2. Logam merupakan toksikan yang unik.
Umumnya ditemukan dalam bentuk persenyawaan dengan unsur lain, sangat
jarang yang ditemukan dalam elemen tunggal.
Dalam badan perairan, logam pada umumnya berada dalam bentuk ion-ion, baik
sebagai pasangan ion ataupun dalam bentuk ion-ion tunggal.
Logam berat menunjuk pada logam yang mempunyai berat jenis
lebih tinggi dari 5 atau 6 g/cm3.
Namun pada kenyataannya dimasukkan pula unsur-unsur metaloid yang
mempunyai sifat berbahaya seperti logam berat, contohnya
As, Cd. Cr, Cu, Pb, Hg, Ni, dan Zn.
3. Secara umum logam berat telah digunakan secara luas
terutama dalam bidang kimia dan industri.
Menurut Palar (1994), secara umum logam berat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. memiliki kemampuan yang baik sebagai penghantar daya listrik (konduktor)
b. memiliki rapat massa yang tinggi.
c. Dapat membentuk alloy dengan logam lainnya
d. Untuk logam yang padat dapat ditempa dan dibentuk
Limbah Logam Berat atau heavy metal
termasuk golongan limbah B3.
4. Logam berat biasanya sangat sedikit dalam air,
secara ilmiah kurang dari 1 g/L.
Kelarutan dari unsur-unsur logam dan logam berat dalam badan air dikontrol oleh :
(1) pH badan air,
(2) jenis dan konsentrasi logam dan khelat
(3) keadaan komponen mineral teroksida dan sistem berlingkungan redoks.
5. Logam berat yang dilimpahkan ke perairan, baik di sungai ataupun laut
akan dipindahkan dari badan airnya melalui beberapa proses yaitu :
pengendapan, adsorbsi dan absorbsi
oleh organisme perairan.
Logam berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan
mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen sehingga
kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi dibandingkan dalam
air.
6. Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat ini dapat dibagi
dalam 2 jenis, yaitu:
Jenis pertama: Logam Berat Esensial
di mana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh
organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat
menimbulkan efek racun.
Contoh: Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya.
Jenis kedua: Logam Berat Tidak Esensial (beracun),
di mana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui
manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr
dan lain-lain.
7. Pencemaran logam berat ini menimbulkan berbagai permasalahan
diantaranya:
1. Berhubungan dengan estetika (perubahan bau, warna dan rasa air),
2. Berbahaya bagi kehidupan tanaman dan binatang,
3. Berbahaya bagi kesehatan manusia,
4. Menyebabkan kerusakan pada ekosistem.
Logam berat ini dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia
tergantung pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh.
Daya racun yang dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim,
sehingga proses metabolisme tubuh terputus.
Logam berat juga bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen, teratogen
atau karsinogen bagi manusia.
8. Upaya penanganan pencemaran logam berat sebenarnya dapat dilakukan
dengan menggunakan proses kimiawi.
Seperti penambahan senyawa kimia tertentu untuk proses pemisahan ion
logam berat atau dengan resin penukar ion, serta beberapa metode lainnya
seperti penyerapan menggunakan karbon aktif, electrodialysis,
ultrafiltrasi, teknologi AOP, reduksi fotokatalitik, dan reverse osmosis.
Namun proses ini
relatif mahal dan cenderung menimbulkan permasalahan baru,
yaitu akumulasi senyawa tersebut dalam sedimen dan organisme akuatik
(perairan).
9. Altenatif lainnya
1. Penanganan dengan mikroorganisme atau mikroba (bioakumulasi,
bioremediasi, bioremoval)
2. Aplikasi Biosorpsi