SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
INTIMATE RELATIONSHIPINTIMATE RELATIONSHIP
Ike HerdianaIke Herdiana
Disampaikan pada perkuliahanDisampaikan pada perkuliahan
Pengantar Psikologi SosialPengantar Psikologi Sosial
FISIPFISIP
DEFINISIDEFINISI
3 komponen dasar dalam hubungan yang3 komponen dasar dalam hubungan yang
erat/intim :erat/intim :
1.1. Kelekatan emosional, perasaan afeksi danKelekatan emosional, perasaan afeksi dan
cintacinta
2.2. Pemenuhan kebutuhan psikologis dariPemenuhan kebutuhan psikologis dari
pasangan,seperti berbagi perasaan danpasangan,seperti berbagi perasaan dan
mendapat jaminan rasa amanmendapat jaminan rasa aman
3.3. Saling ketergantungan diantara individu-Saling ketergantungan diantara individu-
individu,masing-masing memiliki pengaruhindividu,masing-masing memiliki pengaruh
yang bertahan lama dan berartiyang bertahan lama dan berarti
 Suatu hubungan intim atau erat secaraSuatu hubungan intim atau erat secara
ideal harus memiliki tiga komponen tsbideal harus memiliki tiga komponen tsb
 Tidak semua hubungan intimTidak semua hubungan intim
mengandung tiga komponen tsbmengandung tiga komponen tsb
FROM ATTRACTION TO LOVEFROM ATTRACTION TO LOVE
 Stimulus – value – role model (Murstein, 1987)Stimulus – value – role model (Murstein, 1987)
mengemukakan bahwa pemilihan temanmengemukakan bahwa pemilihan teman
terjadi dalam tiga tahap.terjadi dalam tiga tahap. STAGE THEORYSTAGE THEORY
1.1. Stimulus stageStimulus stage : dua orang saling tertarik satu: dua orang saling tertarik satu
sama lain (fisik)sama lain (fisik)
2.2. Value stageValue stage : dua orang mencari sejauh mana: dua orang mencari sejauh mana
mereka memiliki kemiripan dalam nilai danmereka memiliki kemiripan dalam nilai dan
sikapsikap
3.3. Role StageRole Stage : pasangan mulai melaksanakan: pasangan mulai melaksanakan
peran-peran dalam hubungan merekaperan-peran dalam hubungan mereka
 Value stage dapat mendorong seseorangValue stage dapat mendorong seseorang
melakukan perkawinan denganmelakukan perkawinan dengan
pasangannyapasangannya
 Kritik para ahli terhadap teori ini : bahwaKritik para ahli terhadap teori ini : bahwa
hubungan itu tidak harus melewati tahap-hubungan itu tidak harus melewati tahap-
tahap tersebut, misalnya dapat langsungtahap tersebut, misalnya dapat langsung
ke tahap value stage.ke tahap value stage.
BUILDING A RELATIONSHIPBUILDING A RELATIONSHIP
1.1. SOCIAL EXCHANGE : THE INTIMATESOCIAL EXCHANGE : THE INTIMATE
MARKETPLACEMARKETPLACE
 Model ekonomik dari perilaku manusiaModel ekonomik dari perilaku manusia
 RR asa suka kita kepada orang lain didasarkanasa suka kita kepada orang lain didasarkan
pada penilaian kita terhadap kerugian danpada penilaian kita terhadap kerugian dan
keuntungan yang diberikan seseorang kepadakeuntungan yang diberikan seseorang kepada
kita.kita.
 Perilaku sosial di dasarkan pada memaksimalkanPerilaku sosial di dasarkan pada memaksimalkan
profit (keuntungan) dan meminimalkan kerugianprofit (keuntungan) dan meminimalkan kerugian
(cost)(cost)
 Hubungan yang memberikan lebih banyak rewardHubungan yang memberikan lebih banyak reward
dan memberikan paling sedikit cost akan lebihdan memberikan paling sedikit cost akan lebih
memuaskan dan dapat dipertahankan lebih lama.memuaskan dan dapat dipertahankan lebih lama.
 Dalam penilaian itu, kita juga akanDalam penilaian itu, kita juga akan
melakukan perbandingan, menilaimelakukan perbandingan, menilai
keuntungan yang kita peroleh darikeuntungan yang kita peroleh dari
seseorang dibanding keuntungan yangseseorang dibanding keuntungan yang
kita peroleh dari orang lain.kita peroleh dari orang lain.
 Mnrt perspektif teori ini, ganjaran memilikiMnrt perspektif teori ini, ganjaran memiliki
6 bentuk dasar : cinta, uang, status,6 bentuk dasar : cinta, uang, status,
informasi, barang dan jasa.informasi, barang dan jasa.
 Seseorang dapat mempertahankanSeseorang dapat mempertahankan
hubungan dengan kompromi untukhubungan dengan kompromi untuk
menjaga perdamaianmenjaga perdamaian
 Biasanya orang menggunakan tolok ukurBiasanya orang menggunakan tolok ukur
untuk menilai hasil suatu hubunganuntuk menilai hasil suatu hubungan
 Orang akan menggunakan tolok ukurOrang akan menggunakan tolok ukur
yang berbeda, sebab berdasaryang berbeda, sebab berdasar
pengalaman hubungan dimasa lalunyapengalaman hubungan dimasa lalunya
ada beberapa orang yang memilikiada beberapa orang yang memiliki
kesuksesan tinggi(hubungan yangkesuksesan tinggi(hubungan yang
menguntungkan) dan sebaliknya.menguntungkan) dan sebaliknya.
 Berdasarkan pada perbedaan inilah,Berdasarkan pada perbedaan inilah,
individu mengembangkan harapan yangindividu mengembangkan harapan yang
berbeda tentang jenis hasil yang mungkinberbeda tentang jenis hasil yang mungkin
mereka terima dari suatu hubunganmereka terima dari suatu hubungan
 Thibaut&Kelley (1959) menggambarkanThibaut&Kelley (1959) menggambarkan
harapan ini sebagai tingkat perbandinganharapan ini sebagai tingkat perbandingan
((Comparison LevelComparison Level), yaitu keputusan), yaitu keputusan
seseorang mengenai kualitas hasil yangseseorang mengenai kualitas hasil yang
diharapkan untuk diterima atau menurutnyadiharapkan untuk diterima atau menurutnya
pantas untuk diterima.pantas untuk diterima.
 Pada umumnya, suatu hasil yangPada umumnya, suatu hasil yang
memenuhi atau melebihi harapan yangmemenuhi atau melebihi harapan yang
dimiliki seseorang akan mengarahkandimiliki seseorang akan mengarahkan
pada perasaan puas, begitu pulapada perasaan puas, begitu pula
sebaliknya (dalam Brigham,1991)sebaliknya (dalam Brigham,1991)
 Tingkat perbandingan individu tergantungTingkat perbandingan individu tergantung
pada pengalaman masa lalu dalampada pengalaman masa lalu dalam
hubungan dengan orang lain danhubungan dengan orang lain dan
keputusan mereka mengenai hasil yangkeputusan mereka mengenai hasil yang
pantas mereka terima.pantas mereka terima.
 Disamping menggunakan tingkatDisamping menggunakan tingkat
perbandingan untuk mengevaluasi apakahperbandingan untuk mengevaluasi apakah
hubungan itu menguntungkan/merugikan,hubungan itu menguntungkan/merugikan,
orang juga menggunakan tolok ukurorang juga menggunakan tolok ukur
berupa tingkat perbandingan alternatifberupa tingkat perbandingan alternatif
((Comparison Level for AlternativesComparison Level for Alternatives))
 CL alt mengacu pada nilai dari alternatifCL alt mengacu pada nilai dari alternatif
hubungan lain yang terbaik yanghubungan lain yang terbaik yang
memungkinkan seseorang dapatmemungkinkan seseorang dapat
memasukinya.memasukinya.
 Jika ganjaran yang ada dari hubunganJika ganjaran yang ada dari hubungan
alternatif itu tinggi, maka seseorangalternatif itu tinggi, maka seseorang
mungkin menjadi kurang komitmenmungkin menjadi kurang komitmen
terhadap suatu hubungan saat ini.terhadap suatu hubungan saat ini.
 Contoh : Cinta segitiga…Contoh : Cinta segitiga…
2. EQUITY THEORY : BALANCE2. EQUITY THEORY : BALANCE
ARRANGEMENTARRANGEMENT
 Pada prinsipnya, teori ini berpendapat bahwaPada prinsipnya, teori ini berpendapat bahwa
pola hubungan manusia melibatkan proses tukarpola hubungan manusia melibatkan proses tukar
menukar, dimana supaya pertukaran itu bisamenukar, dimana supaya pertukaran itu bisa
menumbuhkan keharmonisan dan perasaanmenumbuhkan keharmonisan dan perasaan
senang atau kepuasan maka harus dilandasisenang atau kepuasan maka harus dilandasi
prinsip keadilanprinsip keadilan
 Orang akan sangat puas dalam hubungan jikaOrang akan sangat puas dalam hubungan jika
apa yang didapatkan (benefit) dan kontribusinyaapa yang didapatkan (benefit) dan kontribusinya
benar-benar seimbang.benar-benar seimbang.
 Hubungan dapat mengakibatkan over benefitHubungan dapat mengakibatkan over benefit
atau under benefit.atau under benefit.
 Formula dasar teori Equity :Formula dasar teori Equity :
Your BenefitsYour Benefits == Your Partner’s BenefitsYour Partner’s Benefits
Your ContributionsYour Contributions Your Partner’s ContributionsYour Partner’s Contributions
 Teori equity memiliki beberapa asumsi dasar :Teori equity memiliki beberapa asumsi dasar :
1.1. Manusia berusaha memaksimalkan hasil yangManusia berusaha memaksimalkan hasil yang
mungkin mereka peroleh dalam suatu hubunganmungkin mereka peroleh dalam suatu hubungan
2.2. Apabila individu berada dalam situasi yang dirasaApabila individu berada dalam situasi yang dirasa
tidak adil (inequity), maka ia akan mengalamitidak adil (inequity), maka ia akan mengalami
tekanan emosional, dan ini menuntut dicapainyatekanan emosional, dan ini menuntut dicapainya
situasi yang dirasa adil (equity)situasi yang dirasa adil (equity)
3.3. Semakin besar situasi inequity, maka semakinSemakin besar situasi inequity, maka semakin
besar drive atau motivasi untuk memulihkan kebesar drive atau motivasi untuk memulihkan ke
situasi equity.situasi equity.
4.4. Masyarakat (kelompok) berusaha memaksaMasyarakat (kelompok) berusaha memaksa
orang lain berbuat sesuai dengan prinsip equity.orang lain berbuat sesuai dengan prinsip equity.
Jika tidak akan mendapat hukuman, danJika tidak akan mendapat hukuman, dan
sebaliknya.sebaliknya.
3. SELF DISCLOSURE : GROWING CLOSER3. SELF DISCLOSURE : GROWING CLOSER
 Keinginan, perasaan untuk hubungan yang intim.Keinginan, perasaan untuk hubungan yang intim.
 Dasar dari social exchange (Irving Altman&DalmasDasar dari social exchange (Irving Altman&Dalmas
Taylor, 1973)Taylor, 1973)
 Dalam pandangan model ini, keintiman berkembangDalam pandangan model ini, keintiman berkembang
melalui dinamika proses yang mana individumelalui dinamika proses yang mana individu
menyingkapkan informasi, pikiran dan perasaanmenyingkapkan informasi, pikiran dan perasaan
kepada pasangan ; penerimaan sebagai respon darikepada pasangan ; penerimaan sebagai respon dari
partner ; dan menafsirkan respon partner itu sebagaipartner ; dan menafsirkan respon partner itu sebagai
understanding (secara cermat menangkap kebutuhan,understanding (secara cermat menangkap kebutuhan,
perasaan pembicara), validating (memperkuat bahwaperasaan pembicara), validating (memperkuat bahwa
pembicara diterima dan dinilai secara individual) danpembicara diterima dan dinilai secara individual) dan
caring (menunjukan afeksi dan perhatian bagicaring (menunjukan afeksi dan perhatian bagi
pembicara)pembicara)
 Teori Social Penetration : hubunganTeori Social Penetration : hubungan
bergerak dan meningkat dari superficialbergerak dan meningkat dari superficial
exchange menuju hubungan yang intim.exchange menuju hubungan yang intim.
 Prosesnya :Prosesnya :
1.1. Tahap orientasi.Tahap orientasi.
2.2. Pertukaran penjajakan afeksiPertukaran penjajakan afeksi
((Exploratory Affective ExchangesExploratory Affective Exchanges))
3.3. Pertukaran afeksi (Pertukaran afeksi (Affective ExchangesAffective Exchanges))
4.4. Pertukaran yang stabil (Pertukaran yang stabil (StableStable
ExchangesExchanges))
4. PERBEDAAN INDIVIDU DALAM SELF4. PERBEDAAN INDIVIDU DALAM SELF
DISCLOSUREDISCLOSURE
 Kathryn Dindia&Mike Allen (1992) dalamKathryn Dindia&Mike Allen (1992) dalam
penelitiannya mendapatkan bahwa wanita lebihpenelitiannya mendapatkan bahwa wanita lebih
dapat mengungkapkan diri daripada pria, tetapidapat mengungkapkan diri daripada pria, tetapi
scr umum perbedaannya lebih kecil danscr umum perbedaannya lebih kecil dan
bervariasi.bervariasi.
 Wanita lebih dapat mengungkapkan diri kepadaWanita lebih dapat mengungkapkan diri kepada
wanita daripada pria thd wanita atau pria thdwanita daripada pria thd wanita atau pria thd
pria.pria.
 Wanita lebih dapat terbuka thd priaWanita lebih dapat terbuka thd pria
dibandingkan pria thd wanitadibandingkan pria thd wanita
TYPES OF RELATIONSHIPTYPES OF RELATIONSHIP
1.1. LIKING VS LOVINGLIKING VS LOVING
 Zick Rubin (1973) mengembangkan likingZick Rubin (1973) mengembangkan liking
scale dan loving scale untuk mengukur 2 tipescale dan loving scale untuk mengukur 2 tipe
hubunganhubungan
 Skor bergerak dari 1-10 (sangat tidak suka –Skor bergerak dari 1-10 (sangat tidak suka –
sangat suka)sangat suka)
 Tinggi total skor pada 1,3,5 menunjukan likingTinggi total skor pada 1,3,5 menunjukan liking
 Tinggi total skor pada 2,4,6 menunjukan lovingTinggi total skor pada 2,4,6 menunjukan loving
 Mutually Exlusive ReactionMutually Exlusive Reaction intimateintimate
relationship, yaitu saling memberi danrelationship, yaitu saling memberi dan
menerimamenerima
 Pertanyaan :Pertanyaan :
1.1. Yang saya ketahui, orang ini adalah orangYang saya ketahui, orang ini adalah orang
yang menyenangkan.yang menyenangkan.
2.2. Saya merasa dapat mempercayai orang iniSaya merasa dapat mempercayai orang ini
untuk segalanyauntuk segalanya
3.3. Orang ini adalah orang yang patut saya tiruOrang ini adalah orang yang patut saya tiru
4.4. Saya akan memberikan maaf pada orang iniSaya akan memberikan maaf pada orang ini
atas tindakannyaatas tindakannya
5.5. Saya menaruh kepercayaan besar padaSaya menaruh kepercayaan besar pada
orang ini, bahwa ia dapat mengambilorang ini, bahwa ia dapat mengambil
keputusan yang baikkeputusan yang baik
6.6. Saya akan mengerjakan apapun untuk orangSaya akan mengerjakan apapun untuk orang
iniini
2. EXCHANGE VS COMMUNAL RELATIONSHIP2. EXCHANGE VS COMMUNAL RELATIONSHIP
 Menurut Margaret Clark (1986), ada 2 tipeMenurut Margaret Clark (1986), ada 2 tipe
hubungan :hubungan :
a.a. Exchange Relationship : hubungan pertukaran,Exchange Relationship : hubungan pertukaran,
dimana para partisipan mengharapkan dandimana para partisipan mengharapkan dan
menginginkan timbal balik secara ketat (menginginkan timbal balik secara ketat (costcost
accountingaccounting) dalam interaksi mereka. Merujuk pada) dalam interaksi mereka. Merujuk pada
taraf hubungan yang hanya permukaan dan tidaktaraf hubungan yang hanya permukaan dan tidak
emosionalemosional  persahabatanpersahabatan
b.b. Communal Relationship : hubungan komunal,Communal Relationship : hubungan komunal,
yang merupakan hubungan dimana parayang merupakan hubungan dimana para
partisipan mengharap dan menginginkan responpartisipan mengharap dan menginginkan respon
yang timbal balik terhadap kebutuhan2 satu samayang timbal balik terhadap kebutuhan2 satu sama
lain. Merujuk pd hubungan yang intim,emosionallain. Merujuk pd hubungan yang intim,emosional
dan komitmendan komitmen  cinta.cinta.
3. HOW DO I LOVE THEE ?3. HOW DO I LOVE THEE ?
 Hatfield, 1988 membagi hubunganHatfield, 1988 membagi hubungan
menjadi 2 jenis:menjadi 2 jenis:
a.a. Companion LoveCompanion Love : partnership yang stabil,: partnership yang stabil,
diwarnai oleh kepercayaan, rasa aman,diwarnai oleh kepercayaan, rasa aman,
dsb.dsb.
b.b. Passionate LovePassionate Love : romantic love,: romantic love,
dorongan yang tinggi, memberikan dayadorongan yang tinggi, memberikan daya
tarik yang intens dan rasa takut untuktarik yang intens dan rasa takut untuk
ditolak.ditolak.
CONFLICT IN RELATIONSHIPCONFLICT IN RELATIONSHIP
1.1. Masalah dalam komunikasiMasalah dalam komunikasi
 Negative Affect Reciprocity : PerasaanNegative Affect Reciprocity : Perasaan
negatif yang disebabkan oleh salingnegatif yang disebabkan oleh saling
menyerang. Perilaku nonverbal, banyakmenyerang. Perilaku nonverbal, banyak
terjadi pada pasangan yang distressed.terjadi pada pasangan yang distressed.
 Demand/Withdraw Interaction Pattern :Demand/Withdraw Interaction Pattern :
Initiation, interaction, criticism.Initiation, interaction, criticism.
2. THE ATTRIBUTIONAL TRAP2. THE ATTRIBUTIONAL TRAP
 Unhappy couples : akan membuat polaUnhappy couples : akan membuat pola
atribusi yang penuh tekanan sehinggaatribusi yang penuh tekanan sehingga
memberikan efek negatif terhadapmemberikan efek negatif terhadap
relasinya.relasinya.
 Happy couples : akan membuat relasiHappy couples : akan membuat relasi
yang nyaman dan membentuk atribusiyang nyaman dan membentuk atribusi
yang positif terhadap pasangannya.yang positif terhadap pasangannya.
COPING AFTER ACOPING AFTER A
RELATIONSHIP ENDSRELATIONSHIP ENDS
1.1. Interdependence and ExpectationsInterdependence and Expectations
2.2. Closeness and IdentityCloseness and Identity
3.3. A delicate BalanceA delicate Balance
DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA
 SHARON S. BREHM & SAUL M. KASSIN.SHARON S. BREHM & SAUL M. KASSIN.
SOCIAL PSYCHOLOGY. 1996. USA.SOCIAL PSYCHOLOGY. 1996. USA.
HOUGHTON MIFFLIN COMPANY.HOUGHTON MIFFLIN COMPANY.
 Tri Dayakisni&Hudaniah. PSIKOLOGITri Dayakisni&Hudaniah. PSIKOLOGI
SOSIAL. 2003. MALANG. UMM PRESS.SOSIAL. 2003. MALANG. UMM PRESS.

More Related Content

What's hot

Teori interdependensi(Pertukaran Sosial)
Teori interdependensi(Pertukaran Sosial)Teori interdependensi(Pertukaran Sosial)
Teori interdependensi(Pertukaran Sosial)Unnes
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theorymankoma2013
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theorymankoma2012
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik InterpersonalPSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik InterpersonalDiana Amelia Bagti
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theorymankoma2012
 
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialTeori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialelmakrufi
 
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMPPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMazizahzahro
 
Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonalHubungan interpersonal
Hubungan interpersonalIAIN Walisongo
 
Atraksi interpersonal
Atraksi interpersonalAtraksi interpersonal
Atraksi interpersonaltegarae
 
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan KesadaranKognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan KesadaranMuhammad Akhyar
 
Perilaku prososial
Perilaku prososialPerilaku prososial
Perilaku prososialNnisa Mukti
 
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)atone_lotus
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Tri Astuti Utomo (iyas)
 
Penetrasi Sosial
Penetrasi SosialPenetrasi Sosial
Penetrasi Sosialmankoma2013
 

What's hot (20)

Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
Chapter 3_Em Griffin
Chapter 3_Em GriffinChapter 3_Em Griffin
Chapter 3_Em Griffin
 
Teori interdependensi(Pertukaran Sosial)
Teori interdependensi(Pertukaran Sosial)Teori interdependensi(Pertukaran Sosial)
Teori interdependensi(Pertukaran Sosial)
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theory
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik InterpersonalPSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theory
 
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialTeori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
 
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMPPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
 
Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonalHubungan interpersonal
Hubungan interpersonal
 
Stimulus kontrol
Stimulus kontrolStimulus kontrol
Stimulus kontrol
 
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
 
Atraksi interpersonal
Atraksi interpersonalAtraksi interpersonal
Atraksi interpersonal
 
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan KesadaranKognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
 
Perilaku prososial
Perilaku prososialPerilaku prososial
Perilaku prososial
 
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
 
Penetrasi Sosial
Penetrasi SosialPenetrasi Sosial
Penetrasi Sosial
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 

Similar to Psikologi sosial - intimate relationship

Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaTiara II
 
presentasi hubungan antarpribadi
presentasi hubungan antarpribadipresentasi hubungan antarpribadi
presentasi hubungan antarpribadiaisy12
 
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonalPersentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonalLingga - Universitas Riau
 
Kb 1 komunikasi modul 3
Kb 1 komunikasi modul 3Kb 1 komunikasi modul 3
Kb 1 komunikasi modul 3Uwes Chaeruman
 
Hubungan Antar Manusia
Hubungan Antar ManusiaHubungan Antar Manusia
Hubungan Antar Manusiapjj_kemenkes
 
Jaques _ SlidesCarnival.pptx
Jaques _ SlidesCarnival.pptxJaques _ SlidesCarnival.pptx
Jaques _ SlidesCarnival.pptxKahonoQila
 
Relationship Development
Relationship DevelopmentRelationship Development
Relationship Developmentminasstirith
 
teori komunikasippt
teori komunikasipptteori komunikasippt
teori komunikasipptalparslan37
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theorymankoma2012
 
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)atone_lotus
 
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...Universitas Islam Balitar
 
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadiMakalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadibejeumb
 
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,NsKonsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,NsMuhammad Khoirul Zed
 
Managing relationships more effectively
Managing relationships more effectivelyManaging relationships more effectively
Managing relationships more effectivelyDeaFitraNingrum
 

Similar to Psikologi sosial - intimate relationship (20)

Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
 
presentasi hubungan antarpribadi
presentasi hubungan antarpribadipresentasi hubungan antarpribadi
presentasi hubungan antarpribadi
 
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonalPersentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
 
Kb 1 komunikasi modul 3
Kb 1 komunikasi modul 3Kb 1 komunikasi modul 3
Kb 1 komunikasi modul 3
 
Hubungan Antar Manusia
Hubungan Antar ManusiaHubungan Antar Manusia
Hubungan Antar Manusia
 
Jaques _ SlidesCarnival.pptx
Jaques _ SlidesCarnival.pptxJaques _ SlidesCarnival.pptx
Jaques _ SlidesCarnival.pptx
 
Relationship Development
Relationship DevelopmentRelationship Development
Relationship Development
 
teori komunikasippt
teori komunikasipptteori komunikasippt
teori komunikasippt
 
TEORI_HUBUNGAN_P_10.pptx
TEORI_HUBUNGAN_P_10.pptxTEORI_HUBUNGAN_P_10.pptx
TEORI_HUBUNGAN_P_10.pptx
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theory
 
Teori penetrasi
Teori penetrasiTeori penetrasi
Teori penetrasi
 
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Kepribadian dan Nilai
Kepribadian dan NilaiKepribadian dan Nilai
Kepribadian dan Nilai
 
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...
 
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadiMakalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
 
Pemilihan Pasangan
Pemilihan PasanganPemilihan Pasangan
Pemilihan Pasangan
 
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,NsKonsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
 
Managing relationships more effectively
Managing relationships more effectivelyManaging relationships more effectively
Managing relationships more effectively
 
Relationship
RelationshipRelationship
Relationship
 

More from Bagus Aji

Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruTm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruBagus Aji
 
Tm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politikTm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politikBagus Aji
 
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaTm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaBagus Aji
 
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruTm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruBagus Aji
 
Tm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politikTm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politikBagus Aji
 
Tm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politikTm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politikBagus Aji
 
Tm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerahTm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerahBagus Aji
 
Tm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politikTm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politikBagus Aji
 
Tm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politikTm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politikBagus Aji
 
Tm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesiaTm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesiaBagus Aji
 
Tm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesiaTm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesiaBagus Aji
 
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasionalPertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasionalBagus Aji
 
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasionalPertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasionalBagus Aji
 
Pertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasikPertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasikBagus Aji
 
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiPertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiBagus Aji
 
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Bagus Aji
 
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalPertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalBagus Aji
 
7 john locke
7 john locke7 john locke
7 john lockeBagus Aji
 
6 thomas hobbes
6 thomas hobbes6 thomas hobbes
6 thomas hobbesBagus Aji
 

More from Bagus Aji (20)

Organizing
OrganizingOrganizing
Organizing
 
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruTm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
 
Tm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politikTm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politik
 
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaTm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
 
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruTm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
 
Tm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politikTm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politik
 
Tm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politikTm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politik
 
Tm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerahTm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerah
 
Tm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politikTm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politik
 
Tm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politikTm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politik
 
Tm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesiaTm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesia
 
Tm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesiaTm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesia
 
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasionalPertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasional
 
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasionalPertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
 
Pertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasikPertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasik
 
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiPertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
 
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
 
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalPertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
 
7 john locke
7 john locke7 john locke
7 john locke
 
6 thomas hobbes
6 thomas hobbes6 thomas hobbes
6 thomas hobbes
 

Psikologi sosial - intimate relationship

  • 1. INTIMATE RELATIONSHIPINTIMATE RELATIONSHIP Ike HerdianaIke Herdiana Disampaikan pada perkuliahanDisampaikan pada perkuliahan Pengantar Psikologi SosialPengantar Psikologi Sosial FISIPFISIP
  • 2. DEFINISIDEFINISI 3 komponen dasar dalam hubungan yang3 komponen dasar dalam hubungan yang erat/intim :erat/intim : 1.1. Kelekatan emosional, perasaan afeksi danKelekatan emosional, perasaan afeksi dan cintacinta 2.2. Pemenuhan kebutuhan psikologis dariPemenuhan kebutuhan psikologis dari pasangan,seperti berbagi perasaan danpasangan,seperti berbagi perasaan dan mendapat jaminan rasa amanmendapat jaminan rasa aman 3.3. Saling ketergantungan diantara individu-Saling ketergantungan diantara individu- individu,masing-masing memiliki pengaruhindividu,masing-masing memiliki pengaruh yang bertahan lama dan berartiyang bertahan lama dan berarti
  • 3.  Suatu hubungan intim atau erat secaraSuatu hubungan intim atau erat secara ideal harus memiliki tiga komponen tsbideal harus memiliki tiga komponen tsb  Tidak semua hubungan intimTidak semua hubungan intim mengandung tiga komponen tsbmengandung tiga komponen tsb
  • 4. FROM ATTRACTION TO LOVEFROM ATTRACTION TO LOVE  Stimulus – value – role model (Murstein, 1987)Stimulus – value – role model (Murstein, 1987) mengemukakan bahwa pemilihan temanmengemukakan bahwa pemilihan teman terjadi dalam tiga tahap.terjadi dalam tiga tahap. STAGE THEORYSTAGE THEORY 1.1. Stimulus stageStimulus stage : dua orang saling tertarik satu: dua orang saling tertarik satu sama lain (fisik)sama lain (fisik) 2.2. Value stageValue stage : dua orang mencari sejauh mana: dua orang mencari sejauh mana mereka memiliki kemiripan dalam nilai danmereka memiliki kemiripan dalam nilai dan sikapsikap 3.3. Role StageRole Stage : pasangan mulai melaksanakan: pasangan mulai melaksanakan peran-peran dalam hubungan merekaperan-peran dalam hubungan mereka
  • 5.  Value stage dapat mendorong seseorangValue stage dapat mendorong seseorang melakukan perkawinan denganmelakukan perkawinan dengan pasangannyapasangannya  Kritik para ahli terhadap teori ini : bahwaKritik para ahli terhadap teori ini : bahwa hubungan itu tidak harus melewati tahap-hubungan itu tidak harus melewati tahap- tahap tersebut, misalnya dapat langsungtahap tersebut, misalnya dapat langsung ke tahap value stage.ke tahap value stage.
  • 6. BUILDING A RELATIONSHIPBUILDING A RELATIONSHIP 1.1. SOCIAL EXCHANGE : THE INTIMATESOCIAL EXCHANGE : THE INTIMATE MARKETPLACEMARKETPLACE  Model ekonomik dari perilaku manusiaModel ekonomik dari perilaku manusia  RR asa suka kita kepada orang lain didasarkanasa suka kita kepada orang lain didasarkan pada penilaian kita terhadap kerugian danpada penilaian kita terhadap kerugian dan keuntungan yang diberikan seseorang kepadakeuntungan yang diberikan seseorang kepada kita.kita.  Perilaku sosial di dasarkan pada memaksimalkanPerilaku sosial di dasarkan pada memaksimalkan profit (keuntungan) dan meminimalkan kerugianprofit (keuntungan) dan meminimalkan kerugian (cost)(cost)  Hubungan yang memberikan lebih banyak rewardHubungan yang memberikan lebih banyak reward dan memberikan paling sedikit cost akan lebihdan memberikan paling sedikit cost akan lebih memuaskan dan dapat dipertahankan lebih lama.memuaskan dan dapat dipertahankan lebih lama.
  • 7.  Dalam penilaian itu, kita juga akanDalam penilaian itu, kita juga akan melakukan perbandingan, menilaimelakukan perbandingan, menilai keuntungan yang kita peroleh darikeuntungan yang kita peroleh dari seseorang dibanding keuntungan yangseseorang dibanding keuntungan yang kita peroleh dari orang lain.kita peroleh dari orang lain.  Mnrt perspektif teori ini, ganjaran memilikiMnrt perspektif teori ini, ganjaran memiliki 6 bentuk dasar : cinta, uang, status,6 bentuk dasar : cinta, uang, status, informasi, barang dan jasa.informasi, barang dan jasa.  Seseorang dapat mempertahankanSeseorang dapat mempertahankan hubungan dengan kompromi untukhubungan dengan kompromi untuk menjaga perdamaianmenjaga perdamaian
  • 8.  Biasanya orang menggunakan tolok ukurBiasanya orang menggunakan tolok ukur untuk menilai hasil suatu hubunganuntuk menilai hasil suatu hubungan  Orang akan menggunakan tolok ukurOrang akan menggunakan tolok ukur yang berbeda, sebab berdasaryang berbeda, sebab berdasar pengalaman hubungan dimasa lalunyapengalaman hubungan dimasa lalunya ada beberapa orang yang memilikiada beberapa orang yang memiliki kesuksesan tinggi(hubungan yangkesuksesan tinggi(hubungan yang menguntungkan) dan sebaliknya.menguntungkan) dan sebaliknya.  Berdasarkan pada perbedaan inilah,Berdasarkan pada perbedaan inilah, individu mengembangkan harapan yangindividu mengembangkan harapan yang berbeda tentang jenis hasil yang mungkinberbeda tentang jenis hasil yang mungkin mereka terima dari suatu hubunganmereka terima dari suatu hubungan
  • 9.  Thibaut&Kelley (1959) menggambarkanThibaut&Kelley (1959) menggambarkan harapan ini sebagai tingkat perbandinganharapan ini sebagai tingkat perbandingan ((Comparison LevelComparison Level), yaitu keputusan), yaitu keputusan seseorang mengenai kualitas hasil yangseseorang mengenai kualitas hasil yang diharapkan untuk diterima atau menurutnyadiharapkan untuk diterima atau menurutnya pantas untuk diterima.pantas untuk diterima.  Pada umumnya, suatu hasil yangPada umumnya, suatu hasil yang memenuhi atau melebihi harapan yangmemenuhi atau melebihi harapan yang dimiliki seseorang akan mengarahkandimiliki seseorang akan mengarahkan pada perasaan puas, begitu pulapada perasaan puas, begitu pula sebaliknya (dalam Brigham,1991)sebaliknya (dalam Brigham,1991)
  • 10.  Tingkat perbandingan individu tergantungTingkat perbandingan individu tergantung pada pengalaman masa lalu dalampada pengalaman masa lalu dalam hubungan dengan orang lain danhubungan dengan orang lain dan keputusan mereka mengenai hasil yangkeputusan mereka mengenai hasil yang pantas mereka terima.pantas mereka terima.  Disamping menggunakan tingkatDisamping menggunakan tingkat perbandingan untuk mengevaluasi apakahperbandingan untuk mengevaluasi apakah hubungan itu menguntungkan/merugikan,hubungan itu menguntungkan/merugikan, orang juga menggunakan tolok ukurorang juga menggunakan tolok ukur berupa tingkat perbandingan alternatifberupa tingkat perbandingan alternatif ((Comparison Level for AlternativesComparison Level for Alternatives))
  • 11.  CL alt mengacu pada nilai dari alternatifCL alt mengacu pada nilai dari alternatif hubungan lain yang terbaik yanghubungan lain yang terbaik yang memungkinkan seseorang dapatmemungkinkan seseorang dapat memasukinya.memasukinya.  Jika ganjaran yang ada dari hubunganJika ganjaran yang ada dari hubungan alternatif itu tinggi, maka seseorangalternatif itu tinggi, maka seseorang mungkin menjadi kurang komitmenmungkin menjadi kurang komitmen terhadap suatu hubungan saat ini.terhadap suatu hubungan saat ini.  Contoh : Cinta segitiga…Contoh : Cinta segitiga…
  • 12. 2. EQUITY THEORY : BALANCE2. EQUITY THEORY : BALANCE ARRANGEMENTARRANGEMENT  Pada prinsipnya, teori ini berpendapat bahwaPada prinsipnya, teori ini berpendapat bahwa pola hubungan manusia melibatkan proses tukarpola hubungan manusia melibatkan proses tukar menukar, dimana supaya pertukaran itu bisamenukar, dimana supaya pertukaran itu bisa menumbuhkan keharmonisan dan perasaanmenumbuhkan keharmonisan dan perasaan senang atau kepuasan maka harus dilandasisenang atau kepuasan maka harus dilandasi prinsip keadilanprinsip keadilan  Orang akan sangat puas dalam hubungan jikaOrang akan sangat puas dalam hubungan jika apa yang didapatkan (benefit) dan kontribusinyaapa yang didapatkan (benefit) dan kontribusinya benar-benar seimbang.benar-benar seimbang.  Hubungan dapat mengakibatkan over benefitHubungan dapat mengakibatkan over benefit atau under benefit.atau under benefit.
  • 13.  Formula dasar teori Equity :Formula dasar teori Equity : Your BenefitsYour Benefits == Your Partner’s BenefitsYour Partner’s Benefits Your ContributionsYour Contributions Your Partner’s ContributionsYour Partner’s Contributions  Teori equity memiliki beberapa asumsi dasar :Teori equity memiliki beberapa asumsi dasar : 1.1. Manusia berusaha memaksimalkan hasil yangManusia berusaha memaksimalkan hasil yang mungkin mereka peroleh dalam suatu hubunganmungkin mereka peroleh dalam suatu hubungan 2.2. Apabila individu berada dalam situasi yang dirasaApabila individu berada dalam situasi yang dirasa tidak adil (inequity), maka ia akan mengalamitidak adil (inequity), maka ia akan mengalami tekanan emosional, dan ini menuntut dicapainyatekanan emosional, dan ini menuntut dicapainya situasi yang dirasa adil (equity)situasi yang dirasa adil (equity)
  • 14. 3.3. Semakin besar situasi inequity, maka semakinSemakin besar situasi inequity, maka semakin besar drive atau motivasi untuk memulihkan kebesar drive atau motivasi untuk memulihkan ke situasi equity.situasi equity. 4.4. Masyarakat (kelompok) berusaha memaksaMasyarakat (kelompok) berusaha memaksa orang lain berbuat sesuai dengan prinsip equity.orang lain berbuat sesuai dengan prinsip equity. Jika tidak akan mendapat hukuman, danJika tidak akan mendapat hukuman, dan sebaliknya.sebaliknya.
  • 15. 3. SELF DISCLOSURE : GROWING CLOSER3. SELF DISCLOSURE : GROWING CLOSER  Keinginan, perasaan untuk hubungan yang intim.Keinginan, perasaan untuk hubungan yang intim.  Dasar dari social exchange (Irving Altman&DalmasDasar dari social exchange (Irving Altman&Dalmas Taylor, 1973)Taylor, 1973)  Dalam pandangan model ini, keintiman berkembangDalam pandangan model ini, keintiman berkembang melalui dinamika proses yang mana individumelalui dinamika proses yang mana individu menyingkapkan informasi, pikiran dan perasaanmenyingkapkan informasi, pikiran dan perasaan kepada pasangan ; penerimaan sebagai respon darikepada pasangan ; penerimaan sebagai respon dari partner ; dan menafsirkan respon partner itu sebagaipartner ; dan menafsirkan respon partner itu sebagai understanding (secara cermat menangkap kebutuhan,understanding (secara cermat menangkap kebutuhan, perasaan pembicara), validating (memperkuat bahwaperasaan pembicara), validating (memperkuat bahwa pembicara diterima dan dinilai secara individual) danpembicara diterima dan dinilai secara individual) dan caring (menunjukan afeksi dan perhatian bagicaring (menunjukan afeksi dan perhatian bagi pembicara)pembicara)
  • 16.  Teori Social Penetration : hubunganTeori Social Penetration : hubungan bergerak dan meningkat dari superficialbergerak dan meningkat dari superficial exchange menuju hubungan yang intim.exchange menuju hubungan yang intim.  Prosesnya :Prosesnya : 1.1. Tahap orientasi.Tahap orientasi. 2.2. Pertukaran penjajakan afeksiPertukaran penjajakan afeksi ((Exploratory Affective ExchangesExploratory Affective Exchanges)) 3.3. Pertukaran afeksi (Pertukaran afeksi (Affective ExchangesAffective Exchanges)) 4.4. Pertukaran yang stabil (Pertukaran yang stabil (StableStable ExchangesExchanges))
  • 17. 4. PERBEDAAN INDIVIDU DALAM SELF4. PERBEDAAN INDIVIDU DALAM SELF DISCLOSUREDISCLOSURE  Kathryn Dindia&Mike Allen (1992) dalamKathryn Dindia&Mike Allen (1992) dalam penelitiannya mendapatkan bahwa wanita lebihpenelitiannya mendapatkan bahwa wanita lebih dapat mengungkapkan diri daripada pria, tetapidapat mengungkapkan diri daripada pria, tetapi scr umum perbedaannya lebih kecil danscr umum perbedaannya lebih kecil dan bervariasi.bervariasi.  Wanita lebih dapat mengungkapkan diri kepadaWanita lebih dapat mengungkapkan diri kepada wanita daripada pria thd wanita atau pria thdwanita daripada pria thd wanita atau pria thd pria.pria.  Wanita lebih dapat terbuka thd priaWanita lebih dapat terbuka thd pria dibandingkan pria thd wanitadibandingkan pria thd wanita
  • 18. TYPES OF RELATIONSHIPTYPES OF RELATIONSHIP 1.1. LIKING VS LOVINGLIKING VS LOVING  Zick Rubin (1973) mengembangkan likingZick Rubin (1973) mengembangkan liking scale dan loving scale untuk mengukur 2 tipescale dan loving scale untuk mengukur 2 tipe hubunganhubungan  Skor bergerak dari 1-10 (sangat tidak suka –Skor bergerak dari 1-10 (sangat tidak suka – sangat suka)sangat suka)  Tinggi total skor pada 1,3,5 menunjukan likingTinggi total skor pada 1,3,5 menunjukan liking  Tinggi total skor pada 2,4,6 menunjukan lovingTinggi total skor pada 2,4,6 menunjukan loving  Mutually Exlusive ReactionMutually Exlusive Reaction intimateintimate relationship, yaitu saling memberi danrelationship, yaitu saling memberi dan menerimamenerima
  • 19.  Pertanyaan :Pertanyaan : 1.1. Yang saya ketahui, orang ini adalah orangYang saya ketahui, orang ini adalah orang yang menyenangkan.yang menyenangkan. 2.2. Saya merasa dapat mempercayai orang iniSaya merasa dapat mempercayai orang ini untuk segalanyauntuk segalanya 3.3. Orang ini adalah orang yang patut saya tiruOrang ini adalah orang yang patut saya tiru 4.4. Saya akan memberikan maaf pada orang iniSaya akan memberikan maaf pada orang ini atas tindakannyaatas tindakannya 5.5. Saya menaruh kepercayaan besar padaSaya menaruh kepercayaan besar pada orang ini, bahwa ia dapat mengambilorang ini, bahwa ia dapat mengambil keputusan yang baikkeputusan yang baik 6.6. Saya akan mengerjakan apapun untuk orangSaya akan mengerjakan apapun untuk orang iniini
  • 20. 2. EXCHANGE VS COMMUNAL RELATIONSHIP2. EXCHANGE VS COMMUNAL RELATIONSHIP  Menurut Margaret Clark (1986), ada 2 tipeMenurut Margaret Clark (1986), ada 2 tipe hubungan :hubungan : a.a. Exchange Relationship : hubungan pertukaran,Exchange Relationship : hubungan pertukaran, dimana para partisipan mengharapkan dandimana para partisipan mengharapkan dan menginginkan timbal balik secara ketat (menginginkan timbal balik secara ketat (costcost accountingaccounting) dalam interaksi mereka. Merujuk pada) dalam interaksi mereka. Merujuk pada taraf hubungan yang hanya permukaan dan tidaktaraf hubungan yang hanya permukaan dan tidak emosionalemosional  persahabatanpersahabatan b.b. Communal Relationship : hubungan komunal,Communal Relationship : hubungan komunal, yang merupakan hubungan dimana parayang merupakan hubungan dimana para partisipan mengharap dan menginginkan responpartisipan mengharap dan menginginkan respon yang timbal balik terhadap kebutuhan2 satu samayang timbal balik terhadap kebutuhan2 satu sama lain. Merujuk pd hubungan yang intim,emosionallain. Merujuk pd hubungan yang intim,emosional dan komitmendan komitmen  cinta.cinta.
  • 21. 3. HOW DO I LOVE THEE ?3. HOW DO I LOVE THEE ?  Hatfield, 1988 membagi hubunganHatfield, 1988 membagi hubungan menjadi 2 jenis:menjadi 2 jenis: a.a. Companion LoveCompanion Love : partnership yang stabil,: partnership yang stabil, diwarnai oleh kepercayaan, rasa aman,diwarnai oleh kepercayaan, rasa aman, dsb.dsb. b.b. Passionate LovePassionate Love : romantic love,: romantic love, dorongan yang tinggi, memberikan dayadorongan yang tinggi, memberikan daya tarik yang intens dan rasa takut untuktarik yang intens dan rasa takut untuk ditolak.ditolak.
  • 22. CONFLICT IN RELATIONSHIPCONFLICT IN RELATIONSHIP 1.1. Masalah dalam komunikasiMasalah dalam komunikasi  Negative Affect Reciprocity : PerasaanNegative Affect Reciprocity : Perasaan negatif yang disebabkan oleh salingnegatif yang disebabkan oleh saling menyerang. Perilaku nonverbal, banyakmenyerang. Perilaku nonverbal, banyak terjadi pada pasangan yang distressed.terjadi pada pasangan yang distressed.  Demand/Withdraw Interaction Pattern :Demand/Withdraw Interaction Pattern : Initiation, interaction, criticism.Initiation, interaction, criticism.
  • 23. 2. THE ATTRIBUTIONAL TRAP2. THE ATTRIBUTIONAL TRAP  Unhappy couples : akan membuat polaUnhappy couples : akan membuat pola atribusi yang penuh tekanan sehinggaatribusi yang penuh tekanan sehingga memberikan efek negatif terhadapmemberikan efek negatif terhadap relasinya.relasinya.  Happy couples : akan membuat relasiHappy couples : akan membuat relasi yang nyaman dan membentuk atribusiyang nyaman dan membentuk atribusi yang positif terhadap pasangannya.yang positif terhadap pasangannya.
  • 24. COPING AFTER ACOPING AFTER A RELATIONSHIP ENDSRELATIONSHIP ENDS 1.1. Interdependence and ExpectationsInterdependence and Expectations 2.2. Closeness and IdentityCloseness and Identity 3.3. A delicate BalanceA delicate Balance
  • 25. DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA  SHARON S. BREHM & SAUL M. KASSIN.SHARON S. BREHM & SAUL M. KASSIN. SOCIAL PSYCHOLOGY. 1996. USA.SOCIAL PSYCHOLOGY. 1996. USA. HOUGHTON MIFFLIN COMPANY.HOUGHTON MIFFLIN COMPANY.  Tri Dayakisni&Hudaniah. PSIKOLOGITri Dayakisni&Hudaniah. PSIKOLOGI SOSIAL. 2003. MALANG. UMM PRESS.SOSIAL. 2003. MALANG. UMM PRESS.