Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang presentasi yang membahas berbagai topik terkait anemia, seperti hematopoiesis, eritropoiesis, klasifikasi anemia, anemia defisiensi besi, thalasemia, hemoglobinopati, dan anemia makrositik.
1. www.presentationgo.com
KELOMPOK 4 PBL
Mellyna Irianti Sujana
115170042
Dela Destiani Aji
115170012
Nuryana Siti Maryam
115170053
Dewi Sukmawati
115170013
Pepi Arifiyani
115170054
Hanna Maulyndah
113170033
Teni Yusrina
115170074
Mauli Ardhiya
115170041
0102
03 04
0506
07
STEP
STEPSTEP
STEPSTEP
STEPSTEP
Fakultas Kedokteran Unswagati 2017
2. www.presentationgo.com
Skenario 4 Badan Terasa Lemas
Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke praktik dokter umum dengan keluhan
badannya sering terasa lemah sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan sepanjang hari
dan semakin lama terasa semakin berat. Pasien sedang menjalani diet ketat sejak 2 bulan
yang lalu dan hanya memakan sayur dan buah setiap hari. Pada pemeriksaan tanda-tanda
vital didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 90x/menit, frekuensi napas
24x/menit, dan suhu 36,7°C. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak pucat dan konjungtiva
anemis. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,8 g/dl, MCV 150 fl, MCH 35 pg,
MCHC 42 g/dl, dan gambaran apusan darah tepi seperti dibawah ini. Dokter memberikan
agen hematinik untuk terapi dan edukasi kepada pasien.
8. www.presentationgo.com
Anemia Defisiensi Besi
Kehilangan besi akibat perdarahan
Saluran cerna: akibat tukak peptik
Saluran kemih: Hematuria
Saluran napas: hemoptoe
Faktor nutrisi
Penurunan jumlah besi total dalam
makanan
Kebutuhan besi meningkat
Pada kehamilan
Gangguan absorpsi Besi
Gastrektomi
Tropical sprue
9. www.presentationgo.com
Patofisiologi
Perdarahan menahun
Menyebabkan kehilangan Fe
Sehingga cad Fe
Iron depleted state, tanda:
Fernitin serum
absorpsi Fe dalam usus
Kalo kehilangan Fe berlanjut
Penyediaan Fe u/ eritropoiesis
berkurang
Menimbulkan gangguan pd bentuk
eritrosit tapi anemia
(Iron deficient erytropoiesis)
Saturasi transferin
TIBC
Kalo Fe berlanjut
Eritropoiesis semakin terganggu,
Hb
(iron deficiency anemia)
Terjadi kekurangan Fe pada epitel
12. www.presentationgo.com
Penatalaksanaan
TERAPI BESI ORAL TERAPI BESI PERENTERAL
Terapi pilihan pertama.
Efek samping: Gangguan GI (15-20%),
mual, muntah, konstipasi
Ferrous sulphat: 3 x 200 mg selama 3-6
bulan,. Dosis pemeliharaan 100 mg- 200
mg.
Diberikan saat lambung kosong
Iron dextran complex (50 mg/ml)
subkutan/ IV
Tujuan: Mengembalikan kadar Hb dan
mengisi besi hingga 50-100 mg.
Dosis kebutuhan Fe (mg)= ((15-Hb)
pasien x BB X 2.4) + (500-1000mg)
13. www.presentationgo.com
Thalasemia
Thalasemia adalah penyakit kelinan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah
merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120 hari).
Akibatnya, penderita thalasemia akan mengalami gejala anemia diantaranya
pusing, muka pucat, badan sering lemas, sukar tidur, nafsu makan hilang, dan
infeksi berulang.
19. www.presentationgo.com
Autoimmune Haemolytic Anemia (AIHA)
• Antibodi di eritrosit shg mudah
lisis, umur memendek <100hari
• ETIOLOGI
• Karakteristik
Karakteristik Warm AIHA Cold AIHA
Isotipe antibodi Ig G, jarang Ig
A, Ig M
Ig M
Hemolisis Terutama
ekstravaskuler
Terutama
intravaskular
Direct
antiglobulin test
Ig G+/ C3b C3
23. www.presentationgo.com
Anemia Hemolitik Non Imun
01
02
Hemolisis tanpa keterlibatan Ig → faktor defek molekular,
abnormalitas struktur membran, kerusakan mekanik
eritrosit (mikroangiopati dan infeksi).
Patofisiologi
Hemolisis Intravaskular → destruksi eritrosit di sirkulasi darah.
Misal: trauma mekanik
Hemolisis extravaskular → hemolisis terjadi di SRE (eritrosit
mengalami perubahan membran) → tdk dapat melintasi SRE →
fagosit oleh makrofag.
24. www.presentationgo.com
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan Fisik
Kulit & mukosa kuning
Splenomegali
Takikardi dan murmur
pada katup jantung
(anemia berat).
Anamnesis
Lemah, pusing, cepat capek, lemah, kuning,
urin kecoklatan, riw. pemakaian obat, riw.
keluarga.
Penegakan diagnosis → anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
cermat.
25. www.presentationgo.com
Pemeriksaan Laboratorium
↑ LDH → percepatan
destruksi eritrosit.
↑ bilirubin unconjugated &
hemoglobinuria (pada kasus berat).
Morfologi Eritrosit
Sferosit pada sferositosis herediter, eliptosit
pada eliptositosis.
Hemolisis → Retikulositosis →hiperplasia eritroid di
sumsum tulang.
26. www.presentationgo.com
ANEMIA APLASTIK
01
02
03
Definisi
Anemia aplastik merupakan hasil dari kegagalan
produksi sel darah pada sumsum tulang belakang.
Anemia aplastik juga merupakan anemia yang
disertai oleh pansitopenia pada darah tepi yang
disebabkan oleh kelainan primer pada sumsum
tulang dalam bentuk aplasia atau hipoplasia.
Karena sumsum tulang pada sebagian besar kasus
bersifat hipoplastik, bukan aplastik total, maka
anemia ini disebut juga sebagai anemia hipoplastik.
Kelainan ini ditandai oleh:
Sumsum hiposelular dan berbagai variasi tingkat
anemia, granulositopenia, dan trombositopenia.
27. www.presentationgo.com
Etiologi & Patogenesis
Anemia aplastik didapat (acquired aplastic
anemia)
Ex: Obat, kimia, radiasi, virus
Familial (inherited) dan idiopatik
Patogenesis
Kerusakan pada sel induk pluripotent
Kerusakan pada microenvironment
28. www.presentationgo.com
Manifestasi Klinis
A
T
L
Etc
Ditandai dengan pucat, mudah
lelah, lemah
ANEMIA
Perdarahan gusi, epistaksis,
petekia, ekimosa dan lain
TROMBOSITOPENIA
Leukopenia ataupun
granulositopenia, Ex: Infeksi
LEUKOPENIA
Hepatosplenomegali dan
limfadenopati
GEJALA LAIN (JARANG)
Source: https://en.wikipedia.org/wiki/SWOT_analysis
31. www.presentationgo.com
Anemia Makrositik
Anemia
Megaloblastik
Anemia megaloblastik adalah kumpulan penyakit yang disebabkan oleh gangguan sintesis
DNA. Sel terutama yang terkena adalah sel yang pertukarannya (turn over) cepat, terutama
sel prekursor hematopoetik dan sel epitel gastro-intestinal.
Anemia megaloblastik terjadi akibat gangguan sintesis DNA, namun sintesis RNA tetap
berlangsung sehingga terjadi penimbunan komponen sitoplasma pada sel yang sedang
bermitosis yang berakibat pembentukan sel yang lebih besar daripada normal, dua ko-faktor
yang terpenting dalam hal ini adalah asam folat dan vitamin B12.
Anemia
Megaloblastik
32. www.presentationgo.com
Etiologi Defisiensi Vitamin B12
Kurangnya asupan vit. B12
Gangguan absorpsi: Kegagalan sekresi
faktor intrinsik
Kegagalan absorpsi di usus
halus
Gangguan metabolisme
Vit. K
Gangguan transport vit
B12
33. www.presentationgo.com
Etiologi Defisiensi Asam Folat
Kurangnya asupan asam folat
Gangguan absorpsi: Kegagalan sekresi
faktor intrinsik
Kebutuhan yang (percepatan
pertumbuhan, penyakit
keganasan.
Gangguan metabolisme
asam folat
ekskresi: dialisis,
penyakit hati, penyakit
jantung
34. www.presentationgo.com
Patogenesis
Beberapa bentuk anemia dapat terjadi akibat gangguan Absobsi atau
metabolism folat atau kobalamin (Vit. B12). Akibatnya sintesis DNA akan
dihambat dan siklus sel jadi diperlambat selama eritropoesis. Namun
sintesis ,hemoglobin di sitoplasma berlangsung terus dan tidak
mengalami perubahan sehingga ukuran eritroblast membesar
(megaloblast) serta menjadi terlalu besar, dan eritrosit yang oval akan
masuk kedalam darah (Megalosit : MCV > 100fL). Pembentukan
granulosit dan megakariosit juga terganggu. Di samping penundaan
prolIferasi, anemia juga dicetuskan oleh kerusakan dini megaloblast di
sumsum tulang (peningkatan eritropoesis yang tidak efisien) dan juga
karena pemendekan masa hidup megalosit yang masuk dalam darah.
37. www.presentationgo.com
Manifestasi Klinis
Anemia Defisiensi Kobalamin
Gangguan Neurologis:
Parastesi tangan dan kaki, kehilangan
memori selanjutnya jika keadaan
memberat dapat mempengaruhi gaya
berjalan, kebutaan akibat atropi
N.Optikus
Glositis (lidah licin dan pucat)
Kehilangan nafsu makan
berat badan
Mual dan sembelit.
Pasien mungkin diikuti sariawan dan
sakit pada lidah.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah Rutin
Pemeriksaan Defisiensi As. Folat
Pemeriksaan Defisiensi Kobalamin
Pemeriksaan Serum Besi
LDH dan Bilirubin Indirect
Histopatologi
38. www.presentationgo.com
Diagnosis
Temuan makrositosis yang bermakna
(volume korpuskula rerata (MCV) > 110 fL)
Penyebab lain makrositosis adalah
hemolisis, penyakit hati, alkoholisme,
hipotiroidisme dan anemia aplastik.
Apusan darah memperlihatkan anisitosis
mencolok dan poikilositosis, disertai
makrovalosit, yaitu, eritrosit yang
mengalami hemoglobinisasi penuh, besar,
oval dan khas untuk anemia megaloblastik.
Beberapa stippling basofilik ditemui, dan
kadang – kadang ditemukan pula sel darah
merah yang berinti.
Penatalaksanaan
1. Kobalamin 1000 mcg parenteral
selama 2 Minggu, dengan gangguan
neurologis 1000 mcg setiap hari
selama 2 minggu, kemudian selama 2
minggu sampai 6 bulan dan 1000 mcg
kobalamin untuk pasien dengan
hemofilia.
2. As. Folat (1-5 mg) secara oral dan
diberikan secara paerenteral dengan
dosis yang sama
3. Terapi Folat 1 mg/hari harus
diberikan selama periode kehamilan
39. www.presentationgo.com
Daftar Pustaka
1. Hall, J. E. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Elsevier. 2014;12.
2. Sherwood. L. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC. 2016;8.
3. Katzung. B. G. Farmakologi: Dasar dan Klinik. Jakarta: EGC. 2016; 12 (2).
4. Hoffbrand, et all. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta: EGC. 2017.
5. Shadduck RK. Aplastic Anemia. In: Beuttler E, Coller BS, Lichtman M, Kipps TJ.
6. Williams Hematology. 6th ed. USA: McGraw-Hill; 2001. p. 504-523.
7. Price, Sylvia. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC. hal 98-125. 2014.
8. Parjono elias, Kartika widyanti. Anemia Hemolitik Autoimun; dalam Ilmu Penyakit Dalam Ed.VI Jilid II,
Jakarta, FKUI. Hal: 660-662. 2015.
9. Made IB. Hematologi Klinik Dasar. Jakarta: EGC. 2006.
10. Silbernagl, Stefan.,Lang, Florian. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta : EGC. 2016.
11. Sudoyo, Aru W, Setiyohhadi, Bambang, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam Volume II. Jakrata : EGC. 2015
12. Isselbacher, Braunwald, dkk. Harrison: Prinsip – Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : EGC. 2015
13. Kowalak. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta : EGC. 2014.