Senam wajah berguna untuk mencegah penuaan dini pada remaja. Pemateri mendemonstrasikan teknik senam wajah dan memberikan penjelasan manfaatnya kepada kelompok remaja di sebuah pesantren. Remaja mampu mempraktikkan sendiri teknik senam wajah setelah mendapat pengarahan.
1. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III – PSIK Universitas Jember 2016
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG SENAM WAJAH PADA KELOMPOK REMAJA
DI PONDOK PESANTREN NURIS JEMBER PENGANDARAN
LINGKUNGAN KRAJAN KELURAHAN ANTIROGO
KECAMATAN SUMBERSARI
KABUPATEN JEMBER
TAHUN 2016
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas III dengan
dosen pengampu: Ns. Latifa Aini S., M.Kep.,Sp.Kom
Oleh
Larasmiati Rasman
NIM 132310101018
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
2. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III – PSIK Universitas Jember 2015
BAB I. LATAR BELAKANG
1.1 Analisis Situasi
Telinga adalah organ sensoris yang berfungsi dalam hal pendengaran
dan keseimbangan. Telinga luar berfungsi mengumpulkan dan melikalisasi
suara. Telinga tengah berfungsi untuk menghantarkan suara yang telah
dikumpulkan oleh daun telinga ke telinga bagian dalam, sedangkan fungsi
telinga dalam adalah menghantarkan suara menuju ke syaraf-syaraf
pendengaran untuk selanjutnya diteruskan ke dalam otak dan ditafsirkannya
suara oleh otak. Gangguan pendengaran mengakibatkan anak sekolah sulit
menerima pelajaran, produktivitas menurun, dan biaya hidup tinggi. Hal ini
dikarenakan, telinga mempunyai peranan yang besar dalam kehidupan sehari-
hari (Ballenger, 2008).
Peningkatan kualitas hidup anak salah satunya ditentukan oleh
penanaman perilaku kesehatan anak sejak dini. Perilaku anak sekolah sangat
bervariatif. Bila tidak dikenali dan ditangani sejak dini, gangguan kesehatan
ini akan mempengaruhi prestasi belajar dan masa depan anak (Narendra,
2008). Salah satu bentuk perilaku kesehatan yang perlu mendapat perhatian
adalah kebersihan telinga. Menurut kajian, mendengar dapat menyerap 20%
informasi lebih besar dibanding membaca yang hanya menyerap 10%
informasi. Telinga sehat berawal dari telinga yang bersih, dan pendengaran
yang baik berawal dari telinga yang sehat. Dengan kata lain, telinga yang
bersih merupakan prasyarat telinga sehat dan pendengaran baik (Fitriani,
2011).
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2005
terdapat 278 juta orang yaang menderita gangguan pendengaran, 75-140 juta
diantaranya terdapat di Asia Tenggara. Sedangkan, pada bayi, terdapat 0,1-
0,2% mengalami tuli sejak lahir atau setiap 1.000 kelahiran hidup terdapat 1-2
bayi yang menderita tuli. Berdasarkan Hasil Survei Nasional Kesehatan
Indera Penglihatan dan Pendengaran di 7 propinsi tahun 1993-1996,
prevalensi ketulian 0,4% dan gangguan pendengaran 16,8% dan prevalensi
prop pada anak sekolah cukup tinggi yaitu antara 30-50% (Depkes RI, 2010).
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember yang PBL tanggal 10
Mei 2016 menemukan data pada kelompok usia sekolah dasar di RT 1 RW 5
Lingkungan Sumbersalak Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember dengan data fokus terkait perawatan telinga khususnya
sebanyak 20 orang. Kegiatan yang akan dilakukan kali ini adalah perawatan
telinga yang bertujuan untuk mencegah adanya gangguan pada telinga anak
usia sekolah dasar.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan data yang telah didapatkan, maka perumusan masalah
dalam kegiatan yang perlu dilakukan adalah bagaimana cara melakukan
senam wajah pada remaja?
3. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu melakukan perawatan telinga
pada senam wajah pada kelompok remaja di pondok pesantren Nuris
Jember pengandaran Lingkungan Krajan-Kelurahan-Antirogo
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
2.1.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian senam wajah
2. Mengetahui tujuan dan manfaat senam wajah
3. Mampu mendemonstrasikan senam wajah
2.2 Manfaat
2.2.1 menambah pengetahuan kelompok remaja tentang senam wajah;
2.2.2 membantu melakukan senam wajah pada kelompok remaja;
2.2.3 membantu mencegah adanya penuaan pada kelompok remaja.
BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH
3.1 Dasar Pemikiran
Telinga merupakan salah satu alat panca indera yang berfungsi untuk
mendengar. Anatomi telinga terdiri dari telinga bagian luar, telinga bagian
tengah dan telinga bagian dalam. Telinga bagian luar terdiri dari aurikula yang
berfungsi menampung gelombang suara yang datang dari luar, meatus akusticus
yaitu liang telinga tengah merupakan penghubung aurikola dengan membran
timpani yang banyak mengandung rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar
keringat khususnya menghasilkan sekret-sekret yang berbentuk serumen,
membran timpani yang merupakan selaput gendang telinga (Hilger, 2007).
Telinga bagian tengah terdiri dari kavum timpani yang merupakan rongga
didalam temporatis dimana terdapat tiga buah tulang pendengaran. Antrum
timpani yang merupakan rongga tidak teratur yang agak luas terletak di bawah
samping dari kavum timpani dan tuba auditiva eustaki yang merupakan saluran
tulang rawan yang panjangnya kurang lebih 3,7 cm berjalan miring ke bawah
agak ke depan, dilapisi oleh lapisan mukosa. Telinga bagian dalam terletak pada
bagian tulang keras pilorus, terdapat reseptor pendengaran dan alat pendengar ini
disebut labirin (Hilger, 2007).
Hygiene telinga mempunyai implikasi terhadap ketajaman
pendengaran. Bila substansi benda asing terkumpul pada kanal atau liang
telinga luar maka akan mengganggu konduksi suara. Khususnya pada lansia
akan rentan terhadap masalah ini. Perawat harus sensitif terhadap isyarat
perilaku papaun yang menindikasikan kerusakan pendegaran. Kebersihan
telinga dapat dilakukan setelah adanya gejala seperti perasaan gatal dan
ketidaknyamanan pada saluran telinga, adanya rasa pusing, nyeri pada
4. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
telinga, kelaurnya sekret yang berbau, telinga yang berdenging dan adanya
penurunan fungsi pendengaran (Andarmoyo, 2012).
Proses membersihkan telinga sangat dianjurkan untuk tidak
menggunakan benda tajam seperti peniti atau tusuk gigi. Penggunaan benda
ini dapat menyebabkan trauma pada kanal telinga dan ruptur membran
timpani. Penggunaan aplikator kapas bertangkai juga harus dihindari karena
akan menyebabkan lilin terjepit dalam kanal (Perry & Potter, 2006).
3.2 Kerangka Penyelesaian
Pemateri menyampaikan
materi tentang senam wajah
Pemateri mensimulasikan
senam wajah
Klien mensimulasikan senam
wajah
Klien mampu menjelaskan
tentang senam wajah
Klien mampu
mensimulasikan senam
wajah secara mandiri
Motivasi Klien
selama penyuluhan
5. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah
Pendidikan kesehatan yang disertai demonstrasi merupakan upaya
untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
masyarakat khususnya anak usia sekolah dasar untuk menerapkan perilaku
hidup bersih dan memperbaiki status kesehatan anak usia sekolah dasar.
Dalam realisasi penyelesaian masalahnya adalah dengan melakukan
perawatan telinga pada anak usia sekolah dasar.
4.2 Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran pada kegiatan pendidikan kesehatan dan demonstrasi
ini yaitu kelompok usia sekolah dasar yang akan diajarkan mengenai
perawatan telinga. Perawatan ini dilakukan agar dapat diterapkan oleh
kelompok usia anak sekolah dasar untuk meningkatkan kebersihan pada
telinganya sehingga dapat mencegah timbulnya gangguan pada telinga.
4.3 Metode yang Digunakan
1. Jenis model pembelajaran : konstruktif
2. Landasan teori : diskusi dan demonstrasi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindak lanjut sasaran
Keterangan:
1. Pemateri
2. Peserta
3. Fasilitator
4. Dosen
6. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
BAB V. HASIL KEGIATAN
5.1 Analisis Evaluasi Dan Hasil-Hasilnya
5.1.1 Evaluasi Struktur
a. Kegiatan pendidikan kesehatan tentang perawatan telinga dilakukan
pada hari Minggu, tanggal 22 Mei 2016 pukul 09.00-09.15 WIB.
b. Pemateri dan rekan menuju tempat dilakukannya pendidikan
kesehatan tentang perawatan telinga pada kelompok usia anak
sekolah dasar di RT 1 RW 5 Lingkungan Sumbersalak Kelurahan
Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten/Kota Jember Propinsi
Jawa Timur.
c. Persiapan lain yang dilakukan adalah menyiapkan ruang dan
perlengkapan untuk perawatan, yaitu kapas, sarung tangan, kantong
plastik, baskom, handuk kecil, air hangat, cotton bud, dan
lingkungan yang aman dan nyaman
d. Kegiatan pendidikan kesehatan tentang perawatan telinga yang
terdiri dari preplanning (Bab I-IV), format pengkajian, SAP, SOP,
leaflet, lembar daftar hadir dan berita acara.
e. Pemateri mampu menyiapkan diri untuk bersikap empati, netral,
menghargai dan caring pada klien
f. Klien bersedia mengikuti proses pendidikan kesehatan tentang
perawatan telinga
g. Telah terbina mutual relationship dan trust relationship antara klien
dan pemateri
5.1.2 Evaluasi Proses
a. Selama proses kegiatan berjalan lancar dengan perencanaan waktu
selama 15 menit
b. Proses penyuluhan dan demonstrasi perawatan telinga pada
kelompok anak usia sekolah dasar berjalan dengan lancar mulai dari
awal hingga akhir latihan sesuai dengan yang diharapkan
c. Klien kooperatif selama dilakukan penyuluhan dan demonstrasi
perawatan telinga
d. Tujuan umum dan tujuan khusus tercapai setelah penyuluhan dan
demonstrasi perawatan telinga
5.1.3 Evaluasi Hasil
Setelah mendapatkan asuhan keperawatan klien mampu:
a. Kegiatan pendidikan kesehatan tentang perawatan telinga dihadiri
oleh 4 anak usia sekolah dasar dan 3 mahasiswa
b. Klien mampu menjelaskan pengertian, dan manfaat perawatan
telinga
c. Klien tampak antusias memperhatikan penjelasan dan demonstrasi
perawatan telinga
7. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
d. Klien mengikuti semua langkah-langkah perawatan telinga mulai
dari awal sampai akhir.
e. Klien mampu mempraktikan ulang perawatan telinga yang telah
diajarkan
f. Melakukan konseling untuk membantu klien dalam mengemukakan
respon yang didapat setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang
perawatan telinga
5.1.4 Faktor Pendorong
a. Dukungan dari Ketua RT dan RW yang menyambut baik dan
memberikan izin dengan adanya pendidikan kesehatan tentang
perawatan telinga pada kelompok anak usia sekolah dasar di RT 1
RW 5 Lingkungan Sumbersalak Kelurahan Kranjingan Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember.
b. Klien sangat kooperatif selama proses kegiatan pendidikan kesehatan
tentang perawatan telinga
c. Mahasiswa lainnya membantu pelaksanaan kegiatan pendidikan
kesehatan tentang perawatan telinga, baik menjadi fasilitator,
dokumentasi, presensi, dan sebagainya.
5.1.5 Faktor Penghambat
a. Pengetahuan klien kurang tentang perawatan telinga
b. Klien masih malu untuk bertanya dan mempraktikkan
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil eveluasi kegiatan pendidikan kesehatan tentang
perawatan telinga pada kelompok anak usia sekolah dasar diketahui bahwa
sebelumya klien belum mengetahui tentang perawatan telinga yang benar.
Setelah dilakukan kegiatan perawatan telinga, klien mampu
mendemonstrasikan perawatan telinga secara mandiri. Perawatan telinga juga
bermanfaat bagi anak usia sekolah dasar terutama untuk kebersihan
telinganya.
Klien sangat antusias untuk mengikuti perawatan telinga walaupun
klien belum mengetahui perawatan telinga yang benar sebelumnya. Hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan tentang perawatan telinga pada
kelompok anak usia sekolah dasar dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan klien melakukan perawatan telinga dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan anak usia sekolah dasar dan pencegahan terjadinya masalah
kesehatan yang sering terjadi pada anak usia sekolah dasar di RT 1 RW 5
Lingkungan Sumbersalak Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari
Kabupaten/Kota Jember Propinsi Jawa Timur.
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Sasaran :
a. Klien diharapkan rutin secara mandiri melakukan perawatan telinga
sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
pencegahan terjadinya masalah kesehatan yang dialami.
8. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
b. Keluarga diharapkan untuk selalu memberikan perhatian dan
dukungan kepada klien untuk melakukan perawatan telinga.
6.2.2 Bagi Masyarakat :
Masyarakat diharapkan turut bersedia mengikuti dan melakukan
perawatan telinga.
6.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan :
a. Bagi tenaga kesehatan setempat khususnya pada perawat atau kader
lingkungan diharapkan lebih mengaktifkan kegiatan pelayanan
kesehatan melalui pelayanan kesehatan yang berada di sekitar
lingkungan.
b. Tenaga kesehatan diharapkan dapat menarik minat anak usia sekolah
dasar dan keluarga dengan cara mengadakan penyuluhan dan
pendidikan kesehatan tentang penyakit yang sering dialami oleh
anak usia sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, S. 2012. Personal hygiene: Konsep, Proses, dan Aplikasi dalam
Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ballenger, J.J. 2008. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala dan Leher.
Jakarta: Binarupa Aksara
DEPKES RI. 2010. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007. Dan
diunduh www.depkes.go.id pada 20 Mei 2016 pukul 02.24 WIB.
Fitriani, S. 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hilger, 2007. Buku Ajar Telinga, Hidung, dan Tenggorokan. Edisi ke-6. Jakarta:
473-479
Potter, P.A., & Perry, A.G. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC.
Lampiran:
Lampiran 1 : Berita Acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Standar Operasional Prosedur (SOP)
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media Leaflet
Jember, 22 Mei 2016
Pemateri
9. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
Auliya Hidayati
NIM 132310101001
Lampiran 1: Berita Acara
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2015/2016
BERITA ACARA
Pada hari ini, Minggu tanggal 22 Mei 2016 jam 09.00-09.15 WIB bertempat di
RT 1 RW 5 Lingkungan Sumbersalak Kelurahan Kranjingan Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur telah dilaksanakan Kegiatan
Pendidikan Kesehatan tentang Perawatan Telinga pada anak usia sekolah dasar.
Kegiatan ini diikuti oleh 6 orang (daftar hadir terlampir)
Jember, 22 Mei 2016
Mengetahui,
Penguji Keperawatan Komunitas III
Ns. Latifa Aini S, M.Kep, Sp.Kom
NIP. 197109262009122001
10. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
Lampiran 2: Daftar Hadir
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2015/2016
DAFTAR HADIR
Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Perawatan Telinga pada usia sekolah
dasar oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Pada
hari ini, Minggu tanggal 22 Mei 2016 jam 09.00-09.15 WIB bertempat di RT 1
RW 5 Lingkungan Sumbersalak Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur
NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN
1. An. Yuni RT 1 RW 5, Ling. Sumbersalak,
Kelurahan Kranjingan
2. An. Putri RT 1 RW 5, Ling. Sumbersalak,
Kelurahan Kranjingan
3. An. Nuril RT 1 RW 5, Ling. Sumbersalak,
Kelurahan Kranjingan
4. An. Eka RT 1 RW 5, Ling. Sumbersalak,
Kelurahan Kranjingan
5. Chrisdiannita Jl. Semanggi
6. Ria Agustina Jl. Mastrip I
Jember, 22 Mei 2016
Mengetahui,
Penguji Keperawatan Komunitas III
Ns. Latifa Aini S, M.Kep, Sp.Kom
NIP. 197109262009122001
11. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
Lampiran 3: Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik : Perawatan Telinga
Sasaran : Kelompok anak usia sekolah dasar
Waktu : 09.00 s/d 09.15 WIB (15 menit)
Hari/Tanggal : Minggu, 22 Mei 2016
Tempat : RT 1 RW 5 Lingkungan Sumbersalak Kelurahan Kranjingan
Kecamatan Sumbersari Kabupaten/Kota Jember Propinsi Jawa
Timur
1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan dan demonstrasi mengenai
perawatan telinga, sasaran akan dapat mengerti, memahami, dan mampu
mendemonstrasikan perawatan telinga.
2. Kompetensi Dasar
Setelah diberikan pendidikan kesehatan dan demonstrasi perawatan
telinga selama 15 menit sasaran akan mampu:
a. Menjelaskan pengertian perawatan telinga;
b. menjelaskan tujuan dan manfaat perawatan telinga;
c. mempraktikkan perawatan telinga secara mandiri
3. Pokok Bahasan
Perawatan telinga
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian perawatan telinga
b. Tujuan dan manfaat perawatan telinga
c. Langkah-langkah perawatan telinga
5. Waktu
1 x 15 menit
6. Bahan/Alat yang diperlukan
a. Materi
b. Leaflet
c. Kapas
d. Handuk kecil/washlap
e. Cotton bud
f. Handscone
12. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
g. Baskom
h. Air hangat
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: Diskusi dan demonstrasi
b. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana ruangan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
6) Menetapkan tindak lanjut
8. Setting Tempat
Keterangan:
1. Pemateri
2. Peserta
3. Fasilitator
4. Dosen
9. Persiapan
Mahasiswa menyiapkan materi dan SOP tentang perawatan telinga
untuk kelompok usia sekolah dasar kemudian membuat media pembelajaran
yaitu leaflet.
10. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Proses
Tindakan
Waktu
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pendahuluan a. Salam pembuka
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan umum
dan tujuan khusus
Memperhatikan 1 menit
Penyajian 1. Menjelaskan tentang:
a. Pengertian perawatan
telinga
b. Tujuan dan manfaat
perawatan telinga
c. Langkah-langkah
perawatan telinga
2. Memberikan kesempatan
kepada klien untuk
Memperhatikan dan
memberi tanggapan
12 menit
13. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
bertanya
3. Menjawab pertanyaan
4. Mendemonstrasikan
perawatan telinga
5. Memberikan kesempatan
kepada klien untuk ikut
mempraktikkan perawatan
telinga
Penutup a. Menyimpulkan materi yang
telah diberikan
b. Mengevaluasi hasil
pendidikan kesehatan dan
demonstrasi
c. Memberikan leaflet tentang
perawatan telinga
d. Salam penutup
Memperhatikan dan
menanggapi
2 menit
11. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Materi yang disajikan terkait perawatan telinga telah siap disajikan
b. Tempat yang akan digunakan untuk melakukan perawatan telinga
telah siap digunakan
c. Persiapan mahasiswa telah dilakukan
d. Persiapan klien telah dilakukan
2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dan demonstrasi perawatan telinga pada kelompok
anak usia sekolah dasar berjalan dengan lancar mulai dari awal hingga
akhir sesuai dengan yang diharapkan
b. Klien kooperatif selama dilakukan pendidikan kesehatan tentang
perawatan telinga
c. Tujuan umum dan tujuan khusus tercapai setelah perawatan telinga
dilaksanakan
3. Evaluasi Hasil
Setelah mendapatkan asuhan keperawatan klien mampu:
a. Menjelaskan pengertian, tujuan, indikasi dan kontraindikasi, serta
manfaat perawatan telinga
b. Mengetahui dan mampu mempraktikkan langkah-langkah perawatan
telinga
c. Melakukan konseling untuk membantu klien dalam mengemukakan
masalah yang dihadapi
14. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
Lampiran 4: Standar Operasional Prosedur
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PSIK
UNIVERSITAS JEMBER
PERAWATAN TELINGA
PROSEDUR TETAP NO DOKUMEN: NO.
REVISI:
HALAMAN
:
TANGGAL
TERBIT:
DITETAPKAN OLEH :
1.` Pengertian Membersihkan telinga agar kebersihannya tetap
terpelihara
2. Tujuan 1. Memberikan rasa nyaman
2. Membantu klien untuk melembutkan dan
mengeluarkan kotoran yang keras
3. Menjaga telinga agar tetap bersih
3. Indikasi Semua klien
4. Kontraindikasi -
5. Persiapan pasien Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan,
berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien
6. Persiapan alat 1. Kapas
2. Handuk kecil/washlap
3. Cotton bud
4. Handscone
5. Baskom
6. Air hangat
7. Cara kerja 1. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai
2. Posisikan klien senyaman mungkin
3. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
4. Hadapkan telinga klien ke arah perawat
5. Gosok telinga klien dengan handuk/kapas yang
sudah dibasahi dengan cara:
15. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
a. Pada bagian belakang telinga, gosok dari
bawah ke atas
b. Pada bagian dalam, gosok bagian lekukan dari
dalam keluar
6. Gunakan cotton bud hanya untuk daun telinga atau
bagian luar lubang.
7. Saat membersihkan, gunakan gerakan keluar,
bukan ke dalam, supaya tidak mendorong kotoran
kedalam telinga, membersihkan kedua telinga
dengan perlahan dan hati-hati.
8. Keringkan dengan handuk kering
9. Lakukan hal yang sama pada telinga yang satunya
10. Lakukan pemeriksaan seksama pada telinga.
Dengan menarik daun telinga ke arah lateral atas.
Jika ada kotoran di saluran tsb, dibuang dengan
irigasi yang lembut pada telinga. Arus air harus
diarahkan ke arah sisi saluran untuk mencegah
luka pada gendang telinga. Jangan gunakan jepit
rambut, jepitan kertas (klip) , kuku jari tangan
untuk mengeluarkan kotoran dari telinga
11. Rapika peralatan
12. Cuci tangan
8. Hasil a. Subyektif
klien mengatakan bahwa telinganya terasa lebih
bersih
b. Obyektif
Tidak tampak kotor dan tanda-tanda infeksi
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Proses membersihkan telinga sangat dianjurkan untuk tidak menggunakan
benda tajam seperti peniti atau tusuk gigi.
2. Jika klien menggunakan alat bantu dengar, baterai harus di kontrol, di cek
secara rutin dan ear piece harus dibersihkan setiap hari dengan air sabun yang
lembut.
16. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
Lampiran 5: Materi
PERAWATAN TELINGA
1. Telinga
Telinga merupakan salah satu alat panca indera yang berfungsi untuk
mendengar. Anatomi telinga terdiri dari telinga bagian luar, telinga bagian
tengah dan telinga bagian dalam. Telinga bagian luar terdiri dari aurikula yang
berfungsi menampung gelombang suara yang datang dari luar, meatus
akusticus yaitu liang telinga tengah merupakan penghubung aurikola dengan
membran timpani yang banyak mengandung rambut, kelenjar sebasea, dan
kelenjar keringat khususnya menghasilkan sekret-sekret yang berbentuk
serumen, membran timpani yang merupakan selaput gendang telinga (Hilger,
2007).
Telinga bagian tengah terdiri dari kavum timpani yang merupakan
rongga didalam temporatis dimana terdapat tiga buah tulang pendengaran.
Antrum timpani yang merupakan rongga tidak teratur yang agak luas terletak
di bawah samping dari kavum timpani dan tuba auditiva eustaki yang
merupakan saluran tulang rawan yang panjangnya kurang lebih 3,7 cm berjalan
miring ke bawah agak ke depan, dilapisi oleh lapisan mukosa. Telinga bagian
dalam terletak pada bagian tulang keras pilorus, terdapat reseptor pendengaran
dan alat pendengar ini disebut labirin (Hilger, 2007).
17. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
2. Pengertian Perawatan Telinga
Hygiene telinga mempunyai implikasi terhadap ketajaman pendengaran.
Bila substansi benda asing terkumpul pada kanal atau liang telinga luar maka
akan mengganggu konduksi suara sehingga diperlukan perawatan telinga.
Perawatan telinga adalah membersihkan telinga agar kebersihannya tetap
terjaga dan tidak mengalami gangguan. Proses membersihkan telinga sangat
dianjurkan untuk tidak menggunakan benda tajam seperti peniti atau tusuk gigi.
Penggunaan benda ini dapat menyebabkan trauma pada kanal telinga dan
ruptur membran timpani. Penggunaan aplikator kapas bertangkai juga harus
dihindari karena akan menyebabkan lilin terjepit dalam kanal (Perry & Potter,
2006).
3. Epidemiologi
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2005 terdapat
278 juta orang yaang menderita gangguan pendengaran, 75-140 juta
diantaranya terdapat di Asia Tenggara. Sedangkan, pada bayi, terdapat 0,1-
0,2% mengalami tuli sejak lahir atau setiap 1.000 kelahiran hidup terdapat 1-2
bayi yang menderita tuli. Berdasarkan Hasil Survei Nasional Kesehatan Indera
Penglihatan dan Pendengaran di 7 propinsi tahun 1993-1996, prevalensi
ketulian 0,4% dan gangguan pendengaran 16,8% dan prevalensi prop pada
anak sekolah cukup tinggi yaitu antara 30-50% (Depkes RI, 2010).
4. Dampak Telinga tidak Bersih
Kurangnya perhatian tentang kebersihan telinga dapat menyebabkan
berbagai gangguan. Gangguan tersebut meliputi penyakit gangguan telinga
bagian luar, bagian tengah dan gangguan pendengaran. Bentuk penyakit yang
sering muncul meliputi othematoma, penyumbatan, perikondritis dan tinitius.
Selain itu, dampak yang terjadi akibat tidak dilakukannya kebersihan telinga
adalah infeksi telinga yang dapat mengakibatkan meningitis. Meningitis adalah
suatu reaksi peradangan yang terjadi pada lapisan selaput yang membungkus
jaringan otak dan sumsum tulang belakang, yang disebabkan oleh infeksi,
bakteri, virus, dan jamur. Kurang bersihnya telinga juga dapat menyebabkan
penyakit otitis media. Otitis media merupakan salah satu penyebab utama
pendengaran dan ketulian, saat pendengaran berkurang tidak mampu
berkomunikasi dan mengikuti pelajaran formal di sekolah umum (Hilger,
2007).
18. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
Lampiran 6: Media Leaflet
19. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
Lampiran 7 : Foto Kegiatan
Gambar 1. Kegiatan Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan Telinga pada
kelompok anak usia sekolah dasar di RT 1 RW 5 Lingkungan Sumbersalak
Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember pada
hari Minggu, 22 Mei 2016 oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Jember.
20. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
Gambar 2. Kegiatan Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan Telinga pada
kelompok anak usia sekolah dasar di RT 1 RW 5 Lingkungan Sumbersalak
Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember pada
hari Minggu, 22 Mei 2016 oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Jember.
Gambar 3. Kegiatan Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan Telinga pada
kelompok anak usia sekolah dasar di RT 1 RW 5 Lingkungan Sumbersalak
Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember pada
hari Minggu, 22 Mei 2016 oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Jember.
21. Laporan PBL Keperawatan Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
Gambar 4. Kegiatan Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan Telinga pada
kelompok anak usia sekolah dasar di RT 1 RW 5 Lingkungan Sumbersalak
Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember pada
hari Minggu, 22 Mei 2016 oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Jember.