SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Alat Kontrasepsi IUD
Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari
mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk
mewujudkan “keluarga berkualitas tahun 2016”. Keluarga yang berkualitas adalah
yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal,
berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Selengkapnya:
http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-alat.html
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Alat Kontrasepsi IUD
Subtopik : Alat kontrasepsi IUD
Sasaran : Ibu post partum dan Ibu menyusui
Pemateri :
Waktu : 40 Menit
Hari / tanggal :
Tempat :
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu memahami tentang alat kontrasepsi
IUD.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui tentang :
1. Pengertian IUD dan Jenis IUD.
2. Prosedur Pemasangan dan pasca pemasangan
3. Indikasi dan kontraindikasi IUD
4. Keuntungan dan kerugian IUD
5. Efek samping IUD
6. Waktu pemasangan IUD
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
2
E. Media
1. Satuan Acara Penyuluhan
2. Leaflet
F. Sumber
Subrata, Dkk. 2012. Keluarga Berencana dan kesehatan Reproduksi. Jakarta
; Buku Kedokteranm EGC.
Saefuddin, 2009. Metode dan teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta ;
Salemba Medika.
Notoatmodjo, soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu perilaku. Jakarta
; rineka cipta.
Notoatmodjo, soekidjo. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta ; Rineka
Cipta.
G. Kegiatan Penyuluhan
Waktu
Tahap
Kegiatan
Kegiatan
Penyuluh Sasaran
5 Menit Pendahuluan 1. Membuka acara dengan
mengucapkan salam
kepada peserta
2. Menyampaikan topic,
maksud dan tujuan penkes
kepada peserta
3. Kontrak waktu untuk
kesepakatan pelaksanaan
penkes dengan peserta
1. Menjawab salam
2. Mendengarkan
penyuluh
3. Menyetujui
kesepakatan waktu
pelaksanaan penkes
20 Menit Kegiatan
Inti
Penyuluh menjelaskan
tentang :
1. Pengertian IUD dan Jenis
IUD.
Mendengarkan penyuluh
menyampaikan semua
materi sampai selesai
3
2. Prosedur Pemasangan dan
pasca pemasangan
3. Indikasi dan kontraindikasi
IUD
4. Keuntungan dan kerugian
IUD
5. Efek samping IUD
6. Waktu pemasangan IUD
15 Menit Evaluasi /
Penutup
1. Tanya Jawab
2. Memberikan pertanyaan
kepada peserta
3. Menyimpulkan dan
mengklarifikasi materi
penyuluhan yang telah
disampaikan kepada
peserta
4. Menutup acara dan
mengucapkan salam serta
terimakasih kepada sasaran
1. Menanyakan yang
belum jelas
2. Menjawab pertanyaan
3. Mendengarkan
4. Mendengarkan
penyuluh menutup
acara dan menjawab
salam
H. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk : Lisan
Jenis : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan IUD ?
2. Apa saja kerugian dan keuntungan IUD?
3. Bagaimana cara pengecekan IUD secara mandiri ?
4. Apa saja efek samping dari IUD ?
4
I. Lampiran
METODE ALAT KONTRASEPSI IUD
1. Pengertian Kontrasepsi IUD
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan yang bersifat
sementara atau menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa
menggunakan alat, secara mekanis, menggunakan alat atau dengan
operasi. (Saefuddin, 2009).
IUD (Intra Uterine devices) atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang
dimasukan kedalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah
digunakan selama periode tertentu.
IUD (Intra Uterine device) adalah alat kontrasepsi yang disisipkan
kedalam rahim, terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit
tembaga, dan bentuknya bermacam-macam. (Subrata, 2012).
Jadi Alat Kontrasepsi IUD merupakan alat yang dimasukan kedalam
rahim yang bersifat sementara yang terbuat dari plastik yang lentur dan
ada pula yang dililit tembaga yang berntuknya bermacam-macam.
2. Jenis-jenis IUD
Alat
Masa
Penggunaan
Bentuk
Multiload 3 tahun Batang tegak lurus dengan panjang 3,6
cm ;250mm2 lilitan tembaga
mengelilingi batang.
Multiload
CU250
Pendek
3 tahun Batang tegak lurus dengan panjang 2,5
cm;250 mm2 lilitan tembaga
mengelilingi batang.
Multiload
CU375
5 tahun 375mm2 lilitan tembaga mengelilingi
batang.
5
Flexi-T300 5 tahun 300 mm2 lilitan tempat mengelilingi
batang.
Nova T 300 5 tahun 380mm2 lilitan kawat tembaga dengan
inti perak mengelilingi batang.
T safe 380 A 8 tahun 380mm2 lilitan mengelilingi batang
dan cincin tembaga mengelilingi tiap
ujung masing-masing lengan.
GyneFix 5 tahun IUD tanpa bingkai dengan 6 tabung
tembaga dengan panjang masing-
masing 5mm dan diameter 2,2mm
dengan total 330 mm2 lilitan tembaga
mengelilingi batang dan lengan.
3. Penjelasan Metode
Sebuah IUD dimasukan melalui saluran serviks dan dipasang dalam
uterus. IUD memiliki benang yang menggantung turun kedalam vagina.
Yang dapat diperiksa oleh wanita guna memastikan alat tersebut pada
posisi yang benar. IUD mencegah kehamilan dengan merusak
kemampuan hidup sperma dan ovum melalui perubahan tuba falopi dan
cairan uterus, ada reaksi terhadap benda asing disertai peningkatan
leukosit. Kondisi ini mngurangi kesempatan ovum dan sperma bertemu
dan menghambat pembuahan. Tembaga pada IUD bersifat toksik
terhadap sperma dan ovum.( Saefuddin, 2009).
CARA KERJA
 Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi
 Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
 AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu,
walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk kedalam alat
reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk
fertilisasi.
6
 Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
4. Prosedur Pemasangan
Sebelum pemasangan, masa menstruasi terakhir diambil untuk
menyingkirkan kehamilan yang telah ada, dan test kehamilan bila
dibutuhkan. Wanita harus mengosongkan kandung kemih karena akan
membuat pemasangan lebih mudah meraba uterus pada abdomen dan
lebih nyaman bagi wanita. (Notoatmodjo, 2010).
Selama pemasangan IUD/AKDR, klien anda mungkin
menggenggam tangannya dan membuat dirinya merasa nyaman. Sebelum
dipasang pemeriksaan bimanual sangat diperlukan untuk memastikan
ukuran, posisi dan arah uterus dan huna memeriksa bahwa tidak ada
nyeri tekan. (Notoatmodjo, 2010).
Keterampilan dan pengalaman pemasangan akan membantu
mengurangi masalah efek samping. Namun bila wanita ingin mendapat
anestesi lokal guna mengurangi nyeri atau pernah mengalami
pengalaman masa lalui, amak AKDR dapat dipasang dengan memberikan
gel lidokain atau blok paraservikal. (Notoatmodjo, 2010).
Pemasangan AKDR dilakukan dengan suatu “tehnik tanpa sentuhan”
sehingga harus menggunakan sepasang sarung tangan bersih setelah
pemeriksaan bimanual. Spekulum steril dimasukan kedalam vagina dan
letak serviks dicari, spekulum ini dibersihkan dengan bol kapan steril dan
larutan antiseptik. Sonde uterus dimasukan kedalam uterus melalui
saluran serviks untuk mengukur panjang, arah, dan potensi uterus.
Tindakan ini dapat menyebabkan kram seperti nyeri menstruasi yang
seharusnya berkurang saat sonde uterus dikeluarkan. Serviks dapat
distabilkan dengan korsep allis atau tenakulum sehingga AKDR dapat
dipasang lebih mudah, hal ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman
karena serviks sangta peka. Selanjutnya AKDR dimasukan melalui
canalis secvikasli kedalam uiterus. Benang AKDR dipendekan saat telah
berada diposisinya dan dilipat keatas kebelakang serviks. Apabila ada
7
masalah dengan pemasangan, klienharus dirujuk ke spesialis AKDR.
(Notoatmodjo, 2010).
Setelah pemasangan, anda harus menganjurkan klien berbaring
terlentang dan beristirahat. Analgetik dibutuhkan selama nyeri
menstruasi. Handuk santasi harus digunakan sejak awal guna mengurangi
resiko infeksi. Klien dapat mengalami pendarahan, ini adalah waktu yang
baik untuk mengingatkan tentang masalah awal dan kapan harus kembali.
Anda harus mengajariklien anda cara memeriksa benang AKDR dan
menganjurkan klien untuk melakukan hal ini setiap menstruasi.
(Notoarmodjo, 2010).
5. Pasca Pemasangan
Setelah pemasangan AKDR, wanita harus dianjurkan datang kembali
lebih awal dari janji pertemuan 4-6 minggu bila mereka mengalami
tanda-tanda infeksi, karena 20 hari pertama setelah pemasangan adalah
masa infeksi paling tinggi. Apabila klien menderita neyri abdomen
bawah atau pireksia, ia harus kembali lebih awal. Menganjurkan wanita
pantang koitus selama 48 jam merupakan tindakan yang tepat sehingga
lendir serviks dapat kembali normal, yang membantu memberi
perlindungan dari infeksi yang lebih berat.
6. Efektifitas
IUD sangat efektif,(efektifitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat
setiap hari seperti halnya pil. Tipe multiload dapat dipakai sampai 3
tahun, Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun, Cu
T380 A dapat dipakai 8 tahun. Kegagalan rata-rata 0,8 kehamilan per 100
pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.
7. Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin
dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik
8
ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam
keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid.
Yang boleh menggunakan IUD adalah :
a. Usia reproduktif
b. Keadaan multi para
c. Mengiginkan kontrasepsi jangka panjang
d. Perempuan menyususi yang menginginkan kontrasepsi jangka
panjang
e. Setelah melahirkan dan sedang menyusui
f. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
g. Resiko rendah dari IMS
h. Tidak menghendaki metoda hormonal
i. Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
j. Tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi hormonal
k. Gemuk ataupun kurus
Pemasangan IUD dapat di lakukan oleh dokter ataupun bidan yang
telah di latih secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus di lakukan
setelah pemasangan 1 minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan
berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya di lakukan setiap 6 bulan sekali.
AKDR dapat di gunakan pada ibu dalam segala kemungkinan
keadaan misalnya :
 Perokok
 Pasca keguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat
adanya infeksi
 Sedang memakai anti biotik atau anti kejang
 Gemuk ataupun kurus
 Sedang menyusui
Begitu juga dalam keadaan seperti di bawah ini dapat menggunakan
AKDR :
 Penderita tumor jinak payudara
 Penderita kanker payudara
9
 Pusing-pusing atau sakit kepala
 Tekanan darah tinggi
 Varises di tungkai atau di vulva
 Penderita penyakit jantung
 Pernah menderita stroke
 Penderita diabetes
 Menderita penyakit hati
 Malaria
8. Kontraindikasi
Yang tidak di perkenankan menggunakan IUD adalah:
a. Belum pernah melahirkan
b. Hamil atau di duga hamil
c. Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang
tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim dan
kanker rahim
d. Perdarahan vagina yang tidak di ketahui
e. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis,serviksitis)
f. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering mengalami
abortus septik
g. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang
dapat mempengaruhi kavum uteri
h. Penyakit trofoblas yang ganas
i. Di ketahui menderita TBC pelvik
j. Kanker alat genital
k. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
l. Miom submokosum
m. Sering ganti pasangan (Notoadmodjo: 2010)
10
9. Keuntungan
o Efektif dengan proteksi jangka panjang
 AKDR dapat epektif segera setelah pemasangan
 Dapat di gunakan setelah menopouse (1 tahun atau lebih setelah
haid terakhir)
 Tidak ada interakdi dengan obat-obat
o Tidak mengganggu hubungan suami istri
 Tidak berpengaruh terhadap ASI
 Kesuburan kembali setelah IUD di angkat
 Epek sampingnya sangat kecil
 Memiliki epek sistemik yang sangat kecil
10. Kerugian
o Menoragie
o Dismenorea
o Sedikit peningkatan resiko kehamilan ektopik apabila ada kegagalan
IUD
o Peningkatan resiko infeksi radang panggul
o IUD terlepas keluar
o Perforasi uteru, usus dan kandung kemih
o Malposisi IUD
o Kehamilan yang di sebabkan oleh pengeluaran perforasi atau
malposisi
11. Efek samping dan komplikasi
Efek samping umum terjadi:
o Perubahan siklus haid (umum pada 3 bulan pertama dan akan
berkurang setelah 3 bulan )
o Haid lebih lama dan banyak
o Perdarahan (spotting) antar menstruasi
o Saat haid lebih sakit
11
a. Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari
setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau
diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, perforasi
dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)
b. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
c. Tidak baik di gunakan pada perempuan dengan IMS atau yang
sering berganti pasangan
Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS
memakai IUD,PRP dapat memicu infertilitas
a. Prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvik di perlukan dalam
pemasangan IUD
b. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah
pemasangn IUD, biasanya menghilang dalam 1-2 hari
c. Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri, petugas terlatih
yang dapat melepas
d. Mungkin IUD dapat keluar dari uterus tanpa di ketahui (sering
terjadi apabila IUD di pasang segera setelah melahirkan )
e. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD
mencegah kehamilan
f. Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu
12. Waktu pemasangan
a. 2-4 hari setelah melahirkan
b. 40 hari setelah melahirkan
c. Setelah terjadinya keguguran
d. Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 di hitung dari hari pertama haid
e. Menggantikan metode KB lainnya
f. Pada akhir masa menstruasi karena servik agak terbuka pada waktu
ini setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu hari apabila
tidak ada gejala infeksi)
12
13. Keadaan yang memerlukan perhatian khusus
Keadaan Anjuran
amenorea periksa apakah sedang hamil, apabila tidak, jangan
lepas AKDR, lakukan konseling dan selidiki
penyebab amenorea apabila di kehendak. Apabila
hamil jelaskan dan sarankan untuk melepas AKDR
apabila talinya terlihat, atau kehamilan lebih dari 3
minggu. Apabila benang tidak terlihat atau kehamilan
lebih dari 13 minggu, AKDR jangan d lepaskan.
Apabila klien sedang hamil dan ingin
mempertahankan kehamilannya tanpa melepas
AKDR, jelaskan kemungkinan adanya resiko
kegagalan kehamilan dan infeksi serta perkembangan
harus lebih di amati dan diperhatikan
kram Pikirkan kemungkinan terjadi infeksi dan beri
pengobatan yang sesuai. Jika tidak parah dan tidak di
temukan penyebabnya,cukup beri analgetik saja. Jika
penyebabnya tidak dapat di temukan dan menderita
kram berat, cabut AKDR kemudian ganti AKDR baru,
atau cari metode kontrasepsi lain
Benang hitam Periksa apakah klien hamil. Bila tidak hamil dan
AKDR masih di tempat, tidak ada tindakan yang perlu
di lakukan.
Menderita nyeri
kepala atau migrain
Paling sering di temukan pada AKDR yang
mengandung progestin. Bila sakitnya berat, rujuk
klien dan cabut AKDR, keluhan ringan berikan
analgetik
Penyakit jantung sebaiknya jangan di beri AKDR yang mengandung
progestin karena progestin mempengaruhi lipid dan
vasokontriksi
Stroke/riwayat stroke Sebaiknya jang di beri AKDR yang mengandung
progestin
Nyeri haid hebat Dapat di sebabkan oleh AKDR klien perlu di rujuk.
Umumnya terjadi pada permulaan pemakaian
Riwayat kehamilan
ektopik
Jelaskan pada klien tanda-tanda kehamilan ektopik
dan bila ada segera mencari pertolongan di rumah
sakit
Gejala penyakit
katup jantung
Berikan anti biotik saat insersi AKDR bila anemia
(hb<9), ganti dengan metode kontrasepsi lain
13
14. Pemantauan dan petunjuk bagi klien
Klien hendaknya di berikan pendidikan mengenai manfaat dan
resiko AKDR. Bila terjadi ekspulsi AKDR dapat kembali di pasang.
Pemeriksaan AKDR di lakukan setiap bulan atau bila terdapat keluhan
(nyeri, perdarahan, demam, dsb)
 Kembali memeriksa diri setelah 4-6 minggu pemasangan AKDR
 Selama bulan pertama mempergunakan AKDR periksalah benang
AKDR secara rutin setelah haid
 Setelah bulan pertama pemasangan, hanya perlu memeriksa
keberadaan benang setelah haid apabila mengalami
o Kram/kejang di perut bagian bawah
o Perdarahan (spotting) di antara haid atau setelah senggama
o Nyeri setelah senggama atau apabila pasangan mengalami tidak
nyaman selama melakukan hubungan seksual
 Copper T-380A perlu dilepas setelah 10 tahun pemasangan, tetapi
dapat dilakukan lebih awal apabila di inginkan
 Kembali ke klinik apabila
o Tidak dapat meraba benang AKDR
o Merasakan bagian benang keras di AKDR
o AKDR terlepas
o Siklus terganggu/ meleset
o Tarjadi pengeluaran cairan dari vagina yang mencurigakan
o Adanya infeksi
14
PENUTUP
Alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR/IUD) merupakan alat kontrasepsi
yang di pasang dalam rahim yang relatif lebih epektif bila di bandingkan dengan
metode pil, suntik, dan kondom. Alat kontrasepsi dalam rahim terbuat dari
pelastik elastik, dililit tembaga atau campuran tembaga dengan perak. Lilitan
logam menyebabkan reaksi anti fertilitas dengan waktu penggunaan dapat
mencapai 2-10 tahun, dengan metode kerja mencegah masuknya spermatozoa/sel
mani ke dalam saluran tuba. Pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi ini
harus di lakukan oleh tenaga medis (dokter/bidan terlatih) dapat di pakai oleh
semua perempuan usia reproduktif namun tidak boleh di pakai perempuan yang
terpapar IMS. Jenis-jenis IUD yaitu: Copper-T, Copper-7, multi load, lippes loap.
Jadi penulis berharap dengan adanya satuan acara penyuluhan ini
masyarakat dapat lebih mengerti mengenai alat kontrasepsi IUD baik dari
manfaatnya maupun keefektipannya.

More Related Content

What's hot

Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Andra Dewi Hapsari
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
sri wahyuni
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Operator Warnet Vast Raha
 
Ppt metode kb sederhana
Ppt metode kb sederhanaPpt metode kb sederhana
Ppt metode kb sederhana
lia lia
 

What's hot (20)

Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
ppt kb
ppt kbppt kb
ppt kb
 
Persiapan persalinan
Persiapan persalinanPersiapan persalinan
Persiapan persalinan
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
Contoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalContoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normal
 
Body mekanik ibu hamil
Body mekanik ibu hamilBody mekanik ibu hamil
Body mekanik ibu hamil
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luar
 
Percakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan denganPercakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan dengan
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
 
Pembahasan Pelayanan KB
Pembahasan  Pelayanan KBPembahasan  Pelayanan KB
Pembahasan Pelayanan KB
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
 
Ppt metode kb sederhana
Ppt metode kb sederhanaPpt metode kb sederhana
Ppt metode kb sederhana
 

Similar to Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud

Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
sicua050896
 
NEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptx
NEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptxNEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptx
NEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptx
NataliaPasaribu8
 
Pembinaan aseptor kb melalui konseling
Pembinaan aseptor kb melalui konselingPembinaan aseptor kb melalui konseling
Pembinaan aseptor kb melalui konseling
Lucyana A
 

Similar to Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud (20)

Http akdr
Http akdrHttp akdr
Http akdr
 
MATERI PENYULUHAN KB.pptx
MATERI PENYULUHAN KB.pptxMATERI PENYULUHAN KB.pptx
MATERI PENYULUHAN KB.pptx
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
 
NEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptx
NEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptxNEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptx
NEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptx
 
Akdr fis
Akdr fisAkdr fis
Akdr fis
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
9. pelayanan keluarga berencana 2
9. pelayanan keluarga berencana 29. pelayanan keluarga berencana 2
9. pelayanan keluarga berencana 2
 
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non HormonalKB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
 
ASKEB KB IUD
ASKEB KB IUDASKEB KB IUD
ASKEB KB IUD
 
AKDR - IUD
AKDR - IUDAKDR - IUD
AKDR - IUD
 
Kb tik dewi
Kb tik dewiKb tik dewi
Kb tik dewi
 
Kb tik dewi
Kb tik dewiKb tik dewi
Kb tik dewi
 
Pembinaan aseptor kb melalui konseling
Pembinaan aseptor kb melalui konselingPembinaan aseptor kb melalui konseling
Pembinaan aseptor kb melalui konseling
 
MKJP FIX.pptx
MKJP FIX.pptxMKJP FIX.pptx
MKJP FIX.pptx
 
Definisi kontrasepsi
Definisi kontrasepsiDefinisi kontrasepsi
Definisi kontrasepsi
 
Kb askeb
Kb askebKb askeb
Kb askeb
 
Alat kontrasepsi dalam rahim STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS NISA
Alat kontrasepsi dalam rahim STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS NISAAlat kontrasepsi dalam rahim STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS NISA
Alat kontrasepsi dalam rahim STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS NISA
 
BAGIAN VIII AA.pptx
BAGIAN VIII AA.pptxBAGIAN VIII AA.pptx
BAGIAN VIII AA.pptx
 
Pengenalan JENIS-JENIS ALAT KONTRASEPSI.pptx
Pengenalan JENIS-JENIS ALAT KONTRASEPSI.pptxPengenalan JENIS-JENIS ALAT KONTRASEPSI.pptx
Pengenalan JENIS-JENIS ALAT KONTRASEPSI.pptx
 
Leaflet KB
Leaflet  KBLeaflet  KB
Leaflet KB
 

More from Warung Bidan

More from Warung Bidan (20)

Makalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islamMakalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islam
 
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramMakalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
 
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiMakalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
 
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisMakalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
 
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienJenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
 
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaMakalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
 
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
 
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaMasalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
 
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi &amp; balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi &amp; balitaSatuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi &amp; balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi &amp; balita
 
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayiLeaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
 
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneSatuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
 
Satuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasSatuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebas
 
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
 
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSMAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
 
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanKonsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
 
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
 
Makalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanMakalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatan
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 

Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud

  • 1. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Alat Kontrasepsi IUD Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan “keluarga berkualitas tahun 2016”. Keluarga yang berkualitas adalah yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-alat.html
  • 2. 1 SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Alat Kontrasepsi IUD Subtopik : Alat kontrasepsi IUD Sasaran : Ibu post partum dan Ibu menyusui Pemateri : Waktu : 40 Menit Hari / tanggal : Tempat : A. Tujuan Umum Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu memahami tentang alat kontrasepsi IUD. B. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui tentang : 1. Pengertian IUD dan Jenis IUD. 2. Prosedur Pemasangan dan pasca pemasangan 3. Indikasi dan kontraindikasi IUD 4. Keuntungan dan kerugian IUD 5. Efek samping IUD 6. Waktu pemasangan IUD C. Materi Terlampir D. Metode Ceramah dan Tanya Jawab
  • 3. 2 E. Media 1. Satuan Acara Penyuluhan 2. Leaflet F. Sumber Subrata, Dkk. 2012. Keluarga Berencana dan kesehatan Reproduksi. Jakarta ; Buku Kedokteranm EGC. Saefuddin, 2009. Metode dan teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta ; Salemba Medika. Notoatmodjo, soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu perilaku. Jakarta ; rineka cipta. Notoatmodjo, soekidjo. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta ; Rineka Cipta. G. Kegiatan Penyuluhan Waktu Tahap Kegiatan Kegiatan Penyuluh Sasaran 5 Menit Pendahuluan 1. Membuka acara dengan mengucapkan salam kepada peserta 2. Menyampaikan topic, maksud dan tujuan penkes kepada peserta 3. Kontrak waktu untuk kesepakatan pelaksanaan penkes dengan peserta 1. Menjawab salam 2. Mendengarkan penyuluh 3. Menyetujui kesepakatan waktu pelaksanaan penkes 20 Menit Kegiatan Inti Penyuluh menjelaskan tentang : 1. Pengertian IUD dan Jenis IUD. Mendengarkan penyuluh menyampaikan semua materi sampai selesai
  • 4. 3 2. Prosedur Pemasangan dan pasca pemasangan 3. Indikasi dan kontraindikasi IUD 4. Keuntungan dan kerugian IUD 5. Efek samping IUD 6. Waktu pemasangan IUD 15 Menit Evaluasi / Penutup 1. Tanya Jawab 2. Memberikan pertanyaan kepada peserta 3. Menyimpulkan dan mengklarifikasi materi penyuluhan yang telah disampaikan kepada peserta 4. Menutup acara dan mengucapkan salam serta terimakasih kepada sasaran 1. Menanyakan yang belum jelas 2. Menjawab pertanyaan 3. Mendengarkan 4. Mendengarkan penyuluh menutup acara dan menjawab salam H. Evaluasi Prosedur : Post Test Bentuk : Lisan Jenis : Tanya Jawab Jenis Pertanyaan : 1. Apa yang dimaksud dengan IUD ? 2. Apa saja kerugian dan keuntungan IUD? 3. Bagaimana cara pengecekan IUD secara mandiri ? 4. Apa saja efek samping dari IUD ?
  • 5. 4 I. Lampiran METODE ALAT KONTRASEPSI IUD 1. Pengertian Kontrasepsi IUD Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan yang bersifat sementara atau menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat, secara mekanis, menggunakan alat atau dengan operasi. (Saefuddin, 2009). IUD (Intra Uterine devices) atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukan kedalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu. IUD (Intra Uterine device) adalah alat kontrasepsi yang disisipkan kedalam rahim, terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit tembaga, dan bentuknya bermacam-macam. (Subrata, 2012). Jadi Alat Kontrasepsi IUD merupakan alat yang dimasukan kedalam rahim yang bersifat sementara yang terbuat dari plastik yang lentur dan ada pula yang dililit tembaga yang berntuknya bermacam-macam. 2. Jenis-jenis IUD Alat Masa Penggunaan Bentuk Multiload 3 tahun Batang tegak lurus dengan panjang 3,6 cm ;250mm2 lilitan tembaga mengelilingi batang. Multiload CU250 Pendek 3 tahun Batang tegak lurus dengan panjang 2,5 cm;250 mm2 lilitan tembaga mengelilingi batang. Multiload CU375 5 tahun 375mm2 lilitan tembaga mengelilingi batang.
  • 6. 5 Flexi-T300 5 tahun 300 mm2 lilitan tempat mengelilingi batang. Nova T 300 5 tahun 380mm2 lilitan kawat tembaga dengan inti perak mengelilingi batang. T safe 380 A 8 tahun 380mm2 lilitan mengelilingi batang dan cincin tembaga mengelilingi tiap ujung masing-masing lengan. GyneFix 5 tahun IUD tanpa bingkai dengan 6 tabung tembaga dengan panjang masing- masing 5mm dan diameter 2,2mm dengan total 330 mm2 lilitan tembaga mengelilingi batang dan lengan. 3. Penjelasan Metode Sebuah IUD dimasukan melalui saluran serviks dan dipasang dalam uterus. IUD memiliki benang yang menggantung turun kedalam vagina. Yang dapat diperiksa oleh wanita guna memastikan alat tersebut pada posisi yang benar. IUD mencegah kehamilan dengan merusak kemampuan hidup sperma dan ovum melalui perubahan tuba falopi dan cairan uterus, ada reaksi terhadap benda asing disertai peningkatan leukosit. Kondisi ini mngurangi kesempatan ovum dan sperma bertemu dan menghambat pembuahan. Tembaga pada IUD bersifat toksik terhadap sperma dan ovum.( Saefuddin, 2009). CARA KERJA  Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi  Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri  AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk kedalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi.
  • 7. 6  Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus. 4. Prosedur Pemasangan Sebelum pemasangan, masa menstruasi terakhir diambil untuk menyingkirkan kehamilan yang telah ada, dan test kehamilan bila dibutuhkan. Wanita harus mengosongkan kandung kemih karena akan membuat pemasangan lebih mudah meraba uterus pada abdomen dan lebih nyaman bagi wanita. (Notoatmodjo, 2010). Selama pemasangan IUD/AKDR, klien anda mungkin menggenggam tangannya dan membuat dirinya merasa nyaman. Sebelum dipasang pemeriksaan bimanual sangat diperlukan untuk memastikan ukuran, posisi dan arah uterus dan huna memeriksa bahwa tidak ada nyeri tekan. (Notoatmodjo, 2010). Keterampilan dan pengalaman pemasangan akan membantu mengurangi masalah efek samping. Namun bila wanita ingin mendapat anestesi lokal guna mengurangi nyeri atau pernah mengalami pengalaman masa lalui, amak AKDR dapat dipasang dengan memberikan gel lidokain atau blok paraservikal. (Notoatmodjo, 2010). Pemasangan AKDR dilakukan dengan suatu “tehnik tanpa sentuhan” sehingga harus menggunakan sepasang sarung tangan bersih setelah pemeriksaan bimanual. Spekulum steril dimasukan kedalam vagina dan letak serviks dicari, spekulum ini dibersihkan dengan bol kapan steril dan larutan antiseptik. Sonde uterus dimasukan kedalam uterus melalui saluran serviks untuk mengukur panjang, arah, dan potensi uterus. Tindakan ini dapat menyebabkan kram seperti nyeri menstruasi yang seharusnya berkurang saat sonde uterus dikeluarkan. Serviks dapat distabilkan dengan korsep allis atau tenakulum sehingga AKDR dapat dipasang lebih mudah, hal ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman karena serviks sangta peka. Selanjutnya AKDR dimasukan melalui canalis secvikasli kedalam uiterus. Benang AKDR dipendekan saat telah berada diposisinya dan dilipat keatas kebelakang serviks. Apabila ada
  • 8. 7 masalah dengan pemasangan, klienharus dirujuk ke spesialis AKDR. (Notoatmodjo, 2010). Setelah pemasangan, anda harus menganjurkan klien berbaring terlentang dan beristirahat. Analgetik dibutuhkan selama nyeri menstruasi. Handuk santasi harus digunakan sejak awal guna mengurangi resiko infeksi. Klien dapat mengalami pendarahan, ini adalah waktu yang baik untuk mengingatkan tentang masalah awal dan kapan harus kembali. Anda harus mengajariklien anda cara memeriksa benang AKDR dan menganjurkan klien untuk melakukan hal ini setiap menstruasi. (Notoarmodjo, 2010). 5. Pasca Pemasangan Setelah pemasangan AKDR, wanita harus dianjurkan datang kembali lebih awal dari janji pertemuan 4-6 minggu bila mereka mengalami tanda-tanda infeksi, karena 20 hari pertama setelah pemasangan adalah masa infeksi paling tinggi. Apabila klien menderita neyri abdomen bawah atau pireksia, ia harus kembali lebih awal. Menganjurkan wanita pantang koitus selama 48 jam merupakan tindakan yang tepat sehingga lendir serviks dapat kembali normal, yang membantu memberi perlindungan dari infeksi yang lebih berat. 6. Efektifitas IUD sangat efektif,(efektifitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Tipe multiload dapat dipakai sampai 3 tahun, Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun, Cu T380 A dapat dipakai 8 tahun. Kegagalan rata-rata 0,8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian. 7. Indikasi Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik
  • 9. 8 ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah : a. Usia reproduktif b. Keadaan multi para c. Mengiginkan kontrasepsi jangka panjang d. Perempuan menyususi yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang e. Setelah melahirkan dan sedang menyusui f. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi g. Resiko rendah dari IMS h. Tidak menghendaki metoda hormonal i. Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari j. Tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi hormonal k. Gemuk ataupun kurus Pemasangan IUD dapat di lakukan oleh dokter ataupun bidan yang telah di latih secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus di lakukan setelah pemasangan 1 minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya di lakukan setiap 6 bulan sekali. AKDR dapat di gunakan pada ibu dalam segala kemungkinan keadaan misalnya :  Perokok  Pasca keguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat adanya infeksi  Sedang memakai anti biotik atau anti kejang  Gemuk ataupun kurus  Sedang menyusui Begitu juga dalam keadaan seperti di bawah ini dapat menggunakan AKDR :  Penderita tumor jinak payudara  Penderita kanker payudara
  • 10. 9  Pusing-pusing atau sakit kepala  Tekanan darah tinggi  Varises di tungkai atau di vulva  Penderita penyakit jantung  Pernah menderita stroke  Penderita diabetes  Menderita penyakit hati  Malaria 8. Kontraindikasi Yang tidak di perkenankan menggunakan IUD adalah: a. Belum pernah melahirkan b. Hamil atau di duga hamil c. Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim dan kanker rahim d. Perdarahan vagina yang tidak di ketahui e. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis,serviksitis) f. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering mengalami abortus septik g. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri h. Penyakit trofoblas yang ganas i. Di ketahui menderita TBC pelvik j. Kanker alat genital k. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm l. Miom submokosum m. Sering ganti pasangan (Notoadmodjo: 2010)
  • 11. 10 9. Keuntungan o Efektif dengan proteksi jangka panjang  AKDR dapat epektif segera setelah pemasangan  Dapat di gunakan setelah menopouse (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)  Tidak ada interakdi dengan obat-obat o Tidak mengganggu hubungan suami istri  Tidak berpengaruh terhadap ASI  Kesuburan kembali setelah IUD di angkat  Epek sampingnya sangat kecil  Memiliki epek sistemik yang sangat kecil 10. Kerugian o Menoragie o Dismenorea o Sedikit peningkatan resiko kehamilan ektopik apabila ada kegagalan IUD o Peningkatan resiko infeksi radang panggul o IUD terlepas keluar o Perforasi uteru, usus dan kandung kemih o Malposisi IUD o Kehamilan yang di sebabkan oleh pengeluaran perforasi atau malposisi 11. Efek samping dan komplikasi Efek samping umum terjadi: o Perubahan siklus haid (umum pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan ) o Haid lebih lama dan banyak o Perdarahan (spotting) antar menstruasi o Saat haid lebih sakit
  • 12. 11 a. Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar) b. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS c. Tidak baik di gunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti pasangan Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai IUD,PRP dapat memicu infertilitas a. Prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvik di perlukan dalam pemasangan IUD b. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangn IUD, biasanya menghilang dalam 1-2 hari c. Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri, petugas terlatih yang dapat melepas d. Mungkin IUD dapat keluar dari uterus tanpa di ketahui (sering terjadi apabila IUD di pasang segera setelah melahirkan ) e. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah kehamilan f. Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu 12. Waktu pemasangan a. 2-4 hari setelah melahirkan b. 40 hari setelah melahirkan c. Setelah terjadinya keguguran d. Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 di hitung dari hari pertama haid e. Menggantikan metode KB lainnya f. Pada akhir masa menstruasi karena servik agak terbuka pada waktu ini setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu hari apabila tidak ada gejala infeksi)
  • 13. 12 13. Keadaan yang memerlukan perhatian khusus Keadaan Anjuran amenorea periksa apakah sedang hamil, apabila tidak, jangan lepas AKDR, lakukan konseling dan selidiki penyebab amenorea apabila di kehendak. Apabila hamil jelaskan dan sarankan untuk melepas AKDR apabila talinya terlihat, atau kehamilan lebih dari 3 minggu. Apabila benang tidak terlihat atau kehamilan lebih dari 13 minggu, AKDR jangan d lepaskan. Apabila klien sedang hamil dan ingin mempertahankan kehamilannya tanpa melepas AKDR, jelaskan kemungkinan adanya resiko kegagalan kehamilan dan infeksi serta perkembangan harus lebih di amati dan diperhatikan kram Pikirkan kemungkinan terjadi infeksi dan beri pengobatan yang sesuai. Jika tidak parah dan tidak di temukan penyebabnya,cukup beri analgetik saja. Jika penyebabnya tidak dapat di temukan dan menderita kram berat, cabut AKDR kemudian ganti AKDR baru, atau cari metode kontrasepsi lain Benang hitam Periksa apakah klien hamil. Bila tidak hamil dan AKDR masih di tempat, tidak ada tindakan yang perlu di lakukan. Menderita nyeri kepala atau migrain Paling sering di temukan pada AKDR yang mengandung progestin. Bila sakitnya berat, rujuk klien dan cabut AKDR, keluhan ringan berikan analgetik Penyakit jantung sebaiknya jangan di beri AKDR yang mengandung progestin karena progestin mempengaruhi lipid dan vasokontriksi Stroke/riwayat stroke Sebaiknya jang di beri AKDR yang mengandung progestin Nyeri haid hebat Dapat di sebabkan oleh AKDR klien perlu di rujuk. Umumnya terjadi pada permulaan pemakaian Riwayat kehamilan ektopik Jelaskan pada klien tanda-tanda kehamilan ektopik dan bila ada segera mencari pertolongan di rumah sakit Gejala penyakit katup jantung Berikan anti biotik saat insersi AKDR bila anemia (hb<9), ganti dengan metode kontrasepsi lain
  • 14. 13 14. Pemantauan dan petunjuk bagi klien Klien hendaknya di berikan pendidikan mengenai manfaat dan resiko AKDR. Bila terjadi ekspulsi AKDR dapat kembali di pasang. Pemeriksaan AKDR di lakukan setiap bulan atau bila terdapat keluhan (nyeri, perdarahan, demam, dsb)  Kembali memeriksa diri setelah 4-6 minggu pemasangan AKDR  Selama bulan pertama mempergunakan AKDR periksalah benang AKDR secara rutin setelah haid  Setelah bulan pertama pemasangan, hanya perlu memeriksa keberadaan benang setelah haid apabila mengalami o Kram/kejang di perut bagian bawah o Perdarahan (spotting) di antara haid atau setelah senggama o Nyeri setelah senggama atau apabila pasangan mengalami tidak nyaman selama melakukan hubungan seksual  Copper T-380A perlu dilepas setelah 10 tahun pemasangan, tetapi dapat dilakukan lebih awal apabila di inginkan  Kembali ke klinik apabila o Tidak dapat meraba benang AKDR o Merasakan bagian benang keras di AKDR o AKDR terlepas o Siklus terganggu/ meleset o Tarjadi pengeluaran cairan dari vagina yang mencurigakan o Adanya infeksi
  • 15. 14 PENUTUP Alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR/IUD) merupakan alat kontrasepsi yang di pasang dalam rahim yang relatif lebih epektif bila di bandingkan dengan metode pil, suntik, dan kondom. Alat kontrasepsi dalam rahim terbuat dari pelastik elastik, dililit tembaga atau campuran tembaga dengan perak. Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas dengan waktu penggunaan dapat mencapai 2-10 tahun, dengan metode kerja mencegah masuknya spermatozoa/sel mani ke dalam saluran tuba. Pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi ini harus di lakukan oleh tenaga medis (dokter/bidan terlatih) dapat di pakai oleh semua perempuan usia reproduktif namun tidak boleh di pakai perempuan yang terpapar IMS. Jenis-jenis IUD yaitu: Copper-T, Copper-7, multi load, lippes loap. Jadi penulis berharap dengan adanya satuan acara penyuluhan ini masyarakat dapat lebih mengerti mengenai alat kontrasepsi IUD baik dari manfaatnya maupun keefektipannya.