttite (CoAsS) dan
Lemacite (Co3S4). Sumber utama
kobalt disebut “Speisses” yang
merupakan sisa dalam peleburan
bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb.
17. dilakukan dengan cara
pengapungan (flotasi). Pada proses
ini, bijih dihancurkan menjadi
serbuk, kemudian dicampurkan
dengan zat pengapung, dan udara
dialirkan hingga berbusa. Zat
pengapung berupa surfaktan
(memiliki ujung polar dan nonpolar),
misalnya saponin.
Tembag
a
a.Tahap Pemekatan
b. Proses Reduksi
Setelah bijih tembaga dipekatkan (tembaga sulfida), kemudian direduksi
dengan cara pemangggangan.
Reaksi yang terjadi:
2CuS(s) + 3O2(g) → 2CuO(s) + 2SO2(g)
Hasil reduksi pada tahap ini dinamakan tembaga blister yang
kemurniannya mencapai 98%. Untuk kebutuhan penghantar listrik,
tembaga harus dimurnikan melalui elektrolisis.
18. Pemurnian tembaga dilakukan
melalui elektrolisis. Logam
tembaga yang akan dimurnikan
ditempatkan sebagai anode, dan
lempeng tembaga murni
ditempatkan sebagai katode,
wadah elektrolisis diisi tembaga
(II) sulfat.
c.Pemurnian
Unsur ini dapat dibuat dengan cara
mereduksi calamine dengan arang. Bijih-bijih
seng yang utama. Satu metode dalam mengambil
unsur ini dari bijihnya adalah dengan cara
memanggang bijih seng untuk membentuk oksida
dan mereduksi oksidanya dengan arang atau
karbon yang dilanjutkan dengan proses distilasi.
Zink
19. NILAI EKONOMIS MANFAAT
Scandium ( Sc)
• Dalam bentuk Sc2O3 untuk lampu intensitas tinggi.
• Sumber cahaya buatan yang menyerupai cahaya matahari.
• Warna untuk televisi.
• Pembuatan lampu mentol.
• Peretak lapisan minyak dari isotop radioaktif Sc-46.
• Bahan pembentuk gelatin hidroksida yang bersifat atmosfer
• Komponen industri aerospace dan untuk peralatan olahraga
seperti
rangka sepeda, pancing, tongkat besi golf dan pemukul
bisbol.
Titanium (Ti)
• Badan pesawat terbang & pesawat supersonik.
• Katalis dalam industri polimer polietilen.
• Bahan pemutih kertas, kaca, keramik, & kosmetik.
• Bahan struktural mesin jet.
• Bahan pembuat pipa, pompa, & tabung reaksi.
Vanadium (V)
• Katalis dalam pembuatan H2SO4.
• Digunakan sebagai paduan logam/logam campuran.
• Digunakan dalam reaktor nuklir.
• Bahan dasar benda yang bersifat kuat
lentur, seperti per mobil , mesin-mesin, & alat berat.
Krom (Cr)
• Pengerasan dan pembuatan baja tahan karat.
• Pelapis logam.
• Pewarna gelas.
• Berperan dalam proses pengolahan batu bara.
• Pembersih alat-alat laboratorium.
• Daya racun yang dimiliki akan bekerjasebagai penghalang
kerja enzim, sehingga proses metabolisme tubuh terputus.
20. Mangan (Mn)
• Bahan pembuat baja.
• Bahan sel kering baterai.
• Pewarna kaca.
• Digunakan untuk jenis pengobatan tertentu.
• Unsur penting dalam penggunaan vitamin B1.
Besi (Fe)
• Bahan campuran cat & tinta.
• Pengkilap kaca.
• Merupakan bahan yang paling umum digunakan
dalam pembuatan kerangka bangunan, peralatan
bangunan, & alat-alat pertanian.
• Digunakan sebagai perangkat elektronik, memori
komputer, dan pita rekam. Besi juga selalu
dipadukan dengan logam lain membentuk aliase.
Kobalt (Co)
• Pelapis & pewarna biru untuk logam, gelas, & kaca.
• Pembuatan magnet.
• Pembuatan bahan tahan karat.
• Pengobatan Kanker.
• Penyepuh logam.
• Pewarna sumber sinar gamma untuk bidang
kesehatan.
Nikel (NI)
• Bahan perhiasan.
• Pembuatan baterai.
• Komponen pemanas listrik & konduktor.
• Digunakan sebagai paduan logam/logam campuran
(perunggu).
• Pelapis & membuat logam mudah ditempa & tahan
karat.
• Pewarna hijau pada keramik & porselen.
21. Tembaga (Cu)
• Larutan elektrolit dalam elektrokimia.
• Bahan pembuat uang logam & bahan mesin.
• Campuran pembasmi kutu & jamur.
• Merupakan bahan yang paling umum digunakan
dalam pembuatan rangkaian/bahan peralatan listrik
& kabel.
• Penambah kekuatan & kekerasan perkakas yang
mengandung campuran logam.
Seng (Zn)
• Pelapis besi/kaleng.
• Paduan logam/logam campuran.
• Larutan elektrolit dalam elektrokimia.
• Pewarna putih & bahan campuran cat & tinta.
• Penyepuh logam & anti karat.
• Bahan dalam pembuatan berbagai benda & alat
rumah tangga.
• Indikator penting dalam tubuh manusia & hewan.
22. DAMPAK PENGGUNAAN
Scandium (Sc)
• Kerusakan membran sel, sistem reproduksi, & saraf
bagi hewan air.
• Dapat terakumulasi dalam tubuh manusia yang
memberi efek negatif pada hati.
• Kerusakan paru-paru & Kanker.
• Bersifat karsinogenik pada manusia
Titanium (Ti)
• Dapat menyebabkan gangguan pada sistem
pernapasan, kontak pada kulit & mata dapat
menyebabkan iritasi.
• Dalam bentuk bubuk logam, mudah terbakar &
meledak.
Vanadium (V)
• Dalam jumlah terlalu tinggi, dapat menimbul-kan
iritasi pada mata, kulit, paru-paru, hidung, &
tenggorokan.
• Penghambatan enzim pada hewan tertentu.
Krom (Cr)
• Kekurangan kromium dalam tubuh dapat memicu
masalah kesehatan, begitu pula jika berlebih.
• Menyebabkan gangguan metabolisme pada
organisme air.
• Daya racun yang dimiliki akan bekerjas sebagai
penghalang kerja enzim, sehingga proses
metabolisme tubuh terputus.
• Bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen,
teratogen atau karsinogen bagimanusia. Jalur
23. Mangan (Mn)
• Selain diperlukan, Mangan juga dapat
menyebabkan keracunan, pada hewan, manusia,
maupun tumbuhan dan lingkungan.
Besi (Fe)
• Kontaminasi dengan besi secara berlebihan dapat
menyebabkan keracunan.
• Kontaminasi dengan besi berkarat dapat
membahayakan tubuh, salah satunya terkena
tetanus.
Kobalt (Co)
• Bersifat toksik namun lebih rendah dibanding
logam-logam lain dalam tanah.
• Dapat menyebabkan iritasi & gangguan pada
pernapasan & paru-paru.
Nikel (Ni)
• Kerusakan tanaman, lahan & hutan, dapat pula
menyebabkan hujan asam & polusi akibat asap,
kesemuanya akibat pertambangan karena unsur ini
diperoleh dari proses penambangan.
• Uap dan debu nikel sulfida beresiko karsinogenik.
Tembaga (Cu)
• Polutan di perairan laut akibat buangan industri
yang mengandung Cu, bersifat toksik bagi
organisme laut.
• Dapat menimbulkan efek negatif bagi pertumbuhan
karang.
Seng (Zn)
• Dapat mencemari lingkungan.
• Kekurangan unsur Zn dalam tubuh dapat
mengakibatkan gangguan, sedangkan kelebihan
dapat memicu keracunan & gangguan reproduksi