Pendidikan harus dirancang dengan pendekatan multiliterasi dan mempersiapkan siswa untuk memiliki berbagai kompetensi abad 21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, serta menguasai teknologi informasi untuk menghadapi tantangan era industri 4.0. Guru dituntut untuk memiliki kompetensi baru seperti kemampuan berkolaborasi secara global, penguasaan teknologi, berpikir kreatif, dan memecahkan
FILOSOFI PENDIDIKAN TOPI 2 RUANG KOLABORASI (1).pptxGaluhErlinaPutri
1. Berdasarkan pemikiran KHD, Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaidengan nilai-nilai luhur kearifan lokal yang relevan dan menjadi penguatankarakter peserta didik sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah. Kekuatan sosio-kultural menjadi proses menguatkan kodrat anak yang masih samar-samar. Pendidikan bertujuan untuk menuntun memfasilitasi anak sebagai penguatan agar dapat memperbaiki perilakunya untuk menjadi manusia seutuhnya. KHD hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntun anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya peserta didik di Indonesia tentunya berbeda-beda. Misalnya saja di daerah surakarta terdapat tradisi sekaten yang dilakukan pada tanggal 11 (maulud) tradisi ini bisa dikaitkan pada pembelajaran ppkn yang berkaitan dengan penguatan profil pelajar pancasila. 2. Pendidikan adalah tempat ditanamnya benih-benih yang dapat dihasilkan oleh suatu budaya siswa yang berakhlak mulia (kreativitas, memiliki tujuan dan juga sikap bijak.Pemikiran positif tersebut tercermin dalam budaya daerah yang dikenal dengan tradisi gotong royong. Selain itu disebut juga karifan budaya yang sangat kental adalah yang dapat dipahami sebagai sikap umum menghormati satu sama lain.Nilai-nilai tradisional Tradisi gotong royong masih dilestarikan oleh masyarakat. hal ini dapat diartikan sebagai membangun rumah bersama sebagai bentuk kerja sama. Nilai karakter tradisional telah lama terkenal memiliki seperangkat nilai-nilai yang berpedoman pada kehidupan yang baik dan kearifan lokal.Nilai ini meliputi:1.Kejujuran 2.Kecerdasan 3.Tingkat relevansi 4.Tekad 5.Usaha 6.Budaya malu dan segan sebagai individu dan anggota masyarakat. 3. Nilai agama, Sunan Kalijaga menggunakan gamelan untuk berdakwah. Hal ini karena masyarakat sangat gemar dengan gamelan. Sehingga pada saat perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW, diadakan penabuhan gamelan. Nilai pendidikan, Tradisi sekaten bisa menjadi sarana pembelajaran bagi generasi muda untuk mengetahui adat istiadat serta budaya yang ada di Indonesia, Khususnya Jawa. Di sekaten, generasi muda bisa mempelajari mengenai budaya, gamelan, serta nilai-nilai luhur dari pendahulu. 1. Berdasarkan pemikiran KHD, Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaidengan nilai-nilai luhur kearifan lokal yang relevan dan menjadi penguatankarakter peserta didik sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah. Kekuatan sosio-kultural menjadi proses menguatkan kodrat anak yang masih samar-samar. Pendidikan bertujuan untuk menuntun me
FILOSOFI PENDIDIKAN TOPI 2 RUANG KOLABORASI (1).pptxGaluhErlinaPutri
1. Berdasarkan pemikiran KHD, Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaidengan nilai-nilai luhur kearifan lokal yang relevan dan menjadi penguatankarakter peserta didik sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah. Kekuatan sosio-kultural menjadi proses menguatkan kodrat anak yang masih samar-samar. Pendidikan bertujuan untuk menuntun memfasilitasi anak sebagai penguatan agar dapat memperbaiki perilakunya untuk menjadi manusia seutuhnya. KHD hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntun anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya peserta didik di Indonesia tentunya berbeda-beda. Misalnya saja di daerah surakarta terdapat tradisi sekaten yang dilakukan pada tanggal 11 (maulud) tradisi ini bisa dikaitkan pada pembelajaran ppkn yang berkaitan dengan penguatan profil pelajar pancasila. 2. Pendidikan adalah tempat ditanamnya benih-benih yang dapat dihasilkan oleh suatu budaya siswa yang berakhlak mulia (kreativitas, memiliki tujuan dan juga sikap bijak.Pemikiran positif tersebut tercermin dalam budaya daerah yang dikenal dengan tradisi gotong royong. Selain itu disebut juga karifan budaya yang sangat kental adalah yang dapat dipahami sebagai sikap umum menghormati satu sama lain.Nilai-nilai tradisional Tradisi gotong royong masih dilestarikan oleh masyarakat. hal ini dapat diartikan sebagai membangun rumah bersama sebagai bentuk kerja sama. Nilai karakter tradisional telah lama terkenal memiliki seperangkat nilai-nilai yang berpedoman pada kehidupan yang baik dan kearifan lokal.Nilai ini meliputi:1.Kejujuran 2.Kecerdasan 3.Tingkat relevansi 4.Tekad 5.Usaha 6.Budaya malu dan segan sebagai individu dan anggota masyarakat. 3. Nilai agama, Sunan Kalijaga menggunakan gamelan untuk berdakwah. Hal ini karena masyarakat sangat gemar dengan gamelan. Sehingga pada saat perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW, diadakan penabuhan gamelan. Nilai pendidikan, Tradisi sekaten bisa menjadi sarana pembelajaran bagi generasi muda untuk mengetahui adat istiadat serta budaya yang ada di Indonesia, Khususnya Jawa. Di sekaten, generasi muda bisa mempelajari mengenai budaya, gamelan, serta nilai-nilai luhur dari pendahulu. 1. Berdasarkan pemikiran KHD, Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaidengan nilai-nilai luhur kearifan lokal yang relevan dan menjadi penguatankarakter peserta didik sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah. Kekuatan sosio-kultural menjadi proses menguatkan kodrat anak yang masih samar-samar. Pendidikan bertujuan untuk menuntun me
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxssuser5cdb16
eksplorasi konsep PPG Prajabatan Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif
Tugas Menelaah Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen yang disusun pada tempat PPL
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Pengertian Capaian Pembelajaran adalah Kompetensi Pembelajaran yang harus Dicapai Peserta Didik pada setiap Tahap Perkembangan (Fase) nya untuk setiap Mata Pelajaran pada Satuan Pendidikan.
Capaian Pembelajaran memuat Sekumpulan Kompetensi dan Lingkup Materi yang Disusun secara Komprehensif Dalam Bentuk Narasi
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxssuser5cdb16
eksplorasi konsep PPG Prajabatan Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif
Tugas Menelaah Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen yang disusun pada tempat PPL
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Pengertian Capaian Pembelajaran adalah Kompetensi Pembelajaran yang harus Dicapai Peserta Didik pada setiap Tahap Perkembangan (Fase) nya untuk setiap Mata Pelajaran pada Satuan Pendidikan.
Capaian Pembelajaran memuat Sekumpulan Kompetensi dan Lingkup Materi yang Disusun secara Komprehensif Dalam Bentuk Narasi
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritisLSP3I
Kualitas pendidikan bersifat kompleks dan dinamis dapat dipandang dari berbagai persepsi dan sudut pandang melintasi garis waktu. Pada tingkat mikro, pencapaian kualitas pendidikan merupakan tanggungjawab profesional seorang dosen sebagai pendidik dan pengajar melalui penciptaan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik dan memfasilitasi peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
Dalam pencapaian kualitas pendidikan, banyak hal yang terkait didalamnya: fasilitas dan sarana pendidikan, kurikulum dan pembelajaran, kualitas dan kemampuan dosen, kesiapan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. PENDIDIKAN ABAD 21
1. Ditandai dengan pemanfaatan
teknologi dalam segala segi
kehidupan
2. Menuntut penyesuaian dunia
pendidikan menyiapkan SISWA
3. PENDIDIKAN ABAD 21
3. Menjalin kerjasama dengan pihak
lain (KOLABORASI)
4. Kesuksesan seorang SISWA
tergantung pada kecakapan abad
21.
5. SISWA memilikinya Partnership for
21st Century Skills (berpikir kritis,
pemecahan masalah (Kreatif),
komunikasi dan kolaborasi)
4. PENDIDIKAN ABAD 21
Jennifer Rita Nichols: 4 Essential Rules of 21st
Century Learning (Prinsip Pokok Pembelajaran
Abad 21)
1. Instruction should be student-centered
(pembelajaran berfokus pada siswa),
2. Education should be collaborative
(kolaborasi)
3. Learning should have context
(kontektual)
4. Schools should be integrated with society
(memfasilitasi siswa)
5. KOMPETENSI GURU DI ABAD 21
1.Pembelajaran berfokus pada
SISWA
2.Pembelajaran diutamakan
Berkolaborasi
3.Pembelajaran harus
kontektual.
4.Pembelajaran untuk
memfasilitasi SISWA
6. Prinsip Pembelajaran Abad 21
1. Dari siswa diberi tahu menuju siswa
mencari tahu
2. Dari guru sebagai satu-satunya
sumber belajar menjadi belajar
berbasis aneka sumber belajar
3. Dari pendekatan tekstual menuju
proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah
4. Dari berbasis konten menuju
pembelajaran berbasis kompetensi
7. Prinsip Pembelajaran Abad 21
5. Dari parsial menuju pembelajaran
terpadu
6. Dari menekankan jawaban tunggal
menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya
multidimensi
7. Dari verbalisme menuju
keterampilan aplikatif
8. Peningkatan dan keseimbangan
antara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental
(softskills)
8. Prinsip Pembelajaran Abad 21
9. Mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan siswa sebagai GURU
sepanjang hayat
10.Menerapkan nilai-nilai ing ngarso sung
tulodo, ing madyo mangun karso dan
tut wuri handayani
11.Berlangsung di rumah, di sekolah, dan
di masyarakat
12.Penerapan prinsip bahwa siapa saja
adalah GURU, & SISWA. dimana saja
adalah KELAS & LUAR KELAS
9. Prinsip Pembelajaran Abad 21
9. Pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi
untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran
10.Mengakui perbedaan
indvidual dan latar belakang
budaya SISWA.
10. KECAKAPAN GURU DI ABAD 21
4 KETERAMPILAN DI ABAD 21
1. Kemahiran Era Digital
2. Berpikir Inventif
3. Komunikasi Yang Efektif
4. Produktivitas Yang Tinggi
11. Permendikbud No 22 Tahun 2016
1.SISWA mencari tahu
2.Belajar berbasis aneka
sumber belajar
3.Menggunakan
pendekatan ilmiah
4.Berbasis kompetensi
14 Prinsip
Pembelajaran
Yang Harus
Dipenuhi
Dalam Proses
Pembelajaran
Abad 21
12. Permendikbud No 22 Tahun 2016
5. Pembelajaran terpadu
6. Pembelajaran dengan
jawaban yang
kebenarannya
multidimensi
(Keberagamanan)
7. Keterampilan aplikatif
8. Keseimbangan antara
keterampilan fisikal
(hardskills) dan
keterampilan mental
(softskills)
14 Prinsip
Pembelajaran
Yang Harus
Dipenuhi
Dalam Proses
Pembelajaran
Abad 21
13. Permendikbud No 22 Tahun 2016
9. Pembelajaran
sepanjang hayat
10.ing ngarso sung tulodo,
ing madyo mangun
karso dan tut wuri
handayani
11.Belajar berlangsung di
rumah, di sekolah, dan
di masyarakat
14 Prinsip
Pembelajaran
Yang Harus
Dipenuhi
Dalam Proses
Pembelajaran
Abad 21
14. Permendikbud No 22 Tahun 2016
12.Prinsip siapa saja GURU
& SISWA-nya dan
dimana saja BELAJAR
13.TIK untuk meningkatkan
efiseinsi dan efektivitas
pemebelajaran
14.Memperhatikan
Perbedaan karakteristik
SISWA
14 Prinsip
Pembelajaran
Yang Harus
Dipenuhi
Dalam Proses
Pembelajaran
Abad 21
15. KECAKAPAN DI ABAD 21
DOMAIN KOGNITIF:
1. Kemampuan mengelola informasi (menggunakan
alat, sumberdaya dan ketrampilan inkuiri (proses
penemuan))
2. Kemampuan mengkonstruksi pengetahuan dengan
memproses informasi, memberikan alasan, dan
berpikir kritis
3. Kemampuan menggunakan pengetahuan melalui
proses analistis, menilai, mengevaluasi, dan
memecahkan masalah (dengan Kreatif)
16. KECAKAPAN DI ABAD 21
DOMAIN AFEKTIF:
1. Mampu memahami konsep diri, percaya diri,
dan gambaran pribadi
2. Mampu menetapkan nilai-nilai pribadi dan
pandangan terhadap setiap permasalahan.
3. Menguasai diri untuk mencapai tujuan
kepentingan bersama.
4. Memiliki inisiatif, prakarsa, tanggungjawab,
dan sikap menerima dan menyelesaikan
tanggungjawabnya. (Akuntabilitas)
17. KECAKAPAN DI ABAD 21
DOMAIN BUDAYA SOSIAL:
Terlibat aktif dalam keanggotaan
organisasi sosial, diterima dalam
lingkungan sosial, dan mampu
bersosialisasi dalam lingkungan
18. STRATEGI PEMBELAJARAN ABAD 21
1. Menekankan kepada kemampuan SISWA
untuk berpikir kritis, mampu menghubungkan
ilmu dengan dunia nyata, menguasai
teknologi informasi komunikasi, dan
berkolaborasi.
2. Pencapaian ketrampilan dicapai dengan
penerapan metode pembelajaran yang sesuai
dari sisi penguasaan materi dan ketrampilan
19. STRATEGI PEMBELAJARAN ABAD 21
1. Menyajikan fakta-fakta yang muncul
dalam pengetahuan yang
menunjukkan saling keterkaitan
antara unsur-unsur kedalam
struktur yang lebih besar dan
semuanya berfungsi sama-sama,
yang mencakup skema, model
pemikiran dan teori.
20. STRATEGI PEMBELAJARAN ABAD 21
2. Menyajikan pengetahuan tentang
bagaimana mengerjakan sesuatu,
baik yang bersifat rutin maupun yang
baru
3. Mencakup pengetahuan tentang
kognisi secara umum dan
pengetahuan tentang diri sendiri.
21. Pendidikan harus dirancang
dengan sebuah multiliteracy
pedagogical planning dan
mempersiapkan SISWA untuk
memiliki berbagai kompetensi
KOMPETENSI GURU DI ERA INDUSTRI 4.0
22. KOMPETENSI GURU DI ERA INDUSTRI 4.0
1. Memiliki kemampuan kolaborasi lintas
negara, lintas budaya, agama dan bahasa,
memilki kompetensi diversity dengan baik,
pengetahuan, sikap dan tindakan, sehingga
bisa berkolaborasi dengan siapa saja di
dunia.
2. Memiliki kemampuan komunikasi global,
bisa menggunak bahasa yang bisa difahami
oleh masyarakat dunia. sehingga bisa
menjadi bagian penting dalam sebuah
perusahaan industri, jasa atau lainnya
23. KOMPETENSI GURU DI ERA INDUSTRI 4.0
3. Menguasai teknologi informasi dengan baik.
untuk akses informasi, komunikasi, penyampaian
informasi pada publik dan menyimpan data
dibuka setiap saat, diakses kapan saja, di mana
saja.
4. Memiliki kemampuan critical thinking yang
mampu mengubah masalah menjadi kesempatan
untuk maju,
5. Berfikir kreatif inovatif dan memiliki kemampuan
problem solving baik (ini dilakukan dengan
pelatihan dalam proses pembelajaran, atau di
luar jadwal rutin mata pelajaran
24. KOMPETENSI GURU DI ERA INDUSTRI 4.0
1. Menguasai bahan ajar
2. Mengelola program belajar mengajar
3. Mengelola kelas
4. Menggunakan media/sumber belajar
5. Menguasai landasan kependidikan
6. Mengelola interaksi belajar- mengajar
7. Menilai prestasi belajar
8. Mengenal fungsi dan layanan bimbingan
penyuluhan
9. Mengenal dan menyelenggarakan
administrasi sekolah
10.Memahami dan menafsirkan hasil penelitian
guna keperluan pengajaran
25. TUNTUTAN UNESCO
1. Learning to know (belajar untuk
mengetahui)
2. Learning to do (belajar melakukan atau
mengerjakan)
3. Learning to live together (belajar untuk
hidup bersama)
4. Learning to be (belajar untuk
menjadi/mengembangkan diri sendiri)