SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI LELANG JABATAN PUBLIK
Oleh : Drs. Mahmun Syarif Nasution, M.AP *
Telah dimuat diWeb Balai Diklat Keagamaan Medan 2015
Abstract
Undang Undang Nomor: 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
mengamanatkan pola manajemen karir dilaksanakan dengan promosi dan Seleksi
terbuka. Promosi dan seleksi ini dilakukan untuk menempatkan PNS dalam jabatan
pemerintahan (Jabatan Pimpinan Tinggi dan Jabatan Administrasi) yang memiliki
kualifikasi, kompetensi, dan integritas yang baik. Selama ini promosi jabatan
dilakukan dengan mekanisme Baperjakat secara tertutup yang pada kenyataannya
kurang berhasil memposisikan pejabat ASN dengan kualifikasi dan kompetensi yang
sesuai dengan standar kompetensi jabatannya. Pembahasan dalam tulisan ini
difokuskan pada berbagai problematika dalam penerapan kebijanak promosi dan
seleksi terbuka dengan pendekatan analisis kebijakan publik. Hasilnya adalah apabila
mekanisme promosi dan seleksi terbuka dilakukan secara konsisten dan menghindari
kepentingan tertentu maka akan terpilihlah pejabat yang memiliki kapasitas yang
memadai dalam pelayanan masyarakat. Sebaliknya bila tidak diterapkan secara
konsisten maka kebijakan ini hanya akan memperpanjang prosedur birokrasi dan
tidak berpengaruh bagi perbaikan kinerja pemerintahan.
Key Word : Promosi dan Seleksi Terbuka dan Jabatan ASN.
Pendahuluan
Istilah lelang jabatan atau lebih tepatnya promosi dan seleksi terbuka bagi jabatan publik
semakin populer di tengah masyarakat. Populer ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang
saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta melakukan lelang jabatan untuk lurah dan
camat pada tahun 2013. Sebelum Jokowi Bupati Jembrana, Bali Prof. I Gede Winasa dan
Walikota Samarinda Syaharie Ja’ang telah mempelopori pemberlakuan promosi jabatan eselon
II, III dan IV secara terbuka walau saat itu kurang populer. Saat ini promosi terbuka telah
mendapat payung hukum yang jelas dengan diberlakukannya Undang Undang Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Diharapkan dengan implementasi kebijakan ini
jabatan pemerintahan sebagai amanat rakyat dapat diemban oleh ASN yang memiliki
kompetensi dan profesionalitas yang baik sekaligus memiliki integritas dan moralitas yang baik
pula.
Berbagai kalangan memandang optimis atas berlakunya undang undang ini sebagai
tonggak perbaikan manajemen karir ASN yang dilaksanakan secara fair dan adil. Tidak ada
kualitas tanpa melalui mekanisme persaingan, begitu pendapat sebagian pakar. Karena dengan
persaingan terbuka akan terpilih para pemimpin yang memiliki kualifikasi dan kompetensi
Praktek jual beli jabatan yang selama ini sulit dihilangkan akan digantikan dengan system merit.
Mengacu UU No. 5 Tentang ASN bahwa system merit dalam manajemen karir bagi ASN
didasarkan atas kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan.
Akankah optimisme ini dapat terwujud menjadi kenyataan mengingat persoalan budaya
kerja birokrasi kita yang telah terkontaminasi dengan praktek jual beli jabatan, Lagi pula
perubahan system dari kebijakan sebelumnya dalam Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999
majajemen karir ASN belum mengenal istilah promosi terbuka. Seleksi dan promosi dalam
aturan ini dilakukan dengan mekanisme Baperjakat secara tertutup dan pengusulannya
merupakan rahasia jabatan. Karena sifatnya yang tertutup dan telah dipraktekkan dalam waktu
yang cukup lama maka kebijakan yang bersifat terbuka ini sedikit diragukan keberhasilannya
tanpa diikuti langkah dan tindakan nyata. Akankah kebijakan promosi dan seleksi terbuka ini
berdampak positif bagi peningkatan layanan publik atau justeru akan memperpanjang jalur
birokrasi yang sarat akan kepentingan. Bagaimana pula kendala dan peluang dalam penerapan
kebijakan ini. Tulisan berikut ini akan mencoba membahasnya dalam perpektif administrasi dan
kebijakan publik.
Perspektif Administrasi Publik
Lelang jabatan atau sering disebut dengan istilah job tender sebenarnya bukan hal baru
dalam perspekif administrasi publik. Dalam konsep New Public Management (NPM), lelang
jabatan sudah dikenalkan dan dipraktekkan di negara-negara Barat, dengan istilah yang
berbeda-beda. Tujuannya adalah untuk memilih aparatur yang memiliki kualifikasi, kompetensi
dan integritas yang memadai untuk mengisi posisi/jabatan tertentu sehingga dapat menjalankan
tugas yang lebih efektif dan efisien Lelang jabatan merupakan salah satu cara untuk
memperkecil potensi korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) karena rekrutmen jabatan dilakukan
secara transparan, menggunakan indikator tertentu dan dilakukan oleh pihak yang netral dan
kompeten melakukan seleksi.
Proses lelang jabatan atau lebih tepat disebut promosi jabatan sebetulnya memiliki
dasar hukum yang sangat kuat. Dalam Undang Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sudah diatur mengenai wewenang kepala daerah untuk menentukan
struktur Organisasi Pemerintahan Daerah dan pengisian jabatannya. Undang Undang Nomor
43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang
Pokok Pokok Kepegawaian juga sudah mengatur tentang persyaratan pengisian jabatan bagi
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pada pasal 17 ayat 2 disebutkan bahwa Pengangkatan PNS
dalam suatu jabatan dilaksanakan. berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan
kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat
obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan.
Untuk menjamin terpilihnya orang-orang yang profesional dan kompeten sesuai dengan
standar kompetensi jabatan, maka diperlukan mekanisme seleksi dan promosi terbuka.
Sebetulnya konsep lelang jabatan tidak jauh berbeda dengan fit and proper test. Namun ada
pula persepsi sementara orang yang memandang bahwa lelang jabatan sama seperti lelang
atau tender dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah. Lelang jabatan dalam
pandangan masyarakat sarat dengan makna negative yaitu praktek suap menyuap untuk
mendapatkan proyek.. Padahal sejatinya lelang jabatan justru bisa memperkecil potensi KKN
karena dilakukan secara transparan, menggunakan indikator tertentu dan dilakukan oleh Panitia
Seleksi dan Assesor yang dibentuk secara khusus..
Sejalan dengan hal tersebut diatas, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) telah meluncurkan program Grand Design Reformasi
Birokrasi yang dipertajam dengan rencana aksi 9 (Sembilan) Program Percepatan Reformasi
Birokrasi dan salah satu diantaranya adalah Program Sistem Promosi jabatan ASN secara
terbuka. Program ini bertujuan untuk menjamin tersedianya para pejabat struktural yang
memiliki kompetensi jabatan sesuai kompetensi dan persyaratan yang diperlukan oleh jabatan
tersebut. Untuk mencapai hal ini, perlu diadakan promosi jabatan structural berdasarkan sistem
merit dan terbuka, dengan mempertimbangkan kesinambungan karier PNS yang bersangkutan.
Program reformasi birokrasi ini kemudian diperkuat dengan ditetapkannya Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Nomor 13 Tahun
2014 Tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka Di Lingkungan
Instansi Pemerintah.
Seleksi dan Promosi Jabatan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 mengelompokkan jabatan PNS menjadi tiga,
yaitu Jabatan Administrasi, Jabatan Fungsional dan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Jabatan
Administrasi terdiri dari Jabatan Administrator (Eselon III), Jabatan Pengawas (Eselon IV) dan
Pelaksana. Sedangkan Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional Ahli Pertama, Ahli
Muda, Ahli Madya dan Ahli Utama. Pengembangan karir PNS dalam untuk menempati jabatan
tertentu dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan
Instansi Pemerintah serta dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas (Pasal 69).
Sedangkan PNS yang telah memenuhi persyaratan kualifikasi dan kompetensi tertentu memiliki
hak yang sama untuk dipromosikan kedalam jabatan yang lebih tinggi (Pasal 72).
Bagi PNS yang akan menduduki JPT dipersyaratkan kompetensi, kualifikasi,
kepangkatan, diklat, rekam jejak jabatan dan integritas, serta persyaratan lain yang dibutuhkan.
Untuk melaksanakan promosi dan seleksi bagi JPT yang lowong di lingkungan pemerintah
pusat dan daerah Pejabat Pembina Kepegawaian membentuk Panitia Seleksi secara kompetitif
dan terbuka dengan berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Proses
promosi jabatan dilakukan dengan tahapan: Pertama; pengumuman secara terbuka kepada
instansi lain dalam bentuk surat edaran melalui papan pengumuman,dan/atau media cetak,
media elektronik (termasuk media on-line/internet). Setiap pegawai yang telah memenuhi syarat
administratif berupa tingkat kepangkatan dan golongan, diperbolehkan mendaftarkan diri untuk
mengisi lowongan yang tersedia Kedua, mekanisme seleksi/ penilaian kompetensi manejerial
dan kompetensi bidang (substansi tugas) Penilaian kompetensi manejerial dilakukan dengan
menggunakan metodologi psikometri, wawancara kompetensi dan analisa kasus dan
presentasi. Sedangkan penilaian kompetensi bidang dilakukan dengan metode tertulis dan
wawancara (Standar kompetensi Bidang disusun dan ditetapkan oleh masing-masing instansi
sesuai kebutuhan jabatan dan dapat dibantu oleh assessor. Ketiga, Panitia Seleksi
mengumumkan hasil dari setiap tahap seleksi secara terbuka melalui papan pengumuman,
dan/atau media cetak, media elektronik (termasuk media online/internet). Panitia Seleksi
selanjutnya mengusulkan tiga nama calon kepada Pejabat Pembina Kepegawaian untuk
ditetapkan dalam JPT.
Promosi pejabat administrasi dan fungsional PNS dilakukan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian (PPK/ Menteri, Gubernur, Bupati Walikota). setelah mendapat pertimbangan Tim
Penilai Kinerja PNS Instansi Pemerintah yang dibentuk oleh PPK. UU ASN membedakan
promosi dan seleksi untuk JPT dengan Jabatan Administrator. Untuk jabatan Administrator
(eselon III) dan Pengawas (eselon IV), dilakukan dengan mekanisme seleksi terbuka secara
internal di lingkungan instansi masing-masing dengan membentuk Panitia Seleksi. Panitia
Seleksi terdiri dari unsur internal (45 %) dan eksternal (55 %) berjumlah minimal 5 orang dan
maksimal 9 orang dan berjumlah ganjil. Panitia Seleksi dibantu oleh tim penilai kompetensi
(assessor) minimal 2 orang. Dengan demikian proses seleksi dan promosi terbuka dalam
jabatan administrasi juga sudah berlaku.
Promosi Jabatan Untuk Apa ?
Ditengah kritikan masyarakat tentang rendahnya kinerja pelayanan publik di segala
bidang seperti perilaku PNS yang kurang disiplin, moralitas yang rendah, pembangunan yang
tidak merata, infrastruktur jalan yang rusak, penataan kota yang yang semrawut, lalu lintas yang
macet dan sebagainya tentu kita perlu mengapresiasi langkah-langkah reformasi birokrasi yang
dimotori oleh Kementerian PAN dan RB sebagai bagian dari perbaikan kinerja pemerintahan.
Sisi positif dari kebijakan ini diharapkan membawa dampak sebagai berikut; Pertama;
dengan adanya seleksi dan promosi terbuka bisa mendapatkan outcome yang positif yaitu
terangkatnya PNS yang memiliki kompetensi dan profesionalitas yang memadai sesuai dengan
jabatannya sekaligus memiliki hati nurani yang bersih atau paling tidak memiliki rekam jejak
yang baik. Kita masih percaya masih ada PNS yang memiliki jiwa pengabdian dan ketulusan
kepada bangsa dan Negara ini. Namun sedikit diantara mereka yang terangkat menjadi
pemimpin birokrasi. Melalui promosi secara terbuka, diharapkan terpilih JPT yang profesional,
memiliki kompetensi tinggi, berkinerja baik, berintegritas, dan sesuai harapan organisasi dan
masyarakat pada umumnya.
Kedua, dengan adanya fit and proper test persaingan positif akan terbuka. Ada logika
yang mengatakan bahwa tidak ada kualitas yang lahir tanpa sebuah persaingan. Tentu dengan
adanya persaingan mendorong semangat bagi peningkatan kualitas, kinerja dan disiplin PNS.
Selama ini PNS yang duduk dalam jabatan tertentu masih banyak yang belum teruji kualitasnya
namun karena factor tertentu diberdayakan menduduki jabatan. Disamping itu budaya birokrasi
kita masih mengindikasikan adanya keterkaitan emosional dan ekonomis tertentu dalam
mendudukkan seseorang dalam jabatan. Keterkaitan emosional seperti adanya kedekatan
secara kekerabatan, organisasi kemasyarakatan maupun organisasi kemahasiswaan sehingga
seseorang mendapat kesempatan untuk dipromosikan dalam jabatan. Keterkaitan secara
ekonomis terkait dengan jual beli jabatan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dan politik
tertentu.
Ketiga, bagi PPK dan pejabat eselon I, II yang berwewenang dalam memberi mandat
bagi PNS dalam jabatan tertentu, lelang jabatan dapat bermanfaat untuk menghindarkan diri
dari intervensi berbagai fihak yang berusaha menempatkan “orangnya” dalam jabatan strategis
di lingkungan masing-masing. Jabatan politik, kepartaian serta keormasan saat ini memiliki
bargaining position untuk mempengaruhi keputusan pejabat public, karena memang atasan
pejabat public secara structural adalah pejabat politik (menteri, gubernur dan seterusnya)
Keempat, memperkuat sistem managemen karir berdasarkan merit sistem dimana
terbuka peluang yang sama bagi setiap PNS untuk meningkatkan karir berdasarkan kompetensi
yang dimilikinya. Selama ini terkesan proses rekrutmen PNS dalam jabatan yang dilakukan oleh
Baperjakat berjalan kurang objektif dan transparan sehingga PNS malas untuk meraih prestasi
tertentu. Ada kesan kemampuan adalah nomor dua, nomor satunya adalah kedekatan dengan
pejabat dan factor nasib.
Kelima, bagi masyarakat, ini adalah kesempatan terbaik untuk membuktikan apakah
kinerja pelayanan publik akan semakin baik? Secara teori tentu iya, namun apakah
kenyataannya akan berbanding lurus dengan konsep teoritisnya. Tentu peran aktif masyarakat
juga menjadi faktor penting bagi peningkatan kualitas pelayanan publik. Untuk itu, mestinya hal
ini juga dibarengi dengan upaya pengawasan masyarakat yang jauh lebih intens agar pejabat
yang telah diseleksi lebih fokus pada kerja pelayanan masyarakat.
Kendala dalam Promosi Jabatan
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan proses seleksi dan promosi mengalami
kendala yang besar, antara lain. Pertama, mekanisme seleksi pastilah memakan waktu yang
relative lama dan biaya yang besar. Proses seleksi pastilah melibatkan berbagai lembaga
terkait seperti Badan Kepegawaian Negara, Kemenpan dan RB dan Perguruan tinggi.
Disamping proses seleksi tentu harus melewati prosedur standar bagi setiap daerah, ini
menyebabkan proses asssesmen berjalan relative lama. Lain lagi kalau kita hitung biaya
penyelenggaraannya. Mengingat jabatan eselon di setiap level itu sangat banyak, mulai jabatan
eselon I, II, II dan IV yang kosong akibat mutasi atau pensiun setiap bulannya pastilah biayanya
juga besar. Saat ini walau belum dilakukan penelitian telah banyak jabatan administrasi yang
lowong karena kebijakan ini telah diberlakukan sementara system dan prosedur tehnisnya
belum berjalan.
Kedua, mekanisme seleksi juga tidak menjamin hasilnya baik, mengingat pengalaman
bernegara kita ada saja oknum-oknum yang diberi kepercayaan tertentu kurang amanah.
Panitia Seleksi maupun assesor bisa saja tidak memberi nilai secara objektif karena ada
kepentingan tertentu, baik kepentingan diri sendiri maupun kepentingan orang lain secara tidak
sah. Budaya birokrasi kita belum menunjukkan perubahan perilaku yang berintegritas dan layak
dipercaya. Perbaikan system seleksi dan promosi sebaiknya diikuti dengan perbaikan budaya
kerja. Kebijakan yang baik dan adil bila tidak diimplementasikan dengan konsisten hasilnya
tidak akan membawa dampak yang baik. Sementara konsistensi terhadap kebijakan adalah
barang yang mahal sampai hari ini.
Ketiga, keterbatasan aparatur yang professional di bidang tugasnya. Mengapa
pelayanan public saat ini kurang baik ? Salah satu jawabannya adalah kurangnya PNS yang
profesional. Kurangnya profesionalitas ini diakibatkan oleh tingkat pendidikan yang kurang
memadai, pelatihan jabatan yang terbatas dan sedikit minat untuk belajar secara mandiri. Oleh
karena itu kalaupun proses penyaringan dalam jabatan tertentu sudah dilakukan dengan baik
namun karena kompetensi dan profesionalitas yang ada masih terbatas maka hasilnya juga
kurang memuaskan.
Kesimpulan
Lelang jabatan adalah bentuk dari promosi jabatan yang dilakukan secara transparan
dan selektif. Transparan karena dilakukan secara terbuka dan setiap orang yang memiliki syarat
administratif berupa tingkat kepangkatan dan golongan, diperbolehkan mendaftarkan diri untuk
mengisi lowongan yang tersedia. Selektif karena proses pelaksanaannya dilakukan uji
kompetensi ataupun fit and proper test. Promosi dan Seleksi Jabatan memiliki nilai fositif dalam
rangka reformasi birokrasi yaitu untuk merekrut ataupun menempatkan pejabat eselon yang
memiliki kompetensi dan profesionalitas yang memadai. Namun disisi lain kita berharap bahwa
Panitia Seleksi dan Assesor yang diberi amanah dapat bekerja secara professional. Sebab
kalau tidak keadaan ini dapat memperpanjang jalur birokrasi sekalugus memperluas
kesempatan untuk melakukan KKN ria. Wallohu a’lam.
Daftar Pustaka
1. Prof. Dr. Yeremias T. Keban, SU, MURP, Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik, Penerbit Gaya
Media, 2008
2. Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 8 Tahun
1974 Tentang Pokok Pokok Kepegawaian
3. Undang Undang Nomor: 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Dalam Undang Undang
Nomor 22 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Nomor
13 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka Di
Lingkungan Instansi Pemerintah.
5. Hasibuan, M.S.P., 2000, Manajemen sumber daya manusia, Penerbit :Bumi aksara, Jakarta.
6. Mangkuprawira, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik , Penerbit Ghalia Indonesia,
Jakarta.
7. http://www.menpan.go.id/berita-terkini/928-lelang-jabatan-siapa-takut
8. http://www.tenderindonesia.com/tender_home/innerNews2.php?id=18955&cat=CT0023
9. http://samarinda.lan.go.id/promosi_terbuka_jabatan_struktural_150.htm
 Penulis adalah Widyaiswara di Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Medan.

More Related Content

What's hot

Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public servicePutra Manurung
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikMuh Firyal Akbar
 
MATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB IMATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB I93220872
 
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahKonsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahSiti Sahati
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraSujatmiko Wibowo
 
Konsep dasar dan ruang lingkup msdm
Konsep dasar dan ruang lingkup msdmKonsep dasar dan ruang lingkup msdm
Konsep dasar dan ruang lingkup msdmNingsih Abdullah
 
KONSEP DASAR HUMAN CAPITAL MANAGEMENT
KONSEP DASAR HUMAN CAPITAL MANAGEMENTKONSEP DASAR HUMAN CAPITAL MANAGEMENT
KONSEP DASAR HUMAN CAPITAL MANAGEMENTRiri Satria
 
Etika Administrasi Negara
Etika Administrasi NegaraEtika Administrasi Negara
Etika Administrasi NegaraSiti Sahati
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014Parja Negara
 
Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP asih gahayu
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMSiti Sahati
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted GaeblerBhaskoro Utomo
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraHarles Janang
 
Manajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor PublikManajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor PublikTri Widodo W. UTOMO
 
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan OrganisasiPPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan OrganisasiilmahnurmaYanti
 
Manajemen Strategi Sektor Publik 1
Manajemen Strategi Sektor Publik 1Manajemen Strategi Sektor Publik 1
Manajemen Strategi Sektor Publik 1nurul khaiva
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Ian Setiawan
 

What's hot (20)

Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public service
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian Politik
 
MATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB IMATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB I
 
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahKonsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
Makalah pelayanan publik
Makalah pelayanan publikMakalah pelayanan publik
Makalah pelayanan publik
 
Konsep dasar dan ruang lingkup msdm
Konsep dasar dan ruang lingkup msdmKonsep dasar dan ruang lingkup msdm
Konsep dasar dan ruang lingkup msdm
 
KONSEP DASAR HUMAN CAPITAL MANAGEMENT
KONSEP DASAR HUMAN CAPITAL MANAGEMENTKONSEP DASAR HUMAN CAPITAL MANAGEMENT
KONSEP DASAR HUMAN CAPITAL MANAGEMENT
 
Etika Administrasi Negara
Etika Administrasi NegaraEtika Administrasi Negara
Etika Administrasi Negara
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
 
Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
 
Sistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RISistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RI
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negara
 
Manajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor PublikManajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor Publik
 
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan OrganisasiPPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
 
Manajemen Strategi Sektor Publik 1
Manajemen Strategi Sektor Publik 1Manajemen Strategi Sektor Publik 1
Manajemen Strategi Sektor Publik 1
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
 

Viewers also liked

Presentasi asisten pemerintahan
Presentasi asisten pemerintahanPresentasi asisten pemerintahan
Presentasi asisten pemerintahanGema Bangsawan
 
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA ESELON 1a BNPB-2106.compressed
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA  ESELON 1a BNPB-2106.compressedRANGKAIAN SELEKSI TERBUKA  ESELON 1a BNPB-2106.compressed
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA ESELON 1a BNPB-2106.compressedNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungTinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungMutiara Bunda Ulil Albab
 
Digital 20253132 t 28497-analisis penyebab-full text
Digital 20253132 t 28497-analisis penyebab-full textDigital 20253132 t 28497-analisis penyebab-full text
Digital 20253132 t 28497-analisis penyebab-full textsindhu winata
 
Tujuan manajemen-karir
Tujuan manajemen-karirTujuan manajemen-karir
Tujuan manajemen-karirUnsa Harjanto
 
Tesis manajemen sdm-balanced scorecard kinerja sdm
Tesis manajemen sdm-balanced scorecard kinerja sdmTesis manajemen sdm-balanced scorecard kinerja sdm
Tesis manajemen sdm-balanced scorecard kinerja sdmMus Mulyadi
 
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNTELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...
Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...
Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...Aries Veronica
 
Perancangan dan pengembangan karier
Perancangan dan pengembangan karierPerancangan dan pengembangan karier
Perancangan dan pengembangan karierEko Mardianto
 
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaiTesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaisuryaloe
 
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawanErsha Amanah
 
Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Kary...
Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Kary...Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Kary...
Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Kary...IRAWANPERWANDA
 
08 manajemen usaha kecil berau
08 manajemen usaha kecil berau08 manajemen usaha kecil berau
08 manajemen usaha kecil beraustiemberau2
 

Viewers also liked (20)

Presentasi asisten pemerintahan
Presentasi asisten pemerintahanPresentasi asisten pemerintahan
Presentasi asisten pemerintahan
 
KONSEKUENSI KDH MELANGGAR UU ASN
KONSEKUENSI KDH MELANGGAR UU ASNKONSEKUENSI KDH MELANGGAR UU ASN
KONSEKUENSI KDH MELANGGAR UU ASN
 
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA ESELON 1a BNPB-2106.compressed
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA  ESELON 1a BNPB-2106.compressedRANGKAIAN SELEKSI TERBUKA  ESELON 1a BNPB-2106.compressed
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA ESELON 1a BNPB-2106.compressed
 
Membuat sistematika makalah
Membuat sistematika makalahMembuat sistematika makalah
Membuat sistematika makalah
 
Pp 53 tahun 2010
Pp 53 tahun 2010Pp 53 tahun 2010
Pp 53 tahun 2010
 
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungTinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
 
Digital 20253132 t 28497-analisis penyebab-full text
Digital 20253132 t 28497-analisis penyebab-full textDigital 20253132 t 28497-analisis penyebab-full text
Digital 20253132 t 28497-analisis penyebab-full text
 
Tujuan manajemen-karir
Tujuan manajemen-karirTujuan manajemen-karir
Tujuan manajemen-karir
 
Proses penjatuhan hukuman disiplin pns
Proses penjatuhan hukuman disiplin pnsProses penjatuhan hukuman disiplin pns
Proses penjatuhan hukuman disiplin pns
 
Tesis manajemen sdm-balanced scorecard kinerja sdm
Tesis manajemen sdm-balanced scorecard kinerja sdmTesis manajemen sdm-balanced scorecard kinerja sdm
Tesis manajemen sdm-balanced scorecard kinerja sdm
 
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNTELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
 
TESIS MSDM
TESIS MSDMTESIS MSDM
TESIS MSDM
 
Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...
Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...
Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...
 
1.perencanaan karier
1.perencanaan karier1.perencanaan karier
1.perencanaan karier
 
Perancangan dan pengembangan karier
Perancangan dan pengembangan karierPerancangan dan pengembangan karier
Perancangan dan pengembangan karier
 
Manajemen Karir
Manajemen KarirManajemen Karir
Manajemen Karir
 
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaiTesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
 
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
 
Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Kary...
Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Kary...Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Kary...
Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Kary...
 
08 manajemen usaha kecil berau
08 manajemen usaha kecil berau08 manajemen usaha kecil berau
08 manajemen usaha kecil berau
 

Similar to problematika implementasi lelang jabatan asn

Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...b hendarsyah
 
Permenpan 13 tahun 2014
Permenpan 13 tahun 2014Permenpan 13 tahun 2014
Permenpan 13 tahun 2014Cszoel Aschool
 
Permenpan13 2014 pengisianjabatan
Permenpan13 2014 pengisianjabatanPermenpan13 2014 pengisianjabatan
Permenpan13 2014 pengisianjabatanEko Ardianto
 
Sistem lelang jabatan terobosan baru dalam birokrasi indonesia ( )
Sistem lelang jabatan terobosan baru dalam birokrasi indonesia ( )Sistem lelang jabatan terobosan baru dalam birokrasi indonesia ( )
Sistem lelang jabatan terobosan baru dalam birokrasi indonesia ( )Cszoel Aschool
 
PermenPANRB No. 15 Tahun 2019.pdf
PermenPANRB No. 15 Tahun 2019.pdfPermenPANRB No. 15 Tahun 2019.pdf
PermenPANRB No. 15 Tahun 2019.pdfSanRatih1
 
Manajemen ASN 4 des.pdf
Manajemen ASN 4 des.pdfManajemen ASN 4 des.pdf
Manajemen ASN 4 des.pdfDediWahyudi41
 
etikaprofesii-150325050146-conversion-gate01.pptx
etikaprofesii-150325050146-conversion-gate01.pptxetikaprofesii-150325050146-conversion-gate01.pptx
etikaprofesii-150325050146-conversion-gate01.pptxLauraGreen887065
 
Dikotomi Sistem Merit dan Politisasi Birokrasi Dalam Pengangkatan Jabatan Apa...
Dikotomi Sistem Merit dan Politisasi Birokrasi Dalam Pengangkatan Jabatan Apa...Dikotomi Sistem Merit dan Politisasi Birokrasi Dalam Pengangkatan Jabatan Apa...
Dikotomi Sistem Merit dan Politisasi Birokrasi Dalam Pengangkatan Jabatan Apa...Ridho Fitrah Hyzkia
 
Executive Summary Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklat Kepemi...
Executive Summary Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklat Kepemi...Executive Summary Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklat Kepemi...
Executive Summary Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklat Kepemi...Krismiyati Tasrin
 
Panel 1.1 - Presentasi Reformasi Birokrasi dan Reformasi Regulasi (Eryanto Nu...
Panel 1.1 - Presentasi Reformasi Birokrasi dan Reformasi Regulasi (Eryanto Nu...Panel 1.1 - Presentasi Reformasi Birokrasi dan Reformasi Regulasi (Eryanto Nu...
Panel 1.1 - Presentasi Reformasi Birokrasi dan Reformasi Regulasi (Eryanto Nu...Kurniawan Saputra
 
Rekomendasi sosev batam fix
Rekomendasi sosev batam fixRekomendasi sosev batam fix
Rekomendasi sosev batam fixMohammad Subhan
 
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Excruciate Limited
 
Tugas Individu Agenda 3_Nisa Qurrotul Aini.pdf
Tugas Individu Agenda 3_Nisa Qurrotul Aini.pdfTugas Individu Agenda 3_Nisa Qurrotul Aini.pdf
Tugas Individu Agenda 3_Nisa Qurrotul Aini.pdfNisaQurrotulAini
 
Jurnal Sutinah Andaryani
Jurnal Sutinah Andaryani Jurnal Sutinah Andaryani
Jurnal Sutinah Andaryani Aries Veronica
 

Similar to problematika implementasi lelang jabatan asn (20)

Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
 
Feedback satria
Feedback satriaFeedback satria
Feedback satria
 
Permenpan 13 tahun 2014
Permenpan 13 tahun 2014Permenpan 13 tahun 2014
Permenpan 13 tahun 2014
 
Permenpan13 2014 pengisianjabatan
Permenpan13 2014 pengisianjabatanPermenpan13 2014 pengisianjabatan
Permenpan13 2014 pengisianjabatan
 
Permenpan2014 013
Permenpan2014 013Permenpan2014 013
Permenpan2014 013
 
Sistem lelang jabatan terobosan baru dalam birokrasi indonesia ( )
Sistem lelang jabatan terobosan baru dalam birokrasi indonesia ( )Sistem lelang jabatan terobosan baru dalam birokrasi indonesia ( )
Sistem lelang jabatan terobosan baru dalam birokrasi indonesia ( )
 
PermenPANRB No. 15 Tahun 2019.pdf
PermenPANRB No. 15 Tahun 2019.pdfPermenPANRB No. 15 Tahun 2019.pdf
PermenPANRB No. 15 Tahun 2019.pdf
 
Manajemen ASN 4 des.pdf
Manajemen ASN 4 des.pdfManajemen ASN 4 des.pdf
Manajemen ASN 4 des.pdf
 
Manajemen ASN
Manajemen ASNManajemen ASN
Manajemen ASN
 
etikaprofesii-150325050146-conversion-gate01.pptx
etikaprofesii-150325050146-conversion-gate01.pptxetikaprofesii-150325050146-conversion-gate01.pptx
etikaprofesii-150325050146-conversion-gate01.pptx
 
Dikotomi Sistem Merit dan Politisasi Birokrasi Dalam Pengangkatan Jabatan Apa...
Dikotomi Sistem Merit dan Politisasi Birokrasi Dalam Pengangkatan Jabatan Apa...Dikotomi Sistem Merit dan Politisasi Birokrasi Dalam Pengangkatan Jabatan Apa...
Dikotomi Sistem Merit dan Politisasi Birokrasi Dalam Pengangkatan Jabatan Apa...
 
Executive Summary Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklat Kepemi...
Executive Summary Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklat Kepemi...Executive Summary Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklat Kepemi...
Executive Summary Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklat Kepemi...
 
Sistem dp3
Sistem dp3Sistem dp3
Sistem dp3
 
Etika profesi PNS
Etika profesi PNSEtika profesi PNS
Etika profesi PNS
 
PPT - PAPARAN ASSESMENT.pptx
PPT - PAPARAN ASSESMENT.pptxPPT - PAPARAN ASSESMENT.pptx
PPT - PAPARAN ASSESMENT.pptx
 
Panel 1.1 - Presentasi Reformasi Birokrasi dan Reformasi Regulasi (Eryanto Nu...
Panel 1.1 - Presentasi Reformasi Birokrasi dan Reformasi Regulasi (Eryanto Nu...Panel 1.1 - Presentasi Reformasi Birokrasi dan Reformasi Regulasi (Eryanto Nu...
Panel 1.1 - Presentasi Reformasi Birokrasi dan Reformasi Regulasi (Eryanto Nu...
 
Rekomendasi sosev batam fix
Rekomendasi sosev batam fixRekomendasi sosev batam fix
Rekomendasi sosev batam fix
 
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
 
Tugas Individu Agenda 3_Nisa Qurrotul Aini.pdf
Tugas Individu Agenda 3_Nisa Qurrotul Aini.pdfTugas Individu Agenda 3_Nisa Qurrotul Aini.pdf
Tugas Individu Agenda 3_Nisa Qurrotul Aini.pdf
 
Jurnal Sutinah Andaryani
Jurnal Sutinah Andaryani Jurnal Sutinah Andaryani
Jurnal Sutinah Andaryani
 

More from MAHMUN SYARIF

PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA.pptx
PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA.pptxPEMBANGUNAN BIDANG AGAMA.pptx
PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA.pptxMAHMUN SYARIF
 
BPJS_Kesehatan_Net_Pencatatan_dan_Penyesuaian_SILPA_Kapitasi_300821.pptx
BPJS_Kesehatan_Net_Pencatatan_dan_Penyesuaian_SILPA_Kapitasi_300821.pptxBPJS_Kesehatan_Net_Pencatatan_dan_Penyesuaian_SILPA_Kapitasi_300821.pptx
BPJS_Kesehatan_Net_Pencatatan_dan_Penyesuaian_SILPA_Kapitasi_300821.pptxMAHMUN SYARIF
 
Bahan Pertemuan Sosialisasi dengan Kemendagri 30 Agustus.pdf
Bahan Pertemuan Sosialisasi dengan Kemendagri 30 Agustus.pdfBahan Pertemuan Sosialisasi dengan Kemendagri 30 Agustus.pdf
Bahan Pertemuan Sosialisasi dengan Kemendagri 30 Agustus.pdfMAHMUN SYARIF
 
Permendagri Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Permendagri Nomor 28 Tahun 2021.pdfPermendagri Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Permendagri Nomor 28 Tahun 2021.pdfMAHMUN SYARIF
 
MATERI SOSIALISASI PERPRES 46 THN 2021.pptx
MATERI SOSIALISASI PERPRES 46 THN 2021.pptxMATERI SOSIALISASI PERPRES 46 THN 2021.pptx
MATERI SOSIALISASI PERPRES 46 THN 2021.pptxMAHMUN SYARIF
 
Tata Kearsipan Kemendagri
Tata Kearsipan KemendagriTata Kearsipan Kemendagri
Tata Kearsipan KemendagriMAHMUN SYARIF
 
Kebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptx
Kebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptxKebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptx
Kebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptxMAHMUN SYARIF
 
Digitalisasi Kearsipan.pptx
Digitalisasi Kearsipan.pptxDigitalisasi Kearsipan.pptx
Digitalisasi Kearsipan.pptxMAHMUN SYARIF
 
Publikasi Kehumasan.pptx
Publikasi Kehumasan.pptxPublikasi Kehumasan.pptx
Publikasi Kehumasan.pptxMAHMUN SYARIF
 
1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx
1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx
1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptxMAHMUN SYARIF
 
permenpan-nomor-22-tahun-2014-tentang-jabfung-widyaiswara.pdf
permenpan-nomor-22-tahun-2014-tentang-jabfung-widyaiswara.pdfpermenpan-nomor-22-tahun-2014-tentang-jabfung-widyaiswara.pdf
permenpan-nomor-22-tahun-2014-tentang-jabfung-widyaiswara.pdfMAHMUN SYARIF
 
Modul Monitoring dan Evaluasi
Modul Monitoring dan EvaluasiModul Monitoring dan Evaluasi
Modul Monitoring dan EvaluasiMAHMUN SYARIF
 
penentuan_standar_satuan_harga_ppt.ppt
penentuan_standar_satuan_harga_ppt.pptpenentuan_standar_satuan_harga_ppt.ppt
penentuan_standar_satuan_harga_ppt.pptMAHMUN SYARIF
 
ENETAPAN_NAMA_DAN_PEMBERIAN_KODE_DESA_DAN_DESA_ADAT.docx
ENETAPAN_NAMA_DAN_PEMBERIAN_KODE_DESA_DAN_DESA_ADAT.docxENETAPAN_NAMA_DAN_PEMBERIAN_KODE_DESA_DAN_DESA_ADAT.docx
ENETAPAN_NAMA_DAN_PEMBERIAN_KODE_DESA_DAN_DESA_ADAT.docxMAHMUN SYARIF
 
REKOMENDASI_TUKAR_MENUKAR_TANAH_KAS_DESA_(TKD).doc
REKOMENDASI_TUKAR_MENUKAR_TANAH_KAS_DESA_(TKD).docREKOMENDASI_TUKAR_MENUKAR_TANAH_KAS_DESA_(TKD).doc
REKOMENDASI_TUKAR_MENUKAR_TANAH_KAS_DESA_(TKD).docMAHMUN SYARIF
 
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...MAHMUN SYARIF
 
FORM LEARNING JOURNAL.docx
FORM LEARNING JOURNAL.docxFORM LEARNING JOURNAL.docx
FORM LEARNING JOURNAL.docxMAHMUN SYARIF
 
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).ppt
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).pptPELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).ppt
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).pptMAHMUN SYARIF
 
Bahan Presentasi Mahmun.pptx
Bahan Presentasi Mahmun.pptxBahan Presentasi Mahmun.pptx
Bahan Presentasi Mahmun.pptxMAHMUN SYARIF
 

More from MAHMUN SYARIF (20)

PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA.pptx
PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA.pptxPEMBANGUNAN BIDANG AGAMA.pptx
PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA.pptx
 
BPJS_Kesehatan_Net_Pencatatan_dan_Penyesuaian_SILPA_Kapitasi_300821.pptx
BPJS_Kesehatan_Net_Pencatatan_dan_Penyesuaian_SILPA_Kapitasi_300821.pptxBPJS_Kesehatan_Net_Pencatatan_dan_Penyesuaian_SILPA_Kapitasi_300821.pptx
BPJS_Kesehatan_Net_Pencatatan_dan_Penyesuaian_SILPA_Kapitasi_300821.pptx
 
Bahan Pertemuan Sosialisasi dengan Kemendagri 30 Agustus.pdf
Bahan Pertemuan Sosialisasi dengan Kemendagri 30 Agustus.pdfBahan Pertemuan Sosialisasi dengan Kemendagri 30 Agustus.pdf
Bahan Pertemuan Sosialisasi dengan Kemendagri 30 Agustus.pdf
 
Permendagri Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Permendagri Nomor 28 Tahun 2021.pdfPermendagri Nomor 28 Tahun 2021.pdf
Permendagri Nomor 28 Tahun 2021.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PERPRES 46 THN 2021.pptx
MATERI SOSIALISASI PERPRES 46 THN 2021.pptxMATERI SOSIALISASI PERPRES 46 THN 2021.pptx
MATERI SOSIALISASI PERPRES 46 THN 2021.pptx
 
Tata Kearsipan Kemendagri
Tata Kearsipan KemendagriTata Kearsipan Kemendagri
Tata Kearsipan Kemendagri
 
Manajemen Kearsipan
Manajemen KearsipanManajemen Kearsipan
Manajemen Kearsipan
 
Kebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptx
Kebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptxKebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptx
Kebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptx
 
Digitalisasi Kearsipan.pptx
Digitalisasi Kearsipan.pptxDigitalisasi Kearsipan.pptx
Digitalisasi Kearsipan.pptx
 
Publikasi Kehumasan.pptx
Publikasi Kehumasan.pptxPublikasi Kehumasan.pptx
Publikasi Kehumasan.pptx
 
1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx
1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx
1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0.pptx
 
permenpan-nomor-22-tahun-2014-tentang-jabfung-widyaiswara.pdf
permenpan-nomor-22-tahun-2014-tentang-jabfung-widyaiswara.pdfpermenpan-nomor-22-tahun-2014-tentang-jabfung-widyaiswara.pdf
permenpan-nomor-22-tahun-2014-tentang-jabfung-widyaiswara.pdf
 
Modul Monitoring dan Evaluasi
Modul Monitoring dan EvaluasiModul Monitoring dan Evaluasi
Modul Monitoring dan Evaluasi
 
penentuan_standar_satuan_harga_ppt.ppt
penentuan_standar_satuan_harga_ppt.pptpenentuan_standar_satuan_harga_ppt.ppt
penentuan_standar_satuan_harga_ppt.ppt
 
ENETAPAN_NAMA_DAN_PEMBERIAN_KODE_DESA_DAN_DESA_ADAT.docx
ENETAPAN_NAMA_DAN_PEMBERIAN_KODE_DESA_DAN_DESA_ADAT.docxENETAPAN_NAMA_DAN_PEMBERIAN_KODE_DESA_DAN_DESA_ADAT.docx
ENETAPAN_NAMA_DAN_PEMBERIAN_KODE_DESA_DAN_DESA_ADAT.docx
 
REKOMENDASI_TUKAR_MENUKAR_TANAH_KAS_DESA_(TKD).doc
REKOMENDASI_TUKAR_MENUKAR_TANAH_KAS_DESA_(TKD).docREKOMENDASI_TUKAR_MENUKAR_TANAH_KAS_DESA_(TKD).doc
REKOMENDASI_TUKAR_MENUKAR_TANAH_KAS_DESA_(TKD).doc
 
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
 
FORM LEARNING JOURNAL.docx
FORM LEARNING JOURNAL.docxFORM LEARNING JOURNAL.docx
FORM LEARNING JOURNAL.docx
 
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).ppt
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).pptPELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).ppt
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).ppt
 
Bahan Presentasi Mahmun.pptx
Bahan Presentasi Mahmun.pptxBahan Presentasi Mahmun.pptx
Bahan Presentasi Mahmun.pptx
 

Recently uploaded

Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (14)

Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 

problematika implementasi lelang jabatan asn

  • 1. PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI LELANG JABATAN PUBLIK Oleh : Drs. Mahmun Syarif Nasution, M.AP * Telah dimuat diWeb Balai Diklat Keagamaan Medan 2015 Abstract Undang Undang Nomor: 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan pola manajemen karir dilaksanakan dengan promosi dan Seleksi terbuka. Promosi dan seleksi ini dilakukan untuk menempatkan PNS dalam jabatan pemerintahan (Jabatan Pimpinan Tinggi dan Jabatan Administrasi) yang memiliki kualifikasi, kompetensi, dan integritas yang baik. Selama ini promosi jabatan dilakukan dengan mekanisme Baperjakat secara tertutup yang pada kenyataannya kurang berhasil memposisikan pejabat ASN dengan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan standar kompetensi jabatannya. Pembahasan dalam tulisan ini difokuskan pada berbagai problematika dalam penerapan kebijanak promosi dan seleksi terbuka dengan pendekatan analisis kebijakan publik. Hasilnya adalah apabila mekanisme promosi dan seleksi terbuka dilakukan secara konsisten dan menghindari kepentingan tertentu maka akan terpilihlah pejabat yang memiliki kapasitas yang memadai dalam pelayanan masyarakat. Sebaliknya bila tidak diterapkan secara konsisten maka kebijakan ini hanya akan memperpanjang prosedur birokrasi dan tidak berpengaruh bagi perbaikan kinerja pemerintahan. Key Word : Promosi dan Seleksi Terbuka dan Jabatan ASN. Pendahuluan Istilah lelang jabatan atau lebih tepatnya promosi dan seleksi terbuka bagi jabatan publik semakin populer di tengah masyarakat. Populer ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta melakukan lelang jabatan untuk lurah dan camat pada tahun 2013. Sebelum Jokowi Bupati Jembrana, Bali Prof. I Gede Winasa dan Walikota Samarinda Syaharie Ja’ang telah mempelopori pemberlakuan promosi jabatan eselon II, III dan IV secara terbuka walau saat itu kurang populer. Saat ini promosi terbuka telah mendapat payung hukum yang jelas dengan diberlakukannya Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Diharapkan dengan implementasi kebijakan ini jabatan pemerintahan sebagai amanat rakyat dapat diemban oleh ASN yang memiliki kompetensi dan profesionalitas yang baik sekaligus memiliki integritas dan moralitas yang baik pula. Berbagai kalangan memandang optimis atas berlakunya undang undang ini sebagai tonggak perbaikan manajemen karir ASN yang dilaksanakan secara fair dan adil. Tidak ada kualitas tanpa melalui mekanisme persaingan, begitu pendapat sebagian pakar. Karena dengan persaingan terbuka akan terpilih para pemimpin yang memiliki kualifikasi dan kompetensi Praktek jual beli jabatan yang selama ini sulit dihilangkan akan digantikan dengan system merit.
  • 2. Mengacu UU No. 5 Tentang ASN bahwa system merit dalam manajemen karir bagi ASN didasarkan atas kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan. Akankah optimisme ini dapat terwujud menjadi kenyataan mengingat persoalan budaya kerja birokrasi kita yang telah terkontaminasi dengan praktek jual beli jabatan, Lagi pula perubahan system dari kebijakan sebelumnya dalam Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 majajemen karir ASN belum mengenal istilah promosi terbuka. Seleksi dan promosi dalam aturan ini dilakukan dengan mekanisme Baperjakat secara tertutup dan pengusulannya merupakan rahasia jabatan. Karena sifatnya yang tertutup dan telah dipraktekkan dalam waktu yang cukup lama maka kebijakan yang bersifat terbuka ini sedikit diragukan keberhasilannya tanpa diikuti langkah dan tindakan nyata. Akankah kebijakan promosi dan seleksi terbuka ini berdampak positif bagi peningkatan layanan publik atau justeru akan memperpanjang jalur birokrasi yang sarat akan kepentingan. Bagaimana pula kendala dan peluang dalam penerapan kebijakan ini. Tulisan berikut ini akan mencoba membahasnya dalam perpektif administrasi dan kebijakan publik. Perspektif Administrasi Publik Lelang jabatan atau sering disebut dengan istilah job tender sebenarnya bukan hal baru dalam perspekif administrasi publik. Dalam konsep New Public Management (NPM), lelang jabatan sudah dikenalkan dan dipraktekkan di negara-negara Barat, dengan istilah yang berbeda-beda. Tujuannya adalah untuk memilih aparatur yang memiliki kualifikasi, kompetensi dan integritas yang memadai untuk mengisi posisi/jabatan tertentu sehingga dapat menjalankan tugas yang lebih efektif dan efisien Lelang jabatan merupakan salah satu cara untuk memperkecil potensi korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) karena rekrutmen jabatan dilakukan secara transparan, menggunakan indikator tertentu dan dilakukan oleh pihak yang netral dan kompeten melakukan seleksi. Proses lelang jabatan atau lebih tepat disebut promosi jabatan sebetulnya memiliki dasar hukum yang sangat kuat. Dalam Undang Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sudah diatur mengenai wewenang kepala daerah untuk menentukan struktur Organisasi Pemerintahan Daerah dan pengisian jabatannya. Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok Pokok Kepegawaian juga sudah mengatur tentang persyaratan pengisian jabatan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pada pasal 17 ayat 2 disebutkan bahwa Pengangkatan PNS dalam suatu jabatan dilaksanakan. berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan
  • 3. kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan. Untuk menjamin terpilihnya orang-orang yang profesional dan kompeten sesuai dengan standar kompetensi jabatan, maka diperlukan mekanisme seleksi dan promosi terbuka. Sebetulnya konsep lelang jabatan tidak jauh berbeda dengan fit and proper test. Namun ada pula persepsi sementara orang yang memandang bahwa lelang jabatan sama seperti lelang atau tender dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah. Lelang jabatan dalam pandangan masyarakat sarat dengan makna negative yaitu praktek suap menyuap untuk mendapatkan proyek.. Padahal sejatinya lelang jabatan justru bisa memperkecil potensi KKN karena dilakukan secara transparan, menggunakan indikator tertentu dan dilakukan oleh Panitia Seleksi dan Assesor yang dibentuk secara khusus.. Sejalan dengan hal tersebut diatas, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) telah meluncurkan program Grand Design Reformasi Birokrasi yang dipertajam dengan rencana aksi 9 (Sembilan) Program Percepatan Reformasi Birokrasi dan salah satu diantaranya adalah Program Sistem Promosi jabatan ASN secara terbuka. Program ini bertujuan untuk menjamin tersedianya para pejabat struktural yang memiliki kompetensi jabatan sesuai kompetensi dan persyaratan yang diperlukan oleh jabatan tersebut. Untuk mencapai hal ini, perlu diadakan promosi jabatan structural berdasarkan sistem merit dan terbuka, dengan mempertimbangkan kesinambungan karier PNS yang bersangkutan. Program reformasi birokrasi ini kemudian diperkuat dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka Di Lingkungan Instansi Pemerintah. Seleksi dan Promosi Jabatan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 mengelompokkan jabatan PNS menjadi tiga, yaitu Jabatan Administrasi, Jabatan Fungsional dan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Jabatan Administrasi terdiri dari Jabatan Administrator (Eselon III), Jabatan Pengawas (Eselon IV) dan Pelaksana. Sedangkan Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional Ahli Pertama, Ahli Muda, Ahli Madya dan Ahli Utama. Pengembangan karir PNS dalam untuk menempati jabatan tertentu dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah serta dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas (Pasal 69).
  • 4. Sedangkan PNS yang telah memenuhi persyaratan kualifikasi dan kompetensi tertentu memiliki hak yang sama untuk dipromosikan kedalam jabatan yang lebih tinggi (Pasal 72). Bagi PNS yang akan menduduki JPT dipersyaratkan kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, diklat, rekam jejak jabatan dan integritas, serta persyaratan lain yang dibutuhkan. Untuk melaksanakan promosi dan seleksi bagi JPT yang lowong di lingkungan pemerintah pusat dan daerah Pejabat Pembina Kepegawaian membentuk Panitia Seleksi secara kompetitif dan terbuka dengan berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Proses promosi jabatan dilakukan dengan tahapan: Pertama; pengumuman secara terbuka kepada instansi lain dalam bentuk surat edaran melalui papan pengumuman,dan/atau media cetak, media elektronik (termasuk media on-line/internet). Setiap pegawai yang telah memenuhi syarat administratif berupa tingkat kepangkatan dan golongan, diperbolehkan mendaftarkan diri untuk mengisi lowongan yang tersedia Kedua, mekanisme seleksi/ penilaian kompetensi manejerial dan kompetensi bidang (substansi tugas) Penilaian kompetensi manejerial dilakukan dengan menggunakan metodologi psikometri, wawancara kompetensi dan analisa kasus dan presentasi. Sedangkan penilaian kompetensi bidang dilakukan dengan metode tertulis dan wawancara (Standar kompetensi Bidang disusun dan ditetapkan oleh masing-masing instansi sesuai kebutuhan jabatan dan dapat dibantu oleh assessor. Ketiga, Panitia Seleksi mengumumkan hasil dari setiap tahap seleksi secara terbuka melalui papan pengumuman, dan/atau media cetak, media elektronik (termasuk media online/internet). Panitia Seleksi selanjutnya mengusulkan tiga nama calon kepada Pejabat Pembina Kepegawaian untuk ditetapkan dalam JPT. Promosi pejabat administrasi dan fungsional PNS dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK/ Menteri, Gubernur, Bupati Walikota). setelah mendapat pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS Instansi Pemerintah yang dibentuk oleh PPK. UU ASN membedakan promosi dan seleksi untuk JPT dengan Jabatan Administrator. Untuk jabatan Administrator (eselon III) dan Pengawas (eselon IV), dilakukan dengan mekanisme seleksi terbuka secara internal di lingkungan instansi masing-masing dengan membentuk Panitia Seleksi. Panitia Seleksi terdiri dari unsur internal (45 %) dan eksternal (55 %) berjumlah minimal 5 orang dan maksimal 9 orang dan berjumlah ganjil. Panitia Seleksi dibantu oleh tim penilai kompetensi (assessor) minimal 2 orang. Dengan demikian proses seleksi dan promosi terbuka dalam jabatan administrasi juga sudah berlaku. Promosi Jabatan Untuk Apa ? Ditengah kritikan masyarakat tentang rendahnya kinerja pelayanan publik di segala bidang seperti perilaku PNS yang kurang disiplin, moralitas yang rendah, pembangunan yang
  • 5. tidak merata, infrastruktur jalan yang rusak, penataan kota yang yang semrawut, lalu lintas yang macet dan sebagainya tentu kita perlu mengapresiasi langkah-langkah reformasi birokrasi yang dimotori oleh Kementerian PAN dan RB sebagai bagian dari perbaikan kinerja pemerintahan. Sisi positif dari kebijakan ini diharapkan membawa dampak sebagai berikut; Pertama; dengan adanya seleksi dan promosi terbuka bisa mendapatkan outcome yang positif yaitu terangkatnya PNS yang memiliki kompetensi dan profesionalitas yang memadai sesuai dengan jabatannya sekaligus memiliki hati nurani yang bersih atau paling tidak memiliki rekam jejak yang baik. Kita masih percaya masih ada PNS yang memiliki jiwa pengabdian dan ketulusan kepada bangsa dan Negara ini. Namun sedikit diantara mereka yang terangkat menjadi pemimpin birokrasi. Melalui promosi secara terbuka, diharapkan terpilih JPT yang profesional, memiliki kompetensi tinggi, berkinerja baik, berintegritas, dan sesuai harapan organisasi dan masyarakat pada umumnya. Kedua, dengan adanya fit and proper test persaingan positif akan terbuka. Ada logika yang mengatakan bahwa tidak ada kualitas yang lahir tanpa sebuah persaingan. Tentu dengan adanya persaingan mendorong semangat bagi peningkatan kualitas, kinerja dan disiplin PNS. Selama ini PNS yang duduk dalam jabatan tertentu masih banyak yang belum teruji kualitasnya namun karena factor tertentu diberdayakan menduduki jabatan. Disamping itu budaya birokrasi kita masih mengindikasikan adanya keterkaitan emosional dan ekonomis tertentu dalam mendudukkan seseorang dalam jabatan. Keterkaitan emosional seperti adanya kedekatan secara kekerabatan, organisasi kemasyarakatan maupun organisasi kemahasiswaan sehingga seseorang mendapat kesempatan untuk dipromosikan dalam jabatan. Keterkaitan secara ekonomis terkait dengan jual beli jabatan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dan politik tertentu. Ketiga, bagi PPK dan pejabat eselon I, II yang berwewenang dalam memberi mandat bagi PNS dalam jabatan tertentu, lelang jabatan dapat bermanfaat untuk menghindarkan diri dari intervensi berbagai fihak yang berusaha menempatkan “orangnya” dalam jabatan strategis di lingkungan masing-masing. Jabatan politik, kepartaian serta keormasan saat ini memiliki bargaining position untuk mempengaruhi keputusan pejabat public, karena memang atasan pejabat public secara structural adalah pejabat politik (menteri, gubernur dan seterusnya) Keempat, memperkuat sistem managemen karir berdasarkan merit sistem dimana terbuka peluang yang sama bagi setiap PNS untuk meningkatkan karir berdasarkan kompetensi yang dimilikinya. Selama ini terkesan proses rekrutmen PNS dalam jabatan yang dilakukan oleh Baperjakat berjalan kurang objektif dan transparan sehingga PNS malas untuk meraih prestasi
  • 6. tertentu. Ada kesan kemampuan adalah nomor dua, nomor satunya adalah kedekatan dengan pejabat dan factor nasib. Kelima, bagi masyarakat, ini adalah kesempatan terbaik untuk membuktikan apakah kinerja pelayanan publik akan semakin baik? Secara teori tentu iya, namun apakah kenyataannya akan berbanding lurus dengan konsep teoritisnya. Tentu peran aktif masyarakat juga menjadi faktor penting bagi peningkatan kualitas pelayanan publik. Untuk itu, mestinya hal ini juga dibarengi dengan upaya pengawasan masyarakat yang jauh lebih intens agar pejabat yang telah diseleksi lebih fokus pada kerja pelayanan masyarakat. Kendala dalam Promosi Jabatan Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan proses seleksi dan promosi mengalami kendala yang besar, antara lain. Pertama, mekanisme seleksi pastilah memakan waktu yang relative lama dan biaya yang besar. Proses seleksi pastilah melibatkan berbagai lembaga terkait seperti Badan Kepegawaian Negara, Kemenpan dan RB dan Perguruan tinggi. Disamping proses seleksi tentu harus melewati prosedur standar bagi setiap daerah, ini menyebabkan proses asssesmen berjalan relative lama. Lain lagi kalau kita hitung biaya penyelenggaraannya. Mengingat jabatan eselon di setiap level itu sangat banyak, mulai jabatan eselon I, II, II dan IV yang kosong akibat mutasi atau pensiun setiap bulannya pastilah biayanya juga besar. Saat ini walau belum dilakukan penelitian telah banyak jabatan administrasi yang lowong karena kebijakan ini telah diberlakukan sementara system dan prosedur tehnisnya belum berjalan. Kedua, mekanisme seleksi juga tidak menjamin hasilnya baik, mengingat pengalaman bernegara kita ada saja oknum-oknum yang diberi kepercayaan tertentu kurang amanah. Panitia Seleksi maupun assesor bisa saja tidak memberi nilai secara objektif karena ada kepentingan tertentu, baik kepentingan diri sendiri maupun kepentingan orang lain secara tidak sah. Budaya birokrasi kita belum menunjukkan perubahan perilaku yang berintegritas dan layak dipercaya. Perbaikan system seleksi dan promosi sebaiknya diikuti dengan perbaikan budaya kerja. Kebijakan yang baik dan adil bila tidak diimplementasikan dengan konsisten hasilnya tidak akan membawa dampak yang baik. Sementara konsistensi terhadap kebijakan adalah barang yang mahal sampai hari ini. Ketiga, keterbatasan aparatur yang professional di bidang tugasnya. Mengapa pelayanan public saat ini kurang baik ? Salah satu jawabannya adalah kurangnya PNS yang profesional. Kurangnya profesionalitas ini diakibatkan oleh tingkat pendidikan yang kurang memadai, pelatihan jabatan yang terbatas dan sedikit minat untuk belajar secara mandiri. Oleh karena itu kalaupun proses penyaringan dalam jabatan tertentu sudah dilakukan dengan baik
  • 7. namun karena kompetensi dan profesionalitas yang ada masih terbatas maka hasilnya juga kurang memuaskan. Kesimpulan Lelang jabatan adalah bentuk dari promosi jabatan yang dilakukan secara transparan dan selektif. Transparan karena dilakukan secara terbuka dan setiap orang yang memiliki syarat administratif berupa tingkat kepangkatan dan golongan, diperbolehkan mendaftarkan diri untuk mengisi lowongan yang tersedia. Selektif karena proses pelaksanaannya dilakukan uji kompetensi ataupun fit and proper test. Promosi dan Seleksi Jabatan memiliki nilai fositif dalam rangka reformasi birokrasi yaitu untuk merekrut ataupun menempatkan pejabat eselon yang memiliki kompetensi dan profesionalitas yang memadai. Namun disisi lain kita berharap bahwa Panitia Seleksi dan Assesor yang diberi amanah dapat bekerja secara professional. Sebab kalau tidak keadaan ini dapat memperpanjang jalur birokrasi sekalugus memperluas kesempatan untuk melakukan KKN ria. Wallohu a’lam. Daftar Pustaka 1. Prof. Dr. Yeremias T. Keban, SU, MURP, Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik, Penerbit Gaya Media, 2008 2. Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok Pokok Kepegawaian 3. Undang Undang Nomor: 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Dalam Undang Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka Di Lingkungan Instansi Pemerintah. 5. Hasibuan, M.S.P., 2000, Manajemen sumber daya manusia, Penerbit :Bumi aksara, Jakarta. 6. Mangkuprawira, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik , Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. 7. http://www.menpan.go.id/berita-terkini/928-lelang-jabatan-siapa-takut 8. http://www.tenderindonesia.com/tender_home/innerNews2.php?id=18955&cat=CT0023 9. http://samarinda.lan.go.id/promosi_terbuka_jabatan_struktural_150.htm  Penulis adalah Widyaiswara di Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Medan.