SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
KAPSUL
Pengertian
Kapsul
• Berasal dari bahasa latin: kapsula (kotak
kecil)
• Menurut FI IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari
obat dalam cangkang keras atau lunak yang
dapat larut
Macam-macam
Kapsul
Berdasarkan konsistensi
- Kapsul keras
- Kapsul lunak
Berdasarkan cara pemakaian
- Per oral
- Per rektal
- Per vaginal
- Topikal
Berdasarkan tujuan pemakaian
- Untuk manusia
- Untuk hewan
Berdasarkan
konsistensi
Kapsul keras
• terdiri atas tubuh dan tutup
• tersedia dalam bentuk
kosong
• isi biasanya padat, dapat
juga cair
• cara pakai per oral
• bentuk hanya satu macam
Kapsul lunak
• satu kesatuan
• selalu sudah terisi
• isi biasanya cair, dapat juga
padat
• bisa oral, vaginal, rectal,
topikal
• bentuknya bermacam -
macam
Ukuran dan kapasitas
kapsul
• KAPSUL KERAS :
- Untuk manusia : 000,00,0,1,2,3,4,5
- Untuk hewan : 10,11,12
• KAPSUL LUNAK kapasitas: 1-480 minims
(1 minim = 0,06 ml)
Keuntungan dan kerugian
sediaan kapsul
Keuntungan
• Menutupi rasa dan bau bahan
obat yang kurang enak
• Memudahkan penggunaannya
dibanding serbuk
• Mempercepat penyerapannya
dibanding pil dan tablet
• Dokter dapat memberikan
resep dengan kombinasi dari
bermacam-macam bahan obat
dan dengan dosis yang
berbeda-beda menurut
kebutuhan seorang pasien.
• Dapat utk sediaan lepas lambat
Kerugian
• Tidak dapat digunakan
untuk bahan eflorescen (ada
air kristalnya) dan
delikuesen (menyerap air
sampai menjadi larutan).
• Tidak bisa untuk zat-zat
mudah menguap sebab pori-
pori cangkang tidak
menahan penguapan.
• Tidak untuk balita
• Tidak bisa dibagi
Cara pembuatan kapsul
Formula umum
R/ Bahan obat
Bahan Pembantu
m.f. Pulv. da in caps.
Bahan obat yang dapat diformulasikan dalam
bentuk kapsul
- Bahan Obat Padat
- Bahan Obat Setengah Padat
- Bahan Obat Cair
Tahap pembuatan kapsul
1. Pencampuran bahan
2. Pemilihan ukuran kapsul
3. Pengisian kapsul, ada tiga cara yaitu : dengan
tangan, dengan alat bukan mesin, dan dengan
mesin
4. Membersihkan kapsul
5. Wadah dan pemberian etiket + label
Penyimpanan Kapsul
FI Edisi III
• Di tempat sejuk
• Dalam wadah tertutup rapat
• Sebaiknya ditambah zat pengering
FI Edisi IV
• Dalam wadah tertutup rapat
• Tidak tembus cahaya
• Pada suhu kamar terkendali
Contoh Kapsul
• Ever-E
• Fishqua
• Nature-E
• Ultra DHA
Persyaratan kapsul
1. Keragaman bobot
a. Kapsul berisi bahan obat kering.
• Timbang 20 kapsul, timbang lagi satu persatu, keluarkan isi semua kapsul,
timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan
bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul
terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari dua kapsul
yang penyimpangannya lebih besar dari harga yang ditetapkan oleh kolom
A dan tidak satu kapsulpun yang penyimpangannya melebihi yang
ditetapkan oleh kolom B.
Bobot rata-rata isi
tiap kapsul
Perbedaan bobot isi kapsul dalam %
A B
≤ 120 mg 10 20
≥ 120 mg 7,5 15
b. Kapsul berisi obat cair.
• Timbang 10 kapsul, timbang lagi satu persatu.
Keluarkan isi semua kapsul, cuci cangkang kapsul
dengan eter. Buang cairan cucian, biarkan hingga
tidak berbau eter, timbang seluruh bagian cangkang
kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata
tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi
tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul
tidak lebih dari 7,5%.
2. Waktu Hancur
Uji waktu hancur digunakan untuk menguji
kapsul keras maupun kapsul lunak. Waktu
hancur ditentukan untuk mengetahui waktu
yang diperlukan oleh kapsul yang
bersangkutan untuk hancur menjadi butiran-
butiran bebas yang tidak terikat oleh satu
bentuk. Menurut FI IV., untuk melakukan
uji waktu hancur digunakan alat yang
dikenal dengan nama Desintegration Tester.
3) Keseragaman Sediaan
Terdiri dari keragaman bobot untuk kapsul keras dan
keseragaman kandungan untuk kapsul lunak.
4) Uji Disolusi
Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan
persyaratan disolusi yang tertera dalam
masing – masing monografi. Persyaratan
disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin
lunak kecuali bila dinyatakan dalam
masing – masing monografi.
Pemusnahan Kapsul
• Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
922/ MenKes/ Per/ X/ 1993 pasal 12 ayat (2), menyebutkan bahwa obat dan
perbekalan farmasi lainnya yang karena sesuatu hal tidak dapat digunakan
lagi atau dilarang digunakan, harus dimusnahkan dengan cara dibakar atau
ditanam atau dengan cara lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
• Pada pasal 13 menyebutkan bahwa pemusnahan yang dimaksud dilakukan
oleh Apoteker Pengelola Apotek atau Apoteker Pengganti, dibantu oleh
sekurang-kurangnya seorang karyawan apotek yang bersangkutan,
disaksikan oleh petugas yang ditunjuk Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan
Makanan setempat. Pada pemusnahan dengan bentuk yang telah ditentukan
dalam rangkap lima yang ditandatangani oleh Apoteker Pengelola atau
Apoteker Pengganti dan petugas Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan
setempat. Pemusnahan obat-obat narkotika dan psikotropika yang sudah
kadaluarsa dilaksanakan oleh apoteker dengan disaksikan oleh petugas
Dinas Kesehatan dan sekurang-kurangnya seorang karyawan apotek.
Sedangkan untuk obat non narkotika-psikotropika dilaksanakan oleh
apoteker dibantu oleh sekurang-kurangnya seorang karyawan apotek.
sediaan kapsul

More Related Content

What's hot

Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
Yudia Susilowati
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Kezia Hani Novita
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
Kezia Hani Novita
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
Trie Marcory
 

What's hot (20)

Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
Slide Presentasi Tablet
Slide Presentasi TabletSlide Presentasi Tablet
Slide Presentasi Tablet
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Laporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi FarmasiLaporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi Farmasi
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Pill
PillPill
Pill
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)
 
Suppositoria
SuppositoriaSuppositoria
Suppositoria
 
Teknik peracikan
Teknik peracikanTeknik peracikan
Teknik peracikan
 
Gel
GelGel
Gel
 

Similar to sediaan kapsul

Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
DeLas Rac
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
DeLas Rac
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
Abner D Nero
 
Kul1ilmufarmasetika 180307015930(1)
Kul1ilmufarmasetika 180307015930(1)Kul1ilmufarmasetika 180307015930(1)
Kul1ilmufarmasetika 180307015930(1)
zamzami11
 

Similar to sediaan kapsul (20)

sediaan Kapsul
sediaan Kapsul sediaan Kapsul
sediaan Kapsul
 
Kapsul
KapsulKapsul
Kapsul
 
Sediaan_Kapsul.pptx
Sediaan_Kapsul.pptxSediaan_Kapsul.pptx
Sediaan_Kapsul.pptx
 
Kapsul kel 3
Kapsul kel 3Kapsul kel 3
Kapsul kel 3
 
Kapsul
KapsulKapsul
Kapsul
 
PENGANTAR SEDIAAN FARMASI
PENGANTAR SEDIAAN FARMASIPENGANTAR SEDIAAN FARMASI
PENGANTAR SEDIAAN FARMASI
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
solida materi 1.pptx
solida materi 1.pptxsolida materi 1.pptx
solida materi 1.pptx
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
Ilres kapsul-10
Ilres kapsul-10Ilres kapsul-10
Ilres kapsul-10
 
Kapsul
Kapsul Kapsul
Kapsul
 
KAPSUL materi.pptx
KAPSUL materi.pptxKAPSUL materi.pptx
KAPSUL materi.pptx
 
Kul1ilmufarmasetika 180307015930(1)
Kul1ilmufarmasetika 180307015930(1)Kul1ilmufarmasetika 180307015930(1)
Kul1ilmufarmasetika 180307015930(1)
 
Kul1. Ilmu Farmasetika
Kul1. Ilmu FarmasetikaKul1. Ilmu Farmasetika
Kul1. Ilmu Farmasetika
 
Dkk xii far
Dkk xii farDkk xii far
Dkk xii far
 
Sediaan kapsul
Sediaan kapsulSediaan kapsul
Sediaan kapsul
 
Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3
 
PIL.pptx
PIL.pptxPIL.pptx
PIL.pptx
 

More from Hertian Pratiwi (10)

Contoh Soal Hasil Kali Kelarutan, KSP 2
Contoh Soal Hasil Kali Kelarutan, KSP 2Contoh Soal Hasil Kali Kelarutan, KSP 2
Contoh Soal Hasil Kali Kelarutan, KSP 2
 
Contoh Soal Hasil kali Kelarutan, KSP
Contoh Soal Hasil kali Kelarutan, KSPContoh Soal Hasil kali Kelarutan, KSP
Contoh Soal Hasil kali Kelarutan, KSP
 
Struktur Atom Kimia
Struktur Atom KimiaStruktur Atom Kimia
Struktur Atom Kimia
 
16 Tenses Lengkap dan Contoh Penggunaannya
16 Tenses Lengkap dan Contoh Penggunaannya16 Tenses Lengkap dan Contoh Penggunaannya
16 Tenses Lengkap dan Contoh Penggunaannya
 
Alat reproduksi wanita
Alat reproduksi wanitaAlat reproduksi wanita
Alat reproduksi wanita
 
Mitokondria
MitokondriaMitokondria
Mitokondria
 
Making suggestions and requesting something
Making suggestions and requesting somethingMaking suggestions and requesting something
Making suggestions and requesting something
 
makna taqwa dalam kehidupan
makna taqwa dalam kehidupanmakna taqwa dalam kehidupan
makna taqwa dalam kehidupan
 
Binomial newton
Binomial newtonBinomial newton
Binomial newton
 
Laporan pengamatan pertumbuhan jagung
Laporan pengamatan pertumbuhan jagungLaporan pengamatan pertumbuhan jagung
Laporan pengamatan pertumbuhan jagung
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (11)

MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasimunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 

sediaan kapsul

  • 2. Pengertian Kapsul • Berasal dari bahasa latin: kapsula (kotak kecil) • Menurut FI IV Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut
  • 3. Macam-macam Kapsul Berdasarkan konsistensi - Kapsul keras - Kapsul lunak Berdasarkan cara pemakaian - Per oral - Per rektal - Per vaginal - Topikal Berdasarkan tujuan pemakaian - Untuk manusia - Untuk hewan
  • 4. Berdasarkan konsistensi Kapsul keras • terdiri atas tubuh dan tutup • tersedia dalam bentuk kosong • isi biasanya padat, dapat juga cair • cara pakai per oral • bentuk hanya satu macam Kapsul lunak • satu kesatuan • selalu sudah terisi • isi biasanya cair, dapat juga padat • bisa oral, vaginal, rectal, topikal • bentuknya bermacam - macam
  • 5. Ukuran dan kapasitas kapsul • KAPSUL KERAS : - Untuk manusia : 000,00,0,1,2,3,4,5 - Untuk hewan : 10,11,12 • KAPSUL LUNAK kapasitas: 1-480 minims (1 minim = 0,06 ml)
  • 6. Keuntungan dan kerugian sediaan kapsul Keuntungan • Menutupi rasa dan bau bahan obat yang kurang enak • Memudahkan penggunaannya dibanding serbuk • Mempercepat penyerapannya dibanding pil dan tablet • Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari bermacam-macam bahan obat dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien. • Dapat utk sediaan lepas lambat Kerugian • Tidak dapat digunakan untuk bahan eflorescen (ada air kristalnya) dan delikuesen (menyerap air sampai menjadi larutan). • Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori- pori cangkang tidak menahan penguapan. • Tidak untuk balita • Tidak bisa dibagi
  • 7. Cara pembuatan kapsul Formula umum R/ Bahan obat Bahan Pembantu m.f. Pulv. da in caps. Bahan obat yang dapat diformulasikan dalam bentuk kapsul - Bahan Obat Padat - Bahan Obat Setengah Padat - Bahan Obat Cair
  • 8. Tahap pembuatan kapsul 1. Pencampuran bahan 2. Pemilihan ukuran kapsul 3. Pengisian kapsul, ada tiga cara yaitu : dengan tangan, dengan alat bukan mesin, dan dengan mesin 4. Membersihkan kapsul 5. Wadah dan pemberian etiket + label
  • 9.
  • 10. Penyimpanan Kapsul FI Edisi III • Di tempat sejuk • Dalam wadah tertutup rapat • Sebaiknya ditambah zat pengering FI Edisi IV • Dalam wadah tertutup rapat • Tidak tembus cahaya • Pada suhu kamar terkendali
  • 11. Contoh Kapsul • Ever-E • Fishqua • Nature-E • Ultra DHA
  • 12. Persyaratan kapsul 1. Keragaman bobot a. Kapsul berisi bahan obat kering. • Timbang 20 kapsul, timbang lagi satu persatu, keluarkan isi semua kapsul, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari dua kapsul yang penyimpangannya lebih besar dari harga yang ditetapkan oleh kolom A dan tidak satu kapsulpun yang penyimpangannya melebihi yang ditetapkan oleh kolom B. Bobot rata-rata isi tiap kapsul Perbedaan bobot isi kapsul dalam % A B ≤ 120 mg 10 20 ≥ 120 mg 7,5 15
  • 13. b. Kapsul berisi obat cair. • Timbang 10 kapsul, timbang lagi satu persatu. Keluarkan isi semua kapsul, cuci cangkang kapsul dengan eter. Buang cairan cucian, biarkan hingga tidak berbau eter, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari 7,5%.
  • 14. 2. Waktu Hancur Uji waktu hancur digunakan untuk menguji kapsul keras maupun kapsul lunak. Waktu hancur ditentukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan oleh kapsul yang bersangkutan untuk hancur menjadi butiran- butiran bebas yang tidak terikat oleh satu bentuk. Menurut FI IV., untuk melakukan uji waktu hancur digunakan alat yang dikenal dengan nama Desintegration Tester.
  • 15. 3) Keseragaman Sediaan Terdiri dari keragaman bobot untuk kapsul keras dan keseragaman kandungan untuk kapsul lunak. 4) Uji Disolusi Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing – masing monografi. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak kecuali bila dinyatakan dalam masing – masing monografi.
  • 16. Pemusnahan Kapsul • Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 922/ MenKes/ Per/ X/ 1993 pasal 12 ayat (2), menyebutkan bahwa obat dan perbekalan farmasi lainnya yang karena sesuatu hal tidak dapat digunakan lagi atau dilarang digunakan, harus dimusnahkan dengan cara dibakar atau ditanam atau dengan cara lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal. • Pada pasal 13 menyebutkan bahwa pemusnahan yang dimaksud dilakukan oleh Apoteker Pengelola Apotek atau Apoteker Pengganti, dibantu oleh sekurang-kurangnya seorang karyawan apotek yang bersangkutan, disaksikan oleh petugas yang ditunjuk Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan setempat. Pada pemusnahan dengan bentuk yang telah ditentukan dalam rangkap lima yang ditandatangani oleh Apoteker Pengelola atau Apoteker Pengganti dan petugas Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan setempat. Pemusnahan obat-obat narkotika dan psikotropika yang sudah kadaluarsa dilaksanakan oleh apoteker dengan disaksikan oleh petugas Dinas Kesehatan dan sekurang-kurangnya seorang karyawan apotek. Sedangkan untuk obat non narkotika-psikotropika dilaksanakan oleh apoteker dibantu oleh sekurang-kurangnya seorang karyawan apotek.