SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
KELOMPOK 2
DAUR NITROGREN & FOSFOR
P E N G E T A H U A N L I N G K U N G A N
KELOMPOK 2
RIVA AZATRI 1310941031
GUSPA RIANI 1310941034
RHANDA DIAN TFR 1310942005
FATILLA HUDAWATY 1310942017
FEBBI HERDIANI 1310942021
FITRI RAHMATESA 1410942006
SRI AYU MEIRENI 1410942007
NYAK NISA UL KHAIRANI 1410942013
SUCI WULANDARI 1410942031
Daur Nitrogen
Kegiatan manusia yang mempengaruhi laju dan
keseimbangan daur N adalah:
1 Penggunaan pupuk
Pembakaran hutan 2
3 Pencemaran (NOX)
Daur Nitrogen
Daur Nitrogen
Mikroorganisme yang terlibat dalam daur nitrogen:
Nitrosomonas
Mengubah amonium menjadi nitrit
Nitrobacter
Mengubah nitrit menjadi nitrat
Rhizobium, Azotobakter, Clostridium
Menambat nitrogen dari udara
Anabaena, Nostoc
Alga hijau biru pengikat nitrogen
Rhodospirillum
Bakteri ungu pengikat nitrogen
Daur Fosfor
 Daur fosfor tidak melalui komponen atmosfer
 Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion
fosfat yang terdapat dalam bebatuan
 Fosfor dibutuhkan dalam bentuk ATP
(Adenosin Tri Fosfat) sebagai sumber energi
untuk metabolisme sel semua makhluk hidup
Daur Fosfor
THANK YOU

More Related Content

More from Nyak Nisa Ul Khairani

Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas PadangHasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas PadangNyak Nisa Ul Khairani
 
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangStudi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangNyak Nisa Ul Khairani
 
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)Nyak Nisa Ul Khairani
 
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)Nyak Nisa Ul Khairani
 
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)Nyak Nisa Ul Khairani
 
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)Nyak Nisa Ul Khairani
 
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)Nyak Nisa Ul Khairani
 
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaSummary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaNyak Nisa Ul Khairani
 
Summary Ch. 7,8,9,10 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Ch. 7,8,9,10 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaSummary Ch. 7,8,9,10 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Ch. 7,8,9,10 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaNyak Nisa Ul Khairani
 

More from Nyak Nisa Ul Khairani (20)

Studi Kasus PBI Limbah Cair
Studi Kasus PBI Limbah CairStudi Kasus PBI Limbah Cair
Studi Kasus PBI Limbah Cair
 
Peraturan APKU di Jepang
Peraturan APKU di JepangPeraturan APKU di Jepang
Peraturan APKU di Jepang
 
Pengolahan Logam Berat
Pengolahan Logam BeratPengolahan Logam Berat
Pengolahan Logam Berat
 
Reservoir
ReservoirReservoir
Reservoir
 
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas PadangHasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
 
Komposter Anaerob
Komposter AnaerobKomposter Anaerob
Komposter Anaerob
 
Gasifikasi, Kombusi, Pirolisis
Gasifikasi, Kombusi, PirolisisGasifikasi, Kombusi, Pirolisis
Gasifikasi, Kombusi, Pirolisis
 
Desain TPST Skala Kawasan
Desain TPST Skala KawasanDesain TPST Skala Kawasan
Desain TPST Skala Kawasan
 
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangStudi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
 
Tugas APKU: Diskusi Meteorologi
Tugas APKU: Diskusi MeteorologiTugas APKU: Diskusi Meteorologi
Tugas APKU: Diskusi Meteorologi
 
Tugas APKU: Metodologi Stabilitas
Tugas APKU: Metodologi StabilitasTugas APKU: Metodologi Stabilitas
Tugas APKU: Metodologi Stabilitas
 
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
 
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
 
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
 
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
 
Aliran Kritis
Aliran KritisAliran Kritis
Aliran Kritis
 
Septic Tank & Constructed Wetland
Septic Tank & Constructed WetlandSeptic Tank & Constructed Wetland
Septic Tank & Constructed Wetland
 
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
 
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaSummary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
 
Summary Ch. 7,8,9,10 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Ch. 7,8,9,10 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaSummary Ch. 7,8,9,10 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Ch. 7,8,9,10 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
 

Daur Nitrogen & Fosfor

  • 1. KELOMPOK 2 DAUR NITROGREN & FOSFOR P E N G E T A H U A N L I N G K U N G A N
  • 2. KELOMPOK 2 RIVA AZATRI 1310941031 GUSPA RIANI 1310941034 RHANDA DIAN TFR 1310942005 FATILLA HUDAWATY 1310942017 FEBBI HERDIANI 1310942021 FITRI RAHMATESA 1410942006 SRI AYU MEIRENI 1410942007 NYAK NISA UL KHAIRANI 1410942013 SUCI WULANDARI 1410942031
  • 3. Daur Nitrogen Kegiatan manusia yang mempengaruhi laju dan keseimbangan daur N adalah: 1 Penggunaan pupuk Pembakaran hutan 2 3 Pencemaran (NOX)
  • 5. Daur Nitrogen Mikroorganisme yang terlibat dalam daur nitrogen: Nitrosomonas Mengubah amonium menjadi nitrit Nitrobacter Mengubah nitrit menjadi nitrat Rhizobium, Azotobakter, Clostridium Menambat nitrogen dari udara Anabaena, Nostoc Alga hijau biru pengikat nitrogen Rhodospirillum Bakteri ungu pengikat nitrogen
  • 6. Daur Fosfor  Daur fosfor tidak melalui komponen atmosfer  Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat yang terdapat dalam bebatuan  Fosfor dibutuhkan dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat) sebagai sumber energi untuk metabolisme sel semua makhluk hidup

Editor's Notes

  1. Air memiliki kemampuan untuk melakukan pembersihan secara alami akan partikel – pertikel yang masuk ke dalamnya melalui proses penguraian yang dibantu oleh bakteri. Namun, senyawa – senyawa pencemar kini yang masuk ke dalam perairan jumlahnya lebih dari ambang batas kemampuan air itu sendiri. Sehingga, air tidak mampu mempertahankan kualitasnya oleh zat – zat pencemar. 
  2. Air memiliki kemampuan untuk melakukan pembersihan secara alami akan partikel – pertikel yang masuk ke dalamnya melalui proses penguraian yang dibantu oleh bakteri. Namun, senyawa – senyawa pencemar kini yang masuk ke dalam perairan jumlahnya lebih dari ambang batas kemampuan air itu sendiri. Sehingga, air tidak mampu mempertahankan kualitasnya oleh zat – zat pencemar. 
  3. Air memiliki kemampuan untuk melakukan pembersihan secara alami akan partikel – pertikel yang masuk ke dalamnya melalui proses penguraian yang dibantu oleh bakteri. Namun, senyawa – senyawa pencemar kini yang masuk ke dalam perairan jumlahnya lebih dari ambang batas kemampuan air itu sendiri. Sehingga, air tidak mampu mempertahankan kualitasnya oleh zat – zat pencemar.