SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
TRANSFORMASI
LAPLACE
KULIAH : Persamaan Diferensial Biasa
Rabu, 31 Oktober 2018
©heniwidayani@mat.uin-malang.ac.id
Transformasi Laplace
Transformasi Laplace adalah suatu transformasi yang melibatkan operasi
pengintegralan, mengubah fungsi 𝑓(𝑡) menjadi suatu fungsi baru yang
dinotasikan sebagai
ℒ 𝑓 𝑡 = 𝐹(𝑠)
DEFINISI 5.1
Misalkan 𝑓(𝑡) adalah fungsi yang terdefinisi untuk 𝑡 ≥ 0, maka transformasi
Laplace dari 𝑓 adalah fungsi baru dengan variabel bebas 𝑠, yaitu 𝐹(𝑠) yang
didefinisikan sebagai berikut
ℒ 𝑓 𝑡 = 𝐹 𝑠 =
0
∞
𝑒−𝑠𝑡 𝑓 𝑡 𝑑𝑡
Untuk semua nilai 𝑠 yang mengakibatkan integral tak wajar di atas konvergen
CONTOH 1 :
Misalkan 𝑓 𝑡 = 1 untuk 𝑡 ≥ 0 maka
ℒ 1 = 0
∞
𝑒−𝑠𝑡 𝑑𝑡
= lim
𝑏→∞
−
1
𝑠
𝑒−𝑠𝑡
0
𝑏
= lim
𝑏→∞
−
1
𝑠
𝑒−𝑠𝑏 +
1
𝑠
Limit di atas mempunyai nilai berhingga hanya jika 𝑠 > 0, dengan
demikian
ℒ 1 =
1
𝑠
, untuk 𝑠 > 0
*Note : Domain dari transformasi Laplace suatu fungsi biasanya berupa
𝑠 > 𝑎 untuk suatu 𝑎 ∈ ℝ
CONTOH 2
Misalkan 𝑛 bilangan asli dan 𝑓 𝑡 = 𝑡 𝑛
, maka transformasi Laplacenya adalah
ℒ 𝑡 𝑛 =
0
∞
𝑒−𝑠𝑡 𝑡 𝑛 𝑑𝑡
Substitusikan 𝑢 = 𝑠𝑡, yang berarti
𝑡 =
𝑢
𝑠
dan 𝑑𝑡 =
1
𝑠
𝑑𝑢
sehingga dihasilkan
ℒ 𝑡 𝑛
=
1
𝑠 𝑛+1
0
∞
𝑒−𝑢
𝑢 𝑛
𝑑𝑢
Penerapan beberapa kali teknik integral parsial menghasilkan
ℒ 𝑡 𝑛 =
𝑛!
𝑠 𝑛+1 untuk 𝑠 > 0
FungsiGamma
Fungsi gamma didefinisikan sebagai
Γ 𝑥 =
0
∞
𝑒−𝑡 𝑡 𝑥−1 𝑑𝑡
Fungsi gamma memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Γ 1 = 1 dan Γ
1
2
= 𝜋
2. Γ 𝑥 + 1 = 𝑥Γ(𝑥) ,untuk 𝑥 > 0
3. Γ 𝑛 + 1 = 𝑛! , untuk 𝑛 bilangan bulat positif
Fungsi gamma dapat dipandang sebagai perumuman dari fungsi faktorial 𝑛!
CONTOH 3 :
Misalkan 𝑎 bilangan real dan 𝑓 𝑡 = 𝑡 𝑎
, maka transformasi Laplace dari
𝑓(𝑡) adalah
ℒ 𝑡 𝑎
=
0
∞
𝑒−𝑠𝑡
𝑡 𝑎
𝑑𝑡
Ingat definisi fungsi gamma
Γ 𝑥 =
0
∞
𝑒−𝑡
𝑡 𝑥−1
𝑑𝑡
Dengan demikian, diperoleh
ℒ 𝑡 𝑎 =
Γ(𝑎+1)
𝑠 𝑎+1 , untuk 𝑠 > 0
Operator Linier
TEOREMA 1:
Transformasi Laplace merupakan operator linier, dengan kata lain
ℒ 𝑎𝑓 𝑡 + 𝑏𝑔(𝑡) = 𝑎ℒ 𝑓 𝑡 + 𝑏ℒ{𝑔(𝑡)} untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅
Bukti :
Misalkan 𝑓(𝑡) dan 𝑔(𝑡) adalah fungsi yang kontinu dan terdefinisi di 𝑅.
Misalkan transformasi Laplace dari fungsi 𝑓(𝑡) dan 𝑔(𝑡) adalah ℒ 𝑓 𝑡
dan ℒ{𝑔(𝑡)}. Ambil sebarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅, sehingga
ℒ 𝑎𝑓 𝑡 + 𝑏𝑔(𝑡) =
0
∞
𝑒−𝑠𝑡
𝑎𝑓 𝑡 𝑑𝑡 + 𝑒−𝑠𝑡
𝑏𝑔 𝑡 𝑑𝑡
= 𝑎
0
∞
𝑒−𝑠𝑡 𝑓 𝑡 𝑑𝑡 + 𝑏
0
∞
𝑒−𝑠𝑡 𝑔 𝑡 𝑑𝑡 = 𝑎ℒ{𝑓(𝑡)} + 𝑏ℒ{𝑔(𝑡)}
EksistensidanKetunggalan
TEOREMA : (Eksistensi Transformasi Laplace)
Jika fungsi 𝑓(𝑡) kontinu bagian demi bagian untuk 𝑡 ≥ 0 dan |𝑓(𝑡)| ≤
𝑀𝑒 𝑐𝑡
untuk 𝑡 ≥ 𝑇, untuk suatu konstanta tak negatif 𝑀, 𝑐, dan 𝑇, maka
𝐹(𝑠) ada untuk 𝑠 > 𝑐.
TEOREMA : (Ketunggalan Transformasi Laplace)
Andaikan ℒ 𝑓 𝑡 = 𝐹(𝑠) dan ℒ 𝑔 𝑡 = 𝐺(𝑠) . Jika 𝐹 𝑠 = 𝐺(𝑠)
untuk semua 𝑠 > 𝑐, maka 𝑓 𝑡 = 𝑔(𝑡), di mana 𝑓 dan 𝑔 kontinu.
InverseTransformasiLaplace
DEFINISI : Misalkan 𝐹 𝑠 = ℒ{𝑓(𝑡)}, maka 𝑓(𝑡) disebut inverse
transformasi Laplace dari 𝐹 𝑠 , dinotasikan sebagai
𝑓 𝑡 = ℒ−1(𝐹(𝑠))
PROPOSISI : Invers transformasi Laplace juga memenuhi sifat linier atau
ℒ−1
𝑎𝐹 𝑠 + 𝑏𝐺 𝑠 = 𝑎ℒ−1
𝐹 𝑠 + 𝑏 ℒ−1
𝐺 𝑠
CONTOH :
ℒ−1 1
𝑠3 =
1
2
𝑡2; ℒ−1 1
𝑠+2
= 𝑒−2𝑡; ℒ−1 1
𝑠2+9
=
2
3
sin 3𝑡
Latihan
1. Tentukan transformasi Laplace untuk 𝑓 𝑡 = 𝑒 𝑎𝑡
, untuk 𝑎 ∈ 𝑅
2. Hitung dan buktikan ℒ 𝑡
1
2 =
Γ(3/2)
𝑠3/2 untuk 𝑠 > 0
3. Tentukan transformasi Laplace dari fungsi-fungsi berikut
a. 𝑓 𝑡 = 𝑡 + 3𝑡 − 𝑒5𝑡
b. 𝑓 𝑡 = 𝑐𝑜𝑠22𝑡 + cos 2𝑡
c. 𝑔 𝑡 = 𝑠𝑖𝑛ℎ2
3𝑡
4. Tentukan invers transformasi Laplace dari fungsi-fungsi berikut
a. 𝐹 𝑠 =
3
𝑠4 +
2
𝑠5/2
b. 𝑋 𝑠 =
5−3𝑠
𝑠4
c. 𝐻 𝑠 =
3𝑠
𝑠2−𝑠−6
d. 𝑌 𝑠 =
𝑠2
𝑠4−1
Latihan (lanjutan)
5. Dengan menggunakan sifat linear dari transformasi Laplace buktikan bahwa
a. ℒ cosh 𝑘𝑡 =
𝑠
𝑠2−𝑘2, untuk 𝑠 > 𝑘 > 0
b.ℒ sinh 𝑘𝑡 =
𝑘
𝑠2−𝑘2, untuk 𝑠 > 𝑘 > 0
c. ℒ cos 𝑘𝑡 =
𝑠
𝑠2+𝑘2, untuk 𝑠 > 0
d.ℒ sin 𝑘𝑡 =
𝑘
𝑠2+𝑘2, untuk 𝑠 > 0
MasalahNilaiAwal
Persamaan diferensial linear orde 2 tak homogen berbentuk
𝑎𝑥′′ 𝑡 + 𝑏𝑥′ 𝑡 + 𝑐𝑥 𝑡 = 𝑓(𝑡) dengan 𝑥 0 = 𝑥0, 𝑥′ 0 = 𝑣0.
Jika pada persamaan diferensial di atas kita terapkan transformasi
Laplace maka diperoleh
𝑎ℒ 𝑥′′ 𝑡 + 𝑏ℒ 𝑥′ 𝑡 + 𝑐ℒ 𝑥 𝑡 = ℒ(𝑓(𝑡))
TransformasiTurunanFungsiOrdeTinggi
PROPOSISI :
Jika 𝑓(𝑡) memenuhi syarat sedemikian sehingga 𝐹(𝑠) ada untuk 𝑠 > 𝑐,
maka
ℒ 𝑓′ = 𝑠ℒ 𝑓 − 𝑓 0 = 𝑠𝐹 𝑠 − 𝑓(0), untuk 𝑠 > 𝑐
AKIBAT :
Misalkan fungsi-fungsi 𝑓, 𝑓′
, 𝑓′′
, … 𝑓(𝑛−1)
masing-masing mempunyai
transformasi Laplace untuk 𝑠 > 𝑐, maka ℒ{𝑓(𝑛)(𝑡)} ada dan
ℒ 𝑓 𝑛 𝑡 = 𝑠 𝑛 𝐹 𝑠 − 𝑠 𝑛−1 𝑓 0 − ⋯ − 𝑠𝑓 𝑛−2 0 − 𝑓 𝑛−1 (0), untuk 𝑠 > 𝑐
CONTOH : Tentukan masalah nilai awal
𝑥′′ − 𝑥′ − 6𝑥 = 0, 𝑥 0 = 2, 𝑥′ 0 = −1
JAWAB :
Penerapan Transformasi Laplace pada persamaan di atas menghasilkan
ℒ 𝑥′′
𝑡 − ℒ 𝑥′
𝑡 − 6ℒ 𝑥 𝑡 = 0
𝑠2 𝑋 𝑠 − 2𝑠 + 1 − 𝑠𝑋 𝑠 − 2 − 6𝑋 𝑠 = 0
𝑋 𝑠 =
2𝑠 − 3
𝑠2 − 𝑠 − 6
=
3/5
𝑠 − 3
+
7/5
𝑠 + 2
Invers Laplacenya menghasilkan
ℒ−1 𝑥 𝑡 =
3
5
𝑒3𝑡 +
7
5
𝑒−2𝑡
*Note : Transformasi Laplace mengubah persamaan diferensial linier
menjadi persamaan aljabar yang dapat diselesaikan
TransformasiMasalahNilaiAwal
Penerapan transformasi Laplace pada PD linier orde 2 tak homogen
maka diperoleh
𝑎𝑥′′
𝑡 + 𝑏𝑥′
𝑡 + 𝑐𝑥 𝑡 = 𝑓(𝑡)
𝑎ℒ 𝑥′′ 𝑡 + 𝑏ℒ 𝑥′ 𝑡 + 𝑐ℒ 𝑥 𝑡 = ℒ(𝑓(𝑡))
𝑎 𝑠2 𝑋 𝑠 − 𝑠𝑥 0 − 𝑥′ 0 + 𝑏 𝑠𝑋 𝑠 − 𝑥′ 0 + 𝑐𝑋 𝑠 = 𝐹(𝑠)
𝑎𝑠2
+ 𝑏𝑠 + 𝑐 𝑋 𝑠 − 𝑠𝑥 0 + 𝑥′
0 + 𝑏𝑥′
0 = 𝐹(𝑠)
𝑎𝑠2
+ 𝑏𝑠 + 𝑐 𝑋 𝑠 = 𝐹 𝑠 + 𝑠𝑥 0 + 𝑥′
0 + 𝑏𝑥′
0
𝑋 𝑠 =
𝐹 𝑠 + 𝑠𝑥 0 + 𝑥′
0 + 𝑏𝑥′
0
𝑎𝑠2 + 𝑏𝑠 + 𝑐
TransformasiLaplacedariintegral
TEOREMA :
ℒ 0
𝑡
𝑓 𝜏 𝑑𝜏 =
𝐹(𝑠)
𝑠
, untuk 𝑠 > 𝑐
atau
0
𝑡
𝑓 𝜏 𝑑𝜏 = ℒ−1
𝐹(𝑠)
𝑠
CONTOH :
ℒ−1
1
𝑠(𝑠 − 𝑎)
= ℒ−1
1/(𝑠 − 𝑎)
𝑠
=
0
𝑡
ℒ−1
1
𝑠 − 𝑎
𝑑𝜏 =
0
𝑡
𝑒 𝑎𝜏 𝑑𝜏 =
1
𝑎
𝑒 𝑎𝑡 − 1
Latihan
1. Tentukan solusi persamaan diferensial berikut dengan
menggunakan transformasi Laplace
a. 𝑥′′
+ 4𝑥 = 0, 𝑥 0 = 5, 𝑥′
0 = 0
b. 𝑥′′
− 𝑥′
− 2𝑥 = 0, 𝑥 0 = 0, 𝑥′
0 = 2
c. 𝑥′′ + 𝑥 = cos 3𝑡 , 𝑥 0 = 1, 𝑥′ 0 = 0
d. 𝑥′′
+ 3𝑥′
+ 2𝑥 = 0, 𝑥 0 = 0, 𝑥′
0 = 2
e. 𝑥′
= 2𝑥 + 𝑦, 𝑦′
= 6𝑥 + 3𝑦, 𝑥 0 = 1, 𝑦 0 = −2
f. 𝑥′
+ 2𝑦′
+ 𝑥 = 0, 𝑥′
− 𝑦′
+ 𝑦 = 0, 𝑥 0 = 0, 𝑦 0 = 1
Lanjutan
2. Tentukan invers transformasi Laplace dari fungsi
a. 𝐹 𝑠 =
1
𝑠(𝑠2+1)
b. 𝐹 𝑠 =
1
𝑠2(𝑠2−9)

More Related Content

What's hot

Transformasi laplace (bag. kedua)
Transformasi laplace (bag. kedua)Transformasi laplace (bag. kedua)
Transformasi laplace (bag. kedua)Heni Widayani
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangokti agung
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iiFaried Doank
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumWahyu Priyanti
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuokti agung
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Kelinci Coklat
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Khubab Basari
 
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan MatlabSimon Patabang
 

What's hot (20)

Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
Transformasi laplace (bag. kedua)
Transformasi laplace (bag. kedua)Transformasi laplace (bag. kedua)
Transformasi laplace (bag. kedua)
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidang
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-ii
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
 
01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik Trapesium
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
Parametric Equations
Parametric EquationsParametric Equations
Parametric Equations
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
 
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
 

Similar to Transformasi Laplace (bag.1)

Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi LaplaceFebri Arianti
 
27 transformasi-laplace
27 transformasi-laplace27 transformasi-laplace
27 transformasi-laplaceeko dnero
 
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)FarHan102
 
Limit dan turunan fungsi
Limit dan turunan fungsiLimit dan turunan fungsi
Limit dan turunan fungsiVanny Febian
 
PPT-UEU-Kalkulus-1-20181-5.pptx
PPT-UEU-Kalkulus-1-20181-5.pptxPPT-UEU-Kalkulus-1-20181-5.pptx
PPT-UEU-Kalkulus-1-20181-5.pptxEndraPratama1
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRsartikot
 
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanKonvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanAnzilina Nisa
 
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxSTD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxrimanurmalasarispd
 
Matematika teknik 06-transformasi linier-eigen value
Matematika teknik 06-transformasi linier-eigen valueMatematika teknik 06-transformasi linier-eigen value
Matematika teknik 06-transformasi linier-eigen valueel sucahyo
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplaceyusufbf
 
Buku laplace-2-new
Buku laplace-2-newBuku laplace-2-new
Buku laplace-2-newSilvia M
 
Ppt materi kpb bab 4
Ppt materi kpb bab 4Ppt materi kpb bab 4
Ppt materi kpb bab 4HapizahFKIP
 

Similar to Transformasi Laplace (bag.1) (20)

Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
27 transformasi-laplace
27 transformasi-laplace27 transformasi-laplace
27 transformasi-laplace
 
Modul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus LanjutModul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus Lanjut
 
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)
 
4 turunan
4 turunan4 turunan
4 turunan
 
Limit dan turunan fungsi
Limit dan turunan fungsiLimit dan turunan fungsi
Limit dan turunan fungsi
 
PPT-UEU-Kalkulus-1-20181-5.pptx
PPT-UEU-Kalkulus-1-20181-5.pptxPPT-UEU-Kalkulus-1-20181-5.pptx
PPT-UEU-Kalkulus-1-20181-5.pptx
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFR
 
Relasi rekursif
Relasi rekursifRelasi rekursif
Relasi rekursif
 
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanKonvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
 
4. fungsi invers
4. fungsi invers4. fungsi invers
4. fungsi invers
 
Fungsi transenden
Fungsi transendenFungsi transenden
Fungsi transenden
 
TURUNAN FUNGSI ALJABAR.pptx
TURUNAN FUNGSI ALJABAR.pptxTURUNAN FUNGSI ALJABAR.pptx
TURUNAN FUNGSI ALJABAR.pptx
 
MATA4432-M1.pdf
MATA4432-M1.pdfMATA4432-M1.pdf
MATA4432-M1.pdf
 
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxSTD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
 
Matematika teknik 06-transformasi linier-eigen value
Matematika teknik 06-transformasi linier-eigen valueMatematika teknik 06-transformasi linier-eigen value
Matematika teknik 06-transformasi linier-eigen value
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Buku laplace-2-new
Buku laplace-2-newBuku laplace-2-new
Buku laplace-2-new
 
Ppt materi kpb bab 4
Ppt materi kpb bab 4Ppt materi kpb bab 4
Ppt materi kpb bab 4
 
Tugas mtk blog[1]
Tugas mtk blog[1]Tugas mtk blog[1]
Tugas mtk blog[1]
 

More from Heni Widayani

Binomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialBinomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialHeni Widayani
 
Permutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasiPermutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasiHeni Widayani
 
Pers. KdV dan Sine-Gordon
Pers. KdV dan Sine-GordonPers. KdV dan Sine-Gordon
Pers. KdV dan Sine-GordonHeni Widayani
 
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1D
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1DSolusi D'Alembert Pers. Gelombang 1D
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1DHeni Widayani
 
5 permutasi dan kombinasi
5 permutasi dan kombinasi5 permutasi dan kombinasi
5 permutasi dan kombinasiHeni Widayani
 
Interacting Population Models
Interacting Population ModelsInteracting Population Models
Interacting Population ModelsHeni Widayani
 
Single Population Model
Single Population ModelSingle Population Model
Single Population ModelHeni Widayani
 
An Introduction to Mathematical Modelling
An Introduction to Mathematical ModellingAn Introduction to Mathematical Modelling
An Introduction to Mathematical ModellingHeni Widayani
 
Rekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaRekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaHeni Widayani
 
Metode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianMetode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianHeni Widayani
 
Review Mathematical Reasoning
Review Mathematical ReasoningReview Mathematical Reasoning
Review Mathematical ReasoningHeni Widayani
 

More from Heni Widayani (18)

Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
 
Binomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialBinomial dan Multinomial
Binomial dan Multinomial
 
Permutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasiPermutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasi
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Standing Waves
Standing WavesStanding Waves
Standing Waves
 
Pers. KdV dan Sine-Gordon
Pers. KdV dan Sine-GordonPers. KdV dan Sine-Gordon
Pers. KdV dan Sine-Gordon
 
Gelombang Berjalan
Gelombang BerjalanGelombang Berjalan
Gelombang Berjalan
 
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1D
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1DSolusi D'Alembert Pers. Gelombang 1D
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1D
 
5 permutasi dan kombinasi
5 permutasi dan kombinasi5 permutasi dan kombinasi
5 permutasi dan kombinasi
 
Interacting Population Models
Interacting Population ModelsInteracting Population Models
Interacting Population Models
 
Single Population Model
Single Population ModelSingle Population Model
Single Population Model
 
Compartmental model
Compartmental modelCompartmental model
Compartmental model
 
An Introduction to Mathematical Modelling
An Introduction to Mathematical ModellingAn Introduction to Mathematical Modelling
An Introduction to Mathematical Modelling
 
Counting 1
Counting 1Counting 1
Counting 1
 
Rekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaRekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi Matematika
 
Metode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianMetode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi Pembuktian
 
Review Mathematical Reasoning
Review Mathematical ReasoningReview Mathematical Reasoning
Review Mathematical Reasoning
 

Transformasi Laplace (bag.1)

  • 1. TRANSFORMASI LAPLACE KULIAH : Persamaan Diferensial Biasa Rabu, 31 Oktober 2018 ©heniwidayani@mat.uin-malang.ac.id
  • 2. Transformasi Laplace Transformasi Laplace adalah suatu transformasi yang melibatkan operasi pengintegralan, mengubah fungsi 𝑓(𝑡) menjadi suatu fungsi baru yang dinotasikan sebagai ℒ 𝑓 𝑡 = 𝐹(𝑠) DEFINISI 5.1 Misalkan 𝑓(𝑡) adalah fungsi yang terdefinisi untuk 𝑡 ≥ 0, maka transformasi Laplace dari 𝑓 adalah fungsi baru dengan variabel bebas 𝑠, yaitu 𝐹(𝑠) yang didefinisikan sebagai berikut ℒ 𝑓 𝑡 = 𝐹 𝑠 = 0 ∞ 𝑒−𝑠𝑡 𝑓 𝑡 𝑑𝑡 Untuk semua nilai 𝑠 yang mengakibatkan integral tak wajar di atas konvergen
  • 3. CONTOH 1 : Misalkan 𝑓 𝑡 = 1 untuk 𝑡 ≥ 0 maka ℒ 1 = 0 ∞ 𝑒−𝑠𝑡 𝑑𝑡 = lim 𝑏→∞ − 1 𝑠 𝑒−𝑠𝑡 0 𝑏 = lim 𝑏→∞ − 1 𝑠 𝑒−𝑠𝑏 + 1 𝑠 Limit di atas mempunyai nilai berhingga hanya jika 𝑠 > 0, dengan demikian ℒ 1 = 1 𝑠 , untuk 𝑠 > 0 *Note : Domain dari transformasi Laplace suatu fungsi biasanya berupa 𝑠 > 𝑎 untuk suatu 𝑎 ∈ ℝ
  • 4. CONTOH 2 Misalkan 𝑛 bilangan asli dan 𝑓 𝑡 = 𝑡 𝑛 , maka transformasi Laplacenya adalah ℒ 𝑡 𝑛 = 0 ∞ 𝑒−𝑠𝑡 𝑡 𝑛 𝑑𝑡 Substitusikan 𝑢 = 𝑠𝑡, yang berarti 𝑡 = 𝑢 𝑠 dan 𝑑𝑡 = 1 𝑠 𝑑𝑢 sehingga dihasilkan ℒ 𝑡 𝑛 = 1 𝑠 𝑛+1 0 ∞ 𝑒−𝑢 𝑢 𝑛 𝑑𝑢 Penerapan beberapa kali teknik integral parsial menghasilkan ℒ 𝑡 𝑛 = 𝑛! 𝑠 𝑛+1 untuk 𝑠 > 0
  • 5. FungsiGamma Fungsi gamma didefinisikan sebagai Γ 𝑥 = 0 ∞ 𝑒−𝑡 𝑡 𝑥−1 𝑑𝑡 Fungsi gamma memiliki sifat-sifat sebagai berikut : 1. Γ 1 = 1 dan Γ 1 2 = 𝜋 2. Γ 𝑥 + 1 = 𝑥Γ(𝑥) ,untuk 𝑥 > 0 3. Γ 𝑛 + 1 = 𝑛! , untuk 𝑛 bilangan bulat positif Fungsi gamma dapat dipandang sebagai perumuman dari fungsi faktorial 𝑛!
  • 6. CONTOH 3 : Misalkan 𝑎 bilangan real dan 𝑓 𝑡 = 𝑡 𝑎 , maka transformasi Laplace dari 𝑓(𝑡) adalah ℒ 𝑡 𝑎 = 0 ∞ 𝑒−𝑠𝑡 𝑡 𝑎 𝑑𝑡 Ingat definisi fungsi gamma Γ 𝑥 = 0 ∞ 𝑒−𝑡 𝑡 𝑥−1 𝑑𝑡 Dengan demikian, diperoleh ℒ 𝑡 𝑎 = Γ(𝑎+1) 𝑠 𝑎+1 , untuk 𝑠 > 0
  • 7. Operator Linier TEOREMA 1: Transformasi Laplace merupakan operator linier, dengan kata lain ℒ 𝑎𝑓 𝑡 + 𝑏𝑔(𝑡) = 𝑎ℒ 𝑓 𝑡 + 𝑏ℒ{𝑔(𝑡)} untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅 Bukti : Misalkan 𝑓(𝑡) dan 𝑔(𝑡) adalah fungsi yang kontinu dan terdefinisi di 𝑅. Misalkan transformasi Laplace dari fungsi 𝑓(𝑡) dan 𝑔(𝑡) adalah ℒ 𝑓 𝑡 dan ℒ{𝑔(𝑡)}. Ambil sebarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅, sehingga ℒ 𝑎𝑓 𝑡 + 𝑏𝑔(𝑡) = 0 ∞ 𝑒−𝑠𝑡 𝑎𝑓 𝑡 𝑑𝑡 + 𝑒−𝑠𝑡 𝑏𝑔 𝑡 𝑑𝑡 = 𝑎 0 ∞ 𝑒−𝑠𝑡 𝑓 𝑡 𝑑𝑡 + 𝑏 0 ∞ 𝑒−𝑠𝑡 𝑔 𝑡 𝑑𝑡 = 𝑎ℒ{𝑓(𝑡)} + 𝑏ℒ{𝑔(𝑡)}
  • 8. EksistensidanKetunggalan TEOREMA : (Eksistensi Transformasi Laplace) Jika fungsi 𝑓(𝑡) kontinu bagian demi bagian untuk 𝑡 ≥ 0 dan |𝑓(𝑡)| ≤ 𝑀𝑒 𝑐𝑡 untuk 𝑡 ≥ 𝑇, untuk suatu konstanta tak negatif 𝑀, 𝑐, dan 𝑇, maka 𝐹(𝑠) ada untuk 𝑠 > 𝑐. TEOREMA : (Ketunggalan Transformasi Laplace) Andaikan ℒ 𝑓 𝑡 = 𝐹(𝑠) dan ℒ 𝑔 𝑡 = 𝐺(𝑠) . Jika 𝐹 𝑠 = 𝐺(𝑠) untuk semua 𝑠 > 𝑐, maka 𝑓 𝑡 = 𝑔(𝑡), di mana 𝑓 dan 𝑔 kontinu.
  • 9. InverseTransformasiLaplace DEFINISI : Misalkan 𝐹 𝑠 = ℒ{𝑓(𝑡)}, maka 𝑓(𝑡) disebut inverse transformasi Laplace dari 𝐹 𝑠 , dinotasikan sebagai 𝑓 𝑡 = ℒ−1(𝐹(𝑠)) PROPOSISI : Invers transformasi Laplace juga memenuhi sifat linier atau ℒ−1 𝑎𝐹 𝑠 + 𝑏𝐺 𝑠 = 𝑎ℒ−1 𝐹 𝑠 + 𝑏 ℒ−1 𝐺 𝑠 CONTOH : ℒ−1 1 𝑠3 = 1 2 𝑡2; ℒ−1 1 𝑠+2 = 𝑒−2𝑡; ℒ−1 1 𝑠2+9 = 2 3 sin 3𝑡
  • 10. Latihan 1. Tentukan transformasi Laplace untuk 𝑓 𝑡 = 𝑒 𝑎𝑡 , untuk 𝑎 ∈ 𝑅 2. Hitung dan buktikan ℒ 𝑡 1 2 = Γ(3/2) 𝑠3/2 untuk 𝑠 > 0 3. Tentukan transformasi Laplace dari fungsi-fungsi berikut a. 𝑓 𝑡 = 𝑡 + 3𝑡 − 𝑒5𝑡 b. 𝑓 𝑡 = 𝑐𝑜𝑠22𝑡 + cos 2𝑡 c. 𝑔 𝑡 = 𝑠𝑖𝑛ℎ2 3𝑡 4. Tentukan invers transformasi Laplace dari fungsi-fungsi berikut a. 𝐹 𝑠 = 3 𝑠4 + 2 𝑠5/2 b. 𝑋 𝑠 = 5−3𝑠 𝑠4 c. 𝐻 𝑠 = 3𝑠 𝑠2−𝑠−6 d. 𝑌 𝑠 = 𝑠2 𝑠4−1
  • 11. Latihan (lanjutan) 5. Dengan menggunakan sifat linear dari transformasi Laplace buktikan bahwa a. ℒ cosh 𝑘𝑡 = 𝑠 𝑠2−𝑘2, untuk 𝑠 > 𝑘 > 0 b.ℒ sinh 𝑘𝑡 = 𝑘 𝑠2−𝑘2, untuk 𝑠 > 𝑘 > 0 c. ℒ cos 𝑘𝑡 = 𝑠 𝑠2+𝑘2, untuk 𝑠 > 0 d.ℒ sin 𝑘𝑡 = 𝑘 𝑠2+𝑘2, untuk 𝑠 > 0
  • 12. MasalahNilaiAwal Persamaan diferensial linear orde 2 tak homogen berbentuk 𝑎𝑥′′ 𝑡 + 𝑏𝑥′ 𝑡 + 𝑐𝑥 𝑡 = 𝑓(𝑡) dengan 𝑥 0 = 𝑥0, 𝑥′ 0 = 𝑣0. Jika pada persamaan diferensial di atas kita terapkan transformasi Laplace maka diperoleh 𝑎ℒ 𝑥′′ 𝑡 + 𝑏ℒ 𝑥′ 𝑡 + 𝑐ℒ 𝑥 𝑡 = ℒ(𝑓(𝑡))
  • 13. TransformasiTurunanFungsiOrdeTinggi PROPOSISI : Jika 𝑓(𝑡) memenuhi syarat sedemikian sehingga 𝐹(𝑠) ada untuk 𝑠 > 𝑐, maka ℒ 𝑓′ = 𝑠ℒ 𝑓 − 𝑓 0 = 𝑠𝐹 𝑠 − 𝑓(0), untuk 𝑠 > 𝑐 AKIBAT : Misalkan fungsi-fungsi 𝑓, 𝑓′ , 𝑓′′ , … 𝑓(𝑛−1) masing-masing mempunyai transformasi Laplace untuk 𝑠 > 𝑐, maka ℒ{𝑓(𝑛)(𝑡)} ada dan ℒ 𝑓 𝑛 𝑡 = 𝑠 𝑛 𝐹 𝑠 − 𝑠 𝑛−1 𝑓 0 − ⋯ − 𝑠𝑓 𝑛−2 0 − 𝑓 𝑛−1 (0), untuk 𝑠 > 𝑐
  • 14. CONTOH : Tentukan masalah nilai awal 𝑥′′ − 𝑥′ − 6𝑥 = 0, 𝑥 0 = 2, 𝑥′ 0 = −1 JAWAB : Penerapan Transformasi Laplace pada persamaan di atas menghasilkan ℒ 𝑥′′ 𝑡 − ℒ 𝑥′ 𝑡 − 6ℒ 𝑥 𝑡 = 0 𝑠2 𝑋 𝑠 − 2𝑠 + 1 − 𝑠𝑋 𝑠 − 2 − 6𝑋 𝑠 = 0 𝑋 𝑠 = 2𝑠 − 3 𝑠2 − 𝑠 − 6 = 3/5 𝑠 − 3 + 7/5 𝑠 + 2 Invers Laplacenya menghasilkan ℒ−1 𝑥 𝑡 = 3 5 𝑒3𝑡 + 7 5 𝑒−2𝑡 *Note : Transformasi Laplace mengubah persamaan diferensial linier menjadi persamaan aljabar yang dapat diselesaikan
  • 15. TransformasiMasalahNilaiAwal Penerapan transformasi Laplace pada PD linier orde 2 tak homogen maka diperoleh 𝑎𝑥′′ 𝑡 + 𝑏𝑥′ 𝑡 + 𝑐𝑥 𝑡 = 𝑓(𝑡) 𝑎ℒ 𝑥′′ 𝑡 + 𝑏ℒ 𝑥′ 𝑡 + 𝑐ℒ 𝑥 𝑡 = ℒ(𝑓(𝑡)) 𝑎 𝑠2 𝑋 𝑠 − 𝑠𝑥 0 − 𝑥′ 0 + 𝑏 𝑠𝑋 𝑠 − 𝑥′ 0 + 𝑐𝑋 𝑠 = 𝐹(𝑠) 𝑎𝑠2 + 𝑏𝑠 + 𝑐 𝑋 𝑠 − 𝑠𝑥 0 + 𝑥′ 0 + 𝑏𝑥′ 0 = 𝐹(𝑠) 𝑎𝑠2 + 𝑏𝑠 + 𝑐 𝑋 𝑠 = 𝐹 𝑠 + 𝑠𝑥 0 + 𝑥′ 0 + 𝑏𝑥′ 0 𝑋 𝑠 = 𝐹 𝑠 + 𝑠𝑥 0 + 𝑥′ 0 + 𝑏𝑥′ 0 𝑎𝑠2 + 𝑏𝑠 + 𝑐
  • 16. TransformasiLaplacedariintegral TEOREMA : ℒ 0 𝑡 𝑓 𝜏 𝑑𝜏 = 𝐹(𝑠) 𝑠 , untuk 𝑠 > 𝑐 atau 0 𝑡 𝑓 𝜏 𝑑𝜏 = ℒ−1 𝐹(𝑠) 𝑠 CONTOH : ℒ−1 1 𝑠(𝑠 − 𝑎) = ℒ−1 1/(𝑠 − 𝑎) 𝑠 = 0 𝑡 ℒ−1 1 𝑠 − 𝑎 𝑑𝜏 = 0 𝑡 𝑒 𝑎𝜏 𝑑𝜏 = 1 𝑎 𝑒 𝑎𝑡 − 1
  • 17. Latihan 1. Tentukan solusi persamaan diferensial berikut dengan menggunakan transformasi Laplace a. 𝑥′′ + 4𝑥 = 0, 𝑥 0 = 5, 𝑥′ 0 = 0 b. 𝑥′′ − 𝑥′ − 2𝑥 = 0, 𝑥 0 = 0, 𝑥′ 0 = 2 c. 𝑥′′ + 𝑥 = cos 3𝑡 , 𝑥 0 = 1, 𝑥′ 0 = 0 d. 𝑥′′ + 3𝑥′ + 2𝑥 = 0, 𝑥 0 = 0, 𝑥′ 0 = 2 e. 𝑥′ = 2𝑥 + 𝑦, 𝑦′ = 6𝑥 + 3𝑦, 𝑥 0 = 1, 𝑦 0 = −2 f. 𝑥′ + 2𝑦′ + 𝑥 = 0, 𝑥′ − 𝑦′ + 𝑦 = 0, 𝑥 0 = 0, 𝑦 0 = 1
  • 18. Lanjutan 2. Tentukan invers transformasi Laplace dari fungsi a. 𝐹 𝑠 = 1 𝑠(𝑠2+1) b. 𝐹 𝑠 = 1 𝑠2(𝑠2−9)