1. hubungan antara manusia dan mikroorganisme
2. flora normal pada kulit
3. flora normal pada mata
4.flora normal pada slauran pernafasan
5. flora normal pada saluran pencernaan
2. Apakah Flora Normal itu ?
Flora Normal adalah kumpulan
mikroorganisme yang secara alami
terdapat pada tubuh manusia normal
dan sehat. Kebanyakan flora normal
yang terdapat pada tubuh manusia
adalah dari jenis bakteri. Namun
beberapa virus, jamur, dan protozoa juga
dapat ditemukan pada orang sehat.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
flora normal ?
1. Oksigen
2. Reseptor tertentu perlekatan
3. pH
4. Nutrient
5. Respon imun hospes
6. Mikroorganisme yang lain
sebagai pesaing.
5. Resident flora/indigenous (menetap)
merupakan tipe mikroorganisme yang
selalu ditemukan pada area tertentu, pada
umur tertentu. Bila terganggu
mempengaruhi keseimbangan flora.
Keberadaan flora ini akan selalu tetap, baik
jenis ataupun jumlahnya, jika ada
perubahan akan kembali seperti semula.
6. Transient flora (tidak menetap) terdiri atas
patogen dan non potensial pathogen yang
mendiami kulit atau membran mukosa atau
tempat lain hanya dalam waktu sesaat,
beberapa jam, hari atau minggu tergantung
lingkungan setempat, biasanya tidak
menyebabkan penyakit.
7. Beberapa Keuntungan Flora normal dalam
tubuh Inang, antara lain :
1. Flora normal mensintesis beberapa vitamin,
seperti: Vitamin K dan B12
2. Flora normal mencegah timbulnya kolonisasi
mikroba patogen
3. Flora normal bersifat antagonis dengan
bakteri lain yang merugikan
4. Flora normal menstimulus perkembangan
jaringan tertentu (sperti jaringan limpatik)
5. Flora normal menstimulus produksi antibodi
8. 1. Nutrisi
2. Kebersihan seseorang (berapa
seringnya dibersihkan)
3. Kondisi
4. Hidup penerapan prinsip-prinsip
kesehatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kehadiran flora normal pada tubuh
manusia adalah :
9. Flora Normal memiliki peran dalam
mempertahankan kesehatan tubuh atau
menyebabkan penyakit dengan 3 cara:
1. Akan menimbulkan penyakit, terutama pasien
imunokompromis dan individu yang lemah.
2. Akan menyusun mekanisme protektif hospen.
3. Kemungkinan mikroorganisme flora normal
memiliki peran nutrisional.
10. Tabel. Bakteri flora normal dan lokasi anatomiknya
Bakteri Lokasi anatomik
Bacterioides
Candida albicans
Clostridium
Corynebacterium (difteroid)
Eschericia coli
Gardharella vaginalis
Haemophylus
Lactobacillus
Neisseria
Pseudomonas aeruginosa
Staphylococcus aureus
Staphylococcus epidermidis
Streptococcus faecalis
(enterococcus)
Streptococcus viridans
Kolon, tenggorokan, vagina
Mulut, kolon, vagina
Kolon
Nasofaring, kulit, vagina
Kolon, vagina, uretra luar
Vagina
Nasofaring, konjungtiva
Mulut, kolon, vagina
Mulut, nasofaring
Kolon, kulit
Hidung, kulit
Kulit, hidung, mulut, vagina,
uretra
Kolon
Mulut, nasofaring
14. HUBUNGAN KUMAN DENGAN HOSPES
Adanya kuman dalam tubuh manusia tidak
selalu diikuti dengan keadaan sakit. Bahkan
kebanyakan interaksi kuman-hospes tidak
terwujud dalam bentuk sakit. Wujud
hubungan kuman-hospes tersebut
ditentukan oleh keseimbangan antara
virulensi kuman dan daya tahan hospes.
15. Hubungan Kuman dengan Lingkungan
Biotik, antara lain :
1. Bebas Hama
2. Sintrofisme
3. Netralisme
4. Kompetisi
5. Antagonisme
6. Simbiosis
7. Predatorisme
16. 1. Bebas Hama
Keadaan dimana kelompok mikroorganisme bebas
dari segala macam hubungan dengan mikroorganisme
lainnya.
2. Sintrofisme
Hubungan antara mikroorganisme yang tidak terlalu
dekat hubunganya tetapi keduanya memberikan
keuntungan secara timbal balik.
3. Netralisme
Hubungan antara mikroorganisme yang berbeda
spesiesnya , tetapi dalam interaksi kehidupan mereka
tidak saling mengganggu/ merugikan dan tidak saling
menguntungkan.
17. 4. Kompetisi
Hubungan antara mikroorganisme yang bersaing
untuk hidup dalam medium yang sama akibat
terbatasnya zat makanan serta energi yang tersedia
dalam medium tersebut. Spesies mikroorganisme
yang dapat menyesuaikan diri dengan persaingan
tersebut akan tumbuh dengan subur.
5. Antagonisme
Hubungan antara mikroorganisme yang saling
berlawanan. Mikroorganisme satu dapat
mengeluarkan zat atau hasil metabolismenya yang
dapat meracuni atau membunuh mikroorganisme
lainnya. Hubungan ini sering disebut juga sebagai
hubungan antibiosis atau amensalisme.
18. 6. Simbiosis
Hubungan yang dekat antara dua bentuk kehidupan
mikroorganisme , yang dapat berlangsung lama atau
sebentar.Terdapat 3 jenis simbiosis yaitu :
a. Mutualisme
b. Komensalisme
c. Parasitisme
7. Predatorisme
Hubungan yang ada antara dua kelompok
mikroorganisme yang hidup dengan memangsa salah
satu kelompok mikroorganisme tersebut. Kelompok
yang memangsa kelompok lainnya disebut Predator
(pemangsa).
19. Hubungan Kuman dengan Lingkungan
Abiotik, antara lain :
1. Suhu
2. pH (Konsentrasi ion Hidrogen)
3. Tersedianya air dan Kelembaban
Udara relatif (RH)
4. Oksigen.
20. 1. Suhu
Masing–masing mikroorganisme mempunyai suhu
optimum, minimum dan maksimum untuk
pertumbuhannya. Hal ini disebabkan dibawah suhu
minimum dan diatas suhu maksimum aktivitas enzim
akan berhenti, bahkan pada suhu yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan terdenaturasinya enzim
mikroorganisme tersebut yang akibatnya
memimbulkan kematian pada mikroorganisme.
Berdasarkan atas kemampuan hidup mikroorganisme
dalam kisaran suhu tertentu , maka mikroorganisme
dibagi menjadi 3 group yaitu :
a. Psikrofil
b. Mesofil
c. Termofil
21. 2. pH ( Konsentrasi ion Hidrogen )
Sebagian besar Mikroorganisme memiliki jarak pH
optimal yang cukup sempit untuk pertumbuhannya.
Nilai pH medium sangat mempengaruhi pertumbuhan
Mikroorganisme.
Berdasarkan atas kemampuan hidup mikroorganisme
terhadap pH , maka mikroorganisme dibagi menjadi 3
group :
a. Neutrofilik
b. Asidofilik
c. Asidofilik
22. 3. Tersedianya air dan Kelembaban Udara relatif ( RH )
Mikroorganisme memerlukan air untuk hidup dan
berkembang biak. Oleh karena itu pertumbuhan
jasad renik pada makanan sangat dipengaruhi oleh
jumlah air yang tersedia.Tidak semua air yang
terdapat dalam bahan pangan dapat digunakan oleh
jasad renik, yaitu pada kondisi :
a. Adanya solut dan ion dapat mengikat air di dalam
larutan.
b. Koloid Hiodrofilik ( gel ) dapat mengikat air,
sebanyak 3 – 4 % agar dapat menghambat
pertumbuhan bakteri di dalam medium.
c. Air dalam bentuk kristal es atau hidrasi tidak
dapat digunakan oleh jasad renik.
23. 4. Oksigen.
Konsentrasi oksigen di dalam bahan pangan dan
lingkungan mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme. Berdasarkan kebutuhan akan
oksigen untuk pertumbuhanya maka mikroorganisme
dibedakan menjadi 3 group :
a. Aerob
b. Anaerob fakultatif
c. Anaerobik
24. FLORA NORMAL PADA KULIT
Flora dapat hidup lama di kulit karena kulit
mengeluarkan zat bakterisidal. Karena kulit terus-
menerus berhubungan dan berkontak dengan
lingkungan sekitarnya, kulit cenderung
mengandung mikroorganisme sementara.
Walaupun demikian, pada kulit terdapat flora
penetap yang tetap dan berbatas jelas, yang di
berbagai daerah anatomic dipengaruhi oleh
sekresi, kebiasaan berpakaian, atau letaknya yang
dekat dengan selaput mukosa (mulut, hidung,
dan daerah perineum).
27. 1. Difteroid aerobic dan anaerobic (misalnya
corynebacterium, propionibacterium)
2. Stafilokokkus aerobic dan anaerobic non hemolitikus
(Staphylococcus epidermidis kadang-kadang S.
aureus dan golongan peptostreptococcus)
3. Basil gram postif aerobic
4. Bakteri pembentuk spora yang banyak terdapat di
udara, air, tanah
5. Streptococcus alfa hemoliticus (S. viridians) dan
enterococcus
6. Basil coliform gram negative serta acitenobacter
Mikroorganisme utama yang terdapat pada
kulit adalah sebagai berikut :
28. Faktor-faktor yang menghilangkan flora normal
sementara pada kulit adalah asam lemak pada
sekresi sebasea, adanya lisozim, dan pH yang rendah.
Flora normal tidak berubah secara signifikan oleh
pencucian/ mandi/ keringat yang berlebihan, tetapi
pemakaian tutup yang rapat pada kulit akan
mengakibatkan populasi mikroorganisme secara
keseluruhan akan meningkat dan mengakibatkan
perubahan kualitatif flora normal.
29. FLORA NORMAL RONGGA MULUT
Rongga mulut merupakan pintu gerbang
masuknya berbagai macam mikroorganisme ke
dalam tubuh, mikroorganisme tersebut masuk
bersama makanan atau minuman. Namun tidak
semua mikroorganisme tersebut bersifat
patogen, di dalam rongga mulut mikroorganisme
yang masuk akan dinetralisir oleh zat anti bakteri
yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan bakteri
flora normal
31. Flora normal dalam rongga mulut terdiri dari
1. Streptococcus mutans/Streptococcus
viridans
2. Staphylococcus sp
3. Lactobacillus sp
32. FLORA NORMAL PADA SALURAN PENCERNAAN
Saluran pencernaan adalah tabung
berliku-liku yang panjang yang menerima
hara dari lingkungannya, merombaknya,
dan menyerap sari yang perlu. Saluran
pencernaan memberi jalan terbaik bagi
kuman pathogen untuk memasuki tubuh
bersama air dan makanan.
33. Saat lahir, kondisi usus steril namun organisme
akan segera masuk bersamaan dengan makanan
yang dimakan oleh bayi.
Saat menyusui, usus akan mengandung flora seperti
Strptocokokki asam laktat dan lactobacilli dalam jumlah
besar. Organisme aerob dan anaerob, gram positif, non
motil ini menghasilkan asam dari karbohidrat dan tahan
pada pH 5,0.
34. Pada orang dewasa, esophagus terdiri atas
mikroorganisme yang masuk bersama dengan saliva dan
makanan. pH asam lambung yang di hasilkan akan
melindungi terhadap infeksi bakteri pathogen usus
seperti cholera. Pada duodenum terdapat 105 –
108 bakteri/gram. Pada usus halus bagian atas,
lactobacillus dan enterococcus mendominasi dan pada
usus halus bagian bawah yang mendominasi adalah flora
tinja.
35. Floran Normal saluran cerna memiliki beberapa
fungsi seperti :
1. Sintesa protein dan vitamin
2. Membantu proses pencernaan dan
penyerapan
3. Untuk menghambat pertumbuhan bakteri-
bakteri patogen dengan cara; memproduksi
asam organic, memproduksi bakteriosin
sebagai anti bakteri dan menggantikan
tempat melekat bakteri patogen pada
permukaan epitel saluran cerna.