2. KONDOM??
selubung/ sarung karet yang dapat terbuat dari
berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik
(vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang
dipasang pada penis saat hubungan seksual. Kondom
terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk
silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang
bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk
seperti puting susu.
3. KLASIFIKASI
1. KONDOM PRIA
2. KONDOM WANITA
Selubung/sarung karet tipis yang
dipasang pada penis sebagai
tempat penampungan air mani
yang dikeluarkan pria pada saat
senggama sehingga tidak tercurah
pada vagina. Bentuknya ada dua
macam, yaitu polos dan berputing.
Bentuk berputing ada
kelebihannya yaitu untuk
menampung sperma setelah
ejakulasi. Cara kerja kondom yaitu
mencegah pertemuan ovum dan
sperma atau mencegah
spermatozoa mencapai saluran
genital wanita.
Suatu sarung polyurethane dengan
panjang 15 cm dan garis tengah 7
cm yang ujungnya terbuka melekat
ke suatu cincin polyurethane lentur.
Cincin polyurethane ini berfungsi
sebagai alat untuk memasang dan
melekatkan kondom di vagina.
Kondom wanita mengandung pelumas
berbahan dasar silikon dan tidak
memerlukan pelumas spermisida
serta hanya sekali pakai.
4. JENIS-JENIS
1. KONDOM PRIA
a.
b.
c.
d.
Kondom lateks.
Kondom berpelumas.
Kondom anti alergi.
Kondom yang lebih tebal dan
melebihi standar.
2. KONDOM WANITA
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Kondom dengan aroma dan
rasa.
Kondom berulir.
Kondom ekstra tipis.
Kondom bintik.
Kondom ekstra pengaman.
Kondom twist.
Kondom getar.
Kondom baggy.
Kondom dengan tambahan
obat kuat.
5. KELEBIHAN SECARA UMUM
SEBAGAI ALAT KONTRASEPSI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Efektif bila digunakan dengan
benar.
Tidak mengganggu produksi ASI.
Tidak mengganggu kesehatan
klien.
Tidak mempunyai pengaruh
sistemik.
Murah dan dapat dibeli secara
umum.
Tidak perlu resep dokter atau
pemeriksaan kesehatan khusus.
Metode kontrasepsi sementara
bila metode kontrasepsi lainnya
harus ditunda .
SEBAGAI ALAT NON KONTRASEPSI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memberi dorongan kepada
suami untuk ikut ber-KB.
Dapat mencegah penularan
IMS.
Mencegah ejakulasi dini.
Membantu mencegah
terjadinya kanker serviks
(mengurangi iritasi bahan
karsinogenik eksogen pada
serviks).
Saling berinteraksi sesama
pasangan.
Mencegah imuno infertilitas.
6. KELEBIHAN BERDASAR KLASIFIKASI
2. WANITA
1. PRIA
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
Murah dan dapat dibeli secara
umum.
Tidak ada persyaratan untuk
berkonsultasi dengan tenaga
kesehatan.
Tidak memerlukan pengawasan
khusus dari tenaga kesehatan.
Mudah cara pemakaiannya.
Tingkat proteksi yang cukup
tinggi terhadap infeksi menular
seksual (PMS).
Efektif jika digunakan secara
benar dan konsisten.
Tidak mengganggu produksi.
Tidak memerlukan pengawasan.
a)
b)
c)
d)
e)
Memberikan perlindungan
yang tinggi terhadap infeksi
menular seksual (IMS).
Tidak mengganggu produksi.
Efektif jika digunakan secara
benar dan konsisten.
Bagi pasangan pria, penurunan
kenikmatan seks lebih kecil
dibandingkan kondom lakilaki.
Tidak memerlukan
pengawasan.
7. KEKURANGAN SECARA UMUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Efektifitas tidak terlalu tinggi.
Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan
kontrasepsi.
Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi
sentuhan langsung).
Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan
untuk mempertahankan ereksi.
Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan
seksual.
Beberapa klien malu untuk membeli kondom ditempat
umum.
Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan
masalah dalam hal limbah
8. KEKURANGAN BERDASARKAN KLASIFIKASI
2. WANITA
1. PRIA
Penurunan kenikmatan
seks lebih besar
daripada kondom wanita
Kenikmatan bisa terganggu
karena timbul suara
gemerisik saat berhubungan
intim.
Penampilan kurang menarik.
Pada awal menggunakan alat
ini, proses pemasangannya
agak sulit.
Kadang-kadang dapat
terdorong seluruhnya ke
dalam vagina.
Harganya masih mahal
9. EFEK SAMPING
Yang alergi terhadap latex, bisa menimbulkan iritasi.
Apalagi jika latex kondomnya ditambahi dengan bahan
spermicidal, maka nyeri yang timbul akan semakin parah.
Guna menghindari sebaiknya memakai kondom dari bahan
polyurethane atau kondom natural skin serta tidak
memakai bahan spermicidal.
Banyak pria mengeluhkan kurang sensisitif jika memakai
kondom, sementara yang lainnyna merasa sulit untuk
mempertahankan ereksi saat memakai kondom atau saat
intercourse. Pada beberapa kasus, baik pria maupun
partner-nya, memakai kondom bisa menghancurkan
spontanitas mereka dalam ML.
10. INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI
INDIKASI
Semua pasangan usia subur yang ingin berhubungan
sekual dan belum menginginkan kehamilan. Selain itu,
untuk perlindungan maksimum terhadap infeksi menular
seksual (IMS).
11. KONTRA INDIKASI
a) Apabila secara psikologis pasangan tidak dapat
menerima metoda ini.
b) Malformasi penis.
c) Apabila salah satu dari pasangan alergi terhadap
karet lateks