SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
RENCANA RUTE JALANTOL CIRANJANG-
PADALARANG
SEPTEMBER 2018
1
LATAR BELAKANG
Perkembangan Provinsi Jawa Barat terbilang cukup signifikan jika dibandingkan dengan Provinsi-Provinsi yang lainnya,
khususnya dalam bidang pariwisata. Dengan kondisi geografis yang strategis, harga yang cukup terjangkau dan
ditambah dengan potensi alam yang ada, menjadikan Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu destinasi wisata pilihan
masyarakat perkotaan.
Dengan meningkatnya wilayah-wilayah yang menjadi pilihan destinasi maka akan sejalan dengan meningkatnya
mobilisasi/aksesibilitas orang ataupun barang eksisting dan mobilisasi/aksesibilitas orang ataupun barang akibat
bangkitan dan tarikan perjalanan. Peningkatan mobilisasi/aksesibilitas orang ataupun barang ini sudah menjadi
masalah utama yang terjadi di Kota Bogor dan sekarang sudah terjadi di Sukabumi dan Bandung. Solusi dari
permasalahan tersebut ialah JalanTol Ciranjang – Padalarang.
PENDAHULUAN
Dengan meningkatnya wilayah-wilayah yang menjadi pilihan destinasi maka akan sejalan dengan meningkatnya
mobilisasi/aksesibilitas orang ataupun barang eksisting dan mobilisasi/aksesibilitas orang ataupun barang akibat
bangkitan dan tarikan perjalanan. Peningkatan mobilisasi/aksesibilitas orang ataupun barang ini sudah menjadi masalah
utama yang terjadi di Kota Bogor dan sekarang sudah terjadi di Sukabumi dan Bandung. Untuk mengatasi masalah
tersebut, pembangunan JalanTol Ciranjang-Padalarang dapat menjadi solusinya.
TUJUAN PEKERJAAN
 Melakukan penyusunan ROW Plan berdasarkan hasil rencanaTeknik Awal;
 Melakukan penyusunan Laporan DED;
 Menyusun Dokumen Pelelangan termasuk Daftar Kuantitas Harga yang mengakomodasi kebutuhan pelaksanaan
konstruksi jalan tol di lapangan;
 Melakukan penyusunan Manual Pemeliharaan dan Manual Operasional;
 Melakukan pendampingan dan memberikan penjelasan presentasi bila dibutuhkan kepada Pengguna Jawa atau
instansi terkait lainnya hingga didapatkan Persetujuan dan Pengesahan DED dari Badan Pengatur JalanTol (BPJT);
serta
 Melakukan penyusunan Sistem Manajemen serta Standard Operation Procedure (SOP) Pengoperasian dan
Pemeliharaan JalanTol.
TAHAPAN KEGIATAN
1. Persiapan dan Mobilisasi;
2. Penyusunan Rencana Kerja Terinci;
3. Pengumpulan Data Sekunder;
4. Survei Pendahuluan;
5. Penyusunan Kriteria Desain;
6. Survei Lapangan;
7. Analisis dan PerencanaanTeknik;
8. Penyusunan RencanaTeknik Akhir (DED);
9. Penyusunan Dokumen Pelelangan Pekerjaan
Konstruksi;
10. Pendampingan Persetujuan Detailed Engineering
Design;
11. Penyusunan Dokumen Sistem Manajemen serta
Standard Operation Procedure (SOP) Pengoperasian
dan Pemeliharaan JalanTol; serta
12. Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pekerjaan.
DATATEKNIS
JALAN TOL PADALARANG-CIRANJANG
 PanjangTotal : + 27.8 Km
 Interchange : 2 Interchange (Ic. Ciranjang dan Ic. Rajamandala)
1 Junction (Cipularang + Sta.111+000)
 Kecepatan rencana : 80 Km/jam
 Jumlah lajur : 4 Lajur x 2 Arah (Initial Stage)
 : 6 Lajur x 2 Arah (Final Stage)
 Lebar lajur : 3.6 meter
 Lebar bahu luar : 3.0 meter
 Lebar bahu dalam : 1.5 meter
 Lebar median : 3.80 meter (Termasuk Bahu Dalam) •6
7
KRITERIA DESAIN JALAN UTAMA KRITERIA DESAIN OF JALAN AKSES
8
KRITERIA DESAIN JALAN RAMP KRITERIA DESAIN JALAN NONTOL
9
DESAIN KRITERIA RAMPTERMINAL
No. Uraian Satuan Usulan Kriteria
Desain
Sumber/
Referensi (*)
1 Kecepatan Rencana Jalan Tol Km/jam 80 No.2
2 Ketentuan untuk Jalan Tol
• Jari-jari tikungan minimum M 110/700 No. 2
• Jari-jari lengkung vertikal minimum
standar/khusus
• Cembung M 12.000/6.000 No.10
• Cekung M 8.000/4.000 No.2
• Landai maksimum % 4,00 No.2
3. Jalur perlambatan, Normal
• Panjang jalur perlambatan M 80 No.2
• Panjang taper M 50 No.2
4 Jalur percepatan, Normal
• Panjang jalur percepatan M 50 No.2
• Panjang taper M 50 No.2
* Sumber: mengacu ke halaman 1-1 Standar Acuan
10
TIPIKAL POTONGAN MELINTANG
L JALAN
C
TIPIKAL POTONGAN MELINTANG JALAN UTAMA
(INITIAL STAGE-TIMBUNAN)
11
( 2 LAJUR, 2 ARAH )
TIPIKAL POTONGAN MELINTANG AKSES
( 1 LAJUR, 1 ARAH )
TIPIKAL POTONGAN MELINTANG AKSES
12
( 1 LAJUR, 1 ARAH )
TIPIKAL POTONGAN MELINTANG RAMP
2 LAJUR, 2 ARAH
TIPIKAL POTONGAN MELINTANG RAMP
13
SALURAN
SALURAN
SALURAN
SALURAN
TIPIKAL JALAN NASIONAL/PROPINSI
SALURAN SALURAN
TIPIKAL JALAN KABUPATEN
TIPIKAL JALAN DESA /FRONTAGE
RENCANA RUTE
JALANTOL CIRANJANG -PADALARANG
•14
ALTERNATIF TRASE TOL TERPILIH
PROFILE MAINROAD CIRANJANG - PADALARANG
16
ALTERNATIF TERPILIH (KONDISI EKSISTING)
ALTERNATIF TERPILIH (TEMUAN SEPANJANG RUTE)
AKSES CIRANJANG BARAT
19
AKSES CIPATAT
20
AKSES PADALARANG/CIPULARANG (JUNCTION)
21
ALTERNATIF LAIN : REVIEW BASIC DESIGNTAHUN 2012
DAERAH RENTAN LONGSOR
24
PETA GEOLOGI
25
KETERANGAN PETA ZONA KERENTANAN GERAKANTANAH
 Zona kerentananTanah Sangat Rendah (Zone of very low susceptibility to landside)
 Daerah yang mempunyai tingkat kerentanan sangat rendah untuk terkena gerakan tanah. Pada zona ini jarang atau hampir
tidak pernah terjadi gerakan tanah, baik gerakan tanah lama maupun gerakan tanah baru, kecuali pada daerah yang tidak luas
pada tebing sungai. Merupakan daerah yang relatif datar sampai landai dengan kemiringan lereng lebih kecil dari 15% (8,5°)
dan lereng tidak dibentuk oleh endapan gerakan tanah, bahan timbunan atau lempung yang bersifat plastis atau mengembang.
 Zona kerentananTanah Rendah (Zone of low susceptibility to landside)
 Daerah yang mempunyai tingkat kerentanan rendah untuk terkena gerakan tanah. Umumnya pada zona ini jarang terjadi
gerakan tanah jika tidak mengalami gangguan pada lereng, dan jika terdapat gerakan tanah lama, lereng telah mantap kembali.
Gerakan tanah berdimensi kecil mungkin dapat terjadi, terutama pada tebing lembah (alur) sungai. Kisaran kemiringan lereng
mulai dari landai (5-15%) sampai sangat terjal (50-70%), tergantung pada kondisi sifat fisik dan kereknikan batuan dan tanah
pembentuk lereng. Pada lereng terjal umumnya dibentuk oleh tanah pelapukan yang tipis dan vegetasi penutup baik,
umumnya berupa hutan atau perkebunan.
 Zona kerentananTanah Menengah (Zone of moderate susceptibility to landside)
 Daerah yang mempunyai tingkat kerentanan menengah untuk terkena gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan
tanah terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Gerakan tanah lama dapat aktif kembali akibat curah hujan yang tinggi dan erosi kuat. Kisaran kemiringan lereng mulai dari
landai (5-15%) sampai curam hingga hampir tegak (>70%), tergantung pada kondisi sifat fisik dan keteknikan batuan dan
tanah pelapukan pembentuk lereng. Kondisi vegetasi penutup umumnya kurang sampai sangat jarang.
 Zona kerentananTanahTinggi (Zone of high susceptibility to landside)
 Daerah yang mempunyai tingkat kerentanan tinggi untuk terkena gerakan tanah. Pada zona sering terjadi gerakan tanah,
sedangkan gerakan tanah lama dan gerakan tanah baru masih aktif bergerak, akibat curah hujan yang tinggi dan erosi yang
kuat. Kisaran kemiringan lereng mulai dari agak terjal (30-50%) hingga hampir tegak (>70%) tergantung pada kondisi sifat
fisik dan keteknikan batuan dan tanah pelapukan pembentuk lereng. Kondisi vegetasi penutup umumnya sangat kurang.
DED Rute Jalan TOL Padalarang Cianjur

More Related Content

What's hot

LASER SCANNING, SATELIT IFSAR, SATELIT RESOLUSI TINGGI, SENSOR CCD
LASER SCANNING, SATELIT IFSAR, SATELIT RESOLUSI TINGGI, SENSOR CCDLASER SCANNING, SATELIT IFSAR, SATELIT RESOLUSI TINGGI, SENSOR CCD
LASER SCANNING, SATELIT IFSAR, SATELIT RESOLUSI TINGGI, SENSOR CCDNational Cheng Kung University
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1infosanitasi
 
klasifikasi jalan.pptx
klasifikasi jalan.pptxklasifikasi jalan.pptx
klasifikasi jalan.pptxdarmadi ir,mm
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaaninfosanitasi
 
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...intan mustika
 
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...Oswar Mungkasa
 
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
Onsite   c1 tangki septik - perencanaanOnsite   c1 tangki septik - perencanaan
Onsite c1 tangki septik - perencanaanJoy Irman
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataPawanto Atmajaya
 
Dasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanDasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanArtdian Hudaya
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Joy Irman
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanDeri
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Deki Zulkarnain
 
Studi Kasus Desain Perkerasan Jalan
Studi Kasus Desain Perkerasan JalanStudi Kasus Desain Perkerasan Jalan
Studi Kasus Desain Perkerasan JalanOryFebriayani
 
Kebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airKebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airMunzirkamala
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahReski Aprilia
 

What's hot (20)

KLASIFIKASI JALAN
KLASIFIKASI JALANKLASIFIKASI JALAN
KLASIFIKASI JALAN
 
LASER SCANNING, SATELIT IFSAR, SATELIT RESOLUSI TINGGI, SENSOR CCD
LASER SCANNING, SATELIT IFSAR, SATELIT RESOLUSI TINGGI, SENSOR CCDLASER SCANNING, SATELIT IFSAR, SATELIT RESOLUSI TINGGI, SENSOR CCD
LASER SCANNING, SATELIT IFSAR, SATELIT RESOLUSI TINGGI, SENSOR CCD
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020
 
klasifikasi jalan.pptx
klasifikasi jalan.pptxklasifikasi jalan.pptx
klasifikasi jalan.pptx
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
 
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...
 
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...
 
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
Onsite   c1 tangki septik - perencanaanOnsite   c1 tangki septik - perencanaan
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rata
 
Rekayasa lalu lintas pengantar simpang bersinyal
Rekayasa lalu lintas   pengantar simpang bersinyalRekayasa lalu lintas   pengantar simpang bersinyal
Rekayasa lalu lintas pengantar simpang bersinyal
 
Dasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanDasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalan
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalan
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
 
Studi Kasus Desain Perkerasan Jalan
Studi Kasus Desain Perkerasan JalanStudi Kasus Desain Perkerasan Jalan
Studi Kasus Desain Perkerasan Jalan
 
Kebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airKebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian air
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
 

Similar to DED Rute Jalan TOL Padalarang Cianjur

ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptmektanugj
 
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_ValentinoZergio
 
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp012 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01WSKT
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bandar Lampung
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bandar LampungSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bandar Lampung
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bandar LampungBagus ardian
 
Makalah senior
Makalah seniorMakalah senior
Makalah seniordedcay
 
Transportasi edit 28 nov 2012
Transportasi edit 28 nov 2012Transportasi edit 28 nov 2012
Transportasi edit 28 nov 2012Ali Asnan
 
Keterkaitan infrastruktur Jalan & hujan thd restan TBS kelapa sawit
Keterkaitan infrastruktur Jalan & hujan thd restan TBS kelapa sawitKeterkaitan infrastruktur Jalan & hujan thd restan TBS kelapa sawit
Keterkaitan infrastruktur Jalan & hujan thd restan TBS kelapa sawitAndreas W. Krisdiarto
 
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Anton Riyanto
 
PCI -486355-none-6ed0d570.pdf
PCI -486355-none-6ed0d570.pdfPCI -486355-none-6ed0d570.pdf
PCI -486355-none-6ed0d570.pdfSiahaan2
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanE Sanjani
 
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...Djunaidi Syalat
 
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdf
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdfM 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdf
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdfUmiThan
 
Eki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen TransportasiEki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen TransportasiUNTIRTA
 
394825810 4-pemeliharaan-jalan-151-hal-3-des-2018
394825810 4-pemeliharaan-jalan-151-hal-3-des-2018394825810 4-pemeliharaan-jalan-151-hal-3-des-2018
394825810 4-pemeliharaan-jalan-151-hal-3-des-2018Aadairil ValleryAlpha
 
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)Nyak Nisa Ul Khairani
 
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillBab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillSetiyo Pambudi
 
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillBab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillmerlin0808
 

Similar to DED Rute Jalan TOL Padalarang Cianjur (20)

ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
 
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
 
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp012 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bandar Lampung
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bandar LampungSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bandar Lampung
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bandar Lampung
 
easier to life
easier to lifeeasier to life
easier to life
 
Makalah senior
Makalah seniorMakalah senior
Makalah senior
 
Transportasi edit 28 nov 2012
Transportasi edit 28 nov 2012Transportasi edit 28 nov 2012
Transportasi edit 28 nov 2012
 
Keterkaitan infrastruktur Jalan & hujan thd restan TBS kelapa sawit
Keterkaitan infrastruktur Jalan & hujan thd restan TBS kelapa sawitKeterkaitan infrastruktur Jalan & hujan thd restan TBS kelapa sawit
Keterkaitan infrastruktur Jalan & hujan thd restan TBS kelapa sawit
 
Seminar kemacetan kota malang
Seminar kemacetan kota malangSeminar kemacetan kota malang
Seminar kemacetan kota malang
 
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
 
PCI -486355-none-6ed0d570.pdf
PCI -486355-none-6ed0d570.pdfPCI -486355-none-6ed0d570.pdf
PCI -486355-none-6ed0d570.pdf
 
3 Meeting Teknikal_Pengerang.pptx
3 Meeting Teknikal_Pengerang.pptx3 Meeting Teknikal_Pengerang.pptx
3 Meeting Teknikal_Pengerang.pptx
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
 
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdf
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdfM 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdf
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdf
 
Eki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen TransportasiEki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen Transportasi
 
394825810 4-pemeliharaan-jalan-151-hal-3-des-2018
394825810 4-pemeliharaan-jalan-151-hal-3-des-2018394825810 4-pemeliharaan-jalan-151-hal-3-des-2018
394825810 4-pemeliharaan-jalan-151-hal-3-des-2018
 
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
 
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillBab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
 
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillBab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
 

More from Mantri Tani

Bahan bimtek penyusunan profil risiko dan penyelelenggaraan manajemen risiko
Bahan bimtek penyusunan profil risiko dan penyelelenggaraan manajemen risikoBahan bimtek penyusunan profil risiko dan penyelelenggaraan manajemen risiko
Bahan bimtek penyusunan profil risiko dan penyelelenggaraan manajemen risikoMantri Tani
 
X manual instruction
X manual instructionX manual instruction
X manual instructionMantri Tani
 
Warna dan gambar
Warna dan gambarWarna dan gambar
Warna dan gambarMantri Tani
 
Power point 4 lcd
Power point 4 lcdPower point 4 lcd
Power point 4 lcdMantri Tani
 
Manual instruction 4 power point plus
Manual instruction 4 power point plusManual instruction 4 power point plus
Manual instruction 4 power point plusMantri Tani
 
Budaya internet dan dampaknya ii
Budaya internet dan dampaknya iiBudaya internet dan dampaknya ii
Budaya internet dan dampaknya iiMantri Tani
 
Covid 19 peluang dan dampak
Covid 19  peluang dan dampakCovid 19  peluang dan dampak
Covid 19 peluang dan dampakMantri Tani
 
Perpres nomor-16-tahun-2018
Perpres nomor-16-tahun-2018Perpres nomor-16-tahun-2018
Perpres nomor-16-tahun-2018Mantri Tani
 

More from Mantri Tani (14)

Bahan bimtek penyusunan profil risiko dan penyelelenggaraan manajemen risiko
Bahan bimtek penyusunan profil risiko dan penyelelenggaraan manajemen risikoBahan bimtek penyusunan profil risiko dan penyelelenggaraan manajemen risiko
Bahan bimtek penyusunan profil risiko dan penyelelenggaraan manajemen risiko
 
Analisis risiko
Analisis risikoAnalisis risiko
Analisis risiko
 
X manual instruction
X manual instructionX manual instruction
X manual instruction
 
Warna dan gambar
Warna dan gambarWarna dan gambar
Warna dan gambar
 
Tekstur
TeksturTekstur
Tekstur
 
Tata letak
Tata letakTata letak
Tata letak
 
Power point 4 lcd
Power point 4 lcdPower point 4 lcd
Power point 4 lcd
 
Manual instruction 4 power point plus
Manual instruction 4 power point plusManual instruction 4 power point plus
Manual instruction 4 power point plus
 
Huruf
HurufHuruf
Huruf
 
Garis
GarisGaris
Garis
 
Desain grafis
Desain grafisDesain grafis
Desain grafis
 
Budaya internet dan dampaknya ii
Budaya internet dan dampaknya iiBudaya internet dan dampaknya ii
Budaya internet dan dampaknya ii
 
Covid 19 peluang dan dampak
Covid 19  peluang dan dampakCovid 19  peluang dan dampak
Covid 19 peluang dan dampak
 
Perpres nomor-16-tahun-2018
Perpres nomor-16-tahun-2018Perpres nomor-16-tahun-2018
Perpres nomor-16-tahun-2018
 

DED Rute Jalan TOL Padalarang Cianjur

  • 1. RENCANA RUTE JALANTOL CIRANJANG- PADALARANG SEPTEMBER 2018 1
  • 2. LATAR BELAKANG Perkembangan Provinsi Jawa Barat terbilang cukup signifikan jika dibandingkan dengan Provinsi-Provinsi yang lainnya, khususnya dalam bidang pariwisata. Dengan kondisi geografis yang strategis, harga yang cukup terjangkau dan ditambah dengan potensi alam yang ada, menjadikan Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu destinasi wisata pilihan masyarakat perkotaan. Dengan meningkatnya wilayah-wilayah yang menjadi pilihan destinasi maka akan sejalan dengan meningkatnya mobilisasi/aksesibilitas orang ataupun barang eksisting dan mobilisasi/aksesibilitas orang ataupun barang akibat bangkitan dan tarikan perjalanan. Peningkatan mobilisasi/aksesibilitas orang ataupun barang ini sudah menjadi masalah utama yang terjadi di Kota Bogor dan sekarang sudah terjadi di Sukabumi dan Bandung. Solusi dari permasalahan tersebut ialah JalanTol Ciranjang – Padalarang.
  • 3. PENDAHULUAN Dengan meningkatnya wilayah-wilayah yang menjadi pilihan destinasi maka akan sejalan dengan meningkatnya mobilisasi/aksesibilitas orang ataupun barang eksisting dan mobilisasi/aksesibilitas orang ataupun barang akibat bangkitan dan tarikan perjalanan. Peningkatan mobilisasi/aksesibilitas orang ataupun barang ini sudah menjadi masalah utama yang terjadi di Kota Bogor dan sekarang sudah terjadi di Sukabumi dan Bandung. Untuk mengatasi masalah tersebut, pembangunan JalanTol Ciranjang-Padalarang dapat menjadi solusinya.
  • 4. TUJUAN PEKERJAAN  Melakukan penyusunan ROW Plan berdasarkan hasil rencanaTeknik Awal;  Melakukan penyusunan Laporan DED;  Menyusun Dokumen Pelelangan termasuk Daftar Kuantitas Harga yang mengakomodasi kebutuhan pelaksanaan konstruksi jalan tol di lapangan;  Melakukan penyusunan Manual Pemeliharaan dan Manual Operasional;  Melakukan pendampingan dan memberikan penjelasan presentasi bila dibutuhkan kepada Pengguna Jawa atau instansi terkait lainnya hingga didapatkan Persetujuan dan Pengesahan DED dari Badan Pengatur JalanTol (BPJT); serta  Melakukan penyusunan Sistem Manajemen serta Standard Operation Procedure (SOP) Pengoperasian dan Pemeliharaan JalanTol.
  • 5. TAHAPAN KEGIATAN 1. Persiapan dan Mobilisasi; 2. Penyusunan Rencana Kerja Terinci; 3. Pengumpulan Data Sekunder; 4. Survei Pendahuluan; 5. Penyusunan Kriteria Desain; 6. Survei Lapangan; 7. Analisis dan PerencanaanTeknik; 8. Penyusunan RencanaTeknik Akhir (DED); 9. Penyusunan Dokumen Pelelangan Pekerjaan Konstruksi; 10. Pendampingan Persetujuan Detailed Engineering Design; 11. Penyusunan Dokumen Sistem Manajemen serta Standard Operation Procedure (SOP) Pengoperasian dan Pemeliharaan JalanTol; serta 12. Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pekerjaan.
  • 6. DATATEKNIS JALAN TOL PADALARANG-CIRANJANG  PanjangTotal : + 27.8 Km  Interchange : 2 Interchange (Ic. Ciranjang dan Ic. Rajamandala) 1 Junction (Cipularang + Sta.111+000)  Kecepatan rencana : 80 Km/jam  Jumlah lajur : 4 Lajur x 2 Arah (Initial Stage)  : 6 Lajur x 2 Arah (Final Stage)  Lebar lajur : 3.6 meter  Lebar bahu luar : 3.0 meter  Lebar bahu dalam : 1.5 meter  Lebar median : 3.80 meter (Termasuk Bahu Dalam) •6
  • 7. 7 KRITERIA DESAIN JALAN UTAMA KRITERIA DESAIN OF JALAN AKSES
  • 8. 8 KRITERIA DESAIN JALAN RAMP KRITERIA DESAIN JALAN NONTOL
  • 9. 9 DESAIN KRITERIA RAMPTERMINAL No. Uraian Satuan Usulan Kriteria Desain Sumber/ Referensi (*) 1 Kecepatan Rencana Jalan Tol Km/jam 80 No.2 2 Ketentuan untuk Jalan Tol • Jari-jari tikungan minimum M 110/700 No. 2 • Jari-jari lengkung vertikal minimum standar/khusus • Cembung M 12.000/6.000 No.10 • Cekung M 8.000/4.000 No.2 • Landai maksimum % 4,00 No.2 3. Jalur perlambatan, Normal • Panjang jalur perlambatan M 80 No.2 • Panjang taper M 50 No.2 4 Jalur percepatan, Normal • Panjang jalur percepatan M 50 No.2 • Panjang taper M 50 No.2 * Sumber: mengacu ke halaman 1-1 Standar Acuan
  • 10. 10 TIPIKAL POTONGAN MELINTANG L JALAN C TIPIKAL POTONGAN MELINTANG JALAN UTAMA (INITIAL STAGE-TIMBUNAN)
  • 11. 11 ( 2 LAJUR, 2 ARAH ) TIPIKAL POTONGAN MELINTANG AKSES ( 1 LAJUR, 1 ARAH ) TIPIKAL POTONGAN MELINTANG AKSES
  • 12. 12 ( 1 LAJUR, 1 ARAH ) TIPIKAL POTONGAN MELINTANG RAMP 2 LAJUR, 2 ARAH TIPIKAL POTONGAN MELINTANG RAMP
  • 13. 13 SALURAN SALURAN SALURAN SALURAN TIPIKAL JALAN NASIONAL/PROPINSI SALURAN SALURAN TIPIKAL JALAN KABUPATEN TIPIKAL JALAN DESA /FRONTAGE
  • 14. RENCANA RUTE JALANTOL CIRANJANG -PADALARANG •14
  • 16. PROFILE MAINROAD CIRANJANG - PADALARANG 16
  • 18. ALTERNATIF TERPILIH (TEMUAN SEPANJANG RUTE)
  • 22. ALTERNATIF LAIN : REVIEW BASIC DESIGNTAHUN 2012
  • 25. 25 KETERANGAN PETA ZONA KERENTANAN GERAKANTANAH  Zona kerentananTanah Sangat Rendah (Zone of very low susceptibility to landside)  Daerah yang mempunyai tingkat kerentanan sangat rendah untuk terkena gerakan tanah. Pada zona ini jarang atau hampir tidak pernah terjadi gerakan tanah, baik gerakan tanah lama maupun gerakan tanah baru, kecuali pada daerah yang tidak luas pada tebing sungai. Merupakan daerah yang relatif datar sampai landai dengan kemiringan lereng lebih kecil dari 15% (8,5°) dan lereng tidak dibentuk oleh endapan gerakan tanah, bahan timbunan atau lempung yang bersifat plastis atau mengembang.  Zona kerentananTanah Rendah (Zone of low susceptibility to landside)  Daerah yang mempunyai tingkat kerentanan rendah untuk terkena gerakan tanah. Umumnya pada zona ini jarang terjadi gerakan tanah jika tidak mengalami gangguan pada lereng, dan jika terdapat gerakan tanah lama, lereng telah mantap kembali. Gerakan tanah berdimensi kecil mungkin dapat terjadi, terutama pada tebing lembah (alur) sungai. Kisaran kemiringan lereng mulai dari landai (5-15%) sampai sangat terjal (50-70%), tergantung pada kondisi sifat fisik dan kereknikan batuan dan tanah pembentuk lereng. Pada lereng terjal umumnya dibentuk oleh tanah pelapukan yang tipis dan vegetasi penutup baik, umumnya berupa hutan atau perkebunan.  Zona kerentananTanah Menengah (Zone of moderate susceptibility to landside)  Daerah yang mempunyai tingkat kerentanan menengah untuk terkena gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Gerakan tanah lama dapat aktif kembali akibat curah hujan yang tinggi dan erosi kuat. Kisaran kemiringan lereng mulai dari landai (5-15%) sampai curam hingga hampir tegak (>70%), tergantung pada kondisi sifat fisik dan keteknikan batuan dan tanah pelapukan pembentuk lereng. Kondisi vegetasi penutup umumnya kurang sampai sangat jarang.  Zona kerentananTanahTinggi (Zone of high susceptibility to landside)  Daerah yang mempunyai tingkat kerentanan tinggi untuk terkena gerakan tanah. Pada zona sering terjadi gerakan tanah, sedangkan gerakan tanah lama dan gerakan tanah baru masih aktif bergerak, akibat curah hujan yang tinggi dan erosi yang kuat. Kisaran kemiringan lereng mulai dari agak terjal (30-50%) hingga hampir tegak (>70%) tergantung pada kondisi sifat fisik dan keteknikan batuan dan tanah pelapukan pembentuk lereng. Kondisi vegetasi penutup umumnya sangat kurang.