SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
HUKUM-HUKUM PENTING
SEPUTAR RAMADHAN
Syamsuddin Ramadhan An-Nawiy
PENETAPAN
AWAL DAN AKHIR RAMADHAN
• Awal dan akhir Ramadhan ditetapkan
berdasarkan pantauan bulan.
• Mayoritas ulama berpendapat; jika suatu
negeri berhasil melihat bulan, hasil
pantauan hilal negeri itu berlaku bagi
seluruh kaum Muslim di dunia, tanpa
memperhatikan perbedaan mathla‘ maupun
batas negara.
Ketentuan ini didasarkan hadis sabda Nabi saw:
‫وا‬ُ‫م‬‫و‬ُ‫ص‬ِ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِ‫ط‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ؤ‬ُ‫ر‬ِ‫ل‬ِ‫ب‬ُ‫غ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ؤ‬ُ‫ر‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ي‬
َ‫ان‬َ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ش‬ َ‫ة‬َّ‫د‬ِ‫ع‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫ك‬َ‫أ‬َ‫ف‬َ‫ل‬َ‫ث‬َ‫ين‬ِ‫ث‬
“Berpuasalah kalian karena melihat hilal dan
berbukalah kalian karena melihat hilal. Jika
pandangan kalian terhalang, sempurnakanlah
hitungan bulan Sya’ban menjadi 30 hari.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Imam Hashfaki menyatakan,
“Perbedaan mathla’ tidak dapat dijadikan
pegangan. Begitu juga melihat bulan sabit di
siang hari, sebelum zuhur, atau menjelang
zuhur. Dalam hal ini, penduduk di wilayah timur
harus mengikuti (ru’yat kaum Muslim) yang ada
di barat jika ru’yat mereka diterima (sah)
menurut syariah.”
(Imam al-Hashfaki, Ad-Durr al-Mukhtâr wa Radd al-
Muhtâr, II/131-132)
RUKUN PUASA
RUKUN PUASA
ADA DUA:
1. Niat pada malam hari;
2. Imsak, yakni menahan diri dari
semua hal yang membatalkan
puasa.
Terkait niat puasa pada malam hari,
Rasulullah saw. bersabda:
ْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ َ‫ام‬َ‫ي‬ ِ‫الص‬ ْ‫ت‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫ي‬ ِ‫ص‬ َ‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫ر‬ََْْْ‫ال‬ َ‫ل‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ام‬
“Siapa saja yang tidak berniat puasa sebelum
fajar maka tidak ada puasa bagi dirinya.”
(HR Khamsah)
• Ibnu Umar, Jabir bin Yazid dari golongan Sahabat,
al-Nashir, al-Muayyid Billah, Imam Malik, al-Laits
dan Ibnu Abi Dzaib mewajibkan niat pada malam
hari tanpa membedakan puasa wajib (Ramadhan
dan tathawwu’ [Sunnah]).
• Adapun Imam Syafii, Imam Ahmad bin Hanbal, al-
Hadi dan al-Qasim mengharuskan niat pada malam
hari khusus untuk puasa fardhu (Ramadhan), tidak
untuk puasa sunnah. Mereka menyatakan bahwa
puasa tidak sah bila tidak ada niat pada malam hari
(Nayl al-Awthar, IV/574).
• Orang yang baru berniat puasa
Ramadhan pada siang hari karena
lupa, ia wajib segera berniat ketika
ingat, wajib menahan diri layaknya
orang yang sedang berpuasa.
• Namun, puasanya dihukumi batal
dan harus diganti pada hari lain.
• Imam Syafii dan Ibnu Mundzir berpendapat
bahwa niat harus dilakukan setiap malam
bulan Ramadhan.
• Namun, menurut Imam Malik, Ishaq, dan
Imam Ahmad niat puasa sah untuk puasa
selama satu bulan.
• Pendapat Imam Syafii dalam hal ini lebih
kuat.
• Sebab, puasa merupakan ibadah khusus
yang waktunya dibatasi.
(Imam asy-Syaukani, Nayl al-Awthar, hlm. 257)
• Apakah sah puasa diniatkan pada
siang hari untuk puasa besok harinya?
• Imam Abu Hanifah menyatakan, “Sah
puasa Ramadhan dan puasa yang
ditetapkan dengan berniat pada
siang harinya.” (Syarh Kabîr, III/23).
HAL-HAL YANG BISA MEMBATALKAN PUASA
1. Berniat membatalkan puasa;
2. Makan dan minum dengan sengaja;
3. Muntah dengan sengaja;
4. Bersetubuh atau mengeluarkan air mani dengan
sengaja;
5. Haid dan nifas;
6. Merokok atau memasukkan obat-obatan dari hidung
atau mulut.
Selain dari enam hal ini tidaklah membatalkan puasa
seperti berkumur, menyikat gigi, dan lain sebagainya.
SYARAT WAJIB PUASA
PUASA DIWAJIBKAN ATAS:
1. Muslim;
2. Balig;
3. Berakal;
4. Suci dari haid dan nifas (bagi wanita);
5. Mukim, tidak sedang safar;
6. Sanggup berpuasa.
• Orang kafir tidak wajib berpuasa.
• Sebab, puasa merupakan ibadah yang
disyaratkan di dalamnya keIslaman.
• Jika orang kafir masuk Islam pada bulan
Ramadhan, ia wajib melaksanakan puasa
Ramadhan.
• Jika ia masuk Islam pada siang hari, mulai
saat itu ia wajib menahan diri tidak
mengerjakan perbuatan yang dapat
membatalkan puasa hingga datang saat
maghrib.
• Ini juga berlaku bagi orang yang murtad dari Islam.
• Apabila orang yang murtad kembali masuk Islam
pada saat bulan Ramadhan, ia wajib berpuasa.
• Jika ia masuk Islam pada malam hari, ia wajib
berniat puasa dan mengerjakan puasa mulai subuh
hingga maghrib.
• Jika ia masuk Islam pada siang hari, ia wajib
menahan diri dari semua hal yang membatalkan
dan merusak pahala puasa.
• Ia juga wajib meng-qadha’ puasa yang ia tinggalkan
pada saat ia murtad
(Imam asy-Syirazi, Al-Muhadzdzab fî Fiqh al-Imâm asy-
Syâfi’i, 1/177)
Anak kecil (belum balig) tidak diwajibkan
berpuasa. Ini didasarkan pada sabda
Rasulullah saw:
ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٍ‫ة‬َ‫ث‬ َ‫ل‬َ‫ث‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫م‬َ‫ل‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫ع‬ِ‫ف‬ُ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ِ‫م‬ِ‫ئ‬‫ا‬َّ‫ن‬‫ال‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫و‬ َ‫ظ‬ِ‫ق‬
َ‫ع‬ َ‫و‬ َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ص‬‫ال‬‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ِ‫ون‬ُ‫ن‬َْْ‫م‬ْ‫ال‬ ْ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ق‬
“Diangkat kalam (taklif hukum) dari tiga
orang: (1) dari orang yang tidur hingga ia
bangun; (2) dari anak kecil hingga ia balig;
(3) dari orang gila sampai ia waras.”
(HR Ashhabus Sunan dan al-Hakim)
Namun demikian, anak kecil hendaknya diajari
berpuasa, sebagaimana hadis yang
menyatakan:
“Kami, para Sahabat, berpuasa sesudah
mendengar itu, dan menyuruh anak-anak
kecil berpuasa. Kami pergi ke masjid dan kami
buat untuk anak-anak mainan dari bulu
domba. Bila seorang anak menangis untuk
meminta makanan, kami berikan mainan itu
kepada dia hingga waktu berbuka.”
(HR al-Bukhari dan Muslim)
• Orang gila tidak wajib berpuasa dan
tidak wajib meng-qadha’ puasanya
tatkala ia masih gila.
• Bila ia kembali waras pada bulan
Ramadhan maka ia wajib
melaksanakan puasa, dan imsak
pada sisa harinya.
• Wanita yang sedang haid atau nifas juga
tidak wajib berpuasa.
• Jika ia telah suci dari haid atau nifasnya, ia
wajib meng-qadha’ puasa yang ia
tinggalkan selama haid dan nifas.
• Ini didasarkan pada hadis penuturan Muadz
bahwa ‘Aisyah ra. berkata, “Kami haid pada
masa Rasulullah saw. Lalu kami
diperintahkan supaya meng-qadha’ puasa
dan kami tidak diperintahkan untuk meng-
qadha’ shalat.” (HR Ahmad, at-Tirmidzi, an-
Nasa’i, Ibnu Majah, dan lain-lain)
• Orang yang bepergian juga tidak
diwajibkan berpuasa.
• Mereka boleh berpuasa dalam
safarnya atau tidak.
• Bila ia tidak berpuasa dalam
safarnya, ia wajib mengganti puasa
sejumlah hari yang ia tinggalkan
(Lihat: QS al-Baqarah [2]: 184)
• Puasa pun tidak diwajibkan bagi orang sakit.
• Bila si sakit sembuh dari sakitnya, ia wajib
mengganti sebanyak hari yang ia tinggalkan
(Lihat: QS al-Baqarah [2]: 184)
• Kata [marîdh] dalam QS al-Baqarah [2]: 184
berfaedah pada makna umum, dan tidak
disyaratkan sakit keras atau lemah. Demikianlah
pendapat Atha’ dan Ahlu al-Dzahir, Bukhari dan
Ibnu Sirin (Imam Ibnu Qudamah, Al-Mughni)
• Adapun yang dimaksud dengan orang yang tidak
mampu berpuasa pada ayat di atas adalah orang
yang sangat tua, atau orang yang tidak sanggup
sama sekali berpuasa. Mereka diberi keringanan
(rukhshah) tidak berpuasa, tetapi wajib
membayar fidyah (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 184).
SYARAT SAH PUASA
SYARAT SAH PUASA ADA EMPAT:
1. Islam sepanjang hari;
2. Suci dari haid, nifas dan wilâdah;
3. Tamyîz, yakni dapat membedakan antara
yang baik dan tidak baik;
4. Berpuasa pada waktunya.
Jika salah satu dari empat syarat di atas tidak dipenuhi
maka puasanya tidak sah
TATACARA
MENG-QADLA’ PUASA
• Para ulama berbeda pendapat
apakah qadha’ puasa mesti dilakukan
berurutan atau tidak.
• Mayoritas ulama berpendapat boleh
memilih antara berurutan atau
terpisah-pisah harinya.
• Rasulullah saw. bersabda:
، َ‫ق‬َّ‫ر‬َ‫ف‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫إن‬ َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬َ‫ر‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ض‬َ‫ق‬َ‫ع‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬
“Qadha’ puasa Ramadhan boleh dilakukan
dengan berurutan atau terpisah-pisah
harinya.” (HR ad-Daruquthni)
• Ibnu ‘Abbas ra. berkata, “Tidak mengapa
meng-qadha’ puasa dengan terpisah-
pisah, sebagaimana firman Allah SWT:
Sempurnakan puasa kalian pada hari yang
lain.” (Imam asy-Syaukani, Nayl al-Awthâr, hlm. 299).
• Batas waktu meng-qadha’ puasa adalah
hingga menjelang bulan Ramadhan
(Sya’ban)
• Pendapat ini didasarkan pada hadis
riwayat ‘Aisyah ra. yang berkata, “Aku
memiliki tanggungan puasa dari bulan
Ramadhan. Aku tidak meng-qadha’
puasa itu hingga datang bulan
Sya’ban.” (HR al-Bukhari)
• Bila seseorang tidak meng-qadha’ puasanya
hingga datang bulan Ramadhan berikutnya,
sebagian ulama mewajibkan orang tersebut
membayar fidyah selain kewajiban meng-
qadha’ puasanya.
• Namun, sebagian ulama berpendapat bahwa
orang tersebut tetap wajib qadha’, dan tidak
diwajibkan membayar fidyah baik karena
udzur atau tidak. Ini adalah pendapat al-
Hasan dan ulama Hanafiyyah.
• Imam Malik, Syafii, Ahmad dan Ishaq
sependapat dengan ulama Hanafiyyah jika
orang tersebut mempunyai udzur; namun
bila tidak ada udzur, wajib membayar fidyah.
• Bila seseorang mati dengan menyisakan
puasa Ramadhan, walinya tidak wajib
membayar fidyah.
• Bila si mati bernadzar maka si walinya harus
melaksanakan nadzar si mati.
• Ketetapan ini didasarkan sabda Rasulullah
saw., “Siapa saja yang meninggal dunia,
sedangkan ia memiliki tanggungan puasa
yang dia tinggalkan, tetapi tidak dikerjakan
pada masa hidupnya, dipuasakanlah untuk
dia oleh walinya.” (HR al-Bukhari dan Muslim)
• Atas dasar itu, jumhur ulama sepakat bahwa
wali si mati harus mengganti puasa yang
ditinggalkan.
KETENTUAN FIDYAH
• Fidyah adalah memberikan makanan kepada
fakir miskin setiap hari, dengan takaran
sebanyak 1 mud (lebih dari 6 ons).
• Ketentuan ini didasarkan QS al-Baqarah (2)
ayat 184, juga hadis dari Ibnu ‘Abbas, “Siapa
saja yang telah sangat tua dan tidak
sanggup berpuasa Ramadhan, maka ia
memberi fidyah sehari sebanyak 1 mud
gandum.” (HR al-Bukhari)
• Yang dimaksud orang yang tidak
mampu adalah orang yang sudah
sangat tua, atau orang yang memang
tidak sanggup sama sekali berpuasa.
• Mereka diberi keringanan (rukhshah)
tidak berpuasa, namun wajib
membayar fidyah.
• Sebagian ulama memasukkan wanita
hamil dan menyusui ke dalam
kelompok “orang-orang yang tidak
mampu berpuasa”.
• Diriwayatkan dari ‘Ikrimah, bahwa Ibnu
‘Abbas menyatakan, “Ayat tersebut juga
berlaku bagi wanita hamil dan yang
sedang menyusui.” (HR Abu Dawud)
• Ibn Hazm meriwayatkan dari Hammad Ibn Salah dari
Ayub dari Nafi’ bahwa seorang perempuan Quraisy
yang sedang hamil bertanya kepada Ibnu Umar
tentang puasanya. Ibnu Umar menjawab,
“Berbukalah dan berilah makan seorang miskin
setiap harinya dan tidak usah meng-qadha’-nya.”
(Ibn Hazm, Al-Muhalla, VI/263)
• Hadis di atas adalah hadis mawqûf. Sebagian ulama
mengamalkan hadits di atas, dan berpendapat bahwa
orang yang hamil, menyusui dan orang sakit
menahun harus berbuka dan tidak perlu meng-
qadha’-nya. Ia hanya diwajibkan membayar fidyah.
Itu pun jika ia mampu.
• Pendapat yang kuat dalam masalah ini adalah
wanita hamil dan menyusui tetap wajib
berpuasa jika tidak ada kesulitan atas dirinya.
• Ia hanya dibolehkan berbuka ketika sudah tidak
sanggup meneruskan puasanya karena kesulitan
yang membahayakan dirinya dan ia harus meng-
qadha’ puasa yang ditinggalkan tanpa harus
membayar fidyah.
• Jika tidak mampu meng-qadha’, ia wajib
membayar fidyah.
Termasuk golongan yang tidak
mampu berpuasa adalah orang yang
sakit sangat akut, menahun dan
tidak bisa diharapkan sembuh.
ANCAMAN BAGI ORANG
YANG MENINGGALKAN
PUASA
Dalam kitab At-
Targhîb disebutkan, jika
seseorang meninggalkan
kewajiban puasa dengan
sengaja secara i’tiqâdi maka ia
telah terjatuh dalam kekufuran.
َ‫ث‬َ‫ل‬َ‫ث‬ ِ‫ْن‬‫ي‬ٍ‫الد‬ ُ‫د‬ِ‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ِ‫م‬َ‫ل‬ْ‫س‬ِ‫إل‬ْ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ر‬ُ‫ع‬ْ‫س‬ِ‫إل‬ْ‫ا‬ ُ‫س‬ُ‫س‬ُ‫أ‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ‫ة‬ْ‫ن‬َ‫م‬ ِ‫م‬َ‫ل‬
ٌ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ َ‫ا‬‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ً‫ة‬َ‫د‬ ِ‫اح‬ َ‫و‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬َ‫ر‬َ‫ت‬ِ‫م‬َّ‫د‬‫ال‬ ُ‫ل‬َ‫ل‬َ‫ح‬:َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ش‬
َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫م‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫ة‬َ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫هللا‬ َّ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ُ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ص‬َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬َ‫ر‬
“Sendi-sendi dan dasar-dasar agama Islam ada tiga dan
Islam dibangun di atas tiga sendi ini. Siapa saja yang
meninggalkan salah satu dari ketiganya adalah kufur dan
halal-lah darahnya, yaitu: mengakui bahwa tidak ada
Tuhan selain Allah, shalat fardhu, dan puasa
Ramadhan.” (HR Abu Ya’la)
REFERENSI TAMBAHAN
• Hukum-Hukum Seputar Puasa (I)
• Hukum-Hukum Seputar Puasa (II)
• Hukum-Hukum Seputar Puasa (II)
• Hukum Seputar Fidyah Puasa
• Hukum Qadha Puasa Bagi Orang Yang
Membatalkan Puasa Tanpa Udzur Syar’i
• Hukum Seputar Puasa Wanita
• Hukum Puasa Bagi Wanita Yang Hamil,
Menyusui, dan Melahirkan
• Soal Jawab : Hisab Astronomis dalam
Masalah Puasa

More Related Content

What's hot

Beriman kepada qadha’ dan qhadar
Beriman kepada qadha’ dan qhadarBeriman kepada qadha’ dan qhadar
Beriman kepada qadha’ dan qhadarRobbie AkaChopa
 
"Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal""Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal"Nur Rohim
 
Kaidah kausalitas 1
Kaidah kausalitas 1Kaidah kausalitas 1
Kaidah kausalitas 1Ardi Muluk
 
3. seputar hijrah dalam islam (kh.shiddiq al jawi)
3. seputar hijrah dalam islam (kh.shiddiq al jawi)3. seputar hijrah dalam islam (kh.shiddiq al jawi)
3. seputar hijrah dalam islam (kh.shiddiq al jawi)MaulanaFirdaus19
 
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro Triono
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro TrionoMeraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro Triono
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro TrionoKafi Hidonis
 
Berbakti kepada orang tua
Berbakti kepada orang tuaBerbakti kepada orang tua
Berbakti kepada orang tuaHelmon Chan
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELIfissilmikaffah1
 
Materi Kajian Umum - Mengapa Beriman kepada Al Quran
Materi Kajian Umum - Mengapa Beriman kepada Al QuranMateri Kajian Umum - Mengapa Beriman kepada Al Quran
Materi Kajian Umum - Mengapa Beriman kepada Al QuranErwin Wahyu
 
Aliran aliran ilmu kalam - akidah akhlak kelas 11
Aliran aliran ilmu kalam - akidah akhlak kelas 11Aliran aliran ilmu kalam - akidah akhlak kelas 11
Aliran aliran ilmu kalam - akidah akhlak kelas 11Khoirul Tamami
 
Simpul Islam, Bernama Aqidah
Simpul Islam, Bernama AqidahSimpul Islam, Bernama Aqidah
Simpul Islam, Bernama AqidahNiko Arwenda
 
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas Amal
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas AmalFiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas Amal
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas AmalAnas Wibowo
 
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih KarimPeta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih KarimMira Marselina
 
Menjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang BeruntungMenjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang BeruntungErwin Wahyu
 

What's hot (20)

Beriman kepada qadha’ dan qhadar
Beriman kepada qadha’ dan qhadarBeriman kepada qadha’ dan qhadar
Beriman kepada qadha’ dan qhadar
 
"Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal""Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal"
 
Kaidah kausalitas 1
Kaidah kausalitas 1Kaidah kausalitas 1
Kaidah kausalitas 1
 
3. seputar hijrah dalam islam (kh.shiddiq al jawi)
3. seputar hijrah dalam islam (kh.shiddiq al jawi)3. seputar hijrah dalam islam (kh.shiddiq al jawi)
3. seputar hijrah dalam islam (kh.shiddiq al jawi)
 
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro Triono
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro TrionoMeraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro Triono
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro Triono
 
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanita
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanitaHukum syara tentang pergaulan pria & wanita
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanita
 
Berbakti kepada orang tua
Berbakti kepada orang tuaBerbakti kepada orang tua
Berbakti kepada orang tua
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
 
Aqiqah
AqiqahAqiqah
Aqiqah
 
Materi Kajian Umum - Mengapa Beriman kepada Al Quran
Materi Kajian Umum - Mengapa Beriman kepada Al QuranMateri Kajian Umum - Mengapa Beriman kepada Al Quran
Materi Kajian Umum - Mengapa Beriman kepada Al Quran
 
Aliran aliran ilmu kalam - akidah akhlak kelas 11
Aliran aliran ilmu kalam - akidah akhlak kelas 11Aliran aliran ilmu kalam - akidah akhlak kelas 11
Aliran aliran ilmu kalam - akidah akhlak kelas 11
 
Simpul Islam, Bernama Aqidah
Simpul Islam, Bernama AqidahSimpul Islam, Bernama Aqidah
Simpul Islam, Bernama Aqidah
 
04.1 KONSEP AKAD
04.1 KONSEP AKAD04.1 KONSEP AKAD
04.1 KONSEP AKAD
 
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas Amal
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas AmalFiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas Amal
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas Amal
 
Rukun islam
Rukun islamRukun islam
Rukun islam
 
POTENSI DIRI
POTENSI DIRIPOTENSI DIRI
POTENSI DIRI
 
Membentuk kader muntijah
Membentuk kader muntijahMembentuk kader muntijah
Membentuk kader muntijah
 
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih KarimPeta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
 
Ihsanul amal
Ihsanul amalIhsanul amal
Ihsanul amal
 
Menjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang BeruntungMenjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang Beruntung
 

Similar to Hukum-hukum Penting Seputar Ramadhan

Hukum Seputar Shaum Ramadhan
Hukum Seputar Shaum RamadhanHukum Seputar Shaum Ramadhan
Hukum Seputar Shaum RamadhanErwin Wahyu
 
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdfE-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdfjarottrihatmoko1
 
Hukum-Seputar-Shaum-Ramadhan.doc
Hukum-Seputar-Shaum-Ramadhan.docHukum-Seputar-Shaum-Ramadhan.doc
Hukum-Seputar-Shaum-Ramadhan.docfadilahkurniati1
 
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan RamadhanFiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan RamadhanAnas Wibowo
 
Fiqih Ramadhan 16 april 2020
Fiqih Ramadhan 16 april 2020Fiqih Ramadhan 16 april 2020
Fiqih Ramadhan 16 april 2020SatuLangit
 
Makalah puasa menurut pandangan hadits
Makalah puasa menurut pandangan haditsMakalah puasa menurut pandangan hadits
Makalah puasa menurut pandangan haditsSeptian Muna Barakati
 
Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...
Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...
Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...LatiefIga
 
Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2NavenAbsurd
 
Maryanto fiqih puasa pesantren kilat dilengkapi tulisan arab dan perkara ngup...
Maryanto fiqih puasa pesantren kilat dilengkapi tulisan arab dan perkara ngup...Maryanto fiqih puasa pesantren kilat dilengkapi tulisan arab dan perkara ngup...
Maryanto fiqih puasa pesantren kilat dilengkapi tulisan arab dan perkara ngup...Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
combine.pptx
combine.pptxcombine.pptx
combine.pptxhadimonMR
 
Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa" Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa" Audra
 

Similar to Hukum-hukum Penting Seputar Ramadhan (20)

Hukum Seputar Shaum Ramadhan
Hukum Seputar Shaum RamadhanHukum Seputar Shaum Ramadhan
Hukum Seputar Shaum Ramadhan
 
Kajian puasa
Kajian puasaKajian puasa
Kajian puasa
 
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdfE-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
Fiqih ramadhan
Fiqih ramadhanFiqih ramadhan
Fiqih ramadhan
 
Hukum-Seputar-Shaum-Ramadhan.doc
Hukum-Seputar-Shaum-Ramadhan.docHukum-Seputar-Shaum-Ramadhan.doc
Hukum-Seputar-Shaum-Ramadhan.doc
 
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan RamadhanFiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
 
Fiqih Ramadhan 16 april 2020
Fiqih Ramadhan 16 april 2020Fiqih Ramadhan 16 april 2020
Fiqih Ramadhan 16 april 2020
 
1. kitab fiqih ramadhan
1. kitab fiqih ramadhan1. kitab fiqih ramadhan
1. kitab fiqih ramadhan
 
Presentasi Fiqh 4
Presentasi Fiqh 4Presentasi Fiqh 4
Presentasi Fiqh 4
 
Makalah puasa menurut pandangan hadits
Makalah puasa menurut pandangan haditsMakalah puasa menurut pandangan hadits
Makalah puasa menurut pandangan hadits
 
Makalah puasa
Makalah puasaMakalah puasa
Makalah puasa
 
Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...
Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...
Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...
 
Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2
 
Definis puasa
Definis puasaDefinis puasa
Definis puasa
 
Maryanto fiqih puasa pesantren kilat dilengkapi tulisan arab dan perkara ngup...
Maryanto fiqih puasa pesantren kilat dilengkapi tulisan arab dan perkara ngup...Maryanto fiqih puasa pesantren kilat dilengkapi tulisan arab dan perkara ngup...
Maryanto fiqih puasa pesantren kilat dilengkapi tulisan arab dan perkara ngup...
 
Puasa.ppt
Puasa.pptPuasa.ppt
Puasa.ppt
 
combine.pptx
combine.pptxcombine.pptx
combine.pptx
 
Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa" Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa"
 
829929613.pptx
829929613.pptx829929613.pptx
829929613.pptx
 

More from Erwin Wahyu

Walimah Nikah Pengundang Berkah.pptx
Walimah Nikah Pengundang Berkah.pptxWalimah Nikah Pengundang Berkah.pptx
Walimah Nikah Pengundang Berkah.pptxErwin Wahyu
 
Siksa Pemakan Riba
Siksa Pemakan RibaSiksa Pemakan Riba
Siksa Pemakan RibaErwin Wahyu
 
Mabda Islam - Solusi Problematika Umat
Mabda Islam - Solusi Problematika UmatMabda Islam - Solusi Problematika Umat
Mabda Islam - Solusi Problematika UmatErwin Wahyu
 
Riba, Besar Dosanya Ngeri Siksanya
Riba, Besar Dosanya Ngeri SiksanyaRiba, Besar Dosanya Ngeri Siksanya
Riba, Besar Dosanya Ngeri SiksanyaErwin Wahyu
 
Pondasi Bisnis Syariah
Pondasi Bisnis SyariahPondasi Bisnis Syariah
Pondasi Bisnis SyariahErwin Wahyu
 
Adab Sebelum Ilmu
Adab Sebelum IlmuAdab Sebelum Ilmu
Adab Sebelum IlmuErwin Wahyu
 
Pentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiPentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiErwin Wahyu
 
Bahaya Harta Haram
Bahaya Harta HaramBahaya Harta Haram
Bahaya Harta HaramErwin Wahyu
 
Kerusakan Dunia: Penyebab dan Solusinya
Kerusakan Dunia: Penyebab dan SolusinyaKerusakan Dunia: Penyebab dan Solusinya
Kerusakan Dunia: Penyebab dan SolusinyaErwin Wahyu
 
Hukum Leasing dalam Islam
Hukum Leasing dalam IslamHukum Leasing dalam Islam
Hukum Leasing dalam IslamErwin Wahyu
 
Pakaian Syar'iku
Pakaian Syar'ikuPakaian Syar'iku
Pakaian Syar'ikuErwin Wahyu
 
Perbandingan 3 ideologi dunia
Perbandingan 3 ideologi duniaPerbandingan 3 ideologi dunia
Perbandingan 3 ideologi duniaErwin Wahyu
 
Pentingnya Dakwah untuk Kita
Pentingnya Dakwah untuk KitaPentingnya Dakwah untuk Kita
Pentingnya Dakwah untuk KitaErwin Wahyu
 
Membuktikan Kebenaran al-Quran
Membuktikan Kebenaran al-QuranMembuktikan Kebenaran al-Quran
Membuktikan Kebenaran al-QuranErwin Wahyu
 
Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran
Konsekuensi Iman terhadap Al-QuranKonsekuensi Iman terhadap Al-Quran
Konsekuensi Iman terhadap Al-QuranErwin Wahyu
 
Darimana Kita Berasal?
Darimana Kita Berasal?Darimana Kita Berasal?
Darimana Kita Berasal?Erwin Wahyu
 
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-NyaCobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-NyaErwin Wahyu
 
Makna dan Konsekuensi Syahadat
Makna dan Konsekuensi SyahadatMakna dan Konsekuensi Syahadat
Makna dan Konsekuensi SyahadatErwin Wahyu
 
Bersegera Melaksanakan Syariat v3
Bersegera Melaksanakan Syariat v3Bersegera Melaksanakan Syariat v3
Bersegera Melaksanakan Syariat v3Erwin Wahyu
 
Membuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-QuranMembuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-QuranErwin Wahyu
 

More from Erwin Wahyu (20)

Walimah Nikah Pengundang Berkah.pptx
Walimah Nikah Pengundang Berkah.pptxWalimah Nikah Pengundang Berkah.pptx
Walimah Nikah Pengundang Berkah.pptx
 
Siksa Pemakan Riba
Siksa Pemakan RibaSiksa Pemakan Riba
Siksa Pemakan Riba
 
Mabda Islam - Solusi Problematika Umat
Mabda Islam - Solusi Problematika UmatMabda Islam - Solusi Problematika Umat
Mabda Islam - Solusi Problematika Umat
 
Riba, Besar Dosanya Ngeri Siksanya
Riba, Besar Dosanya Ngeri SiksanyaRiba, Besar Dosanya Ngeri Siksanya
Riba, Besar Dosanya Ngeri Siksanya
 
Pondasi Bisnis Syariah
Pondasi Bisnis SyariahPondasi Bisnis Syariah
Pondasi Bisnis Syariah
 
Adab Sebelum Ilmu
Adab Sebelum IlmuAdab Sebelum Ilmu
Adab Sebelum Ilmu
 
Pentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiPentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan Ngaji
 
Bahaya Harta Haram
Bahaya Harta HaramBahaya Harta Haram
Bahaya Harta Haram
 
Kerusakan Dunia: Penyebab dan Solusinya
Kerusakan Dunia: Penyebab dan SolusinyaKerusakan Dunia: Penyebab dan Solusinya
Kerusakan Dunia: Penyebab dan Solusinya
 
Hukum Leasing dalam Islam
Hukum Leasing dalam IslamHukum Leasing dalam Islam
Hukum Leasing dalam Islam
 
Pakaian Syar'iku
Pakaian Syar'ikuPakaian Syar'iku
Pakaian Syar'iku
 
Perbandingan 3 ideologi dunia
Perbandingan 3 ideologi duniaPerbandingan 3 ideologi dunia
Perbandingan 3 ideologi dunia
 
Pentingnya Dakwah untuk Kita
Pentingnya Dakwah untuk KitaPentingnya Dakwah untuk Kita
Pentingnya Dakwah untuk Kita
 
Membuktikan Kebenaran al-Quran
Membuktikan Kebenaran al-QuranMembuktikan Kebenaran al-Quran
Membuktikan Kebenaran al-Quran
 
Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran
Konsekuensi Iman terhadap Al-QuranKonsekuensi Iman terhadap Al-Quran
Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran
 
Darimana Kita Berasal?
Darimana Kita Berasal?Darimana Kita Berasal?
Darimana Kita Berasal?
 
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-NyaCobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
 
Makna dan Konsekuensi Syahadat
Makna dan Konsekuensi SyahadatMakna dan Konsekuensi Syahadat
Makna dan Konsekuensi Syahadat
 
Bersegera Melaksanakan Syariat v3
Bersegera Melaksanakan Syariat v3Bersegera Melaksanakan Syariat v3
Bersegera Melaksanakan Syariat v3
 
Membuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-QuranMembuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-Quran
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Hukum-hukum Penting Seputar Ramadhan

  • 3. • Awal dan akhir Ramadhan ditetapkan berdasarkan pantauan bulan. • Mayoritas ulama berpendapat; jika suatu negeri berhasil melihat bulan, hasil pantauan hilal negeri itu berlaku bagi seluruh kaum Muslim di dunia, tanpa memperhatikan perbedaan mathla‘ maupun batas negara.
  • 4. Ketentuan ini didasarkan hadis sabda Nabi saw: ‫وا‬ُ‫م‬‫و‬ُ‫ص‬ِ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِ‫ط‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ؤ‬ُ‫ر‬ِ‫ل‬ِ‫ب‬ُ‫غ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ؤ‬ُ‫ر‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ش‬ َ‫ة‬َّ‫د‬ِ‫ع‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫ك‬َ‫أ‬َ‫ف‬َ‫ل‬َ‫ث‬َ‫ين‬ِ‫ث‬ “Berpuasalah kalian karena melihat hilal dan berbukalah kalian karena melihat hilal. Jika pandangan kalian terhalang, sempurnakanlah hitungan bulan Sya’ban menjadi 30 hari.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
  • 5. Imam Hashfaki menyatakan, “Perbedaan mathla’ tidak dapat dijadikan pegangan. Begitu juga melihat bulan sabit di siang hari, sebelum zuhur, atau menjelang zuhur. Dalam hal ini, penduduk di wilayah timur harus mengikuti (ru’yat kaum Muslim) yang ada di barat jika ru’yat mereka diterima (sah) menurut syariah.” (Imam al-Hashfaki, Ad-Durr al-Mukhtâr wa Radd al- Muhtâr, II/131-132)
  • 7. RUKUN PUASA ADA DUA: 1. Niat pada malam hari; 2. Imsak, yakni menahan diri dari semua hal yang membatalkan puasa.
  • 8. Terkait niat puasa pada malam hari, Rasulullah saw. bersabda: ْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ َ‫ام‬َ‫ي‬ ِ‫الص‬ ْ‫ت‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫ي‬ ِ‫ص‬ َ‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫ر‬ََْْْ‫ال‬ َ‫ل‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ام‬ “Siapa saja yang tidak berniat puasa sebelum fajar maka tidak ada puasa bagi dirinya.” (HR Khamsah)
  • 9. • Ibnu Umar, Jabir bin Yazid dari golongan Sahabat, al-Nashir, al-Muayyid Billah, Imam Malik, al-Laits dan Ibnu Abi Dzaib mewajibkan niat pada malam hari tanpa membedakan puasa wajib (Ramadhan dan tathawwu’ [Sunnah]). • Adapun Imam Syafii, Imam Ahmad bin Hanbal, al- Hadi dan al-Qasim mengharuskan niat pada malam hari khusus untuk puasa fardhu (Ramadhan), tidak untuk puasa sunnah. Mereka menyatakan bahwa puasa tidak sah bila tidak ada niat pada malam hari (Nayl al-Awthar, IV/574).
  • 10. • Orang yang baru berniat puasa Ramadhan pada siang hari karena lupa, ia wajib segera berniat ketika ingat, wajib menahan diri layaknya orang yang sedang berpuasa. • Namun, puasanya dihukumi batal dan harus diganti pada hari lain.
  • 11. • Imam Syafii dan Ibnu Mundzir berpendapat bahwa niat harus dilakukan setiap malam bulan Ramadhan. • Namun, menurut Imam Malik, Ishaq, dan Imam Ahmad niat puasa sah untuk puasa selama satu bulan. • Pendapat Imam Syafii dalam hal ini lebih kuat. • Sebab, puasa merupakan ibadah khusus yang waktunya dibatasi. (Imam asy-Syaukani, Nayl al-Awthar, hlm. 257)
  • 12. • Apakah sah puasa diniatkan pada siang hari untuk puasa besok harinya? • Imam Abu Hanifah menyatakan, “Sah puasa Ramadhan dan puasa yang ditetapkan dengan berniat pada siang harinya.” (Syarh Kabîr, III/23).
  • 13. HAL-HAL YANG BISA MEMBATALKAN PUASA 1. Berniat membatalkan puasa; 2. Makan dan minum dengan sengaja; 3. Muntah dengan sengaja; 4. Bersetubuh atau mengeluarkan air mani dengan sengaja; 5. Haid dan nifas; 6. Merokok atau memasukkan obat-obatan dari hidung atau mulut. Selain dari enam hal ini tidaklah membatalkan puasa seperti berkumur, menyikat gigi, dan lain sebagainya.
  • 15. PUASA DIWAJIBKAN ATAS: 1. Muslim; 2. Balig; 3. Berakal; 4. Suci dari haid dan nifas (bagi wanita); 5. Mukim, tidak sedang safar; 6. Sanggup berpuasa.
  • 16. • Orang kafir tidak wajib berpuasa. • Sebab, puasa merupakan ibadah yang disyaratkan di dalamnya keIslaman. • Jika orang kafir masuk Islam pada bulan Ramadhan, ia wajib melaksanakan puasa Ramadhan. • Jika ia masuk Islam pada siang hari, mulai saat itu ia wajib menahan diri tidak mengerjakan perbuatan yang dapat membatalkan puasa hingga datang saat maghrib.
  • 17. • Ini juga berlaku bagi orang yang murtad dari Islam. • Apabila orang yang murtad kembali masuk Islam pada saat bulan Ramadhan, ia wajib berpuasa. • Jika ia masuk Islam pada malam hari, ia wajib berniat puasa dan mengerjakan puasa mulai subuh hingga maghrib. • Jika ia masuk Islam pada siang hari, ia wajib menahan diri dari semua hal yang membatalkan dan merusak pahala puasa. • Ia juga wajib meng-qadha’ puasa yang ia tinggalkan pada saat ia murtad (Imam asy-Syirazi, Al-Muhadzdzab fî Fiqh al-Imâm asy- Syâfi’i, 1/177)
  • 18. Anak kecil (belum balig) tidak diwajibkan berpuasa. Ini didasarkan pada sabda Rasulullah saw: ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٍ‫ة‬َ‫ث‬ َ‫ل‬َ‫ث‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫م‬َ‫ل‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫ع‬ِ‫ف‬ُ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ِ‫م‬ِ‫ئ‬‫ا‬َّ‫ن‬‫ال‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫و‬ َ‫ظ‬ِ‫ق‬ َ‫ع‬ َ‫و‬ َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ص‬‫ال‬‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ِ‫ون‬ُ‫ن‬َْْ‫م‬ْ‫ال‬ ْ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ق‬ “Diangkat kalam (taklif hukum) dari tiga orang: (1) dari orang yang tidur hingga ia bangun; (2) dari anak kecil hingga ia balig; (3) dari orang gila sampai ia waras.” (HR Ashhabus Sunan dan al-Hakim)
  • 19. Namun demikian, anak kecil hendaknya diajari berpuasa, sebagaimana hadis yang menyatakan: “Kami, para Sahabat, berpuasa sesudah mendengar itu, dan menyuruh anak-anak kecil berpuasa. Kami pergi ke masjid dan kami buat untuk anak-anak mainan dari bulu domba. Bila seorang anak menangis untuk meminta makanan, kami berikan mainan itu kepada dia hingga waktu berbuka.” (HR al-Bukhari dan Muslim)
  • 20. • Orang gila tidak wajib berpuasa dan tidak wajib meng-qadha’ puasanya tatkala ia masih gila. • Bila ia kembali waras pada bulan Ramadhan maka ia wajib melaksanakan puasa, dan imsak pada sisa harinya.
  • 21. • Wanita yang sedang haid atau nifas juga tidak wajib berpuasa. • Jika ia telah suci dari haid atau nifasnya, ia wajib meng-qadha’ puasa yang ia tinggalkan selama haid dan nifas. • Ini didasarkan pada hadis penuturan Muadz bahwa ‘Aisyah ra. berkata, “Kami haid pada masa Rasulullah saw. Lalu kami diperintahkan supaya meng-qadha’ puasa dan kami tidak diperintahkan untuk meng- qadha’ shalat.” (HR Ahmad, at-Tirmidzi, an- Nasa’i, Ibnu Majah, dan lain-lain)
  • 22. • Orang yang bepergian juga tidak diwajibkan berpuasa. • Mereka boleh berpuasa dalam safarnya atau tidak. • Bila ia tidak berpuasa dalam safarnya, ia wajib mengganti puasa sejumlah hari yang ia tinggalkan (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 184)
  • 23. • Puasa pun tidak diwajibkan bagi orang sakit. • Bila si sakit sembuh dari sakitnya, ia wajib mengganti sebanyak hari yang ia tinggalkan (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 184) • Kata [marîdh] dalam QS al-Baqarah [2]: 184 berfaedah pada makna umum, dan tidak disyaratkan sakit keras atau lemah. Demikianlah pendapat Atha’ dan Ahlu al-Dzahir, Bukhari dan Ibnu Sirin (Imam Ibnu Qudamah, Al-Mughni) • Adapun yang dimaksud dengan orang yang tidak mampu berpuasa pada ayat di atas adalah orang yang sangat tua, atau orang yang tidak sanggup sama sekali berpuasa. Mereka diberi keringanan (rukhshah) tidak berpuasa, tetapi wajib membayar fidyah (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 184).
  • 25. SYARAT SAH PUASA ADA EMPAT: 1. Islam sepanjang hari; 2. Suci dari haid, nifas dan wilâdah; 3. Tamyîz, yakni dapat membedakan antara yang baik dan tidak baik; 4. Berpuasa pada waktunya. Jika salah satu dari empat syarat di atas tidak dipenuhi maka puasanya tidak sah
  • 27. • Para ulama berbeda pendapat apakah qadha’ puasa mesti dilakukan berurutan atau tidak. • Mayoritas ulama berpendapat boleh memilih antara berurutan atau terpisah-pisah harinya.
  • 28. • Rasulullah saw. bersabda: ، َ‫ق‬َّ‫ر‬َ‫ف‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫إن‬ َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬َ‫ر‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ض‬َ‫ق‬َ‫ع‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ “Qadha’ puasa Ramadhan boleh dilakukan dengan berurutan atau terpisah-pisah harinya.” (HR ad-Daruquthni) • Ibnu ‘Abbas ra. berkata, “Tidak mengapa meng-qadha’ puasa dengan terpisah- pisah, sebagaimana firman Allah SWT: Sempurnakan puasa kalian pada hari yang lain.” (Imam asy-Syaukani, Nayl al-Awthâr, hlm. 299).
  • 29. • Batas waktu meng-qadha’ puasa adalah hingga menjelang bulan Ramadhan (Sya’ban) • Pendapat ini didasarkan pada hadis riwayat ‘Aisyah ra. yang berkata, “Aku memiliki tanggungan puasa dari bulan Ramadhan. Aku tidak meng-qadha’ puasa itu hingga datang bulan Sya’ban.” (HR al-Bukhari)
  • 30. • Bila seseorang tidak meng-qadha’ puasanya hingga datang bulan Ramadhan berikutnya, sebagian ulama mewajibkan orang tersebut membayar fidyah selain kewajiban meng- qadha’ puasanya. • Namun, sebagian ulama berpendapat bahwa orang tersebut tetap wajib qadha’, dan tidak diwajibkan membayar fidyah baik karena udzur atau tidak. Ini adalah pendapat al- Hasan dan ulama Hanafiyyah. • Imam Malik, Syafii, Ahmad dan Ishaq sependapat dengan ulama Hanafiyyah jika orang tersebut mempunyai udzur; namun bila tidak ada udzur, wajib membayar fidyah.
  • 31. • Bila seseorang mati dengan menyisakan puasa Ramadhan, walinya tidak wajib membayar fidyah. • Bila si mati bernadzar maka si walinya harus melaksanakan nadzar si mati. • Ketetapan ini didasarkan sabda Rasulullah saw., “Siapa saja yang meninggal dunia, sedangkan ia memiliki tanggungan puasa yang dia tinggalkan, tetapi tidak dikerjakan pada masa hidupnya, dipuasakanlah untuk dia oleh walinya.” (HR al-Bukhari dan Muslim) • Atas dasar itu, jumhur ulama sepakat bahwa wali si mati harus mengganti puasa yang ditinggalkan.
  • 33. • Fidyah adalah memberikan makanan kepada fakir miskin setiap hari, dengan takaran sebanyak 1 mud (lebih dari 6 ons). • Ketentuan ini didasarkan QS al-Baqarah (2) ayat 184, juga hadis dari Ibnu ‘Abbas, “Siapa saja yang telah sangat tua dan tidak sanggup berpuasa Ramadhan, maka ia memberi fidyah sehari sebanyak 1 mud gandum.” (HR al-Bukhari)
  • 34. • Yang dimaksud orang yang tidak mampu adalah orang yang sudah sangat tua, atau orang yang memang tidak sanggup sama sekali berpuasa. • Mereka diberi keringanan (rukhshah) tidak berpuasa, namun wajib membayar fidyah.
  • 35. • Sebagian ulama memasukkan wanita hamil dan menyusui ke dalam kelompok “orang-orang yang tidak mampu berpuasa”. • Diriwayatkan dari ‘Ikrimah, bahwa Ibnu ‘Abbas menyatakan, “Ayat tersebut juga berlaku bagi wanita hamil dan yang sedang menyusui.” (HR Abu Dawud)
  • 36. • Ibn Hazm meriwayatkan dari Hammad Ibn Salah dari Ayub dari Nafi’ bahwa seorang perempuan Quraisy yang sedang hamil bertanya kepada Ibnu Umar tentang puasanya. Ibnu Umar menjawab, “Berbukalah dan berilah makan seorang miskin setiap harinya dan tidak usah meng-qadha’-nya.” (Ibn Hazm, Al-Muhalla, VI/263) • Hadis di atas adalah hadis mawqûf. Sebagian ulama mengamalkan hadits di atas, dan berpendapat bahwa orang yang hamil, menyusui dan orang sakit menahun harus berbuka dan tidak perlu meng- qadha’-nya. Ia hanya diwajibkan membayar fidyah. Itu pun jika ia mampu.
  • 37. • Pendapat yang kuat dalam masalah ini adalah wanita hamil dan menyusui tetap wajib berpuasa jika tidak ada kesulitan atas dirinya. • Ia hanya dibolehkan berbuka ketika sudah tidak sanggup meneruskan puasanya karena kesulitan yang membahayakan dirinya dan ia harus meng- qadha’ puasa yang ditinggalkan tanpa harus membayar fidyah. • Jika tidak mampu meng-qadha’, ia wajib membayar fidyah.
  • 38. Termasuk golongan yang tidak mampu berpuasa adalah orang yang sakit sangat akut, menahun dan tidak bisa diharapkan sembuh.
  • 39. ANCAMAN BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN PUASA
  • 40. Dalam kitab At- Targhîb disebutkan, jika seseorang meninggalkan kewajiban puasa dengan sengaja secara i’tiqâdi maka ia telah terjatuh dalam kekufuran.
  • 41. َ‫ث‬َ‫ل‬َ‫ث‬ ِ‫ْن‬‫ي‬ٍ‫الد‬ ُ‫د‬ِ‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ِ‫م‬َ‫ل‬ْ‫س‬ِ‫إل‬ْ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ر‬ُ‫ع‬ْ‫س‬ِ‫إل‬ْ‫ا‬ ُ‫س‬ُ‫س‬ُ‫أ‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ‫ة‬ْ‫ن‬َ‫م‬ ِ‫م‬َ‫ل‬ ٌ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ َ‫ا‬‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ً‫ة‬َ‫د‬ ِ‫اح‬ َ‫و‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬َ‫ر‬َ‫ت‬ِ‫م‬َّ‫د‬‫ال‬ ُ‫ل‬َ‫ل‬َ‫ح‬:َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ش‬ َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫م‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫ة‬َ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫هللا‬ َّ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ُ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ص‬َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬َ‫ر‬ “Sendi-sendi dan dasar-dasar agama Islam ada tiga dan Islam dibangun di atas tiga sendi ini. Siapa saja yang meninggalkan salah satu dari ketiganya adalah kufur dan halal-lah darahnya, yaitu: mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, shalat fardhu, dan puasa Ramadhan.” (HR Abu Ya’la)
  • 42. REFERENSI TAMBAHAN • Hukum-Hukum Seputar Puasa (I) • Hukum-Hukum Seputar Puasa (II) • Hukum-Hukum Seputar Puasa (II) • Hukum Seputar Fidyah Puasa • Hukum Qadha Puasa Bagi Orang Yang Membatalkan Puasa Tanpa Udzur Syar’i • Hukum Seputar Puasa Wanita • Hukum Puasa Bagi Wanita Yang Hamil, Menyusui, dan Melahirkan • Soal Jawab : Hisab Astronomis dalam Masalah Puasa