SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
REFERAT
HUBUNGAN KASUS MALOKLUSI GIGI ANTERIOR TERHADAP STATUS
PSIKOSOSIAL PADA REMAJA
Pembimbing:
drg. Anselma Anggraeni, Sp.Ort
Oleh:
Miranti Sastraningrum
21504101027
KEPANITERAAN KLINIK MADYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
LABORATORIUM ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT
RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR
Latar Belakang
Pertumbuhan
Anak Remaja
Perkembangan
Gigi Geligi
Maloklusi
Penampilan
Dentofacial
Psikososial
Maloklusi
• Menurut Angle  molar pertama merupakan key
of occlusion
• 6 kunci oklusi normal :
1. Relasi molar
2. Angulasi mahkota yang benar
3. Inklinasi mahkota
4. Tidak ada rotasi gigi
5. Tidak ada celah diantara gigi geligi
6. Adanya curve of spee yang datar terhadap
dataran oklusal
Klasifikasi Maloklusi
• Maloklusi Klas I : relasi
normal anteroposterior
dari mandibula dan
maksila. Tonjol
mesiobukal cusp molar
pertama permanen
berada pada bukal
groove molar pertama
permanen mandibula.
Maloklusi klas I Angle
Karakteristik Maloklusi
• Maloklusi Klas II : relasi
posterior dari mandibula
terhadap maksila. Tonjol
mesiobukal cusp molar
pertama permanen atas
berada lebih mesial dari
bukal groove gigi molar
pertama permanen
mandibula.
Maloklusi klas II Angle
Karakteristik Maloklusi
• Maloklusi klas III : relasi
anterior dari mandibula
terhadap maksila. Tonjol
mesiobukal cusp molar
pertama permanen atas
berada lebih distal dari
bukal groove gigi molar
pertama permanen
mandibula dan terdapat
anterior crossbite (gigitan
silang anterior).
Maloklusi klas III Angle
Etiologi Maloklusi
Faktor Skeletal
• Pertumbuhan
abormal (ukuran,
bentuk atau
prognasi)
Faktor Dental
• insisivus maksila
miring (tipping) ke
lingual dan insisivus
mandibula miring
ke labial.
• Overbite / cross
bite
Faktor Muskular
• Bentuk dan fungsi
bibir
• Letak lidah
• Lengkung maksila
lebih kecil dari
lengkung
mandibula
Karakteristik Maloklusi Anterior
• Dewey membuat modifikasi dari klasifikasi
Angle,
1. Modifikasi kelas I, yaitu:
• Tipe 1 yaitu maloklusi kelas I dengan gigi berjejal di
anterior
• Tipe 2 yaitu maloklusi kelas I dengan insisif atas protrusif
• Tipe 3 dengan gigitan silang di anterior
• Tipe 4 dengan gigitan silang di posterior
• Tipe 5 yaitu bergesernya gigi molar permanen ke mesial
karena ekstraksi gigi premolar 2 atau gigi molar 2 sulung.
Modifikasi kelas III
• Tipe 1 yaitu hubungan gigi insisif anterior edge
to edge
• Tipe 2 yaitu gigi insisif bawah berjejal dan
berada di lingual dari gigi insisif atas
• Tipe 3 yaitu gigi-geligi insisif atas berjejal dan
berada di belakang gigigeligi insisif bawah.
Psikososial
• Psikologi sosial adalah bidang studi tentang pengalaman
dan tingkah laku individu dalam hubungannya dengan
individu lain, kelompok, dan kebudayaan (Mc. David dan
Herani)
• Psikologi sosial adalah pengetahuan tentang tingkah laku
individu dalam hubungannya dengan situasi
sosial(Oldentorff).
• Psikologi sosial adalah sesuatu bagian cabang psikologi yang
secara khusus memuat laporan studi tentang tingkah laku
individu sebagai sesuatu fungsi dari rangsangan sosial
(Jones dan Gerard).
• Psikologi sosial adalah bidang studi tentang pengalaman
dan tingkah laku individu dalam hubungannya dengan
rangsangan situasional(Muzafer Sherif dan C.W. Sherif).
Remaja
• Menurut UNICEF, remaja adalah masa dimana
individu berkembang dari saat pertama kali
menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya
sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
• Individu mengalami perkembangan biologik,
psikologik, dan sosiologik
• batasan usia remaja menurut UNICEF, yaitu masa
awal remaja 10-14 tahun dan masa akhir remaja 15-
19 tahun.
HUBUNGAN KASUS MALOKLUSI GIGI ANTERIOR
TERHADAP STATUS PSIKOSOSIAL PADA REMAJA
Perumbuhan
Anak Remaja
Faktor Umum
- Penyakit
- Ras
- Jenis Kelamin
- Ekonomi
Faktor Lokal
- Habbit
- Missing
tooth
- Trauma
- Karies Gigi
Perkembangan
Gigi Geligi
Maloklusi
Penampilan
Dentofasial
Karakteristik
Maloklusi Anterior
Konsep Diri,
Kepercayaan Diri, Self
Esteem, Kesenangn,
Kepuasaan
- Protusi
- Crowded
- Diastema
- Edge to edge
Psikososial
Perawatan Ortodenti
Penatalaksanaan Maloklusi
1. Tanpa Alat Ortodonti
• Stimulasi otot-otot sekitar ruang mulut
• Memperbaiki kebiasaan yang salah
2. Dengan Alat Ortodonti
• Intra Oral Appliance
• Extra Oral Appliance
Intra Oral Appliance
• Class III Elastic with
Skeletal Anchorage
4 mini plate dimasukkan
di kiri dan kanan dari
infrazygomatic crest
maksila dan diantara
insisivus dan kaninus kiri
dan kanan bawah
lateral. Class III Elastic with Skeletal Anchorage
Frankel III Functional Appliance
Alat ini digunakan ketika
posisi mandibula terlalu
posterior. Pada alat ini
terdapat bantalan untuk
menarik bibir atas dan
perisoteum ke depan
sehingga menstimulasi
pertumbuhan maksila. Frankel III
Eschler Appliance
Terdapat 3 bagian pada
alat ini. Bagian 1 yaitu
adam clasps untuk molar
dan intermolar auxilary
clasps untuk gigi desidui
dan premolar. Bagian
kedua yaitu eschler labial
bow dan bagian ketiga
yaitu untuk pemeliharaan
gigitan oklusal
schler Appliance
Double-plate Appliance
• Alat ini digunakan untuk
mencegah retraksi dari
insisivus bawah dan
biasa digunakan dengan
face mask.
Double-plate Appliance
Chin cap
• prognathism mandibula
dan tinggi wajah yang
lebih rendah.
• mengalihkan
pertumbuhan mandibula
• merotasi mandibula ke
belakang
• keterlambatan
pertumbuhan mandibula
dan merubah bentuk
mandibula
Chin Cap
Headgear untuk arkus mandibula
Alat ini digunakan pada
pasien pertumbuhan
maloklusi klas III yang
menunjukkan adanya
prognatism mandibula.
Hasil yang diperoleh yaitu
distalisasi dari molar
mandibula dan
mengarahkan
pertumbuhan mandibula.
Face mask
• retrusi maksilar
• Masalah yang imbul :
kepatuhan pasien,
protraksi maxilla yang
terbatas sekitar 2-3 mm
dalam 9-12 bulan
• kemungkinan
kekambuhan sebagai
hasil dari pertumbuhan
mandibula. Penggunaan Face Mask
Protraction maxilla with expansion or
without expansion
• Alat ini digunakan untuk
protraksi maksila dan
digunakan 1-2 kali
sehari untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
pemakaian RME dilihat dari intraoral
Protraction face mask dan reverse twin
block
• Terapi kombinasi ini
efektif untuk
mendapatkan hasil
jangka panjang yang
stabil.
Twin Blok Appliance
Kesimpulan
• Maloklusi adalah penyimpangan letak gigi atau
malserasi lengkung gigi (rahang) di luar rentang
kewajaran yang dapat diterima.
• Maloklusi memiliki dampak terhadap fisik,
psikologi, dan sosial. Dampak psikologis dari
maloklusi cukup besar dan berhubungan dengan
ketidakpuasan penampilan di kalangan remaja.
• Perawatan Ortodontik sangat diperlukan untuk
mengatasi maloklusi yang dapat berdampak baik
pada psikososial kalangan remaja.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-Lisna K. Rezky
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Tenri Ashari Wanahari
 
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Nabilah Kusuma
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiVina Widya Putri
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteVina Widya Putri
 
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Audree Geraldine Jonathan
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitasfirman putra sujai
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapikaa388
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8RSIGM
 
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalDellery Usman
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3RSIGM
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1hasril hasanuddin
 
Indikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaIndikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaChusna Wardani
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityVina Widya Putri
 
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuhAulia Putri Evindra
 

What's hot (20)

RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
 
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
 
Tugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorialTugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorial
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
 
prinsip preparasi
prinsip preparasiprinsip preparasi
prinsip preparasi
 
Kavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rkKavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rk
 
Restorasi gigi sulung
Restorasi gigi sulungRestorasi gigi sulung
Restorasi gigi sulung
 
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkap
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
 
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3
 
biomekanika pergerakan gigi
biomekanika pergerakan gigibiomekanika pergerakan gigi
biomekanika pergerakan gigi
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
 
Indikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaIndikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psa
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
 
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
 

Viewers also liked

Gambaran periodontitis pada_ibu_hamil
Gambaran periodontitis pada_ibu_hamilGambaran periodontitis pada_ibu_hamil
Gambaran periodontitis pada_ibu_hamilAstri Xiao Lu
 
The use of oral device to reduce sleep apnea on malocclusion case
The use of oral device to reduce sleep apnea on malocclusion caseThe use of oral device to reduce sleep apnea on malocclusion case
The use of oral device to reduce sleep apnea on malocclusion caseUniv.Moestopo
 
7. anatomi gigi molar 1 atas & bawah
7. anatomi gigi molar 1 atas & bawah7. anatomi gigi molar 1 atas & bawah
7. anatomi gigi molar 1 atas & bawahhasril hasanuddin
 
Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigiContoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigiIrma Ariany Syam
 
Resume gingivitis dwi rama
Resume gingivitis dwi ramaResume gingivitis dwi rama
Resume gingivitis dwi ramaAfiz Zullah
 
9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atas9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atashasril hasanuddin
 
Laeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutLaeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutaskep33
 
Morphology of Permanent Teeth
Morphology of Permanent TeethMorphology of Permanent Teeth
Morphology of Permanent TeethSilmi Armadiani
 
6. anatomi gigi premolar 1 & 2 bawah
6. anatomi gigi premolar 1 & 2 bawah6. anatomi gigi premolar 1 & 2 bawah
6. anatomi gigi premolar 1 & 2 bawahhasril hasanuddin
 
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atashasril hasanuddin
 
Perawatan oral hygiene
Perawatan oral hygienePerawatan oral hygiene
Perawatan oral hygieneerni muniarsih
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulutdewisetiyana52
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutTiara Ramadhania
 
Morphology of Human Deciduous Mandibular Molar teeth
Morphology of Human Deciduous Mandibular Molar teethMorphology of Human Deciduous Mandibular Molar teeth
Morphology of Human Deciduous Mandibular Molar teethRooban Thavarajah
 
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutPemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutwahyuni majid
 
Undestanding tmj internal derangements 1
Undestanding tmj internal derangements 1Undestanding tmj internal derangements 1
Undestanding tmj internal derangements 1Marwan Mouakeh
 

Viewers also liked (20)

Gambaran periodontitis pada_ibu_hamil
Gambaran periodontitis pada_ibu_hamilGambaran periodontitis pada_ibu_hamil
Gambaran periodontitis pada_ibu_hamil
 
Lesi dasar mulut
Lesi dasar mulutLesi dasar mulut
Lesi dasar mulut
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigi
 
The use of oral device to reduce sleep apnea on malocclusion case
The use of oral device to reduce sleep apnea on malocclusion caseThe use of oral device to reduce sleep apnea on malocclusion case
The use of oral device to reduce sleep apnea on malocclusion case
 
7. anatomi gigi molar 1 atas & bawah
7. anatomi gigi molar 1 atas & bawah7. anatomi gigi molar 1 atas & bawah
7. anatomi gigi molar 1 atas & bawah
 
Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigiContoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
 
Resume gingivitis dwi rama
Resume gingivitis dwi ramaResume gingivitis dwi rama
Resume gingivitis dwi rama
 
Gingivitis
GingivitisGingivitis
Gingivitis
 
9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atas9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atas
 
Primary teeth original
Primary teeth originalPrimary teeth original
Primary teeth original
 
Laeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutLaeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulut
 
Morphology of Permanent Teeth
Morphology of Permanent TeethMorphology of Permanent Teeth
Morphology of Permanent Teeth
 
6. anatomi gigi premolar 1 & 2 bawah
6. anatomi gigi premolar 1 & 2 bawah6. anatomi gigi premolar 1 & 2 bawah
6. anatomi gigi premolar 1 & 2 bawah
 
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
 
Perawatan oral hygiene
Perawatan oral hygienePerawatan oral hygiene
Perawatan oral hygiene
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulut
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulut
 
Morphology of Human Deciduous Mandibular Molar teeth
Morphology of Human Deciduous Mandibular Molar teethMorphology of Human Deciduous Mandibular Molar teeth
Morphology of Human Deciduous Mandibular Molar teeth
 
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutPemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
 
Undestanding tmj internal derangements 1
Undestanding tmj internal derangements 1Undestanding tmj internal derangements 1
Undestanding tmj internal derangements 1
 

Similar to Gigi dan mulut

Blok 17 lbm 3
Blok 17 lbm 3Blok 17 lbm 3
Blok 17 lbm 3RSIGM
 
Labioplasty jumat ilmiah
Labioplasty jumat ilmiahLabioplasty jumat ilmiah
Labioplasty jumat ilmiahPatrico Rillah
 
Management Crowded Anterior On Children
Management Crowded Anterior On ChildrenManagement Crowded Anterior On Children
Management Crowded Anterior On ChildrenTaufiqi Hidayatullah
 
Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan pjj_kemenkes
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docxAGUSHARO
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docxAGUSHARO
 
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptxPresentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptxZidanImanaPutraFauzi
 
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aai
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aaiPenatalaksanaan cleft lip palate sumbing aai
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aaiAzis Aimaduddin
 
BAB III.docx
BAB III.docxBAB III.docx
BAB III.docxAGUSHARO
 
BAB III.docx
BAB III.docxBAB III.docx
BAB III.docxAGUSHARO
 
Bahan ngajar tumbang new harun 3
Bahan ngajar tumbang new harun 3Bahan ngajar tumbang new harun 3
Bahan ngajar tumbang new harun 3Aditya A
 
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt miraPenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt miraMira Khairunnisa
 
PERAWATAN MALOKLUSI KELAS III DENGAN REVERSE.pptx
PERAWATAN MALOKLUSI KELAS III DENGAN REVERSE.pptxPERAWATAN MALOKLUSI KELAS III DENGAN REVERSE.pptx
PERAWATAN MALOKLUSI KELAS III DENGAN REVERSE.pptxAGUSHARO
 
PERAWATAN MALOKLUSI KELAS III DENGAN REVERSE.pptx
PERAWATAN MALOKLUSI KELAS III DENGAN REVERSE.pptxPERAWATAN MALOKLUSI KELAS III DENGAN REVERSE.pptx
PERAWATAN MALOKLUSI KELAS III DENGAN REVERSE.pptxAGUSHARO
 

Similar to Gigi dan mulut (20)

Journal reading
Journal readingJournal reading
Journal reading
 
Blok 17 lbm 3
Blok 17 lbm 3Blok 17 lbm 3
Blok 17 lbm 3
 
Logbook modul 2 bod arif dfdg
Logbook modul 2 bod arif dfdgLogbook modul 2 bod arif dfdg
Logbook modul 2 bod arif dfdg
 
Labioplasty jumat ilmiah
Labioplasty jumat ilmiahLabioplasty jumat ilmiah
Labioplasty jumat ilmiah
 
perawatan-telinga
perawatan-telingaperawatan-telinga
perawatan-telinga
 
Management Crowded Anterior On Children
Management Crowded Anterior On ChildrenManagement Crowded Anterior On Children
Management Crowded Anterior On Children
 
Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
KEL 1 MUSKULO FIKS.pptx
KEL 1 MUSKULO FIKS.pptxKEL 1 MUSKULO FIKS.pptx
KEL 1 MUSKULO FIKS.pptx
 
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptxPresentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
 
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aai
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aaiPenatalaksanaan cleft lip palate sumbing aai
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aai
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
BAB III.docx
BAB III.docxBAB III.docx
BAB III.docx
 
BAB III.docx
BAB III.docxBAB III.docx
BAB III.docx
 
Bahan ngajar tumbang new harun 3
Bahan ngajar tumbang new harun 3Bahan ngajar tumbang new harun 3
Bahan ngajar tumbang new harun 3
 
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt miraPenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
 
PERAWATAN MALOKLUSI KELAS III DENGAN REVERSE.pptx
PERAWATAN MALOKLUSI KELAS III DENGAN REVERSE.pptxPERAWATAN MALOKLUSI KELAS III DENGAN REVERSE.pptx
PERAWATAN MALOKLUSI KELAS III DENGAN REVERSE.pptx
 
PERAWATAN MALOKLUSI KELAS III DENGAN REVERSE.pptx
PERAWATAN MALOKLUSI KELAS III DENGAN REVERSE.pptxPERAWATAN MALOKLUSI KELAS III DENGAN REVERSE.pptx
PERAWATAN MALOKLUSI KELAS III DENGAN REVERSE.pptx
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 

Gigi dan mulut

  • 1. REFERAT HUBUNGAN KASUS MALOKLUSI GIGI ANTERIOR TERHADAP STATUS PSIKOSOSIAL PADA REMAJA Pembimbing: drg. Anselma Anggraeni, Sp.Ort Oleh: Miranti Sastraningrum 21504101027 KEPANITERAAN KLINIK MADYA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG LABORATORIUM ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR
  • 2. Latar Belakang Pertumbuhan Anak Remaja Perkembangan Gigi Geligi Maloklusi Penampilan Dentofacial Psikososial
  • 3. Maloklusi • Menurut Angle  molar pertama merupakan key of occlusion • 6 kunci oklusi normal : 1. Relasi molar 2. Angulasi mahkota yang benar 3. Inklinasi mahkota 4. Tidak ada rotasi gigi 5. Tidak ada celah diantara gigi geligi 6. Adanya curve of spee yang datar terhadap dataran oklusal
  • 4. Klasifikasi Maloklusi • Maloklusi Klas I : relasi normal anteroposterior dari mandibula dan maksila. Tonjol mesiobukal cusp molar pertama permanen berada pada bukal groove molar pertama permanen mandibula. Maloklusi klas I Angle
  • 5. Karakteristik Maloklusi • Maloklusi Klas II : relasi posterior dari mandibula terhadap maksila. Tonjol mesiobukal cusp molar pertama permanen atas berada lebih mesial dari bukal groove gigi molar pertama permanen mandibula. Maloklusi klas II Angle
  • 6. Karakteristik Maloklusi • Maloklusi klas III : relasi anterior dari mandibula terhadap maksila. Tonjol mesiobukal cusp molar pertama permanen atas berada lebih distal dari bukal groove gigi molar pertama permanen mandibula dan terdapat anterior crossbite (gigitan silang anterior). Maloklusi klas III Angle
  • 7. Etiologi Maloklusi Faktor Skeletal • Pertumbuhan abormal (ukuran, bentuk atau prognasi) Faktor Dental • insisivus maksila miring (tipping) ke lingual dan insisivus mandibula miring ke labial. • Overbite / cross bite Faktor Muskular • Bentuk dan fungsi bibir • Letak lidah • Lengkung maksila lebih kecil dari lengkung mandibula
  • 8. Karakteristik Maloklusi Anterior • Dewey membuat modifikasi dari klasifikasi Angle, 1. Modifikasi kelas I, yaitu: • Tipe 1 yaitu maloklusi kelas I dengan gigi berjejal di anterior • Tipe 2 yaitu maloklusi kelas I dengan insisif atas protrusif • Tipe 3 dengan gigitan silang di anterior • Tipe 4 dengan gigitan silang di posterior • Tipe 5 yaitu bergesernya gigi molar permanen ke mesial karena ekstraksi gigi premolar 2 atau gigi molar 2 sulung.
  • 9. Modifikasi kelas III • Tipe 1 yaitu hubungan gigi insisif anterior edge to edge • Tipe 2 yaitu gigi insisif bawah berjejal dan berada di lingual dari gigi insisif atas • Tipe 3 yaitu gigi-geligi insisif atas berjejal dan berada di belakang gigigeligi insisif bawah.
  • 10.
  • 11. Psikososial • Psikologi sosial adalah bidang studi tentang pengalaman dan tingkah laku individu dalam hubungannya dengan individu lain, kelompok, dan kebudayaan (Mc. David dan Herani) • Psikologi sosial adalah pengetahuan tentang tingkah laku individu dalam hubungannya dengan situasi sosial(Oldentorff). • Psikologi sosial adalah sesuatu bagian cabang psikologi yang secara khusus memuat laporan studi tentang tingkah laku individu sebagai sesuatu fungsi dari rangsangan sosial (Jones dan Gerard). • Psikologi sosial adalah bidang studi tentang pengalaman dan tingkah laku individu dalam hubungannya dengan rangsangan situasional(Muzafer Sherif dan C.W. Sherif).
  • 12. Remaja • Menurut UNICEF, remaja adalah masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. • Individu mengalami perkembangan biologik, psikologik, dan sosiologik • batasan usia remaja menurut UNICEF, yaitu masa awal remaja 10-14 tahun dan masa akhir remaja 15- 19 tahun.
  • 13. HUBUNGAN KASUS MALOKLUSI GIGI ANTERIOR TERHADAP STATUS PSIKOSOSIAL PADA REMAJA Perumbuhan Anak Remaja Faktor Umum - Penyakit - Ras - Jenis Kelamin - Ekonomi Faktor Lokal - Habbit - Missing tooth - Trauma - Karies Gigi Perkembangan Gigi Geligi Maloklusi Penampilan Dentofasial Karakteristik Maloklusi Anterior Konsep Diri, Kepercayaan Diri, Self Esteem, Kesenangn, Kepuasaan - Protusi - Crowded - Diastema - Edge to edge Psikososial Perawatan Ortodenti
  • 14. Penatalaksanaan Maloklusi 1. Tanpa Alat Ortodonti • Stimulasi otot-otot sekitar ruang mulut • Memperbaiki kebiasaan yang salah 2. Dengan Alat Ortodonti • Intra Oral Appliance • Extra Oral Appliance
  • 15. Intra Oral Appliance • Class III Elastic with Skeletal Anchorage 4 mini plate dimasukkan di kiri dan kanan dari infrazygomatic crest maksila dan diantara insisivus dan kaninus kiri dan kanan bawah lateral. Class III Elastic with Skeletal Anchorage
  • 16. Frankel III Functional Appliance Alat ini digunakan ketika posisi mandibula terlalu posterior. Pada alat ini terdapat bantalan untuk menarik bibir atas dan perisoteum ke depan sehingga menstimulasi pertumbuhan maksila. Frankel III
  • 17. Eschler Appliance Terdapat 3 bagian pada alat ini. Bagian 1 yaitu adam clasps untuk molar dan intermolar auxilary clasps untuk gigi desidui dan premolar. Bagian kedua yaitu eschler labial bow dan bagian ketiga yaitu untuk pemeliharaan gigitan oklusal schler Appliance
  • 18. Double-plate Appliance • Alat ini digunakan untuk mencegah retraksi dari insisivus bawah dan biasa digunakan dengan face mask. Double-plate Appliance
  • 19. Chin cap • prognathism mandibula dan tinggi wajah yang lebih rendah. • mengalihkan pertumbuhan mandibula • merotasi mandibula ke belakang • keterlambatan pertumbuhan mandibula dan merubah bentuk mandibula Chin Cap
  • 20. Headgear untuk arkus mandibula Alat ini digunakan pada pasien pertumbuhan maloklusi klas III yang menunjukkan adanya prognatism mandibula. Hasil yang diperoleh yaitu distalisasi dari molar mandibula dan mengarahkan pertumbuhan mandibula.
  • 21. Face mask • retrusi maksilar • Masalah yang imbul : kepatuhan pasien, protraksi maxilla yang terbatas sekitar 2-3 mm dalam 9-12 bulan • kemungkinan kekambuhan sebagai hasil dari pertumbuhan mandibula. Penggunaan Face Mask
  • 22. Protraction maxilla with expansion or without expansion • Alat ini digunakan untuk protraksi maksila dan digunakan 1-2 kali sehari untuk mencapai hasil yang diinginkan. pemakaian RME dilihat dari intraoral
  • 23. Protraction face mask dan reverse twin block • Terapi kombinasi ini efektif untuk mendapatkan hasil jangka panjang yang stabil. Twin Blok Appliance
  • 24. Kesimpulan • Maloklusi adalah penyimpangan letak gigi atau malserasi lengkung gigi (rahang) di luar rentang kewajaran yang dapat diterima. • Maloklusi memiliki dampak terhadap fisik, psikologi, dan sosial. Dampak psikologis dari maloklusi cukup besar dan berhubungan dengan ketidakpuasan penampilan di kalangan remaja. • Perawatan Ortodontik sangat diperlukan untuk mengatasi maloklusi yang dapat berdampak baik pada psikososial kalangan remaja.