SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
INTERPERSONALINTERPERSONAL
ATTRACTIONATTRACTION
Ike Herdiana, S.Psi.,Psikolog.Ike Herdiana, S.Psi.,Psikolog.
Disampaikan pada perkuliahan pengantarDisampaikan pada perkuliahan pengantar
psikologi sosialpsikologi sosial
Fakultas Psikologi Universitas AirlanggaFakultas Psikologi Universitas Airlangga
??
 MENGAPA ORANG INGINMENGAPA ORANG INGIN
BERHUBUNGAN DENGAN ORANGBERHUBUNGAN DENGAN ORANG
LAIN ?LAIN ?
 FAKTOR-FAKTOR APA YANGFAKTOR-FAKTOR APA YANG
TERPENTING DALAM MENENTUKANTERPENTING DALAM MENENTUKAN
SEBERAPA JAUH KITA MENYUKAISEBERAPA JAUH KITA MENYUKAI
SESEORANG ?SESEORANG ?
INTERPERSONAL ATTRACTIONINTERPERSONAL ATTRACTION
KEINGINAN SESEORANG UNTUKKEINGINAN SESEORANG UNTUK
MENDEKATI ORANG LAIN (Brehm&Kassin,MENDEKATI ORANG LAIN (Brehm&Kassin,
1993)1993)
KECENDERUNGAN UNTUK MENILAIKECENDERUNGAN UNTUK MENILAI
SESEORANG ATAU SUATU KELOMPOKSESEORANG ATAU SUATU KELOMPOK
SECARA POSITIF, UNTUK MENDEKATINYA,SECARA POSITIF, UNTUK MENDEKATINYA,
DAN UNTUK BERPERILAKU SECARADAN UNTUK BERPERILAKU SECARA
POSITIF PADANYA (Brigham, 1991)POSITIF PADANYA (Brigham, 1991)
THE ROLE OF REWARDSTHE ROLE OF REWARDS
 Daya tarik merupakan dasar dariDaya tarik merupakan dasar dari
pengalaman yang menyenangkanpengalaman yang menyenangkan
pada seseorangpada seseorang
 Daya tarik interpersonal yangDaya tarik interpersonal yang
menyenangkan dihasilkan darimenyenangkan dihasilkan dari
respon emosional yang positif,respon emosional yang positif,
dimana ketertarikan kita pada orangdimana ketertarikan kita pada orang
lain meningkatlain meningkat
 Individu mendapatkanIndividu mendapatkan
reward/imbalan secara langsungreward/imbalan secara langsung
atau melalui asosiasiatau melalui asosiasi
 Fritz Heider : Balance TheoryFritz Heider : Balance Theory
Orang menghendaki adanyaOrang menghendaki adanya
konsistensi hubungan antara pikir,konsistensi hubungan antara pikir,
perasaan dan hubungan sosialperasaan dan hubungan sosial
dimana hubungan yang balancedimana hubungan yang balance
terjadi jika terjadi reciprocityterjadi jika terjadi reciprocity
 Unbalanced : jika kita suka padaUnbalanced : jika kita suka pada
orang lain dan sebaliknya, namunorang lain dan sebaliknya, namun
teman kita tidak suka.teman kita tidak suka.
CHARACTERISTICS OFCHARACTERISTICS OF
THE INDIVIDUALTHE INDIVIDUAL
1.1. SELF ESTEEM : CONFIDENCE VS DESIRESELF ESTEEM : CONFIDENCE VS DESIRE
 Individu yang memilikiIndividu yang memiliki self esteemself esteem yangyang
tinggi memiliki ketertarikan yang rendahtinggi memiliki ketertarikan yang rendah
untuk mendapatkan sosial reward, tetapiuntuk mendapatkan sosial reward, tetapi
merasa yakin dirinya mampumerasa yakin dirinya mampu
mendapatkan sosial reward.mendapatkan sosial reward.
 Sedangkan individu yang memilikiSedangkan individu yang memiliki selfself
esteemesteem rendah memiliki ketertarikanrendah memiliki ketertarikan
yang lebih kuat untuk mendapatkanyang lebih kuat untuk mendapatkan
sosial reward, tetapi kurang percaya dirisosial reward, tetapi kurang percaya diri
untuk memperolehnya.untuk memperolehnya.
2. Social Motives : Affiliation and Intimacy2. Social Motives : Affiliation and Intimacy
Henry Murray(1938), David Mc.ClellandHenry Murray(1938), David Mc.Clelland
(1951) dan McAdam(1951) dan McAdam
 Kebutuhan untuk afiliasiKebutuhan untuk afiliasi aktifaktif
dengan penekanan pada kuantitasdengan penekanan pada kuantitas
kontak sosialnyakontak sosialnya keinginan untukkeinginan untuk
membentuk dan mempertahankanmembentuk dan mempertahankan
beberapa hubungan interpersonal yangbeberapa hubungan interpersonal yang
memberikan reward.memberikan reward.
 Kebutuhan untuk intimacyKebutuhan untuk intimacy  pasifpasif
dengan penekanan pada kualitas interaksidengan penekanan pada kualitas interaksi
sosialsosial  memilih hubungan yang hangat,memilih hubungan yang hangat,
dekat dan komunikatifdekat dan komunikatif
3. Social Difficulties : Anxiety and loneliness3. Social Difficulties : Anxiety and loneliness
 Kecemasan sosial dan kesendirianKecemasan sosial dan kesendirian
berkaitan dengan interaksi sosial yangberkaitan dengan interaksi sosial yang
tidak ber- reward.tidak ber- reward.
 Kecemasan sosial adalah pengalamanKecemasan sosial adalah pengalaman
emosional ketika kita tidak nyamanemosional ketika kita tidak nyaman
dengan kehadiran orang laindengan kehadiran orang lain
 State Social Anxiety : kecemasan padaState Social Anxiety : kecemasan pada
suatu momentum dan saat tertentu,suatu momentum dan saat tertentu,
kemudian dapat hilang.kemudian dapat hilang.
 Trait Social Anxiety : lebih bersifatTrait Social Anxiety : lebih bersifat
menahan, berlangsung terus, bertahanmenahan, berlangsung terus, bertahan
lama.lama.
 Loneliness : perasaan terisolasiLoneliness : perasaan terisolasi 
deprivasi seseorang dalamdeprivasi seseorang dalam
hubungan sosial.hubungan sosial.
 Menurut Robert Weis : dalamMenurut Robert Weis : dalam
isolasi sosial orang merasa :isolasi sosial orang merasa :
1.1. Deprivasi network of friendDeprivasi network of friend
kekurangan relasi dengan temankekurangan relasi dengan teman
2.2. Emotional IsolationEmotional Isolation  orangorang
merasa kehilangan hubungan yangmerasa kehilangan hubungan yang
intensintens
SOCIAL ANXIETYSOCIAL ANXIETY
NEGATIVENEGATIVE
REACTIONREACTION
BY OTHERSBY OTHERS
WITHDRAWN ANDWITHDRAWN AND
INEFFECTIVEINEFFECTIVE
SOCIAL BEHAVIORSOCIAL BEHAVIOR
NEGATIVENEGATIVE
REACTIONREACTION
TO OTHERSTO OTHERS
4. Expectations and reality4. Expectations and reality
 Untuk keperluan menaksir diri,Untuk keperluan menaksir diri,
seberapa atraktif kita di mata orangseberapa atraktif kita di mata orang
lain dapat menentukan seberapalain dapat menentukan seberapa
menariknya mereka sebenarnyamenariknya mereka sebenarnya
 Expectation dapat meningkatkanExpectation dapat meningkatkan
performanceperformance
 Contoh : Guru yang memberiContoh : Guru yang memberi
harapan pada murid, mengakibatkanharapan pada murid, mengakibatkan
prestasinya lebih baik. Orangprestasinya lebih baik. Orang
extrovert menjadi periang.extrovert menjadi periang.
CHARACTERISTIC OF OTHERSCHARACTERISTIC OF OTHERS
1.1. Physical AttractivenessPhysical Attractiveness
 Orang lebih suka beresponOrang lebih suka berespon
terhadap daya tarik fisikterhadap daya tarik fisik
 Adanya asumsi bahwa apa yangAdanya asumsi bahwa apa yang
cantik adalah baikcantik adalah baik
 Orang akan membuat suatuOrang akan membuat suatu
kesimpulan tentang sejumlahkesimpulan tentang sejumlah
asumsi kepribadian danasumsi kepribadian dan
kompetensi, berdasar semata-matakompetensi, berdasar semata-mata
hanya pada penampilanhanya pada penampilan
 Orang yang yakin dirinya menarikOrang yang yakin dirinya menarik
seringkali merasa tidak harusseringkali merasa tidak harus
melakukan sesuatu usaha nonsosialmelakukan sesuatu usaha nonsosial
yang berlebihanyang berlebihan
 Pencitraan wanita ideal yangPencitraan wanita ideal yang
langsing oleh media meningkatkanlangsing oleh media meningkatkan
ketidakpuasan wanita akan tubuhnyaketidakpuasan wanita akan tubuhnya
 Pada jangka panjang, daya tarik fisikPada jangka panjang, daya tarik fisik
tidak menggambarkan kebahagiaantidak menggambarkan kebahagiaan
2.Liking “Likers” vs Pursuing the Hard-2.Liking “Likers” vs Pursuing the Hard-
to-Getto-Get
 Orang biasa tertarik pada yangOrang biasa tertarik pada yang
menyukainyamenyukainya
 Tidak pilih-pilih penyuka adalahTidak pilih-pilih penyuka adalah
wajar namun tampak kurangwajar namun tampak kurang
terpelajarterpelajar
 Mereka yang agak pemilih biasanyaMereka yang agak pemilih biasanya
cenderung melampaui mereka yangcenderung melampaui mereka yang
tidak selektif atau sangat selektiftidak selektif atau sangat selektif
dalam pilihan-pilihan sosialnyadalam pilihan-pilihan sosialnya
THE FIT BETWEEN USTHE FIT BETWEEN US
1.1. COMPLEMENTARITY = MELENGKAPICOMPLEMENTARITY = MELENGKAPI
 Saling melengkapi dalamSaling melengkapi dalam
kebutuhan atau kepribadian tidakkebutuhan atau kepribadian tidak
berpengaruh terhadap daya tarikberpengaruh terhadap daya tarik
 Orang yang memiliki need toOrang yang memiliki need to
dominate akan tertarik kepadadominate akan tertarik kepada
mereka yang mempunyai need tomereka yang mempunyai need to
submissivesubmissive
2. RESOURCE EXCHANGE2. RESOURCE EXCHANGE
 Pria menaruh perhatian pada kemudaanPria menaruh perhatian pada kemudaan
dan daya tarik visik sebagai bagiandan daya tarik visik sebagai bagian
penting pada lawan jenis, sementarapenting pada lawan jenis, sementara
wanita pada kesuksesan ekonomi lawanwanita pada kesuksesan ekonomi lawan
jenisnyajenisnya
 Pandangan kaum sosiobiologi melihatnyaPandangan kaum sosiobiologi melihatnya
sebagai produk dasar dari seleksi alam,sebagai produk dasar dari seleksi alam,
tetapi pengaruh budaya juga tampak jelastetapi pengaruh budaya juga tampak jelas
 Memilih pasangan seringkali dipengaruhiMemilih pasangan seringkali dipengaruhi
oleh gender dan orientasi seksualoleh gender dan orientasi seksual
3. SIMILARITY3. SIMILARITY
 5 tipe dari similarity yang5 tipe dari similarity yang
menimbulkan daya tarik :menimbulkan daya tarik :
demografik, personality, mood, dayademografik, personality, mood, daya
tarik fisik, sikaptarik fisik, sikap
 Ke lima hal tadi jika terjadiKe lima hal tadi jika terjadi
kesamaan akan menghasilkan dayakesamaan akan menghasilkan daya
tarik, namun jika tidak adatarik, namun jika tidak ada
kesamaan akan menghasilkankesamaan akan menghasilkan
penolakanpenolakan
 Pertama kali orang akan bereaksiPertama kali orang akan bereaksi
terhadap ketidaksamaan, baru setelahterhadap ketidaksamaan, baru setelah
itu akan bereaksi terhadap kesamaanitu akan bereaksi terhadap kesamaan
 Kesamaan demografik (umur,Kesamaan demografik (umur,
pendidikan,ras, religion dan statuspendidikan,ras, religion dan status
sosioekonomik) belum menjaminsosioekonomik) belum menjamin
daya tarik untuk interaksi ataudaya tarik untuk interaksi atau
perkawinanperkawinan
 Matching hypothesis : orang akanMatching hypothesis : orang akan
memilih orang yang relatif sama dgnmemilih orang yang relatif sama dgn
nya (similar other)nya (similar other)
PeoplePeople
YouYou
MeetMeet
DissimilarDissimilar
 avoidanceavoidance
NotNot
SimilarSimilar
Low SimilarityLow Similarity
 IndifferenceIndifference
High SimilarityHigh Similarity
 AttractionAttraction
ContinuingContinuing
ContactContact
The Negative ScreenThe Negative Screen
Of DissimilarityOf Dissimilarity
The Positive ScreenThe Positive Screen
Of SimilarityOf Similarity
SITUATIONAL INFLUENCESSITUATIONAL INFLUENCES
1.1. PROXIMITY = KEDEKATANPROXIMITY = KEDEKATAN
 Studi Festinger menunjukan bahwa orangStudi Festinger menunjukan bahwa orang
mencari teman dengan orang yang dekatmencari teman dengan orang yang dekat
tempat tinggalnya.tempat tinggalnya.
 Pelanggaran terhadap personal space kita akanPelanggaran terhadap personal space kita akan
meningkatkan reaksi kita terhadap orang lainmeningkatkan reaksi kita terhadap orang lain
 Personal space adalah jarak personal, dimanaPersonal space adalah jarak personal, dimana
ini dipengaruhi oleh budaya, dan situasi sosialini dipengaruhi oleh budaya, dan situasi sosial
pd suatu saat.pd suatu saat.
 Kedekatan akan mempersiapkan tempat untukKedekatan akan mempersiapkan tempat untuk
interaksi sosialinteraksi sosial
 Personal space yang dipilih dapat mempertajamPersonal space yang dipilih dapat mempertajam
indikator dari rasa takut dan prasangkaindikator dari rasa takut dan prasangka
2. FAMILIARITY = KEAKRABAN2. FAMILIARITY = KEAKRABAN
 Orang yang lebih sering kontakOrang yang lebih sering kontak
dengan kita biasanya lebih mudahdengan kita biasanya lebih mudah
menimbulkan rasa suka kitamenimbulkan rasa suka kita
terhadap dia.terhadap dia.
 Kontak yang berulang-ulang denganKontak yang berulang-ulang dengan
orang yang tidak kita sukai akanorang yang tidak kita sukai akan
meningkatkan hostilitasmeningkatkan hostilitas
3. AFFILIATION, ATTRIBUTIONS, AND3. AFFILIATION, ATTRIBUTIONS, AND
OVERCOMING OBSTACLESOVERCOMING OBSTACLES
 Hasrat untuk berafiliasi dengan orang lainHasrat untuk berafiliasi dengan orang lain
akan meningkat dalam situasi stresful,akan meningkat dalam situasi stresful,
orang tsb akan berguna untukorang tsb akan berguna untuk
menurunkan stresmenurunkan stres
 Situasi yang ambigu akan menurunkanSituasi yang ambigu akan menurunkan
resiko untuk ditolak ketika kita mendekatiresiko untuk ditolak ketika kita mendekati
orang lainorang lain
 Situasi yang dibatasi akan menyulitkanSituasi yang dibatasi akan menyulitkan
seseorang untuk meningkatkan dayaseseorang untuk meningkatkan daya
tariknya.tariknya.
TUGASTUGAS
 Cari kasus real / nyata yang terkaitCari kasus real / nyata yang terkait
dengan interpersonal attraction, dandengan interpersonal attraction, dan
bahas dengan teori di atas…bahas dengan teori di atas…
 Dikumpulkan hari ini paling lambatDikumpulkan hari ini paling lambat
pukul 14.00 kepada dosen masing2…pukul 14.00 kepada dosen masing2…
DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA
 SHARON S. BREHM & SAUL M.SHARON S. BREHM & SAUL M.
KASSIN. SOCIAL PSYCHOLOGY.KASSIN. SOCIAL PSYCHOLOGY.
1996. HOUGHTON MIFFLIN1996. HOUGHTON MIFFLIN
COMPANY.COMPANY.

More Related Content

What's hot

Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )eka septarianda
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiSeta Wicaksana
 
INTERPERSONAL ATTRACTION : FRIENDSHIP AND LOVE
INTERPERSONAL ATTRACTION : FRIENDSHIP AND LOVEINTERPERSONAL ATTRACTION : FRIENDSHIP AND LOVE
INTERPERSONAL ATTRACTION : FRIENDSHIP AND LOVEfololiharni
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialMunna Hab
 
Atraksi interpersonal
Atraksi interpersonalAtraksi interpersonal
Atraksi interpersonaltegarae
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi SosialDiana Amelia Bagti
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialDiana Amelia Bagti
 
Psikologi sosial - intimate relationship
Psikologi sosial -  intimate relationshipPsikologi sosial -  intimate relationship
Psikologi sosial - intimate relationshipBagus Aji
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialPotpotya Fitri
 
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial  - persepsi terhadap orang lainPsikologi sosial  - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lainBagus Aji
 
Psikologi Kepribadian Carl Rogers
Psikologi Kepribadian Carl RogersPsikologi Kepribadian Carl Rogers
Psikologi Kepribadian Carl RogersJay Mi
 
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenPertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenVivia Maya Rafica
 

What's hot (20)

Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
Kelompok psikologi sosial ( Atribusi Sosial )
 
Konformitas
KonformitasKonformitas
Konformitas
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
INTERPERSONAL ATTRACTION : FRIENDSHIP AND LOVE
INTERPERSONAL ATTRACTION : FRIENDSHIP AND LOVEINTERPERSONAL ATTRACTION : FRIENDSHIP AND LOVE
INTERPERSONAL ATTRACTION : FRIENDSHIP AND LOVE
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
Atraksi interpersonal
Atraksi interpersonalAtraksi interpersonal
Atraksi interpersonal
 
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
 
Julian Rotter
Julian RotterJulian Rotter
Julian Rotter
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 
Psikologi sosial - intimate relationship
Psikologi sosial -  intimate relationshipPsikologi sosial -  intimate relationship
Psikologi sosial - intimate relationship
 
PPT ATRIBUSI SOSIAL
PPT ATRIBUSI SOSIALPPT ATRIBUSI SOSIAL
PPT ATRIBUSI SOSIAL
 
Diri sosial
Diri sosialDiri sosial
Diri sosial
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
 
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial  - persepsi terhadap orang lainPsikologi sosial  - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lain
 
Teori Atribusi
Teori Atribusi Teori Atribusi
Teori Atribusi
 
Psikologi Kepribadian Carl Rogers
Psikologi Kepribadian Carl RogersPsikologi Kepribadian Carl Rogers
Psikologi Kepribadian Carl Rogers
 
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenPertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
 
Sistem Komunikasi Intrapersonal
Sistem Komunikasi IntrapersonalSistem Komunikasi Intrapersonal
Sistem Komunikasi Intrapersonal
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 

Similar to Psikologi sosial - interpersonal attraction

PSIKOLOGI SOSIAL KONSEP DAYA TARIK INERPERSONAL DALAM BERPERILAKU
PSIKOLOGI SOSIAL KONSEP DAYA TARIK INERPERSONAL DALAM BERPERILAKUPSIKOLOGI SOSIAL KONSEP DAYA TARIK INERPERSONAL DALAM BERPERILAKU
PSIKOLOGI SOSIAL KONSEP DAYA TARIK INERPERSONAL DALAM BERPERILAKUWindaApriliasari
 
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,NsKonsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,NsMuhammad Khoirul Zed
 
HUBUNGAN SOSIAL
HUBUNGAN SOSIALHUBUNGAN SOSIAL
HUBUNGAN SOSIALenglandrea
 
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaTiara II
 
5. Konsep_Diri.ppt
5. Konsep_Diri.ppt5. Konsep_Diri.ppt
5. Konsep_Diri.pptGebyIAgusti
 
Kap konsep-diri
Kap konsep-diriKap konsep-diri
Kap konsep-dirinisfuana
 
konsep diri interpersonal
konsep diri interpersonalkonsep diri interpersonal
konsep diri interpersonalIndra Irawan
 
komunikasi interpesonal
komunikasi interpesonalkomunikasi interpesonal
komunikasi interpesonalOdi Pratama
 
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan SosialIndividu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan SosialElibrarySosiologi
 
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadiMakalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadibejeumb
 
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdfhendroalfarizi
 
penetration social theory
penetration social theory penetration social theory
penetration social theory diraeffendy
 
presentasi hubungan antarpribadi
presentasi hubungan antarpribadipresentasi hubungan antarpribadi
presentasi hubungan antarpribadiaisy12
 
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan SenyumanLulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman9elevenStarUnila
 

Similar to Psikologi sosial - interpersonal attraction (20)

PSIKOLOGI SOSIAL KONSEP DAYA TARIK INERPERSONAL DALAM BERPERILAKU
PSIKOLOGI SOSIAL KONSEP DAYA TARIK INERPERSONAL DALAM BERPERILAKUPSIKOLOGI SOSIAL KONSEP DAYA TARIK INERPERSONAL DALAM BERPERILAKU
PSIKOLOGI SOSIAL KONSEP DAYA TARIK INERPERSONAL DALAM BERPERILAKU
 
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,NsKonsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
 
HUBUNGAN SOSIAL
HUBUNGAN SOSIALHUBUNGAN SOSIAL
HUBUNGAN SOSIAL
 
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
 
5. Konsep_Diri.ppt
5. Konsep_Diri.ppt5. Konsep_Diri.ppt
5. Konsep_Diri.ppt
 
Kap konsep-diri
Kap konsep-diriKap konsep-diri
Kap konsep-diri
 
konsep diri interpersonal
konsep diri interpersonalkonsep diri interpersonal
konsep diri interpersonal
 
komunikasi interpesonal
komunikasi interpesonalkomunikasi interpesonal
komunikasi interpesonal
 
KONSEP DIRI
KONSEP DIRIKONSEP DIRI
KONSEP DIRI
 
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan SosialIndividu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
 
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadiMakalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
 
Self concept
Self conceptSelf concept
Self concept
 
konsep diri
konsep dirikonsep diri
konsep diri
 
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf
 
penetration social theory
penetration social theory penetration social theory
penetration social theory
 
presentasi hubungan antarpribadi
presentasi hubungan antarpribadipresentasi hubungan antarpribadi
presentasi hubungan antarpribadi
 
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan SenyumanLulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
 
Ppt kepribadian
Ppt kepribadianPpt kepribadian
Ppt kepribadian
 
Psisos.9.05
Psisos.9.05Psisos.9.05
Psisos.9.05
 
Konsep diri
Konsep diriKonsep diri
Konsep diri
 

More from Bagus Aji

Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruTm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruBagus Aji
 
Tm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politikTm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politikBagus Aji
 
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaTm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaBagus Aji
 
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruTm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruBagus Aji
 
Tm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politikTm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politikBagus Aji
 
Tm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politikTm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politikBagus Aji
 
Tm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerahTm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerahBagus Aji
 
Tm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politikTm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politikBagus Aji
 
Tm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politikTm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politikBagus Aji
 
Tm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesiaTm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesiaBagus Aji
 
Tm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesiaTm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesiaBagus Aji
 
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasionalPertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasionalBagus Aji
 
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasionalPertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasionalBagus Aji
 
Pertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasikPertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasikBagus Aji
 
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiPertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiBagus Aji
 
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Bagus Aji
 
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalPertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalBagus Aji
 
7 john locke
7 john locke7 john locke
7 john lockeBagus Aji
 
6 thomas hobbes
6 thomas hobbes6 thomas hobbes
6 thomas hobbesBagus Aji
 

More from Bagus Aji (20)

Organizing
OrganizingOrganizing
Organizing
 
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruTm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
 
Tm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politikTm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politik
 
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaTm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
 
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruTm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
 
Tm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politikTm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politik
 
Tm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politikTm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politik
 
Tm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerahTm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerah
 
Tm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politikTm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politik
 
Tm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politikTm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politik
 
Tm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesiaTm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesia
 
Tm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesiaTm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesia
 
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasionalPertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasional
 
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasionalPertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
 
Pertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasikPertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasik
 
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiPertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
 
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
 
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalPertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
 
7 john locke
7 john locke7 john locke
7 john locke
 
6 thomas hobbes
6 thomas hobbes6 thomas hobbes
6 thomas hobbes
 

Psikologi sosial - interpersonal attraction

  • 1. INTERPERSONALINTERPERSONAL ATTRACTIONATTRACTION Ike Herdiana, S.Psi.,Psikolog.Ike Herdiana, S.Psi.,Psikolog. Disampaikan pada perkuliahan pengantarDisampaikan pada perkuliahan pengantar psikologi sosialpsikologi sosial Fakultas Psikologi Universitas AirlanggaFakultas Psikologi Universitas Airlangga
  • 2. ??  MENGAPA ORANG INGINMENGAPA ORANG INGIN BERHUBUNGAN DENGAN ORANGBERHUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN ?LAIN ?  FAKTOR-FAKTOR APA YANGFAKTOR-FAKTOR APA YANG TERPENTING DALAM MENENTUKANTERPENTING DALAM MENENTUKAN SEBERAPA JAUH KITA MENYUKAISEBERAPA JAUH KITA MENYUKAI SESEORANG ?SESEORANG ?
  • 3. INTERPERSONAL ATTRACTIONINTERPERSONAL ATTRACTION KEINGINAN SESEORANG UNTUKKEINGINAN SESEORANG UNTUK MENDEKATI ORANG LAIN (Brehm&Kassin,MENDEKATI ORANG LAIN (Brehm&Kassin, 1993)1993) KECENDERUNGAN UNTUK MENILAIKECENDERUNGAN UNTUK MENILAI SESEORANG ATAU SUATU KELOMPOKSESEORANG ATAU SUATU KELOMPOK SECARA POSITIF, UNTUK MENDEKATINYA,SECARA POSITIF, UNTUK MENDEKATINYA, DAN UNTUK BERPERILAKU SECARADAN UNTUK BERPERILAKU SECARA POSITIF PADANYA (Brigham, 1991)POSITIF PADANYA (Brigham, 1991)
  • 4. THE ROLE OF REWARDSTHE ROLE OF REWARDS  Daya tarik merupakan dasar dariDaya tarik merupakan dasar dari pengalaman yang menyenangkanpengalaman yang menyenangkan pada seseorangpada seseorang  Daya tarik interpersonal yangDaya tarik interpersonal yang menyenangkan dihasilkan darimenyenangkan dihasilkan dari respon emosional yang positif,respon emosional yang positif, dimana ketertarikan kita pada orangdimana ketertarikan kita pada orang lain meningkatlain meningkat
  • 5.  Individu mendapatkanIndividu mendapatkan reward/imbalan secara langsungreward/imbalan secara langsung atau melalui asosiasiatau melalui asosiasi  Fritz Heider : Balance TheoryFritz Heider : Balance Theory Orang menghendaki adanyaOrang menghendaki adanya konsistensi hubungan antara pikir,konsistensi hubungan antara pikir, perasaan dan hubungan sosialperasaan dan hubungan sosial dimana hubungan yang balancedimana hubungan yang balance terjadi jika terjadi reciprocityterjadi jika terjadi reciprocity  Unbalanced : jika kita suka padaUnbalanced : jika kita suka pada orang lain dan sebaliknya, namunorang lain dan sebaliknya, namun teman kita tidak suka.teman kita tidak suka.
  • 6. CHARACTERISTICS OFCHARACTERISTICS OF THE INDIVIDUALTHE INDIVIDUAL 1.1. SELF ESTEEM : CONFIDENCE VS DESIRESELF ESTEEM : CONFIDENCE VS DESIRE  Individu yang memilikiIndividu yang memiliki self esteemself esteem yangyang tinggi memiliki ketertarikan yang rendahtinggi memiliki ketertarikan yang rendah untuk mendapatkan sosial reward, tetapiuntuk mendapatkan sosial reward, tetapi merasa yakin dirinya mampumerasa yakin dirinya mampu mendapatkan sosial reward.mendapatkan sosial reward.  Sedangkan individu yang memilikiSedangkan individu yang memiliki selfself esteemesteem rendah memiliki ketertarikanrendah memiliki ketertarikan yang lebih kuat untuk mendapatkanyang lebih kuat untuk mendapatkan sosial reward, tetapi kurang percaya dirisosial reward, tetapi kurang percaya diri untuk memperolehnya.untuk memperolehnya.
  • 7. 2. Social Motives : Affiliation and Intimacy2. Social Motives : Affiliation and Intimacy Henry Murray(1938), David Mc.ClellandHenry Murray(1938), David Mc.Clelland (1951) dan McAdam(1951) dan McAdam  Kebutuhan untuk afiliasiKebutuhan untuk afiliasi aktifaktif dengan penekanan pada kuantitasdengan penekanan pada kuantitas kontak sosialnyakontak sosialnya keinginan untukkeinginan untuk membentuk dan mempertahankanmembentuk dan mempertahankan beberapa hubungan interpersonal yangbeberapa hubungan interpersonal yang memberikan reward.memberikan reward.  Kebutuhan untuk intimacyKebutuhan untuk intimacy  pasifpasif dengan penekanan pada kualitas interaksidengan penekanan pada kualitas interaksi sosialsosial  memilih hubungan yang hangat,memilih hubungan yang hangat, dekat dan komunikatifdekat dan komunikatif
  • 8. 3. Social Difficulties : Anxiety and loneliness3. Social Difficulties : Anxiety and loneliness  Kecemasan sosial dan kesendirianKecemasan sosial dan kesendirian berkaitan dengan interaksi sosial yangberkaitan dengan interaksi sosial yang tidak ber- reward.tidak ber- reward.  Kecemasan sosial adalah pengalamanKecemasan sosial adalah pengalaman emosional ketika kita tidak nyamanemosional ketika kita tidak nyaman dengan kehadiran orang laindengan kehadiran orang lain  State Social Anxiety : kecemasan padaState Social Anxiety : kecemasan pada suatu momentum dan saat tertentu,suatu momentum dan saat tertentu, kemudian dapat hilang.kemudian dapat hilang.  Trait Social Anxiety : lebih bersifatTrait Social Anxiety : lebih bersifat menahan, berlangsung terus, bertahanmenahan, berlangsung terus, bertahan lama.lama.
  • 9.  Loneliness : perasaan terisolasiLoneliness : perasaan terisolasi  deprivasi seseorang dalamdeprivasi seseorang dalam hubungan sosial.hubungan sosial.  Menurut Robert Weis : dalamMenurut Robert Weis : dalam isolasi sosial orang merasa :isolasi sosial orang merasa : 1.1. Deprivasi network of friendDeprivasi network of friend kekurangan relasi dengan temankekurangan relasi dengan teman 2.2. Emotional IsolationEmotional Isolation  orangorang merasa kehilangan hubungan yangmerasa kehilangan hubungan yang intensintens
  • 10. SOCIAL ANXIETYSOCIAL ANXIETY NEGATIVENEGATIVE REACTIONREACTION BY OTHERSBY OTHERS WITHDRAWN ANDWITHDRAWN AND INEFFECTIVEINEFFECTIVE SOCIAL BEHAVIORSOCIAL BEHAVIOR NEGATIVENEGATIVE REACTIONREACTION TO OTHERSTO OTHERS
  • 11. 4. Expectations and reality4. Expectations and reality  Untuk keperluan menaksir diri,Untuk keperluan menaksir diri, seberapa atraktif kita di mata orangseberapa atraktif kita di mata orang lain dapat menentukan seberapalain dapat menentukan seberapa menariknya mereka sebenarnyamenariknya mereka sebenarnya  Expectation dapat meningkatkanExpectation dapat meningkatkan performanceperformance  Contoh : Guru yang memberiContoh : Guru yang memberi harapan pada murid, mengakibatkanharapan pada murid, mengakibatkan prestasinya lebih baik. Orangprestasinya lebih baik. Orang extrovert menjadi periang.extrovert menjadi periang.
  • 12. CHARACTERISTIC OF OTHERSCHARACTERISTIC OF OTHERS 1.1. Physical AttractivenessPhysical Attractiveness  Orang lebih suka beresponOrang lebih suka berespon terhadap daya tarik fisikterhadap daya tarik fisik  Adanya asumsi bahwa apa yangAdanya asumsi bahwa apa yang cantik adalah baikcantik adalah baik  Orang akan membuat suatuOrang akan membuat suatu kesimpulan tentang sejumlahkesimpulan tentang sejumlah asumsi kepribadian danasumsi kepribadian dan kompetensi, berdasar semata-matakompetensi, berdasar semata-mata hanya pada penampilanhanya pada penampilan
  • 13.  Orang yang yakin dirinya menarikOrang yang yakin dirinya menarik seringkali merasa tidak harusseringkali merasa tidak harus melakukan sesuatu usaha nonsosialmelakukan sesuatu usaha nonsosial yang berlebihanyang berlebihan  Pencitraan wanita ideal yangPencitraan wanita ideal yang langsing oleh media meningkatkanlangsing oleh media meningkatkan ketidakpuasan wanita akan tubuhnyaketidakpuasan wanita akan tubuhnya  Pada jangka panjang, daya tarik fisikPada jangka panjang, daya tarik fisik tidak menggambarkan kebahagiaantidak menggambarkan kebahagiaan
  • 14. 2.Liking “Likers” vs Pursuing the Hard-2.Liking “Likers” vs Pursuing the Hard- to-Getto-Get  Orang biasa tertarik pada yangOrang biasa tertarik pada yang menyukainyamenyukainya  Tidak pilih-pilih penyuka adalahTidak pilih-pilih penyuka adalah wajar namun tampak kurangwajar namun tampak kurang terpelajarterpelajar  Mereka yang agak pemilih biasanyaMereka yang agak pemilih biasanya cenderung melampaui mereka yangcenderung melampaui mereka yang tidak selektif atau sangat selektiftidak selektif atau sangat selektif dalam pilihan-pilihan sosialnyadalam pilihan-pilihan sosialnya
  • 15. THE FIT BETWEEN USTHE FIT BETWEEN US 1.1. COMPLEMENTARITY = MELENGKAPICOMPLEMENTARITY = MELENGKAPI  Saling melengkapi dalamSaling melengkapi dalam kebutuhan atau kepribadian tidakkebutuhan atau kepribadian tidak berpengaruh terhadap daya tarikberpengaruh terhadap daya tarik  Orang yang memiliki need toOrang yang memiliki need to dominate akan tertarik kepadadominate akan tertarik kepada mereka yang mempunyai need tomereka yang mempunyai need to submissivesubmissive
  • 16. 2. RESOURCE EXCHANGE2. RESOURCE EXCHANGE  Pria menaruh perhatian pada kemudaanPria menaruh perhatian pada kemudaan dan daya tarik visik sebagai bagiandan daya tarik visik sebagai bagian penting pada lawan jenis, sementarapenting pada lawan jenis, sementara wanita pada kesuksesan ekonomi lawanwanita pada kesuksesan ekonomi lawan jenisnyajenisnya  Pandangan kaum sosiobiologi melihatnyaPandangan kaum sosiobiologi melihatnya sebagai produk dasar dari seleksi alam,sebagai produk dasar dari seleksi alam, tetapi pengaruh budaya juga tampak jelastetapi pengaruh budaya juga tampak jelas  Memilih pasangan seringkali dipengaruhiMemilih pasangan seringkali dipengaruhi oleh gender dan orientasi seksualoleh gender dan orientasi seksual
  • 17. 3. SIMILARITY3. SIMILARITY  5 tipe dari similarity yang5 tipe dari similarity yang menimbulkan daya tarik :menimbulkan daya tarik : demografik, personality, mood, dayademografik, personality, mood, daya tarik fisik, sikaptarik fisik, sikap  Ke lima hal tadi jika terjadiKe lima hal tadi jika terjadi kesamaan akan menghasilkan dayakesamaan akan menghasilkan daya tarik, namun jika tidak adatarik, namun jika tidak ada kesamaan akan menghasilkankesamaan akan menghasilkan penolakanpenolakan
  • 18.  Pertama kali orang akan bereaksiPertama kali orang akan bereaksi terhadap ketidaksamaan, baru setelahterhadap ketidaksamaan, baru setelah itu akan bereaksi terhadap kesamaanitu akan bereaksi terhadap kesamaan  Kesamaan demografik (umur,Kesamaan demografik (umur, pendidikan,ras, religion dan statuspendidikan,ras, religion dan status sosioekonomik) belum menjaminsosioekonomik) belum menjamin daya tarik untuk interaksi ataudaya tarik untuk interaksi atau perkawinanperkawinan  Matching hypothesis : orang akanMatching hypothesis : orang akan memilih orang yang relatif sama dgnmemilih orang yang relatif sama dgn nya (similar other)nya (similar other)
  • 19. PeoplePeople YouYou MeetMeet DissimilarDissimilar  avoidanceavoidance NotNot SimilarSimilar Low SimilarityLow Similarity  IndifferenceIndifference High SimilarityHigh Similarity  AttractionAttraction ContinuingContinuing ContactContact The Negative ScreenThe Negative Screen Of DissimilarityOf Dissimilarity The Positive ScreenThe Positive Screen Of SimilarityOf Similarity
  • 20. SITUATIONAL INFLUENCESSITUATIONAL INFLUENCES 1.1. PROXIMITY = KEDEKATANPROXIMITY = KEDEKATAN  Studi Festinger menunjukan bahwa orangStudi Festinger menunjukan bahwa orang mencari teman dengan orang yang dekatmencari teman dengan orang yang dekat tempat tinggalnya.tempat tinggalnya.  Pelanggaran terhadap personal space kita akanPelanggaran terhadap personal space kita akan meningkatkan reaksi kita terhadap orang lainmeningkatkan reaksi kita terhadap orang lain  Personal space adalah jarak personal, dimanaPersonal space adalah jarak personal, dimana ini dipengaruhi oleh budaya, dan situasi sosialini dipengaruhi oleh budaya, dan situasi sosial pd suatu saat.pd suatu saat.  Kedekatan akan mempersiapkan tempat untukKedekatan akan mempersiapkan tempat untuk interaksi sosialinteraksi sosial  Personal space yang dipilih dapat mempertajamPersonal space yang dipilih dapat mempertajam indikator dari rasa takut dan prasangkaindikator dari rasa takut dan prasangka
  • 21. 2. FAMILIARITY = KEAKRABAN2. FAMILIARITY = KEAKRABAN  Orang yang lebih sering kontakOrang yang lebih sering kontak dengan kita biasanya lebih mudahdengan kita biasanya lebih mudah menimbulkan rasa suka kitamenimbulkan rasa suka kita terhadap dia.terhadap dia.  Kontak yang berulang-ulang denganKontak yang berulang-ulang dengan orang yang tidak kita sukai akanorang yang tidak kita sukai akan meningkatkan hostilitasmeningkatkan hostilitas
  • 22. 3. AFFILIATION, ATTRIBUTIONS, AND3. AFFILIATION, ATTRIBUTIONS, AND OVERCOMING OBSTACLESOVERCOMING OBSTACLES  Hasrat untuk berafiliasi dengan orang lainHasrat untuk berafiliasi dengan orang lain akan meningkat dalam situasi stresful,akan meningkat dalam situasi stresful, orang tsb akan berguna untukorang tsb akan berguna untuk menurunkan stresmenurunkan stres  Situasi yang ambigu akan menurunkanSituasi yang ambigu akan menurunkan resiko untuk ditolak ketika kita mendekatiresiko untuk ditolak ketika kita mendekati orang lainorang lain  Situasi yang dibatasi akan menyulitkanSituasi yang dibatasi akan menyulitkan seseorang untuk meningkatkan dayaseseorang untuk meningkatkan daya tariknya.tariknya.
  • 23. TUGASTUGAS  Cari kasus real / nyata yang terkaitCari kasus real / nyata yang terkait dengan interpersonal attraction, dandengan interpersonal attraction, dan bahas dengan teori di atas…bahas dengan teori di atas…  Dikumpulkan hari ini paling lambatDikumpulkan hari ini paling lambat pukul 14.00 kepada dosen masing2…pukul 14.00 kepada dosen masing2…
  • 24. DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA  SHARON S. BREHM & SAUL M.SHARON S. BREHM & SAUL M. KASSIN. SOCIAL PSYCHOLOGY.KASSIN. SOCIAL PSYCHOLOGY. 1996. HOUGHTON MIFFLIN1996. HOUGHTON MIFFLIN COMPANY.COMPANY.