1. 1
Analisis mengenai dampak lingkungan
terhadap pembangunan
irigasi/bendungan
Nama kelompok 2:
Abraham totonafo gea (13101121)
Pandu w Simarmata (13101124)
Faber Manullang (13101128)
Sriwadi Hasugian (13101122)
Alex Marbun
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapakan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
waktunya.
Tidak lupa kami ucapakan terima kasih kepada dosen yang
mengajar mata kuliah analisis mengenai dampak lingkungan ini
yaitu :Bapak Ir.Ali Akbar,yang telah memberikan tugas ini
sehingga kami dapat belajar dari tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan tugas ini masih
banyak kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari
itu kami sangat pengharapkan adanya kritik dan saran dari
pembaca, sehingga kami bisa memperbaikinya dilain waktu.
2
3. Daftar isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
BAB II : PEMBAHASAN
A. IDENTIFIKASI DAMPAK
B. URAIAN KEGIATAN
C. IDENTIFIKASI DAMPAK YANG TELAH DAN AKAN
TERJADI
D. MATRIKS
BAB III : PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
3
4. BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
4
Pembangunan pada sector pertanian dilakukan oleh pemerintah
dengan jalan mengoptimalisasikan pemanfaatan sumberdaya
lahan dan peningkatan ketersediaan lahan yang dapat di olah
untuk kegiatan pertanian. Usaha ini ditempuh, karena adanya
kecendrungan penurunan jumlah lahan produktif yang telah ada
dan berobahnya status pemanfaatan lahan untuk keperluan lain.
Sementara itu bahan pangan semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk.
Salah satu usaha yang dilakukan adalah melalui ekstensifikasi
pertanian yakni dengan meningkatkan fungsi lahan yang telah
ada dan usaha mencetak sawah baru serta dengan melengkapi
prasarana system pengairan pertanian. Untuk itu dilakukan
usaha pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang dapat
menjamin tersedianya air pertanian dan terairinya lahan kering
yang selama ini belum termanfaat.
5. Salah satu daerah irigasi yang telah dibangun didaerah Tk.II Kabupaten Pesisir Selatan adalah
Daerah Irigasi Batang Indrapura. Daerah Irigasi ini telah dibangun semenjak tahun 1980, yang
telah mempunyai bendung sepanjang 51 m dengan jembatan inspeksi diatasnya yang dapat
menghubungkan daerah dikiri kanan bendung . Sejak itu, secara berangsur-angsur bendung
ini telah dilengkapi dengan jaringan utama /sekunder dan jaringan tersier berikut bangunan
serta jalan inspeksi dan juga saluran pembuang/drainase dan perpanjangan jalan inspeksi.
Sesuai dengan perencanaan, bending ini direncanakan dapat mengairi lahan seluas 6,018 ha.
Namun dari kondisi saat ini, baru seluas 1,840 ha yang dapat terairi. Masalah yang dihadapi
dalam pengoperasian bending dan jaringan ini adalah masih belum sepenuhnya saluran yang
ada dapat mengaliri air dari bendung. Keadaan ini disebabkan oleh kondisi saluran yang ada
masih memerlukan bangunan-bangunan pelengkap lainnya. Disamping itu belum adanya
jaringan sekunder dan jaringan tersier lainnya yang dapat mencapai lahan yang lain dalam
daerah irigasi yang dimaksud baik lahan yang telah menjadi sawah maupun lahan yang akan
dicetak sawah baru.
Dengan memperhatikan keadaan diatas, maka pihak proyek melalui Dinas Pengairan
Departemen pekerjaan Umum. Memandang perlu melakukan usaha rehabilitasi jaringan yang
telah ada dan pembangunan saluran baru guna untuk memperlancar pendistribusian air,
sehingga dapat memenuhi sasaran, sesuai dengan perencanaan awal.
Mengingat setiap kegiatan pembangunan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan,
baik berupa dampak positif yang menguntungkan maupun dampak negative yang dapat
menurunkan kualitas lingkungan, maka terhadap kegiatan pembangunan dan pengoperasian
jaringan irigasi batang indrapura, diperlakukan suatu studi Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL).
5
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. IDENTIFIKASI DAMPAK
Ø Rencana Pengelolaan Lingkungan ( RKL )
Rencana pengelolan lingkungan dimaksudkan untuk mencegah, menangggulangi dan
mengendalikan dampak penting yang bersifat negatif serta upaya untuk meningkatkan dampak yang
bersifat positif yang timbul dalam ruang dan kurun waktu tertentu.
1. Tahap Pra Konstruksi
a. Survei dan Investigasi
· Dampak penting yang akan dikelola
Keresahan masyarakat akibat informasi yang tidak jelas dan khawatir kehilangan sebagian hak milik
tanah.
· Komponen yang terkena dampak
Masyarakat setempat yang tanahnya terpakai untuk pembangunan saluran irigasi.
· Tujuan pengelolaan lingkungan
Mengurangi keresahan masyarakat / pemilik tanah yang terkena pembangunan saluran irigasi.
· Tolok ukur
Tingkat keresahan masyarakat
· Upaya Pengelolaan lingkungan
Penyuluhan kepada masyarakat mengenai rencana pembangunan irigasi.
· Lokasi pengelolaan
Pemukiman penduduk yang berada di sekitar pembangunan irigasi.
6
7. GAMBAR SEBUAH IRIGASI DI AREAL PERSAWAHAN
pembangunan irigasi
Manfaat Langsung
produktivitas
sawah meningkat
Manfaat Tdk
Langsung
sarana rekreasi
sarana budidaya
ikan
7
8. 8
b. Pembebasan lahan
· Dampak penting yang dikelola
Kekhawatiran masyarakat akan kehilangan sebagian hak
milik atas tanahnya dan kehilangan pepohonan produktif
akibat penebangan.
· Komponen lingkungan yang terkena dampak
Masyarakat setempat yang tanahnya terkena pembebasan
tanah.
· Tujuan pengelolan lingkungan
Mengurangi dan mencegah keresahan masyarakat pemilik
tanah yang terkena saluran irigasi.
· Tolok ukur
Tingkat keresahan masyarakat.
9. Kerja Bakti Membersihkan Saluran Irigasi
Salah satu jenis pemanfaatan sumber air adalah untuk irigasi.
Mengingat Indonesia adalah Negara agraris dengan tanaman dan
makanan utama penduduknya adalah beras, maka peran irigasi sebagai
penghasil utama beras menduduki posisi penting. Irigasi memerlukan
investasi yang besar untuk pembangunan sarana dan prasarana,
pengoperasian dan pemeliharaan. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengelolaan yang baik, benar, dan tepat sehingga pemakaian air untuk
irigasi dapat seoptimal mungkin.
9
10. · Tujuan pengelolaan lingkungan
Pengelolaan lingkungan ini untuk mencegah terjadinya
penurunan kualitas udara serta kerusakan komponen
biologis.
· Upaya pengelolaan lingkungan
Mobilisasi alat berat dan material bangunan dilakukan
pada waktu tertentu untuk menguragi penurunan kualitas
udara pada sepanjang jalan yang dilewati.
· Lokasi pengelolaan lingkungan
Sepanjang jalan yang dilewat i kendaraan yang
mengangkut material dan alat berat.
10
11. b Pembersihan dan pembukaan lahan
· Dampak penting yang dikelola
Gangguan pada sumber daya lahan dan sumberdaya biologi serta gangguan
pada lingkungan social ekonomi dan social budaya penduduk setempat.
· Komponen lingkungan yang terkena dampak
Penduduk dan flora yang ada di daerah pembersihan dan pembukaan lahan.
· Tolok ukur
Produktifitas flora dan pendapatan penduduk.
· Tujuan pengelolaan lingkungan
Mencegah terjadinya erosi pada lahan yang akan dibuka dan mencegah
terjadinya pengurangan pendapatan penduduk.
· Upaya pengelolaan lingkungan
Memberikan ganti rugi kepada penduduk yang pepohonannya ditebang akibat
pembersihan dan pembukaan lahan. Menganjurkan penduduk untuk
menanam tanaman produkitf pengganti.
· Lokasi pengelolaan lingkungan
Di daerah sekitar salura irigasi
11
12. 12
c Pekerjaan galian di badan sungai dan saluran
Dampak penting yang dikelola
Menurunnya kestabilan lahan terutama pada daerah bekas galian. Keadaan
ini akan
menyebabkan terjadinya erosi dan longsor pada badan sungai.
· Komponen lingkungan yang terkena dampak
Sumberdaya air, flora dan hewan air sekitar bendungan.
· Tolok ukur
Kualitas air, flora dan hewan air sekitar.
· Tujuan pengelolaan lingkungan
Mencegah penurunan kualitas air dan rusaknya berbagai flora serta hewan air
yang biasa hidup di sungai.
· Upaya pengelolaan lingkungan
Melakukan pemantauan biologis di sekitar badan sungai dan saluran.
· Lokasi pengelolaan lingkungan
Di sekitar badan saluran sungai dan saluran
13. 13
C. IDENTIFIKASI DAMPAK YANG TELAH DAN AKAN TERJADI
Untuk menentukan dampak yang telah dan akan ditimbulkan dari kegiatan pembangunan
jaringan irigasi ini, maka dilakukan identifikasi dampak dengan menggunakan pendekatan studi.
Jaringan irigasi batang indrapura telah dibangun sejak tahun 1988. Proses pembangunan
jaringan ini melalui beberapa tahap penyelesaian sesuai dengan alokasi dana yang tersedia
(multy years). Saat studi dilaksanakan, jaringan ini telah mempunyai bendung sepanjang 51 m
dan saluran induk serta saluran pembagi, dan baru dapat mengairi lahan seluas 1.840 ha.
Sementara itu lahan yang dapat diairi adalah 3.330 ha. Untuk mencapai target mengairi lahan
sesuai dengan kapasitas bendung yang telah dibangun, maka akan dilakukan usaha-usaha:
- Pembangunan jaringan tersier seluas 1.604 ha
- Pembuatan saluran drainase
- Penambahan bangunan pelengkap pada jaringan utama
- Penambahan fasilitas penunjang
- Disamping itu juga akan dibangun tanggul banjir sepanjang 10,40 km.
Berdasarkan hasil identifikasi terhadap dampak yang ditimbulkan dari rencana kegiatan, diketahui
akibat pembangunan jaringan irigasi batang indrapura, telah dan akan menimbulkan dampak
terhadap lingkungan.
14. 14
BAB III
PENUTUP
• A. KESIMPULAN
Kegiatan yang dilakukan pada pembangunan irigasi
dan bendungan adalah sebagai berikut :
Tahap pra-kontruksi
Pada tahap ini dilakukan penyelidikan lapangan
guna untuk menentukan kelayakan teknis dan
kelayakan ekonomis yang telah menghasilkan
kerangka acuan, teknis pelaksanaan proyek
dengan anggaran pembiayaannya, penentuan
lokasi, pengukuran secara detail dan penentuan
desain. Kemudian pembebasan lahan yang terkena
rencana kegiatan.
16. 16
. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan konstruksi merupakan kegiatan dilokasi bendung dan
saluran. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi kegiatan :
- Dilokasi bendung
Pekerjaan dilokasi bendung b meliputi pekerjaan :
ü Pengeringan lokasi kegiatan
ü Pekerjaan galian dibadan sungai dan saluran
ü Pembuatan bendung dan bangunan pelengkap
ü Mobilitas material bangunan
- Disaluran pembawa dan pembuang
ü Pengerukan dan penggalian saluran pembawa
ü Penggerukan/penggalian saluran pembuang, meliputi penggerukan tanah
untuk keperluan saluran pembuang
ü Pembuangan tanah galian disekitar lokasi kegiatan
17. 17
c. Tahap pasca kontruksi
Kegiatan pada tahap ini adalah operasional dan pemeliharaan terhadap
pembangunan irigasi dengan saluran induk indrapura kanan dan kiri
dengan panjang 15 km, panjang saluran sekunder 45 km, panjang
saluran tersier 14,173 km dan dengan saluran-saluran draenase pada
daerah irigasi indrapura yang mengalir kesungai dengan panjang 54,073
km, yang meliputi pada 11 desa dalam kecamatan pancung soal.
Untuk pengoperasian dan pemeliharaan dilaksanakan oleh instansi dan
personil yang telah ditunjuk yang dalam hal ini Dinas PU Sub Dinas
Pengairan, kantor pengamat pengairan wilayah V cab. Dinas pengairan
pesisir selatan dn petani pemakai air (P3A). sarana penunjang untuk
realisasi tahap kegiatan ini, telah diatur dan ditetapkan dalam rencana
anggaran biaya tahun anggaran 1992/1993.
Sebagai tujuan dari pada pemeliharaan adalah untuk tetap
mempertahankan umur ekonomis proyek selama 40 tahun dan optimasi
irigasi semaksimal dan seefisien mungkin.
18. 18
B. SARAN
- Lakukan identifikasi dampak yang telah
terjadi maupun yang akan terjadi
- Usahakan melakukan pemantauan
daerah terlebih dahulu sebelum melakukan
pembangunan, apakah layak atau tidak
didirikan
- Usahakan dalam pembangunan tidak
akan merugikan masyarakat