Dokumen tersebut membahas tentang metode pembelajaran berbasis keterampilan abad ke-21 yaitu WISE (Wondering, Investigating, Synthesizing, Expressing). Metode ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif siswa melalui serangkaian aktivitas belajar yang meliputi pengajuan pertanyaan, penyelidikan, penyimpulan, hingga presentasi hasil belajar.
3. APA WISE
1. MENGAJAK SISWA MELAKUKAN KEBIASAAN PENCARIAN
KEBENARAN
2. MEMBERIKAN ILUSTRASI PADA APA YANG TIDAK SEPAHAM
DENGAN YANG DISAMPAIKAN
3. MENCARI JAWABAN SECARA INDIVIDU ATAU KELOMPOK
4. MEMRESENTASIKAN HASIL TEMUAN DENGAN BERANI
BERKOLABORASI DAN BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG LAIN
5. DILAKUKAN CARA BERKELOMPOK
4. WONDERING
1. Siswa memiliki kebiasaan bertanya tentang sesuatu tentang apa yang
dipikirkannya
2. Siswa harus melakukan banyak bertanya, banyak mencoba, banyak
ekspresi, banyak kemauan sesuai dengan apa yang diharapkan dalam
memuaskan dirinya dalam mengetahui sesuatu
3. Pertanyaan harus dicatat sebagai bahan pencarian fakta (Internet)
4. Akibatnya: Menjadi masyarakat yang produktif yang tanggap terhadap
perubahan atau fenomena batu
5. INVESTIGATING
1. Kegiatan pencarian fakta dimanapun siswa inginkan.
2. Setiap fakta yang ditemukan harus mencatat alamat, penulis, dan
dimana sumber tersebut didapat.
3. Pencarian fakta dapat berupa artikel, video, pengalaman seseorang
yang mengalami suatu peristiwa, baik dari Internet, buku, dll.
4. Pencarian fakta diharapkan dilakukan dengan banyak sumber, tidak
hanya didapat dengan satu sumber.
5. Fakta yang didapat di-download dalam file sebagai bahan bacaan
dalam mengambil kesimpulan.
6. SYNTHEZING
1. Siswa memberikan tanggapan atau memberikan kesimpulan atas fakta
yang ditemukan
2. Siswa dapat menerima atau menolak hasil temuan yang disertakan
ulasan atau alasan mengapa menerima atau menolak
3. Siswa diminta untuk memberikan pendapat pribadi atau kelompok
belajar setelah melakukan atau meberi kesimpulan.
4. Hasil yang didapat dari dislusi kelompok, siswa mengkreasi
kesimpulan atau tanggapan sebagai bahan laporan.
7. EXPRESING
1. Kegiatan ini siswa diminta untuk menginformasikan hasil temuannya yang
berupa inovasi baru kepada orang lain.
2. Siswa diminta untuk menyajikan dengan membuat power point
3. Dalam presentasi melibatkan teman sekelas dan guru pengajar
4. Siswa diberkan kebebasan dalam berpendapat dengan memberikan
pendapat yang berbeda dengan menganut keberagaman
5. Setelah presentasi selesai dilakukan, penyaji merevisi berdasarkan
masukan dari teman atau guru (disini siswa boleh menolak atau menerima
dengan menyertakan alasan mengapa menerima atau menolak
6. Kegiatan selanjutnya siswa membuat tulisan dengan bentuk artikel yang di
upload ke dunia internet sebagai bentuk pengilustrasian temuannya kepada
semua orang dalam dunia maya.
8. TUJUAN AKTIVITAS WISE
1. Tuntutan abad 21
2. Untuk meningkatkan Kemampuan
Kritis, Kreatif, Kolaboratif,
Komunikatif.
3. Berani mengsekresikan pikirannya
kepada orang lain
4. Siap menghadapi dunia kerja
9. Kemampuan Critis, Creativity, Collaborating, Communication
(4Cs)
1. Dikenal sebagai learning and innovation skills
(World Economic Forum, 2015).
2. Dengan memiliki kemampuan 4Cs SISWA akan
siap belajar secara mandiri
3. Memiliki bekal untuk melakukan inovasi baru dari
hasil temuannya yang disimpulkan sendiri atas
sumber yang telah didapatnya sendiri pula.
10. KETERAMPILAN KRITIS
1. Kemampuan berpikir kritis adalah keterampilan
berpikir yang memungkinkan seseorang
mengambil keputusan yang baik tentang sesuatu
yang harus dipercaya atau dilakukan sebagai
pembuktian kebenaran dan pemuasan dirinya
tentang apa yang diragukannya.
2. Orang yang berpikir kritis tidak begitu saja
percaya dengan klaim atau keputusan yang
diberikan orang lain (tidak mudah percaya dan
merasa puas) tentang apa yang diberikan.
11. KETERAMPILAN KRITIS
1. Orang yang berpikir kritis juga tidak
begitu saja mau melakukan sesuatu yang
diperintahkan kepadanya tanpa dasar
pengetahuan yang kuat.
2. Dia selalu mempertimbangkan segala
sesuatunya sehingga dia yakin akan
kebenaran dari klaim tersebut atau
kebermaknaan dari tindakan yang harus
dilakukannya.
12. KETERAMPILAN KRITIS
1. Di awal abad 21, keterampilan berpikir kritis
menjadi topik penting dalam dunia
pendidikan, banyak ahli menuliskan pentingnya
keterampilan berpikir kritis (Olalekan, 2017).
2. Di akhir abad 21, hampir semua negara didunia
mengintegrasikan keterampilan berpikir kritis
dalam kurikulum (Warnick & Inch, E, 2011).kita
harus menjembatani dan dapat menerapkan
tuntutan ini demi kesinambungan dan harapan
yang mendunia.
13. KETERAMPILAN KRITIS
1. Lapangan pekerjaan telah mencanangkan
untuk dapat dimiliki oleh seseorang yang
akan bergabung dengan pekerjaannya.
Kemampuan inilah yang diperlukan nantinya
bila seseorang menghadapi permasalahan
dalam dunia kerjanya.
2. Sehingga kemampuan ini tidak serta merta
ada dengan sendirinya tanpa adanya latihan
dan kebiasaan yang dilakukan dalam
menghadapi permasalahan dirinya sendiri.
14. KETERAMPILAN KREATIF
1. Berpikir kritis berfokus pada keterampilan
menilai kualitas teks sedangkan berpikir
kreatif berfokus pada produksi teks
2. Keterampilan berpikir kreatif adalah
keterampilan berpikir yang memungkinkan
seseorang untuk menghasilkan ide atau
karya baru dengan cara memandangnya
dari sudut pandang yang berbeda dari orang
pada umumnya.
15. KETERAMPILAN KREATIF
1. Dengan berpikir kreatif, seseorang akan
menghasilkan sesuatu yang original yang
mungkin saja tidak pernah terbayangkan
sebelumnya. Kebaruan dan orisinalitas adalah
karakteristik karya dikatakan kreatif (Starko,
2017).
2. Ketika seseorang menghadapi beberapa
permasalahan yang tidak mudah terselesaikan,
maka bila ia tidak melakukan olah otaknya,
maka ia akan terhenti pada masalah yang tidak
pernak tereselesaikan atau tidak ditemukan
jawabannya.
16. KETERAMPILAN KREATIF
1. Oleh karena itu kemampuan inisiatif yang dapat
menimbulkan kreatifitas seseorang harusnya
juga dilatih dengan cara-cara yang biasa
dilakukan dengan kontek permasalahan lain
sebagai contoh penyelesaian permasalahan.
2. Kebiasaan ini akan melatih pada diri seseorang
agar ia memiliki kemampuan menyelesaikan
permasalahan secara inisiatif. Ia harus berani
mengambil resiko dengan melakukan coba-coba
(trial and error) sampai ditemukan cara terbaik
dalam menyelesaikan permasalahannya dengan
baik.
17. KETERAMPILAN
BERKOLABORASI
1. Kolaborasi diartikan sebagai keterlibatan
yang saling menguntungkan dari beberapa
pihak dalam rangka memecahkan masalah
atau mencapai tujuan bersama melalui
kolaborasi dari lebih dari 1 orang
2. kolaborasi sebagai kemampuan seseorang
untuk terlibat secara efektif di dalam suatu
proses bekerja bersama untuk mencoba
menyelesaikan suatu masalah
18. KETERAMPILAN
BERKOLABORASI
1. Keterampilan berkolaborasi ini semakin
dituntut, oleh karenanya ditetapkan
sebagai keterampilan abad 21 karena
diabad 21 hampir tidak ada pekerjaan
yang tidak menuntut kolaborasi.
2. Pada prinsipnya pemikiran 1 orang akan
lebih baik dari pemikiran dari 2 orang
atau lebih,
19. KETERAMPILAN
BERKOLABORASI
1. sehingga kemampuan berkolaborasi akan
menjadi penting untuk mendapat hasil
yang menakjubkan dalam menyelesaikan
suatu permasalahan yang sulit
diselesaikan hanya dengan 1 orang saja.
2. Kolaborasi merupak kunci keberhasilan
untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
20. KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI
1. Keterampilan berkomunikasi adalah
keterampilan untuk memberi dan menerima
informasi yang memungkinkan terjadinya
kesamaan pemahaman antara pihak-
pihak yang berkomunikasi.
2. Kemampuan komunikasi membutuhkan
kemampuan berpikir dan memiliki daya
nalar tingkat tinggi agar ide yang kita
sampaikan bermakna dan diterima oleh
orang lain dengan memperhatikan
konteksnya.
21. KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI
1. Sebagai contoh, seorang dokter akan
menyampaikan hasil tes laboratorium
kepada pasien dan kepada keluarga
pasien
2. formulasi atau representasi
pengomunikasiannya akan berbeda kalau
tujuannya berbeda.
22. KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI
1. Untuk pasien, dokter akan menggunakan
kata-kata persuasif yang menghibur agar
si pasien tetap memiliki semangat hidup.
2. Berbeda dengan keluarga pasien, dokter
harus menjelaskan kondisi sebenarnya
kepada keluarga agar apabila terjadi
sesuatu dalam penanganan pasien,
keluarga memahami pokok persoalannya
23. WISE MENDUKUNG MERDEKA BELAJAR
Empat Pokok Kebijakan Merdeka Belajar:
1. Dihapuskannya USBN,
2. Dihapuskannya UN,
3. Penerapan RPP 1 halaman,
4. Penyempurnaan penerimaan peserta didik
baru (PPB+DB) zonasi
24. ARTINYA
1. Memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk
menetapkan kelulusan peserta didiknya.
2. Setiap kemampuan tidak dapat diseragamkan
atau distandarisasi
3. Kemampuan peserta didik tidak ditata
semaunya guru
4. Kemampuan tidak perlu distandarkan
25. UN menjadi ASSESSMENT KOMTETENSI
MINIMAL (AKM)
1. Kemampuan bernalar peserta didik dalam memecahkan
masalah sehari-hari berdasarkan bacaan dan
keterampilan matematis, Karakter peserta didik,
2. Kualitas lingkungan belajar. Dengan AKM ini, peserta
didik, pengajar, dan sekolah diarahkan untuk
mengembangkan pengetahuan yang bersifat
APLIKATIF, mengembangkan karakter peserta didik
Pancasila, dan menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif.
3. RPP yang hanya 1-2 halaman
26. SISTEM PPDB
Empat jalur PPDB:
(a)Jalur Zonasi,
(b)Jalur Afirmasi,
(c)Jalur Perpindahan, dan
(d)Jalur Prestasi.
28. AKTIVITAS 1: WONDERING
1. Berikut terdapat gambar berbagai makanan
yang diolah dengan zat pewarna sehingga
menarik untuk dinikmati.
2. Pemberian zat pewarna dipercaya membuat
pembeli tertarik membeli jajanan yang dijual.
3. Coba bayangkan, kalian sedang berada di
pasar dan akan membeli jajanan tradisional
berikut ini, manakah jajanan yang akan
kalian pilih?
4. Apakah warna makanan mempengaruhi
jajanan yang akan kalian pilih?
30. AKTIVITAS 1: WONDERING
Pewarna yang digunakan oleh pembuat
makanan dapat berupa pewarna alami maupun
pewarna buatan. Banyak bahan-bahan di
sekitarmu yang dapat dipakai sebagai pewarna
alami. Daun suji dan daun pandan dapat
dipakai sebagai pewarna hijau pada makanan.
Bahan apa lagi ya yang bisa digunakan sebagai
pewarna alami? Bagaimana ya cara mengolah
bahan alami tersebut sehingga berfungsi
sebagai pewarna?
31. AKTIVITAS 1: WONDERING
Pewarna buatan diperoleh melalui proses
reaksi kimia menggunakan bahan yang
berasal dari zat kimia sintetis. Pewarna
pada umumnya mempunyai struktur kimia
yang mirip seperti struktur kimia pewarna
alami, misalnya apokaroten yang mempunyai
warna oranye mirip dengan warna wortel.
Bagaimana cara pembuatan pewarna buatan?
Apakah pewarna buatan memang dapat
membuat warna makanan lebih menarik?
32. AKTIVITAS 1: WONDERING
Nah sekarang cobalah kalian melihat-lihat jajanan
di pasar tradisional. Jika kalian ingin membelinya,
tentunya kalian berharap agar jajanan yang akan
kalian beli, selain memiliki tampilan menarik, rasa
yang enak, juga aman untuk dikonsumsi. Pada tabel
berikut, terdapat beberapa contoh keingintahuan
dalam bentuk pertanyaan. Cobalah untuk membuat
pertanyaan dengan kritis sebagai wujud wondering
terhadap fenomena ini. Nah silakan kalian
tambahkan sebanyak mungkin pertanyaan kalian
pada tabel berikut ini.
33. AKTIVITAS 1: WONDERING
Coba sekarang kalian pikirkan pertanyaan-
pertanyaan tadi. Coba carilah jawaban dengan
membaca berbagai referensi yang terpercaya,
serta berkolaborasilah dengan teman kalian
sehingga pertanyaan-pertanyaan tersebut
terjawab dengan baik. Tuliskan jawaban kalian
di kotak berikut. Sertakan sumber referensi
pada kotak referensi.
35. AKTIVITAS 2: INVESTIGATING
Pada aktivitas sebelumnya kalian telah
mengajukan beragam pertanyaan. Tentu
saja pertanyaan tersebut perlu untuk
dijawab agar memuaskan rasa ingin
tahu kita. Kali ini mari menyelidiki
pewarna alami dan buatan pada
makanan atau minuman.
36. AKTIVITAS 2: INVESTIGATING
Apa yang kalian perlukan?
1. Bahan makanan berwarna yang akan diuji (saus, cincau, cendol,
dan jajanan berwarna lain) sekitar 50 gram
2. Air 100 mL
3. Mortar dan alu (pestle)
4. Pipet
5. Benang wol putih atau benang katun
6. Kaki tiga
7. Kawat kassa
8. Pemanas bunsen/lampu spiritus
9. Gelas kimia
10. Sabun cuci
37. AKTIVITAS 2: INVESTIGATING
Apa yang harus kalian lakukan?
1. Sediakan gelas kimia sesuai dengan jumlah bahan yang
kamu akan uji.
2. Pada masing-masing gelas kimia tersebut masukkan sekitar
20 gram bahan makanan yang akan diuji dengan 100 mL air.
Jika bahan itu tidak mudah bercampur haluskan terlebih
dahulu dengan mortar sebelum dimasukkan dalam gelas.
3. Masukan beberapa potongan benang wol ke dalam masing-
masing gelas kimia.
4. Panaskan masing-masing gelas kimia dengan pemanas
bunsen/lampu spiritus sampai campuran dalam gelas kimia
tersebut mendidih. Bila telah mendidih, angkat gelas kimia
tersebut dari api.
38. AKTIVITAS 2: INVESTIGATING
Keselamatan Kerja
Perhatikan! Pastikan kaki tiga, kawat kassa,
dan gelas kimia tersusun dengan benar.
Berhati-hatilah saat menyalakan
Bunsen/lampu spiritus. Gunakan sarung
tangan tahan panas untuk mengangkat gelas
kimia yang telah dipanaskan.
39. AKTIVITAS 2: INVESTIGATING
5. Biarkan campuran dalam gelas kimia
sampai benar-benar dingin.
6. Ambil benang wol yang telah
dimasukkan pada larutan bahan
makanan, amati dan catat warnanya.
Kemudian, cucilah benang wol tersebut
dengan sabun cuci..
7. Bandingkan hasil pengamatan sebelum
benang dicuci dan setelah dicuci.
40. AKTIVITAS 2: INVESTIGATING
Pewarna makanan alami pada umumnya akan
hilang dari benang wol setelah benang dicuci.
sedangkan pewarna buatan umumnya sulit
hilang bahkan tidak bisa hilang dari benang
wol setelah dicuci. Tuliskan datanya dalam
tabel dengan memberi tanda centang (√) sesuai
dengan hasil pengamatan berikut ini.
Tabel Hasil Percobaan Menyelidiki Pewarna
Alami dan Buatan pada Makanan atau
Minuman
42. AKTIVITAS 2: INVESTIGATING
DISKUSI:
1.Mengapa dalam investigasi ini kita
menggunakan kain wol? Menurutmu apakah
praktikum ini akan berhasil jika tidak
menggunakan kain wol?
2.Mengapa pewarna makanan alami pada
umumnya akan hilang dari benang wol
setelah benang dicuci, sedangkan pewarna
buatan umumnya sulit hilang bahkan tidak
bisa hilang dari benang wol setelah dicuci?
43. AKTIVITAS 2: INVESTIGATING
DISKUSI:
3. Apakah makanan dan minuman yang
dijual di sekitar kalian, mengandung
zat aditif? Mengapa kalian menduga
seperti itu?
4. Setujukah kalian, jika ada yang
menyatakan bahwa makanan dengan
pewarna alami itu selalu aman?
44. AKTIVITAS 2: INVESTIGATING
DISKUSI:
5. Apakah pewarna makanan buatan
selalu mengakibatkan sesuatu yang
membahayakan kesehatan?
6.Kalau menurutmu bahan pewarna
makanan buatan itu berbahaya, mengapa
masih diperbolehkan untuk digunakan?
7.Apa yang harus kita lakukan dalam
kehidupan sehari-hari, terkait dengan zat
aditif?
45. AKTIVITAS 3: SYNTHEZING
Apa yang dapat kamu simpulkan?
Berdasarkan data hasil
percobaan, buatlah kesimpulan
yang menyatakan jenis-jenis
bahan makanan yang
menggunakan pewarna alami dan
buatan!
47. AKTIVITAS 4: EXPRESSING
1. Presentasikanlah hasil investigasi kalian di
depan teman-teman.
2. Kalian bisa memanfaatkan berbagai media
apapun sekreatif mungkin untuk
mengomunikasikan hasil investigasi yang telah
kalian lakukan.
3. Kalian bisa menyajikan hasil praktikum dan
penjelasan mengenai zat pewarna dalam bentuk
powerpoint, poster, maupun mind map.
4. Upayakan teman kalian memahami dengan baik
dan terkagum-kagum dengan presentasi yang
telah kalian sajikan.
51. RANGKUMAN
1. SINGKAT DAN JELAS
2. BERISI SEMUA MATERI POKOK BAHASAN
ATAU SUB POKOK BAHASAN
3. DAPAT BERUPA SIMPULAN SINGKAT
TENTANG MATERI YANG DIBAHAS
4. MENEKANKAN PRINSIP TEORI YANG
DIBAHAS SECARA HOLISTIK
53. AKTIVITAS 1: WONDERING
1. Teori yang telah dibahas diatas merupakan bentuk wawasan
sebagai dasar pengetahuan anda dalam mengetahui sesuatu.
Namun apa yang disajikan tidak semua anda merasa puas
dijadikan dasar pemuasan rasa ingin tahu anda..
2. Tentunya anda memiliki berberapa pertanyaan tentang teori
yang disajikan dan anda akan bertanya pada pikiran anda
tentang beberapa pertanyaan misalnya: Apa?, bagaimana?,
jikalau?, bila?, atau mengapa? yang menjadi keraguan atau
ketidak tahuan anda yang dikaitkan dengan kejadian fakta
dilapangan yang anda alami atau mungkin anda alami sendiri..
54. AKTIVITAS 1: WONDERING
3. Tentunya jawaban teori yang dibahas tidak semua dapat
memuaskan rasa ingin tahu anda.
4. Ajukan pertanyaan anda tentang apa yang anda pikirkan dari
ketidak kepuasan atau serasian dari pemikiran anda dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan apa
seharusnya yang dilakukan menurut anda tentang fenomena
yang disajikan.
5. Catat secara tertulis pertanyaan anda sebagai kelengkapan
pencarian fakta di beberapa sumber seperti buku, internet,
artikel atau apapun yang akan dijadikan pedoman untuk
mencari atau pencarian untuk memuaskan rasa ingin tahu anda
55. AKTIVITAS 2: INVESTIGATING
1. Pertanyaan yang anda ajukan dalam aktivitas
wondering tentunya perlu jawaban yang sesuai
dengan pemikiran anda yang dapat memuaskan
anda.
2. Anda diminta melakukan Investigasi (pencarian)
dari pertanyaan yang anda ajukan melalui segala
sumber yang ada baik buku, video, artikel atau
internet yang dapat menjawab pertanyaan yang
anda ajukan.
56. AKTIVITAS 2: INVESTIGATING
3. Investigasi yang anda dapatkan perlu dicatat
dalam bentuk file sebagai bahan kajianyang
disusun dengan rapid an runtun.
4. Sertakan hasil pencarian anda kedalam bentuk
daftar pustaka atau daftar rujukan dengan
mencantumkan nama penulis atau pengarang,
tahun terbit, judul artikel, nama penerbit dan atau
nama jurnal, halaman dan alamat (bila dari
internet ada alamat DOI……atau https://......)
57. AKTIVITAS 3: SYNTHEZING
1. Dari hasil temuan dalam aktivitas Investigasi, anda
diminta untuk memberikan resume atau kesimpulan
tentang data yang anda temukan.
2. Buatlah keputusan tentang temuan apakah berbeda
dengan teori yang disampaikan diatas atau sama
dengan pemikiran anda.
3. Berilah keputusan terhadap suatu fenomena
berdasarkan fakta, konsep, prinsip yang diperoleh
dari aktivitas yang anda temukan berupa ulasan
pemikiran anda atau pendapat anda.
58. AKTIVITAS 4: EXPRESSING
1. Dari hasil sinthezing anda diharuskan
mempresentasikan hasil temuan anda dalam
bentuk tatap muka atau daring (online) dengan
melibatkan teman sejawat dan dosen.
2. Setelah presentasi dilakukan anda dapat merevisi
hasil temuan anda berdasarkan masukan-
masukan teman sejawat dan dosen untuk
menyempurnakan hasil temuan anda.
59. AKTIVITAS 4: EXPRESSING
3. Anda boleh menerima atau menolak saran
dengan memberi alasan tertentu mengapa
anda menolak atau menerima.
4. Hasil presentasi anda diminta untuk
melaporkan hasil yang telah di revisi baik
dalam bentuk power point maupun dalam
bentuk artikel.
60. AKTIVITAS 4: EXPRESSING
5. Laporan tertulis anda dapat sampaikan pada LMS (learning
management system) yang telah diajurkan oleh dosen seperti
misalnya dikumpulkan di LMS Virlenda atau Google
Classroom).
6. Hasil telah anda temukan diharap di upload juga pada Blog
atau apapun sebagai informasi kepada orang lain yang
ditulis dalam bentuk artikel. Upload yang telah berhasil perlu
dicatat nama situs (Blog atau apapun) dan alamatnya.
7. Dengan demikian hasil temuan akan dijadikan bentuk
pengetahuan baru atau inovasi baru yang perlu diketahui
oleh orang banyak.
61. AKTIVITAS 4: REFLEKSI
1. Pengalaman sejati atau erlebnis yaitu pengalaman baru
ditentukan oleh pengalaman yang kita miliki sebelumnya,
dan pengalaman baru memberi arti serta penafsiran baru
terhadap pengalaman-pengalaman lama (Ankersmit,
1987)
2. Refleksi mengajak pada siswa untuk mengarah pada
mendsite berkembang artinya siswa diajak tidak hanya
menerima apa yang didapat melaikan mengkritisi.
3. Refleksi mencari kelemahan dan kekuatan
62. 3 TAHAPAN REFLEKSI
1. Returning to Experience: Mengumpulkan data dan
mengingat kembali tentang kejadian sebelumnya
(Disyarankan diungkapkan secara langsung dengan kata-
kata)
2. Attending to Feelings: Memaksimalkan perasaan
positif dari perasaan negatif. Perasaan positif mendorong
kita untuk bertahan dalam situasi yang sulit, membuat kita
lebih tajam dalam melihat atau menganalisis sesuatu.
Perasaan positif dapat ditingkatkan dengan mengingat
kembali situasi ketika kita merasa baik, mampu, sukses
dalam melakukan sesuatu
63. 3 TAHAPAN REFLEKSI
3. Re-evaluating Experience:
• Proses asosiasi yang mengkaitkan data baru dengan
pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya.
• Proses integrasi, melihat hubungan antar data.
• Proses validasi, yaitu menentukan otentisitas dan kebenaran
ide atau pemikiran yang dihasilkan.
• Proses appropriation, atau penyesuaian yang membuat
pengetahuan tersebut menjadi pengetahuan yang
ditanamkan dalam pikiran kita.
64. MANFAAT
1. Siswa mampu mengatur diri dan menentukan langkah apa
yang harus dilakukan dalam menunjang keberhasilannya
dalam menempuh kegiatan selanjutnya.
2. Pada intinya akan bermanfaat terhadap kemampuan
mengingat dan mengidentifikasi peristiwa penting dalam
masa lalu,
3. Dapat menganalisis mengapa itu terjadi dan
mengidentifikasi bagaimana membuatnya lebih baik di
masa depan
4. Menjadikan hari ini Anda Lebih baik dari kemarin
66. NILAI A
1. Jawaban dimulai dengan mengajukan pertanyaan
(Wondering) sebagai dasar Investigating,
2. Investigasizing didapat dari berbagai sumber yang
beragam utamanya Internet, Kegiatan
3. Synthesizing dilakukan dengan memberi resume
atau kesimpulan dari hasil Investgating.
4. Kegiatan Expressing dilakukan dengan presentasi
dengan power point dan laporan tertulis yang
menyertakan daftar pustaka atau rujukan dengan
benar serta mengupload ke dunia Internet.
67. NILAI B
1. Jawaban dimulai dengan mengajukan pertanyaan
(Wondering) sebagai dasar Investigating,
2. Investigasizing didapat dari berbagai sumber yang
beragam tidak ada sumber Internet,
3. Kegiatan Synthesizing dilakukan dengan memberi
resume atau kesimpulan dari hasil Investgating.
4. Kegiatan Expressing dilakukan dengan presentasi
dengan power point dan laporan tertulis yang
menyertakan daftar pustaka atau rujukan dengan
benar serta mengupload ke dunia Internet.
68. NILAI C
1. Jawaban dimulai dengan mengajukan pertanyaan
(Wondering) sebagai dasar Investigating,
2. Investigasizing didapat dari berbagai sumber yang
beragam tidak ada sumber Internet,
3. Kegiatan Synthesizing dilakukan dengan memberi
resume atau kesimpulan dari hasil Investgating.
4. Kegiatan Expressing dilakukan dengan presentasi
dengan power point dan laporan tertulis yang
menyertakan daftar pustaka atau rujukan tidak sesuai
ketentuan serta mengupload ke dunia Internet.
69. NILAI D
1. Jawaban dimulai dengan mengajukan pertanyaan
(Wondering) sebagai dasar Investigating,
2. Investigasizing didapat dari berbagai sumber yang
beragam tidak ada sumber Internet,
3. Kegiatan Synthesizing dilakukan dengan memberi
resume atau kesimpulan dari hasil Investgating.
4. Kegiatan Expressing dilakukan dengan presentasi
dengan power point dan laporan tertulis yang
menyertakan daftar pustaka atau rujukan dengan
benar dan tidak mengupload pada Internet
70. NILAI E
Jawaban tidak mengajukan
pertanyaan (Wondering),
Investigasizing hanya 1 sumber
bukan dari Internet, Kegiatan
Synthesizing tidak memberi resume.
Tidak menyertakan sumber dan tidak
di upload di Internet.