SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MODUL FIQIH
Untuk MTs Kelas VII
Disusun guna Untuk Memenuhi tugas
Mata Kuliah : Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Failasuf Fadli, M. Si
oleh:
INTAN FITRIASIH
2021114155
Kelas: E
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2016
A. Pengertian Adzan dan Iqamah
Secara bahasa adzan berarti pemberitahuan atau seruan. Sebagaimana Allah berfirman
dalam surat At Taubah ayat 3 yang artinya “dan ini adalah seruan dari Allah dan Rasul-
Nya kepada umat manusia. Sedangkan secara istilah adalah seruan yang menandai
masuknya waktu shalat lima waktu dan dilafazhkan dengan lafazh-lafazh tertentu.
Iqamah secara istilah adalah pemberitahuan atau seruan bahwa shalat akan segera
didirikan dengan menyebut lafazh-lafazh khusus, Iqamah bisa disebut juga sebagai Adzan
kedua.
B. Hukum Adzan dan Iqamah
Ulama berselisih pendapat tentang hukum adzan. Sebagian ulama mengatakan bahwa
hukum adzan adalah sunnah muakkad. Namun pendapat yang lebih kuat dalam masalah
ini adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum adzan adalah fardu kifayah. Akan
tetapi perlu diingat, hukum ini hanya berlaku bagi laki-laki. Wanita tidak diwajibkan atau
pun disunahkan untuk melakukan adzan. Hukum iqamah sama dengan hukum adzan yaitu
fardhu kifayah.
C. Melafalkan Adzan dan Iqamah
Lafal Adzan
D.
Catatan:
Khusus untuk adzan shalat subuh, setelah membaca lafadz "Hayya 'Alal Falaah", mu'azin
kemudian membaca lafadz Ash shalaatu khairum minan nauum
Adapun untuk lafadz iqomah hampir sama seperti lafadz adzan, hanya saja diucapkan
tidak berulang-ulang namun hanya satu kali. Dan berikut adalah
lafadz iqomah
E.
F. Pengertian Shalat Jama’ah, Dalil, dan Hukumya
Shalat jama’ah adalah mengerjakan shalat wajib ataupun shalat lainnya yang
dilakukan secara bersama-sama yang terdiri dari beberapa orang muslim baik perempuan
maupun laki-laki yang sekurang-kurangnya terdiri dari 2 orang dan maksimal tidak
terbatas. Shalat secara jama’ah ini juga sering dikenal dengan sebutan shalat makmum
kemudian untuk mengerjakannya dapat dilakukan di manapun seperti masjid, rumah, dan
tanah lapang dan lain-lain. Jamaah yang terlambat datang maka disebut dengan masbuq.
Untuk hukum shalat jam’ah bagi kaum laki-laki ataupun perempuan hukumnya adalah
sunah dan shalat memang lebih baik dilakukan dengan berjama’ah dari pada sendiri-
sendiri, hal ini seperti sabda nabi Muhammad Saw yang membahas tentang keutamaan
shalat berjama’ah seperti,” shalat berjama’ah itu lebih baik dan utama dari pada shalat
sendirian. Dan manusia yang paling besar pahalanya dalam shalat ialah yang paling jauh
perjalananya, lalu yang selanjutnya. Dan seseorang yang menunggu shalat hingga
melakukannyasendirian lalu tidur (HR. Muslim).
Diantara dalil-dalil tersebut adalah:
1. Perintah Allah Ta’ala untuk Ruku’ bersama orang-orang yang Ruku’
Berkata Al-Imam Abu Bakr Al-Kasaniy Al-Hanafiy ketika menjelaskan wajibnya
melaksanakan shalat berjama’ah: “Adapun (dalil) dari Al-Kitab adalah firman-Nya: “Dan
ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (Al-Baqarah:43).
Allah Ta’ala memerintahkan ruku’ bersama-sama orang-orang yang ruku’, yang
demikian itu dengan bergabung dalam ruku’ maka ini merupakan perintah menegakkan
shalat berjama’ah. Mutlaknya perintah menunjukkan wajibnya mengamalkannya.”
(Bada`i’ush-shana`i’ fi Tartibisy-Syara`i’ 1/155 dan Kitabush-Shalah hal.66).
2. Perintah melaksanakan Shalat berjama’ah dalam keadaan takut
Tidaklah perintah melaksanakan shalat berjama’ah dalam keadaan biasa saja,
bahkan Allah telah memerintahkannya hingga dalam keadaan takut. Allah berfirman:
“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak
mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka
berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata…”. (An-Nisa`:102).
Maka apabila Allah Ta’ala telah memerintahkan untuk melaksanakan shalat
berjama’ah dalam keadaan takut maka dalam keadaan aman adalah lebih ditekankan lagi
(kewajibannya). Dalam masalah ini berkata Al-Imam Ibnul Mundzir: “Ketika Allah
memerintahkan shalat berjama’ah dalam keadaan takut menunjukkan dalam keadaan
aman lebih wajib lagi.” (Al-Ausath fis Sunan Wal Ijma’ Wal Ikhtilaf 4/135; Ma’alimus
Sunan karya Al-Khithabiy 1/160 dan Al-Mughniy 3/5).
3. Perintah Nabi untuk melaksanakan shalat berjama’ah
Al-Imam Al-Bukhariy telah meriwayatkan dari Malik bin Al-Huwairits: Saya
mendatangi Nabi dalam suatu rombongan dari kaumku, maka kami tinggal bersamanya
selama 20 hari, dan Nabi adalah seorang yang penyayang dan lemah lembut terhadap
shahabatnya, maka ketika beliau melihat kerinduan kami kepada keluarga kami, beliau
bersabda: “Kembalilah kalian dan jadilah bersama mereka serta ajarilah mereka dan
shalatlah kalian, apabila telah datang waktu shalat hendaklah salah seorang diantara
kalian adzan dan hendaklah orang yang paling tua (berilmu tentang Al-Kitab & As-
Sunnah dan paling banyak hafalan Al-Qur`annya) diantara kalian mengimami kalian.”
(Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 628, 2/110 dan Muslim semakna dengannya no. 674,
1/465-466).
Maka Nabi yang mulia memerintahkan adzan dan mengimami shalat ketika
masuknya waktu shalat yakni beliau memerintahkan pelaksanakannya secara berjama’ah
dan perintahnya terhadap sesuatu menunjukkan atas kewajibannya.
G. Syarat menjadi Imam dan Makmum
Syarat untuk menjadi imam adalah sebagai berikut:
1) Lebih banyak mengerti dan paham masalah ibadah shalat
2) Lebih banyak hafal surat-surat Alqur’an
3) Lebih senior/tua daripada jama’ah lainnya
4) Laki-laki, tetapi jika semua makmum adalah wanita, maka imam boleh perempuan.
Sedangkan untuk syarat-syarat makmum adalah sebagai berikut:
1) Niat untuk mengikuti imam dan mengikuti gerakan imam
2) Berada satu tempat dengan imam
3) Laki-laki dewasa tidak syah jika menjadi makmum imam perempuan
4) Jika imam batal, maka seorang makmum menggantikan imam
5) Jika imam lupa jumlah raka’at atau salah gerakan shalat, makmum mengingatkan
dengan membaca SubhanAllah dengan suara yang dapat didengar imam. Untuk
makmum perempuan dengan cara bertepuk tangan.
6) Makmum dapat melihat dan mendengar imam
7) Makmum berada di belakang imam
8) Mengerjakan ibadah shalat yang sama dengan imam
9) Jika datang terlambat, maka makmum akan menjadi masbuq yang boleh mengikuti
imam sama seperti makmum lainnya, namun setelah imam salam masbuq menambah
jumlah raka’at yang tertinggal. Jika berhasil mulai dengan mendapatkan ruku’
bersama imam walaupun sebentar maka masbuq mendapatkan satu raka’at. Jika
masbuq adalah makmum pertama, maka masbuq menepuk pundak imam untuk
mengajak shalat berjama’ah.
H. Tata cara membuat shaf (baris) dalam Berjama’ah
Dianjurkan bagi para jama’ah untuk meluruskan shafnya didalam shalat, tidak
sebagiannya lebih maju dari sebagian lainnya (bengkok) dan tidak meninggalkan celah
didalamnya. Dianjurkan pula bagi seorang imam untuk mengingatkan jama’ahnya
sebelum shalat ditegakkan dengan mengatakan diantaranya:
“Luruskanlah shaf-shaf kalian maka sesungguhnya lurusnya barisan adalah diantara
kesempurnaan menegakkan shalat”.
Bagian dari kelurusan shaf jama’ah shalat adalah mengisi penuh terlebih dahulu shaf
pertama baru kemudian shaf kedua begitu seterusnya. Tidak mengisi shaf kedua sementara
shaf pertama masih kosong, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari
Anas bin Malik dia berkata: Rasulullah Saw. bersabda sempurnakanlah shaf yang pertama,
kemudian yang berikutnya. Kalaupun ada shaf yang kurang, maka hendaklah dia dishaf
belakang.
Adapun shaf dalam shalat jama’ah yaitu dimulai dari tengah lurus dengan imam
kemudian isi sebelah kanan terlebih dahulu setelah itu kiri secara bergantian hingga satu
shaf penuh. Kemudian ganti ke shaf berikutnya dengan cara yang sama.
I. Pengertian Makmum Masbuq dan Cara Shalatnya
Adalah makmum yang terlambat satu raka’at atau lebih bersama imam disaat shalat
berjama’ah. Raka’at disini adalah sampai ruku, jadi jika ada seorang makmum yang
terlambat ruku bersama imam dalam raka’at pertama saat shalat berjama’ah maka dia di
sebut makmum masbuq, (Pendapat jumhur Ulama). Namun ada sebagian ulama yang
berpendapat bahwa makmum masbuq adalah makmum yang tertinggal bacaan Al-
fatihahnya dari imam. Sedangkan menurut imam Syafi’i adalah orang yang tidak
mengikuti atau tidak mengetahui takbiratul ihromnya imam maka dia di kategorikan
makmum masbuq.
Cara shalat berjama’ah makmum masbuq memiliki ketentuan-ketentuan seperti,
a. Apabila makmum masbuq ketika takbiratul ihram mendapati imam mau atau
sedang melakukan ruku’ maka dia harus membaca Fatihah sedapatnya (meskipun
tidak sempurna) dengan tanpa membaca ta’awudz ataupun membaca bacaan iftitah
dan wajiblah bersegera melakukan rukuk bersama imam. Sebab bacaan Al-fatihah
yang tidak sempurna oleh makmum masbuq tadi sudah ditanggung imam. Namun
apabila menurut perkiraan jika dia membaca fatihah tapi telat rukuk bersama
imam, maka dia harus langsung ruku’ setelah melakukan takbiratul ihram.
b. Apabila makmum masbuq ketinggalan satu raka’at atau lebih dari imam, maka
ketika dia hendak menyempurnakan sholatnya harus mengikuti ketentuan-
ketentuan shalat yang berlaku dalam shalat itu (qunut dalam raka’at ke dua shalat
subuh, tahiyyat awal di setiap dua raka’at selain subuh dan tahiyyat akhir di setiap
akhir raka’at shalat.
c. Apabila seorang musholli (orang yang shalat) terlambat satu raka’at dalam shalat
subuh kemudian dia ingin menyempurnakaan raka’at yang kedua, maka hendaknya
ia membaca qunut lagi meskipun pada raka’at sebelumnya ia sudah membaca
qunut bersama imam.
d. Apabila ia ketinggalan dua raka’at dalam shalat maghrib, lalu ia ingin
menyempurnakan dua raka’at tersebut maka hendaknya ia membaca tahiyyat awal
pada raka’at pertama (dari rakaat yang tertinggal) dan harus membaca tahiyyat
akhir pada raka’at terakhir
J. Cara-cara mengingatkan imam yang lupa dan Batal
Jika imam lupa dalam bacaan atau ayat, cara mengingtkannya dalah dengan
meneruskan bacaan atau ayat tersebut yang benar, jika imam terus saja maka makmum
hendaknya tetap mengikuti imamnya.
Jika imam keliru dalam gerakannya maka hendaklah makmum mengingatkannya,
caranya adalah dengan makmum mengucapkan tasbih (subhanAllah) bagi makmum laki-
laki dan bagi makmum perempuan dengan menepukkan punggung telapak tangan kiri
pada bagian dalam telapak tangan kanan. Kedua cara tersebut, baik ucapan tasbih ataupun
tepuk tangan harus bisa terdengar oleh imam. Apabila kekeliruan itu adalah bacaannya
hendaklah makmum membenarkannya.
Bila imam lupa meninggalkan rukun salat seperti sujud dan ruku’, dan makmum telah
mengingatkannya dengan tasbih, ia wajib segera melaksanakannya dan setelah itu
melaksanakan sujud sahwi.
Khusus pada masalah imam lupa melaksanakan tashyahud awal, bila imam telah
terlanjur berdiri tegak ketika makmum mengingatkannya, maka imam tidak perlu kembali
duduk, namun melanjutkan salat melakukan sujud sahwi. Namun bila imam belum berdiri
tegak, misalnya masih dalam keadaan jongkok, ia harus kembali duduk dan melakukan
sujud sahwi. Jadi hanya dalam masalah lupa meninggalkan amalan sunnah shalat, imam
boleh melanjutkan salat dan tidak menggubris peringatan dari makmum.
Apabila dalam melaksanakan shalat tiba-tiba imam batal maka dapat melakukan hal-
hal sebagai berikut:
Imam dapat melakukan salah satu dari dua hal berikut, (1) imam mundur dari barisan dan
memegang tangan makmum yang ditunjuk supaya maju ke depan. Inilah cara yang
dilakukan Umar bin Khattab saat beliau ditusuk ditengah shalat, kemudian ia memegang
tangan Abdurrahman bin ‘Awf agar menggantikan beliau berlaku sebagai imam (HR. Al-
Bayhaqy).
(2) imam mundur dari tempatnyatanpa menunjuk pengganti, dalam situasi ini maka
makmum terdekat dapat mengambil inisiatif untuk maju atau menunjuk teman di
sampingnya untuk maju,
(3) kalau ternyata imam ngeloyor pergi, sedangkan makmum tidak ada yang maju
mengganti imam, maka seluruh makmum harus niat mufaroqoh atau niat keluar dari shalat
jama’ah dan shalat sendiri-sendiri. Apabila imam batal saat sujud, maka ia mundur dan
menunjuk pada makmum terdekat untuk menjadi imam dan meneruskan shalat
berjama’ah. Makmum yang ditunjuk lalu maju dan mengulangi sujud yang tidak sah.
Pergantian imam oleh makmum disebut istikhlaf sedangkan makmum yang mengganti
imam disebut khalifah.
(3) kalau ternyata imam ngeloyor pergi, sedangkan makmum tidak ada yang maju
mengganti imam, maka seluruh makmum harus niat mufaroqoh atau niat keluar dari shalat
jama’ah dan shalat sendiri-sendiri. Apabila imam batal saat sujud, maka ia mundur dan
menunjuk pada makmum terdekat untuk menjadi imam dan meneruskan shalat
berjama’ah. Makmum yang ditunjuk lalu maju dan mengulangi sujud yang tidak sah.
Pergantian imam oleh makmum disebut istikhlaf sedangkan makmum yang mengganti
imam disebut khalifah.

More Related Content

What's hot (17)

sholat jum'at
sholat jum'atsholat jum'at
sholat jum'at
 
Sejarah.tarawih
Sejarah.tarawihSejarah.tarawih
Sejarah.tarawih
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
makalah Shalat
makalah Shalatmakalah Shalat
makalah Shalat
 
33 macam jenis shalat sunnah
33 macam jenis shalat sunnah33 macam jenis shalat sunnah
33 macam jenis shalat sunnah
 
Artikel sholat sunnah witir
Artikel sholat sunnah witirArtikel sholat sunnah witir
Artikel sholat sunnah witir
 
Menjadi imam shalat jamaah
Menjadi imam shalat jamaahMenjadi imam shalat jamaah
Menjadi imam shalat jamaah
 
Keutamaan puasa ‘arafah, dan kapan dilaksanakan
Keutamaan puasa ‘arafah, dan kapan dilaksanakanKeutamaan puasa ‘arafah, dan kapan dilaksanakan
Keutamaan puasa ‘arafah, dan kapan dilaksanakan
 
Makalah tentang solat
Makalah tentang solatMakalah tentang solat
Makalah tentang solat
 
Masbuq dalam shalat dan permasalahannya
Masbuq dalam shalat dan permasalahannyaMasbuq dalam shalat dan permasalahannya
Masbuq dalam shalat dan permasalahannya
 
Kitab salat
Kitab salatKitab salat
Kitab salat
 
Penjelasan waktu shalat
Penjelasan waktu shalatPenjelasan waktu shalat
Penjelasan waktu shalat
 
Makalah agama islam Filosofi sholat pdf - SlideShare
Makalah agama islam Filosofi sholat pdf - SlideShareMakalah agama islam Filosofi sholat pdf - SlideShare
Makalah agama islam Filosofi sholat pdf - SlideShare
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
 
Ahkamul Jumat
Ahkamul JumatAhkamul Jumat
Ahkamul Jumat
 
Perintah azan
Perintah azanPerintah azan
Perintah azan
 

Viewers also liked (18)

Tips para la navegacion y uso del email
Tips para la navegacion y uso del emailTips para la navegacion y uso del email
Tips para la navegacion y uso del email
 
recommendation letter
recommendation letterrecommendation letter
recommendation letter
 
Sobre o Projecto Teclar
Sobre o Projecto TeclarSobre o Projecto Teclar
Sobre o Projecto Teclar
 
Radio maria
Radio mariaRadio maria
Radio maria
 
4817_001
4817_0014817_001
4817_001
 
uPVC Door leaflet
uPVC Door leafletuPVC Door leaflet
uPVC Door leaflet
 
Clase v medidas_de_tendencia_central
Clase v medidas_de_tendencia_centralClase v medidas_de_tendencia_central
Clase v medidas_de_tendencia_central
 
Simbolos patrios
Simbolos patriosSimbolos patrios
Simbolos patrios
 
Download
DownloadDownload
Download
 
Reclamaciones Presupuestos de Fuenlabrada 2015
Reclamaciones Presupuestos de Fuenlabrada 2015Reclamaciones Presupuestos de Fuenlabrada 2015
Reclamaciones Presupuestos de Fuenlabrada 2015
 
Advisa videohomepage
Advisa videohomepageAdvisa videohomepage
Advisa videohomepage
 
cct.majal
cct.majalcct.majal
cct.majal
 
BHTS QC Cert
BHTS QC CertBHTS QC Cert
BHTS QC Cert
 
Projecto F5 Actualiza-te!
Projecto F5 Actualiza-te!Projecto F5 Actualiza-te!
Projecto F5 Actualiza-te!
 
Research proposaln
Research proposalnResearch proposaln
Research proposaln
 
Controls 2x1 febrer 2014
Controls 2x1 febrer 2014Controls 2x1 febrer 2014
Controls 2x1 febrer 2014
 
Novelli Banners
Novelli BannersNovelli Banners
Novelli Banners
 
Aula de Mestre
Aula de MestreAula de Mestre
Aula de Mestre
 

Similar to MODUL FIQIH

Similar to MODUL FIQIH (20)

3. Pengertian adzan dan iqamah
3. Pengertian adzan dan iqamah3. Pengertian adzan dan iqamah
3. Pengertian adzan dan iqamah
 
Solat berjemaah masbuq, muwafiq, istikhlaf & (1)
Solat berjemaah masbuq, muwafiq, istikhlaf & (1)Solat berjemaah masbuq, muwafiq, istikhlaf & (1)
Solat berjemaah masbuq, muwafiq, istikhlaf & (1)
 
Data yasmin
Data yasminData yasmin
Data yasmin
 
Ppt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamahPpt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamah
 
Adzan dan Iqamah
Adzan dan IqamahAdzan dan Iqamah
Adzan dan Iqamah
 
PPT Adzan dan Iqamah
PPT Adzan dan IqamahPPT Adzan dan Iqamah
PPT Adzan dan Iqamah
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
PAI-IX-Shalat Sunnah
PAI-IX-Shalat SunnahPAI-IX-Shalat Sunnah
PAI-IX-Shalat Sunnah
 
Kuliah Mingguan Fiqh Wanita (Siri 7)
Kuliah Mingguan Fiqh Wanita (Siri 7)Kuliah Mingguan Fiqh Wanita (Siri 7)
Kuliah Mingguan Fiqh Wanita (Siri 7)
 
Fiqh
FiqhFiqh
Fiqh
 
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Imam dan khotib (X SCI A/Smandabdl) by syifadhila
Imam dan khotib (X SCI A/Smandabdl) by syifadhilaImam dan khotib (X SCI A/Smandabdl) by syifadhila
Imam dan khotib (X SCI A/Smandabdl) by syifadhila
 
Teraweh.pptx
Teraweh.pptxTeraweh.pptx
Teraweh.pptx
 
Hukum-Shalat
Hukum-ShalatHukum-Shalat
Hukum-Shalat
 
1.1.4.08.080 hukum shalat
1.1.4.08.080 hukum shalat1.1.4.08.080 hukum shalat
1.1.4.08.080 hukum shalat
 
Cara sholat jama'
Cara sholat jama'Cara sholat jama'
Cara sholat jama'
 
SHALAT JAMA'.pptx
SHALAT JAMA'.pptxSHALAT JAMA'.pptx
SHALAT JAMA'.pptx
 
Qadha shalat
Qadha shalatQadha shalat
Qadha shalat
 

Recently uploaded

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 

Recently uploaded (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 

MODUL FIQIH

  • 1. MODUL FIQIH Untuk MTs Kelas VII Disusun guna Untuk Memenuhi tugas Mata Kuliah : Teknologi Pendidikan Dosen Pengampu : Failasuf Fadli, M. Si oleh: INTAN FITRIASIH 2021114155 Kelas: E JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN 2016
  • 2. A. Pengertian Adzan dan Iqamah Secara bahasa adzan berarti pemberitahuan atau seruan. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat At Taubah ayat 3 yang artinya “dan ini adalah seruan dari Allah dan Rasul- Nya kepada umat manusia. Sedangkan secara istilah adalah seruan yang menandai masuknya waktu shalat lima waktu dan dilafazhkan dengan lafazh-lafazh tertentu. Iqamah secara istilah adalah pemberitahuan atau seruan bahwa shalat akan segera didirikan dengan menyebut lafazh-lafazh khusus, Iqamah bisa disebut juga sebagai Adzan kedua. B. Hukum Adzan dan Iqamah Ulama berselisih pendapat tentang hukum adzan. Sebagian ulama mengatakan bahwa hukum adzan adalah sunnah muakkad. Namun pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum adzan adalah fardu kifayah. Akan tetapi perlu diingat, hukum ini hanya berlaku bagi laki-laki. Wanita tidak diwajibkan atau pun disunahkan untuk melakukan adzan. Hukum iqamah sama dengan hukum adzan yaitu fardhu kifayah. C. Melafalkan Adzan dan Iqamah Lafal Adzan D.
  • 3. Catatan: Khusus untuk adzan shalat subuh, setelah membaca lafadz "Hayya 'Alal Falaah", mu'azin kemudian membaca lafadz Ash shalaatu khairum minan nauum Adapun untuk lafadz iqomah hampir sama seperti lafadz adzan, hanya saja diucapkan tidak berulang-ulang namun hanya satu kali. Dan berikut adalah lafadz iqomah E. F. Pengertian Shalat Jama’ah, Dalil, dan Hukumya Shalat jama’ah adalah mengerjakan shalat wajib ataupun shalat lainnya yang dilakukan secara bersama-sama yang terdiri dari beberapa orang muslim baik perempuan maupun laki-laki yang sekurang-kurangnya terdiri dari 2 orang dan maksimal tidak terbatas. Shalat secara jama’ah ini juga sering dikenal dengan sebutan shalat makmum kemudian untuk mengerjakannya dapat dilakukan di manapun seperti masjid, rumah, dan tanah lapang dan lain-lain. Jamaah yang terlambat datang maka disebut dengan masbuq.
  • 4. Untuk hukum shalat jam’ah bagi kaum laki-laki ataupun perempuan hukumnya adalah sunah dan shalat memang lebih baik dilakukan dengan berjama’ah dari pada sendiri- sendiri, hal ini seperti sabda nabi Muhammad Saw yang membahas tentang keutamaan shalat berjama’ah seperti,” shalat berjama’ah itu lebih baik dan utama dari pada shalat sendirian. Dan manusia yang paling besar pahalanya dalam shalat ialah yang paling jauh perjalananya, lalu yang selanjutnya. Dan seseorang yang menunggu shalat hingga melakukannyasendirian lalu tidur (HR. Muslim). Diantara dalil-dalil tersebut adalah: 1. Perintah Allah Ta’ala untuk Ruku’ bersama orang-orang yang Ruku’ Berkata Al-Imam Abu Bakr Al-Kasaniy Al-Hanafiy ketika menjelaskan wajibnya melaksanakan shalat berjama’ah: “Adapun (dalil) dari Al-Kitab adalah firman-Nya: “Dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (Al-Baqarah:43). Allah Ta’ala memerintahkan ruku’ bersama-sama orang-orang yang ruku’, yang demikian itu dengan bergabung dalam ruku’ maka ini merupakan perintah menegakkan shalat berjama’ah. Mutlaknya perintah menunjukkan wajibnya mengamalkannya.” (Bada`i’ush-shana`i’ fi Tartibisy-Syara`i’ 1/155 dan Kitabush-Shalah hal.66). 2. Perintah melaksanakan Shalat berjama’ah dalam keadaan takut Tidaklah perintah melaksanakan shalat berjama’ah dalam keadaan biasa saja, bahkan Allah telah memerintahkannya hingga dalam keadaan takut. Allah berfirman: “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata…”. (An-Nisa`:102). Maka apabila Allah Ta’ala telah memerintahkan untuk melaksanakan shalat berjama’ah dalam keadaan takut maka dalam keadaan aman adalah lebih ditekankan lagi (kewajibannya). Dalam masalah ini berkata Al-Imam Ibnul Mundzir: “Ketika Allah memerintahkan shalat berjama’ah dalam keadaan takut menunjukkan dalam keadaan aman lebih wajib lagi.” (Al-Ausath fis Sunan Wal Ijma’ Wal Ikhtilaf 4/135; Ma’alimus Sunan karya Al-Khithabiy 1/160 dan Al-Mughniy 3/5). 3. Perintah Nabi untuk melaksanakan shalat berjama’ah Al-Imam Al-Bukhariy telah meriwayatkan dari Malik bin Al-Huwairits: Saya mendatangi Nabi dalam suatu rombongan dari kaumku, maka kami tinggal bersamanya
  • 5. selama 20 hari, dan Nabi adalah seorang yang penyayang dan lemah lembut terhadap shahabatnya, maka ketika beliau melihat kerinduan kami kepada keluarga kami, beliau bersabda: “Kembalilah kalian dan jadilah bersama mereka serta ajarilah mereka dan shalatlah kalian, apabila telah datang waktu shalat hendaklah salah seorang diantara kalian adzan dan hendaklah orang yang paling tua (berilmu tentang Al-Kitab & As- Sunnah dan paling banyak hafalan Al-Qur`annya) diantara kalian mengimami kalian.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 628, 2/110 dan Muslim semakna dengannya no. 674, 1/465-466). Maka Nabi yang mulia memerintahkan adzan dan mengimami shalat ketika masuknya waktu shalat yakni beliau memerintahkan pelaksanakannya secara berjama’ah dan perintahnya terhadap sesuatu menunjukkan atas kewajibannya. G. Syarat menjadi Imam dan Makmum Syarat untuk menjadi imam adalah sebagai berikut: 1) Lebih banyak mengerti dan paham masalah ibadah shalat 2) Lebih banyak hafal surat-surat Alqur’an 3) Lebih senior/tua daripada jama’ah lainnya 4) Laki-laki, tetapi jika semua makmum adalah wanita, maka imam boleh perempuan. Sedangkan untuk syarat-syarat makmum adalah sebagai berikut: 1) Niat untuk mengikuti imam dan mengikuti gerakan imam 2) Berada satu tempat dengan imam 3) Laki-laki dewasa tidak syah jika menjadi makmum imam perempuan 4) Jika imam batal, maka seorang makmum menggantikan imam 5) Jika imam lupa jumlah raka’at atau salah gerakan shalat, makmum mengingatkan dengan membaca SubhanAllah dengan suara yang dapat didengar imam. Untuk makmum perempuan dengan cara bertepuk tangan. 6) Makmum dapat melihat dan mendengar imam
  • 6. 7) Makmum berada di belakang imam 8) Mengerjakan ibadah shalat yang sama dengan imam 9) Jika datang terlambat, maka makmum akan menjadi masbuq yang boleh mengikuti imam sama seperti makmum lainnya, namun setelah imam salam masbuq menambah jumlah raka’at yang tertinggal. Jika berhasil mulai dengan mendapatkan ruku’ bersama imam walaupun sebentar maka masbuq mendapatkan satu raka’at. Jika masbuq adalah makmum pertama, maka masbuq menepuk pundak imam untuk mengajak shalat berjama’ah. H. Tata cara membuat shaf (baris) dalam Berjama’ah Dianjurkan bagi para jama’ah untuk meluruskan shafnya didalam shalat, tidak sebagiannya lebih maju dari sebagian lainnya (bengkok) dan tidak meninggalkan celah didalamnya. Dianjurkan pula bagi seorang imam untuk mengingatkan jama’ahnya sebelum shalat ditegakkan dengan mengatakan diantaranya: “Luruskanlah shaf-shaf kalian maka sesungguhnya lurusnya barisan adalah diantara kesempurnaan menegakkan shalat”. Bagian dari kelurusan shaf jama’ah shalat adalah mengisi penuh terlebih dahulu shaf pertama baru kemudian shaf kedua begitu seterusnya. Tidak mengisi shaf kedua sementara shaf pertama masih kosong, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Anas bin Malik dia berkata: Rasulullah Saw. bersabda sempurnakanlah shaf yang pertama, kemudian yang berikutnya. Kalaupun ada shaf yang kurang, maka hendaklah dia dishaf belakang. Adapun shaf dalam shalat jama’ah yaitu dimulai dari tengah lurus dengan imam kemudian isi sebelah kanan terlebih dahulu setelah itu kiri secara bergantian hingga satu shaf penuh. Kemudian ganti ke shaf berikutnya dengan cara yang sama. I. Pengertian Makmum Masbuq dan Cara Shalatnya
  • 7. Adalah makmum yang terlambat satu raka’at atau lebih bersama imam disaat shalat berjama’ah. Raka’at disini adalah sampai ruku, jadi jika ada seorang makmum yang terlambat ruku bersama imam dalam raka’at pertama saat shalat berjama’ah maka dia di sebut makmum masbuq, (Pendapat jumhur Ulama). Namun ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa makmum masbuq adalah makmum yang tertinggal bacaan Al- fatihahnya dari imam. Sedangkan menurut imam Syafi’i adalah orang yang tidak mengikuti atau tidak mengetahui takbiratul ihromnya imam maka dia di kategorikan makmum masbuq. Cara shalat berjama’ah makmum masbuq memiliki ketentuan-ketentuan seperti, a. Apabila makmum masbuq ketika takbiratul ihram mendapati imam mau atau sedang melakukan ruku’ maka dia harus membaca Fatihah sedapatnya (meskipun tidak sempurna) dengan tanpa membaca ta’awudz ataupun membaca bacaan iftitah dan wajiblah bersegera melakukan rukuk bersama imam. Sebab bacaan Al-fatihah yang tidak sempurna oleh makmum masbuq tadi sudah ditanggung imam. Namun apabila menurut perkiraan jika dia membaca fatihah tapi telat rukuk bersama imam, maka dia harus langsung ruku’ setelah melakukan takbiratul ihram. b. Apabila makmum masbuq ketinggalan satu raka’at atau lebih dari imam, maka ketika dia hendak menyempurnakan sholatnya harus mengikuti ketentuan- ketentuan shalat yang berlaku dalam shalat itu (qunut dalam raka’at ke dua shalat subuh, tahiyyat awal di setiap dua raka’at selain subuh dan tahiyyat akhir di setiap akhir raka’at shalat. c. Apabila seorang musholli (orang yang shalat) terlambat satu raka’at dalam shalat subuh kemudian dia ingin menyempurnakaan raka’at yang kedua, maka hendaknya ia membaca qunut lagi meskipun pada raka’at sebelumnya ia sudah membaca qunut bersama imam. d. Apabila ia ketinggalan dua raka’at dalam shalat maghrib, lalu ia ingin menyempurnakan dua raka’at tersebut maka hendaknya ia membaca tahiyyat awal pada raka’at pertama (dari rakaat yang tertinggal) dan harus membaca tahiyyat akhir pada raka’at terakhir
  • 8. J. Cara-cara mengingatkan imam yang lupa dan Batal Jika imam lupa dalam bacaan atau ayat, cara mengingtkannya dalah dengan meneruskan bacaan atau ayat tersebut yang benar, jika imam terus saja maka makmum hendaknya tetap mengikuti imamnya. Jika imam keliru dalam gerakannya maka hendaklah makmum mengingatkannya, caranya adalah dengan makmum mengucapkan tasbih (subhanAllah) bagi makmum laki- laki dan bagi makmum perempuan dengan menepukkan punggung telapak tangan kiri pada bagian dalam telapak tangan kanan. Kedua cara tersebut, baik ucapan tasbih ataupun tepuk tangan harus bisa terdengar oleh imam. Apabila kekeliruan itu adalah bacaannya hendaklah makmum membenarkannya. Bila imam lupa meninggalkan rukun salat seperti sujud dan ruku’, dan makmum telah mengingatkannya dengan tasbih, ia wajib segera melaksanakannya dan setelah itu melaksanakan sujud sahwi. Khusus pada masalah imam lupa melaksanakan tashyahud awal, bila imam telah terlanjur berdiri tegak ketika makmum mengingatkannya, maka imam tidak perlu kembali duduk, namun melanjutkan salat melakukan sujud sahwi. Namun bila imam belum berdiri tegak, misalnya masih dalam keadaan jongkok, ia harus kembali duduk dan melakukan sujud sahwi. Jadi hanya dalam masalah lupa meninggalkan amalan sunnah shalat, imam boleh melanjutkan salat dan tidak menggubris peringatan dari makmum. Apabila dalam melaksanakan shalat tiba-tiba imam batal maka dapat melakukan hal- hal sebagai berikut: Imam dapat melakukan salah satu dari dua hal berikut, (1) imam mundur dari barisan dan memegang tangan makmum yang ditunjuk supaya maju ke depan. Inilah cara yang dilakukan Umar bin Khattab saat beliau ditusuk ditengah shalat, kemudian ia memegang tangan Abdurrahman bin ‘Awf agar menggantikan beliau berlaku sebagai imam (HR. Al- Bayhaqy). (2) imam mundur dari tempatnyatanpa menunjuk pengganti, dalam situasi ini maka makmum terdekat dapat mengambil inisiatif untuk maju atau menunjuk teman di sampingnya untuk maju,
  • 9. (3) kalau ternyata imam ngeloyor pergi, sedangkan makmum tidak ada yang maju mengganti imam, maka seluruh makmum harus niat mufaroqoh atau niat keluar dari shalat jama’ah dan shalat sendiri-sendiri. Apabila imam batal saat sujud, maka ia mundur dan menunjuk pada makmum terdekat untuk menjadi imam dan meneruskan shalat berjama’ah. Makmum yang ditunjuk lalu maju dan mengulangi sujud yang tidak sah. Pergantian imam oleh makmum disebut istikhlaf sedangkan makmum yang mengganti imam disebut khalifah.
  • 10. (3) kalau ternyata imam ngeloyor pergi, sedangkan makmum tidak ada yang maju mengganti imam, maka seluruh makmum harus niat mufaroqoh atau niat keluar dari shalat jama’ah dan shalat sendiri-sendiri. Apabila imam batal saat sujud, maka ia mundur dan menunjuk pada makmum terdekat untuk menjadi imam dan meneruskan shalat berjama’ah. Makmum yang ditunjuk lalu maju dan mengulangi sujud yang tidak sah. Pergantian imam oleh makmum disebut istikhlaf sedangkan makmum yang mengganti imam disebut khalifah.