SlideShare a Scribd company logo
1 of 76
Download to read offline
DASAR-DASAR PERENCANAAN JALAN RAYA
ISKANDAR ZULKARNAIN
DESAIN YANG HARUS MEMENUHI KRITERI-KRITERIA
1. MENJAMIN TERCAPAINYA TINGKAT LAYANAN JALAN SEPANJANG
UMUR PELAYANAN JALAN
2. MERUPAKAN LIFE CYCLE COST YANG MINIMUM
3. MEMPERTIMBAGKAN KEMUDAHAN PADA SAAT PELAKSANAAN DAN
PEMELIHARAAN
4. MENGGUNAKAN MATERIAL YANG EFISIEN DAN MEMANFAATKAN
MATERIAL LOKAL SEMAKSIMAL MUNGKIN
5. MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR KESELAMATAN PENGGUNA JALAN
6. MEMPERTIMBANGKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN
BAGIAN-BAGIAN JALAN
PENENTUAN TRASE JALAN
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN TINGKAT DASAR
DESKRIPSI SINGKAT
Membekali Peserta diklat teori tentang Perencanaan Geometrik Jalan
Tingkat Dasar berupa tahapan perencanaan , faktor Topografi, faktor
Geofisik dan faktor Lingkungan dalam PenentuanTrase jalan .
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Hasil Belajar mampu memahami faktor penentuanTrase jalan
2. Indikator Hasil belajar mampu menjelaskan Tahapan perencanaan
, faktor Topografi , faktor geofisik dan faktor Lingkungan dalam
PenentuanTrase jalan .
DASAR HUKUM PERENCANAAN GEOMETRIK
JALAN TINGKAT DASAR
1. Undang Undang No.38 Tahun 2004 dan PP No.34 tahun 2006Tentang Jalan ;
2. Undang Undang No.22Tahun 2009Tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan
3. Undang Undang No. 2 Tahun 2012 dan PP No.148 Tahun 2015 Tentang
Penyelenggaraan PengadaanTanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum ;
4. Undang Undang No.41 Tahun 1999 dan PP No.24 Tahun 2010 Tentang Penggunaan
Kawasan hutan lindung untuk jalan dan Jalur kereta ;
5. Undang Undang No.11Tahun 2010 dan PP No.66Tahun 2015 tentang Museum ;
6. Undang Undang no.32 Tahun 2009 dan PP No.27 Tahun 2012 Persyaratan
lingkungan ;
7. Keputusan Meneg .LH No. 05 Tahun 2012Tentang Rencana Kegiatan yang wajib
AMDAL dan UKP-UPL ;
Modul perencanaan trase jalan adalah merupakan satu kesatuan yang
terkait dengan modul yang ada didalam Diklat geometrik jalan
tingkat dasar berpedoman pada :
8. Kep.Men Kimpraswil No.17/KPTS/M/2003 Tentang Penetapan Jenis
usaha dan kegiatan bidang permukiman dan prasarana wilayah yang
wajib dilengkapi dengan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya
pemanfaatan lingkungan .
9. Permen PU No.19 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Jalan dan
kriteria Perencanaan Teknis jalan ,Pasal 44 ayat 1.Point a.1 dan a.2 yang
menyangkutTrase Jalan; dan
10. Petunjuk Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Tentang
PanduanTeknis penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan .
PENGERTIAN TRASE JALAN
Trase Jalan adalah garis tengah Sumbu jalan yang merupakan garis
lurus saling terhubung dengan Peta Topografi serta merupakan
acuan dalam menetapkan tinggi muka tanah dasar .
Prinsip dalam perencanaan penentuan pemilihan Trase jalan
berdasarkan Permen PU No.19 Tahun 2011 tentang Persyaratan
Teknis jalan dan Kriteria Perencanaan teknis jalan adalah :
▪ Trase Jalan sebaiknya dibuat lurus,pendek,sedikit tikungan,dan
kelandaiannya (grade) seminim mungkin
▪ Trase jalan menjauhi Daerah Aliran Sungai (DAS)
▪ Trase jalan mempertimbangkan besarnya volume galian dan
timbunan
▪ Pemilihan lokasi Trase pada tanah yang mempunyai
Nilai CBR yang memenuhi syarat , sehingga keberadaan
tanah tersebut bisa dipakai untuk pekerjaan timbunan
pada lokasiTrase jalan yang akan direncanakan
▪ Pemilihan Trase jalan sebaiknya dihindari pada daerah
patahan, tanah rawan longsor , muka air tanah yang
tinggi serta lokasi daerah yang mempunyai curah
hujan yang tinggi
▪ Diupayakan pemilihan Trase tidak pada daerah hutan
lindung, cagar budaya, dan iklim
▪ Diupayakan Trase jalan yang direncanakan jangan
dilokasi padat penduduk dan lahan yang bermasalah
seperti tuntutan ganti rugi yang tinggi .
TAHAPAN PERENCANAAN PENENTUAN
TRASE JALAN
1. PENUNJUKAN DAN PROGRAM KERJATIM
2. PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN SURVEY
• Survey Awal (Reconnaisance Survey) berupa pengumpulan data data
Topografi, Geofisik, Hidrometri dan Lingkungan dan seterusnya membuat
Peta dasar Rencana letak beberapaTrase Jalan aternatif di ruang Rumaja,
Rumija dan Ruwasja
• Survey Pendahuluan (Preliminary Survey) berupa pematokan di beberapa
tempat untuk lokasiPoligon utama (BM) , pengukuran elevasi ketinggian
permukaan Sungai, Jalan ,Kereta api dan seterusnya diflot alternatif lokasi
Trase jalan yang memenuhi syrat teknis dan Ekonomis
• Survey Lokasi (Location Survey) melaksanakan pengukuran dilokasi Trase
jalan yang ditetapkan dari beberapa alternatif yang direncanakan
.Pengukuran dan pematokan tersebut dalam rangka ganti rugi
pembebasan lahan masyarakat yang terkena lokasi Trase jalan
II. FAKTOR FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM
PENENTUAN TRASE JALAN
a. Topografi
b. Geofisik
c. Hidrometri
d. Lingkungan
I.TOPOGRAFI
Topografi penentuan Trase jalan adalah berupa kegitan
tentang survey kondisi permukaan bumi dan lingkungannya
melalui pengukuran membuat Route dengan tujuan
memindahkan elevasi permukaan tanah yang diukur kedalam
peta Planimetri dengan skala 1 :500 atau 1:1000
KEGIATAN SURVEY TOPOGRAFI
• Penyiapan administrasi (Penetapan petugas survey, surat
isin melaksanakan survey)
• Penyiapan peralatan survey (Theodolite, waterpass,
kompass, kamera, meteran dan lain lain )
• Penyiapan persyaratan teknis ( Peta topografi, peta
geologi,Photo udara )
• Pemasangan patok permanen, sementara dan pembantu
• Pengukuran kerangka horisontal, vertikal , situasi , dan
penampang melintang
• Pengolahan data hasil pengukuran
• Pembuatan petaTopografi
• Penyajian hasil kerja survey topografi
FAKTOR FAKTOR TOPOGRAFI
PENENTUAN TRASE JALAN
KLASIFIKASI GOLONGAN MEDAN
Penentuan kemiringan melintang Trase jalan
menyesuaikan dengan kondisi medan datar, perbukitan
dan pegunungan adalah :
▪ Datar kemiringan < 10 %
▪ Perbukitan kemiringan 10-25 %
▪ Pegunungan kemiringan > 25 %
KELANDAIAN ALINYEMEN
Besarnya kelandaian maksimum memanjang jalan yang
diisinkan sesuai kecepatan kendaraan yang lewat yaitu
seperti dalam tabel berikut :
V1(Km/Jam) 12
0
110 100 80 60 50 40 < 40
Kelandaian
Maksimum
(%)
3 3 4 5 8 9 10 10
DAERAH ALIRAN SUNGAI
Penentuan pemilihan Trase jalan didaerah Aliran
Sungai diusahakan diluar batas sempadan jalan
diatur dalam Permen PU No. 28/Prt/M/2015
tentang penetapan garis sempadan Sungai dan
Danau. Didalam peraturan tersebut lebar batas
sempadan sungai yang boleh dibangun disesuaikan
dari batas kedalaman sungai .
Diusahakan pemilihan Trase jalan menjauhi
didaerah sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS)
GEOFISIK
Geofisik menguraikan tentang kondisi permukaan tanah
yang akan dipilih sebagai Trase jalan apakah memenuhi
Persyaratan Teknis seperti tidak daerah Patahan , Sifat
tanah yang tidak Exvansive soil, bukan didaerah curah
hujan tinggi atau daerah permukaan tanah yang rendah
(sering banjir)
FAKTOR FAKTOR GEOFISIK DALAM
PENENTUAN TRASE JALAN
a. DAERAH PATAHAN
Daerah patahan terjadi akibat adanya tenaga yang
berasal dari kulit bumi yaitu berupa kenampakan kulit
bumi terlihat patah . Daerah patahan terbagi tanah naik
(horst) dan tanah turun (graben). Jika menemui
permukan jalan seperti ini sebaiknya penentuan Trase
jalan dialihkan ketempat lain.
b. KARAKTERISTIK TANAH DASAR
Dalam penentuanTrase jalan yang harus diperhatikan
karakteristik tanah dasar :
• Kemampuan tanah dilewati oleh air yang meresap melalui
pori pori butiran tanah (permeability)
• Sifat tanah lunak yang kembang susut ( problematic soil)
• Penurunan tanah akibat perubahan isi pori tanah akibat
beban (settlement)
• Kuat geser tanah menahan beban tekanan tanpa
mengalami keruntuhan
• Sistim pemadatan yang tidak sempurna (Compacting)
c. IKLIM
• Faktor iklim mempengaruhi memilih lokasi didaerah
lereng,sehingga membuat alinyemen vertikal lebih tinggi
dari permukaan tanah dasar
• Curah Hujan dengan intensitas tinggi akan
menimbulkan tanah menjadi labil terutama trase jalan
didaerah perbukitan
• Curah hujan dengan intensitas tinggi berpengaruh
terhadap resapan air baik yang berasal dari permukaan
maupun dari bawah permukaan .
d. MUKA AIR TANAH
• Penurunan dan stabilitas badan jalan dan lereng akibat
gerakan tanah yang disebabkan oleh air yang mengalir
melalui pori pori butiran tanah
• Pengaruh terhadap sifat sifat tanah yang berbutir halus
III. LINGKUNGAN
Dalam merencanakan Trase jalan yang harus diperhatikan adalah tidak menimbulkan
kerusakan lingkungan yang menyebabkan banjir dan longsor . Untuk itu perlu adanya
kajian AMDAL upaya Pengelolaan lingkungan hidup dan Upaya Pemantauan lingkungan
hidup ( UKP-UPL)
KPTS MENEG LH NO.05 TAHUN 2012 RENCANA KEGIATAN YANG WAJIB :
a. AMDAL :
• JalanTol
• Pembangunan Jalan /Peningkatan jalan dengan pelebaran yang
membutuhkan pengadaan tanah
• Pembangunan Jembatan
b. UKP-UKL ( UPAYA PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP ) :
• Pembangunan jalan layang dengan panjang tidak lebih
2 km
• Peningkatan jalan Tol tanpa pembebasan panjang diata
5 km
• Jalan raya kota besar ,sedang dan jalan pedesaan
dengan panjang ,lebar ditentukan ada tidaknya
dilakukan pembebasan diatur dalam peraturan meneg
LH.
FAKTOR LINGKUNGAN YANG HARUS
DIPERHATIKAN SELAIN AMDAL UKP-UPL
DALAN PENENTUAN TRASE JALAN :
1. TATA GUNA LAHAN :
• Dalam pembebasan lahan dengan pemilik tanah yang
tergusur, perlu mendapat ganti rugi yang layak
• Alih fungsi lahan sering terjadi perubahan volume air tanah,
sehingga dalam perencanaan Trase jalan diperhatikan
pekerjaan Drainase .
• Pembebasan lahan kepada pemilik tanah yang terkena
rencana Trase jalan diatur dalam Undang Undang No.2
tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi
Pembangunan untuk kepentingan Umum , Perpres
No.148 Tahun 2015 pengganti perpresNo.71 tahun 2012
atau peraturan lainnya terkait tentang
penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan
untuk kepentingan Umum
2. HUTAN LINDUNG
• Pemilihan Trase jalan diarea kawasan hutan lindung diatur
didalam Undang Undang No. 41 tahun 1999 dan PP No.104
Tahun 2015 tentang tata cara perubahan peruntukan dan
fungsi kawasan hutan .
• Sesuai PP No.24 Tahun 2010 yang didalamnya ada pasal
yang membolehkan membangun jalan dan jalur kereta
a. CAGAR BUDAYA
• Penentuan lokasi Trase jalan di area cagar budaya
direncanakan tidak merusak bangunan cagar Budaya .
Cagar Budaya dilindungi oleh Undang Undang No.11
tahun 2010 dan PP No.66 Tahun 2015 tentang
pelindungan cagar budaya.
• Trase jalan yang lokasinya melalui area cagar budaya,
harus koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan cq. Direktorat jenderal Kebudayaan ,
contoh pembangunan jalan over pass. Tujuannya adalah
agar pembangunan infrastruktur dilingkungan cagar
budaya tidak merusak bangunanyang sudah ada .
KESIMPULAN
Dalam merencanakan jalan perlu diperhatikan agar jalan tersebut memenuhi
kepuasan Pengguna jalan yaitu rasa nyaman , aman serta cepat sampai tujuan .
Untuk memenuhi hal tersebut , para perencana jalan diminta untuk
merencanakan pemilihan trase jalan agar dapat memenuhi persyaratan
Teknis dan Ekonomis .
persyaratan teknis dan Non teknis yang harus dipertimbangkan adalah
memenuhi :
PanjangTrase pendek dan tidak banyakTikungan
• Menghindari daerah tanjakan mencegahVolume galian yang berlebihan
• Menghindari daerah patahan , daerah aliran sungai , Muka air tinggi
• Serta biaya seoftimal mungkin .
• Mempertimbangkan aspek lingkungan , hutan lindung , cagar budaya dan
tata guna lahan
• Biaya yang direncanakan se ekonomis mungkin
• Dapat dipertanggung jawabkan baik teknis maupun non teknis
Desain Perkerasan Jalan
Manual Desain Perkerasan Jalan (MDPJ) 2017
Nomor 04/SE/Db/2017
Perkerasan Jalan Lentur
(Flexible Pavement)
Acuan :
1. PtT-01-2002-B Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur
2. Pd T-14-2003 Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Beton Semen
3. PdT-05-2005 Perencanaan Tebal Lapis Tambah PerkerasanLentur
dengan Metode Lendutan
4. Austroads, Pavement Design, A Guide to the Structural Design of
Pavements, 2008
5. AASHTO Guide for Design of Pavement Structure, 1993.
Tipikal struktur perkerasan
Perkerasan Jalan Lentur (Flexible Pavement) → Lalu Lintas Berat
Tipikal struktur perkerasan
Perkerasan Jalan Kaku (Rigid Pavement)
Umur Rencana Perkerasan Jalan Baru (UR)
Pemilihan
Jenis
Perkerasan
Lihat MDP 2017
Desain Bagan Hal 7-12
Analisis Volume Lalu Lintas Lihat MDP 2017
Lalu Lintas Hal 4-1
Golongan dan kelompok jenis kendaraan
1.22
1.22 + 2.2
1.22 - 22
Lihat PdT-19-2004-B
Jenis Lalu Lintas Hal 7
Tabel 4.1. Faktor Laju Pertumbuhan Lalu Lintas (i) (%)
Faktor Distribusi Lajur (DL)
Faktor Ekivalen Beban (Vehicle Damage Factor)
Pengumpulan Data Beban Gandar
Beban Sumbu Standar Kumulatif
Contoh perhitungan:
❑ Perkerasan Lentur
1. Tentukan umur rencana (Tabel 2.1 Umur Rencana Perkerasan) → Bab 2
2. Tentukan nilai-nilai ESA4 dan atau ESA5 sesuai umur rencana yang
dipilih → Bab 4
3. Tentukan tipe
perkerasan
berdasarkan Tabel
3.1 atau
pertimbangan
biaya (analisis
discounted life-
cycle cost) → Bab 3
4. Tentukan segmen tanah dasar dengan daya dukung yang
seragam → Bab 6
5. Tentukan struktur fondasi perkerasan → Bab 6
6. Tentukan struktur perkerasan yang memenuhi syarat dari Bagan
Desain - 3 atau Bagan Desain lainnya yang sesuai → Bab 7
300 mm → bagan desain - 2
7. Tentukan standar drainase bawah permukaan yang dibutuhkan
→ Bab 5
nilai koefisien drainase “m”
sesuai ketentuan AASHTO 1993 atau Pt T-01-2002 B
8. Tetapkan kebutuhan daya dukung tepi perkerasan → Bab 8
9. Tentukan kebutuhan pelapisan (sealing) bahu jalan → Lampiran F
300
200
535
335
300
375
375
Bagan Desain 3 – F3
200
335
300
200
150
485
Agregat
Kelas
Lihat
Tabel
8-1
Hal
8-1
300
200
335
300
300
300
200
150
485
10.Ulangi langkah 5 sampai 9 untuk setiap segmen yang seragam

More Related Content

Similar to PERENCANAAN TRASE

laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Imas_weri
 
Standar Pembangunan Jalan Desa.pptx
Standar Pembangunan Jalan Desa.pptxStandar Pembangunan Jalan Desa.pptx
Standar Pembangunan Jalan Desa.pptxamelialsai
 
Permen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalanPermen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalaniiqsja
 
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)Arya Ningrat
 
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptxSystem Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptxssusereb31bc
 
Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017Hendy Hidayat
 
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docx
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docxKAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docx
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docxbloeroeghqeedz
 
Metode pelaksanaan onepute
Metode pelaksanaan oneputeMetode pelaksanaan onepute
Metode pelaksanaan oneputeIrfan Rasta
 
pelaksana pemeliharaan jalan level 6.pptx
pelaksana pemeliharaan jalan level  6.pptxpelaksana pemeliharaan jalan level  6.pptx
pelaksana pemeliharaan jalan level 6.pptxboynugraha727
 
Session 1 perhitungan perkerasan lentur pelebaran
Session 1   perhitungan perkerasan lentur pelebaranSession 1   perhitungan perkerasan lentur pelebaran
Session 1 perhitungan perkerasan lentur pelebaranSuhardiyantoST
 
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase JalanInspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase JalanYahya M Aji
 
Drainase jalan raya 12
Drainase jalan raya 12Drainase jalan raya 12
Drainase jalan raya 12Yadi Adwan
 
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxInspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxArieMahardikaPageno
 
ANALISA PENCAPAIAN KEMANTAPAN JALAN DENGAN SISTEM KONTRAK LONGSEGMENT PADA JA...
ANALISA PENCAPAIAN KEMANTAPAN JALAN DENGAN SISTEM KONTRAK LONGSEGMENT PADA JA...ANALISA PENCAPAIAN KEMANTAPAN JALAN DENGAN SISTEM KONTRAK LONGSEGMENT PADA JA...
ANALISA PENCAPAIAN KEMANTAPAN JALAN DENGAN SISTEM KONTRAK LONGSEGMENT PADA JA...Di Prihantony
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseinfosanitasi
 
Drainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaanDrainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaannoussevarenna
 

Similar to PERENCANAAN TRASE (20)

Bab i jalan raya
Bab i jalan rayaBab i jalan raya
Bab i jalan raya
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
 
KAKJembt ABT.docx
KAKJembt ABT.docxKAKJembt ABT.docx
KAKJembt ABT.docx
 
easier to life
easier to lifeeasier to life
easier to life
 
Standar Pembangunan Jalan Desa.pptx
Standar Pembangunan Jalan Desa.pptxStandar Pembangunan Jalan Desa.pptx
Standar Pembangunan Jalan Desa.pptx
 
Permen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalanPermen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalan
 
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
 
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptxSystem Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
 
Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017
 
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docx
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docxKAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docx
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docx
 
Metode pelaksanaan onepute
Metode pelaksanaan oneputeMetode pelaksanaan onepute
Metode pelaksanaan onepute
 
pelaksana pemeliharaan jalan level 6.pptx
pelaksana pemeliharaan jalan level  6.pptxpelaksana pemeliharaan jalan level  6.pptx
pelaksana pemeliharaan jalan level 6.pptx
 
teknisi jalan.pptx
teknisi jalan.pptxteknisi jalan.pptx
teknisi jalan.pptx
 
Session 1 perhitungan perkerasan lentur pelebaran
Session 1   perhitungan perkerasan lentur pelebaranSession 1   perhitungan perkerasan lentur pelebaran
Session 1 perhitungan perkerasan lentur pelebaran
 
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase JalanInspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
 
Drainase jalan raya 12
Drainase jalan raya 12Drainase jalan raya 12
Drainase jalan raya 12
 
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxInspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
 
ANALISA PENCAPAIAN KEMANTAPAN JALAN DENGAN SISTEM KONTRAK LONGSEGMENT PADA JA...
ANALISA PENCAPAIAN KEMANTAPAN JALAN DENGAN SISTEM KONTRAK LONGSEGMENT PADA JA...ANALISA PENCAPAIAN KEMANTAPAN JALAN DENGAN SISTEM KONTRAK LONGSEGMENT PADA JA...
ANALISA PENCAPAIAN KEMANTAPAN JALAN DENGAN SISTEM KONTRAK LONGSEGMENT PADA JA...
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainase
 
Drainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaanDrainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaan
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

PERENCANAAN TRASE

  • 1. DASAR-DASAR PERENCANAAN JALAN RAYA ISKANDAR ZULKARNAIN
  • 2. DESAIN YANG HARUS MEMENUHI KRITERI-KRITERIA 1. MENJAMIN TERCAPAINYA TINGKAT LAYANAN JALAN SEPANJANG UMUR PELAYANAN JALAN 2. MERUPAKAN LIFE CYCLE COST YANG MINIMUM 3. MEMPERTIMBAGKAN KEMUDAHAN PADA SAAT PELAKSANAAN DAN PEMELIHARAAN 4. MENGGUNAKAN MATERIAL YANG EFISIEN DAN MEMANFAATKAN MATERIAL LOKAL SEMAKSIMAL MUNGKIN 5. MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR KESELAMATAN PENGGUNA JALAN 6. MEMPERTIMBANGKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 7. PENENTUAN TRASE JALAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN TINGKAT DASAR DESKRIPSI SINGKAT Membekali Peserta diklat teori tentang Perencanaan Geometrik Jalan Tingkat Dasar berupa tahapan perencanaan , faktor Topografi, faktor Geofisik dan faktor Lingkungan dalam PenentuanTrase jalan . TUJUAN PEMBELAJARAN : 1. Hasil Belajar mampu memahami faktor penentuanTrase jalan 2. Indikator Hasil belajar mampu menjelaskan Tahapan perencanaan , faktor Topografi , faktor geofisik dan faktor Lingkungan dalam PenentuanTrase jalan .
  • 8. DASAR HUKUM PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN TINGKAT DASAR 1. Undang Undang No.38 Tahun 2004 dan PP No.34 tahun 2006Tentang Jalan ; 2. Undang Undang No.22Tahun 2009Tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan 3. Undang Undang No. 2 Tahun 2012 dan PP No.148 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan PengadaanTanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum ; 4. Undang Undang No.41 Tahun 1999 dan PP No.24 Tahun 2010 Tentang Penggunaan Kawasan hutan lindung untuk jalan dan Jalur kereta ; 5. Undang Undang No.11Tahun 2010 dan PP No.66Tahun 2015 tentang Museum ; 6. Undang Undang no.32 Tahun 2009 dan PP No.27 Tahun 2012 Persyaratan lingkungan ; 7. Keputusan Meneg .LH No. 05 Tahun 2012Tentang Rencana Kegiatan yang wajib AMDAL dan UKP-UPL ; Modul perencanaan trase jalan adalah merupakan satu kesatuan yang terkait dengan modul yang ada didalam Diklat geometrik jalan tingkat dasar berpedoman pada :
  • 9. 8. Kep.Men Kimpraswil No.17/KPTS/M/2003 Tentang Penetapan Jenis usaha dan kegiatan bidang permukiman dan prasarana wilayah yang wajib dilengkapi dengan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemanfaatan lingkungan . 9. Permen PU No.19 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Jalan dan kriteria Perencanaan Teknis jalan ,Pasal 44 ayat 1.Point a.1 dan a.2 yang menyangkutTrase Jalan; dan 10. Petunjuk Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Tentang PanduanTeknis penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan .
  • 10. PENGERTIAN TRASE JALAN Trase Jalan adalah garis tengah Sumbu jalan yang merupakan garis lurus saling terhubung dengan Peta Topografi serta merupakan acuan dalam menetapkan tinggi muka tanah dasar . Prinsip dalam perencanaan penentuan pemilihan Trase jalan berdasarkan Permen PU No.19 Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis jalan dan Kriteria Perencanaan teknis jalan adalah : ▪ Trase Jalan sebaiknya dibuat lurus,pendek,sedikit tikungan,dan kelandaiannya (grade) seminim mungkin ▪ Trase jalan menjauhi Daerah Aliran Sungai (DAS) ▪ Trase jalan mempertimbangkan besarnya volume galian dan timbunan
  • 11. ▪ Pemilihan lokasi Trase pada tanah yang mempunyai Nilai CBR yang memenuhi syarat , sehingga keberadaan tanah tersebut bisa dipakai untuk pekerjaan timbunan pada lokasiTrase jalan yang akan direncanakan ▪ Pemilihan Trase jalan sebaiknya dihindari pada daerah patahan, tanah rawan longsor , muka air tanah yang tinggi serta lokasi daerah yang mempunyai curah hujan yang tinggi ▪ Diupayakan pemilihan Trase tidak pada daerah hutan lindung, cagar budaya, dan iklim ▪ Diupayakan Trase jalan yang direncanakan jangan dilokasi padat penduduk dan lahan yang bermasalah seperti tuntutan ganti rugi yang tinggi .
  • 12. TAHAPAN PERENCANAAN PENENTUAN TRASE JALAN 1. PENUNJUKAN DAN PROGRAM KERJATIM 2. PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN SURVEY • Survey Awal (Reconnaisance Survey) berupa pengumpulan data data Topografi, Geofisik, Hidrometri dan Lingkungan dan seterusnya membuat Peta dasar Rencana letak beberapaTrase Jalan aternatif di ruang Rumaja, Rumija dan Ruwasja • Survey Pendahuluan (Preliminary Survey) berupa pematokan di beberapa tempat untuk lokasiPoligon utama (BM) , pengukuran elevasi ketinggian permukaan Sungai, Jalan ,Kereta api dan seterusnya diflot alternatif lokasi Trase jalan yang memenuhi syrat teknis dan Ekonomis • Survey Lokasi (Location Survey) melaksanakan pengukuran dilokasi Trase jalan yang ditetapkan dari beberapa alternatif yang direncanakan .Pengukuran dan pematokan tersebut dalam rangka ganti rugi pembebasan lahan masyarakat yang terkena lokasi Trase jalan
  • 13. II. FAKTOR FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENENTUAN TRASE JALAN a. Topografi b. Geofisik c. Hidrometri d. Lingkungan
  • 14. I.TOPOGRAFI Topografi penentuan Trase jalan adalah berupa kegitan tentang survey kondisi permukaan bumi dan lingkungannya melalui pengukuran membuat Route dengan tujuan memindahkan elevasi permukaan tanah yang diukur kedalam peta Planimetri dengan skala 1 :500 atau 1:1000
  • 15. KEGIATAN SURVEY TOPOGRAFI • Penyiapan administrasi (Penetapan petugas survey, surat isin melaksanakan survey) • Penyiapan peralatan survey (Theodolite, waterpass, kompass, kamera, meteran dan lain lain ) • Penyiapan persyaratan teknis ( Peta topografi, peta geologi,Photo udara ) • Pemasangan patok permanen, sementara dan pembantu • Pengukuran kerangka horisontal, vertikal , situasi , dan penampang melintang • Pengolahan data hasil pengukuran • Pembuatan petaTopografi • Penyajian hasil kerja survey topografi
  • 16. FAKTOR FAKTOR TOPOGRAFI PENENTUAN TRASE JALAN KLASIFIKASI GOLONGAN MEDAN Penentuan kemiringan melintang Trase jalan menyesuaikan dengan kondisi medan datar, perbukitan dan pegunungan adalah : ▪ Datar kemiringan < 10 % ▪ Perbukitan kemiringan 10-25 % ▪ Pegunungan kemiringan > 25 %
  • 17. KELANDAIAN ALINYEMEN Besarnya kelandaian maksimum memanjang jalan yang diisinkan sesuai kecepatan kendaraan yang lewat yaitu seperti dalam tabel berikut : V1(Km/Jam) 12 0 110 100 80 60 50 40 < 40 Kelandaian Maksimum (%) 3 3 4 5 8 9 10 10
  • 18. DAERAH ALIRAN SUNGAI Penentuan pemilihan Trase jalan didaerah Aliran Sungai diusahakan diluar batas sempadan jalan diatur dalam Permen PU No. 28/Prt/M/2015 tentang penetapan garis sempadan Sungai dan Danau. Didalam peraturan tersebut lebar batas sempadan sungai yang boleh dibangun disesuaikan dari batas kedalaman sungai . Diusahakan pemilihan Trase jalan menjauhi didaerah sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS)
  • 19. GEOFISIK Geofisik menguraikan tentang kondisi permukaan tanah yang akan dipilih sebagai Trase jalan apakah memenuhi Persyaratan Teknis seperti tidak daerah Patahan , Sifat tanah yang tidak Exvansive soil, bukan didaerah curah hujan tinggi atau daerah permukaan tanah yang rendah (sering banjir) FAKTOR FAKTOR GEOFISIK DALAM PENENTUAN TRASE JALAN a. DAERAH PATAHAN Daerah patahan terjadi akibat adanya tenaga yang berasal dari kulit bumi yaitu berupa kenampakan kulit bumi terlihat patah . Daerah patahan terbagi tanah naik (horst) dan tanah turun (graben). Jika menemui permukan jalan seperti ini sebaiknya penentuan Trase jalan dialihkan ketempat lain.
  • 20. b. KARAKTERISTIK TANAH DASAR Dalam penentuanTrase jalan yang harus diperhatikan karakteristik tanah dasar : • Kemampuan tanah dilewati oleh air yang meresap melalui pori pori butiran tanah (permeability) • Sifat tanah lunak yang kembang susut ( problematic soil) • Penurunan tanah akibat perubahan isi pori tanah akibat beban (settlement) • Kuat geser tanah menahan beban tekanan tanpa mengalami keruntuhan • Sistim pemadatan yang tidak sempurna (Compacting)
  • 21. c. IKLIM • Faktor iklim mempengaruhi memilih lokasi didaerah lereng,sehingga membuat alinyemen vertikal lebih tinggi dari permukaan tanah dasar • Curah Hujan dengan intensitas tinggi akan menimbulkan tanah menjadi labil terutama trase jalan didaerah perbukitan • Curah hujan dengan intensitas tinggi berpengaruh terhadap resapan air baik yang berasal dari permukaan maupun dari bawah permukaan .
  • 22. d. MUKA AIR TANAH • Penurunan dan stabilitas badan jalan dan lereng akibat gerakan tanah yang disebabkan oleh air yang mengalir melalui pori pori butiran tanah • Pengaruh terhadap sifat sifat tanah yang berbutir halus
  • 23. III. LINGKUNGAN Dalam merencanakan Trase jalan yang harus diperhatikan adalah tidak menimbulkan kerusakan lingkungan yang menyebabkan banjir dan longsor . Untuk itu perlu adanya kajian AMDAL upaya Pengelolaan lingkungan hidup dan Upaya Pemantauan lingkungan hidup ( UKP-UPL) KPTS MENEG LH NO.05 TAHUN 2012 RENCANA KEGIATAN YANG WAJIB : a. AMDAL : • JalanTol • Pembangunan Jalan /Peningkatan jalan dengan pelebaran yang membutuhkan pengadaan tanah • Pembangunan Jembatan
  • 24. b. UKP-UKL ( UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP ) : • Pembangunan jalan layang dengan panjang tidak lebih 2 km • Peningkatan jalan Tol tanpa pembebasan panjang diata 5 km • Jalan raya kota besar ,sedang dan jalan pedesaan dengan panjang ,lebar ditentukan ada tidaknya dilakukan pembebasan diatur dalam peraturan meneg LH.
  • 25. FAKTOR LINGKUNGAN YANG HARUS DIPERHATIKAN SELAIN AMDAL UKP-UPL DALAN PENENTUAN TRASE JALAN : 1. TATA GUNA LAHAN : • Dalam pembebasan lahan dengan pemilik tanah yang tergusur, perlu mendapat ganti rugi yang layak • Alih fungsi lahan sering terjadi perubahan volume air tanah, sehingga dalam perencanaan Trase jalan diperhatikan pekerjaan Drainase .
  • 26. • Pembebasan lahan kepada pemilik tanah yang terkena rencana Trase jalan diatur dalam Undang Undang No.2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk kepentingan Umum , Perpres No.148 Tahun 2015 pengganti perpresNo.71 tahun 2012 atau peraturan lainnya terkait tentang penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk kepentingan Umum
  • 27. 2. HUTAN LINDUNG • Pemilihan Trase jalan diarea kawasan hutan lindung diatur didalam Undang Undang No. 41 tahun 1999 dan PP No.104 Tahun 2015 tentang tata cara perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan . • Sesuai PP No.24 Tahun 2010 yang didalamnya ada pasal yang membolehkan membangun jalan dan jalur kereta
  • 28. a. CAGAR BUDAYA • Penentuan lokasi Trase jalan di area cagar budaya direncanakan tidak merusak bangunan cagar Budaya . Cagar Budaya dilindungi oleh Undang Undang No.11 tahun 2010 dan PP No.66 Tahun 2015 tentang pelindungan cagar budaya. • Trase jalan yang lokasinya melalui area cagar budaya, harus koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan cq. Direktorat jenderal Kebudayaan , contoh pembangunan jalan over pass. Tujuannya adalah agar pembangunan infrastruktur dilingkungan cagar budaya tidak merusak bangunanyang sudah ada .
  • 29. KESIMPULAN Dalam merencanakan jalan perlu diperhatikan agar jalan tersebut memenuhi kepuasan Pengguna jalan yaitu rasa nyaman , aman serta cepat sampai tujuan . Untuk memenuhi hal tersebut , para perencana jalan diminta untuk merencanakan pemilihan trase jalan agar dapat memenuhi persyaratan Teknis dan Ekonomis . persyaratan teknis dan Non teknis yang harus dipertimbangkan adalah memenuhi : PanjangTrase pendek dan tidak banyakTikungan • Menghindari daerah tanjakan mencegahVolume galian yang berlebihan • Menghindari daerah patahan , daerah aliran sungai , Muka air tinggi • Serta biaya seoftimal mungkin . • Mempertimbangkan aspek lingkungan , hutan lindung , cagar budaya dan tata guna lahan • Biaya yang direncanakan se ekonomis mungkin • Dapat dipertanggung jawabkan baik teknis maupun non teknis
  • 30.
  • 31. Desain Perkerasan Jalan Manual Desain Perkerasan Jalan (MDPJ) 2017 Nomor 04/SE/Db/2017 Perkerasan Jalan Lentur (Flexible Pavement)
  • 32. Acuan : 1. PtT-01-2002-B Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur 2. Pd T-14-2003 Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Beton Semen 3. PdT-05-2005 Perencanaan Tebal Lapis Tambah PerkerasanLentur dengan Metode Lendutan 4. Austroads, Pavement Design, A Guide to the Structural Design of Pavements, 2008 5. AASHTO Guide for Design of Pavement Structure, 1993.
  • 33. Tipikal struktur perkerasan Perkerasan Jalan Lentur (Flexible Pavement) → Lalu Lintas Berat
  • 34.
  • 35.
  • 36. Tipikal struktur perkerasan Perkerasan Jalan Kaku (Rigid Pavement)
  • 37.
  • 38.
  • 39. Umur Rencana Perkerasan Jalan Baru (UR)
  • 41. Analisis Volume Lalu Lintas Lihat MDP 2017 Lalu Lintas Hal 4-1
  • 42. Golongan dan kelompok jenis kendaraan 1.22 1.22 + 2.2 1.22 - 22 Lihat PdT-19-2004-B Jenis Lalu Lintas Hal 7
  • 43. Tabel 4.1. Faktor Laju Pertumbuhan Lalu Lintas (i) (%)
  • 44.
  • 46. Faktor Ekivalen Beban (Vehicle Damage Factor) Pengumpulan Data Beban Gandar
  • 47.
  • 48.
  • 49.
  • 50.
  • 51. Beban Sumbu Standar Kumulatif
  • 53.
  • 55. 1. Tentukan umur rencana (Tabel 2.1 Umur Rencana Perkerasan) → Bab 2
  • 56. 2. Tentukan nilai-nilai ESA4 dan atau ESA5 sesuai umur rencana yang dipilih → Bab 4
  • 57.
  • 58. 3. Tentukan tipe perkerasan berdasarkan Tabel 3.1 atau pertimbangan biaya (analisis discounted life- cycle cost) → Bab 3
  • 59. 4. Tentukan segmen tanah dasar dengan daya dukung yang seragam → Bab 6
  • 60. 5. Tentukan struktur fondasi perkerasan → Bab 6
  • 61. 6. Tentukan struktur perkerasan yang memenuhi syarat dari Bagan Desain - 3 atau Bagan Desain lainnya yang sesuai → Bab 7
  • 62.
  • 63.
  • 64. 300 mm → bagan desain - 2
  • 65. 7. Tentukan standar drainase bawah permukaan yang dibutuhkan → Bab 5
  • 66. nilai koefisien drainase “m” sesuai ketentuan AASHTO 1993 atau Pt T-01-2002 B
  • 67. 8. Tetapkan kebutuhan daya dukung tepi perkerasan → Bab 8
  • 68. 9. Tentukan kebutuhan pelapisan (sealing) bahu jalan → Lampiran F
  • 69.
  • 71.
  • 75.
  • 76. 10.Ulangi langkah 5 sampai 9 untuk setiap segmen yang seragam