2. Pengertian
Menurut Nursalam (2010), anemia adalah berkurangnya
kadar eritrosit (sel darah merah) dan kadar hemoglobin (Hb)
dalam setiap millimeter kubik darah dalam tubuh manusia.
Anemia dapat didefinisikan sebagai nilai hemoglobin,
hematokrit, atau jumlah eritrosit per milimeter kubik lebih
rendah dari normal (Dallman dan Mentzer, 2006)
3.
4. Etiologi
Menurut Brunner dan Suddart (2001), beberapa penyebab anemia secara
umum antara lain:
a. Secara fisiologis anemia terjadi bila terdapat kekurangan jumlah
hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan
b. Akibat dari sel darah merah yang prematur atau penghancuran sel darah
merah yang berlebihan
c. Produksi sel darah merah yang tidak mencukupi
d. Faktor lain meliputi kehilangan darah, kekurangan nutrisi, faktor
keturunan, penyakit kronis dan kekurangan zat besi
5. Tanda dan Gejala
AREA MANIFESTASI KLINIS
Keadaan Umum Pucat, penurunan kesadaran, keletihan berat , kelemahan, nyeri kepala,
demam, dipsnea, vertigo, sensitive terhadap dingin, BB turun
Kulit Jaundice (anemia hemolitik), warna kulit pucat, sianosis, kulit kering, kuku
rapuh, koylonychia, clubbing finger, CRT > 2 detik, elastisitas kulit munurun,
perdarahan kulit atau mukosa (anemia aplastik
Mata Penglihatan kabur, jaundice sclera, konjungtiva pucat
Telinga Vertigo, tinnitus
Paru-paru Mukosa licin dan mengkilat, stomatitis, perdarahan gusi, atrofi papil lidah,
glossitis, lidah merah (anemia deficiency asam folat)
Kardiovaskuler Takikardia, lesu, cepat lelah, palpitasi, sesak waktu kerja, angina pectoris
dan bunyi jantung murmur, hipotensi, kardiomegali, gagal jantung
Gastrointestinal Anoreksia, mual-muntah, hepatospleenomegali (pada anemia hemolitik)
Muskuloskeletal Nyeri pinggang, sendi
Sistem Persyarafan Sakit kepala, pusing, tinnitus, mata berkunang-kunang, kelemahan otot,
irritable, lesu perasaan dingin pada ekstremitas.
6. Kriteria Anemia
Usia dan Jenis Kelamin Hb Normal (gr/dl) Anemia
Lahir (aterm) 13,5 – 18,5 <13,5
Anak-anak : 2 – 6 bulan 9,5 – 13,5 <9,5
Anak-anak : 2 – 6 tahun 11,0 – 14,0 <11,0
Anak-anak : 6 – 12 tahun 11,5 – 15,5 <11,5
Laki-laki dewasa 13,0 – 17,0 <13,0
Perempuan dewasa tidak hamil 12,0 – 15,0 < 12,0
Perempuan dewasa hamil 11,0 – 14,0 < 11,0
Sumber: WHO (2014)
8. Klasifikasi
Anemia Hipoplastik/Aplastik adalah anemia yang
disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang. Disebabkan
karena obat-obatan, penyinaran, sumsum tulang yang
tidak dapat memproduksi sel darah merah. Gejala klinis
yang muncul seperti pucat, cepat lelah, lemah, gejala
trombositopenia. Pengobatan dengan memberikan
tranfusi darah, pemberian antibiotic (infeksi),
tranplantasi sumsum tulang.
9. Klasifikasi
Anemia Defisiensi Besi adalah anemia yang terjadi
akibat kekurangan zat besi dalam darah. Disebabkan
karena masukan zat besi dalam makanan yang tidak
adekuat, penyebab Hb yang tepat tidak terjadi,
kehilangan darah kronis akibat adanya lesi pada saluran
pencernaan. Gejala klinis yang muncul seperti tampak
lelah, pucat, mukosa bibir kering, telapak tangan dan
dasar kuku, konjungtiva anemis. Pengobatan dengan
pemberian garam-garam sederhana peroral (sulfat,
glukonat, fumarat), pemberian tablet besi.
10. Klasifikasi
Anemia Hemolitik adalah anemia yang disebabkan
penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang
lebih cepat dari pembuatannya. Disebabkan karena
kekurangan bahan untuk membuat eritrosit, kelainan
dinding eritrosit, abnormalitas, akibat bahan kimia atau
obat-obatan, bakteri. Gejala klinis yang muncul seperti
badan panas, menggigil, lemah, mual muntah, adanya
ikterus dan spelenomegali. Pengobatan dengan
pemberian kortikosteroid pada anemia hemolisis
autoimum, transfusi darah dapat diberikan jika keadaan
berat atau dapat dilakukan splenektomi.
11. Klasifikasi
Anemia Megaloblastik adalah anemia yang disebabkan
oleh defisiensi vitamin B12 atau asam folat. Gejala
klinis yang muncul seperti kelemahan, gelisah, ikterik
ringan, diare ringan. Pengobatan dengan pemberian
asam folat dalam diet atau via IM, berikan pengganti
vitamin B12.
12. Klasifikasi
Anemia Sel Sabit adalah anemia hemolitik berat yang
terjadi akibat pewaris gen hemoglobin sabit (HbS) yang
menyebabkan molekul hemoglobin cacat. Gejala klinis
yang muncul kadar Hb 7 – 10 g/dL, ikterik pada sklera,
takikardia, disritmia, nyeri hebat, hipertensi pulmonal.
Pengobatan dengan pemberian tranfusi, pembatasan
cairan, asam folat, analgesic, hidroxiurea.
13. Patofisiologi
•Jumlah Besi meningkat
•Kebutuhan zat besi
meningkat
•Gangguan penyerapan
•Kerusakan sumsum tulang
•Bahan kimia
•Obat-obat
•Infeksi
•Faktor internal
•Faktor Eksternal
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh Anemia
Hemolitik
Aplastik
Defisiensi Zat Besi
GB 17 g/dl – curah jantung meningkat:
•Menurunnya retensi perifer
•Menurunnya jumlah volume sel darah
•Naiknya tekanan darah
Kronis Hipertropi jantung Kardiomegali Cardiac output menurun
15. Komplikasi
Menurut Reksodiputro (2004) yang dikutip oleh Tarwoto, dkk (2010),
komplikasi dari anemia yaitu:
1. Gagal jantung kongesif
2. Parestesia
3. Konfusi kanker
4. Penyakit ginjal
5. Gangguan pembentukan heme
6. Thalasemia
7. Gangguan sistem imun
16. Discharge Planing
1. Menjalani diet dengan gizi seimbang
2. Mengkonsumsi tablet besi sesuai kebutuhan
3. Makan makanan yang tinggi asam folat dan vitamin B12, seperti ikan,
produk susu, daging, kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau tua, jeruk
dan biji-bijian
4. Batasi minum alcohol dan pada ibu hamil dianjurkan untuk
mengkonsumsi suplemen asam folat untuk mencegah terjadinya anemia
difesiensi asam folat
5. Hindari pemaparan berlebihan terhadap minyak, insektisida, zat kimia
dan zat toksik lainnya karena juga dapat menyebabkan anemia
18. Pengkajian
Identitas klien
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat psikososial
19. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko ketidak efektifan Perfusi jaringan perifer b/d
penurunan konsentrasi Hb dan darah, suplai oksigen
berkurang
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d intake yang kurang, anoreksia
3. Defisit perawatan diri b/d kelemahan fisik
4. Resiko infeksi
5. Resiko gangguan integritas kulit b/d keterbatasan
mobilitas
20. Diagnosa
Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Perfusi Perifer Tidak
Efektif
Perfusi Perifer Perawatan Sirkulasi
Observasi:
Periksa sirkulasi perifer
Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada
ekstremitas
Terapeutik
Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di
area keterbatasan perfusi
Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas
dengan keterbatasan perfusi
Hindari penekanan dan pemasangan torniquet pada
area yang cedera
Lakukan pencegahan infeksi
Lakukan hidrasi
Edukasi
Anjurkan berhenti merokok
Anjurkan berolahraga rutin
Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah,
antikoagulan, dan penurun kolestrol, jika perlu
Anjurkan untuk melakukan perawatan kulit yang
tepat
Anjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus
dilaporkan
D.0009 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan
perfusi perifer meningkat
Pengertian : Kriteria Hasil:
Penurunan sirkulasi
darah pada level
kapiler yang dapat
mengganggu
metabolisme tubuh
Meningkat Cukup
Meningkat
Sedang Cukup
Menurun
Menurun
1 Warna kulit pucat
1 2 3 4 5
2 Edema perifer
1 2 3 4 5
3 Kelemahan otot
Memburuk Cukup
Memburuk
Sedang Cukup
Membaik
Membaik
4 Pengisian kapiler
1 2 3 4 5
5 Akral
1 2 3 4 5
6 Turgor Kulit
21. Diagnosa
Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Defisit Nutrisi Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
Observasi:
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Terapeutik:
Lakukan oral hygiene sebelum makan, Jika perlu
Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
sesuai
Hentikan pemberian makanan melalui selang
nasogastric jika asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan
Promosi Berat Badan
Observasi
Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
Monitor adanya mual dan muntah
Terapeutik
Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien
Berikan pujian kepada pasien untuk peningkatan yang
dicapai
Edukasi
Jelaskan jenis makanan yg bergizi tinggi, terjangkau
D.0019 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam status
nutrisi terpenuhi.
Pengertian : Kriteria Hasil:
Asupan nutrisi tidak
cukup untuk
memenuhi kebutuhan
metabolisme.
Menurun Cukup
Menurun
Sedang Cukup
Meningkat
Meningkat
1 Porsi makanan yang dihabiskan
1 2 3 4 5
2 Berat Badan atau IMT
1 2 3 4 5
3 Frekuensi makan
1 2 3 4 5
4 Nafsu makan
1 2 3 4 5
5 Perasaan cepat kenyang
1 2 3 4 5
22. Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Defisit Perawatan Diri Perawatan Diri Dukungan Perawatan Diri
Observasi:
Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai
usia
Monitor tingkat kemandirian
Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan
Terapeutik:
Sediakan lingkungan yang teraupetik
Siapkan keperluan pribadi
Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai
mandiri
Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi
Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan
D.0109 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jamdiharapkan
perawatan diri meningkat
Pengertian : Kriteria Hasil:
Tidak mampu
melakukan atau
menyelesaikan aktivitas
perawatan diri
Menurun Cukup
Menurun
Sedang Cukup
Meningkat
Meningkat
1 Kemampuan mandi
1 2 3 4 5
2 Kemampuan mengenakan pakaian
1 2 3 4 5
3 Kemampuan makan
1 2 3 4 5
4 Kemampuan ke toilet (BAB/BAK)
1 2 3 4 5
5 Verbalisasi keinginan melakukan perawatan diri
1 2 3 4 5
6 Mempertahankan kebersihan mulut
23. Diagnosa
Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Risiko Infeksi Tingkat Infeksi Pencegahan infeksi
Observasi:
Monitor tanda gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik
Batasi jumlah pengunjung
Berikan perawatan kulit pada daerah edema
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko
tinggi
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara memeriksa luka
Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian imunisasi, Jika perlu
D.0142 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam glukosa
derajat infeksi menurun.
Pengertian : Kriteria Hasil:
Berisiko mengalami
peningkatan terserang
oganisme patogenik
Meningkat Cukup
Meningkat
Sedang Cukup
Menurun
Menurun
1 Demam
1 2 3 4 5
2 Kemerahan
1 2 3 4 5
3 Nyeri
1 2 3 4 5
4 Bengkak
1 2 3 4 5
Memburuk Cukup
Memburuk
Sedang Cukup
Membaik
Membaik
5 Kadar sel darah putih
1 2 3 4 5
24. Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Risiko Gangguan Integritas
Kulit/Jaringan
Integritas Kulit dan Jaringan Perawatan Integritas Kulit
Observasi:
Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
Terapeutik:
Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada
kulit kering
Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit
Edukasi
Anjurkan menggunakan pelembab
Anjurkan minum air yang cukup
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
Anjurkan mandi dan menggunkan sabun secukupnya
Perawatan Luka
Observasi:
Monitor karakteristik luka
Monitor tanda-tanda infeksi
Terapeutik:
Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih
nontoksik
Bersihkan jaringan nekrotik
Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu
Pasang balutan sesuai jenis luka
Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan
luka
D.0139 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan
integritas kulit dan jaringan meningkat
Pengertian : Kriteria Hasil:
Berisiko mengalami
Kerusakan kulit (dermis
dan/atau epidermis) atau
jaringan (membran
mukosa, kornea, fasia, otot,
tendon, tulang, kartilago,
kapsul sendi dan/atau
ligamen)
Menurun Cukup
Menurun
Sedang Cukup
Meningkat
Meningkat
1 Elastisitas
1 2 3 4 5
2 Hidrasi
1 2 3 4 5
Meningkat Cukup
Meningkat
Sedang Cukup
Menurun
Menurun
3 Kerusakan lapisan kulit
1 2 3 4 5
4 Perdarahan
1 2 3 4 5
5 Nyeri
1 2 3 4 5
25. CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
Thanks