Zaman Neolithikum (2500-500 SM) di Indonesia ditandai dengan migrasi bangsa-bangsa baru seperti bangsa Melayu Tua dan Melayu Muda. Masyarakat mulai menetap, bercocok tanam, dan mengembangkan berbagai alat batu, gerabah, pakaian, dan perhiasan. Mereka juga memiliki kepercayaan seperti animisme dan dinamisme.
4. PETA KONSEPKelompok 7
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
2500-500 SM
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
5. Kelompok 7
Kira-kira 2000 tahun SM, telah datang bangsa-bangsa baru yang
memiliki kebudayaan lebih maju dan tinggi derajatnya. Mereka dikenal
sebagai bangsa Indonesia Purba.
Pada masa ini telah terjadi perubahan yang sangat mendasar pada
cara kehidupan dan cara bertempat tinggal (menetap dan berkelompok
kecil), dan peralatan hidupnya.
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
6. Perpindahan Bangsa
Dengan adanya perpindahan/ migrasi bangsa Asia ke Kepulauan
Indonesia, Kita dapat mengklasifikasikan 2 jenis bangsa yang bermigrasi
pada Zaman Neolitikum, yaitu:
A. Bangsa Melayu Tua/Proto Melayu ( 2000-1500 SM) yang
merupakan ras Malayan Mongoloid , memiliki ciri-ciri antara lain: kulit
sawo matang, rambut lurus, badan tinggi ramping, bentuk mulut dan
hidung sedang.
Yang termasuk keturunan bangsa ini adalah Suku Toraja (Sulawesi
Selatan), Suku Sasak (Pulau Lombok), Suku Dayak (Kalimantan Tengah),
Suku Nias (Pantai Barat Sumatera) dan Suku Batak (Sumatera Utara) serta
Suku Kubu (Sumatera Selatan).Ras ini membawa Kapak Lonjong.
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
7. B. Bangsa Melayu Muda/Deutero Melayu ( 500 SM) yang merupakan
ras Malayan Mongoloid sama dengan bangsa Melayu Tua, sehingga
memiliki ciri-ciri yang sama.
Bangsa ini berkembang menjadi Suku Aceh, Minangkabau
(Sumatera Barat), Suku Jawa, Suku Bali, Suku Bugis dan Makasar di
Sulawesi dan sebagainya. Ras ini membawa kapak persegi.
Jadi, pendukung kebudayaan ini adalah Homo Sapien dengan ras
Mongoloide (mayoritas) dan ras Austromelanosoide (minoritas).
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
9. Ciri- ciri zaman neolithikum, yaitu :
1. Peralatan sudah dihaluskan dan diberi tangkai.
2. Alat yang digunakan antara lain kapak persegi dan lonjong.
3. Pakaian terbuat dari kulit kayu dan kulit binatang.
4. Perhiasan terbuat dari kulit kerang, terrakota dan batu.
5. Tempat tinggal menetap (sedenter).
6. Memiliki kemampuan bercocok tanam.
7. Menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme.
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
10. Cara hidup zaman neolithikum membawa perubahan-perubahan
besar, karena pada zaman itu manusia mulai hidup berkelompok kemudian
menetap dan tinggal bersama dalam kampung. Berarti pembentukan suatu
masyarakat yang memerlukan segala peraturan kerja sama. Pembagian
kerja memungkinkan perkembangan berbagai macam dan cara
penghidupan di dalam ikatan kerjasama itu.
Dapat dikatakan pada zaman neolithikum itu terdapat dasar-dasar
pertama untuk penghidupan manusia sebagai manusia, sebagaimana kita
dapatkan sekarang.
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
11. 1. Kapak Persegi
Misalnya :
Beliung, Pacul dan Torah untuk
mengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera,
Jawa, bali, Nusa Tenggara, Maluku,
Sulawesi dan Kalimantan.
Fungsi:sebagai cangkul/pacul, sebagai alat
pahat/alat untuk mengerjakan kayu
sebagaimana lazimnya pahat.
Bahan untuk membuat kapak disamping dibuat
dari batu api/chalcedon yang hanya
dipergunakan sebagai alat upacara keagamaan,
azimat atau tanda kebesaran.
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
12. 2. Kapak Bahu
Kapak Bahu, sama seperti kapak persegi,
hanya di bagian yang diikatkan pada
tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di
Minahasa.
3. Kapak Lonjong
Kapak Lonjong banyak ditemukan di Irian,
Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa
dan Serawak.
Fungsi : sebagai cangkul/pacul.
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
13. Berikut peta persebaran kapak persegi, kapak bahu dan kapak
lonjong di Indonesia
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
14. 4. Anak Panah
Peralatan lain yang digunakan manusia adalah mata
panah yang berhasil ditemukan di Jawa Timur,dan
Sulawesi Selatan. Teknologi yang digunakan untuk
membuat mata panah di Jawa Timur (dari batu
gamping) relative maju daripada di Sulawesi (dari
keping batu kalsedon dan kuarsa).
Ada pula mata panah dan mata tombak yang diupam seperti yang
ditemukan di Kalumpang. Peralatan dari daerah ini berasal dari batu sabak
dan mata panahnya berbasis cekung, bersayap dan bertangkai.
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
15. 5.Gerabah dari tanah liat
Gerabah dari tanah liat, ditemukan di pantai
selatan Pulau Jawa (antara Yogyakarta-
Pacitan), Kaliumpang (Sulawesi), Melolo
(Sumba).
Gerabah memegang peranan penting
sebagai wadah atau tempat yang digunakan
untuk keperluan sehari-hari.
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
16. 6. Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah)
Jenis perhiasan ini banyak di temukan di
wilayah jawa terutama gelang-gelang dari
batu indah dalam jumlah besar walaupun
banyak juga yang belum selesai
pembuatannya. Bahan utama untuk
membuat benda ini di bor dengan gurdi
kayu dan sebagai alat abrasi (pengikis)
menggunakan pasir. Selain gelang ditemukan juga alat-alat perhiasan
lainnya seperti kalung yang dibuat dari batu indah pula. Untuk kalung
ini dipergunakan juga batu-batu yang dicat atau batu-batu akik.
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
17. 7. Pakaian dari kulit kayu
Pada zaman ini mereka telah dapat membuat
pakaiannya dari kulit kayu yang sederhana yang
telah di perhalus. Pekerjaan membuat pakaian ini
merupakan pekerjaan kaum perempuan. Pekerjaan
tersebut disertai pula berbagai larangan atau
pantangan yang harus di taati.
Sebagai contoh di Kalimantan dan Sulawesi Selatan
dan beberapa tempat lainnya ditemukan alat
pemukul kulit kayu. Hal ini menunjukkan bahwa
orang-orang zaman neolithikum sudah berpakaian.
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
18. 8. Tembikar (Periuk belanga)
Bekas-bekas yang pertama ditemukan tentang
adanya barang-barang tembikar atau periuk belanga
terdapat di lapisan teratas dari bukit-bukit kerang di
Sumatra, tetapi yang ditemukan hanya berupa
pecahan-pecahan yang sangat kecil. Walaupun
bentuknya hanya berupa pecahan-pecahan kecil
tetapi sudah dihiasi gambar-gambar.
Di Melolo, Sumba banyak ditemukan periuk belanga
yang ternyata berisi tulang belulang manusia.
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
19. Religi (Kepercayaan)
Pada masa ini kepercayaan masyarakat semakin bertambah,
bahkan masyarakat juga mempunyai konsep tentang apa yang terjadi
dengan seseorang yang telah meninggal yaitu penghormatan dan
pemujaan kepada roh nenek moyang sebagai suatu kepercayaan yang
disebut dengan Animisme. Kemudian kepercayaan bahwa benda-benda
disekitar kita memiliki jiwa atau kekuatan yang disebut dengan
Dinamisme.
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
20. Ada lagi, shamanisme yaitu agama yang melakukan kontak
(menghubungkan) antara dewa dan manusia.
Serta totemisme atau animalforship adalah faham yang
meyakini bahwa manusia memiliki hubungan keluarga dengan
binatang. Seperti agama Mesir Kuno yang memuja sapi (lembu),
ular, buaya, kucing dan sebagainya.
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
23. Ekonomi
Dengan dikenalnya sistem bercocok tanam, maka ada banyak
waktu yang terluang yaitu waktu antara musim tanam hingga datangnya
musim panen. Pada saat itulah mereka mulai mengembangkan
perekonomian mereka dengan mengenal sistem barter, dimana terjadi
pertukaran barang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Sistem barter merupakan langkah awal bagi munculnya sistem
perdagangan/ sistem ekonomi dalam masyarakat.
Untuk memperlancar diperlukan suatu tempat khusus bagi
pertemuan antara pedagang dan pembeli yang pada perkembangannya
disebut dengan pasar. Melalui pasar masyarakat dapat memenuhi
sebuah kebutuhan hidupnya.
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
24. Teknologi
Dengan dikenalnya sistem bercocok tanam, maka ada banyak
waktu yang terluang yaitu waktu antara musim tanam hingga datangnya
musim panen. Pada saat itulah mereka mulai mengembangkan
teknologi dan kebudayaan. Salah satu diantaranya adalah teknik upam
yaitu menggosokan atau mengasah batu hingga di peroleh alat – alat
batu dan gerabah.
Selain itu, di zaman ini pula sudah ditemukan irigasi sederhana di
mana manusia saat itu dihadapkan dengan kemarau dan kekeringan
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
25. Adat Istiadat
Peninggalan kebudayaan manusia pada masa bercocok tanam
semakin banyak dan beragam, kebudayaan semakin berkembang pesat,
manusia telah dapat mengembangkan dirinya untuk menciptakan
kebudayaan yang lebih baik dibandingkan dengan masa-masa
sebelumnya, pada masa Neolithikum budaya manusia telah maju dengan
pesat.
Berbagai macam pengetahuan telah dikuasai, misalnya
pengetahuan tentang perbintangan, pranatamangsa (cara menentukan
musim berdasarkan perbintangan atau tanda-tanda lainnya), pelayaran,
kalender (menentukan hari baik atau buruk).
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
26. Kesenian
Banyak unsur-unsur kebudayaan Neolithikum yang masih
hidup hingga sekarang. Salah satunya adalah kesenian seperti
pertenunan dengan menggunakan tenun gendong. Unsur-unsur
lainnya yang dapat disebutkan dan masih hidup hingga
sekarang misalnya gamelan dan wayang.
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4
28. – Pra Sejarah | Neolithikum (Zaman Batu Muda) Oleh Ivan Sujatmoko
– Hasil Budaya Zaman Neolithikum Tri Handayani
– S Afirarh.Blogspot.Com
– Zamanbatumudaneolithikum-130720191132-phpapp01
– Zaman Batu Muda (Neolithikum )
– Neolithikum-130115061233-phpapp02
– Google.com
– Sumber: Sejarah Nasional Indonesia dan Umum
– Sumber: IPS Sejarah
– http://mymistyland.blogspot.com/2013/03/hasil-budaya-zaman-
neolithikum.html#sthash.NNo2IOWs.dpuf
– Sumber: e-dukasi.net
Kelompok 7
Powerpoint Zaman Neolithikum Kelompok 7 X MIIA 4