SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
IV MASALAH QADHA
SEMBAHYANG
LATAR BELAKANG
Ulama-ulama serta umat islam indonesia sedari dulu
berpendapat, bahwa sembahyang yang tertinggal wajib diqadha,
dibayar, baik yang tertinggal karena lupa, atau karena tertidur atau
yang sengaja ditinggalkan.
Andai kata yang tertinggal itu belum dibayar (belum diqadha)
dan ia wafat, maka ahli warisnya wajib untuk membayarnya fijah
sembahyang yang tertinggal itu, yaitu memberi makan fakir miskin,
sebagai yang telah ditetapkan dalam kitab-kitab fiqih.
Tetapi kepercayaan yang baik itu menjadi goncang, karena ada
segelintir orang berfatwa, bahwa sembahyang yang ditinggalkan
dengan sengaja tidak wajib diqadha.
HUKUM DALAM MADZHAB SYAFI’I
Kesimpulan dalam Madzhab Syafi’I dalam kitab Syarah
Muslim, juzu’V, halaman 181, yaitu :
a) Seseorang yang ketinggalan sembahyang fardhu, wajib diqadha.
b) Jika ketinggalan itu karena udzur yang memaksa, maka qadha
boleh dilambatkan, tetapi sunat menyegerakan.
c) Jika ketinggalan itu tanpa udzur, umpamanya ketinggalan itu
karena disengaja, maka wajib qadha dengan segera.
d) Membayar sembahyang yang banyak tertinggal harus dibayar
menurut tata tertib cara tinggalnya, yang dahulu didahulukan dan
yang kemudian di kemudiankan. Tertib ini hukumnya sunat.
e) Kalau yang tinggal itu sembahyang sunat rawatib, juga harus
diqadha.
DALIL-DALIL MADZHAB SYAFI’I
1) Dalam Kitab Sahih Muslim, yaitu :
Artinya : “Ketahuilah bahwasanya dalam keadaan tertidur tidak ada
sia-sia; Yang sia-sia (yang akan dapat hukuman) ialah orang yang
tidak mengerjakan sembahyang sampai datang waktu sembahyang
yang lain. Maka barangsiapa yang memperbuat demikian,
hendaklah ia bayar ketika ia ingat akan sembahyang itu.” (H.
Riwayat Imam Muslim – Sahih Muslim 1 hal.275).
Dari hadist ini dapat dipetik hukum :
1) Sembahyang yang tertinggal karena tertidur tidaklah berdosa.
Yang berdosa ialah meninggalkan sembahyang dengan sengaja.
2) Waktu sembahyang selain subuh adalah panjang.
Setiap orang mesti sembahyang pada waktunya, kalau tak
dapat pada awal waktu di tengahnya atau di akhirnya. Tidak boleh
sama sekali ditinggalkan.
2) Tersebut dalam kitab hadist :
Artinya : “Barangsiapa yang lupa sembahyang atau tertidu maka ia
harus membayarkan sembahyangnya itu apabila ia ingat, ada
bayaran mereka selain dari itu”. (HR.Imam Muslim, Syarah Muslim,
Juzu’V, hal 193)
Dari hadist ini dapat dipetik hukum :
1) Meninggalkan sembahyang dengan sebab tertidur atau karena
lupa tidak berdosa, karena lupa atau tidur diluar kekuasaan
manusia. Tetapi tentu asal jangan dilupa-lupakan atau ditidu-
tidurkan.
2) Membayar sembahyang yang tinggal itu ialah mengqadha
sembahyang itu apabila sudah ingat atau sudah bangun.
3) Sebaliknya, kalau ia meninggalkan sembahyang dengan sengaja
mendapat dua hukuman : 1. Berdosa dan 2. Mengqadha.
3) Tersebut dalam kitab hadist :
Artinya : “Dari Ibnu Abbas Rda, beliau berkata : Bhwasanya seorang
wanita dari suku Juhainah datang kepada Nabi Muhammad SAW. Lalu
ia bertanya : Bahwasanya ibuku bernadzar akan haji, tetapi beliau
wafat sebelum membayar nadzarnya naik haji itu, apakah boleh saya
membayarkan nadzarnya itu, yakni naik haji? Jawab Nabi : Ya boleh,
naik hajilah engkau pengganti dia. Coba engkau pikir, kalau ibumu
berutang tentu engkau harus membayar utangnya itu, maka utang
kepada Tuhan lebih patut untuk dibayar.” (HR. Imam Bukhari, lihat
Fathul Bari, Juzu’IV, hal 473)
Dari dalam hadist ini dapat diambil hukum-hukum :
1) Ibadah haji boleh dijadikan nadzar, umpamanya dinadzarkan,
kalau ia sembuh dari penyakit ia akan naik haji tahun di muka.
Haji nadzar itu menjadi haji wajib, karena nadzar itu.
2) Kalau kewajiban nadzar yang belum terbayar karena wafat boleh
dibayar oleh anaknya, dengan arti bahwa ibu yang bernadzar
tidak berdosa lagi karena meninggalkan membayar nadzar itu.
3) Utang kepada manusia mesti dibayar, dan utang kepada Allah
SWT yang lebih mesti untuk dibayar.
4) Sembahyang yang ditinggalkan, dengan sebab apapun atau
dengan tidak sebab apapun wajib dibayar, karena sembahyang itu
adalah utang yang wajib dibayar oleh manusia kepada Allah SWT.
5) Barangsiapa yang berfatwa bahwa sembahyang yang ditinggal
dengan sengaja tidak wajib dibayar, maka ia menentang hadist
ini.
6) Bukan saja utang nadzar atau utang sembahyang , sekalian
utang kepada Allah SWT umpamanya puasa, zakat, haji, dll.
Wajib diqadha kalau tertinggal.
7) Dalam hadist ini Nabi Muhammad SAW memakai kiyas, memakai
perbandingan, yaitu dibandingkan oleh Nabi nadzar haji yang
wajib dibayar dengan sekalian utang kepada Allah yang wajib
dibayar atau diqadha.
8) Hadist ini menjadi dalil juga, bahwa qiyas itu (perbandingan)
adalah salah satu sumber hukum fiqih.
MADZHAB IBNU HAZM
Beliau memfatwakan bahwa sembahyang yang
ditinggalkan dengan sengaja tidak diqadha, karena seseorang
tidak lagi kuasa mengqadha sembahyang yang sudah
ditinggalkan dan kalau ia buat juga maka sembahyangnya tidak
sah.
Orang yang meninggalkan sembahyang itu – kata Ibnu
Hazm – harus memperbanyak saja berubuat kebajiakn, dan
embuat sembahyang sunah supaya timbangannya di hari akhir
menjadi berat, yang tentu bisa mengejar sembahyangnya yang
tertinggal itu.
Dalam menjawab fatwa Ibnu Hazm ini, Imam Nawawi, seorang
pemuka madzab Syafi’I berkata :
“Ibnu Hazm dalam soal ini telah menentang ijma’
(kesepakatan) imam-imam mujtahid, dan dalil yang dikemukakan
oleh Ibnu Hazm adalah dalil yang batil.”
Mungkin Ibnu Hazm bertujuan baik dalam fatwa ini, yakni untuk
menakut-nakuti orang Islam yang mau meninggalkan sembahyang
dengan sengaja, supaya jangan dikerjakan, karena sembahyang
yang tinggal itu, tak dapat diburu lagi, selain hanya harus
dipertanggungjawabkan saja di muka Allah di akhirat nanti.
Tetapi Ibnu Hazm lupa, bahwa watak manusia pada akhir
zaman, yang kebanyakannya lalai beribadat dan lalai sembahyang,
dengan fatwa macam ini akan berakibat sebaliknya, yaitu mereka
tambah berani meninggalkan sembahyang dan fatwa ini
merangsang mereka untuk meninggalkan sembahyang.
Adapun dosa, banyak orang di akhir zaman ini tidak takut lagi,
mereka mengatakan bahwa kalau akan wafat nanti minta taubat
saja pada Allah SWT Yang Pengampun dan Penyayang.
KESIMPULAN
Dengan demikian, maka ulama-ulama Islam – kata Imam
Nawawi – telah Ijma’ (sepakat) memfatwakan,
“BAHWA SEMBAHYANG YANG
DITINGGALKAN DENGAN
SENGAJA WAJIB DIQADHA
SEGERA”.
Itulah fatwa dalam madzhab Syafi’i, yang semuanya
berdasarkan Al-Qur’an dan sunah Rasul SAW.

More Related Content

What's hot (20)

Pentingnya Membaca Al Qur'an
Pentingnya Membaca Al Qur'anPentingnya Membaca Al Qur'an
Pentingnya Membaca Al Qur'an
 
Umroh yang mentransformasi
Umroh yang mentransformasiUmroh yang mentransformasi
Umroh yang mentransformasi
 
Shalat jumat
Shalat jumatShalat jumat
Shalat jumat
 
Hukum menjama’ shalat ashar dengan jum’at
Hukum  menjama’  shalat ashar  dengan  jum’atHukum  menjama’  shalat ashar  dengan  jum’at
Hukum menjama’ shalat ashar dengan jum’at
 
Solat berjemaah
Solat berjemaahSolat berjemaah
Solat berjemaah
 
الإسراء والمعراج
الإسراء والمعراجالإسراء والمعراج
الإسراء والمعراج
 
Sambutan raya
Sambutan rayaSambutan raya
Sambutan raya
 
Shalat jumat
Shalat jumatShalat jumat
Shalat jumat
 
Keutamaan puasa ‘arafah, dan kapan dilaksanakan
Keutamaan puasa ‘arafah, dan kapan dilaksanakanKeutamaan puasa ‘arafah, dan kapan dilaksanakan
Keutamaan puasa ‘arafah, dan kapan dilaksanakan
 
Salah faham rmadhan
Salah faham rmadhanSalah faham rmadhan
Salah faham rmadhan
 
Puasa ramadhan dan keutamaannya
Puasa ramadhan dan keutamaannyaPuasa ramadhan dan keutamaannya
Puasa ramadhan dan keutamaannya
 
Sholat jumat
Sholat jumatSholat jumat
Sholat jumat
 
Solat sunat awwabin
Solat sunat awwabinSolat sunat awwabin
Solat sunat awwabin
 
Kaifiat solat sunat subuh
Kaifiat solat sunat subuhKaifiat solat sunat subuh
Kaifiat solat sunat subuh
 
Sholat fardhu dan sujud sahwi
Sholat fardhu dan sujud sahwiSholat fardhu dan sujud sahwi
Sholat fardhu dan sujud sahwi
 
Bab 12 Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid
Bab  12 Shalat Sunah Berjamaah dan MunfaridBab  12 Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid
Bab 12 Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid
 
Fiqih icha
Fiqih ichaFiqih icha
Fiqih icha
 
Kajian puasa
Kajian puasaKajian puasa
Kajian puasa
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
Pai kelas 9. bab 12.
Pai kelas 9. bab 12. Pai kelas 9. bab 12.
Pai kelas 9. bab 12.
 

Similar to QADHA SEMBAHYANG (20)

Qadha shalat
Qadha shalatQadha shalat
Qadha shalat
 
Modul fiqh luar negara
Modul fiqh luar negaraModul fiqh luar negara
Modul fiqh luar negara
 
Hukum-Shalat
Hukum-ShalatHukum-Shalat
Hukum-Shalat
 
Kuliah Mingguan Fiqh Wanita (Siri 7)
Kuliah Mingguan Fiqh Wanita (Siri 7)Kuliah Mingguan Fiqh Wanita (Siri 7)
Kuliah Mingguan Fiqh Wanita (Siri 7)
 
Kuliah Mingguan: Fiqh Wanita (Siri 9)
Kuliah Mingguan: Fiqh Wanita (Siri 9)Kuliah Mingguan: Fiqh Wanita (Siri 9)
Kuliah Mingguan: Fiqh Wanita (Siri 9)
 
SHALAT JAMA'.pptx
SHALAT JAMA'.pptxSHALAT JAMA'.pptx
SHALAT JAMA'.pptx
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Tugas 1 1[1]
Tugas 1 1[1]Tugas 1 1[1]
Tugas 1 1[1]
 
Solat jenazah 2
Solat jenazah 2Solat jenazah 2
Solat jenazah 2
 
Agama yg bner
Agama yg bnerAgama yg bner
Agama yg bner
 
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptxKajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
Kajian Ahad, 24 Juli 2022- Prof. Sofyan Sauri, M.Pd..pptx
 
Materi fiqih vii
Materi fiqih viiMateri fiqih vii
Materi fiqih vii
 
Tafsir surat al ma'un-01
Tafsir surat al ma'un-01Tafsir surat al ma'un-01
Tafsir surat al ma'un-01
 
Sholat - Pendidikan Agama Islam
Sholat - Pendidikan Agama IslamSholat - Pendidikan Agama Islam
Sholat - Pendidikan Agama Islam
 
SYARAT-SYARAT SHALAT
SYARAT-SYARAT SHALATSYARAT-SYARAT SHALAT
SYARAT-SYARAT SHALAT
 
Fiqh Shalat jum’at.pptx
Fiqh Shalat jum’at.pptxFiqh Shalat jum’at.pptx
Fiqh Shalat jum’at.pptx
 
Shalat sunnah tasbih
Shalat sunnah tasbihShalat sunnah tasbih
Shalat sunnah tasbih
 
Fid
FidFid
Fid
 
Gusdifa PM Ahkam Sholat
Gusdifa PM Ahkam SholatGusdifa PM Ahkam Sholat
Gusdifa PM Ahkam Sholat
 
Makalah puasa 2
Makalah puasa 2Makalah puasa 2
Makalah puasa 2
 

More from Lia Letifah

Kesenian Banyumas - Cowongan Banyumasan
Kesenian Banyumas  - Cowongan BanyumasanKesenian Banyumas  - Cowongan Banyumasan
Kesenian Banyumas - Cowongan BanyumasanLia Letifah
 
Budaya Mantu Banyumasan
Budaya Mantu BanyumasanBudaya Mantu Banyumasan
Budaya Mantu BanyumasanLia Letifah
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoLia Letifah
 
Gerakan Rotasi, Revolusi dan Pergerakan Lempeng Bumi
Gerakan Rotasi, Revolusi dan Pergerakan Lempeng BumiGerakan Rotasi, Revolusi dan Pergerakan Lempeng Bumi
Gerakan Rotasi, Revolusi dan Pergerakan Lempeng BumiLia Letifah
 
Fungsi Sosiologi sebagai Kajian Hubungan Masyarakat
Fungsi Sosiologi sebagai Kajian Hubungan MasyarakatFungsi Sosiologi sebagai Kajian Hubungan Masyarakat
Fungsi Sosiologi sebagai Kajian Hubungan MasyarakatLia Letifah
 
Kisah Nabi Daud AS dan Lainnya
Kisah Nabi Daud AS dan LainnyaKisah Nabi Daud AS dan Lainnya
Kisah Nabi Daud AS dan LainnyaLia Letifah
 
Masa Pemerintahan SBY - Boediono
Masa Pemerintahan SBY - BoedionoMasa Pemerintahan SBY - Boediono
Masa Pemerintahan SBY - BoedionoLia Letifah
 
Teknik Pembuatan Batik Cap
Teknik Pembuatan Batik CapTeknik Pembuatan Batik Cap
Teknik Pembuatan Batik CapLia Letifah
 
Interaksi Sosial
Interaksi SosialInteraksi Sosial
Interaksi SosialLia Letifah
 
Nilai dan Norma Sosial
Nilai dan Norma SosialNilai dan Norma Sosial
Nilai dan Norma SosialLia Letifah
 
Perkembangan Islam di Madinah
Perkembangan Islam di MadinahPerkembangan Islam di Madinah
Perkembangan Islam di MadinahLia Letifah
 
Aplikasi Pengolah Kata
Aplikasi Pengolah KataAplikasi Pengolah Kata
Aplikasi Pengolah KataLia Letifah
 
Open Office Impress
Open Office ImpressOpen Office Impress
Open Office ImpressLia Letifah
 
Perang Dunia II dan Pendudukan Jepang di Indonesia
Perang Dunia II dan Pendudukan Jepang di IndonesiaPerang Dunia II dan Pendudukan Jepang di Indonesia
Perang Dunia II dan Pendudukan Jepang di IndonesiaLia Letifah
 
Serat Wedhatama Pupuh Pangkur
Serat Wedhatama Pupuh PangkurSerat Wedhatama Pupuh Pangkur
Serat Wedhatama Pupuh PangkurLia Letifah
 
Seni Mancanegara Gua Ajanta
Seni Mancanegara Gua AjantaSeni Mancanegara Gua Ajanta
Seni Mancanegara Gua AjantaLia Letifah
 

More from Lia Letifah (20)

Busana Kejawen
Busana KejawenBusana Kejawen
Busana Kejawen
 
Kesenian Banyumas - Cowongan Banyumasan
Kesenian Banyumas  - Cowongan BanyumasanKesenian Banyumas  - Cowongan Banyumasan
Kesenian Banyumas - Cowongan Banyumasan
 
Budaya Mantu Banyumasan
Budaya Mantu BanyumasanBudaya Mantu Banyumasan
Budaya Mantu Banyumasan
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno
 
Gerakan Rotasi, Revolusi dan Pergerakan Lempeng Bumi
Gerakan Rotasi, Revolusi dan Pergerakan Lempeng BumiGerakan Rotasi, Revolusi dan Pergerakan Lempeng Bumi
Gerakan Rotasi, Revolusi dan Pergerakan Lempeng Bumi
 
Fungsi Sosiologi sebagai Kajian Hubungan Masyarakat
Fungsi Sosiologi sebagai Kajian Hubungan MasyarakatFungsi Sosiologi sebagai Kajian Hubungan Masyarakat
Fungsi Sosiologi sebagai Kajian Hubungan Masyarakat
 
Kisah Nabi Daud AS dan Lainnya
Kisah Nabi Daud AS dan LainnyaKisah Nabi Daud AS dan Lainnya
Kisah Nabi Daud AS dan Lainnya
 
Masa Pemerintahan SBY - Boediono
Masa Pemerintahan SBY - BoedionoMasa Pemerintahan SBY - Boediono
Masa Pemerintahan SBY - Boediono
 
Teknik Pembuatan Batik Cap
Teknik Pembuatan Batik CapTeknik Pembuatan Batik Cap
Teknik Pembuatan Batik Cap
 
Interaksi Sosial
Interaksi SosialInteraksi Sosial
Interaksi Sosial
 
Nilai dan Norma Sosial
Nilai dan Norma SosialNilai dan Norma Sosial
Nilai dan Norma Sosial
 
Neolithikum
NeolithikumNeolithikum
Neolithikum
 
Perkembangan Islam di Madinah
Perkembangan Islam di MadinahPerkembangan Islam di Madinah
Perkembangan Islam di Madinah
 
Aplikasi Pengolah Kata
Aplikasi Pengolah KataAplikasi Pengolah Kata
Aplikasi Pengolah Kata
 
Open Office Impress
Open Office ImpressOpen Office Impress
Open Office Impress
 
Perang Dunia II dan Pendudukan Jepang di Indonesia
Perang Dunia II dan Pendudukan Jepang di IndonesiaPerang Dunia II dan Pendudukan Jepang di Indonesia
Perang Dunia II dan Pendudukan Jepang di Indonesia
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Tata Surya
Tata SuryaTata Surya
Tata Surya
 
Serat Wedhatama Pupuh Pangkur
Serat Wedhatama Pupuh PangkurSerat Wedhatama Pupuh Pangkur
Serat Wedhatama Pupuh Pangkur
 
Seni Mancanegara Gua Ajanta
Seni Mancanegara Gua AjantaSeni Mancanegara Gua Ajanta
Seni Mancanegara Gua Ajanta
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

QADHA SEMBAHYANG

  • 2. LATAR BELAKANG Ulama-ulama serta umat islam indonesia sedari dulu berpendapat, bahwa sembahyang yang tertinggal wajib diqadha, dibayar, baik yang tertinggal karena lupa, atau karena tertidur atau yang sengaja ditinggalkan. Andai kata yang tertinggal itu belum dibayar (belum diqadha) dan ia wafat, maka ahli warisnya wajib untuk membayarnya fijah sembahyang yang tertinggal itu, yaitu memberi makan fakir miskin, sebagai yang telah ditetapkan dalam kitab-kitab fiqih. Tetapi kepercayaan yang baik itu menjadi goncang, karena ada segelintir orang berfatwa, bahwa sembahyang yang ditinggalkan dengan sengaja tidak wajib diqadha.
  • 3. HUKUM DALAM MADZHAB SYAFI’I Kesimpulan dalam Madzhab Syafi’I dalam kitab Syarah Muslim, juzu’V, halaman 181, yaitu : a) Seseorang yang ketinggalan sembahyang fardhu, wajib diqadha. b) Jika ketinggalan itu karena udzur yang memaksa, maka qadha boleh dilambatkan, tetapi sunat menyegerakan. c) Jika ketinggalan itu tanpa udzur, umpamanya ketinggalan itu karena disengaja, maka wajib qadha dengan segera. d) Membayar sembahyang yang banyak tertinggal harus dibayar menurut tata tertib cara tinggalnya, yang dahulu didahulukan dan yang kemudian di kemudiankan. Tertib ini hukumnya sunat. e) Kalau yang tinggal itu sembahyang sunat rawatib, juga harus diqadha.
  • 4. DALIL-DALIL MADZHAB SYAFI’I 1) Dalam Kitab Sahih Muslim, yaitu : Artinya : “Ketahuilah bahwasanya dalam keadaan tertidur tidak ada sia-sia; Yang sia-sia (yang akan dapat hukuman) ialah orang yang tidak mengerjakan sembahyang sampai datang waktu sembahyang yang lain. Maka barangsiapa yang memperbuat demikian, hendaklah ia bayar ketika ia ingat akan sembahyang itu.” (H. Riwayat Imam Muslim – Sahih Muslim 1 hal.275).
  • 5. Dari hadist ini dapat dipetik hukum : 1) Sembahyang yang tertinggal karena tertidur tidaklah berdosa. Yang berdosa ialah meninggalkan sembahyang dengan sengaja. 2) Waktu sembahyang selain subuh adalah panjang. Setiap orang mesti sembahyang pada waktunya, kalau tak dapat pada awal waktu di tengahnya atau di akhirnya. Tidak boleh sama sekali ditinggalkan.
  • 6. 2) Tersebut dalam kitab hadist : Artinya : “Barangsiapa yang lupa sembahyang atau tertidu maka ia harus membayarkan sembahyangnya itu apabila ia ingat, ada bayaran mereka selain dari itu”. (HR.Imam Muslim, Syarah Muslim, Juzu’V, hal 193)
  • 7. Dari hadist ini dapat dipetik hukum : 1) Meninggalkan sembahyang dengan sebab tertidur atau karena lupa tidak berdosa, karena lupa atau tidur diluar kekuasaan manusia. Tetapi tentu asal jangan dilupa-lupakan atau ditidu- tidurkan. 2) Membayar sembahyang yang tinggal itu ialah mengqadha sembahyang itu apabila sudah ingat atau sudah bangun. 3) Sebaliknya, kalau ia meninggalkan sembahyang dengan sengaja mendapat dua hukuman : 1. Berdosa dan 2. Mengqadha.
  • 8. 3) Tersebut dalam kitab hadist : Artinya : “Dari Ibnu Abbas Rda, beliau berkata : Bhwasanya seorang wanita dari suku Juhainah datang kepada Nabi Muhammad SAW. Lalu ia bertanya : Bahwasanya ibuku bernadzar akan haji, tetapi beliau wafat sebelum membayar nadzarnya naik haji itu, apakah boleh saya membayarkan nadzarnya itu, yakni naik haji? Jawab Nabi : Ya boleh, naik hajilah engkau pengganti dia. Coba engkau pikir, kalau ibumu berutang tentu engkau harus membayar utangnya itu, maka utang kepada Tuhan lebih patut untuk dibayar.” (HR. Imam Bukhari, lihat Fathul Bari, Juzu’IV, hal 473)
  • 9. Dari dalam hadist ini dapat diambil hukum-hukum : 1) Ibadah haji boleh dijadikan nadzar, umpamanya dinadzarkan, kalau ia sembuh dari penyakit ia akan naik haji tahun di muka. Haji nadzar itu menjadi haji wajib, karena nadzar itu. 2) Kalau kewajiban nadzar yang belum terbayar karena wafat boleh dibayar oleh anaknya, dengan arti bahwa ibu yang bernadzar tidak berdosa lagi karena meninggalkan membayar nadzar itu. 3) Utang kepada manusia mesti dibayar, dan utang kepada Allah SWT yang lebih mesti untuk dibayar. 4) Sembahyang yang ditinggalkan, dengan sebab apapun atau dengan tidak sebab apapun wajib dibayar, karena sembahyang itu adalah utang yang wajib dibayar oleh manusia kepada Allah SWT.
  • 10. 5) Barangsiapa yang berfatwa bahwa sembahyang yang ditinggal dengan sengaja tidak wajib dibayar, maka ia menentang hadist ini. 6) Bukan saja utang nadzar atau utang sembahyang , sekalian utang kepada Allah SWT umpamanya puasa, zakat, haji, dll. Wajib diqadha kalau tertinggal. 7) Dalam hadist ini Nabi Muhammad SAW memakai kiyas, memakai perbandingan, yaitu dibandingkan oleh Nabi nadzar haji yang wajib dibayar dengan sekalian utang kepada Allah yang wajib dibayar atau diqadha. 8) Hadist ini menjadi dalil juga, bahwa qiyas itu (perbandingan) adalah salah satu sumber hukum fiqih.
  • 11. MADZHAB IBNU HAZM Beliau memfatwakan bahwa sembahyang yang ditinggalkan dengan sengaja tidak diqadha, karena seseorang tidak lagi kuasa mengqadha sembahyang yang sudah ditinggalkan dan kalau ia buat juga maka sembahyangnya tidak sah. Orang yang meninggalkan sembahyang itu – kata Ibnu Hazm – harus memperbanyak saja berubuat kebajiakn, dan embuat sembahyang sunah supaya timbangannya di hari akhir menjadi berat, yang tentu bisa mengejar sembahyangnya yang tertinggal itu.
  • 12. Dalam menjawab fatwa Ibnu Hazm ini, Imam Nawawi, seorang pemuka madzab Syafi’I berkata : “Ibnu Hazm dalam soal ini telah menentang ijma’ (kesepakatan) imam-imam mujtahid, dan dalil yang dikemukakan oleh Ibnu Hazm adalah dalil yang batil.” Mungkin Ibnu Hazm bertujuan baik dalam fatwa ini, yakni untuk menakut-nakuti orang Islam yang mau meninggalkan sembahyang dengan sengaja, supaya jangan dikerjakan, karena sembahyang yang tinggal itu, tak dapat diburu lagi, selain hanya harus dipertanggungjawabkan saja di muka Allah di akhirat nanti.
  • 13. Tetapi Ibnu Hazm lupa, bahwa watak manusia pada akhir zaman, yang kebanyakannya lalai beribadat dan lalai sembahyang, dengan fatwa macam ini akan berakibat sebaliknya, yaitu mereka tambah berani meninggalkan sembahyang dan fatwa ini merangsang mereka untuk meninggalkan sembahyang. Adapun dosa, banyak orang di akhir zaman ini tidak takut lagi, mereka mengatakan bahwa kalau akan wafat nanti minta taubat saja pada Allah SWT Yang Pengampun dan Penyayang.
  • 14. KESIMPULAN Dengan demikian, maka ulama-ulama Islam – kata Imam Nawawi – telah Ijma’ (sepakat) memfatwakan, “BAHWA SEMBAHYANG YANG DITINGGALKAN DENGAN SENGAJA WAJIB DIQADHA SEGERA”. Itulah fatwa dalam madzhab Syafi’i, yang semuanya berdasarkan Al-Qur’an dan sunah Rasul SAW.