SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Bakteri
1. Nutrisi
2. Media
3. Kondisi fisik: suhu, oksigen, pH, lingkungan
1. Nutrisi untuk bakteri : diperlukan untuk
pertumbuhan dan fungsinya yang normal. Sehingga
diketahui beberapa tipe nutrisi bakteri :
Autotrof
heterotrof
Fotoautotrof
kemoautotrof
2. Kebutuhan nitrogen untuk bakteri. Beberapa tipe bakteri
menggunakan senyawa nitrogen anorganik dan yang lain
membutuhkan nitrogen organik
3. Kebutuhan belerang (sulfur) dan fosfor untuk bakteri berasal
dari senyawa sulfur organik, sedangkan fosfor diberikan sebagai
fosfat yaitu garam-garam fosfat
4. Kebutuhan beberapa unsur logam, natrium, kalium, kalsium,
magnesium, mangan, besi, seng, tembaga dan kobalt untuk
pertumbuhan yang normal. Jumlah yang dibutuhkan amat kecil
dalam ppm
5. Kebutuhan vitamin. Beberapa bakteri mampu memenuhi
kebutuhan vitaminnya dari senyawa-senyawa lain di dalam
medium.
6. Kebutuhan air untuk fungsi metabolik dan pertumbuhannya.
BAKTERI AUTOTROF
Yunani, auto=diri; trophos= memakan) adalah bakteri
yang mampu membuat makanannya sendiri. Bakteri
autrof dibedakan dalam dua kelompok berdasarkan
asal energi untuk mensintesis makanannya, yaitu
fotoautotrof dan kemoautotrof
Bakteri fotoautotrof
Adalah bakteri yang menggunakan energi cahaya
matahari untuk membuat makanannya. Jenis pigmen
bakteri autotrof utama adalah klorofil dan karoten.
Contoh: Thiocystis sp bakteri memperoleh makanannya
melalui proses fotosintesis
Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang
menggunakan energi kimia untuk mensintesis
makanannya. Energi kimia diperoleh dari proses
oksidasi senyawa anorganik. Contoh:
Nitrosomonas dan Nitrosococcus (bakteri nitrit) yang
mengoksidasi senyawa amonia menjadi ion nitrit
Nitrobacter (bakteri nitrat) mengoksidasi ion nitrit
menjadi ion nitrat
Gallionella (bakteri besi) mengoksidasi ion fero menjadi
ion feri.
Hydrogenobacter (bakteri hydrogen) yang
mengoksidasi gas hydrogen menjadi air
BAKTERI HETEROTROF
(Yunani, hetero= yang lain, trophos =memakan) adalah
bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari
organisme lain. Bakteri heterotrof terbagi menjadi
bakteri saprofit dan bakteri parasit.
Bakteri Saprofit
Adalah bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-
sisa organisme atau produk organisme lain. Sisa-sisa
organisme, misalnya daun yang gugur dan kotoran
hewan, sedangkan produk organisme, misalnya susu
dan daging. Sisa organisme atau produk organisme
yang mengandung bakteri akan mengalami proses
penguraian.
Bakteri saprofit merupakan salah satu organisme
pengurai (decomposer) di alam. Contoh bakteri saprofit
adalah E. coli, Lactobacillus bulgaricus dan
Mycobacterium (bakteri pengurai sampah)
Bakteri parasit.
Adalah bakteri yang memperoleh makanan dari
inangnya. Inang tempat hidup bakteri adalah
tumbuhan, hewan atau manusia.
Jika menimbulkan penyakit pada inangnya, maka
bakteri disebut bakteri pathogen. Contoh:
Mycobacterium tuberculosis ; Bacillus anthracis dan
Clostridium tetani
Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak
makanannya agar memperoleh energi, bakteri dapat
dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob
Bakteri aerob
adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk
memperoleh energi.
Contoh: Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter
Bakteri anaerob
adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk
memperoleh energinya. Enegi diperoleh dari proses
perombakan senyawa organik tanpa menggunakan oksigen
yang disebut fermentasi. Bakteri anaerob dibedakan menjadi
anaerob obligat dan fakultatif
Bakteri anaerob obligat
Hanya dapat hidup jika tidak ada oksigen. Oksigen
merupakan racun.
Contoh : bakteri belerang, bakteri metana
(Methanobacterium), Micrococcus
denitrificans, Clostridium botulinum dan Clostridium
tetani
Bakteri anaerob fakultatif
dapat hidup jika ada ataupun tidak ada oksigen.
Contoh : E. coli dan Lactobacillus
II. MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI
Untuk menumbuhkan dan mengembang biakan mikroba
diperlukan suatu substansi yang disebut media
Media dapat dibuat dari bahan alam seperti
toge, kentang, wortel, daging, telur, susu ataupun dari bahan
buatan yaitu senyawa kimia organik ataupun anorganik
Syarat Media :
1. Mengandung semua unsur hara yang diperlukan
2. Memenuhi semua faktor yang dibutuhkan oleh
mikroba, seperi pH
3. Harus dalam keadaan steril
Bentuk, susunan dan sifat media
Bentuk media ditentukan oleh ada tidaknya penambahan zat
pemadat seperti agar, gelatin dsb
Dikenal tiga bentuk media
1. Media cair (kaldu cair), tidak ditambahkan zat
pemadat, dipergunakan untuk bakteri atau ragi
2. Media padat : menggunakan agar, merupakan media umum
yang dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri heterotrof, ragi
dan jamur
3.Media semi padat atau semi cair: penambahan zat padat
50%, dipergunakan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak
memerlukan air, anaerobik atau fakultatif
Susunan Media
Mengandung air, protein, asam amino, energi dan vitamin dapat
berbentuk :
1. Media alami : disusun oleh bahan
alami, kentang, daging, susu, telur dll
2. Media sintetik, disusun dari senyawa kimia
3. Media semi sintetis, media yang disusun berdasarkan
campuarn bahan alami dan bahan sintetis
Kaldu nutrisi untuk pertumbuhan bakteri terdiri dari pepton, ekstrak
daging, NaCl dan aquades. Agar toge untuk pertumbuhan jamur/ragi
dan agar wortel untuk pertumbuhan ragi dan beberapa jenis jamur
Sifat media : tujuan lain penggunaan media yaitu untuk
isolasi, seleksi, evaluasi dan diferensiasi biakan yang didapat, artinya
penggunaan zat tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembang biakan. Setiap media mempunyai sifat
(spesifikasi) tersendiri sesuai dengan maksudnya.
Pembagian media berdasarkan sifat :
1. Media umum , contoh nutrien agar dan agar kentang dekstrosa
2. Media pengaya
3. Media selektif
4. Media differensial
5.Media penguji
6. Media perhitungan
Media umum
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembang biakan satu atau lebih
kelompok mikroba secara umum, seperti agar kaldu nutrisi untuk
bakteri , agar kentang dekstrosa untuk jamur
Media Pengaya
Dipergunakan dengan maksud memberikan kesempatan terhadap
suatu jenis atau kelompok mikroba untuk tumbuh dan berkembang
lebih cepat dari jenis/kelompok lainnya yang sama-sama berada di
dalam satu bahan. Misalnya untuk memisahkan bakteri penyebab tifus
dari feses manusia.
Media selektif
Media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau lebih jenis mikroba
tertentu tetapi akan menghambat atau mematikan untuk jenis-jenis
lainnya . Contoh : menia SS (Salmonella-Shigella)
Media Differensial
Media yang dipergunakan untuk menumbuhkan mikroba tertentu
serta penentuan sifat-sifatnya seperti media agar darah yang
dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri hemolitik, sehingga bakteri
non hemolitik tidak dapat tumbuh atau dihambat.
Media penguji
yaitu media yang dipergunakan untuk pengujian senyawa atau benda
tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya media penguji vitamin,
asam amino, antibiotika, residu pestisida. Media ini mengandung
senyawa dasar untuk pertumbuhan dan perkembang biakan mikroba
juga ditambahkan sejumla senyawa tertentu yang akan diuji
Media Perhitungan
Dipergunakan untuk menghitung jumlahmikroba pada suatu bahan.
Media ini dapat berbetuk media umum, media selektif, media
differensial atau media penguji
III. Kondisi Fisik
A. SUHU : proses pertumbuhan tergantung pada reaksi
kimiawi dan laju reaksi kimia dipengaruhi oleh suhu.
Sehingga pertumbuhan bakteri sangat dipengaruhi oleh
suhu.
Berdasarkan suhu, bakteri dibagi menjadi beberapa
kelompok diantaranya :
1. Psikrofil, bakteri yang tumbuh pada suhu 0 – 30oC
2. Mesofil, merupakan kelompok bakteri yang tumbuh
pada suhu 25-40oC
3. Termofil, yaitu bakteri yang tumbuh pada suhu 50oC
atau lebih
B. OKSIGEN
Gas utama yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
ialah oksigen dan karbon dioksida. Berdasarkan
kebutuhan oksigen, bakteri dibagi menjadi empat
kelompok, yaitu :
1. Aerobik yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen
2. Anaerobik yaitu bakteri yang dapat tumbuh tanpa
oksigen
3. Anaerobik fakultatif yaitu bakteri yang dapat tumbuh
pada keadaan aerob maupun anaerob
4. Mikroaerofilik yaitu bakteri yang tumbuh baik bila
ada oksigen bebas dalam jumlah kecil
5. Kapnofilik yaitu bakteri yang membutuhkan CO2
C. pH
Untuk pertumbuhan bakteri membutuhkan pH optimum
terletak antara 6,5 dan 7,5, Tetapi ada beberapa bakteri yang
dapat tumbuh pada pH rendah, atau tumbuh pada pH tinggi
(basa)
Kondisi fisik perlu dipertimbangkan di dalam penyediaan
kondisi optimum untuk pertumbuhan bakteri
Pada kondisi lain, yaitu pada konsentrasi garam tinggi dikenal
bakteri halofilik yaitu bakteri yang dapat hidup pada air asin
di laut.
Mikroorgansime yang membutuhkan konsentrasi garam tinggi
untuk pertumbuhannya disebut halofil obligat
Bakteri yang dapat tumbuh pada keadaan tanpa garam
maupun mengandung garam disebut halofil fakultatif
REPRODUKSI BAKTERI
Bakteri berkembang biak secara aseksual yaitu dengan
pembelahan diri menjadi dua (binary fission) dan secara
konyugasi. Sel-sel akan memanjang dan apabila sudah
mencapai dua kali ukuran normal akan membelah di bagian
tengah menjadi dua sel yang selanjutnya akan mengalami
pembelahan.
Seksual yaitu pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya.
Pertukaran materi genetik disebut rekomendasi genetik atau
rekomendasi DNA
Rekombinasi genetik menghasilkan dua sel bakteri yang masing-
masing memiliki kombinasi materi genetik dari dua sel induk.
Rekombinasi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :
Transformasi, Transduksi dan Konyugasi
Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik bahkan satu
gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya c/
Streptococcus pneumonia; Neiseeria gonorrhoeae; Bacillus dan
Rhizobium
Transduksi adalah pemindahan sedikit materi genetik satu sel bakteri
ke bakteri lainnya dengan perantara organisme lainnya yaitu
bakteriophage
Konyugasi : terjadi penggabungan gen antara dua sel. Sel bakteri
mempunyai plasmid yang membawa gen disebut faktor sek,
memberikan gen tersebut kepada sel yang tidak mempunyai faktor
sek. Faktor sek tersebut diberikan melalui jembatan sitoplasma yang
terbentuk diantara dua sel. Jembatan sitoplasma yang
menghubungkan dua sel itu disebut pili sek.
Jenis kelamin bakteri tidak dapat ditentukan, hanya saja bakteri yang
memberikan DNA disebut jantan dan sebaliknya bakteri penerima DNA
disebut betina.

More Related Content

What's hot

Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismeTaksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
nkks2619
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Fransiska Puteri
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
UNESA
 
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Okta Yosiana Dewi
 

What's hot (20)

Metabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganismeMetabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganisme
 
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismeTaksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan NegatifLaporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
 
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirMorfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 

Viewers also liked

Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteriFaktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Esty Sari
 
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahanMekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Widyalestarinurpratama
 
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GADPERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD
AYANAH SEPTIANITA
 
Sterilisasi, Desinfektan, dan Fermentasi
Sterilisasi, Desinfektan, dan FermentasiSterilisasi, Desinfektan, dan Fermentasi
Sterilisasi, Desinfektan, dan Fermentasi
Hayatun Nufus
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Ellie Sirait
 
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...
Fransiska Puteri
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
progsus6
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
lissura chatami
 

Viewers also liked (20)

Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteriFaktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
 
syarat pertumbuhan bakteri
syarat pertumbuhan bakteri syarat pertumbuhan bakteri
syarat pertumbuhan bakteri
 
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahanMekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
 
Microorganism
MicroorganismMicroorganism
Microorganism
 
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GADPERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD
 
Soal soal dasgro kel 1
Soal soal dasgro kel 1Soal soal dasgro kel 1
Soal soal dasgro kel 1
 
Sterilisasi, Desinfektan, dan Fermentasi
Sterilisasi, Desinfektan, dan FermentasiSterilisasi, Desinfektan, dan Fermentasi
Sterilisasi, Desinfektan, dan Fermentasi
 
Salmonella
SalmonellaSalmonella
Salmonella
 
Thickener, Starches, Gelatin & Gum
Thickener, Starches, Gelatin & GumThickener, Starches, Gelatin & Gum
Thickener, Starches, Gelatin & Gum
 
Desinfeksi
DesinfeksiDesinfeksi
Desinfeksi
 
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus) SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
 
Uji Efektivitas Pengawet
Uji Efektivitas PengawetUji Efektivitas Pengawet
Uji Efektivitas Pengawet
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
Bakteri kelas X
Bakteri kelas XBakteri kelas X
Bakteri kelas X
 
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...
 
Faktor pertumbuhan
Faktor pertumbuhanFaktor pertumbuhan
Faktor pertumbuhan
 
Pikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikanPikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikan
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
 

Similar to Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri

Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Lisa Tri Setiawati
 
Isolasi bakteri
Isolasi bakteriIsolasi bakteri
Isolasi bakteri
f' yagami
 
Nutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptxNutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptx
materipptgc
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikroba
Ela Afellay
 
Promosi Nutrisi Bakteri|0821-3004-0533
Promosi Nutrisi Bakteri|0821-3004-0533Promosi Nutrisi Bakteri|0821-3004-0533
Promosi Nutrisi Bakteri|0821-3004-0533
fadjrisyarifhefram
 

Similar to Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri (20)

Laporan mikrobiologi teknik pembuatan media
Laporan mikrobiologi teknik pembuatan mediaLaporan mikrobiologi teknik pembuatan media
Laporan mikrobiologi teknik pembuatan media
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Laporan pembuatan media pda
Laporan pembuatan media pdaLaporan pembuatan media pda
Laporan pembuatan media pda
 
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
 
362240259-PERTUMBUHAN-MIKROBA-ppt.pptx
362240259-PERTUMBUHAN-MIKROBA-ppt.pptx362240259-PERTUMBUHAN-MIKROBA-ppt.pptx
362240259-PERTUMBUHAN-MIKROBA-ppt.pptx
 
Biologi - monera
Biologi - moneraBiologi - monera
Biologi - monera
 
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UBPertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
 
Nutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptxNutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptx
 
Isolasi bakteri
Isolasi bakteriIsolasi bakteri
Isolasi bakteri
 
Nutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptxNutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptx
 
Makalah mikroganisme amanah raha
Makalah mikroganisme amanah rahaMakalah mikroganisme amanah raha
Makalah mikroganisme amanah raha
 
Monera.pptx
Monera.pptxMonera.pptx
Monera.pptx
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikroba
 
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
 
Laporan praktikum pembuatan medium pda
Laporan praktikum pembuatan medium pdaLaporan praktikum pembuatan medium pda
Laporan praktikum pembuatan medium pda
 
Promosi Nutrisi Bakteri|0821-3004-0533
Promosi Nutrisi Bakteri|0821-3004-0533Promosi Nutrisi Bakteri|0821-3004-0533
Promosi Nutrisi Bakteri|0821-3004-0533
 
makalah mikroorganisme
makalah mikroorganismemakalah mikroorganisme
makalah mikroorganisme
 
Makalah I
Makalah  IMakalah  I
Makalah I
 
Jamur.pptx
Jamur.pptxJamur.pptx
Jamur.pptx
 
Laporan Sementara Pembuatan Media I
Laporan Sementara Pembuatan Media ILaporan Sementara Pembuatan Media I
Laporan Sementara Pembuatan Media I
 

Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri

  • 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri 1. Nutrisi 2. Media 3. Kondisi fisik: suhu, oksigen, pH, lingkungan 1. Nutrisi untuk bakteri : diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsinya yang normal. Sehingga diketahui beberapa tipe nutrisi bakteri : Autotrof heterotrof Fotoautotrof kemoautotrof
  • 2. 2. Kebutuhan nitrogen untuk bakteri. Beberapa tipe bakteri menggunakan senyawa nitrogen anorganik dan yang lain membutuhkan nitrogen organik 3. Kebutuhan belerang (sulfur) dan fosfor untuk bakteri berasal dari senyawa sulfur organik, sedangkan fosfor diberikan sebagai fosfat yaitu garam-garam fosfat 4. Kebutuhan beberapa unsur logam, natrium, kalium, kalsium, magnesium, mangan, besi, seng, tembaga dan kobalt untuk pertumbuhan yang normal. Jumlah yang dibutuhkan amat kecil dalam ppm 5. Kebutuhan vitamin. Beberapa bakteri mampu memenuhi kebutuhan vitaminnya dari senyawa-senyawa lain di dalam medium. 6. Kebutuhan air untuk fungsi metabolik dan pertumbuhannya.
  • 3. BAKTERI AUTOTROF Yunani, auto=diri; trophos= memakan) adalah bakteri yang mampu membuat makanannya sendiri. Bakteri autrof dibedakan dalam dua kelompok berdasarkan asal energi untuk mensintesis makanannya, yaitu fotoautotrof dan kemoautotrof Bakteri fotoautotrof Adalah bakteri yang menggunakan energi cahaya matahari untuk membuat makanannya. Jenis pigmen bakteri autotrof utama adalah klorofil dan karoten. Contoh: Thiocystis sp bakteri memperoleh makanannya melalui proses fotosintesis
  • 4. Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia untuk mensintesis makanannya. Energi kimia diperoleh dari proses oksidasi senyawa anorganik. Contoh: Nitrosomonas dan Nitrosococcus (bakteri nitrit) yang mengoksidasi senyawa amonia menjadi ion nitrit Nitrobacter (bakteri nitrat) mengoksidasi ion nitrit menjadi ion nitrat Gallionella (bakteri besi) mengoksidasi ion fero menjadi ion feri. Hydrogenobacter (bakteri hydrogen) yang mengoksidasi gas hydrogen menjadi air
  • 5. BAKTERI HETEROTROF (Yunani, hetero= yang lain, trophos =memakan) adalah bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari organisme lain. Bakteri heterotrof terbagi menjadi bakteri saprofit dan bakteri parasit. Bakteri Saprofit Adalah bakteri yang memperoleh makanan dari sisa- sisa organisme atau produk organisme lain. Sisa-sisa organisme, misalnya daun yang gugur dan kotoran hewan, sedangkan produk organisme, misalnya susu dan daging. Sisa organisme atau produk organisme yang mengandung bakteri akan mengalami proses penguraian.
  • 6. Bakteri saprofit merupakan salah satu organisme pengurai (decomposer) di alam. Contoh bakteri saprofit adalah E. coli, Lactobacillus bulgaricus dan Mycobacterium (bakteri pengurai sampah) Bakteri parasit. Adalah bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya. Inang tempat hidup bakteri adalah tumbuhan, hewan atau manusia. Jika menimbulkan penyakit pada inangnya, maka bakteri disebut bakteri pathogen. Contoh: Mycobacterium tuberculosis ; Bacillus anthracis dan Clostridium tetani
  • 7. Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak makanannya agar memperoleh energi, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk memperoleh energi. Contoh: Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk memperoleh energinya. Enegi diperoleh dari proses perombakan senyawa organik tanpa menggunakan oksigen yang disebut fermentasi. Bakteri anaerob dibedakan menjadi anaerob obligat dan fakultatif
  • 8. Bakteri anaerob obligat Hanya dapat hidup jika tidak ada oksigen. Oksigen merupakan racun. Contoh : bakteri belerang, bakteri metana (Methanobacterium), Micrococcus denitrificans, Clostridium botulinum dan Clostridium tetani Bakteri anaerob fakultatif dapat hidup jika ada ataupun tidak ada oksigen. Contoh : E. coli dan Lactobacillus
  • 9. II. MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI Untuk menumbuhkan dan mengembang biakan mikroba diperlukan suatu substansi yang disebut media Media dapat dibuat dari bahan alam seperti toge, kentang, wortel, daging, telur, susu ataupun dari bahan buatan yaitu senyawa kimia organik ataupun anorganik Syarat Media : 1. Mengandung semua unsur hara yang diperlukan 2. Memenuhi semua faktor yang dibutuhkan oleh mikroba, seperi pH 3. Harus dalam keadaan steril Bentuk, susunan dan sifat media Bentuk media ditentukan oleh ada tidaknya penambahan zat pemadat seperti agar, gelatin dsb
  • 10. Dikenal tiga bentuk media 1. Media cair (kaldu cair), tidak ditambahkan zat pemadat, dipergunakan untuk bakteri atau ragi 2. Media padat : menggunakan agar, merupakan media umum yang dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri heterotrof, ragi dan jamur 3.Media semi padat atau semi cair: penambahan zat padat 50%, dipergunakan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan air, anaerobik atau fakultatif Susunan Media Mengandung air, protein, asam amino, energi dan vitamin dapat berbentuk : 1. Media alami : disusun oleh bahan alami, kentang, daging, susu, telur dll 2. Media sintetik, disusun dari senyawa kimia 3. Media semi sintetis, media yang disusun berdasarkan campuarn bahan alami dan bahan sintetis
  • 11. Kaldu nutrisi untuk pertumbuhan bakteri terdiri dari pepton, ekstrak daging, NaCl dan aquades. Agar toge untuk pertumbuhan jamur/ragi dan agar wortel untuk pertumbuhan ragi dan beberapa jenis jamur Sifat media : tujuan lain penggunaan media yaitu untuk isolasi, seleksi, evaluasi dan diferensiasi biakan yang didapat, artinya penggunaan zat tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembang biakan. Setiap media mempunyai sifat (spesifikasi) tersendiri sesuai dengan maksudnya. Pembagian media berdasarkan sifat : 1. Media umum , contoh nutrien agar dan agar kentang dekstrosa 2. Media pengaya 3. Media selektif 4. Media differensial 5.Media penguji 6. Media perhitungan
  • 12. Media umum digunakan untuk pertumbuhan dan perkembang biakan satu atau lebih kelompok mikroba secara umum, seperti agar kaldu nutrisi untuk bakteri , agar kentang dekstrosa untuk jamur Media Pengaya Dipergunakan dengan maksud memberikan kesempatan terhadap suatu jenis atau kelompok mikroba untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat dari jenis/kelompok lainnya yang sama-sama berada di dalam satu bahan. Misalnya untuk memisahkan bakteri penyebab tifus dari feses manusia. Media selektif Media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau lebih jenis mikroba tertentu tetapi akan menghambat atau mematikan untuk jenis-jenis lainnya . Contoh : menia SS (Salmonella-Shigella)
  • 13. Media Differensial Media yang dipergunakan untuk menumbuhkan mikroba tertentu serta penentuan sifat-sifatnya seperti media agar darah yang dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri hemolitik, sehingga bakteri non hemolitik tidak dapat tumbuh atau dihambat. Media penguji yaitu media yang dipergunakan untuk pengujian senyawa atau benda tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya media penguji vitamin, asam amino, antibiotika, residu pestisida. Media ini mengandung senyawa dasar untuk pertumbuhan dan perkembang biakan mikroba juga ditambahkan sejumla senyawa tertentu yang akan diuji Media Perhitungan Dipergunakan untuk menghitung jumlahmikroba pada suatu bahan. Media ini dapat berbetuk media umum, media selektif, media differensial atau media penguji
  • 14. III. Kondisi Fisik A. SUHU : proses pertumbuhan tergantung pada reaksi kimiawi dan laju reaksi kimia dipengaruhi oleh suhu. Sehingga pertumbuhan bakteri sangat dipengaruhi oleh suhu. Berdasarkan suhu, bakteri dibagi menjadi beberapa kelompok diantaranya : 1. Psikrofil, bakteri yang tumbuh pada suhu 0 – 30oC 2. Mesofil, merupakan kelompok bakteri yang tumbuh pada suhu 25-40oC 3. Termofil, yaitu bakteri yang tumbuh pada suhu 50oC atau lebih
  • 15. B. OKSIGEN Gas utama yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri ialah oksigen dan karbon dioksida. Berdasarkan kebutuhan oksigen, bakteri dibagi menjadi empat kelompok, yaitu : 1. Aerobik yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen 2. Anaerobik yaitu bakteri yang dapat tumbuh tanpa oksigen 3. Anaerobik fakultatif yaitu bakteri yang dapat tumbuh pada keadaan aerob maupun anaerob 4. Mikroaerofilik yaitu bakteri yang tumbuh baik bila ada oksigen bebas dalam jumlah kecil 5. Kapnofilik yaitu bakteri yang membutuhkan CO2
  • 16. C. pH Untuk pertumbuhan bakteri membutuhkan pH optimum terletak antara 6,5 dan 7,5, Tetapi ada beberapa bakteri yang dapat tumbuh pada pH rendah, atau tumbuh pada pH tinggi (basa) Kondisi fisik perlu dipertimbangkan di dalam penyediaan kondisi optimum untuk pertumbuhan bakteri Pada kondisi lain, yaitu pada konsentrasi garam tinggi dikenal bakteri halofilik yaitu bakteri yang dapat hidup pada air asin di laut. Mikroorgansime yang membutuhkan konsentrasi garam tinggi untuk pertumbuhannya disebut halofil obligat Bakteri yang dapat tumbuh pada keadaan tanpa garam maupun mengandung garam disebut halofil fakultatif
  • 17. REPRODUKSI BAKTERI Bakteri berkembang biak secara aseksual yaitu dengan pembelahan diri menjadi dua (binary fission) dan secara konyugasi. Sel-sel akan memanjang dan apabila sudah mencapai dua kali ukuran normal akan membelah di bagian tengah menjadi dua sel yang selanjutnya akan mengalami pembelahan. Seksual yaitu pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekomendasi genetik atau rekomendasi DNA Rekombinasi genetik menghasilkan dua sel bakteri yang masing- masing memiliki kombinasi materi genetik dari dua sel induk. Rekombinasi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu : Transformasi, Transduksi dan Konyugasi
  • 18. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya c/ Streptococcus pneumonia; Neiseeria gonorrhoeae; Bacillus dan Rhizobium Transduksi adalah pemindahan sedikit materi genetik satu sel bakteri ke bakteri lainnya dengan perantara organisme lainnya yaitu bakteriophage Konyugasi : terjadi penggabungan gen antara dua sel. Sel bakteri mempunyai plasmid yang membawa gen disebut faktor sek, memberikan gen tersebut kepada sel yang tidak mempunyai faktor sek. Faktor sek tersebut diberikan melalui jembatan sitoplasma yang terbentuk diantara dua sel. Jembatan sitoplasma yang menghubungkan dua sel itu disebut pili sek. Jenis kelamin bakteri tidak dapat ditentukan, hanya saja bakteri yang memberikan DNA disebut jantan dan sebaliknya bakteri penerima DNA disebut betina.