Teks ini membahas latar belakang dan tujuan penulisan skripsi mengenai perawatan maloklusi Klas III dengan pesawat Twin Block. Prevalensi maloklusi Klas III bervariasi antar etnis dan lebih tinggi di Asia. Perawatan dilakukan pada masa gigi campuran agar dapat memanfaatkan pertumbuhan wajah. Pesawat fungsional efektif mengoreksi posisi rahang. Twin Block didesain sebagai bite block sederhana untuk memperbaiki maloklusi
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Maloklusi adalah suatu bentuk oklusi yang menyimpang dari bentuk standar yang diterima
sebagai bentuk normal. Hal tersebut dapat disebabkan karena tidak ada keseimbangan
pertumbuhan dan perkembangan jaringan dentofasial. Keseimbangan dentofasial disebabkan oleh
faktor keturunan, lingkungan, pertumbuhan, perkembangan, etnik, fungsionil, dan patologi yang
saling mempengaruhi (Nazrudin dkk, 2017).
Prevalensi maloklusi Klas III bervariasi diantara berbagai etnik suku bangsa. Pada kawasan
Asia, kasus maloklusi Klas III karena kurang berkembangnya maksila mengalami frekuensi yang
lebih tinggi dibanding etnik bangsa lain. Insiden ini terjadi antara 4% sampai 5% pada masyarakat
Jepang, dan 4% sampai 14% pada masyarakat China. Prevalensi maloklusi pada anak umur 9
sampai 15 tahun di China mencapai 2,3% untuk pseudo Klas III dan 1,7% untuk maloklusi Klas
III sejati. Dengan demikian, perawatan maloklusi Klas III mempunyai masalah-masalah yang
signifikan dalam perawatan secara ortodontik dan ortopedik pada beberapa negara seperti Jepang,
China, Korea dan Indonesia. Pada maloklusi Klas III Angle dijumpai profil wajah pasien dari
samping terlihat cekung atau konkaf. Hal ini terjadi karena individu dengan maloklusi Klas III
memiliki kombinasi masalah terhadap komponen skeletal dan dentoalveolar. Kombinasi ini
menyebabkan variasi diantara maloklusi Klas III, antara lain dapat terjadi lengkung maksila
normal dan mandibulanya prognasi, maksila retrusi dan mandibulanya normal, maksila dan
mandibulanya normal, atau maksila retrognasi dan mandibulanya prognasi. Pada kasus maloklusi
Klas III dapat terjadi gangguan fungsi dan estetis yang disebabkan oleh beberapa kelainan seperti
otot dagu yang tebal, mandibula lebih besar dari maksila, maksila kurang berkembang, gigitan
terbalik anterior, hubungan edge to edge, atau gigitan bersilang.
2. 2
Perawatan maloklusi Klas III adalah salah satu perawatan yang paling sukar ditangani, baik
secara ortodontik maupun ortopedik. Kunci utama perawatan maloklusi Klas III skeletal dengan
pertumbuhan mandibula yang berlebihan adalah menghambat atau mengarahkan kembali
pertumbuhan mandibula yang salah dan mengembalikan posisi mandibula ke posterior serta
mendukung pertumbuhan normal maksila. Perawatan pada maloklusi Klas III sebaiknya dilakukan
pada masa gigi bercampur karena pada waktu ini anak sedang dalam masa pertumbuhan aktif,
sehingga potensi pertumbuhan wajah dan perkembangan gigi-geligi dapat dimanfaatkan untuk
koreksi kraniodentofasial. (Setyowati dan Ardhana, 2013).
Pesawat fungsional merupakan salah satu perawatan ortodonti paling efektif dalam mengoreksi
maloklusi Klas III. Kelainan posisi rahang yang terjadi dalam masa pertumbuhan akan lebih cepat
terkoreksi dengan pesawat fungsional. Hal ini karena prinsip kerja pesawat fungsional sesuai
dengan sifat adaptive response dari tulang yang mempengaruhi perubahan profil jaringan lunak
wajah terutama disekitar bibir, hidung dan dagu. Konsep pesawat fungsional didesain sebagai
pesawat lepas dengan tujuan memperoleh perkembangan yang harmonis dari struktur dentofasial,
dengan menghilangkan faktor-faktor myofungsional dan faktor oklusal yang kurang baik serta
memperbaiki lingkungan fungsional dari gigi-geligi yang sedang berkembang dengan cara
mengubah posisi gigi-geligi dan jaringan pendukungnya. Dengan demikian, kondisi fungsional
yang baru menjadi lebih baik untuk mendukung posisi baru yang lebih seimbang dari kondisi awal
(Nazrudin dkk, 2017).
Twin Block adalah salah satu pesawat fungsional yang dapat memperbaiki maloklusi. Pesawat
Twin Block merupakan bite block sederhana yang didesain untuk dipakai sepanjang hari. Alat ini
dapat mengoreksi maloklusi dengan cepat dengan meneruskan kekuatan oklusal ke occlusal
inclined plane yang menutupi gigi-geligi posterior. Pengembangan pesawat Twin Block untuk
3. 3
perawatan maloklusi bertujuan untuk mendapatkan suatu teknik yang dapat memaksimalkan
respon pertumbuhan ke fungsional protrusi mandibula dengan menggunakan pesawat sederhana
dan menyenangkan untuk dipakai serta secara estetis dapat diterima oleh pasien. Perawatan
maloklusi Klas III dilakukan dengan mengubah posisi occlusal inclined plane menjadi berlawanan
terhadap bentuk occlusal inclined plane pada perawatan maloklusi Klas II. Hal ini bertujuan untuk
memberikan gaya ke depan pada maksila serta gaya ke bawah dan ke distal pada regio molar
mandibula. Berdasarkan alasan di atas, penulis ingin mengangkat permasalahan maloklusi Klas III
dan perawatannya dengan pesawat Twin Block menjadi sebuah tulisan skripsi karena akan sangat
bermanfaat sebagai pertimbangan bagi dokter gigi dalam melakukan perawatan yang efektif dan
efisien untuk maloklusi Klas III (Nazrudin dkk, 2017).
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana mekanisme kerja dan efek perawatan maloklusi Klas III dengan pesawat Twin
Block?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui mekanisme kerja dan efek
pemakaian Twin Block pada perawatan maloklusi Klas III.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan sumbangan keilmuan di bidang
ortodonsia, khususnya mengenai mekanisme kerja dan efek perawatan maloklusi Klas III dengan
pesawat Twin Block, sehingga diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi dokter gigi dalam
melakukan perawatan yang efektif dan efisien apabila dijumpai kasus yang sama.