SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
Pembimbing: dr.Wasis Rohima, Sp. A, M. Kes
Syafra Ristiana Putri (H1AP20025)
Hamo=darah, poeisis=ciptaan
Suatu produksi, perkembangan dan maturasi elemen seluler darah
§ Anemia aplastik jarang terjadi, ditandai oleh gambaran darah tepi pansitopenia
disertai dengan hiposelularitas sumsum tulang.
§ Patofisiologi: Adanya gangguan atau berkurangnya pembentukan sel punca
hematopietik pluripoten, tanpa adanya infiltrasi keganasan pada sumsum tulang.
Gejala Klinik
§ Manifestasi perdarahan akibat
trombositopenia
§ Kelelahan, pucat dan gejala
kardiovaskular akibat anemia berat
§ Panas, ulserasi mukosa dan infeksi
bakterial akibat neutropenia
Diagnosis mengarah pada anemia aplastik jika didapatkan:
§ Pansitopenia dengan retikulositopenia
§ Eritrosit normositik namun terkadang makrositik
§ Hapusan darah tepi: Penurunan jumlah sel darah dengan morfologi normal
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan aspirasi atau biopsi sumsum tulang
dengan gambaran:
§ Sumsum tulang hiposeluler dengan penurunan sel darah, ruang di dalam sumsum
tulang diisi oleh sel lemak dan stroma
§ Morfologi sel hematopoetik normal
§ Tidak dijumpai infiltrasi sel maligna atau fibrosis
§ Tidak dijumpai gambaran hematopoesis megaloblastik
Terapi
§ Mengatasi etiologi
§ Terapi suportif (Transfusi sel darah merah, trombosit)
§ Terapi definitif (Terapi imunosupresif intensif, transplantasi sel hematopoietik)
ADB: Anemia yang disebabkan oleh berkurangnya cadangan besi tubuh untuk
menmbentuk eritrosit
Etiologi:
1. Kebutuhan yang meningkat secara fisiologis (Pertumbuhan, menstruasi)
2. Kurangnya besi yang diserap (Masukan besi dari makanan yang tidak adekuat,
malabsorpsi besi)
3. Perdarahan
4. Hemoglobinuria
5. Iatrogenic blood loss
6. Idiopathic pulmonary hemosiderosis
7. Latihan yang berlebihan
Anemia: Berkurangnya nilai hemoglobin dari batas normal sesuai usianya.
Usia 6 bulan-5 tahun: 11 g/dL
Usia 5-11 tahun: 11.5 g/dL
>12 tahun: 12 g/dL
Manifestasi klinis:
§ Pucat
§ Iritabel
§ Anorexia
§ Intoleransi terhadap latihan: penurunan aktivitas kerja dan daya tahan tubuh
§ Termogenesis tidak normal (ketidakmampuan mempertahankan suhu normal saat
udara dingin
§ Koilonikia (spoon shaped nail)
§ Atrofi papil lidah
§ Takikardi, dilatasi jantung
Diagnosis:
Diagnosis ADB ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium.
Dasar diagnosis ADB menurut Cook dan Monsen:
1. Anemia hipokrom mikrositik
2. Saturasi transferin <16%
3. Nilai free erythrocyte protoporphyrin (FEP) >100ug/dL eritrosit
4. Kadar feritin serum <12 ug/dL
Diagnosis minimal 2 dari 3 kriteria (ST, feritis serum dan FEP) harus terpenuhi.
Diagnosis dengan trial pemberian preparat besi: Preparat besi elemental 3-5
mg/kgBB/hari selama 3-4 minggu terjadi peningkatan Hb 1-2 g/dL
Tatalaksana:
Mengetahui faktor penyebab dan terapi preparat besi elemental
Pemberian Preparat Besi
Preparat: Ferous glukonat, fumarat dan suksinat.
Dosis: 3-5 mg besi elemental/kgBB/hari
Transfusi Darah
Anemia berat dengan kadar Hb <6 g/dL dengan dosis 5 mL/kgBB
Anemia makrositik yang ditandai dengan adanya peningkatan ukuran sel darah
merah yang disebabkan oleh abnormalitas hematopoisis dengan karakteristik
dismaturasi nukleus dan sitoplasma sel mieloid dan eritroid sebagai akibat
gangguan sontesis DNA.
Etiologi:
95% disebabkan oleh defisiensi asam folat dan vitamin B12, keduanya merupakan
kofaktor yang dibutuhkan dalam sintesis nukleoprotein, keadaan tersebut akan
menyeybabkan gangguan sintesis DNA dan selanjutkan akan mempengaruhi RNA
dan protein
Manifestasi Klinis:
§ Pucat
§ Mudah lelah
§ Anoreksia
§ Bayi: Iritabel, gagal mencapai berat badan yang cukup, diare kronis
§ Glositis
Diagnosis:
Ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis: Keluhan gejala anemia kemudian dicari faktor etiologi
Pemeriksaan fisik: Anemia, ikterus ringan, lemon yellow skin, glositis, stomatitis,
purpura dan neuropati.
Pemeriksaan laboratorium:
§ Anemia makrositik (MCV >100 fl), anisositosis dan poikilositosis, retikulositopenia
dan sel darah merah berinti dengan morfologi megaloblastik
§ Defisiensi yang lama:Trombositopenia dan neutropenia
§ Netrofil besar dengan nukleus hipersegmentasi
§ Kadar asam folat serum menurun
§ Sumsum tulang hiperselular
§ Kadar vit. B12 <100 pg/mL
Tata laksana:
Defisiensi asam folat
Asam folat 0.5-1 mg/hari po/iv
Defisiensi vitamin B12
Vitamin B12 1 mg iv
Kerusakan sel eritrosit yang lebih awal
Bila tingkat kerusakan lebih cepat dari kapasitas sumsum tulang untuk
memproduksi sel eritrosit, maka akan menimbulkan anemia.
Suatu rangkaian proses pemindshan darah donor ke dalam sirkulasi darah resipien.
Indikasi:
§ Perdarahan akut atau masif yang disertai hipovolemia
§ Transfusi tukar
§ Pasien yang membutuhkan transfusi PRC namun tidak tersedia PRC
Kebutuhan WB:
△Hb (Target Hb-Hb saat ini) x berat badan x 6
Kebutuhan per hari: 10-15 kgbb/hari
§ Hb <7.0 g/dL, terutama pada anemia akut
§ Hb 7.0-10.0 g/dL, bila terdapat hipoksia atau hipoksemia yang bermakna secara klinis
dan laboratorium
§ Dosis:
§ Hb >6.0 g/dL= 10-15 mL/kgBB/hari
§ Hb < 5.0 g/dL= 5 ml/kgBB dalam 1 jam pertama, sisa darah yang terdapat pada
kantong dihabiskan 2-3 jam selanjutnya, asalkan total darah yang diberikan tidak lebih
dari 10-15 mL/kgBB/hari
§ Neonatus= 20/mL/kgBB
Kebutuhan PRC:
△Hb (Target Hb-Hb saat ini) x berat badan x 4
Pada anak, pemberian 4 ml/kgBB meningkatkan Hb sekitar 1 g/dL
Indikasi:
§ Mengatasi perdarahan akibat trombositopenia
§ Profilaksis prosedur minor dengan trombosit <50.000/uL
§ Profilaksis prosedur mayor dengan trombosit <100.000/uL
Dosis:
10-20 mL/kgBB/hari

More Related Content

Similar to Anemia dan transfusi darah sementara.pdf

LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docxLAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
Khairuddinkhairu
 
HD Khusus & Anemia tugas ckd untuk edukasi.pptx
HD Khusus & Anemia tugas ckd untuk edukasi.pptxHD Khusus & Anemia tugas ckd untuk edukasi.pptx
HD Khusus & Anemia tugas ckd untuk edukasi.pptx
CrismassonTogatorop
 
Anemia_pada_Gagal_Ginjal_Kronik GGK..ppt
Anemia_pada_Gagal_Ginjal_Kronik GGK..pptAnemia_pada_Gagal_Ginjal_Kronik GGK..ppt
Anemia_pada_Gagal_Ginjal_Kronik GGK..ppt
CrismassonTogatorop
 

Similar to Anemia dan transfusi darah sementara.pdf (20)

ppt.ppt
ppt.pptppt.ppt
ppt.ppt
 
anemia-hemolitik-nonimun-revisi.pptx
anemia-hemolitik-nonimun-revisi.pptxanemia-hemolitik-nonimun-revisi.pptx
anemia-hemolitik-nonimun-revisi.pptx
 
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docxLAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
 
Anemia 130919190246-phpapp02
Anemia 130919190246-phpapp02Anemia 130919190246-phpapp02
Anemia 130919190246-phpapp02
 
Rangkuman Hemato onkologi medicine. pptx
Rangkuman Hemato onkologi medicine. pptxRangkuman Hemato onkologi medicine. pptx
Rangkuman Hemato onkologi medicine. pptx
 
Askep anemia
Askep anemia Askep anemia
Askep anemia
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
 
Anemia 26.11.22.ppt
Anemia 26.11.22.pptAnemia 26.11.22.ppt
Anemia 26.11.22.ppt
 
INTERPRETASI DATA LAB.pdf
INTERPRETASI DATA LAB.pdfINTERPRETASI DATA LAB.pdf
INTERPRETASI DATA LAB.pdf
 
Pr cbd via new
Pr cbd via newPr cbd via new
Pr cbd via new
 
ANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptxANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptx
 
anemia.pptx
anemia.pptxanemia.pptx
anemia.pptx
 
askep anemia.pptx
askep anemia.pptxaskep anemia.pptx
askep anemia.pptx
 
Hematopoiesis & Klasifikasi Anemia
Hematopoiesis & Klasifikasi AnemiaHematopoiesis & Klasifikasi Anemia
Hematopoiesis & Klasifikasi Anemia
 
HD Khusus & Anemia tugas ckd untuk edukasi.pptx
HD Khusus & Anemia tugas ckd untuk edukasi.pptxHD Khusus & Anemia tugas ckd untuk edukasi.pptx
HD Khusus & Anemia tugas ckd untuk edukasi.pptx
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Ss15
Ss15Ss15
Ss15
 
Anemia.pptx
Anemia.pptxAnemia.pptx
Anemia.pptx
 
Referat PNH
Referat PNHReferat PNH
Referat PNH
 
Anemia_pada_Gagal_Ginjal_Kronik GGK..ppt
Anemia_pada_Gagal_Ginjal_Kronik GGK..pptAnemia_pada_Gagal_Ginjal_Kronik GGK..ppt
Anemia_pada_Gagal_Ginjal_Kronik GGK..ppt
 

Recently uploaded

PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 

Recently uploaded (20)

asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 

Anemia dan transfusi darah sementara.pdf

  • 1. Pembimbing: dr.Wasis Rohima, Sp. A, M. Kes Syafra Ristiana Putri (H1AP20025)
  • 2. Hamo=darah, poeisis=ciptaan Suatu produksi, perkembangan dan maturasi elemen seluler darah
  • 3.
  • 4.
  • 5. § Anemia aplastik jarang terjadi, ditandai oleh gambaran darah tepi pansitopenia disertai dengan hiposelularitas sumsum tulang. § Patofisiologi: Adanya gangguan atau berkurangnya pembentukan sel punca hematopietik pluripoten, tanpa adanya infiltrasi keganasan pada sumsum tulang.
  • 6. Gejala Klinik § Manifestasi perdarahan akibat trombositopenia § Kelelahan, pucat dan gejala kardiovaskular akibat anemia berat § Panas, ulserasi mukosa dan infeksi bakterial akibat neutropenia
  • 7. Diagnosis mengarah pada anemia aplastik jika didapatkan: § Pansitopenia dengan retikulositopenia § Eritrosit normositik namun terkadang makrositik § Hapusan darah tepi: Penurunan jumlah sel darah dengan morfologi normal Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan aspirasi atau biopsi sumsum tulang dengan gambaran: § Sumsum tulang hiposeluler dengan penurunan sel darah, ruang di dalam sumsum tulang diisi oleh sel lemak dan stroma § Morfologi sel hematopoetik normal § Tidak dijumpai infiltrasi sel maligna atau fibrosis § Tidak dijumpai gambaran hematopoesis megaloblastik
  • 8. Terapi § Mengatasi etiologi § Terapi suportif (Transfusi sel darah merah, trombosit) § Terapi definitif (Terapi imunosupresif intensif, transplantasi sel hematopoietik)
  • 9. ADB: Anemia yang disebabkan oleh berkurangnya cadangan besi tubuh untuk menmbentuk eritrosit Etiologi: 1. Kebutuhan yang meningkat secara fisiologis (Pertumbuhan, menstruasi) 2. Kurangnya besi yang diserap (Masukan besi dari makanan yang tidak adekuat, malabsorpsi besi) 3. Perdarahan 4. Hemoglobinuria 5. Iatrogenic blood loss 6. Idiopathic pulmonary hemosiderosis 7. Latihan yang berlebihan
  • 10. Anemia: Berkurangnya nilai hemoglobin dari batas normal sesuai usianya. Usia 6 bulan-5 tahun: 11 g/dL Usia 5-11 tahun: 11.5 g/dL >12 tahun: 12 g/dL
  • 11. Manifestasi klinis: § Pucat § Iritabel § Anorexia § Intoleransi terhadap latihan: penurunan aktivitas kerja dan daya tahan tubuh § Termogenesis tidak normal (ketidakmampuan mempertahankan suhu normal saat udara dingin § Koilonikia (spoon shaped nail) § Atrofi papil lidah § Takikardi, dilatasi jantung
  • 12. Diagnosis: Diagnosis ADB ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Dasar diagnosis ADB menurut Cook dan Monsen: 1. Anemia hipokrom mikrositik 2. Saturasi transferin <16% 3. Nilai free erythrocyte protoporphyrin (FEP) >100ug/dL eritrosit 4. Kadar feritin serum <12 ug/dL Diagnosis minimal 2 dari 3 kriteria (ST, feritis serum dan FEP) harus terpenuhi. Diagnosis dengan trial pemberian preparat besi: Preparat besi elemental 3-5 mg/kgBB/hari selama 3-4 minggu terjadi peningkatan Hb 1-2 g/dL
  • 13. Tatalaksana: Mengetahui faktor penyebab dan terapi preparat besi elemental Pemberian Preparat Besi Preparat: Ferous glukonat, fumarat dan suksinat. Dosis: 3-5 mg besi elemental/kgBB/hari Transfusi Darah Anemia berat dengan kadar Hb <6 g/dL dengan dosis 5 mL/kgBB
  • 14. Anemia makrositik yang ditandai dengan adanya peningkatan ukuran sel darah merah yang disebabkan oleh abnormalitas hematopoisis dengan karakteristik dismaturasi nukleus dan sitoplasma sel mieloid dan eritroid sebagai akibat gangguan sontesis DNA.
  • 15. Etiologi: 95% disebabkan oleh defisiensi asam folat dan vitamin B12, keduanya merupakan kofaktor yang dibutuhkan dalam sintesis nukleoprotein, keadaan tersebut akan menyeybabkan gangguan sintesis DNA dan selanjutkan akan mempengaruhi RNA dan protein Manifestasi Klinis: § Pucat § Mudah lelah § Anoreksia § Bayi: Iritabel, gagal mencapai berat badan yang cukup, diare kronis § Glositis
  • 16. Diagnosis: Ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis: Keluhan gejala anemia kemudian dicari faktor etiologi Pemeriksaan fisik: Anemia, ikterus ringan, lemon yellow skin, glositis, stomatitis, purpura dan neuropati. Pemeriksaan laboratorium: § Anemia makrositik (MCV >100 fl), anisositosis dan poikilositosis, retikulositopenia dan sel darah merah berinti dengan morfologi megaloblastik § Defisiensi yang lama:Trombositopenia dan neutropenia § Netrofil besar dengan nukleus hipersegmentasi § Kadar asam folat serum menurun § Sumsum tulang hiperselular § Kadar vit. B12 <100 pg/mL
  • 17. Tata laksana: Defisiensi asam folat Asam folat 0.5-1 mg/hari po/iv Defisiensi vitamin B12 Vitamin B12 1 mg iv
  • 18. Kerusakan sel eritrosit yang lebih awal Bila tingkat kerusakan lebih cepat dari kapasitas sumsum tulang untuk memproduksi sel eritrosit, maka akan menimbulkan anemia.
  • 19. Suatu rangkaian proses pemindshan darah donor ke dalam sirkulasi darah resipien.
  • 20. Indikasi: § Perdarahan akut atau masif yang disertai hipovolemia § Transfusi tukar § Pasien yang membutuhkan transfusi PRC namun tidak tersedia PRC Kebutuhan WB: △Hb (Target Hb-Hb saat ini) x berat badan x 6 Kebutuhan per hari: 10-15 kgbb/hari
  • 21. § Hb <7.0 g/dL, terutama pada anemia akut § Hb 7.0-10.0 g/dL, bila terdapat hipoksia atau hipoksemia yang bermakna secara klinis dan laboratorium
  • 22. § Dosis: § Hb >6.0 g/dL= 10-15 mL/kgBB/hari § Hb < 5.0 g/dL= 5 ml/kgBB dalam 1 jam pertama, sisa darah yang terdapat pada kantong dihabiskan 2-3 jam selanjutnya, asalkan total darah yang diberikan tidak lebih dari 10-15 mL/kgBB/hari § Neonatus= 20/mL/kgBB Kebutuhan PRC: △Hb (Target Hb-Hb saat ini) x berat badan x 4 Pada anak, pemberian 4 ml/kgBB meningkatkan Hb sekitar 1 g/dL
  • 23. Indikasi: § Mengatasi perdarahan akibat trombositopenia § Profilaksis prosedur minor dengan trombosit <50.000/uL § Profilaksis prosedur mayor dengan trombosit <100.000/uL Dosis: 10-20 mL/kgBB/hari