Dokumen tersebut membahas kontrasepsi diafragma, termasuk pengertian, jenis, cara kerja, manfaat, kelebihan, keterbatasan, efek samping, dan penanganannya. Diafragma adalah alat kontrasepsi berbentuk cembung yang ditempatkan di dalam vagina untuk mencegah sperma masuk ke rahim. Efektifitasnya tergantung pada penggunaan yang benar dan kombinasi dengan spermisida.
2. Pengertian
Diafrgma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat
dari lateks(karet) yang di insersikan ke dalam vagina
sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks
dan menjaga agar sperma tidak masuk ke dalam rahim.
Diafragma dipasang sebelum melakukan hubungan
seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8 jam
tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam.
3. Faktor-faktor ukuran
diafragma diganti :
Ukuran diafragma harus diganti jika:
- terjadi penambahan atau penurunan berat badan
sebanyak lebih dari 5 kg
- diafragma telah dipakai selama lebih dari 1 tahun
- baru melahirkan anak atau mengalami aborsi,
karena ukuran dan bentuk vagina mungkin mengalami
perubahan.
4. Jenis diafragma :kontrasepsi
1. Flat spring (Diafragma pegas datar)
2. Coil spring (Diafragma pegas
kumparan)
3. Arching spring
5. Manfaat
Manfaat kontrasepsi
1. Efektif bila digunakan dengan
benar.
2. Tidak mengganggu produksi
ASI.
3. Tidak mengganggu
hubungan seksual karena
telah dipersiapkan
sebelumnya.
4. Tidak mengganggu kesehatan
klien.
5. Tidak mempunyai pengaruh
sistemik.
Manfaat non
kontrasepsi
1. Memberikan perlindungan
terhadap penyakit menular
seksual.
2. Dapat menampung darah
menstruasi, bila digunakan
saat haid.
6. Kelebihan
Kekurangan
1. Tidak mengganggu hubungan
seksual karena telah terpasang
sampai 6 jam sebelumnya
2. Mudah digunakan.
3. Tidak ada efek samping
sistemik yang serius.
4. Tidak memerlukan keterlibatan
mitra.
5. Baik untuk orang yang tidak
melakukan hubungan seks
secara teratur.
6. Mengurangi risiko beberapa
penyakit menular seksual.
7. Tidak mengganggu bercinta.
Kehadirannya tidak dirasakan
oleh Anda maupun pasangan
Anda.
8. Mengurangi risiko kanker
serviks.
1. Penggunaan konsisten dan
benar diperlukan untuk
mencegah kehamilan.
2. Mungkin sulit
bagi beberapa wanita untuk
memasukkannya.
3. Dapat terdorong keluar
dari tempatnya oleh penis
yang
panjang, penetrasi berat, da
n posisi seksual tertentu.
7. Cara kerja kontrasepsi diafragma :
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai
saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopi) dan
sebagai alat tempat spermisida.Diafragma mencegah kehamilan
dengan menghalangi sperma bergabung dengan sel telur. Agar
efektif, diafragma harus dikombinasi dengan spermisida
krim, gel, atau jeli. Metode kombinasi ini bekerja dalam dua
cara:
1. Diafragma memblokir pembukaan ke rahim.
2. Spermisida melumpuhkan sperma.
8. Cara Pemakaian
Cara pemakaian diafragma adalah dengan menempatkannya ke dalam
vagina:
1. Cuci tangan dengan sabun dan air.
2. Oleskan sekitar satu sendok makan spermisida pada permukaan
diafragma.
3. Cari posisi yang nyaman. Anda dapat berdiri dengan satu kaki di
kursi, duduk di tepi kursi, berbaring, atau jongkok.
4. Pisahkan bibir vulva Anda dengan satu tangan. Jepit tepian diafragma
untuk melipat dua dengan tangan yang lain.
5. Tempatkan jari telunjuk di tengah lipatan untuk pegangan yang lebih
kuat.
6. Masukkan diafragma sedalam mungkin di vagina sampai ke seviks.
7. Selipkan ujung diafragma di belakang tulang kemaluan Anda.
Pastikan serviks tertutup sepenuhnya.
9. Keterbatasan
Meskipun alat kontrasepsi diafragma ini mempunyai manfaat secara
kontrasepsi maupun non kontrasepsi, tetapi alat ini juga mempunyai
keterbatasan. Adapun keterbatasan diafragma, antara lain:
1. Efektifitas tidak terlalu tinggi (angka kegagalan 6-16 kehamilan per 100
perempuan per tahun pertama, bila digunakan dengan spermisida).
2. Keberhasilan kontrasepsi ini tergantung pada cara penggunaan yang
benar.
3. Memerlukan motivasi dari pengguna agar selalu berkesinambungan
dalam penggunaan alat kontrasepsi ini.
4. Pemeriksaan pelvik diperlukan untuk memastikan ketepatan
pemasangan.
5. Dapat menyebabkan infeksi saluran uretra.
6. Harus masih terpasang selama 6 jam pasca senggama.
10. Efek Samping
1. Dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Untuk
menghindari infeksi, Anda dapat buang air kecil sebelum
memasukkan diafragma dan setelah berhubungan. Jika Anda sering
mendapatkan infeksi saluran kemih, tanyakan ke dokter apakah
Anda telah memasang diafragma dengan benar.
2. Dapat menyebabkan iritasi vagina. Ini bisa menjadi tanda sensitivitas
terhadap lateks/silikon atau spermisida. Jika Anda memiliki reaksi
ringan, cobalah mengganti merek spermisida untuk mengatasi
masalah. Jika hal itu tidak berhasil, berhentilah menggunakan
diafragma sampai Anda berbicara dengan dokter.
3. Penilaian Klien
Sebelum alat kontrasepsi diafragma digunakan oleh klien, sebaiknya
petugas kesehatan mengkaji klien terlebih dahulu. Sehingga alat
kontrasepsi ini sesuai atau tidak digunakan oleh wanita tersebut.
11. Sebaiknya petugas kesehatan mengkaji klien terlebih dahulu.
Sehingga alat kontrasepsi ini sesuai atau tidak digunakan oleh
wanita tersebut.
Sesuai untuk klien yang :
1. Tidak mau atau tidak boleh
menggunakan metode
kontrasepsi hormonal
(perokok, wanita di atas 35
tahun).
2. Tidak menyukai metode yang
diberikan oleh petugas
kesehatan (AKDR).
3. Menyusui dan memerlukan
kontrasepsi pendukung.
4. Jarang melakukan hubungan
seksual dengan pasangannya.
5. Ingin melindungi dari penyakit
menular seksual.
6. Memerlukan metode sederhana
sebelum memilih metode lain
Tidak sesuai untuk klien
yang:
1. Mempunyai umur dan
paritas serta masalah
kesehatan yang
menyebabkan kehamilan
resiko tinggi.
2. Terinfeksi saluran uretra.
3. Tidak suka menyentuh
alat kelaminnya (vulva
dan vagina).
4. Mempunyai riwayat
sindrom syok karena
keracunan.
5. Ingin metode KB efektif
12. Penanganan Efek Samping
Efek Samping Atau
Masalah
Penanganan
Infeksi saluran
uretra
Pemberian antibiotik, sarankan mengosongkan kandung
kemih pasca senggama atau gunakan metode kontrasepsi lain
Alergi diafragma atau
spermisida
Berikan spermisida bila ada gejala iritasi vagina pasca
senggama dan tidak mengidap PMS atau bantu memilih
metode lain
Luka dinding vagina
akibat tekanan pegas
diafragma
Hentikan penggunaan diafragma untuk sementara dan
gunakan metode lain. Bila sudah sembuh, periksa
kesesuaian ukuran forniks dan diafragma
Rasa nyeri pada
tekanan terhadap
kandung
kemih/rektum
Nilai kesesuaian ukuran forniks dan diafragma.
Bila terlalu besar, coba ukuran yang lebih kecil.
Follow up masalah yang telah ditangani