Dokumen ini membahas tentang struktur dinding sel pada mikroba. Dinding sel bakteri terdiri dari berbagai lapisan yang berbeda antara bakteri Gram positif dan Gram negatif, seperti peptidoglikan, asam teikoat, membran luar. Dinding sel Archaea berbeda karena tidak mengandung peptidoglikan.
2. DINDING SEL
• Dinding sel mikroba prokariot merupakan struktur yang kaku
sehingga dapat mempertahankan bentuk sel bakteri dan
mempertahankan bakteri dari kondisi ekstrim.
• Dinding sel juga berperan dalam pertumbuhan dan
pembelahan.
• Dinding sel terdiri dari lapisan senyawa-senyawa yang
berbeda dan bervariasi untuk tiap bakteri.
• Dinding sel bakteri Gram (-) biasanya lebih tipis (10-15 nm)
daripada Gram (+) 20-25 nm.
• Pada eubacteria, bagian dinding sel yang berperan utama
dalam menentukan bentuk adalah peptidoglikan (murein).
• Peptidoglikan hanya ditemukan pada prokariot non
archaeobacteria
8. DINDING BAKTERI GRAM (+)
• Bakteri gram (+) memiliki peptidoglikan yang
jauh lebih banyak dibandingkan dengan gram (-)
sehingga dindingnya menjadi lebih tebal (50%
sementara Gram negatif sekitar 10-15%).
• Dinding sel pada kebanyakan bakteri gram (+)
juga memiliki polisakarida yang disebut asam
teikoat.
• Asam teikoat yang merupakan polimel gliserol
dan ribitol fosfat menempel pada peptodoglikan
atau membran sitoplasma. Fungsi asam teikoat
muatan (-) adalah :
• a. untuk transport ion positif dari dan keluar sel
• b. penyimpanan fosfor
9. PEPTIDOGLIKAN TERDIRI DARI 3
MACAM “BUILDING BLOCKS”
• N-AcetylGlucosamine (NAG)
• N-AcetylMuramic Acid (NAM)
• Peptida yang dibangun oleh 4 AA
(tetrapeptida) yang terdiri dari
beberapa D-asam amino
10.
11.
12.
13. DINDING BAKTERI GRAM (-)
• Strukturnya lebih kompleks daripada dinding
bakteri gram (+).
• Dinding bakteri gram (-) memiliki membran luar
yang mengelilingi lapisan peptidoglikan dan
rongga periplasma yang terdapat diantara
membran sitoplasma dan membran luar.
• Membran luar pada sel gram (-) berperan
sebagai barrier selektif senyawa-senyawa yang
masuk dan keluar sel.
• Selain itu juga menyebabkan efek toksik pada
hewan yang terinfeksi.
• Membran luar dihbungkan dengan peptidoglikan
oleh lipoprotein .
14. STRUKTUR MEMBRAN LUAR
SEL GRAM (-) MERUPAKAN
STRUKTUR BILAYER YANG
TERDIRI-DARI :
– Fosfolipid ( di lapisan dalam bilayer)
– Protein
– Lipopolisakarida ( di lapisan luar
bilayer), merupakan karakteristik sel
bakteri gram (-)
15.
16. Lipopolisakarida dibangun oleh :
• Lipid A , merupakan endotoksin,
menyebabkan demam, diare dll
• polisakarida pusat
• Antigen O, berperan terhadap fungsifungsi serologis, misalnya bagaimana
bakteri bereaksi terhadap antibody, juga
berperan sebagai tempat penempelan
bakteriofaga pada sel bakteri.
21. DINDING SEL
ARCHEOBACTERIA
Dinding sel Archaebacteria berbeda dengan
Eubacteria baik dalam struktur maupun
komposisi kimia.
Dinding sel archaebakteria terdiri dari :
Protein, Glikoprotein atau polisakarida,
tetapi tidak mengandung asam Nasetilmuramat dan D-asam amino (tidak
mengandung peptidoglikan).