2. PENDAHULUAN
Latar belakang
Zaman sekarang setiap orang dituntut untuk lebih produktif. Tidak hanya laki – laki,
ini banyak perempuan yang berkarir untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah
atau sekedar mengikuti hasrat pribadi. Fenomena tersebut membuat peluang usaha kuliner
semakin terbuka, terlebih lagi di lingkungan perkotaan dan daerah sekitar perguruan tinggi
di mana kebanyakan penduduknya merupakan “perantau” yang sebagian besar waktunya
digunakan untuk bekerja atau belajar sehingga hampir tidak sempat untuk memasak
3. Tujuan
o Visi
• Memuaskan hasrat manusia akan kelezatan ayam geprek yang hakiki.
o Misi
• Menyajikan ayam geprek terbaik
• Menciptakan suasana makan yang kondusif
• Memastikan kepuasan pelanggan
• Menyediakan makanan dan minuman pendamping selengkap mungkin
• Menjaga standar terbaik dalam sajian dan pelayanannya
4. ANALISA PASAR DAN PEMASARAN
Target Pasar
Target pasar dari “Ayam Geprek Jos” adalah warga sekitar warung terutama para pekerja
kantoran dan mahasiswa yang menyukai makanan pedas. Para pekerja dan mahasiswa
umumnya tidak memasak semua kebutuhan makanannya sendiri sehingga mereka
cenderung membeli makanan siap saji.
Strategi Pemasaran
• Menggunakan sosial media sebagai media promosi dengan menampilkan sajian yang
menarik
• Mengatur warung sedemikian rupa sehingga tercipta suasana yang kondusif dan ramah
terhadap berbagai tipe pelanggan
• Menjaga standar sajian dengan hanya menggunakan bahan baku terbaik
5. BISNIS PLAN
Modal Awal
• Peralatan Masak = Rp 2.000.000,-
• Peralatan Makan = Rp 1.500.000,-
• Meja Kursi = Rp 2.500.000,-
• Perlengkapan Tambahan = Rp 1.000.000,-
• Komputer = Rp 2.500.000,-
o Jumlah = Rp 9.500.000,-
6. Biaya Operasinal
• Gaji Karyawan 5 x @Rp 1.500.000,- = Rp 7.500.000,-
• Sewa Tempat = Rp 1.000.000,-
• Ayam 20 x 25 x @Rp 30.000,- = Rp 15.000.000,-
• Bumbu 25 x @100.000,- = Rp 2.500.000,-
• Gas 2 x @Rp150.000,- = Rp 300.000,-
• Listrik dan Air = Rp 500.000,-
• Internet dan lain – lain = Rp 500.000,-
o Jumlah = Rp 27.300.000,-
7. Omset / Pendapatan
Laku 150 porsi per hari dengan harga Rp 15.000,- per porsi
= 150 x 25 x @Rp 15.000,-
= Rp 56.250.000,-
Keuntungan
= Omset – Biaya Operasional
= Rp 56.250.000 - Rp 27.300.000
= Rp 28.950.000,-
8. BEP ( Break Even Point )
= Modal Awal : Keuntungan
= Rp 9.500.000,- : Rp 28.950.000,-
= 0,3282 bulan ≈ 10 hari