SlideShare a Scribd company logo
1 of 157
GIGI SULUNG ANTERIOR
Tutorial 10
Incisivus 1 Rahang Atas
Aspek Labial
• Crown
o Diameter mesiodistal > panjang cervicoincisal
o Permukaan labial rata
o Incisal edge hampir rata
• Akar cone-shaped
Aspek Labial
• Panjang akar : panjang mahkota gigi sulung >
panjang akar : panjang mahkota gigi permanen
Central
Incisor
LENGTH OF
CROWN
LENGTH OF
ROOT
MESIODISTAL
DIAMETER OF
CROWN
MESIODISTAL
DIAMETER OF
CROWN AT
CERVIX
LABIOpalatal
DIAMETER OF
CROWN
LABIOpalatal
DIAMETER OF
CROWN AT
CERVIX
Permanent 10.5 13.0 8.5 7.0 7.0 6.0
Deciduous 6.0 10.0 6.5 4.5 5.0 4.0
*dalam milimeter
Aspek Palatal
• Cingulum meluas ke arah incisal ridge,
membagi daerah palatal menjadi
mesial dan distal fossa
• Akar menyempit, membentuk ridge
• Triangular
Aspek Mesial dan Distal
• Besar labiopalatal pada
1/3 cervical lebih lebar
karena adanya tonjolan.
• Lekukan pada cervical
line menuju incisal lebih
besar pada mesial dari
pada distal.
• Posisi cervical line lebih
apikal pada palatal dari
pada permukaan labial.
Aspek Mesial dan Distal
Aspek Incisal
• Labial outline pada mahkota
halus dan cembung.
• Incisal ridge (tebal 1mm)
sedikit melengkung
mesiodistally.
• Permukaan palatal mengecil
ke arah cingulum.
• Mahkota incisivus 1 maxilla
jauh lebih lebih lebar
mesiodistally daripada
faciopalatally dibandingkan
dengan incisivus 2 maxilla.
Aspek Incisal
Incisivus 2 Rahang Atas
ASPEK LABIAL
• Mahkota lebih kecil
daripada incisivus sentral
• Pada mahkota, panjang
cervicoincisal lebih besar
dari diameter mesiodistal
• Permukaan buccal sangat
mulus dan ujung incisal
hampir rata
• Akarnya berbentuk cone
dan runcing
• Panjang akar lebih besar
dari panjang mahkota
ASPEK PALATAL
• Terlihat marginal ridge dan
cingulum
• Cingulum memanjang ke arah
incisal ridge dan membagi palatal
fossa menjadi mesial dan distal
fossa
• Akarnya mengarah ke palatal
• Akar mengecil dari buccal ke
palatal dan pada potongan
melintang, akar dipotong ⅓
cervix terbentuk outline segitiga:
sisi mesial, distal, dan labial
Aspek Mesial, Distal, dan Incisal
• Sudut disto incisal lebih membulat
dibandingkan incisivus 1
incisivus 1incisivus 2
• Ukuran mesio distal lebih kecil daripada
cervico incisal
• Akar lebih panjang daripada mahkota
• Incisal aspect kecil dan membulat
mesio distal
cervico incisal
Maxilla lateral incisor,
Incisal aspect (right)
Maxilla lateral incisor, mesial aspect (right)
Aspek Mesial, Distal, dan Incisal
CANINUS RAHANG ATAS
Aspek Labial
 Mahkota tidak sama dengan gigi incisivus, karena
caninus punya titik kontak mesial distal tidak pada satu
garis, mengecil ke arah cervix
 Cusp yang panjang dan tajam karena pertumbuhan baik
 Gigi mengecil ke arah cervical
 Akar lebih panjang (ramping dan mengerucut) daripada
mahkota (biasanya ± 2 kalinya)
 Mesial dan distal berbentuk cembung
Aspek Palatal
 Enamel ridge (incisal ridge) dan cingulum jelas dan
bersatu satu sama lain
 Terlihat tubercal (tonjolan kecil), kelanjutan dari
palatal ridge (akan menghubungkan cingulum
dengan puncak cusp)
 palatal ridge membagi palatal patal menjadi mesio
dan disto palatal fossa
 Akar mengecil ke arah palatal
ASPEK MESIAL
• Garis outline hampir sama dengan gigi
incisivus tetapi mempunyai proporsi yang
berbeda yaitu 1/3 cervicalnya lebih besar
daripada 1/3 cervical gigi incisivus)
• Lereng mesial lebih panjang dari lereng distal
• Titik kontak mesial lebih tinggi dari titik
kontak distal
• Lekukan cervikal mesial lebih tinggi dari distal
ASPEK DISTAL
Lengkung permukaan
distal lebih kecil
daripada aspek mesial
Cervical line lebih
pendek daripada aspek
mesial
Puncak cusp lebih ke
distal sehingga lereng
mesial lebih panjang
daripada lereng distal
Titik kontak distal lebih
ke cervikal
ASPEK INCISAL
• Bentuk mahkota seperti berlian
• Sudut-sudut pada titik kontak mesial dan distal,
pada 1/3 cervical pada permukaan labial kurang
membulat dibanding gigi caninus permanen
rahang atas
• Ukuran mesio-distal lebih kecil dari labio-lingual
(gigi atas beda 0,5 mm, gigi bawah beda 0,9 mm)
• Cusp lebih panjang dan lebih tajam dari caninus
permanen
Incisivus 1 Rahang Bawah
ASPEK LABIAL
• Permukaan labial datar
• Tidak terdapat
developmental groove
distal mesial
• Gigi mesial dan distal
mengecil dari titik kontak
ke arah cervix
distal mesial
ASPEKLABIAL
• Akar panjang, sempit
mengerucut ke arah apex
• Apex tajam
distal mesial
ASPEKLABIAL
• Panjang akar dua kali
panjang mahkota
distal mesial
ASPEKLABIAL
ASPEK LINGUAL
• Terlihat marginal ridge
dan cingulum
distalmesial
• 1/3 tengah dan 1/3
incisal terdapat palatal
fossa
distalmesial
ASPEKLINGUAL
• Permukaan mahkota
dan akar mengecil ke
arah palatal
distalmesial
ASPEKLINGUAL
ASPEK MESIAL
• Mahkotanya terlihat lebih lebar karena kejelasan
cingulum
• Cervical line lebih membengkok dibanding pada
aspek distal
• Incisal ridge terpusat dan segaris dengan pusat akar
• Ukuran labiopalatal lebih kecil 1mm dibanding
incisive maxilla
• Akarnya terlihat lebih tumpul dibanding dilihat dari
aspek labio-palatal
ASPEK DISTAL
• Cervical line tidak selengkung
pada aspek mesial
• Development groove lebih
terlihat pada aspek distal
ASPEK INCISAL
• Incisal ridge lurus dan membagi dua
daerah labio-palatal
• Permukaan labial terlihat datar dan
mencembung
• Permukaan palatal terlihat datar dan
mencekung
• Mahkota terlihat runcing karena
cingulum pada aspek palatal
Incisivus 2 Rahang Bawah
Secara umum mandibular lateral incisor lebih
besar ukurannya dalam segala aspek jika
dibandingkan dengan mandibular central incisor.
Aspek Labial
• Mahkota sedikit lebih besar
dari pada central incisor
• Tidak simetris, karena sudut
distoincisal lebih bulat
• Akar jauh lebih panjang
daripada mahkota. Panjang
akar hampir mencapai dua
kali panjang mahkota
Aspek Lingual
• Cingulum dan palatal fossa
halus
• Marginal ridge samar
ASPEK MESIAL
ASPEK INCISAL
• Ukuran labio-palatal incisivus 2 RB sama dengan ukuran labio-
palatal incisivus 1 RB
• Cingulum incisive 2 RB lebih besar sedikit dari incisive 1 RB
• Bentuk lainnya sama dengan incisivus 1 RB:
– Incisal ridge lurus, membagi dua mahkota ke arah labio palatal
– Permukaan palatal mengecil kearah cingulum
– Permukaan labial cembung
Caninus Rahang Bawah
Aspek Labial
• Panjang inciso servikal lebih
besar dari lebar mesio distal
• Lebar mesio distal lebih
kecil dibandingkan caninus
rahang atas
• Mempunyai cusp yang
runcing
• Lereng di bagian mesial
lebih pendek dari lereng di
distal
• Akarnya lebih halus,
runcing, dan pendek
dibandingkan caninus
rahang atas
MD
Aspek Lingual
• Lingual ridge hampir
tidak dapat dilihat
dengan marginal ridge
yang tidak begitu jelas
• Kadang terdapat
cekungan atau fossa
DM
Aspek proksimal (mesial dan distal)
• Labial cervical ridge
dan lingual cingula
menonjol seperti pada
caninus rahang atas
Aspek mesial
Aspek proksimal (mesial dan distal)
• Puncak cusp
mandibular canine
lebih dekat ke lingual
Aspek mesial
Aspek proksimal (mesial dan distal)
• Cervical line terletak
lebih ke apikal di
lingual daripada di
labial
Aspek mesial
Aspek proksimal (mesial dan distal)
• Cervical line lebih menonjol pada mesial
daripada distal
• Ukuran labiolingual lebih kecil dibanding caninus
rahang atas
• Cervical ridge tidak begitu jelas dibanding
caninus rahang atas
Aspek incisal
• Memiliki bentuk
berlian/ wajik yang
cukup simetris
Aspek incisal
• Cingula terletak di
tengah atau lebih
dekat ke distal
DistalMesial
Aspek incisal
• Mesiodistal lebih
lebar dari labiolingual
DistalMesial
USIA GIGI
GIGI BENIH DIBENTUK
I1 (RA) 6 MINGGU
PRENATAL
I2 (RA) 7 MINGGU
PRENATAL
C (RA) 10 MINGGU
PRENATAL
I1 (RB) 6 MINGGU
PRENATAL
I2 (RB) 7 MINGGU
PRENATAL
C (RB) 2.5 BULAN
PRENATAL
Perbedaan Gigi-gigi Sulung Anterior
Insisivus 1
Mandibula
• Tidak mempunyai
developmental groove
• Akarnya panjang dan pipih
juga meruncing
• Outline simetrikal
Maxilla
• Mesio distal lebih besar
daripada cervico incisal.
• Permukaannnya halus
• Developmental line kurang
jelas
• Incisal Ridge hampir lurus
• Akar kerucut
• Akar lebih panjang daripada
mahkota
• Permukaan akar terlihat datar
Incisivus 2
Maxilla
• Bentuk hampir sama dengan
incisivus I, tetapi ukuran
berbeda ( mahkotanya lebih
kecil)
• Sudut disto incisal lebih
membulat dibandingkan
incisivus I
• Ukuran mesio distal lebih kecil
daripada cervico incisal
• Akar lebih panjang daripada
mahkota
Mandibular
Insisivus 2 sangat mirip dengan
insisivus 1 dengan perbedaan :
-Mahkota lebih lebar dan lebih
panjang
-Lingual fossa lebih dala
-Sudut disto-insisal membulat
1 & 2
Caninus
Maxilla
• Cusp yang panjang dan tajam
karena pertumbuhan baik
• Gigi mengecil ke arah cervical
• Akar lebih panjang (ramping
dan mengerucut) daripada
mahkota (biasanya + 2 kalinya
Mandibula
Outline caninus mandibular
hampir sama dengan
maxillanya, terdapat
beberapa perbedaan :
-Mahkota lebih kecil secara
labiolingual
-Distal slope lebih panjang
disbanding mesial slop
-Cusp tip condong ke mesial
Gigi Sulung Posterior
Rahang Atas dan Rahang Bawah
Tutorial 10
Gigi Sulung
Molar 1 Rahang Atas
Aspek Buccal
• Ukuran mahkota
terbesar pada titik
kontak mesial
distal, mengecil ke
arah cervical
Aspek Buccal
• Permukaan buccal
halus, tidak ada
developmental
groove
Aspek Buccal
• Garis occlusal tidak
menunjukkan
bentuk cusp yang
jelas
Aspek Buccal
• Terlihat 3 akar.
Akarnya panjang,
ramping. Akar
distal terlihat lebih
pendek
PR
DBR
MBR
Aspek Buccal
• Bifurkasi akar
dimulai pada
daerah cervical line
Aspek Palatal
• Mahkota mengecil
dari buccal ke arah
palatal
Aspek Palatal
• Terlihat MLC lebih
menonjol
dibanding cusp
lainnya.
Aspek Palatal
• DLC kecil dan
membulat.
Aspek Palatal
• 3 akar terlihat,
dimana akar
lingual/palatal
lebih besar
daripada akar lain
PR
DPR
MPR
Aspek Mesial
• 1/3 cervical arah
bucco palatal lebih
besar dibandingkan
ukuran 1/3 occlusal
Aspek Mesial
• MLC terlihat lebih
panjang dan tajam
dibanding MBC
MLCMBC
Aspek Mesial
• Pada outline
buccal, pada 1/3
cervical
memperlihatkan
kecembungan yang
jelas (daerah
cervical ridge
menonjol)
Aspek Mesial
• Terlihat MBR dan
MPR MPR
MBR
Aspek Mesial
• LR atau PR
panjang, ramping,
melengkung ke
arah palatal sampai
1/3 tengah akar
dan membelok ke
arah buccal
buccal
Aspek Mesial
• Mahkota gigi
mengecil dari
mesial ke distal
Aspek Mesial
• Bifurkasi akar MB
dan MP ke arah
apical dari daerah
cervical line
Aspek Distal
• mahkota gigi mengecil
dari mesial ke arah
distal (permukaan
mesial lebih besar
daripada distal)
• Disto buccal cusp lebih
tajam dan miring dari
disto lingual cusp
Aspek Distal
• Penonjolan pada 1/3
cervical line kurang jelas,
servikal line melengkung
• 3 akar telihat jelas dimana
akar mesio buccal
terhalang oleh akar
distobuccal
• Bifurkasi akar disto buccal
dan palatal lebih ke apikal
dari cervical line
Aspek Occlusal
• Berbentuk segi 4
Aspek Occlusal
• Jarak Mesiobukal
line angle ke arah
Distobukal line
angel lebih besar
daripada jarak
MLLA ke arah DLLA
buccal
Aspek Occlusal
• Jarak MBLA ke arah
MLLA lebih besar
dari jarak DBLA ke
arah DLLA
Aspek Occlusal
• Ada mesial pit
dengan mesial
triangular fossa
Aspek Occlusal
• Ada 4 cusp (MBC,
DBC, MLC, DLC)
Aspek Occlusal
• Ada central
pit, central
developmental
groove
Aspek Occlusal
• Ada central
developmental
groove membatasi
MBC dan MLC
Gigi Sulung Molar 2
Rahang Atas
Buccal
• Menyerupai molar
tetap, kecuali
ukuran lebih kecil
• Terlihat 2 cusp,
mesio buccal dan
disto buccal cusp
• Dibatasi oleh
buccal
developmental
groove
Buccal
Ukuran terbesar pada
titik kontak mesial dan
distal mengecil ke
arah cervical
2 cuspnya punya
perkembangan sama
sehingga besarnya
hampir sama
Mahkota lebih besar
daripada molar 1 susu
rahang atas
Akar lebih ramping
dan panjang daripada
molar 1 susu rahang
atas
Palatal
 Biforkasi di cervical line
 Ada 3 cusp : mesio
lingual, disto lingual dan cusp
tambahan di apical mesio
lingual cusp (tuberculum
carabelli)
 Terlihat developmental
groove antara mesio lingual
cusp dan disto lingual cusp
(developmental groove ini
bersatu dengan
developmental groove yang
terdapat pada tuberculum
carabelli)
 3 akar terlihat, di mana akar
lingual lebih besar dan tebal
 Akar lingual panjangnya
hampir sama dengan mesio
buccal
M D
Mesial
Terlihat seperti molar
tetap dimana ukuran
bucco lingual lebih
panjang daripada ukuran
cervio occlusal
Mahkota lebih pendek
Mesio lingual cusp
dengan cusp ke-5
(carabelli) terlihat lebih
besar daripada mesio
buccal cusp
Mesio buccal cusp lebih
pendek dan tajam
Mesial
Cervical line kadang-
kadang terlihat lurus
Akar mesio buccal terlihat
besar dan datar sedangkan
akar lingual punya
kelengkungan seperti akar
lingual molar 1 susu rahang
atas, dimana
kelengkungannya melebihi
outline mahkota
Titik biforkasi antara akar
mesio buccal dengan akar
lingual ± 2-3 mm ke arah
apical dari cervical line
Distal
Ukuran distal mahkota
lebih kecil daripada
ukuran mesial
Dari aspek distal dan
mesial outline mahkota
di lingual berbentuk
hampir semi serkular
Cervical line hampir
lurus, sama dengan
aspek mesial
3 akar dapat dilihat dari
aspek ini
Titik biforkasi akar
terletak di pertengahan
mahkota
Occlusal
Menyerupai gigi molar 1
tetap, bentuknya rhomboid
dengan 5 cusp (disto buccal,
mesio buccal, disto lingual,
mesio lingual dan carabelli)
Terlihat datar karena
developmental groove tidak
jelas
Terdapat triangular ridge,
oblique ridge yang
menghubungkan disto buccal
dan disto lingual cusp
Terdapat distal
developmental groove yang
berlanjut ke arah lingual
menjadi lingual
developmental groove
Molar 1 Rahang Bawah
Aspek Buccal
• Mesial outline hampir
lurus dari daerah
kontak ke cervix
• Distal outline lebih
cembung
• Mahkota bagian distal
lebih pendek daripada
mesial
Aspek Buccal
• Tidak terlihat ada
developmental
groove
• Mesial cusp lebih
besar dari distal
cusp, dibatasi oleh
depression
• Bifurcation root tepat
berada di tengah
Aspek Lingual
• Mahkota menyempit ke
arah lingual
• Distolingual cusp bundar
• Terdapat developmental
groove di antara
mesiolingual cusp dan
distolingual cusp
• Mesiolingual cusp panjang
dan tajam
Aspek Lingual
• Mesiolingual cusp letaknya
hampir di tengah
• Buccal cusp terlihat dari
aspek ini
• Panjang mahkota mesial
dan distal hampir sama
• Cervical line lebih lurus
Aspek Mesial
• Sepertiga cervical line
melengkung di bagian
buccal
• Ukuran mesiobuccal
labih besar dari
mesiolingual
• Apeks akar datar,
sehingga bentuk akar
seperti persegi panjang
Aspek Distal
• Cervical line tidak melengkung di bagian
buccal
• Panjang mahkota buccal dan lingual hampir
sama
Mesial-left Distal-right
Aspek Distal
• Distobuccal cusp dan distolingual cusp tidak
setajam mesial cusp
• Akarnya lebih bulat dan lebih pendek dari akar
aspek mesial
Mesial-left Distal-right
Aspek Occlusal
• Secara umum berbentuk jajar genjang
• Mesiobuccal cusp adalah cusp yang paling
besar
• Permukaan lingual lebar dan datar
MOLAR 2 MANDIBULA
MOLAR 2 RAHANG BAWAH
• Benih dibentuk 8 minggu prenatal
• Mulai kalsifikasi 6 bulan intra uterin
• Email lengkap 10-12 bulan
• Erupsi 13/4-21/2 tahun
• Akar lengkap 3 tahun
Aspek Buccal
• Bentuk gigi menyerupai molar 1 mandibula
permanen, kecuali dalam ukuran mesio distal
pada titik kontak lebih besar dari ukuran
mesio distal pada cervix
Primary right second molar
Permanent right first molar
Aspek Buccal
• Mesio buccal groove dan disto
buccal groove membagi permukaan
buccal menjadi 3 buah cusp yang
hampir sama besarnya
• Akar ramping, panjang dan melebar
pada arah mesio distal tengah-
tengah akar dan 1/3 apical
• Panjang akar 2 kali panjang
mahkota
Mesio
buccal
groove
disto
buccal
groove
Aspek Lingual
• Mahkota menyempit ke arah
lingual
• Pada aspek ini terlihat 2 buah
cusp yang dipisahkan oleh
lingual groove yang pendek
lingual groove
cusp
Aspek Lingual
• Besar kedua cusp lingual tidak selebar ketiga
buah cusp buccal
Aspek Lingual
• Cervical line terlihat lurus
• Buccal cusp terlihat dari aspek
ini
Buccal cusp
Aspek Mesial
• Outline mahkota hampir sama
dengan molar 1 mandibular
permanen
• Perbedaannya puncak buccal
lebih besar pada gigi sulung
dibandingkan dengan gigi tetap
dan lebih menyempit ke arah
occlusal
puncak buccal
Primary right second molar
Permanent right first molar
Aspek Mesial
• Letak buccal cusp yaitu di atas
akar dan garis luar lingual
mahkota
buccal cusp
Aspek Mesial
• Mesio lingual cusp dan mesio
buccal cusp terlihat lebih
pendek karena marginal ridge
tinggi
• Lingual cusp lebih tinggi
• Akar lebar, datar dengan apex
yang tumpul
Aspek Distal
• Mahkota menyempit dari mesial
ke distal
• Mesio buccal cusp terlihat dari
aspek ini
Mesio buccal cusp
Aspek Distal
• Disto lingual cusp baik
perkembangannya
• Distal marginal ridge lebih ke
bawah dan lebih pendek dalam
arah bucco lingual dibandingkan
dengan mesial marginal ridge
Disto lingual cusp
Aspek Distal
• Cervical line lurus
• Akar distal lebar dan datar
seperti akar mesial dan mengecil
ke apex
Aspek Occlusal
• Bentuknya persegi panjang
• Terlihat 3 buah cusp buccal dan
2 buah cusp lingual
cusp buccal
cusp lingual
Aspek Occlusal
• Lebar mesio distal ketiga buah
cusp buccal lebih lebar dari
mesio distal cusp lingual
• Adanya triangular ridge yang
berjalan dari puncak cusp
tersebut
Pertumbuhan Gigi Sulung
Posterior
Ridha Widyastuti
160110130131
GIGI KALSIFIKASI EMAIL
LENGKAP
ERUPSI AKAR
LENGKAP
M1 Maxilla 5 bulan intra
uterin
6 bulan 12-16 bulan 2-2,5 tahun
M2 Maxilla 6 bulan intra
uterin
10-12 bulan 24-30 bulan 3 tahun
M1 Mandibula 5 bulan intra
uterin
6 bulan 12-16 bulan 2-2,5 tahun
M2 Mandibula 6 bulan intra
uterin
10-12 bulan 18-30 bulan 3 tahun
Perbedaan Gigi Sulung Posterior
Pulp chambers and pulp canals
Molar 1
Maxilla
• 3 akar, panjang, ramping, kuat
dimana akar distal terlihat lebih
pendek daripada akar lain
• Garis occlusal tidak menunjukkan
bentuk cusp yang jelas
Mandibula
• 2 Akarnya panjang dan ramping
dan tersebar, dengan akar mesial
lebih panjang
• Mesiobuccal cusp lebih besar
dibandingkan distobuccal cusp
Molar 2
Maxilla
• Menyerupai molar tetap, kecuali
ukuran lebih kecil
• Terlihat 2 cusp, mesio buccal dan
disto buccal cusp
• Mahkota lebih besar daripada
molar 1 primary maxila
• Akar lebih ramping dan panjang
daripada molar 1 primary maxila
Mandibula
• 2 Developmental groove
membagi permukaan buccal
menjadi 3 cusp yang sama besar
yaitu mesiobuccal, buccal, dan
distobuccal
Maxillary 1st molarMaxillary 2nd molar
PERBEDAAN KANAN-KIRI GIGI
SULUNG POSTERIOR
ASPEK FACIAL
ASPEK LINGUAL
ASPEK PROXIMAL
ALL EIGHT PRIMARY MOLARS, BUCCAL VIEW
Rights
MaxillaMandibula
Left
Mesial SurfacesMandibulaMaxilla Distal Surfaces
Facial
Facial
Left Right
MOLAR 1 MAXILLA
Mesial Distal
LeftRight
Buccal
Left Right
RightLeft
Lingual
• Molar 1 maxilla (kanan)
Buccal
MesialDistal
Distal
BL
MOLAR 2 MAXILLA
LeftRight
Buccal
RightLeft
Lingual
Mesial Distal
RightLeft
• Molar 2 maxilla (kanan)
Buccal Mesial
D M LB
MOLAR 1 MANDIBULA
LeftRight
Buccal
RightLeft
Lingual
Mesial Distal
RightLeft
• Molar 1 mandibula (kanan)
Buccal
D M
Mesial
LB
MOLAR 2 MANDIBULA
LeftRight
Buccal
RightLeft
Lingual
Mesial Distal
RightLeft
• Molar 2 mandibula (kanan)
Buccal Distal
D M L B

More Related Content

What's hot

Tugas drg berlian
Tugas drg berlianTugas drg berlian
Tugas drg berliansaktiirdi19
 
1. anatomi gigi insisivus sentral atas kanan
1. anatomi gigi insisivus sentral atas kanan1. anatomi gigi insisivus sentral atas kanan
1. anatomi gigi insisivus sentral atas kananhasril hasanuddin
 
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)Ferdiana Agustin
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityVina Widya Putri
 
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuhAulia Putri Evindra
 
GTC - Kelompok drg. Dahlia.pptx
GTC - Kelompok drg. Dahlia.pptxGTC - Kelompok drg. Dahlia.pptx
GTC - Kelompok drg. Dahlia.pptxSiskaSihombing4
 
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atashasril hasanuddin
 
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelTutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelVina Widya Putri
 
2. anatomi gigi insisivus sentral bawah kanan
2. anatomi gigi insisivus sentral bawah kanan2. anatomi gigi insisivus sentral bawah kanan
2. anatomi gigi insisivus sentral bawah kananhasril hasanuddin
 
Alat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre KlinikAlat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre Klinikwahyuni majid
 
SETTING TIME GYPSUM TYPE III KEDOKTERAN GIGI RASIO W/P
SETTING TIME GYPSUM TYPE III KEDOKTERAN GIGI RASIO W/PSETTING TIME GYPSUM TYPE III KEDOKTERAN GIGI RASIO W/P
SETTING TIME GYPSUM TYPE III KEDOKTERAN GIGI RASIO W/Pdevita nuryco
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2asih gahayu
 
Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4RSIGM
 

What's hot (20)

Kavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rkKavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rk
 
Ohi s
Ohi sOhi s
Ohi s
 
Tugas drg berlian
Tugas drg berlianTugas drg berlian
Tugas drg berlian
 
1. anatomi gigi insisivus sentral atas kanan
1. anatomi gigi insisivus sentral atas kanan1. anatomi gigi insisivus sentral atas kanan
1. anatomi gigi insisivus sentral atas kanan
 
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
 
Ppt ikga2 pdf
Ppt ikga2 pdfPpt ikga2 pdf
Ppt ikga2 pdf
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
 
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
 
Dk 2 sk 9 ikgk
Dk 2 sk 9 ikgkDk 2 sk 9 ikgk
Dk 2 sk 9 ikgk
 
GTC - Kelompok drg. Dahlia.pptx
GTC - Kelompok drg. Dahlia.pptxGTC - Kelompok drg. Dahlia.pptx
GTC - Kelompok drg. Dahlia.pptx
 
Gic
Gic Gic
Gic
 
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
 
Tugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtpTugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtp
 
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelTutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
 
Topik 2
Topik 2Topik 2
Topik 2
 
2. anatomi gigi insisivus sentral bawah kanan
2. anatomi gigi insisivus sentral bawah kanan2. anatomi gigi insisivus sentral bawah kanan
2. anatomi gigi insisivus sentral bawah kanan
 
Alat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre KlinikAlat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre Klinik
 
SETTING TIME GYPSUM TYPE III KEDOKTERAN GIGI RASIO W/P
SETTING TIME GYPSUM TYPE III KEDOKTERAN GIGI RASIO W/PSETTING TIME GYPSUM TYPE III KEDOKTERAN GIGI RASIO W/P
SETTING TIME GYPSUM TYPE III KEDOKTERAN GIGI RASIO W/P
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2
 
Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4
 

Viewers also liked

Morphology of Permanent Teeth
Morphology of Permanent TeethMorphology of Permanent Teeth
Morphology of Permanent TeethSilmi Armadiani
 
6. anatomi gigi premolar 1 & 2 bawah
6. anatomi gigi premolar 1 & 2 bawah6. anatomi gigi premolar 1 & 2 bawah
6. anatomi gigi premolar 1 & 2 bawahhasril hasanuddin
 
The Permanent Maxillary First Molar
The Permanent Maxillary First MolarThe Permanent Maxillary First Molar
The Permanent Maxillary First MolarDr Aaron Sarwal
 
Morphology of primary teeth pedodontics
Morphology of primary teeth  pedodonticsMorphology of primary teeth  pedodontics
Morphology of primary teeth pedodonticsdeepeshkariwala
 
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiikDeterminasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik07051994
 
gingivitis classification
gingivitis classificationgingivitis classification
gingivitis classificationSilmi Armadiani
 
Taxonomi dan Nomenklatur Gigi
Taxonomi dan Nomenklatur GigiTaxonomi dan Nomenklatur Gigi
Taxonomi dan Nomenklatur GigiPSPDG-UNUD
 
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiikDeterminasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik07051994
 
Struktur jaringan gigi
Struktur jaringan gigiStruktur jaringan gigi
Struktur jaringan gigiDede Krhezna
 
Primary Dentition
Primary DentitionPrimary Dentition
Primary DentitionAhmad Raza
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiPSPDG-UNUD
 
Morphology of Human Deciduous Mandibular Molar teeth
Morphology of Human Deciduous Mandibular Molar teethMorphology of Human Deciduous Mandibular Molar teeth
Morphology of Human Deciduous Mandibular Molar teethRooban Thavarajah
 
Morphology of primary teeth
Morphology of primary teethMorphology of primary teeth
Morphology of primary teethBanMaraby
 
Permanent Maxillary & Mandibular Canine
Permanent  Maxillary & Mandibular CaninePermanent  Maxillary & Mandibular Canine
Permanent Maxillary & Mandibular CanineAbhishek Solanki
 

Viewers also liked (20)

Morphology of Permanent Teeth
Morphology of Permanent TeethMorphology of Permanent Teeth
Morphology of Permanent Teeth
 
6. anatomi gigi premolar 1 & 2 bawah
6. anatomi gigi premolar 1 & 2 bawah6. anatomi gigi premolar 1 & 2 bawah
6. anatomi gigi premolar 1 & 2 bawah
 
Primary dentition kuliah
Primary dentition kuliahPrimary dentition kuliah
Primary dentition kuliah
 
11. anatomi gigi
11. anatomi gigi11. anatomi gigi
11. anatomi gigi
 
struktur histologis gigi
struktur histologis gigistruktur histologis gigi
struktur histologis gigi
 
The Permanent Maxillary First Molar
The Permanent Maxillary First MolarThe Permanent Maxillary First Molar
The Permanent Maxillary First Molar
 
Morphology of primary teeth pedodontics
Morphology of primary teeth  pedodonticsMorphology of primary teeth  pedodontics
Morphology of primary teeth pedodontics
 
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiikDeterminasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
 
gingivitis classification
gingivitis classificationgingivitis classification
gingivitis classification
 
Taxonomi dan Nomenklatur Gigi
Taxonomi dan Nomenklatur GigiTaxonomi dan Nomenklatur Gigi
Taxonomi dan Nomenklatur Gigi
 
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiikDeterminasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
 
Gigi dan mulut
Gigi dan mulutGigi dan mulut
Gigi dan mulut
 
Struktur jaringan gigi
Struktur jaringan gigiStruktur jaringan gigi
Struktur jaringan gigi
 
Primary Dentition
Primary DentitionPrimary Dentition
Primary Dentition
 
Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem Pencernaan Pada ManusiaSistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem Pencernaan Pada Manusia
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang Gigi
 
Morphology of Human Deciduous Mandibular Molar teeth
Morphology of Human Deciduous Mandibular Molar teethMorphology of Human Deciduous Mandibular Molar teeth
Morphology of Human Deciduous Mandibular Molar teeth
 
Ludwig's Angina
Ludwig's AnginaLudwig's Angina
Ludwig's Angina
 
Morphology of primary teeth
Morphology of primary teethMorphology of primary teeth
Morphology of primary teeth
 
Permanent Maxillary & Mandibular Canine
Permanent  Maxillary & Mandibular CaninePermanent  Maxillary & Mandibular Canine
Permanent Maxillary & Mandibular Canine
 

Similar to Primary teeth original

Premolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atasPremolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atasVina Widya Putri
 
Anatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolarAnatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolarFerdiana Agustin
 
Premolar kedua rahang atas
Premolar kedua rahang atasPremolar kedua rahang atas
Premolar kedua rahang atasVina Widya Putri
 
Penyusunan gigi anterior rahang atas
Penyusunan gigi anterior rahang atasPenyusunan gigi anterior rahang atas
Penyusunan gigi anterior rahang atasTiwi Sitompul
 
Bahan kuliah OS I 2.ppt
Bahan kuliah OS I 2.pptBahan kuliah OS I 2.ppt
Bahan kuliah OS I 2.pptssusere62cd71
 
Embriologi gastrointestinal
Embriologi gastrointestinalEmbriologi gastrointestinal
Embriologi gastrointestinalAnna Lestari
 

Similar to Primary teeth original (7)

Premolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atasPremolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atas
 
Anatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolarAnatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolar
 
Premolar kedua rahang atas
Premolar kedua rahang atasPremolar kedua rahang atas
Premolar kedua rahang atas
 
Sk 3
Sk 3Sk 3
Sk 3
 
Penyusunan gigi anterior rahang atas
Penyusunan gigi anterior rahang atasPenyusunan gigi anterior rahang atas
Penyusunan gigi anterior rahang atas
 
Bahan kuliah OS I 2.ppt
Bahan kuliah OS I 2.pptBahan kuliah OS I 2.ppt
Bahan kuliah OS I 2.ppt
 
Embriologi gastrointestinal
Embriologi gastrointestinalEmbriologi gastrointestinal
Embriologi gastrointestinal
 

Recently uploaded

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 

Recently uploaded (11)

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 

Primary teeth original

  • 3. Aspek Labial • Crown o Diameter mesiodistal > panjang cervicoincisal o Permukaan labial rata o Incisal edge hampir rata • Akar cone-shaped
  • 4. Aspek Labial • Panjang akar : panjang mahkota gigi sulung > panjang akar : panjang mahkota gigi permanen Central Incisor LENGTH OF CROWN LENGTH OF ROOT MESIODISTAL DIAMETER OF CROWN MESIODISTAL DIAMETER OF CROWN AT CERVIX LABIOpalatal DIAMETER OF CROWN LABIOpalatal DIAMETER OF CROWN AT CERVIX Permanent 10.5 13.0 8.5 7.0 7.0 6.0 Deciduous 6.0 10.0 6.5 4.5 5.0 4.0 *dalam milimeter
  • 5. Aspek Palatal • Cingulum meluas ke arah incisal ridge, membagi daerah palatal menjadi mesial dan distal fossa • Akar menyempit, membentuk ridge • Triangular
  • 6. Aspek Mesial dan Distal • Besar labiopalatal pada 1/3 cervical lebih lebar karena adanya tonjolan. • Lekukan pada cervical line menuju incisal lebih besar pada mesial dari pada distal. • Posisi cervical line lebih apikal pada palatal dari pada permukaan labial.
  • 8. Aspek Incisal • Labial outline pada mahkota halus dan cembung. • Incisal ridge (tebal 1mm) sedikit melengkung mesiodistally. • Permukaan palatal mengecil ke arah cingulum. • Mahkota incisivus 1 maxilla jauh lebih lebih lebar mesiodistally daripada faciopalatally dibandingkan dengan incisivus 2 maxilla.
  • 11. ASPEK LABIAL • Mahkota lebih kecil daripada incisivus sentral • Pada mahkota, panjang cervicoincisal lebih besar dari diameter mesiodistal • Permukaan buccal sangat mulus dan ujung incisal hampir rata • Akarnya berbentuk cone dan runcing • Panjang akar lebih besar dari panjang mahkota
  • 12. ASPEK PALATAL • Terlihat marginal ridge dan cingulum • Cingulum memanjang ke arah incisal ridge dan membagi palatal fossa menjadi mesial dan distal fossa • Akarnya mengarah ke palatal • Akar mengecil dari buccal ke palatal dan pada potongan melintang, akar dipotong ⅓ cervix terbentuk outline segitiga: sisi mesial, distal, dan labial
  • 13. Aspek Mesial, Distal, dan Incisal • Sudut disto incisal lebih membulat dibandingkan incisivus 1 incisivus 1incisivus 2
  • 14. • Ukuran mesio distal lebih kecil daripada cervico incisal • Akar lebih panjang daripada mahkota • Incisal aspect kecil dan membulat mesio distal cervico incisal Maxilla lateral incisor, Incisal aspect (right) Maxilla lateral incisor, mesial aspect (right) Aspek Mesial, Distal, dan Incisal
  • 16.
  • 17. Aspek Labial  Mahkota tidak sama dengan gigi incisivus, karena caninus punya titik kontak mesial distal tidak pada satu garis, mengecil ke arah cervix  Cusp yang panjang dan tajam karena pertumbuhan baik  Gigi mengecil ke arah cervical  Akar lebih panjang (ramping dan mengerucut) daripada mahkota (biasanya ± 2 kalinya)  Mesial dan distal berbentuk cembung
  • 18. Aspek Palatal  Enamel ridge (incisal ridge) dan cingulum jelas dan bersatu satu sama lain  Terlihat tubercal (tonjolan kecil), kelanjutan dari palatal ridge (akan menghubungkan cingulum dengan puncak cusp)  palatal ridge membagi palatal patal menjadi mesio dan disto palatal fossa  Akar mengecil ke arah palatal
  • 19.
  • 20. ASPEK MESIAL • Garis outline hampir sama dengan gigi incisivus tetapi mempunyai proporsi yang berbeda yaitu 1/3 cervicalnya lebih besar daripada 1/3 cervical gigi incisivus) • Lereng mesial lebih panjang dari lereng distal • Titik kontak mesial lebih tinggi dari titik kontak distal • Lekukan cervikal mesial lebih tinggi dari distal
  • 21.
  • 22.
  • 23. ASPEK DISTAL Lengkung permukaan distal lebih kecil daripada aspek mesial Cervical line lebih pendek daripada aspek mesial Puncak cusp lebih ke distal sehingga lereng mesial lebih panjang daripada lereng distal Titik kontak distal lebih ke cervikal
  • 24.
  • 25. ASPEK INCISAL • Bentuk mahkota seperti berlian • Sudut-sudut pada titik kontak mesial dan distal, pada 1/3 cervical pada permukaan labial kurang membulat dibanding gigi caninus permanen rahang atas • Ukuran mesio-distal lebih kecil dari labio-lingual (gigi atas beda 0,5 mm, gigi bawah beda 0,9 mm) • Cusp lebih panjang dan lebih tajam dari caninus permanen
  • 26.
  • 28. ASPEK LABIAL • Permukaan labial datar • Tidak terdapat developmental groove distal mesial
  • 29. • Gigi mesial dan distal mengecil dari titik kontak ke arah cervix distal mesial ASPEKLABIAL
  • 30. • Akar panjang, sempit mengerucut ke arah apex • Apex tajam distal mesial ASPEKLABIAL
  • 31. • Panjang akar dua kali panjang mahkota distal mesial ASPEKLABIAL
  • 32. ASPEK LINGUAL • Terlihat marginal ridge dan cingulum distalmesial
  • 33. • 1/3 tengah dan 1/3 incisal terdapat palatal fossa distalmesial ASPEKLINGUAL
  • 34. • Permukaan mahkota dan akar mengecil ke arah palatal distalmesial ASPEKLINGUAL
  • 35. ASPEK MESIAL • Mahkotanya terlihat lebih lebar karena kejelasan cingulum • Cervical line lebih membengkok dibanding pada aspek distal • Incisal ridge terpusat dan segaris dengan pusat akar • Ukuran labiopalatal lebih kecil 1mm dibanding incisive maxilla • Akarnya terlihat lebih tumpul dibanding dilihat dari aspek labio-palatal
  • 36.
  • 37. ASPEK DISTAL • Cervical line tidak selengkung pada aspek mesial • Development groove lebih terlihat pada aspek distal
  • 38. ASPEK INCISAL • Incisal ridge lurus dan membagi dua daerah labio-palatal • Permukaan labial terlihat datar dan mencembung • Permukaan palatal terlihat datar dan mencekung • Mahkota terlihat runcing karena cingulum pada aspek palatal
  • 39.
  • 41. Secara umum mandibular lateral incisor lebih besar ukurannya dalam segala aspek jika dibandingkan dengan mandibular central incisor.
  • 42. Aspek Labial • Mahkota sedikit lebih besar dari pada central incisor • Tidak simetris, karena sudut distoincisal lebih bulat • Akar jauh lebih panjang daripada mahkota. Panjang akar hampir mencapai dua kali panjang mahkota
  • 43. Aspek Lingual • Cingulum dan palatal fossa halus • Marginal ridge samar
  • 44.
  • 46. ASPEK INCISAL • Ukuran labio-palatal incisivus 2 RB sama dengan ukuran labio- palatal incisivus 1 RB • Cingulum incisive 2 RB lebih besar sedikit dari incisive 1 RB • Bentuk lainnya sama dengan incisivus 1 RB: – Incisal ridge lurus, membagi dua mahkota ke arah labio palatal – Permukaan palatal mengecil kearah cingulum – Permukaan labial cembung
  • 48. Aspek Labial • Panjang inciso servikal lebih besar dari lebar mesio distal • Lebar mesio distal lebih kecil dibandingkan caninus rahang atas • Mempunyai cusp yang runcing • Lereng di bagian mesial lebih pendek dari lereng di distal • Akarnya lebih halus, runcing, dan pendek dibandingkan caninus rahang atas MD
  • 49. Aspek Lingual • Lingual ridge hampir tidak dapat dilihat dengan marginal ridge yang tidak begitu jelas • Kadang terdapat cekungan atau fossa DM
  • 50. Aspek proksimal (mesial dan distal) • Labial cervical ridge dan lingual cingula menonjol seperti pada caninus rahang atas Aspek mesial
  • 51. Aspek proksimal (mesial dan distal) • Puncak cusp mandibular canine lebih dekat ke lingual Aspek mesial
  • 52. Aspek proksimal (mesial dan distal) • Cervical line terletak lebih ke apikal di lingual daripada di labial Aspek mesial
  • 53. Aspek proksimal (mesial dan distal) • Cervical line lebih menonjol pada mesial daripada distal • Ukuran labiolingual lebih kecil dibanding caninus rahang atas • Cervical ridge tidak begitu jelas dibanding caninus rahang atas
  • 54. Aspek incisal • Memiliki bentuk berlian/ wajik yang cukup simetris
  • 55. Aspek incisal • Cingula terletak di tengah atau lebih dekat ke distal DistalMesial
  • 56. Aspek incisal • Mesiodistal lebih lebar dari labiolingual DistalMesial
  • 58. GIGI BENIH DIBENTUK I1 (RA) 6 MINGGU PRENATAL I2 (RA) 7 MINGGU PRENATAL C (RA) 10 MINGGU PRENATAL I1 (RB) 6 MINGGU PRENATAL I2 (RB) 7 MINGGU PRENATAL C (RB) 2.5 BULAN PRENATAL
  • 59.
  • 61. Insisivus 1 Mandibula • Tidak mempunyai developmental groove • Akarnya panjang dan pipih juga meruncing • Outline simetrikal Maxilla • Mesio distal lebih besar daripada cervico incisal. • Permukaannnya halus • Developmental line kurang jelas • Incisal Ridge hampir lurus • Akar kerucut • Akar lebih panjang daripada mahkota • Permukaan akar terlihat datar
  • 62. Incisivus 2 Maxilla • Bentuk hampir sama dengan incisivus I, tetapi ukuran berbeda ( mahkotanya lebih kecil) • Sudut disto incisal lebih membulat dibandingkan incisivus I • Ukuran mesio distal lebih kecil daripada cervico incisal • Akar lebih panjang daripada mahkota Mandibular Insisivus 2 sangat mirip dengan insisivus 1 dengan perbedaan : -Mahkota lebih lebar dan lebih panjang -Lingual fossa lebih dala -Sudut disto-insisal membulat
  • 63. 1 & 2
  • 64. Caninus Maxilla • Cusp yang panjang dan tajam karena pertumbuhan baik • Gigi mengecil ke arah cervical • Akar lebih panjang (ramping dan mengerucut) daripada mahkota (biasanya + 2 kalinya Mandibula Outline caninus mandibular hampir sama dengan maxillanya, terdapat beberapa perbedaan : -Mahkota lebih kecil secara labiolingual -Distal slope lebih panjang disbanding mesial slop -Cusp tip condong ke mesial
  • 65.
  • 66.
  • 67.
  • 68.
  • 69. Gigi Sulung Posterior Rahang Atas dan Rahang Bawah Tutorial 10
  • 70. Gigi Sulung Molar 1 Rahang Atas
  • 71. Aspek Buccal • Ukuran mahkota terbesar pada titik kontak mesial distal, mengecil ke arah cervical
  • 72. Aspek Buccal • Permukaan buccal halus, tidak ada developmental groove
  • 73. Aspek Buccal • Garis occlusal tidak menunjukkan bentuk cusp yang jelas
  • 74. Aspek Buccal • Terlihat 3 akar. Akarnya panjang, ramping. Akar distal terlihat lebih pendek PR DBR MBR
  • 75. Aspek Buccal • Bifurkasi akar dimulai pada daerah cervical line
  • 76. Aspek Palatal • Mahkota mengecil dari buccal ke arah palatal
  • 77. Aspek Palatal • Terlihat MLC lebih menonjol dibanding cusp lainnya.
  • 78. Aspek Palatal • DLC kecil dan membulat.
  • 79. Aspek Palatal • 3 akar terlihat, dimana akar lingual/palatal lebih besar daripada akar lain PR DPR MPR
  • 80. Aspek Mesial • 1/3 cervical arah bucco palatal lebih besar dibandingkan ukuran 1/3 occlusal
  • 81. Aspek Mesial • MLC terlihat lebih panjang dan tajam dibanding MBC MLCMBC
  • 82. Aspek Mesial • Pada outline buccal, pada 1/3 cervical memperlihatkan kecembungan yang jelas (daerah cervical ridge menonjol)
  • 83. Aspek Mesial • Terlihat MBR dan MPR MPR MBR
  • 84. Aspek Mesial • LR atau PR panjang, ramping, melengkung ke arah palatal sampai 1/3 tengah akar dan membelok ke arah buccal buccal
  • 85. Aspek Mesial • Mahkota gigi mengecil dari mesial ke distal
  • 86. Aspek Mesial • Bifurkasi akar MB dan MP ke arah apical dari daerah cervical line
  • 87. Aspek Distal • mahkota gigi mengecil dari mesial ke arah distal (permukaan mesial lebih besar daripada distal) • Disto buccal cusp lebih tajam dan miring dari disto lingual cusp
  • 88. Aspek Distal • Penonjolan pada 1/3 cervical line kurang jelas, servikal line melengkung • 3 akar telihat jelas dimana akar mesio buccal terhalang oleh akar distobuccal • Bifurkasi akar disto buccal dan palatal lebih ke apikal dari cervical line
  • 90. Aspek Occlusal • Jarak Mesiobukal line angle ke arah Distobukal line angel lebih besar daripada jarak MLLA ke arah DLLA buccal
  • 91. Aspek Occlusal • Jarak MBLA ke arah MLLA lebih besar dari jarak DBLA ke arah DLLA
  • 92. Aspek Occlusal • Ada mesial pit dengan mesial triangular fossa
  • 93. Aspek Occlusal • Ada 4 cusp (MBC, DBC, MLC, DLC)
  • 94. Aspek Occlusal • Ada central pit, central developmental groove
  • 95. Aspek Occlusal • Ada central developmental groove membatasi MBC dan MLC
  • 96. Gigi Sulung Molar 2 Rahang Atas
  • 97.
  • 98. Buccal • Menyerupai molar tetap, kecuali ukuran lebih kecil • Terlihat 2 cusp, mesio buccal dan disto buccal cusp • Dibatasi oleh buccal developmental groove
  • 99. Buccal Ukuran terbesar pada titik kontak mesial dan distal mengecil ke arah cervical 2 cuspnya punya perkembangan sama sehingga besarnya hampir sama Mahkota lebih besar daripada molar 1 susu rahang atas Akar lebih ramping dan panjang daripada molar 1 susu rahang atas
  • 100. Palatal  Biforkasi di cervical line  Ada 3 cusp : mesio lingual, disto lingual dan cusp tambahan di apical mesio lingual cusp (tuberculum carabelli)  Terlihat developmental groove antara mesio lingual cusp dan disto lingual cusp (developmental groove ini bersatu dengan developmental groove yang terdapat pada tuberculum carabelli)  3 akar terlihat, di mana akar lingual lebih besar dan tebal  Akar lingual panjangnya hampir sama dengan mesio buccal M D
  • 101. Mesial Terlihat seperti molar tetap dimana ukuran bucco lingual lebih panjang daripada ukuran cervio occlusal Mahkota lebih pendek Mesio lingual cusp dengan cusp ke-5 (carabelli) terlihat lebih besar daripada mesio buccal cusp Mesio buccal cusp lebih pendek dan tajam
  • 102. Mesial Cervical line kadang- kadang terlihat lurus Akar mesio buccal terlihat besar dan datar sedangkan akar lingual punya kelengkungan seperti akar lingual molar 1 susu rahang atas, dimana kelengkungannya melebihi outline mahkota Titik biforkasi antara akar mesio buccal dengan akar lingual ± 2-3 mm ke arah apical dari cervical line
  • 103. Distal Ukuran distal mahkota lebih kecil daripada ukuran mesial Dari aspek distal dan mesial outline mahkota di lingual berbentuk hampir semi serkular Cervical line hampir lurus, sama dengan aspek mesial 3 akar dapat dilihat dari aspek ini Titik biforkasi akar terletak di pertengahan mahkota
  • 104. Occlusal Menyerupai gigi molar 1 tetap, bentuknya rhomboid dengan 5 cusp (disto buccal, mesio buccal, disto lingual, mesio lingual dan carabelli) Terlihat datar karena developmental groove tidak jelas Terdapat triangular ridge, oblique ridge yang menghubungkan disto buccal dan disto lingual cusp Terdapat distal developmental groove yang berlanjut ke arah lingual menjadi lingual developmental groove
  • 105. Molar 1 Rahang Bawah
  • 106. Aspek Buccal • Mesial outline hampir lurus dari daerah kontak ke cervix • Distal outline lebih cembung • Mahkota bagian distal lebih pendek daripada mesial
  • 107. Aspek Buccal • Tidak terlihat ada developmental groove • Mesial cusp lebih besar dari distal cusp, dibatasi oleh depression • Bifurcation root tepat berada di tengah
  • 108.
  • 109. Aspek Lingual • Mahkota menyempit ke arah lingual • Distolingual cusp bundar • Terdapat developmental groove di antara mesiolingual cusp dan distolingual cusp • Mesiolingual cusp panjang dan tajam
  • 110. Aspek Lingual • Mesiolingual cusp letaknya hampir di tengah • Buccal cusp terlihat dari aspek ini • Panjang mahkota mesial dan distal hampir sama • Cervical line lebih lurus
  • 111.
  • 112. Aspek Mesial • Sepertiga cervical line melengkung di bagian buccal • Ukuran mesiobuccal labih besar dari mesiolingual • Apeks akar datar, sehingga bentuk akar seperti persegi panjang
  • 113.
  • 114. Aspek Distal • Cervical line tidak melengkung di bagian buccal • Panjang mahkota buccal dan lingual hampir sama Mesial-left Distal-right
  • 115. Aspek Distal • Distobuccal cusp dan distolingual cusp tidak setajam mesial cusp • Akarnya lebih bulat dan lebih pendek dari akar aspek mesial Mesial-left Distal-right
  • 116. Aspek Occlusal • Secara umum berbentuk jajar genjang • Mesiobuccal cusp adalah cusp yang paling besar • Permukaan lingual lebar dan datar
  • 117.
  • 119. MOLAR 2 RAHANG BAWAH • Benih dibentuk 8 minggu prenatal • Mulai kalsifikasi 6 bulan intra uterin • Email lengkap 10-12 bulan • Erupsi 13/4-21/2 tahun • Akar lengkap 3 tahun
  • 120. Aspek Buccal • Bentuk gigi menyerupai molar 1 mandibula permanen, kecuali dalam ukuran mesio distal pada titik kontak lebih besar dari ukuran mesio distal pada cervix Primary right second molar Permanent right first molar
  • 121. Aspek Buccal • Mesio buccal groove dan disto buccal groove membagi permukaan buccal menjadi 3 buah cusp yang hampir sama besarnya • Akar ramping, panjang dan melebar pada arah mesio distal tengah- tengah akar dan 1/3 apical • Panjang akar 2 kali panjang mahkota Mesio buccal groove disto buccal groove
  • 122. Aspek Lingual • Mahkota menyempit ke arah lingual • Pada aspek ini terlihat 2 buah cusp yang dipisahkan oleh lingual groove yang pendek lingual groove cusp
  • 123. Aspek Lingual • Besar kedua cusp lingual tidak selebar ketiga buah cusp buccal
  • 124. Aspek Lingual • Cervical line terlihat lurus • Buccal cusp terlihat dari aspek ini Buccal cusp
  • 125. Aspek Mesial • Outline mahkota hampir sama dengan molar 1 mandibular permanen • Perbedaannya puncak buccal lebih besar pada gigi sulung dibandingkan dengan gigi tetap dan lebih menyempit ke arah occlusal puncak buccal Primary right second molar Permanent right first molar
  • 126. Aspek Mesial • Letak buccal cusp yaitu di atas akar dan garis luar lingual mahkota buccal cusp
  • 127. Aspek Mesial • Mesio lingual cusp dan mesio buccal cusp terlihat lebih pendek karena marginal ridge tinggi • Lingual cusp lebih tinggi • Akar lebar, datar dengan apex yang tumpul
  • 128. Aspek Distal • Mahkota menyempit dari mesial ke distal • Mesio buccal cusp terlihat dari aspek ini Mesio buccal cusp
  • 129. Aspek Distal • Disto lingual cusp baik perkembangannya • Distal marginal ridge lebih ke bawah dan lebih pendek dalam arah bucco lingual dibandingkan dengan mesial marginal ridge Disto lingual cusp
  • 130. Aspek Distal • Cervical line lurus • Akar distal lebar dan datar seperti akar mesial dan mengecil ke apex
  • 131. Aspek Occlusal • Bentuknya persegi panjang • Terlihat 3 buah cusp buccal dan 2 buah cusp lingual cusp buccal cusp lingual
  • 132. Aspek Occlusal • Lebar mesio distal ketiga buah cusp buccal lebih lebar dari mesio distal cusp lingual • Adanya triangular ridge yang berjalan dari puncak cusp tersebut
  • 133. Pertumbuhan Gigi Sulung Posterior Ridha Widyastuti 160110130131
  • 134. GIGI KALSIFIKASI EMAIL LENGKAP ERUPSI AKAR LENGKAP M1 Maxilla 5 bulan intra uterin 6 bulan 12-16 bulan 2-2,5 tahun M2 Maxilla 6 bulan intra uterin 10-12 bulan 24-30 bulan 3 tahun M1 Mandibula 5 bulan intra uterin 6 bulan 12-16 bulan 2-2,5 tahun M2 Mandibula 6 bulan intra uterin 10-12 bulan 18-30 bulan 3 tahun
  • 135.
  • 136. Perbedaan Gigi Sulung Posterior
  • 137. Pulp chambers and pulp canals
  • 138. Molar 1 Maxilla • 3 akar, panjang, ramping, kuat dimana akar distal terlihat lebih pendek daripada akar lain • Garis occlusal tidak menunjukkan bentuk cusp yang jelas Mandibula • 2 Akarnya panjang dan ramping dan tersebar, dengan akar mesial lebih panjang • Mesiobuccal cusp lebih besar dibandingkan distobuccal cusp
  • 139. Molar 2 Maxilla • Menyerupai molar tetap, kecuali ukuran lebih kecil • Terlihat 2 cusp, mesio buccal dan disto buccal cusp • Mahkota lebih besar daripada molar 1 primary maxila • Akar lebih ramping dan panjang daripada molar 1 primary maxila Mandibula • 2 Developmental groove membagi permukaan buccal menjadi 3 cusp yang sama besar yaitu mesiobuccal, buccal, dan distobuccal
  • 141.
  • 142.
  • 143.
  • 148. ALL EIGHT PRIMARY MOLARS, BUCCAL VIEW Rights MaxillaMandibula Left
  • 149. Mesial SurfacesMandibulaMaxilla Distal Surfaces Facial Facial Left Right
  • 150. MOLAR 1 MAXILLA Mesial Distal LeftRight Buccal Left Right RightLeft Lingual
  • 151. • Molar 1 maxilla (kanan) Buccal MesialDistal Distal BL
  • 153. • Molar 2 maxilla (kanan) Buccal Mesial D M LB
  • 155. • Molar 1 mandibula (kanan) Buccal D M Mesial LB
  • 157. • Molar 2 mandibula (kanan) Buccal Distal D M L B