Dokumen tersebut membahas tentang implementasi Break Event Point (BEP) dan Net Present Value (NPV) dalam bisnis, dengan contoh kasus pabrik kaos dan rencana pembukaan industri pengolahan hasil pertanian. Dokumen ini menjelaskan cara menghitung BEP dan NPV, serta kriteria keputusan yang digunakan NPV untuk menentukan kelayakan suatu investasi.
Materi Minggu 14: Permodalan, Break Evnet Point (BEP) dan Net Present Value (NPV)
1. Nama : Wahyu Ginanjar
NIM : 41117120102
Jurusan : Teknik Sipil
Matkul : Kewirausahaan
Dosen pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Materi Minggu 14: Permodalan, Break Evnet Point (BEP) dan Net Present Value
(NPV)
Forum :
A. Implementasi Break Event Point (BEP)
Kasus : Ada seorang pengusaha baru yang mendirikan bisnis pabrik kaos. Setiap
bulan produksi pabrik tersebut 50 kaos. Sedangkan harga per buah Rp 50.000.
Untuk biaya variabel per kaos rata-rata Rp 30.000 dan rata-rata biaya tetap tahunan
Rp 2.000.000.
Pertanyaan : berapa jumlah sepatu yang harus diproduksi dan harga per kaos agar
mencapai BEP?
Penyelesaian :
1. Pertama-tama hitung terlebih dahulu jumlah kaos yang harus diproduksi supaya
mencapai titik impas atau BEP.
BEP unit produk = FC / (P-VC)
= 2.000.000 / (50.000 – 30.000) = 100 buah kaos
BEP unit rupiah = FC / (1 – (VC/P))
= 2.000.000 / (1 – (30.000/50.000) = Rp 5.000.000
Maka pabrik tersebut harus memperoleh keuntungan (omset) sebesar Rp 5.000.000
untuk mencapai BEP.
Untuk membuktikan apakah hitungan tersebut benar adalah dengan mengalikan
unit BEP x harga jual per unit.
2. BEP = 100 x Rp 50.000 = Rp 5.000.000
B. Implementasi Net Present Value (NPV)
Kriteria keputusan pada metode Net present value (NPV) , yaitu :
- Jika NPV bertanda positif, maka investasi akan menguntungkan /feasible
- Jika NPV bertanda negatif, maka investasi tidak akan menguntungkan /unfesible
Contoh kasus :
Dana investasi : Rp 35,000,000,- (dialokasikan selama 2 tahun)
Tahun persiapan Rp 20,000,000,-
Tahun pertama Rp 15,000,000,-
Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun kedua dari pengembangan kontruksi
Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari berbagai
biaya pada tahun kedua sebesar Rp 5,000,000,- /tahun dan untuk tahun-tahun
berikutnya seperti pada tabel 1.
Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah produksi dari pengolahan hasil-
hasil pertanian, Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua dengan jumlah
penghasilan Rp 10,000,000,- sedangkan pada tahun-tahun berikutnya seperti pada
tabel 1, Berdasarkan data diatas, apakah rencana pembukaan industri yang
mengolah hasil pertanian tersebut layak untuk dikembangkan bila dilihat dari segi
NPV denga diskon factor sebesar 18%?
Cara Penyelesaian :
Untuk menghitung nialai NPV proyek tersebut digunakan rumus sebagai berikut:
NPV= I (1+i)-n
NPV= 11.115.000
Nilai NPV adalah 11.115.000 dengan nilai NPV ini adalah lebih dari satu, maka
gagasan usaha proyek tersebut layak untuk diusahakan
3. Referensi :
- https://carasiiumi.com/cara-menghitung-bep/
- https://marinasuciati.wordpress.com/2011/11/11/32/
Quiz:
1. Pengertian Break Event Point (Titik Pulang Pulang Pokok) adalah Suatu teknik
analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan
dan volume kegiatan
2. Sistem permodalan atau Modal kerja adalah dana yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari seperti pembelian bahan
baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang, pembayaran lain-lain. Modal
kerja merupakan investasi dalam aset lancar (current assets).
Manajemen modal kerja adalah mengelola aset lancar (current assets) yang
digunakan dan diharapkan akan kembali (perputaran-nya) dalam waktu satu tahun
(1 siklus akuntansi) melalui hasil produksinya.
3.Net Present Value (NVP) adalah merupakan selisih antara pengeluaran dan
pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of
capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang
diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini
https://kelincicoklatdiary.wordpress.com/
modul ke 14