SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
TATA CARA DAN STUDI KASUS
PEMILIHAN LOKASI TPA
METODE LEGRAND
pemilihan lokasi TPAS Kabupaten Klaten
Randa Anugerah (1210942015)
Seppi Yuliana (1310941015)
Dittia Rahma (1310941027)
Febbi Herdiani (1310942021)
Suci Irawati Hidayatullah (1310942015)
Silvi Septanisa (1410941017)
Nur Indah Lestari (1410941028)
Nyak Nisa Ul Khairani KF (1410942013)
Mikel Faklin (1410942022)
KELOMPOK 6
Pertimbangan utama yang harus selalu dimasukkan dalam penentuan lokasi TPA adalah
(EPA 530-R-95-023):
• Mempertimbangkan penerimaan masyarakat yang akan terkena dampak;
• Konsisten dengan land-use planning di daerah tersebut;
• Mudah dicapai dari jalan utama;
• Mempunyai tanah penutup yang mencukupi;
• Berada pada daerah yang tidak akan terganggu dengan dioperasikan landfill tersebut;
• Mempunyai kapasitas tampung yang cukup besar, biasanya 10 sampai 30 tahun;
• Tidak memberatkan dalam pendanaan pada saat pengembangan, pengoperasian,
penutupan, pemeliharaan setelah ditutup, dan bahkan biaya yang terkait dengan upaya
remediasi;
• Rencana pengoperasian hendaknya terkait dengan upaya kegiatan lain yang sangat
dianjurkan, yaitu kegiatan daur-ulang.
TATA CARA PEMILIHAN LOKASI TPA
Ada tiga tata cara pemilihan lokasi TPA, yaitu:
• SNI 19-3241-1994
• Metode Hagerty
• Metode LeGrand.
Parameter utama yang digunakan dalam metode LeGrand adalah
(Damanhuri,2008):
• Jarak antara lokasi (sumber pencemaran) dengan sumber air minum;
• Kedalaman muka air tanah terhadap dasar lahan-urug;
• Kemiringan hidrolis air tanah dan arah alirannya dalam hubungan dengan pusat
sumber air minum atau aliran air sungai;
• Permeabilitas tanah dan batuan;
• Sifat-sifat tanah dan batuan dalam meredam pencemaran;
• Jenis limbah yang akan diurug di sarana tersebut.
METODE LEGRAND
Metode Le Grand ini terdiri dari 4 tahap, yaitu (Damanhuri, 2008):
• Tahap 1 : deskripsi hidrogeologis lokasi (Langkah ke 1 sampaike 7),
• Tahap 2 : derajat keseriusan masalah (Langkah ke 8) ,
• Tahap 3 : gabungan tahap 1 dan tahap 2 (Langkah ke 9),
• Tahap 4 : penilaian setelah perbaikan (Langkah ke 10)
Jarak sumber pencemar (calon lokasi) dengan sumber air.
Kedalaman muka air tanah dari dasar sumber pencemar.
Gradien muka air tanah dari sumber pencemar.
Kemampuan sorpsi dan permeabilitas, dimana
I=Batuan dasar kedap air dan II=Batuan dasar lolos air.
Tingkat keakuratan/ ketelitian data.
• A = kepercayaan terhadap nilai parameter: akurat
• B = kepercayaan terhadap nilai parameter: cukup
• C = kepercayaan terhadap nilai parameter: tidak akurat
Parameter 6.1: sumber air sekitar lokasi
• W = jika yang akan tercemar sumur (well)
• S = jika yang akan tercemar mata air (spring) atau sungai (stream)
• B = jika yang akan tercemar daerah lain (boundary)
Parameter 6.2:
informasi tambahan tentang calon lokasi:
• C = memerlukan kondisi khusus yang memerlukan
komentar
• D = terdapat kerucut depresi pemompaan
• E = pengukuran jarak titik tercemar dilakukan dr
pinggir calon lokasi
• F = lokasi berada pada daerah banjir
• K = batuan dasar calon lokasi adalah karst
• M = terdapat tampungan air di bawah timbunan
sampah
• P = lokasi mempunyai angka perkolasi yang tinggi
• Q = akuifer dibawah calon lokasi adalah penting dan
sensitif
• R = pola aliaran air tanah radial sampai sub radial
• T = muka air tanah pada celah/retakan/rongga
batuan dasae
• Y = terdapat satu atau lebih akuifer tertekan
Rekapitulasi deskriptif hidrogeologi dari langkah-langkah di atas adalah menjumlah
nilai yang diperoleh.
Derajat kepekaan akuifer dan jenis limbah. Menggambarkan derajat keseriusan yang
disajikan dalam bentuk matrik yang menggabungkan kepekaan akuifer dengan tingkat
bahaya limbah yang akandiurug/ditimbun.
Merupakan penggabungan langkah 1 sampai 4 dengan langkah 8. Dari posisi lokasi
tersebut dapat diketahui PAR (protection of aquifer rating). Hasil pengurangan PAR dari deskripsi numerik
lokasi, digunakan untuk menentukan tingkat kemungkinan pencemaran yang akan terjadi.
Digunakan bila pada lokasi dilakukan tersebut dilakukan masukan teknologi untuk
mengurangi dampak pencemaran yang mungkin terjadi, sehingga diharapkan terjadi
pergeseran nilai PAR.
Masukan teknologi yang mungkin diterapkan pada lokasi ini untuk mengurangi
potensi bahaya pencemaran antara lain:
• Desain saluran drainase di sekitar lokasi dengan baik
• Pembuatan lapisan dasar (liner) yang dapat dilakukan dengan beberapa lapisan
pelindung seperti geomembran
• Desain pipa lindi yang memungkinkan air lindi dapat terkumpul;
• Adanya instalasi pengolahan air lindi sebelum dibuang ke badan air penerima.
Judul :
Studi Pemilihan Lokasi (Site Selection) Tempat Pemrosesan Ahir Sampah Kabupaten
Klaten
Penulis:
M. Arief Buihardjo, Ika Bagus Priyambada, Endang Hadiastuti
(Dosen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro)
STUDI KASUS
Metodologi studi yang digunakan dalam studi pemilihan lokasi TPA, secara garis
besar terdiri dari 3 tahap pelaksanaan yaitu
• Tahap persiapan dan pengumpulan data
(survey pendahuluan, studi literatur, pengumpulan data primer dan sekunder),
• Tahap analisis dan pengolahan data
(analisis perhitungan, analisis penyaringan calon lokasi TPA, analisis pembobotan/
penilaian kelayakan),
• Tahap penetapan calon lokasi TPA terpilih
(analisis SWOT dan analisis rona lingkungan).
• Kebutuhan lahan TPA Kabupaten Klaten selama 20 Tahun perencanaan adalah
19,54 Ha jika sistem yang digunakan masih menggunakan sistem open dumping.
Sedangkan jika sampah telah mengalamai reduksi akibat komposting dan daur
ulang, maka lahan yang digunakan adalah 9,77 Ha.
• Penyaringan regional meliputi kelayakan rencana tata ruang wilayah, jenis
batuan, rawan becana, hidrologi, topografi dan tata guna lahan. Penyaringan
kriteria penyisih meliputi kelayakan terhadap curah hujan, kawasan lindung, jarak
terhadap pemukiman dan jalan utama. Setelah proses penyaringan tahap
regional dan tahap penyisih didapatkan 3 calon lokasi TPA, yaitu Kecamatan
Pedan (Desa Troketon, Kaligawe, Temuwangi), Bayat (Desa Wiro, Wiro, Tegalrejo,
Ngerangan), dan Gantiwarno (Desa Gesikan, Jabung, Jogoprayan).
• Hasil analisis SWOT yang menjelaskan tentang kelebihan, kekurangan, potensi
dan ancaman/dampak dari masing-masing calon lokasi TPA menunjukkan bahwa
lokasi TPA terpilih adalah calon lokasi di Desa Troketon, Kecamatan Pedan.
Parameter Desa Troketon Desa Wiro Desa Jabung Terpilih
Le-Grand
Kelas lahan
13
(Sangat baik)
14
(Sangat Baik)
18
(Cukup)
Desa
Troketon
Potensi pencemaran
limbah terhadap
akifer
20,5
(agak rendah)
20,5
(agak rendah)
20,5
(agak rendah)
Kemungkinan
pencemaraan &
penerimaan limbah
- 7,5
(hampir tidak mungkin
& pasti dapat
diterima)
- 6,5
(mungkin dapat
diterima)
- 2,5
(meragukan)
Berdasarkan parameter Le Grand, didapatkan data analisis lingkungan pada lokasi
TPA terpilih sebagai berikut:
• Jarak dengan sungai terdekat adalah 2000 m;
• Kedalaman muka air tanah terhadap dasar lahan urug > 3 m;
• Kemiringan muka air tanah < 2% dan alirannya berlawanan dengan arah aliran
menuju sumber air;
• Permeabilitas tanah 1,82.10-6 cm/dtk;
• Kondisi tanah/ batuan, jenis tanah lempung banyak lanau
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)

More Related Content

What's hot

Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Joy Irman
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Joy Irman
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaaninfosanitasi
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahinfosanitasi
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikJoy Irman
 
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)Joy Irman
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatinfosanitasi
 

What's hot (20)

Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
 
Pengolahan air bersih
Pengolahan air bersihPengolahan air bersih
Pengolahan air bersih
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
Pengolahan air minum
Pengolahan air minumPengolahan air minum
Pengolahan air minum
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampah
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
 
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 

Similar to Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)

Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillBab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillSetiyo Pambudi
 
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillBab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillmerlin0808
 
Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah
Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA SampahTata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah
Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA SampahJoy Irman
 
Makalah tlus pemilihan lokasi tpa klp 2
Makalah tlus pemilihan lokasi tpa klp 2Makalah tlus pemilihan lokasi tpa klp 2
Makalah tlus pemilihan lokasi tpa klp 2Nailul Husni
 
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptmektanugj
 
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_ValentinoZergio
 
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptxEkspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptxanggiemagie14
 
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxPertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxErniMulyandari1
 
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdf
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdfM 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdf
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdfUmiThan
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
 
Tugas_power_point_presentasion_AnalisaDampakLingkunggan
Tugas_power_point_presentasion_AnalisaDampakLingkungganTugas_power_point_presentasion_AnalisaDampakLingkunggan
Tugas_power_point_presentasion_AnalisaDampakLingkungganFadliST
 
02 Aspek-Hidrolika-Dalam-Drainase.pdf
02 Aspek-Hidrolika-Dalam-Drainase.pdf02 Aspek-Hidrolika-Dalam-Drainase.pdf
02 Aspek-Hidrolika-Dalam-Drainase.pdfdarmadi ir,mm
 
PB 04. PEMETAAN SANITASI.pptx
PB 04. PEMETAAN SANITASI.pptxPB 04. PEMETAAN SANITASI.pptx
PB 04. PEMETAAN SANITASI.pptxssusere1a96a
 
Perhitungan_Saluran_dan_Drainase.pdf
Perhitungan_Saluran_dan_Drainase.pdfPerhitungan_Saluran_dan_Drainase.pdf
Perhitungan_Saluran_dan_Drainase.pdfWawanWalcott
 
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptxSystem Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptxssusereb31bc
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
 
UTS - CONTOH RENCANA PROPOSAL - ALY NIZAMUDDIN.pptx
UTS - CONTOH RENCANA PROPOSAL - ALY NIZAMUDDIN.pptxUTS - CONTOH RENCANA PROPOSAL - ALY NIZAMUDDIN.pptx
UTS - CONTOH RENCANA PROPOSAL - ALY NIZAMUDDIN.pptxNizamAlyn
 
DED Rute Jalan TOL Padalarang Cianjur
DED Rute Jalan TOL Padalarang CianjurDED Rute Jalan TOL Padalarang Cianjur
DED Rute Jalan TOL Padalarang CianjurMantri Tani
 
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Anton Riyanto
 

Similar to Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT) (20)

Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillBab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
 
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillBab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
 
Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah
Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA SampahTata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah
Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah
 
Makalah tlus pemilihan lokasi tpa klp 2
Makalah tlus pemilihan lokasi tpa klp 2Makalah tlus pemilihan lokasi tpa klp 2
Makalah tlus pemilihan lokasi tpa klp 2
 
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
 
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
 
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptxEkspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
 
easier to life
easier to lifeeasier to life
easier to life
 
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxPertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
 
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdf
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdfM 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdf
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdf
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 
Tugas_power_point_presentasion_AnalisaDampakLingkunggan
Tugas_power_point_presentasion_AnalisaDampakLingkungganTugas_power_point_presentasion_AnalisaDampakLingkunggan
Tugas_power_point_presentasion_AnalisaDampakLingkunggan
 
02 Aspek-Hidrolika-Dalam-Drainase.pdf
02 Aspek-Hidrolika-Dalam-Drainase.pdf02 Aspek-Hidrolika-Dalam-Drainase.pdf
02 Aspek-Hidrolika-Dalam-Drainase.pdf
 
PB 04. PEMETAAN SANITASI.pptx
PB 04. PEMETAAN SANITASI.pptxPB 04. PEMETAAN SANITASI.pptx
PB 04. PEMETAAN SANITASI.pptx
 
Perhitungan_Saluran_dan_Drainase.pdf
Perhitungan_Saluran_dan_Drainase.pdfPerhitungan_Saluran_dan_Drainase.pdf
Perhitungan_Saluran_dan_Drainase.pdf
 
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptxSystem Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 
UTS - CONTOH RENCANA PROPOSAL - ALY NIZAMUDDIN.pptx
UTS - CONTOH RENCANA PROPOSAL - ALY NIZAMUDDIN.pptxUTS - CONTOH RENCANA PROPOSAL - ALY NIZAMUDDIN.pptx
UTS - CONTOH RENCANA PROPOSAL - ALY NIZAMUDDIN.pptx
 
DED Rute Jalan TOL Padalarang Cianjur
DED Rute Jalan TOL Padalarang CianjurDED Rute Jalan TOL Padalarang Cianjur
DED Rute Jalan TOL Padalarang Cianjur
 
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
 

More from Nyak Nisa Ul Khairani

Solusi Analitik Pemodelan Kualitas Air
Solusi Analitik Pemodelan Kualitas AirSolusi Analitik Pemodelan Kualitas Air
Solusi Analitik Pemodelan Kualitas AirNyak Nisa Ul Khairani
 
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas PadangHasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas PadangNyak Nisa Ul Khairani
 
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangStudi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangNyak Nisa Ul Khairani
 
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)Nyak Nisa Ul Khairani
 
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)Nyak Nisa Ul Khairani
 
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)Nyak Nisa Ul Khairani
 
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)Nyak Nisa Ul Khairani
 
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaSummary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaNyak Nisa Ul Khairani
 

More from Nyak Nisa Ul Khairani (20)

Solusi Analitik Pemodelan Kualitas Air
Solusi Analitik Pemodelan Kualitas AirSolusi Analitik Pemodelan Kualitas Air
Solusi Analitik Pemodelan Kualitas Air
 
Studi Kasus PBI Limbah Cair
Studi Kasus PBI Limbah CairStudi Kasus PBI Limbah Cair
Studi Kasus PBI Limbah Cair
 
Daur Nitrogen & Fosfor
Daur Nitrogen & FosforDaur Nitrogen & Fosfor
Daur Nitrogen & Fosfor
 
Peraturan APKU di Jepang
Peraturan APKU di JepangPeraturan APKU di Jepang
Peraturan APKU di Jepang
 
Pengolahan Logam Berat
Pengolahan Logam BeratPengolahan Logam Berat
Pengolahan Logam Berat
 
Reservoir
ReservoirReservoir
Reservoir
 
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas PadangHasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
 
Komposter Anaerob
Komposter AnaerobKomposter Anaerob
Komposter Anaerob
 
Gasifikasi, Kombusi, Pirolisis
Gasifikasi, Kombusi, PirolisisGasifikasi, Kombusi, Pirolisis
Gasifikasi, Kombusi, Pirolisis
 
Desain TPST Skala Kawasan
Desain TPST Skala KawasanDesain TPST Skala Kawasan
Desain TPST Skala Kawasan
 
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangStudi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
 
Tugas APKU: Diskusi Meteorologi
Tugas APKU: Diskusi MeteorologiTugas APKU: Diskusi Meteorologi
Tugas APKU: Diskusi Meteorologi
 
Tugas APKU: Metodologi Stabilitas
Tugas APKU: Metodologi StabilitasTugas APKU: Metodologi Stabilitas
Tugas APKU: Metodologi Stabilitas
 
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
 
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
 
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
 
Aliran Kritis
Aliran KritisAliran Kritis
Aliran Kritis
 
Septic Tank & Constructed Wetland
Septic Tank & Constructed WetlandSeptic Tank & Constructed Wetland
Septic Tank & Constructed Wetland
 
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
 
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaSummary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (6)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)

  • 1. TATA CARA DAN STUDI KASUS PEMILIHAN LOKASI TPA METODE LEGRAND pemilihan lokasi TPAS Kabupaten Klaten Randa Anugerah (1210942015) Seppi Yuliana (1310941015) Dittia Rahma (1310941027) Febbi Herdiani (1310942021) Suci Irawati Hidayatullah (1310942015) Silvi Septanisa (1410941017) Nur Indah Lestari (1410941028) Nyak Nisa Ul Khairani KF (1410942013) Mikel Faklin (1410942022) KELOMPOK 6
  • 2. Pertimbangan utama yang harus selalu dimasukkan dalam penentuan lokasi TPA adalah (EPA 530-R-95-023): • Mempertimbangkan penerimaan masyarakat yang akan terkena dampak; • Konsisten dengan land-use planning di daerah tersebut; • Mudah dicapai dari jalan utama; • Mempunyai tanah penutup yang mencukupi; • Berada pada daerah yang tidak akan terganggu dengan dioperasikan landfill tersebut; • Mempunyai kapasitas tampung yang cukup besar, biasanya 10 sampai 30 tahun; • Tidak memberatkan dalam pendanaan pada saat pengembangan, pengoperasian, penutupan, pemeliharaan setelah ditutup, dan bahkan biaya yang terkait dengan upaya remediasi; • Rencana pengoperasian hendaknya terkait dengan upaya kegiatan lain yang sangat dianjurkan, yaitu kegiatan daur-ulang. TATA CARA PEMILIHAN LOKASI TPA
  • 3. Ada tiga tata cara pemilihan lokasi TPA, yaitu: • SNI 19-3241-1994 • Metode Hagerty • Metode LeGrand.
  • 4. Parameter utama yang digunakan dalam metode LeGrand adalah (Damanhuri,2008): • Jarak antara lokasi (sumber pencemaran) dengan sumber air minum; • Kedalaman muka air tanah terhadap dasar lahan-urug; • Kemiringan hidrolis air tanah dan arah alirannya dalam hubungan dengan pusat sumber air minum atau aliran air sungai; • Permeabilitas tanah dan batuan; • Sifat-sifat tanah dan batuan dalam meredam pencemaran; • Jenis limbah yang akan diurug di sarana tersebut. METODE LEGRAND
  • 5. Metode Le Grand ini terdiri dari 4 tahap, yaitu (Damanhuri, 2008): • Tahap 1 : deskripsi hidrogeologis lokasi (Langkah ke 1 sampaike 7), • Tahap 2 : derajat keseriusan masalah (Langkah ke 8) , • Tahap 3 : gabungan tahap 1 dan tahap 2 (Langkah ke 9), • Tahap 4 : penilaian setelah perbaikan (Langkah ke 10)
  • 6. Jarak sumber pencemar (calon lokasi) dengan sumber air. Kedalaman muka air tanah dari dasar sumber pencemar.
  • 7. Gradien muka air tanah dari sumber pencemar.
  • 8. Kemampuan sorpsi dan permeabilitas, dimana I=Batuan dasar kedap air dan II=Batuan dasar lolos air.
  • 9. Tingkat keakuratan/ ketelitian data. • A = kepercayaan terhadap nilai parameter: akurat • B = kepercayaan terhadap nilai parameter: cukup • C = kepercayaan terhadap nilai parameter: tidak akurat
  • 10. Parameter 6.1: sumber air sekitar lokasi • W = jika yang akan tercemar sumur (well) • S = jika yang akan tercemar mata air (spring) atau sungai (stream) • B = jika yang akan tercemar daerah lain (boundary) Parameter 6.2: informasi tambahan tentang calon lokasi: • C = memerlukan kondisi khusus yang memerlukan komentar • D = terdapat kerucut depresi pemompaan • E = pengukuran jarak titik tercemar dilakukan dr pinggir calon lokasi • F = lokasi berada pada daerah banjir • K = batuan dasar calon lokasi adalah karst • M = terdapat tampungan air di bawah timbunan sampah • P = lokasi mempunyai angka perkolasi yang tinggi • Q = akuifer dibawah calon lokasi adalah penting dan sensitif • R = pola aliaran air tanah radial sampai sub radial • T = muka air tanah pada celah/retakan/rongga batuan dasae • Y = terdapat satu atau lebih akuifer tertekan
  • 11. Rekapitulasi deskriptif hidrogeologi dari langkah-langkah di atas adalah menjumlah nilai yang diperoleh.
  • 12. Derajat kepekaan akuifer dan jenis limbah. Menggambarkan derajat keseriusan yang disajikan dalam bentuk matrik yang menggabungkan kepekaan akuifer dengan tingkat bahaya limbah yang akandiurug/ditimbun. Merupakan penggabungan langkah 1 sampai 4 dengan langkah 8. Dari posisi lokasi tersebut dapat diketahui PAR (protection of aquifer rating). Hasil pengurangan PAR dari deskripsi numerik lokasi, digunakan untuk menentukan tingkat kemungkinan pencemaran yang akan terjadi.
  • 13.
  • 14. Digunakan bila pada lokasi dilakukan tersebut dilakukan masukan teknologi untuk mengurangi dampak pencemaran yang mungkin terjadi, sehingga diharapkan terjadi pergeseran nilai PAR. Masukan teknologi yang mungkin diterapkan pada lokasi ini untuk mengurangi potensi bahaya pencemaran antara lain: • Desain saluran drainase di sekitar lokasi dengan baik • Pembuatan lapisan dasar (liner) yang dapat dilakukan dengan beberapa lapisan pelindung seperti geomembran • Desain pipa lindi yang memungkinkan air lindi dapat terkumpul; • Adanya instalasi pengolahan air lindi sebelum dibuang ke badan air penerima.
  • 15. Judul : Studi Pemilihan Lokasi (Site Selection) Tempat Pemrosesan Ahir Sampah Kabupaten Klaten Penulis: M. Arief Buihardjo, Ika Bagus Priyambada, Endang Hadiastuti (Dosen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro) STUDI KASUS
  • 16. Metodologi studi yang digunakan dalam studi pemilihan lokasi TPA, secara garis besar terdiri dari 3 tahap pelaksanaan yaitu • Tahap persiapan dan pengumpulan data (survey pendahuluan, studi literatur, pengumpulan data primer dan sekunder), • Tahap analisis dan pengolahan data (analisis perhitungan, analisis penyaringan calon lokasi TPA, analisis pembobotan/ penilaian kelayakan), • Tahap penetapan calon lokasi TPA terpilih (analisis SWOT dan analisis rona lingkungan).
  • 17. • Kebutuhan lahan TPA Kabupaten Klaten selama 20 Tahun perencanaan adalah 19,54 Ha jika sistem yang digunakan masih menggunakan sistem open dumping. Sedangkan jika sampah telah mengalamai reduksi akibat komposting dan daur ulang, maka lahan yang digunakan adalah 9,77 Ha. • Penyaringan regional meliputi kelayakan rencana tata ruang wilayah, jenis batuan, rawan becana, hidrologi, topografi dan tata guna lahan. Penyaringan kriteria penyisih meliputi kelayakan terhadap curah hujan, kawasan lindung, jarak terhadap pemukiman dan jalan utama. Setelah proses penyaringan tahap regional dan tahap penyisih didapatkan 3 calon lokasi TPA, yaitu Kecamatan Pedan (Desa Troketon, Kaligawe, Temuwangi), Bayat (Desa Wiro, Wiro, Tegalrejo, Ngerangan), dan Gantiwarno (Desa Gesikan, Jabung, Jogoprayan). • Hasil analisis SWOT yang menjelaskan tentang kelebihan, kekurangan, potensi dan ancaman/dampak dari masing-masing calon lokasi TPA menunjukkan bahwa lokasi TPA terpilih adalah calon lokasi di Desa Troketon, Kecamatan Pedan.
  • 18. Parameter Desa Troketon Desa Wiro Desa Jabung Terpilih Le-Grand Kelas lahan 13 (Sangat baik) 14 (Sangat Baik) 18 (Cukup) Desa Troketon Potensi pencemaran limbah terhadap akifer 20,5 (agak rendah) 20,5 (agak rendah) 20,5 (agak rendah) Kemungkinan pencemaraan & penerimaan limbah - 7,5 (hampir tidak mungkin & pasti dapat diterima) - 6,5 (mungkin dapat diterima) - 2,5 (meragukan)
  • 19. Berdasarkan parameter Le Grand, didapatkan data analisis lingkungan pada lokasi TPA terpilih sebagai berikut: • Jarak dengan sungai terdekat adalah 2000 m; • Kedalaman muka air tanah terhadap dasar lahan urug > 3 m; • Kemiringan muka air tanah < 2% dan alirannya berlawanan dengan arah aliran menuju sumber air; • Permeabilitas tanah 1,82.10-6 cm/dtk; • Kondisi tanah/ batuan, jenis tanah lempung banyak lanau

Editor's Notes

  1. peringkat situasi standar yang dibutuhkan agar akuifer tidak tercemar =PAR