2. Peradangan kulit yang melibatkan
perangsangan berlebihan (alergi)
Melibatkan limfosit dan sel mast
Histamin dari sel mast menyebabkan rasa
gatal dan eritema
Sering dijumpai pada bayi, anak terkadang
menetap sampai dewasa
3.
4. Gambaran klinis
Eritema disertai lesi krusta dan basah pada
bayi, lesi sering muncul diwajah dan bokong
pada anak yang lebih tua
Remaja lebih sering muncul ditangan dan kaki,
dibelakang lutut dan dilipat siku
Pruritus hebat
5. Penatalaksanaan
Hindari dari iritan atau alergan
Pemberian antihistamin untuk mengontrol rasa
gatal
Kompres dingin untuk mengurangi peradangan
Steroid topical dosis rendah
6.
7. Peradangan kulit akut atau kronik akibat terpapar
dengan iritan atau alergen
Lokasi dermatitis sesuai dengan tempat
terpapar/pajanan
Respon hipersensitif tipe IV (bersifat lambat <
24 jam dari kejadian)
8. Gambaran klinis
Adanya papul, eritema & vesikel basah didaerah kontak.
Vesikel pecah dan membentuk krusta. Pruritus mungkin
sangat hebat
Penatalaksanaan
Identifikasi penyebab dermatitis
Kompres dingin untuk kurangi peradangan
Terapi anti inflamasi topikal jangka pendek seperti
steroid untuk hentikan radang
9. Infeksi lapisan dermis atau subcutaneus oleh
bakteri
Biasa terjadi setelah luka atau gigitan di
kulit
Biasanya disebabkan oleh streptococcus
phyogenes
Komplikasinya bisa menyebabkan gangrene,
abses menyebar dan sepsis
10. Gambaran klinis
Daerah kemerahan membengkak di kulit serta
terasa hangat dikulit serta terasa hangat dan
nyeri bila dipegang
Penatalaksanaan
Antibiotik sistemik
11.
12. Disebabkan oleh virus varicella
Terjadi pada pasien dengan penurunan imunitas
seperti leukemia, lymphoma, AIDS
Tzank’s Smear untuk mengetahui “multinucleated
giant cell”
13.
14. Gambaran klinis
Vesikel berbentuk unilateral sepanjang saraf kranial &
spinal melalui dermatom saraf
Adanya nyeri, gatal, & hepersyhsia
Dapat berkembang menjadi krusta & ulcer disuperficial
membran mukosa
Penatalaksanaan
Acyclovir (Zovirax) anti virus
Kompres dingin untuk mengurangi nyeri
Cegah infeksi tambahan
15. Disebabkan oleh virus herpes simplex
Vesikel yang terbentuk diikuti oleh perasaan
terbakar dan gatal
Eksudat jernih diikuti krusta
Biasanya di daerah hidung, pipi, leher, telinga, dan
genitalia
16. Penatalaksanaan
pemberian topikal anastesi dan nyeri
Acylclovir (anti virus)
Hindari dari matahari
Tingkatkan kebersihan diri
HIndari kontak pada daerah luka
17. Definisi
Sindrom yang yang mengenai kulit, selaput
lendir di orifisium, dan mata dengan KU
bervariasi dari ringan sampai berat, kelainan
pada k ulit berupa eritema, vesikal/bula,
dapat disertai purpura
20. Reaksi tipe III
Terbentuknya kompleks antigen-antibody mikro presipitasi
Mengkativasi sist. Komplemen C 657 (kemotaksis leukosit)
Menarik neutrofil dari sirkulasi akumulasi neutrofil
Melepaskan lisosim leukosit
Kerusakan jaringan pada organ sasaran
21. Reaksi tipe IV
Limposit T yang tersensilitasi berkontak kembali
dengan antigen yang sama
Limfokin dikeluarkan reaksi peradangan
22. KU bervariasi dari ringan sampai berat
Pada kondisi berat kesadaran menurun,
penderita dapat soporus s/d koma
Mulainya penyakit akut : demam tinggi,
malaise, nyri kepala, batuk pilek dan nyeri
tenggorokan
Adanya trias kelainan: kelainan kulit, mata,
dan selaput lendir di orifisium
23. Kelainan kulit
Eritema
Vesikel dan bulla (dapat pecah menjadi erosi yang luas
dan purpura)
Kelainan selaput lendir
Mukosa bibir (100%), biasanya krusta hitam yang
tebal
Lubang alat genitalia (50 %)
Lubang hidung dan anus (8% dan 4 %)
Di faring, traktus respiratorius bag. Atas dan esophagus
Stomatitis
Kelainan berupa vesikel dan bula dapat pecah
erosi, eksoriasi dan krusta kehitaman
24. Kelainan mata
80 % diantara semua kasus
Konjungtivitis purulen
Perdarahan
Ulkus kornea
Iritis
Pemeriksaan laboratorium
Tidak khas
Leokositosis Infeksi
Eusinofilia Alergi
25. Jika KU baik, lesi tidak menyeluruh prednisolon 30-40
mg/hari
Jika KU buruk, lesi menyeluruh kortikosteroid (life
saving)
Deksametason IV dosis permulaan 4-6 x 5 mg
Setelah 2-3 hari dan keadaan membaik dosis diturunkan
5 mg/hari
Diganti dengan kortikosteroid, prednisolon 20 mg lalu 10
mg
Antibiotik siprofloxasin 2x400 mg IV, klindamisisn 2x600
mg IV, Gentamisisn 2x80 mg
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Diet rendah garam dan tinggi protein
Terapi topical untuk lesi dimulut dan dikulit
26. Kerusakan integritas kulit b.d kulit kering
Resiko kerusakan kulit b.d terekpos alergen
Gangguan rasa nyaman b.d penanggulangan
pruritus inadekuat
Resiko infeksi b.d eksoriasi kulit, penurunan
pertahanan tehadap virus, jamur, organisme
staphylocoocus
Gangguan citra tubuh b.d lesi tubuh, respon
signifikan dari orang lain terhadap penampilan
diri
27. Black & Mattasin. 2005. Medical Surgical Nursing, Clinical
Management For Continuity Of Care, Seventh Ed. Philadelphia:
W.B Saunders Company
Gould, B.E. 2006. PATHOPHYSIOLOGI for Health Professions. Third
Ed. Philadelphia: Saunders Elsevier
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2001. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI
Polaski & Tatro. 2006. Luckmann’s Core Principles and Practie of
Medical Surgical Nursing. Third Ed. Philadelphia: W.B Saunders
Company