Pasien menderita anemia hipokrom mikrositer yang dapat disebabkan oleh defisiensi zat besi atau Thalassemia. Pasien juga terinfeksi oleh jamur Candida albicans. Anemia dapat menimbulkan gejala diantaranya seperti yang dialami oleh pasien yaitu lesu, lemah, letih, serta kurang gairah untuk beraktivitas.
3. Laporan Kasus
• Seorang mahasiswa berusia 20 tahun datang dengan keluhan
lesu, lemah, letih, kurang gairah belajar. Pada anamnesis
tambahan didapatkan bahwa menstruasi yang banyak dan
lama, lebih dari 7 hari, disertai keputihan. Dari pertanyaan
tambahan diketahui bahwa pasien juga mengeluhkan
keluarnya cairan putih susu dari vagina yang disertai rasa
gatal.
5. Anemia
• Anemia (dalam bahasa Yunani : tanpa darah) adalah keadaan
saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam
sel darah merah berada di bawah normal.
• Anemia dapat disebabkan oleh banyak hal diantaranya adalah
perdarahan hebat, berkurangnya pembentukan sel darah
merah dan meningkatnya penghancuran sel darah merah.
• Beberapa gejala anemia diantaranya adalah kelelahan, merasa
lesu, kurang bertenaga dan kepala terasa melayang.
• Secara praktis anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar
hemoglobin, hematrokit atau hitung eritrosit (red cell count).
7. Anamnesis
- Identitas Pasien :
– Nama : Nn. X
– Usia : 20 tahun
– Jenis Kelamin : wanita
- Riwayat Penyakit Sekarang :
– Keluhan utama :
• lesu, lemah, letih, kurang gairah belajar.
– Keluhan tambahan :
• menstruasi yang banyak dan lama, lebih dari 7 hari, disertai keputihan.
• pasien juga mengeluhkan keluarnya cairan putih susu dari vagina yang disertai rasa
gatal.
8. - Anamnesis Tambahan :
– Identitas :
• Alamat
• Pekerjaan
• Agama
• Suku bangsa
– Riwayat penyakit dahulu
– Riwayat penyakit keluarga
9. Pemeriksaan Fisik
• Status Generalis
– Keadaan Umum
– Kesadaran
– Tanda Vital
• Tekanan Darah
• Frekuensi nadi
• Respirasi
• Suhu
• Antropometri
• Status Dermatologikus
– Inspeksi
13. Anemia Hipokrom Mikrositer
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan interpretasi hasil
laboratorium, pasien menderita anemia hipokrom
mikrositer yang dapat disebabkan oleh defisiensi zat
besi atau Thalassemia. Pasien juga terinfeksi oleh
jamur Candida albicans. Anemia dapat menimbulkan
gejala diantaranya seperti yang dialami oleh pasien
yaitu lesu, lemah, letih, serta kurang gairah untuk
beraktivitas.
17. Menorrhagia
• Menorrhagia didefinisikan sebagai perdarahan yang
banyak pada siklus menstruasi. Secara klinik,
menorrhagia didefinisikan sebagai jumlah darah yang
hilang melebihi 80 ml per siklus atau menstruasi
lebih dari 7 hari. Pasien yang kehilangan lebih dari 80
ml darah, terutama berulang, dapat terkena anemia
defisiensi besi. Menorrhagia merupakan penyebab
anemia tersering pada wanita premenopause.
18. Menorrhagia
• Terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan
menorrhagia, diantaranya:
– Ketidakseimbangan hormonal
– Disfungsi ovarium
– Intra Uterine Device (IUD)
20. • Dapat diberikan suplemen yang mengandung zat besi dan perbaikan
nutrisi untuk penatalaksanaan anemia. Pengobatan menorrhagia dapat
dengan pil kontrasepsi oral yang bekerja menekan pelepasan pituitary
gonadotropin (FSH, LH dan PRL) yang dapat mencegah ovulasi dan juga
dengan terapi progesteron.
• Pengobatan kandida terbagi menjadi pengobatan topikal dengan larutan,
salep, serta pengobatan sistemik yang diberikan secara oral.
• Pengobatan topikal dilakukan dengan pemberian:
– Larutan gentian violet 1% pada kulit dan selaput lendir.
– Derivat azol: klotrimazol, mikonazol, ekonazol, bifonazol, isokonazol,
tiokonazol.
– polien: nistatin, amfoterisin-B.
• Untuk pengobatan sistemik secara oral diberikan derivat azol dalam
bentuk sediaan oral seperti itrakonazol dan flukonazol. Flukonazol 150 mg
diberikan sebagai dosis tunggal.
22. • Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat membantu
menghindari anemia kekurangan zat besi dan anemia kekurangan vitamin
dengan makan yang sehat, variasi makanan, termasuk:
– Besi
– Folat
– Vitamin B12
– Vitamin C
26. • Pasien menderita anemia hipokrom mikrositer yang
disebabkan oleh defisiensi zat besi akibat perdarahan saat
menstruasi yang berlebihan dan didapatkan Candida albicans
pada sekret vagina. Penatalaksanaan pada pasien ini adalah
terapi topikal dan peroral untuk menyembuhkan infeksi
Candida albicans dan perbaikan nutrisi serta pemberian
suplemen yang mengandung zat besi.
27. Daftar Pustaka
• 1. Dugdale DC, 2009. RBC Indices. [online]. Available from :
• http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003648.htm [Accessed, May
27th 2010]
• 2. Chen YB, Zieve D, 2009. Anemia. [online]. Available from :
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000560.htm [Accessed, May
27th 2010]
• 3. MayoClinic staff, 2009. Menorrhagia. [online]. Available from:
http://www.mayoclinic.com/health/menorrhagia/DS00394/DSECTION=causes.
Last update : June 25, 2009 [Accessed, May 28th 2010.]
• 4. Wahyuningsih R, Susilo J. Kandidiasis. in : Sutanto I, editors. Parasitologi
Kedokteran. 4th ed. Jakarta : Balai Penerbit FKUI;2008. p. 360-1.
• 5. MIMS Indonesia Staff. 2010. Vaginal Candidiasis. [online]. Available
from:http://mims.com/Page.aspx?menuid=mng&name=fluconazole&CTRY=ID&bri
ef=false#Dosage. Last update : 2010. [Accessed, May 28th 2010]
28. Kelompok III
• Angelika 030.09.020
• Athika Rodhya 030.09.034
• Boy Sandy Sunardhi 030.09.048
• Denata Prabhasiwi 030.09.062
• Dyka Jafar Hutama Putra 030.09.188
• Firdha Aqmarina 030.09.090
• Gusti Wahyu Adinanthera 030.09.104
• Ida Udhiah 030.09.118
• Krisna Adiyuda 030.09.132
• Martin Renyut Nisnoni 030.09.146
• Muhammad Taufiq Hidayat 030.09.160
• Putri Nabilah Candra 030.09.188
• Wicaksono Harry 030.09.248