SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Nama : Ida Fahru Roziyah, S.Pd
Asal Sekolah : SMK Bina Nusantara Semarang
Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori I Gelombang 2 Tahun 2022
Bidang Studi KimiaLPTK: Universitas Lambung Mangkurat
Judul Modul MODUL 2 PERAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN ABAD 21
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar, Rasional,dan Landasan Ilmu
Pendidikan
2. Karakteristik Peserta Didik
3. Teori Belajar dan Implikasinya dalam
Pembelajaran
4. Kurikulum Pendidikan di Indonesia
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah
dan definisi) di modul ini
Karakteristik pembelajaran abad 21.
1. Berpikir kritis dan penyelesaian masalah
(critical thinking and problem solving).
Berpikir kritis merupakan keterampilan
yang diperlukan peserta didik untuk
menghadapi kompleksitas dan ambiguitas
informasi yang besar.
2. Kreatifitas dan inovasi (creativity and
innovation).
Kreatifitas akan melahirkan daya tahan
hidup dan menciptakan nilai tambah
sehingga mengurangi kebiasaan untuk
mengeksploitasi sumber daya alam, namun
berusaha menciptakan ekonomi kreatif
berbasis pengetahuan dan warisan budaya.
3. Pemahaman lintas budaya (cross-cultural
understanding).
Pemahaman kebiasaan, adat istiadat,
bahasa, keunikan lintas budaya adalah
pengetahuan sangat penting dalam
melakukan komunikasi dan interaksi agar
tidak menimbulkan kesalahpahaman dan
terpelihara rasa persatuan dan kesatuan
nasional.
4. Komunikasi, literasi informasi dan media
(media literacy, information, and
communication skill).
Keterampilan komunikasi, literasi informasi
dan media dimaksudkan agar peserta didik
dapat menjalin hubungan dan
menyampaikan gagasan dengan baik secara
lisan, tulisan maupun non verbal serta
dapat mempergunakan informasi secara
efektif yakni memahami kapan informasi
diperlukan, bagaimana cara
mengidentifikasi, bagaimana cara
menentukan kredibilitas dan kualitas
informasi. Dan mampu memahami,
menganalisis, dan adanya dekonstruksi 13
pencitraan media, ada kesadaran cara
media dibuat dan diakses sehingga tidak
menelan mentah-mentah berita dari media.
5. Komputer dan literasi Teknologi Informasi
dan Komunikasi (computing and ICT
literacy).
Literasi TIK mengandung kemampuan
untuk memformulasikan pengetahuan,
mengekpresikan diri secara kreatif dan
tepat, serta menciptakan dan menghasilkan
informasi bukan sekedar memahami
informasi.
6. Karir dan kehidupan (life and career skill)
Peserta didik akan berkarya dan berkarir di
masyarakat dimana dunia kerja
memerlukan orang-orang yang mandiri,
suka mengambil inisiatif, pandai mengelola
waktu, dan berjiwa kepemimpinan
Karakteristik Peserta Didik Abad 21
Generasi z bisa dikatagorikan mereka yang
lahir sekitar tahun 1995 setelah layanan
internet pertama oleh Indonet di Indonesia
tersedia pada tahun 1994.
karakteristik generasi z:
1. Generasi z menyukai kebebasan dalam
belajar (self directed learning)
2. Generasi z suka mempelajari hal-hal
baru yang praktis
3. Merasa nyaman dengan lingkungan
yang terhubung dengan jaringan
internet karena memenuhi hasrat
berselancar, berkreasi, berkolaborasi,
dan membantu berbagi informasi
sebagai bentuk partisipasi.
4. Generasi z lebih suka berkomunikasi
dengan gambar images, ikon, dan
simbolsimbol daripada teks
5. Memiliki rentang perhatian pendek
(short attention span) atau dengan kata
lain sulit untuk berkonsentrasi dalam
jangka waktu lama
6. Berinteraksi secara kompleks dengan
media seperti smartphone, televisi,
laptop, desktop, dan iPod
7. Generasi z lebih suka membangun
eksistensi di media sosial daripada di
lingkungan nyata dan cenderung
memilih menggunakan aplikasi seperti
Snapchat, Secret dan Whisper daripada
whatsapp
Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21
Kehadiran guru dalam pembelajaran abad 21
sangat diperlukan untuk menjamin terjadinya
proses pembelajaran yang bermakna,
berkarakter, dan memiliki orientasi
pengembangan keterampilan-keterampilan
penting abad 21.
Upaya pertama yang penting bagi guru adalah
merubah cara pandang terhadap generasi z.
Guru perlu meyakini bahwa generasi z
memiliki potensi kreatif yang dapat
menghasilkan gagasan cemerlang apabila
diberikan kesempatan berkreasi. Peserta didik
perlu diberi kepercayaan dalam melacak,
menemukan, mengelola, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan
menciptakan sesuatu dengan memanfaatkan
beragam perangkat dan sumber yang dimiliki.
Model-model Pembelajaran Abad 21
1. Discovery learning; belajar melalui
penelusuran, penelitian, penemuan, dan
pembuktian
2. Pembelajaran berbasis proyek; proyek
memiliki target tertentu dalam bentuk
produk dan peserta didik merencanakan
cara untuk mencapai target dengan
dipandu oleh pertanyaan menantang
3. Pembelajaran berbasis masalah dan
penyelidikan; belajar berdasarkan
masalah dengan solusi “open ended”,
melalui penelusuran dan penyelidikan
sehingga dapat ditemukan banyak
solusi masalah.
4. Belajar berdasarkan pengalaman sendiri
(Self Directed Learning/SDL); SDL
merupakan proses di mana insiatif
belajar dengan/atau tanpa bantuan
pihak lain dilakukan oleh peserta didik
sendiri mulai dari mendiagnosis
kebutuhan belajar sendiri, merumuskan
tujuan, mengidentifikasi sumber,
memilih dan menjalankan strategi
belajar, dan mengevaluasi belajarnya
sendiri.
5. Pembelajaran kontekstual (melakukan);
guru mengaitkan materi yang dipelajari
dengan situasi dunia nyata peserta didik
sehingga memungkinkan peserta didik
menangkap makna dari yang pelajari,
mengkaitkan pengetahuan baru dengan
pegetahuan dan pengalaman yang
sudah dimiliki.
6. Bermain peran dan simulasi; peserta
didik bisa diajak untuk bermain peran
dan menirukan adegan,
gerak/model/pola/prosedur tertentu.
7. Pembelajaran kooperatif; merupakan
bentuk pembelajaran berdasarkan
faham kontruktivistik. Peserta didik
berkelompok kecil dengan tugas yang
sama saling bekerjasama dan
membantu untuk mencapai tujuan
bersama.
8. Pembelajaran kolaboratif; merupakan
belajar dalam tim dengan tugas yang
berbeda untuk mencapai tujuan
bersama.
9. Diskusi kelompok kecil; diskusi
kelompok kecil diorientasikan untuk
berbagai pengetahuan dan pengalaman
serta untuk melatih komunikasi lompok
kecil tujuannya agar peserta didik
memiliki ketrampilan memecahkan
masalah terkait materi pokok dan
persoalan yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
Karakteristik pembelajaran abad 21.
1. Berpikir kritis dan penyelesaian masalah
(critical thinking and problem solving).
Berpikir kritis merupakan keterampilan
yang diperlukan peserta didik untuk
menghadapi kompleksitas dan ambiguitas
informasi yang besar.
2. Kreatifitas dan inovasi (creativity and
innovation).
Kreatifitas akan melahirkan daya tahan
hidup dan menciptakan nilai tambah
sehingga mengurangi kebiasaan untuk
mengeksploitasi sumber daya alam, namun
berusaha menciptakan ekonomi kreatif
berbasis pengetahuan dan warisan budaya.
3. Pemahaman lintas budaya (cross-cultural
understanding).
Pemahaman kebiasaan, adat istiadat,
bahasa, keunikan lintas budaya adalah
pengetahuan sangat penting dalam
melakukan komunikasi dan interaksi agar
tidak menimbulkan kesalahpahaman dan
terpelihara rasa persatuan dan kesatuan
nasional.
4. Komunikasi, literasi informasi dan media
(media literacy, information, and
communication skill).
Keterampilan komunikasi, literasi informasi
dan media dimaksudkan agar peserta didik
dapat menjalin hubungan dan
menyampaikan gagasan dengan baik secara
lisan, tulisan maupun non verbal serta
dapat mempergunakan informasi secara
efektif yakni memahami kapan informasi
diperlukan, bagaimana cara
mengidentifikasi, bagaimana cara
menentukan kredibilitas dan kualitas
informasi. Dan mampu memahami,
menganalisis, dan adanya dekonstruksi 13
pencitraan media, ada kesadaran cara
media dibuat dan diakses sehingga tidak
menelan mentah-mentah berita dari media.
5. Komputer dan literasi Teknologi Informasi
dan Komunikasi (computing and ICT
literacy).
Literasi TIK mengandung kemampuan
untuk memformulasikan pengetahuan,
mengekpresikan diri secara kreatif dan
tepat, serta menciptakan dan menghasilkan
informasi bukan sekedar memahami
informasi.
6. Karir dan kehidupan (life and career skill)
Peserta didik akan berkarya dan berkarir di
masyarakat dimana dunia kerja
memerlukan orang-orang yang mandiri,
suka mengambil inisiatif, pandai mengelola
waktu, dan berjiwa kepemimpinan
Karakteristik Peserta Didik Abad 21
Generasi z bisa dikatagorikan mereka yang
lahir sekitar tahun 1995 setelah layanan
internet pertama oleh Indonet di Indonesia
tersedia pada tahun 1994.
karakteristik generasi z:
1. Generasi z menyukai kebebasan dalam
belajar (self directed learning)
2. Generasi z suka mempelajari hal-hal
baru yang praktis
3. Merasa nyaman dengan lingkungan
yang terhubung dengan jaringan
internet karena memenuhi hasrat
berselancar, berkreasi, berkolaborasi,
dan membantu berbagi informasi
sebagai bentuk partisipasi.
4. Generasi z lebih suka berkomunikasi
dengan gambar images, ikon, dan
simbolsimbol daripada teks
5. Memiliki rentang perhatian pendek
(short attention span) atau dengan kata
lain sulit untuk berkonsentrasi dalam
jangka waktu lama
6. Berinteraksi secara kompleks dengan
media seperti smartphone, televisi,
laptop, desktop, dan iPod
7. Generasi z lebih suka membangun
eksistensi di media sosial daripada di
lingkungan nyata dan cenderung
memilih menggunakan aplikasi seperti
Snapchat, Secret dan Whisper daripada
whatsapp
Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21
Kehadiran guru dalam pembelajaran abad 21
sangat diperlukan untuk menjamin terjadinya
proses pembelajaran yang bermakna,
berkarakter, dan memiliki orientasi
pengembangan keterampilan-keterampilan
penting abad 21.
Upaya pertama yang penting bagi guru adalah
merubah cara pandang terhadap generasi z.
Guru perlu meyakini bahwa generasi z
memiliki potensi kreatif yang dapat
menghasilkan gagasan cemerlang apabila
diberikan kesempatan berkreasi. Peserta didik
perlu diberi kepercayaan dalam melacak,
menemukan, mengelola, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan
menciptakan sesuatu dengan memanfaatkan
beragam perangkat dan sumber yang dimiliki.
Model-model Pembelajaran Abad 21
1. Discovery learning; belajar melalui
penelusuran, penelitian, penemuan, dan
pembuktian
2. Pembelajaran berbasis proyek; proyek
memiliki target tertentu dalam bentuk
produk dan peserta didik merencanakan
cara untuk mencapai target dengan
dipandu oleh pertanyaan menantang
3. Pembelajaran berbasis masalah dan
penyelidikan; belajar berdasarkan
masalah dengan solusi “open ended”,
melalui penelusuran dan penyelidikan
sehingga dapat ditemukan banyak
solusi masalah.
4. Belajar berdasarkan pengalaman sendiri
(Self Directed Learning/SDL); SDL
merupakan proses di mana insiatif
belajar dengan/atau tanpa bantuan
pihak lain dilakukan oleh peserta didik
sendiri mulai dari mendiagnosis
kebutuhan belajar sendiri, merumuskan
tujuan, mengidentifikasi sumber,
memilih dan menjalankan strategi
belajar, dan mengevaluasi belajarnya
sendiri.
5. Pembelajaran kontekstual (melakukan);
guru mengaitkan materi yang dipelajari
dengan situasi dunia nyata peserta didik
sehingga memungkinkan peserta didik
menangkap makna dari yang pelajari,
mengkaitkan pengetahuan baru dengan
pegetahuan dan pengalaman yang
sudah dimiliki.
6. Bermain peran dan simulasi; peserta
didik bisa diajak untuk bermain peran
dan menirukan adegan,
gerak/model/pola/prosedur tertentu.
7. Pembelajaran kooperatif; merupakan
bentuk pembelajaran berdasarkan
faham kontruktivistik. Peserta didik
berkelompok kecil dengan tugas yang
sama saling bekerjasama dan
membantu untuk mencapai tujuan
bersama.
8. Pembelajaran kolaboratif; merupakan
belajar dalam tim dengan tugas yang
berbeda untuk mencapai tujuan
bersama.
9. Diskusi kelompok kecil; diskusi
kelompok kecil diorientasikan untuk
berbagai pengetahuan dan pengalaman
serta untuk melatih komunikasi lompok
kecil tujuannya agar peserta didik
memiliki ketrampilan memecahkan
masalah terkait materi pokok dan
persoalan yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
TPACK sebagai Kerangka Integrasi
Teknologi
Konsep TPACK melibatkan 7 domain
pengetahuan dikarenakan ada irisan atau
sintesa baru, yaitu;
1. Pengetahuan materi (content
knowledge/CK).
2. Pengetahuan pedagogis (pedagogical
knowledge/PK)
3. Pengetahuan teknologi (technological
knowledge/TK)
4. Pengetahuan pedagogi dan materi
(pedagogical content knowledge/PCK)
5. Pengetahuan teknologi dan materi
(technological content knowledge/TCK).
6. Pengetahuan tentang teknologi dan
pedagogi (technological paedagogical
knowledge/TPK
7. Pengetahuan tentang teknologi,
pedagogi, dan materi (technological,
pedagogical, content knowledge/TPCK)
yaitu pengetahuan tentang teknologi
digital, pengetahuan tentang proses dan
strategi pembelajaran, pengetahuan
tentang bidang studi atau materi
pembelajaran.
Penerapan praktis TPACK mencakup 8 domain
yaitu; (1) menilai peserta didik, (2)
memahamkan materi, (3) memahami peserta
didik, (4) merancang kurikulum, (5)
merepresentasikan data, (6) mengelola
pembelajaran, (7) mendukung strategi
pembelajaran, (8) pengelolaan pembelajaran
dan integrasi dalam konteks mengajar secara
lebih luas.
PROFIL DAN KOMPETENSI GURU ABAD 21
Profil Guru Efektif Abad 21
1. Tipe pertama disebut Guru Medioker
(Mediocre Teacher) Guru tipe medioker
sering menjengkelkan bagi sebagian besar
peserta didik. Ciri guru medioker adalah
monoton, mata lebih banyak melihat buku
dan membacanya, selalu duduk atau berdiri
di depan ruang kelas, pendapatnya seolah
merupakan kebenaran mutlak, dan peserta
didik lebih banyak mendengar suara guru.
2. Guru yang baik (good teacher) Guru tipe
baik memiliki kemampuan ceramah dan
menjelaskan berdasarkan hasil analisis
bukan sekedar membaca ulang dan
menghafal meskipun dilihat dari gaya
mengajarnya masih cenderung berpusat
guru. Selain itu, gaya mengajarnya juga
masih bersifat teacher center.
3. Guru superior (demonstrates) membuat
suasana kelas menjadi lebih interaktif dan
kreatif, semua peserta didik memiliki
kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapat, Interaksi
pembelajaran tidak lagi hanya terjadi guru
dengan peserta didik, namun diantara
peserta didik dan peserta didik dengan
sumber belajar, memanfaatkan media
pembelajaran mampu menciptakan
pembelajaran yang berbasis peserta didik
namun dirinya tetap aktif.
4. Great teacher (inspires). Guru dengan tipe
great sangat dibutuhkan oleh bangsa dan
dirindukan selalu oleh peserta didik. Guru
tipe ini seolah memiliki x-factor dimana
setiap proses pembelajarannya selalu
dilandasi oleh panggilan jiwa, ibadah, dan
merasa berdosa apabila tidak mampu
menginspirasi peserta didiknya.
Tilaar (1998) memberikan ciri-ciri agar seorang
guru terkelompok ke dalam guru yang
profesional, yaitu;
1. Memiliki kepribadian yang matang dan
berkembang
2.Memiliki keterampilan untuk
membangkitkan minat peserta didik
3. Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang kuat
4.Sikap profesionalnya berkembang secara
berkesinambungan
5. Menguasai subjek (kandungan kurikulum)
6. Mahir dan berketrampilan dalam pedagogi
(pengajaran & pembelajaran)
7. Memahami perkembangan murid-murid dan
menyayangi mereka
8. Memahami psikologi pembelajaran (cognitive
psychology) 9. Memiliki kemahiran konseling.
Kompetensi Guru Abad 21
Kompetensi dapat diartikan kewenangan dan
kecakapan atau kemampuan seseorang dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaan sesuai
dengan jabatan yang disandangnya. Dalam hal
ini tugas atau pekerjaan yang dimaksud
adalah profesi guru.
Penjelasan kompetensi guru selanjutnya
dituangkan dalam peraturan menteri
Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007 tentang
kualifikasi akademik dan kompetensi guru
yang berbunyi bahwa setiap guru wajib
memenuhi kualifikasi akademik dan
kompetensi guru yang berlaku secara nasional.
1. Kompetensi Pedogogik Kompetensi
pedagogik merupakan kemampuan guru
yang berkenaan dengan pemahaman
terhadap peserta didik dan pengelolaan
pembelajaran mulai dari merencanakan,
melaksanakan sampai dengan
mengevaluasi.
2. Kompetensi Kepribadian Kompetensi
kepribadian merupakan personal yang
mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa menjadi teladan bagi peserta
didik dan berakhak mulia.
3. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial
berkenaan dengan kemampuan
pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga
kependidian, orang tua peserta Di
sekolah guru menjadi pengajar,
pembimbing serta teladan bagi para
peserta didik, di masyarakat guru
merupakan figur teladan bagi
masyarakat di sekitarnya yang
memberikan kontribusi positif dalam
norma-norma sosial di masyarakat 54
didik, dan masyarakat sekitar.
4. Kompetensi Profesional Kompetensi
profesional merupakan kemampuan
penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam yang mencakup
penguasaan substansi isi materi
pembelajaran, dan substansi keilmuan
yang menaungi materi dalam
kurikulum, serta menambah wawasan
keilmuan.
Kompetensi Guru Abad 21 yang Memesona
secara rinci guru yang memesona tampil dalam
sebagai berikut;
1. Guru harus bisa menjadi teman belajar
(co learner) yang menyenangkan, pandai
membuat analogi materi yang sulit
dengan padanan sehingga mudah
dipahami.
2. Pandai membuat metafora atau
perumpamaan sebagai strategi sehingga
peserta didik mudah menangkap esensi
dari suatu materi.
3. Canggih. Guru memesona harus terlihat
canggih sehingga generasi z merasa ada
sesuatu yang perlu dipelajari dari
gurunya dan terkagum-kagum.
4. Humoris namun tegas dan disiplin.
Guru yang humoris membawa suasana
lebih akrab dan dekat, menyebabkan
suasana riang namun tetap tegas dan
disiplin kapan waktunya belajar dan
kapan bersikap humor.
5. Guru pandai berempati dan menyayangi
peserta didik.
6. Memiliki rasa kesepenuhhatian dan
menyadari apa yang dilakukan adalah
panggilan jiwa.
Tugas Pokok dan Fungsi Guru Abad 21
1. Profesi guru dalam pandangan yuridis
 Guru sebagai suatu profesi diatur dalam
Undang – undang Sisdiknas tahun 2003
 Berdasar UU Guru dan Dosen Nomor 14
tahun 2005 pasal 1 ayat (1) guru adalah
pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan usian dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.
 Berdasar Pasal 2 ayat 1 Profesi guru
diakui secara sah sebagai bidang
pekerjaan khusus yang memerlukan
keahlian khusus pada jenjang
pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan anak usia
dini pada jalur pendidikan formal yang
diangkat sesuai dengan peraturan
perundang – undangan. Dibuktikan
dengan sertifikat pendidik (Pasal 2 ayat
2).
2. Tugas pokok guru berdasarkan Undang –
Undang
 Ada 3 jenis tugas guru secara luas,
yaitu :
a. Tugas terkait bidang profesi
b. Tugas terkait kemanusiaan
c. Tugas terkait dalam bidang
kemasyarakatan
 Tugas pokok seorang guru:
1) Merencanakan pembelajaran atau
pembimbingan:
a) Pengkajian kurikulum
b) Pengkajian program tahunan dan
semester
2) Melaksanakan pembelajaran atau
pembimbingan:
a) Kegiatan kokurikuler
b) Kegiatan intrakurikuler
c) Kegiatan ekstrakurikuler
3) Menilai hasil pembelajaran atau
pembimbingan;
a) Tiga pendekatan untuk
melaksanakan tugas penilaian,
yaitu mengukur pencapaian hasil
belajar setelah pembelajaran
berlangsung (assessment of
learning), penilaian proses
pembelajaran belajar saat
pembelajaran masih berlangsung
(assessment for learning),
penilaian saat pembelajaran
beralangsug melibatkan peserta
didik seperti menentukan
kriteria, aspek yang dinilai,
instrumen penilaian (assessment
as learning)
b) Prinsip penilaian:
- Sahih
- Objektif
- Adil
- Terpadu
- Terbuka
- Menyeluruh dan
berkesinambungan
- Sistematis
- Mengacu kriteria
- Akuntabel
4) Membimbing dan melatih peserta
didik, dan
5) Melaksanakan tugas tambahan yang
melekat pada pelaksanaan kegiatan
pokok sesuai dengan beban kerja
3. Fungsi guru berdasarkan undang –
undang
Fungsi guru berdasr Pasal 20 UU No. 41
Tahun 2015 poin d dan e, serta Pasal 40
Ayat (2) UU No.20 Tahun 2003 point a, b,
dan c, yaitu:
a) Memelihara dan memupuk persatuan
dan kesatuan bangsa
b) Menjunjung tinggi peraturan perundang
– undangan, hukum, kode etik guru,
serta nilai – nilai agama dan etika
c) Menciptakan suasana pendidikan yang
bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan dialogis
d) Memelihara komitmen secara
profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan
e) Memberi teladan dan menjaga nama
baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang
diberikan kepadanya
Strategi Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan
1) Pengembangan Profesi Berkelanjutan
a. Salah satu kemampuan dan tantangan
guru abad 21 yang penting adalah
kemampuan beradaptasi (adaptability),
memahami disiplin ilmu dari berbagai
konteks, dan peka terhadap
perkembangan kebutuhan peserta didik
dan masyarakat.
b. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) memerlukan
penyesuaian peran dan peningkatan
kompetensi guru.
c. Pengembangan profesi berkelanjutan
bermakna adanya aktifitas belajar
seorang profesional dalam
mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan dirinya secara aktif dan
penuh kesadaran dan bersifat terus
menerus.
d. Guru abad 21 harus menggeser
paradigma “pengembangan” kedalam
konsep “belajar” dan dari pandangan
“atomistik” digeser kedalam pandangan
“holistik”.
e. Cara pandang pengembangan profesi
guru harus dirubah menjadi guru yang
belajar (professional learning) yang
akhirnya menjadi belajar mandiri secara
berkelanjutan continous authentic
professional learning (CAPL).
f. Konsep belajar pada diri seorang guru
perlu ditransformasi menjadi belajar
berkelanjutan (continuous professional
learning) dan diletakkan dalam konsep
belajar dalam bekerja (workplace
learning).
g. Konsep belajar seorang yang profesional
:
1) Belajar dari pengalaman dan terjadi
secara siklikal, oleh Rogoff (1995)
disebut microgenetic development
momen by moment (experiential
learning cycle)
2) Belajar dari tindakan reflektif,
disebut sebagai pusatnya praktek
keprofesionalan karena melalui
aktifitas reflektif transformasi
pengalaman menjadi aktifitas belajar
3) Belajar dimediasi oleh konteks
2) Guru sebagai profesional yang reflektif
 Ciri seorang profesional adalah mau
belajar dan melakukan refleksi diri
 Refleksi adalah proses berfikir
mendalam tentang suatu aktifitas dan
berupa menemukan strategi
penyelesaian masalahnya (Zulfikar &
Aceh – Indonesia, 2019)
 Berdasar emapat kriteria yang
dikemukakan Dewey (1977) maka
refleksi dapat didefinisikan sebagai
usaha menciptakan makna melalui
proses berpikir sistematis dan ketat
dengan menghubungkan antar
pengalaman sehingga diperoleh
pemahaman mendalam yang
memunculkan peluang belajar lebih
lanjut (menuju perbaikan)
 Kegiatan refleksi melibatkan 3 elemen:
melihat pengalaman sebelumnya,
memahami atau merasakan situasi yang
direfleksikan, dan mengevaluasi
pengalaman.
 Kerangka evaluasi kinerja guru meliputi
4 domain menurut Danielson: (1)
Perencanaan dan persiapan, (2)
Lingkungan kelas, (3) Pembelajaran, dan
(4) Tanggungjawab pengembangan
profesionalisme diri.
 Model refleksi Gibbs (1988)
1) Mendeskripsikan
2) Merasakan
3) Mengevaluasi
4) Menganalisis
5) Menyimpulkan
6) Menyusun rencana aksi
3) Konsep belajar mandiri dalam
pengembangan profesi berkelanjutan
a. Guru Sebagai Pebelajar mandiri
 Tiga dimensi belajar mandiri:
1) Dimensi sosial, menekankan
adanya kebebasan belajar dalam
menentukan tujuan
2) Dimensi pedagogis,
mengedepankan aktifitas fisik
dan keterlibatan dalam
komunitas
3) Dimensi psikologis, berkenaan
dengan proses mental terkait
pengambilan keputusan dan
inisiatif dalam ruang otonominya
dalam menentukan aktifitas
belajar
 Belajar mandiri berada dibawah
payung konstruktivistik yang
memiliki komponen – komponen : (1)
niat, (2) alokasi waktu, (3) tindakan,
(4) kompetensi.
b. Keterampilan belajar mandiri
 Konsep utama belajar mandiri :
1) Belajar bebas (independent
learning)
2) Ketidakbergantungan
3) Kontrol psikologis
 Atribut yang mendukung efektifitas
belajar mandiri : kepribadian dan
kognitif
 Keterampilan sebagai bekal belajar
mandiri:
1) Keterampilan umum
2) Keterampilan menetapkan tujuan
3) Keterampilan dalam memproses
informasi
4) Strategi Pengembangan Profesi Guru Abad
21
a. Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB)
 Pengembangan keprofesian
berkelanjutan adalah pengembangan
kompetensi guru yang dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan, bertahap
dan berkelanjutan untuk
meningkatkan profesionalitasnya.
 Pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB) terdiri dari 3
komponen, yaitu pengembangan diri,
publikasi ilmiah, dan karya inovatif.
 Pengembangan diri merupakan
upaya-upaya guru dalam rangka
meningkatkan profesionalismenya.
 Seorang guru diakui profesional
apabila; (a) memiliki penguasaan 4
kompetensi secara utuh, (b) mampu
melaksanakan tugas-tugas pokok
dan tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah, (c)
mampu melaksanakan
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB).
 Melaksanakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) juga merupakan upaya
untuk pengembangan diri karena
PTK bertujuan meningkatkan mutu
pembelajaan sekaligus
meningkatkan profesionalisme guru.
 PTKbertujuan memperbaiki kinerja
dan layanan pembelajaran,
pengembangan kemampuan
diagnosis, dan pemecahan masalah
bagi guru dan alternatif inovasi
pembelajaran.
b. Publikasi Ilmiah
 Publikasi ilmiah dikatagorikan
menjadi 3 kelompok kegiatan yaitu;
(a) presentasi pada forum ilmiah, (b)
publikasi hasil penelitian atau
gagasan inovatif pada bidang
pendidikan formal, dan (c) Publikasi
buku teks pelajaran, buku
pengayaan, pedoman guru dan buku
bidang pendidikan.
 Karya ilmiah sebaiknya memenuhi
kriteria APIK (Asli, Perlu, Ilmiah, dan
Konsisten). Asli artinya karya ilmiah
yang dipublikasikan mengandung
kebaruan, belum pernah dipublikasi,
dan bukan hasil plagiat benar-benar
merupakan karya Saudara. Perlu
artinya topik yang ditulis diperlukan
dan mempunyai niai manfaat bagi
pengembangan ilmu. Ilmiah artinya
isinya mencerminkan pengetahuan
ilmiah bukan hanya mitos atau
cerita semata dan penulisan
mengikuti kaidah-kaidah ilmiah.
Konsisten artinya selain secara
keseluruan isi menunjukkan
koherensi apa yang ditulis sesuai
dengan bidang atau tugas pokok.
 Karya inovatif bisa merupakan
penemuan baru, hasil
pengembangan, atau hasil modifikasi
sebagai bentuk kontribusi guru
terhadap peningkatan kualitas
pendidikan.
2 Daftar materi yang sulit
dipahami di modul ini
1. Penerapan landasan ilmu pendidikan
2. Jenis – jenis teori belajar
3. Aplikasi di setiap teori pembelajaran
4. Konsep kurikulum menurut pandangan
para ahli
5. Komponen-komponen kurikulum
3 Daftar materi yang sering
mengalami miskonsepsi
1. Penerapan landasan ilmu pendidikan
2. Ciri- ciri teori belajar
3. Peranan Utama kurikulum
4. Sistem kurikulum

More Related Content

What's hot

410672909 rpp-pkr-kelompok-8-211-docx
410672909 rpp-pkr-kelompok-8-211-docx410672909 rpp-pkr-kelompok-8-211-docx
410672909 rpp-pkr-kelompok-8-211-docx
AndiMurni1
 
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
Edi B Mulyana
 
Rpp kelas 7 smp k13 days and months-PPL STKIPPO
Rpp kelas 7 smp k13 days and months-PPL STKIPPORpp kelas 7 smp k13 days and months-PPL STKIPPO
Rpp kelas 7 smp k13 days and months-PPL STKIPPO
hadi spn
 
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxMAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
YulaekahZulle
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
Andiqbal
 

What's hot (20)

RPP ips kelas 6
RPP ips kelas 6RPP ips kelas 6
RPP ips kelas 6
 
410672909 rpp-pkr-kelompok-8-211-docx
410672909 rpp-pkr-kelompok-8-211-docx410672909 rpp-pkr-kelompok-8-211-docx
410672909 rpp-pkr-kelompok-8-211-docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
Profil pelajar pancasila SMK Kebekerjaan
Profil pelajar pancasila SMK KebekerjaanProfil pelajar pancasila SMK Kebekerjaan
Profil pelajar pancasila SMK Kebekerjaan
 
Aturan membawa HP ke sekolah
Aturan membawa HP ke sekolahAturan membawa HP ke sekolah
Aturan membawa HP ke sekolah
 
3. REFLEKSI DIRI PEMBELAJARAN DARING_IKA RINAWATI.pdf
3. REFLEKSI DIRI PEMBELAJARAN DARING_IKA RINAWATI.pdf3. REFLEKSI DIRI PEMBELAJARAN DARING_IKA RINAWATI.pdf
3. REFLEKSI DIRI PEMBELAJARAN DARING_IKA RINAWATI.pdf
 
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
 
Rpp kelas 7 smp k13 days and months-PPL STKIPPO
Rpp kelas 7 smp k13 days and months-PPL STKIPPORpp kelas 7 smp k13 days and months-PPL STKIPPO
Rpp kelas 7 smp k13 days and months-PPL STKIPPO
 
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxMAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdfLK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
PEMBELAJARAN IPA DI SD MODUL 6.pptx
PEMBELAJARAN IPA DI SD MODUL 6.pptxPEMBELAJARAN IPA DI SD MODUL 6.pptx
PEMBELAJARAN IPA DI SD MODUL 6.pptx
 
Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 tema1 Buku Siswa
Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 tema1 Buku SiswaPerkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 tema1 Buku Siswa
Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 tema1 Buku Siswa
 
17. Laporan evaluasi dan refleksi diri.docx
17. Laporan evaluasi dan refleksi diri.docx17. Laporan evaluasi dan refleksi diri.docx
17. Laporan evaluasi dan refleksi diri.docx
 
Nita Oktaviani-Koneksi Antar Materi-Topik 2-Design Thingking.pdf
Nita Oktaviani-Koneksi Antar Materi-Topik 2-Design Thingking.pdfNita Oktaviani-Koneksi Antar Materi-Topik 2-Design Thingking.pdf
Nita Oktaviani-Koneksi Antar Materi-Topik 2-Design Thingking.pdf
 
Rpp kurikulum 2013 SMP kelas 8 - Invitation Card
Rpp kurikulum 2013 SMP kelas 8 - Invitation CardRpp kurikulum 2013 SMP kelas 8 - Invitation Card
Rpp kurikulum 2013 SMP kelas 8 - Invitation Card
 
Modul ajar k3 lh
Modul ajar k3 lhModul ajar k3 lh
Modul ajar k3 lh
 

Similar to LK 1 MODUL 1 PEDAGOGIK.pdf

Pendidikan Anak Masa Depan
Pendidikan Anak Masa DepanPendidikan Anak Masa Depan
Pendidikan Anak Masa Depan
Universitas PGRI
 
Pendidikan dimasa-depan
Pendidikan dimasa-depanPendidikan dimasa-depan
Pendidikan dimasa-depan
Saujuk Ahsane
 
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tikModul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Fakhri Cool
 
24. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra arab websiteedukasi.com
24. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra arab   websiteedukasi.com24. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra arab   websiteedukasi.com
24. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra arab websiteedukasi.com
Rahmat Sujana
 
Rpp1 jejaring sosial_pendidikan_simdig
Rpp1 jejaring sosial_pendidikan_simdigRpp1 jejaring sosial_pendidikan_simdig
Rpp1 jejaring sosial_pendidikan_simdig
Al Agso
 

Similar to LK 1 MODUL 1 PEDAGOGIK.pdf (20)

KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
 
Tugas m1 2019
Tugas m1 2019Tugas m1 2019
Tugas m1 2019
 
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
 
DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA: BAGAIMANA MENJADI SISWA KNOW, DO, AND BE
DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA: BAGAIMANA MENJADI SISWA KNOW, DO, AND BEDESAIN PEMBELAJARAN FISIKA: BAGAIMANA MENJADI SISWA KNOW, DO, AND BE
DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA: BAGAIMANA MENJADI SISWA KNOW, DO, AND BE
 
Pendidikan Anak Masa Depan
Pendidikan Anak Masa DepanPendidikan Anak Masa Depan
Pendidikan Anak Masa Depan
 
Pendidikan dimasa-depan
Pendidikan dimasa-depanPendidikan dimasa-depan
Pendidikan dimasa-depan
 
Transformasi pendidikan
Transformasi pendidikanTransformasi pendidikan
Transformasi pendidikan
 
9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning
 
PROGRAM WISE DALAM PEMBELAJARAN
PROGRAM WISE DALAM PEMBELAJARANPROGRAM WISE DALAM PEMBELAJARAN
PROGRAM WISE DALAM PEMBELAJARAN
 
Implementasi konsep 4_c_dalam_menyongsong
Implementasi konsep 4_c_dalam_menyongsongImplementasi konsep 4_c_dalam_menyongsong
Implementasi konsep 4_c_dalam_menyongsong
 
Perubahan Mindset Kurikulum 2013
Perubahan Mindset Kurikulum 2013Perubahan Mindset Kurikulum 2013
Perubahan Mindset Kurikulum 2013
 
Tugas pend.ips sd
Tugas pend.ips sdTugas pend.ips sd
Tugas pend.ips sd
 
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tikModul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
 
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritisPembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
 
TIK.pptx
TIK.pptxTIK.pptx
TIK.pptx
 
24. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra arab websiteedukasi.com
24. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra arab   websiteedukasi.com24. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra arab   websiteedukasi.com
24. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra arab websiteedukasi.com
 
Rpp1 jejaring sosial_pendidikan_simdig
Rpp1 jejaring sosial_pendidikan_simdigRpp1 jejaring sosial_pendidikan_simdig
Rpp1 jejaring sosial_pendidikan_simdig
 
HMEF5073_v2 curriculum development
HMEF5073_v2 curriculum developmentHMEF5073_v2 curriculum development
HMEF5073_v2 curriculum development
 
KOMPETENSI Abad 21.pptx
KOMPETENSI Abad 21.pptxKOMPETENSI Abad 21.pptx
KOMPETENSI Abad 21.pptx
 
KOMPETENSI Abad 21.pptx
KOMPETENSI Abad 21.pptxKOMPETENSI Abad 21.pptx
KOMPETENSI Abad 21.pptx
 

Recently uploaded

AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 

LK 1 MODUL 1 PEDAGOGIK.pdf

  • 1. LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri Nama : Ida Fahru Roziyah, S.Pd Asal Sekolah : SMK Bina Nusantara Semarang Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori I Gelombang 2 Tahun 2022 Bidang Studi KimiaLPTK: Universitas Lambung Mangkurat Judul Modul MODUL 2 PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21 Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar, Rasional,dan Landasan Ilmu Pendidikan 2. Karakteristik Peserta Didik 3. Teori Belajar dan Implikasinya dalam Pembelajaran 4. Kurikulum Pendidikan di Indonesia No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Daftar peta konsep (istilah dan definisi) di modul ini Karakteristik pembelajaran abad 21. 1. Berpikir kritis dan penyelesaian masalah (critical thinking and problem solving). Berpikir kritis merupakan keterampilan yang diperlukan peserta didik untuk menghadapi kompleksitas dan ambiguitas informasi yang besar. 2. Kreatifitas dan inovasi (creativity and innovation). Kreatifitas akan melahirkan daya tahan hidup dan menciptakan nilai tambah sehingga mengurangi kebiasaan untuk mengeksploitasi sumber daya alam, namun berusaha menciptakan ekonomi kreatif berbasis pengetahuan dan warisan budaya. 3. Pemahaman lintas budaya (cross-cultural understanding). Pemahaman kebiasaan, adat istiadat, bahasa, keunikan lintas budaya adalah pengetahuan sangat penting dalam melakukan komunikasi dan interaksi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan terpelihara rasa persatuan dan kesatuan nasional. 4. Komunikasi, literasi informasi dan media (media literacy, information, and communication skill). Keterampilan komunikasi, literasi informasi dan media dimaksudkan agar peserta didik dapat menjalin hubungan dan menyampaikan gagasan dengan baik secara lisan, tulisan maupun non verbal serta
  • 2. dapat mempergunakan informasi secara efektif yakni memahami kapan informasi diperlukan, bagaimana cara mengidentifikasi, bagaimana cara menentukan kredibilitas dan kualitas informasi. Dan mampu memahami, menganalisis, dan adanya dekonstruksi 13 pencitraan media, ada kesadaran cara media dibuat dan diakses sehingga tidak menelan mentah-mentah berita dari media. 5. Komputer dan literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (computing and ICT literacy). Literasi TIK mengandung kemampuan untuk memformulasikan pengetahuan, mengekpresikan diri secara kreatif dan tepat, serta menciptakan dan menghasilkan informasi bukan sekedar memahami informasi. 6. Karir dan kehidupan (life and career skill) Peserta didik akan berkarya dan berkarir di masyarakat dimana dunia kerja memerlukan orang-orang yang mandiri, suka mengambil inisiatif, pandai mengelola waktu, dan berjiwa kepemimpinan Karakteristik Peserta Didik Abad 21 Generasi z bisa dikatagorikan mereka yang lahir sekitar tahun 1995 setelah layanan internet pertama oleh Indonet di Indonesia tersedia pada tahun 1994. karakteristik generasi z: 1. Generasi z menyukai kebebasan dalam belajar (self directed learning) 2. Generasi z suka mempelajari hal-hal baru yang praktis 3. Merasa nyaman dengan lingkungan yang terhubung dengan jaringan internet karena memenuhi hasrat berselancar, berkreasi, berkolaborasi, dan membantu berbagi informasi sebagai bentuk partisipasi. 4. Generasi z lebih suka berkomunikasi dengan gambar images, ikon, dan simbolsimbol daripada teks 5. Memiliki rentang perhatian pendek (short attention span) atau dengan kata lain sulit untuk berkonsentrasi dalam jangka waktu lama 6. Berinteraksi secara kompleks dengan
  • 3. media seperti smartphone, televisi, laptop, desktop, dan iPod 7. Generasi z lebih suka membangun eksistensi di media sosial daripada di lingkungan nyata dan cenderung memilih menggunakan aplikasi seperti Snapchat, Secret dan Whisper daripada whatsapp Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21 Kehadiran guru dalam pembelajaran abad 21 sangat diperlukan untuk menjamin terjadinya proses pembelajaran yang bermakna, berkarakter, dan memiliki orientasi pengembangan keterampilan-keterampilan penting abad 21. Upaya pertama yang penting bagi guru adalah merubah cara pandang terhadap generasi z. Guru perlu meyakini bahwa generasi z memiliki potensi kreatif yang dapat menghasilkan gagasan cemerlang apabila diberikan kesempatan berkreasi. Peserta didik perlu diberi kepercayaan dalam melacak, menemukan, mengelola, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan menciptakan sesuatu dengan memanfaatkan beragam perangkat dan sumber yang dimiliki. Model-model Pembelajaran Abad 21 1. Discovery learning; belajar melalui penelusuran, penelitian, penemuan, dan pembuktian 2. Pembelajaran berbasis proyek; proyek memiliki target tertentu dalam bentuk produk dan peserta didik merencanakan cara untuk mencapai target dengan dipandu oleh pertanyaan menantang 3. Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan; belajar berdasarkan masalah dengan solusi “open ended”, melalui penelusuran dan penyelidikan sehingga dapat ditemukan banyak solusi masalah. 4. Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self Directed Learning/SDL); SDL merupakan proses di mana insiatif belajar dengan/atau tanpa bantuan pihak lain dilakukan oleh peserta didik sendiri mulai dari mendiagnosis
  • 4. kebutuhan belajar sendiri, merumuskan tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih dan menjalankan strategi belajar, dan mengevaluasi belajarnya sendiri. 5. Pembelajaran kontekstual (melakukan); guru mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia nyata peserta didik sehingga memungkinkan peserta didik menangkap makna dari yang pelajari, mengkaitkan pengetahuan baru dengan pegetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki. 6. Bermain peran dan simulasi; peserta didik bisa diajak untuk bermain peran dan menirukan adegan, gerak/model/pola/prosedur tertentu. 7. Pembelajaran kooperatif; merupakan bentuk pembelajaran berdasarkan faham kontruktivistik. Peserta didik berkelompok kecil dengan tugas yang sama saling bekerjasama dan membantu untuk mencapai tujuan bersama. 8. Pembelajaran kolaboratif; merupakan belajar dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. 9. Diskusi kelompok kecil; diskusi kelompok kecil diorientasikan untuk berbagai pengetahuan dan pengalaman serta untuk melatih komunikasi lompok kecil tujuannya agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Karakteristik pembelajaran abad 21. 1. Berpikir kritis dan penyelesaian masalah (critical thinking and problem solving). Berpikir kritis merupakan keterampilan yang diperlukan peserta didik untuk menghadapi kompleksitas dan ambiguitas informasi yang besar. 2. Kreatifitas dan inovasi (creativity and innovation). Kreatifitas akan melahirkan daya tahan hidup dan menciptakan nilai tambah sehingga mengurangi kebiasaan untuk mengeksploitasi sumber daya alam, namun
  • 5. berusaha menciptakan ekonomi kreatif berbasis pengetahuan dan warisan budaya. 3. Pemahaman lintas budaya (cross-cultural understanding). Pemahaman kebiasaan, adat istiadat, bahasa, keunikan lintas budaya adalah pengetahuan sangat penting dalam melakukan komunikasi dan interaksi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan terpelihara rasa persatuan dan kesatuan nasional. 4. Komunikasi, literasi informasi dan media (media literacy, information, and communication skill). Keterampilan komunikasi, literasi informasi dan media dimaksudkan agar peserta didik dapat menjalin hubungan dan menyampaikan gagasan dengan baik secara lisan, tulisan maupun non verbal serta dapat mempergunakan informasi secara efektif yakni memahami kapan informasi diperlukan, bagaimana cara mengidentifikasi, bagaimana cara menentukan kredibilitas dan kualitas informasi. Dan mampu memahami, menganalisis, dan adanya dekonstruksi 13 pencitraan media, ada kesadaran cara media dibuat dan diakses sehingga tidak menelan mentah-mentah berita dari media. 5. Komputer dan literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (computing and ICT literacy). Literasi TIK mengandung kemampuan untuk memformulasikan pengetahuan, mengekpresikan diri secara kreatif dan tepat, serta menciptakan dan menghasilkan informasi bukan sekedar memahami informasi. 6. Karir dan kehidupan (life and career skill) Peserta didik akan berkarya dan berkarir di masyarakat dimana dunia kerja memerlukan orang-orang yang mandiri, suka mengambil inisiatif, pandai mengelola waktu, dan berjiwa kepemimpinan Karakteristik Peserta Didik Abad 21 Generasi z bisa dikatagorikan mereka yang lahir sekitar tahun 1995 setelah layanan internet pertama oleh Indonet di Indonesia tersedia pada tahun 1994.
  • 6. karakteristik generasi z: 1. Generasi z menyukai kebebasan dalam belajar (self directed learning) 2. Generasi z suka mempelajari hal-hal baru yang praktis 3. Merasa nyaman dengan lingkungan yang terhubung dengan jaringan internet karena memenuhi hasrat berselancar, berkreasi, berkolaborasi, dan membantu berbagi informasi sebagai bentuk partisipasi. 4. Generasi z lebih suka berkomunikasi dengan gambar images, ikon, dan simbolsimbol daripada teks 5. Memiliki rentang perhatian pendek (short attention span) atau dengan kata lain sulit untuk berkonsentrasi dalam jangka waktu lama 6. Berinteraksi secara kompleks dengan media seperti smartphone, televisi, laptop, desktop, dan iPod 7. Generasi z lebih suka membangun eksistensi di media sosial daripada di lingkungan nyata dan cenderung memilih menggunakan aplikasi seperti Snapchat, Secret dan Whisper daripada whatsapp Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21 Kehadiran guru dalam pembelajaran abad 21 sangat diperlukan untuk menjamin terjadinya proses pembelajaran yang bermakna, berkarakter, dan memiliki orientasi pengembangan keterampilan-keterampilan penting abad 21. Upaya pertama yang penting bagi guru adalah merubah cara pandang terhadap generasi z. Guru perlu meyakini bahwa generasi z memiliki potensi kreatif yang dapat menghasilkan gagasan cemerlang apabila diberikan kesempatan berkreasi. Peserta didik perlu diberi kepercayaan dalam melacak, menemukan, mengelola, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan menciptakan sesuatu dengan memanfaatkan beragam perangkat dan sumber yang dimiliki. Model-model Pembelajaran Abad 21 1. Discovery learning; belajar melalui penelusuran, penelitian, penemuan, dan
  • 7. pembuktian 2. Pembelajaran berbasis proyek; proyek memiliki target tertentu dalam bentuk produk dan peserta didik merencanakan cara untuk mencapai target dengan dipandu oleh pertanyaan menantang 3. Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan; belajar berdasarkan masalah dengan solusi “open ended”, melalui penelusuran dan penyelidikan sehingga dapat ditemukan banyak solusi masalah. 4. Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self Directed Learning/SDL); SDL merupakan proses di mana insiatif belajar dengan/atau tanpa bantuan pihak lain dilakukan oleh peserta didik sendiri mulai dari mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri, merumuskan tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih dan menjalankan strategi belajar, dan mengevaluasi belajarnya sendiri. 5. Pembelajaran kontekstual (melakukan); guru mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia nyata peserta didik sehingga memungkinkan peserta didik menangkap makna dari yang pelajari, mengkaitkan pengetahuan baru dengan pegetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki. 6. Bermain peran dan simulasi; peserta didik bisa diajak untuk bermain peran dan menirukan adegan, gerak/model/pola/prosedur tertentu. 7. Pembelajaran kooperatif; merupakan bentuk pembelajaran berdasarkan faham kontruktivistik. Peserta didik berkelompok kecil dengan tugas yang sama saling bekerjasama dan membantu untuk mencapai tujuan bersama. 8. Pembelajaran kolaboratif; merupakan belajar dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. 9. Diskusi kelompok kecil; diskusi kelompok kecil diorientasikan untuk berbagai pengetahuan dan pengalaman serta untuk melatih komunikasi lompok
  • 8. kecil tujuannya agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. TPACK sebagai Kerangka Integrasi Teknologi Konsep TPACK melibatkan 7 domain pengetahuan dikarenakan ada irisan atau sintesa baru, yaitu; 1. Pengetahuan materi (content knowledge/CK). 2. Pengetahuan pedagogis (pedagogical knowledge/PK) 3. Pengetahuan teknologi (technological knowledge/TK) 4. Pengetahuan pedagogi dan materi (pedagogical content knowledge/PCK) 5. Pengetahuan teknologi dan materi (technological content knowledge/TCK). 6. Pengetahuan tentang teknologi dan pedagogi (technological paedagogical knowledge/TPK 7. Pengetahuan tentang teknologi, pedagogi, dan materi (technological, pedagogical, content knowledge/TPCK) yaitu pengetahuan tentang teknologi digital, pengetahuan tentang proses dan strategi pembelajaran, pengetahuan tentang bidang studi atau materi pembelajaran. Penerapan praktis TPACK mencakup 8 domain yaitu; (1) menilai peserta didik, (2) memahamkan materi, (3) memahami peserta didik, (4) merancang kurikulum, (5) merepresentasikan data, (6) mengelola pembelajaran, (7) mendukung strategi pembelajaran, (8) pengelolaan pembelajaran dan integrasi dalam konteks mengajar secara lebih luas. PROFIL DAN KOMPETENSI GURU ABAD 21 Profil Guru Efektif Abad 21 1. Tipe pertama disebut Guru Medioker (Mediocre Teacher) Guru tipe medioker sering menjengkelkan bagi sebagian besar peserta didik. Ciri guru medioker adalah monoton, mata lebih banyak melihat buku
  • 9. dan membacanya, selalu duduk atau berdiri di depan ruang kelas, pendapatnya seolah merupakan kebenaran mutlak, dan peserta didik lebih banyak mendengar suara guru. 2. Guru yang baik (good teacher) Guru tipe baik memiliki kemampuan ceramah dan menjelaskan berdasarkan hasil analisis bukan sekedar membaca ulang dan menghafal meskipun dilihat dari gaya mengajarnya masih cenderung berpusat guru. Selain itu, gaya mengajarnya juga masih bersifat teacher center. 3. Guru superior (demonstrates) membuat suasana kelas menjadi lebih interaktif dan kreatif, semua peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapat, Interaksi pembelajaran tidak lagi hanya terjadi guru dengan peserta didik, namun diantara peserta didik dan peserta didik dengan sumber belajar, memanfaatkan media pembelajaran mampu menciptakan pembelajaran yang berbasis peserta didik namun dirinya tetap aktif. 4. Great teacher (inspires). Guru dengan tipe great sangat dibutuhkan oleh bangsa dan dirindukan selalu oleh peserta didik. Guru tipe ini seolah memiliki x-factor dimana setiap proses pembelajarannya selalu dilandasi oleh panggilan jiwa, ibadah, dan merasa berdosa apabila tidak mampu menginspirasi peserta didiknya. Tilaar (1998) memberikan ciri-ciri agar seorang guru terkelompok ke dalam guru yang profesional, yaitu; 1. Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang 2.Memiliki keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik 3. Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat 4.Sikap profesionalnya berkembang secara berkesinambungan 5. Menguasai subjek (kandungan kurikulum) 6. Mahir dan berketrampilan dalam pedagogi (pengajaran & pembelajaran) 7. Memahami perkembangan murid-murid dan menyayangi mereka 8. Memahami psikologi pembelajaran (cognitive psychology) 9. Memiliki kemahiran konseling.
  • 10. Kompetensi Guru Abad 21 Kompetensi dapat diartikan kewenangan dan kecakapan atau kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan sesuai dengan jabatan yang disandangnya. Dalam hal ini tugas atau pekerjaan yang dimaksud adalah profesi guru. Penjelasan kompetensi guru selanjutnya dituangkan dalam peraturan menteri Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berbunyi bahwa setiap guru wajib memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional. 1. Kompetensi Pedogogik Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pembelajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi. 2. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhak mulia. 3. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidian, orang tua peserta Di sekolah guru menjadi pengajar, pembimbing serta teladan bagi para peserta didik, di masyarakat guru merupakan figur teladan bagi masyarakat di sekitarnya yang memberikan kontribusi positif dalam norma-norma sosial di masyarakat 54 didik, dan masyarakat sekitar. 4. Kompetensi Profesional Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam
  • 11. kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan. Kompetensi Guru Abad 21 yang Memesona secara rinci guru yang memesona tampil dalam sebagai berikut; 1. Guru harus bisa menjadi teman belajar (co learner) yang menyenangkan, pandai membuat analogi materi yang sulit dengan padanan sehingga mudah dipahami. 2. Pandai membuat metafora atau perumpamaan sebagai strategi sehingga peserta didik mudah menangkap esensi dari suatu materi. 3. Canggih. Guru memesona harus terlihat canggih sehingga generasi z merasa ada sesuatu yang perlu dipelajari dari gurunya dan terkagum-kagum. 4. Humoris namun tegas dan disiplin. Guru yang humoris membawa suasana lebih akrab dan dekat, menyebabkan suasana riang namun tetap tegas dan disiplin kapan waktunya belajar dan kapan bersikap humor. 5. Guru pandai berempati dan menyayangi peserta didik. 6. Memiliki rasa kesepenuhhatian dan menyadari apa yang dilakukan adalah panggilan jiwa. Tugas Pokok dan Fungsi Guru Abad 21 1. Profesi guru dalam pandangan yuridis  Guru sebagai suatu profesi diatur dalam Undang – undang Sisdiknas tahun 2003  Berdasar UU Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 ayat (1) guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usian dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.  Berdasar Pasal 2 ayat 1 Profesi guru diakui secara sah sebagai bidang pekerjaan khusus yang memerlukan keahlian khusus pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan
  • 12. menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang – undangan. Dibuktikan dengan sertifikat pendidik (Pasal 2 ayat 2). 2. Tugas pokok guru berdasarkan Undang – Undang  Ada 3 jenis tugas guru secara luas, yaitu : a. Tugas terkait bidang profesi b. Tugas terkait kemanusiaan c. Tugas terkait dalam bidang kemasyarakatan  Tugas pokok seorang guru: 1) Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan: a) Pengkajian kurikulum b) Pengkajian program tahunan dan semester 2) Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan: a) Kegiatan kokurikuler b) Kegiatan intrakurikuler c) Kegiatan ekstrakurikuler 3) Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan; a) Tiga pendekatan untuk melaksanakan tugas penilaian, yaitu mengukur pencapaian hasil belajar setelah pembelajaran berlangsung (assessment of learning), penilaian proses pembelajaran belajar saat pembelajaran masih berlangsung (assessment for learning), penilaian saat pembelajaran beralangsug melibatkan peserta didik seperti menentukan kriteria, aspek yang dinilai, instrumen penilaian (assessment as learning) b) Prinsip penilaian: - Sahih - Objektif - Adil - Terpadu - Terbuka - Menyeluruh dan
  • 13. berkesinambungan - Sistematis - Mengacu kriteria - Akuntabel 4) Membimbing dan melatih peserta didik, dan 5) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja 3. Fungsi guru berdasarkan undang – undang Fungsi guru berdasr Pasal 20 UU No. 41 Tahun 2015 poin d dan e, serta Pasal 40 Ayat (2) UU No.20 Tahun 2003 point a, b, dan c, yaitu: a) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa b) Menjunjung tinggi peraturan perundang – undangan, hukum, kode etik guru, serta nilai – nilai agama dan etika c) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis d) Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan e) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya Strategi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 1) Pengembangan Profesi Berkelanjutan a. Salah satu kemampuan dan tantangan guru abad 21 yang penting adalah kemampuan beradaptasi (adaptability), memahami disiplin ilmu dari berbagai konteks, dan peka terhadap perkembangan kebutuhan peserta didik dan masyarakat. b. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memerlukan penyesuaian peran dan peningkatan kompetensi guru. c. Pengembangan profesi berkelanjutan bermakna adanya aktifitas belajar seorang profesional dalam mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dirinya secara aktif dan
  • 14. penuh kesadaran dan bersifat terus menerus. d. Guru abad 21 harus menggeser paradigma “pengembangan” kedalam konsep “belajar” dan dari pandangan “atomistik” digeser kedalam pandangan “holistik”. e. Cara pandang pengembangan profesi guru harus dirubah menjadi guru yang belajar (professional learning) yang akhirnya menjadi belajar mandiri secara berkelanjutan continous authentic professional learning (CAPL). f. Konsep belajar pada diri seorang guru perlu ditransformasi menjadi belajar berkelanjutan (continuous professional learning) dan diletakkan dalam konsep belajar dalam bekerja (workplace learning). g. Konsep belajar seorang yang profesional : 1) Belajar dari pengalaman dan terjadi secara siklikal, oleh Rogoff (1995) disebut microgenetic development momen by moment (experiential learning cycle) 2) Belajar dari tindakan reflektif, disebut sebagai pusatnya praktek keprofesionalan karena melalui aktifitas reflektif transformasi pengalaman menjadi aktifitas belajar 3) Belajar dimediasi oleh konteks 2) Guru sebagai profesional yang reflektif  Ciri seorang profesional adalah mau belajar dan melakukan refleksi diri  Refleksi adalah proses berfikir mendalam tentang suatu aktifitas dan berupa menemukan strategi penyelesaian masalahnya (Zulfikar & Aceh – Indonesia, 2019)  Berdasar emapat kriteria yang dikemukakan Dewey (1977) maka refleksi dapat didefinisikan sebagai usaha menciptakan makna melalui proses berpikir sistematis dan ketat dengan menghubungkan antar pengalaman sehingga diperoleh pemahaman mendalam yang memunculkan peluang belajar lebih
  • 15. lanjut (menuju perbaikan)  Kegiatan refleksi melibatkan 3 elemen: melihat pengalaman sebelumnya, memahami atau merasakan situasi yang direfleksikan, dan mengevaluasi pengalaman.  Kerangka evaluasi kinerja guru meliputi 4 domain menurut Danielson: (1) Perencanaan dan persiapan, (2) Lingkungan kelas, (3) Pembelajaran, dan (4) Tanggungjawab pengembangan profesionalisme diri.  Model refleksi Gibbs (1988) 1) Mendeskripsikan 2) Merasakan 3) Mengevaluasi 4) Menganalisis 5) Menyimpulkan 6) Menyusun rencana aksi 3) Konsep belajar mandiri dalam pengembangan profesi berkelanjutan a. Guru Sebagai Pebelajar mandiri  Tiga dimensi belajar mandiri: 1) Dimensi sosial, menekankan adanya kebebasan belajar dalam menentukan tujuan 2) Dimensi pedagogis, mengedepankan aktifitas fisik dan keterlibatan dalam komunitas 3) Dimensi psikologis, berkenaan dengan proses mental terkait pengambilan keputusan dan inisiatif dalam ruang otonominya dalam menentukan aktifitas belajar  Belajar mandiri berada dibawah payung konstruktivistik yang memiliki komponen – komponen : (1) niat, (2) alokasi waktu, (3) tindakan, (4) kompetensi. b. Keterampilan belajar mandiri  Konsep utama belajar mandiri : 1) Belajar bebas (independent learning) 2) Ketidakbergantungan 3) Kontrol psikologis  Atribut yang mendukung efektifitas belajar mandiri : kepribadian dan
  • 16. kognitif  Keterampilan sebagai bekal belajar mandiri: 1) Keterampilan umum 2) Keterampilan menetapkan tujuan 3) Keterampilan dalam memproses informasi 4) Strategi Pengembangan Profesi Guru Abad 21 a. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)  Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya.  Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) terdiri dari 3 komponen, yaitu pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif.  Pengembangan diri merupakan upaya-upaya guru dalam rangka meningkatkan profesionalismenya.  Seorang guru diakui profesional apabila; (a) memiliki penguasaan 4 kompetensi secara utuh, (b) mampu melaksanakan tugas-tugas pokok dan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, (c) mampu melaksanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).  Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) juga merupakan upaya untuk pengembangan diri karena PTK bertujuan meningkatkan mutu pembelajaan sekaligus meningkatkan profesionalisme guru.  PTKbertujuan memperbaiki kinerja dan layanan pembelajaran, pengembangan kemampuan diagnosis, dan pemecahan masalah bagi guru dan alternatif inovasi pembelajaran. b. Publikasi Ilmiah  Publikasi ilmiah dikatagorikan menjadi 3 kelompok kegiatan yaitu; (a) presentasi pada forum ilmiah, (b)
  • 17. publikasi hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal, dan (c) Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, pedoman guru dan buku bidang pendidikan.  Karya ilmiah sebaiknya memenuhi kriteria APIK (Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten). Asli artinya karya ilmiah yang dipublikasikan mengandung kebaruan, belum pernah dipublikasi, dan bukan hasil plagiat benar-benar merupakan karya Saudara. Perlu artinya topik yang ditulis diperlukan dan mempunyai niai manfaat bagi pengembangan ilmu. Ilmiah artinya isinya mencerminkan pengetahuan ilmiah bukan hanya mitos atau cerita semata dan penulisan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah. Konsisten artinya selain secara keseluruan isi menunjukkan koherensi apa yang ditulis sesuai dengan bidang atau tugas pokok.  Karya inovatif bisa merupakan penemuan baru, hasil pengembangan, atau hasil modifikasi sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas pendidikan. 2 Daftar materi yang sulit dipahami di modul ini 1. Penerapan landasan ilmu pendidikan 2. Jenis – jenis teori belajar 3. Aplikasi di setiap teori pembelajaran 4. Konsep kurikulum menurut pandangan para ahli 5. Komponen-komponen kurikulum 3 Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi 1. Penerapan landasan ilmu pendidikan 2. Ciri- ciri teori belajar 3. Peranan Utama kurikulum 4. Sistem kurikulum