SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
Sanitasi.Net
Sistem Pengolahan Air Limbah
Secara Fisik
Modul D:
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Pelatihan Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Limbah Terpusat (SPAL-T)
Juli, 2015
Rentek-D4
Sanitasi.Net
Sanitasi.Net
Sistem Pengolahan Air Limbah
• Pengolahan fisik hanya menggunakan proses secara fisik
sebagai variabel pertimbangan untuk rekayasa pemisahan dari
air dengan polutan atau zat –zat pencemar yang ada di dalam
air limbah.
• Tujuan pengolahan fisik adalah memisahkan zat yang tidak
diperlukan dari dalam air tanpa menggunakan reaksi kimia dan
reaksi biokimia.
Sanitasi.Net
Tahapan Pengolahan Secara Fisik
Pengapungan Penyaringan Pengendapan
Sanitasi.Net
Tahapan Pengolahan Secara Fisik (1)
1. Pengapungan (flotation) adalah proses memisahkan zat
padat tersuspensi atau dapat berupa cairan dari air limbah
dengan cara menaikkannya ke atas permukaan air limbah
akibat berat jenis yang lebih kecil dari air limbahnya.
– Pemisahan akan lebih efektif apabila dilakukan penambahan gelembung-
gelembung gas ke dalam fase cair, dimana gelembung tersebut akan
melekat pada zat padat tersuspensi dan mendorongnya naik ke
permukaan.
– Bahan yang dapat dipisahkan misalnya minyak dan lemak.
Sanitasi.Net
Tahapan Pengolahan Secara Fisik (1)
– Parameter desain yang utama untuk pengolahan ini adalah kecepatan
mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak
pengendap.
– Kelebihan proses pengolahan fisik adalah mengurangi penggunaan
energi yang dapat berpengaruh terhadap pengurangan biaya operasi
dan peralatan, mengurangi beban pengolahan, dan mengurangi resiko
rusaknya peralatan.
– Kelemahan pengolahan fisik adalah pengolahan ini hanya dapat
diterapkan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi, sedangkan
pencemar yang masih berupa zat terlarut tidak dapat diolah. Selain itu,
hasil yang akan dicapai sangat terbatas dan memerlukan waktu yang
cukup lama.
Sanitasi.Net
Tahapan Pengolahan Secara Fisik (2)
2. Penyaringan
– Tujuan penyaringan (screening) adalah memisahkan kotoran-
kotoran yang berupa zat padat kasar dan berukuran relative
besar yang ada dalam air limbah.
– Saringan dapat berupa kawat-kawat, kisi-kisi, kawat kasar,
maupun plat berlubang.
Sanitasi.Net
Tahapan Pengolahan Secara Fisik (3)
3. Pengendapan
– Pengendapan (sedimentation) adalah proses memisahkan zat
padat tersuspensi dari air limbah dengan cara
mengendapkannya.
– Proses pengendapan terjadi akibat gaya beratnya
sendiri (gaya gravitasi).
– Operasi ini sering dipakai untuk memisahkan
pasir (dalam grit chamber), dan polutan
tersuspen di (dalam bak pengendap I dan
bak pengendap II).
Sanitasi.Net
UNIT PENGOLAHAN FISIK
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Sanitasi.Net
Unit Pengolahan Fisik
1. Sumur Pengumpul
2. Saringan Sampah (Screen)
3. Bak Penangkap Pasir (Grit chamber)
4. Bak Pengendap I (Primary Sedimentation)
5. Bak Pengendap II (Clarifier)
Sanitasi.Net
SUMUR PENGUMPUL
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Sanitasi.Net
Sumur Pengumpul
• Sumur pengumpul merupakan salah satu bangunan pengolahan
pendahuluan dalam perencanaan bangunan pengolahan air
limbah.
• Sumur pengumpul dilengkapi dengan pompa yang berfungsi
untuk memompakan air limbah ke instalasi pengolahan air
limbah.
• Fungsi sumur pengumpul ini adalah untuk menampung air
limbah dari saluran air limbah (intercepting sewer) yang
kedalamannya berada di bawah permukaan instalasi
pengolahan air limbah.
Sanitasi.Net
Sumur Pengumpul
• Sumur pengumpul dapat dilengkapi dengan bak penangkap
lemak (oil and grease) sebelum air limbah masuk ke dalam
sumur untuk menyaring minyak dan lemak yang mungkin
masuk ke dalam sumur.
• Kriteria desain untuk sumur pengumpul yang penting adalah
waktu detensi.
• Waktu detensi air limbah berada dalam sumur tidak boleh
lebih dari 10 menit. Hal ini untuk menghindari terjadinya
pengendapan dalam sumur.
Sanitasi.Net
Jenis Sumur Pengumpul
• Sumur Basah
– Menggunakan pompa submersible atau suspended / motor yang
terpasang di atas level muka air di dalam sumur basah, sedangkan
bagian pompa terendam.
• Sumur Kering
– Menggunakan salah satu dari self-priming / suction lift centrifugal pump
atau pompa sumur kering/ pompa dipasang dalam kompartemen yang
terpisah dengan air yang diisap.
Sanitasi.Net
Sumur Pengumpul
Sanitasi.Net
SARINGAN SAMPAH
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Sanitasi.Net
Saringan Sampah (Screen)
• Saringan sampah atau screen berfungsi untuk memisahkan zat
padat kasar atau yang berukuran besar (seperti plastik, kertas,
dedaunan, dan lain- lain) dari air limbah.
• Saringan dilengkapi dengan kawat – kawat, kisi- kisi, maupun
plat berlubang untuk menghalangi padatan yang berukuran
besar masuk ke dalam pengolahan air limbah.
• Saringan yang biasa digunakan dalam air limbah memiliki
beberapa kriteria.
Sanitasi.Net
Persyaratan Teknis Saringan Air Limbah
Faktor Desain
Pembersihan
Cara Manual
Pembersihan
dengan Alat
Mekanik
Kecepatan aliran lewat celah (m/dt 0,3 – 0,6 0,6 – 1
Ukuran penampang batang
Lebar (mm) 4 – 8 8 – 10
Tebal (mm) 25 – 50 50 – 75
Jarak bersih dua batang (mm) 25 – 75 10 – 50
Kemiringan thd. Horizontal (derajat) 45 – 60 75 – 85
Kehilangan tekanan lewat celah (mm) 150 150
Kehilangan tekanan Max.(cloging) (mm)
800 800
Sanitasi.Net
Skematik Saringan Sampah (Screen)
Sanitasi.Net
BAK PENANGKAP PASIR
(GRIT CHAMBER)
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Sanitasi.Net
Bak Penangkap Pasir (Grit Chamber)
• Sarana ini diperlukan untuk memisahkan kandungan pasir dari
aliran air limbah, sehingga pada tahap berikutnya bahan/
material lain didalam aliran air limbah tersebut akan diproses
dengan pengolahan biologi.
– Kunci dari pemisahan ini adalah mengendapkan pasir pada pada
kecepatan horizontal, dan pasir akan mengendap.
• Kecepatan aliran dalam Grit chamber diatur sedemikian rupa
sehingga yang diendapkan hanya pasir yang relative mempunyai
spesifik grafiti yang lebih berat dari partikel lain.
– Tetapi kecepatan tersebut tidak telalu pelan sehingga bahan-bahan lain
(organik) selain pasir ikut mengendap.
– Pengaturan kecepatan tersebut berlaku pada kondisi flow minimum
maupun maksimum.
Sanitasi.Net
Bak Penangkap Pasir (Grit Chamber)
• Grit chamber dibagi menjadi dua kompartemen atau lebih,
untuk aliran minimum bekerja hanya satu kompartemen dan
maksimum bekerja keduanya,
• Penampang melintang Grit chamber tersebut dibuat mendekati
bentuk parabola untuk mengakomodasi setiap perubahan
debit dengan kecepatan konstant.
• Melengkapi Grit chamber dengan pengatur aliran yang disebut
control flume, yang dipasang diujung aliran.
Sanitasi.Net
Faktor Desain untuk Grit chamber
Faktor Rencana Kriteria Keterangan
Dimensi
Kedalaman, m
Panjang, m
Lebar, m
Rasio lebar/dalam
Rasio panjang/lebar
2 – 5
7,5 – 20
2,5 – 7
1:1 s/d 5:1
2,5:1 s/d
5:1
 Jika diperlukan untuk menangkap
pasir halus (0,21 mm), gunakan td
yang lebih lama.
 Lebar disesuaikan juga untuk
peralatan pengeruk pasir mekanik,
kalau terlalu lebar dapat
menggunakan buffle pemisah aliran
untuk mencegah aliran pendek.
Kecepatan Aliran,
m/dt
0,6 – 0.8 Di permukaan air
Waktu detensi pada
aliran puncak, menit
2 – 5
Supply udara
Liter/det.m panjang
tangki
5-12 jika menggunakan aerated Grit chamber
Sanitasi.Net
Skematik Grit chamber
Sanitasi.Net
BAK PENGENDAP I
(PRIMARY SEDIMENTATION)
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Sanitasi.Net
Bak Pengendap I (Primary Sedimentation)
• Fungsi utama bak pengendap I adalah mengendapkan partikel
discrete.
• Pemisahan partikel discrete (partikel yang tidak mengelompok)
dari suspensi melalui pengendapan bebas (unhindered settling).
• Bak pengendap I juga berfungsi menurunkan BOD/COD
dalam aliran sehingga menurunkan beban pengolahan biologis
pada tahapan pengolahan berikutnya.
• Unit ini dapat mengendapkan (50-70)% padatan yang
tersuspensi (suspended solid) dan mengurangu (30-40)% BOD.
Sanitasi.Net
Jenis/Tipe Bak Pengendap
• Horizontal flow (aliran horizontal) yaitu dalam bentuk persegi
panjang.
• Aliran Radial (Radial flow) yaitu bak sirkular, air mengalir dari
tengah menuju pinggir.
• Aliran ke atas (Upward flow) yaitu aliran dari bawah keatas dan
biasanya bak dalam bentuk kerucut menghadap ke atas.
Sanitasi.Net
Jenis/Tipe Bak Pengendap
Radial Flow
Upward Flow
Horizontal Flow
Sanitasi.Net
Desain Kriteria Bak Pengendap
Parameter
Tipe bak pengendap
Persegi panjang Aliran Radial Aliran ke Atas
Surface loading
(Beban Permukaan)
(m3/m2 hari)
30 –45 pada
aliran maksimum
45 pada aliran
maksimum
± 30 pada aliran
maksimum
waktu detensi (jam)
2, pada aliran
maksimum
2, pada aliran
maksimum
2-3 pada aliran
maksimum
Dimensi
P/L = 4:1, dalam
1,5 m
P/L 2:1 dalam 3m
Dalam 1/6 s/d
1/10 diameter
Piramid dgn
sudut 600
Kerucut. Sudut
450
Weir over flow rate
(beban pelimpah)
(m3/m.hari)
300
V-notch weir di
sisi luar
V-notch weir di
sisi luar
Kinerja untuk SS >
100 mg/ltr
40-50%, sludge 3-
7%
50-70%, sludge
3-6,5%
65%, sludge 3-
4%
Sanitasi.Net
BAK PENGENDAP II
(CLARIFIER)
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Sanitasi.Net
Bak Pengendap II (Clarifier)
• Fungsi unit ini adalah tempat terjadinya pemisahan
pengendapan material flocculant (hasil proses flokulasi atau
proses sintesa oleh bakteri) yaitu partikel yang mengelompok
oleh gaya saling tarik menarik (van der waals forces) menjadi
menggumpul lebih besar dan kemudian menjadi lebih berat
dan mudah mengendap.
• Perhatian khusus harus diberikan terhadap pengendapan floc
dalam bentuk MLSS (mixed liquoer suspended solid) dari proses
activated sludge atau lumpur aktif yang konsentrasinya tinggi
mencapai 5000 mg/l.
• Clarifier ini merupakan pengendapan terakhir yang disebut juga
final sedimentation.
Sanitasi.Net
Bak Pengendap II (Clarifier)
• Untuk desain surface loading (Q/A) digunakan 30 s/40
m3/m2.hari.
• Untuk desain yang aman harus menggunakan debit
maksimum.
• Kedalaman bak pengendap dari weir minimal adalah 3 m
dengan waktu detensi (td) 2 jam untuk aliran puncak dan jika
perhitungan menggunakan aliran rata-rata maka waktu
detensinya berkisar 4,5 s/d 6 jam.
• Besarnya beban Weir loading rate adalah sebesar 124
m3/m.hari.
Sanitasi.Net
Bentuk Bangunan Secondary Clarifier
Sanitasi.Net
Referensi
Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman (PPLP)
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Sanitasi.Net
Modul Perencanaan Teknis SPAL-T
Modul
A. Dasar-dasar Perenca-naan
Teknis SPAL-T
B. Unit Pelayanan
C. Unit Pengumpulan /
Jaringan Perpipaan
D. Unit Pengolahan Air
Limbah
E. Teknologi Pengolahan
Lumpur
F. Konstruksi Bangunan
G. Rencana Anggaran Biaya
Sub-Modul
D1 Perencanaan Teknis Unit
Pengolahan Air Limbah
D2 Pemilihan Lokasi IPAL
D3 Pemilihan Teknologi dan
Sistem IPAL
D4-6 Sistem Pengolahan Air
Limbah (secara Fisik,
Kimia, Biologi) - 3 Sesi
D7-8 Pengolahan (Aerobik,
Anaerobik, Gabungan dan
Kombinasi) - 2 sesi
Sanitasi.Net
Terimakasih
Joy Irmanputhra
AFSI
FasilitatorSanitasi.Org

More Related Content

What's hot

Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...Muhamad Imam Khairy
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasiKurnia Zuliana
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaJoy Irman
 
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site systemJoy Irman
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampahPerhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampahNurul Angreliany
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Joy Irman
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahJoy Irman
 
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikPermen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikRizki Darmawan
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisJoy Irman
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Ecko Chicharito
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalinfosanitasi
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat   on-site systemSistem pengolahan air limbah setempat   on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site systemJoy Irman
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...Muhamad Imam Khairy
 

What's hot (20)

Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
 
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampahPerhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
 
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikPermen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat   on-site systemSistem pengolahan air limbah setempat   on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 

Similar to Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik

Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatTeknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatgede5
 
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Joy Irman
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan PemekatanPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan PemekatanJoy Irman
 
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxInspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxArieMahardikaPageno
 
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
Onsite   c1 tangki septik - perencanaanOnsite   c1 tangki septik - perencanaan
Onsite c1 tangki septik - perencanaanJoy Irman
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Joy Irman
 
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)Joy Irman
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan LumpurJoy Irman
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanBambang Supriatna
 
Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbahPengolahan air limbah
Pengolahan air limbahthiarramadhan
 
Pengelolaan limbah (tersier)
Pengelolaan limbah (tersier)Pengelolaan limbah (tersier)
Pengelolaan limbah (tersier)Nila Rahayu
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatinfosanitasi
 
Pertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptPertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptAlFharel
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
 
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Penampungan dan Penga...
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Penampungan dan Penga...Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Penampungan dan Penga...
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Penampungan dan Penga...Joy Irman
 
63207008 430633541-dasar-pengelolaan-air-limbah
63207008 430633541-dasar-pengelolaan-air-limbah63207008 430633541-dasar-pengelolaan-air-limbah
63207008 430633541-dasar-pengelolaan-air-limbahEdison Mega Dima
 

Similar to Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik (20)

Bak air baku
Bak air bakuBak air baku
Bak air baku
 
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatTeknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
 
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan PemekatanPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
 
13922695.ppt
13922695.ppt13922695.ppt
13922695.ppt
 
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxInspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
 
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
Onsite   c1 tangki septik - perencanaanOnsite   c1 tangki septik - perencanaan
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
 
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan Lumpur
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
 
Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbahPengolahan air limbah
Pengolahan air limbah
 
Pengelolaan limbah (tersier)
Pengelolaan limbah (tersier)Pengelolaan limbah (tersier)
Pengelolaan limbah (tersier)
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Pertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptPertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.ppt
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
 
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Penampungan dan Penga...
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Penampungan dan Penga...Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Penampungan dan Penga...
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Penampungan dan Penga...
 
Bar screening
Bar screeningBar screening
Bar screening
 
63207008 430633541-dasar-pengelolaan-air-limbah
63207008 430633541-dasar-pengelolaan-air-limbah63207008 430633541-dasar-pengelolaan-air-limbah
63207008 430633541-dasar-pengelolaan-air-limbah
 

More from Joy Irman

Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan EvaluasiInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan EvaluasiJoy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganJoy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanJoy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Joy Irman
 

More from Joy Irman (20)

Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan EvaluasiInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (9)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 

Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik

  • 1. Sanitasi.Net Sistem Pengolahan Air Limbah Secara Fisik Modul D: Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah Pelatihan Perencanaan Teknis Sistem Pengelolaan Limbah Terpusat (SPAL-T) Juli, 2015 Rentek-D4
  • 3. Sanitasi.Net Sistem Pengolahan Air Limbah • Pengolahan fisik hanya menggunakan proses secara fisik sebagai variabel pertimbangan untuk rekayasa pemisahan dari air dengan polutan atau zat –zat pencemar yang ada di dalam air limbah. • Tujuan pengolahan fisik adalah memisahkan zat yang tidak diperlukan dari dalam air tanpa menggunakan reaksi kimia dan reaksi biokimia.
  • 4. Sanitasi.Net Tahapan Pengolahan Secara Fisik Pengapungan Penyaringan Pengendapan
  • 5. Sanitasi.Net Tahapan Pengolahan Secara Fisik (1) 1. Pengapungan (flotation) adalah proses memisahkan zat padat tersuspensi atau dapat berupa cairan dari air limbah dengan cara menaikkannya ke atas permukaan air limbah akibat berat jenis yang lebih kecil dari air limbahnya. – Pemisahan akan lebih efektif apabila dilakukan penambahan gelembung- gelembung gas ke dalam fase cair, dimana gelembung tersebut akan melekat pada zat padat tersuspensi dan mendorongnya naik ke permukaan. – Bahan yang dapat dipisahkan misalnya minyak dan lemak.
  • 6. Sanitasi.Net Tahapan Pengolahan Secara Fisik (1) – Parameter desain yang utama untuk pengolahan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap. – Kelebihan proses pengolahan fisik adalah mengurangi penggunaan energi yang dapat berpengaruh terhadap pengurangan biaya operasi dan peralatan, mengurangi beban pengolahan, dan mengurangi resiko rusaknya peralatan. – Kelemahan pengolahan fisik adalah pengolahan ini hanya dapat diterapkan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi, sedangkan pencemar yang masih berupa zat terlarut tidak dapat diolah. Selain itu, hasil yang akan dicapai sangat terbatas dan memerlukan waktu yang cukup lama.
  • 7. Sanitasi.Net Tahapan Pengolahan Secara Fisik (2) 2. Penyaringan – Tujuan penyaringan (screening) adalah memisahkan kotoran- kotoran yang berupa zat padat kasar dan berukuran relative besar yang ada dalam air limbah. – Saringan dapat berupa kawat-kawat, kisi-kisi, kawat kasar, maupun plat berlubang.
  • 8. Sanitasi.Net Tahapan Pengolahan Secara Fisik (3) 3. Pengendapan – Pengendapan (sedimentation) adalah proses memisahkan zat padat tersuspensi dari air limbah dengan cara mengendapkannya. – Proses pengendapan terjadi akibat gaya beratnya sendiri (gaya gravitasi). – Operasi ini sering dipakai untuk memisahkan pasir (dalam grit chamber), dan polutan tersuspen di (dalam bak pengendap I dan bak pengendap II).
  • 9. Sanitasi.Net UNIT PENGOLAHAN FISIK Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
  • 10. Sanitasi.Net Unit Pengolahan Fisik 1. Sumur Pengumpul 2. Saringan Sampah (Screen) 3. Bak Penangkap Pasir (Grit chamber) 4. Bak Pengendap I (Primary Sedimentation) 5. Bak Pengendap II (Clarifier)
  • 12. Sanitasi.Net Sumur Pengumpul • Sumur pengumpul merupakan salah satu bangunan pengolahan pendahuluan dalam perencanaan bangunan pengolahan air limbah. • Sumur pengumpul dilengkapi dengan pompa yang berfungsi untuk memompakan air limbah ke instalasi pengolahan air limbah. • Fungsi sumur pengumpul ini adalah untuk menampung air limbah dari saluran air limbah (intercepting sewer) yang kedalamannya berada di bawah permukaan instalasi pengolahan air limbah.
  • 13. Sanitasi.Net Sumur Pengumpul • Sumur pengumpul dapat dilengkapi dengan bak penangkap lemak (oil and grease) sebelum air limbah masuk ke dalam sumur untuk menyaring minyak dan lemak yang mungkin masuk ke dalam sumur. • Kriteria desain untuk sumur pengumpul yang penting adalah waktu detensi. • Waktu detensi air limbah berada dalam sumur tidak boleh lebih dari 10 menit. Hal ini untuk menghindari terjadinya pengendapan dalam sumur.
  • 14. Sanitasi.Net Jenis Sumur Pengumpul • Sumur Basah – Menggunakan pompa submersible atau suspended / motor yang terpasang di atas level muka air di dalam sumur basah, sedangkan bagian pompa terendam. • Sumur Kering – Menggunakan salah satu dari self-priming / suction lift centrifugal pump atau pompa sumur kering/ pompa dipasang dalam kompartemen yang terpisah dengan air yang diisap.
  • 17. Sanitasi.Net Saringan Sampah (Screen) • Saringan sampah atau screen berfungsi untuk memisahkan zat padat kasar atau yang berukuran besar (seperti plastik, kertas, dedaunan, dan lain- lain) dari air limbah. • Saringan dilengkapi dengan kawat – kawat, kisi- kisi, maupun plat berlubang untuk menghalangi padatan yang berukuran besar masuk ke dalam pengolahan air limbah. • Saringan yang biasa digunakan dalam air limbah memiliki beberapa kriteria.
  • 18. Sanitasi.Net Persyaratan Teknis Saringan Air Limbah Faktor Desain Pembersihan Cara Manual Pembersihan dengan Alat Mekanik Kecepatan aliran lewat celah (m/dt 0,3 – 0,6 0,6 – 1 Ukuran penampang batang Lebar (mm) 4 – 8 8 – 10 Tebal (mm) 25 – 50 50 – 75 Jarak bersih dua batang (mm) 25 – 75 10 – 50 Kemiringan thd. Horizontal (derajat) 45 – 60 75 – 85 Kehilangan tekanan lewat celah (mm) 150 150 Kehilangan tekanan Max.(cloging) (mm) 800 800
  • 20. Sanitasi.Net BAK PENANGKAP PASIR (GRIT CHAMBER) Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
  • 21. Sanitasi.Net Bak Penangkap Pasir (Grit Chamber) • Sarana ini diperlukan untuk memisahkan kandungan pasir dari aliran air limbah, sehingga pada tahap berikutnya bahan/ material lain didalam aliran air limbah tersebut akan diproses dengan pengolahan biologi. – Kunci dari pemisahan ini adalah mengendapkan pasir pada pada kecepatan horizontal, dan pasir akan mengendap. • Kecepatan aliran dalam Grit chamber diatur sedemikian rupa sehingga yang diendapkan hanya pasir yang relative mempunyai spesifik grafiti yang lebih berat dari partikel lain. – Tetapi kecepatan tersebut tidak telalu pelan sehingga bahan-bahan lain (organik) selain pasir ikut mengendap. – Pengaturan kecepatan tersebut berlaku pada kondisi flow minimum maupun maksimum.
  • 22. Sanitasi.Net Bak Penangkap Pasir (Grit Chamber) • Grit chamber dibagi menjadi dua kompartemen atau lebih, untuk aliran minimum bekerja hanya satu kompartemen dan maksimum bekerja keduanya, • Penampang melintang Grit chamber tersebut dibuat mendekati bentuk parabola untuk mengakomodasi setiap perubahan debit dengan kecepatan konstant. • Melengkapi Grit chamber dengan pengatur aliran yang disebut control flume, yang dipasang diujung aliran.
  • 23. Sanitasi.Net Faktor Desain untuk Grit chamber Faktor Rencana Kriteria Keterangan Dimensi Kedalaman, m Panjang, m Lebar, m Rasio lebar/dalam Rasio panjang/lebar 2 – 5 7,5 – 20 2,5 – 7 1:1 s/d 5:1 2,5:1 s/d 5:1  Jika diperlukan untuk menangkap pasir halus (0,21 mm), gunakan td yang lebih lama.  Lebar disesuaikan juga untuk peralatan pengeruk pasir mekanik, kalau terlalu lebar dapat menggunakan buffle pemisah aliran untuk mencegah aliran pendek. Kecepatan Aliran, m/dt 0,6 – 0.8 Di permukaan air Waktu detensi pada aliran puncak, menit 2 – 5 Supply udara Liter/det.m panjang tangki 5-12 jika menggunakan aerated Grit chamber
  • 25. Sanitasi.Net BAK PENGENDAP I (PRIMARY SEDIMENTATION) Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
  • 26. Sanitasi.Net Bak Pengendap I (Primary Sedimentation) • Fungsi utama bak pengendap I adalah mengendapkan partikel discrete. • Pemisahan partikel discrete (partikel yang tidak mengelompok) dari suspensi melalui pengendapan bebas (unhindered settling). • Bak pengendap I juga berfungsi menurunkan BOD/COD dalam aliran sehingga menurunkan beban pengolahan biologis pada tahapan pengolahan berikutnya. • Unit ini dapat mengendapkan (50-70)% padatan yang tersuspensi (suspended solid) dan mengurangu (30-40)% BOD.
  • 27. Sanitasi.Net Jenis/Tipe Bak Pengendap • Horizontal flow (aliran horizontal) yaitu dalam bentuk persegi panjang. • Aliran Radial (Radial flow) yaitu bak sirkular, air mengalir dari tengah menuju pinggir. • Aliran ke atas (Upward flow) yaitu aliran dari bawah keatas dan biasanya bak dalam bentuk kerucut menghadap ke atas.
  • 28. Sanitasi.Net Jenis/Tipe Bak Pengendap Radial Flow Upward Flow Horizontal Flow
  • 29. Sanitasi.Net Desain Kriteria Bak Pengendap Parameter Tipe bak pengendap Persegi panjang Aliran Radial Aliran ke Atas Surface loading (Beban Permukaan) (m3/m2 hari) 30 –45 pada aliran maksimum 45 pada aliran maksimum ± 30 pada aliran maksimum waktu detensi (jam) 2, pada aliran maksimum 2, pada aliran maksimum 2-3 pada aliran maksimum Dimensi P/L = 4:1, dalam 1,5 m P/L 2:1 dalam 3m Dalam 1/6 s/d 1/10 diameter Piramid dgn sudut 600 Kerucut. Sudut 450 Weir over flow rate (beban pelimpah) (m3/m.hari) 300 V-notch weir di sisi luar V-notch weir di sisi luar Kinerja untuk SS > 100 mg/ltr 40-50%, sludge 3- 7% 50-70%, sludge 3-6,5% 65%, sludge 3- 4%
  • 30. Sanitasi.Net BAK PENGENDAP II (CLARIFIER) Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
  • 31. Sanitasi.Net Bak Pengendap II (Clarifier) • Fungsi unit ini adalah tempat terjadinya pemisahan pengendapan material flocculant (hasil proses flokulasi atau proses sintesa oleh bakteri) yaitu partikel yang mengelompok oleh gaya saling tarik menarik (van der waals forces) menjadi menggumpul lebih besar dan kemudian menjadi lebih berat dan mudah mengendap. • Perhatian khusus harus diberikan terhadap pengendapan floc dalam bentuk MLSS (mixed liquoer suspended solid) dari proses activated sludge atau lumpur aktif yang konsentrasinya tinggi mencapai 5000 mg/l. • Clarifier ini merupakan pengendapan terakhir yang disebut juga final sedimentation.
  • 32. Sanitasi.Net Bak Pengendap II (Clarifier) • Untuk desain surface loading (Q/A) digunakan 30 s/40 m3/m2.hari. • Untuk desain yang aman harus menggunakan debit maksimum. • Kedalaman bak pengendap dari weir minimal adalah 3 m dengan waktu detensi (td) 2 jam untuk aliran puncak dan jika perhitungan menggunakan aliran rata-rata maka waktu detensinya berkisar 4,5 s/d 6 jam. • Besarnya beban Weir loading rate adalah sebesar 124 m3/m.hari.
  • 34. Sanitasi.Net Referensi Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
  • 35. Sanitasi.Net Modul Perencanaan Teknis SPAL-T Modul A. Dasar-dasar Perenca-naan Teknis SPAL-T B. Unit Pelayanan C. Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan D. Unit Pengolahan Air Limbah E. Teknologi Pengolahan Lumpur F. Konstruksi Bangunan G. Rencana Anggaran Biaya Sub-Modul D1 Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah D2 Pemilihan Lokasi IPAL D3 Pemilihan Teknologi dan Sistem IPAL D4-6 Sistem Pengolahan Air Limbah (secara Fisik, Kimia, Biologi) - 3 Sesi D7-8 Pengolahan (Aerobik, Anaerobik, Gabungan dan Kombinasi) - 2 sesi