Dokumen tersebut membahas tentang emulsi farmasi. Emulsi didefinisikan sebagai sistem dua fase dimana salah satu cairan terdispersi dalam cairan lainnya dalam bentuk butiran kecil yang distabilkan oleh zat pengemulsi. Jenis emulsi meliputi oral, topikal, dan injeksi. Komponen utama emulsi adalah fase dispersi, fase pendispersi, dan emulgator. Metode pembuatan emulsi meliputi metode gom basah
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
kelompok Emulsi
1. NAMA KELOMPOK :
1.Achmad Fauzi
2.Dewi Retno Sari
3.Eka Dita Anggraini
4.Erin Inayatul Fitri
5.Kiki Atmatika
6.Reni Triwidya Utami
7.Sherly Masrichana
8.Siti Fatimah Dyah O. P
1
Pharmac
Class
2. • Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan
lainnya dalam bentuk tetesan kecil. (FI IV Hal. 06)
• Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat,
terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau
surfaktan yang cocok. (FI III Hal. 09)
• Dari definisi yang terdapat disimpulkan bahwa emulsi adalah sistem dua fase
yaitu fase minyak dan fase cair yang salah satu cairannya terdispersi dalam
cairan pembawa yang membentuk butiran-butiran kecil dan distabilkan dengan
zat pengemulsi/surfaktan yang cocok.
2
EMULSI
3. Oral
Umumnya emulsi tipe o/w, karena rasa dan bau minyak yang tidak enak dapat
tertutupi, minyak bila dalam jumlah kecil dan terbagi dalam tetesan-tetesan
kecil lebih mudah dicerna.
Topikal
Umumnya emulsi tipe o/w atau w/o tergantung banyak faktor misalnya sifat
zatnya atau jenis efek terapi yang dikehendaki. Sediaan yang penggunaannya
di kulit dengan tujuan menghasilkan efek lokal.
Injeksi
Sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus
dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang
disuntikkan secara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau
selaput lendir.
Contoh : Vit. A diserap cepat melalui jaringan, bila diinjeksi dalam bentuk
emulsi.
3
MACAM –MACAM
EMULSI
4. 4
Fase dispersi : zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil di
dalam zat cair lainnya.
Fase pendispersi : zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan
dasar ( bahan pendukung ) emulsi tersebut.
Emulgator : bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan
emulsi.
KOMPONEN
EMULSI
5. 5
Menutupi rasa minyak yang
tidak enak.
Lebih mudah dicerna dan
diabsorpsi karena ukuran minyak
diperkecil.
Memperbaiki penampilan
sediaan karena merupakan
campuran yang homogen secara
visual.
Meningkatkan stabilitas obat
yang lebih mudah terhidrolisa
dalam air.
Menutupi rasa minyak yang
tidak enak.
Lebih mudah dicerna dan
diabsorpsi karena ukuran minyak
diperkecil.
Memperbaiki penampilan
sediaan karena merupakan
campuran yang homogen secara
visual.
Meningkatkan stabilitas obat
yang lebih mudah terhidrolisa
dalam air.
Keuntungan Sediaan Emulsi :Keuntungan Sediaan Emulsi :
Sediaan emulsi kurang praktis
daripada sediaan tablet.
Sediaan emulsi mempunyai
stabilitas yang rendah daripada
sediaan tablet karena cairan
merupakan media yang baik
untuk pertumbuhan bakteri.
Takaran dosisnya kurang teliti.
Sediaan emulsi kurang praktis
daripada sediaan tablet.
Sediaan emulsi mempunyai
stabilitas yang rendah daripada
sediaan tablet karena cairan
merupakan media yang baik
untuk pertumbuhan bakteri.
Takaran dosisnya kurang teliti.
Kerugian Sediaan Emulsi :Kerugian Sediaan Emulsi :
6. 1. Gaya tarik-menarik yang dikenal dengan gaya London-Van Der Waals. Gaya ini
menyebabkan partikel-partikel koloid berkumpul membentuk agregat dan
mengendap.
2. Gaya tolak-menolak yang disebabkan oleh pertumpang-tindihan lapisan ganda
elektrik yang bermuatan sama. Gaya ini akan menstabilkan dispersi koloid
6
KESTABILAN EMULSI DITENTUKAN
OLEH DUA GAYA
7. 7
Metode Pembuatan Emulsi :
Metode Gom Basah
Metode Gom Kering
Metode HLB (Hidrofilik
Lipofilik Balance)
8. 8
Penentuan viskositaas : Dilakukan terhadap emulsi, pengukuran
viskositas dilakukan dengan viskometer brookfield pada 50 putaran permenit (Rpm).
Penentuan viskositaas : Dilakukan terhadap emulsi, pengukuran viskositas dilakukan
dengan viskometer brookfield pada 50 putaran permenit (Rpm).
Penentuan viskositaas : Dilakukan terhadap emulsi, pengukuran viskositas dilakukan
dengan viskometer brookfield pada 50 putaran permenit (Rpm).
Metode pengenceran : Emulsi yang sudah dibuat dimasukkan dalam gelas piala
kemudian diencerkan dengan air. JIka dapat diencerkan maka emulsi tipe minyak dalam
air dan sebaliknya.
Metode pengenceran : Emulsi yang sudah dibuat dimasukkan dalam gelas piala
kemudian diencerkan dengan air. JIka dapat diencerkan maka emulsi tipe minyak dalam
air dan sebaliknya.
9. 9
Metode pengenceran : Emulsi yang sudah dibuat dimasukkan dalam
gelas piala kemudian diencerkan dengan air. JIka
dapat diencerkan maka emulsi tipe minyak dalam
air dan sebaliknya.
Metode warna : Beberapa tetes larutan bahan pewarna lain (
metilen ) dicampurkan ke dalam contoh emulsi.
Jika selurih emulsi berwarna seragam maka
emulsi yang diuji berjenis minyak dalam air, oleh
karena air adalah fase luar. Sampel yang diuji
bahan warna larut sudan III dalam minyak
pewarna homogen pada sampel berarti sampel
tipe air dalam minyak karena pewarna pelarut
lipoid mampu mewarnai fase luar.
Metode warna : Beberapa tetes larutan bahan pewarna lain (
metilen ) dicampurkan ke dalam contoh emulsi.
Jika selurih emulsi berwarna seragam maka
emulsi yang diuji berjenis minyak dalam air, oleh
karena air adalah fase luar. Sampel yang diuji
bahan warna larut sudan III dalam minyak
pewarna homogen pada sampel berarti sampel
tipe air dalam minyak karena pewarna pelarut
lipoid mampu mewarnai fase luar.