SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
KELOMPOK 5
1. Fathatul Fikriyah (1114500015)
2. Nandito Over Beek (1114500093)
 Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan
kepada seseorang atau kepada sekelompok orang
dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan
dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap
tuntutan hidup.
 Bimbingan Pribadi merupakan upaya untuk
membantu individu dalam menemukan dan
mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dam mandiri
serta sehat jasmani dan rohani.
 Bimbingan Pribadi-Sosial merupakan upaya
layanan yang diberikan kepada siswa agar mampu
mengatasi permasalahan-permasalahan yang
dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial,
sehingga mampu membina hubungan sosial yang
harmonis di lingkungannya.
 Menurut Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan yaitu:
1 . Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan
pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat
kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
3. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat
fluktuatif antara yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, serta
mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya.
4. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan
konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan,
baik fisik maupun psikis.
5. Memiliki sifat positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
6. Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat.
7. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau
menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga
dirinya.
8. Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk
komitmen, terhadap tugas dan kewajibannya.
9. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship),
yang diwujudkan dalam bentuk persahabatan, persaudaraan atau
silaturahmi dengan sesama manusia.
10. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah)
baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun orang lain.
11. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
1. Pada bimbingan pribadi-sosial, konselor secara
berkesinambungan memfasilitasi individu agar
mampu menjadi agen perubahan (agent of change)
bagi dirinya dan lingkungannya.
2. Pemahaman diri secara penuh dan utuh.
3. Belajar berkomunikasi yang lebih sehat.
4. Berlatih tingkah laku baru yang lebih sehat.
5. Belajar untuk mengungkapkan diri secara penuh dan
utuh.
6. Individu mampu bertahan.
7. Menghilangkan gejala-gejala yang disfungsional.
a. Definisi program
 Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru
pembimbing atau konselor sekolah adalah mengelola program
bimbingan dan konseling, yaitu: merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan merancang tindak lanjut atau mendesain
perbaikan atau pengembangan program bimbingan dan
konseling (Yusuf, 2009: 68-69).
b. Prinsip-prinsip dalam Pengembangan Program
Program bimbingan yang disusun secara baik dan matang tentu
saja akan memberikan banyak keuntungan, yaitu baik bagi siswa
yang mendapatkan layanan maupun bagi guru pembimbing atau
staf bimbingan yang melaksanakannya.
1. Disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan
nyata siswa.
2. Diatur menurut skala prioritas berdasarkan
kebutuhan siswa.
3. Dikembangkan secara berangsur-angsur dengan
melibatkan semua unsur petugas.
4. Mempunyai tujuan yang ideal tetapi realistis.
5. Mencerminkan komunikasi yang berkesinambungan
di antara semua staf pelaksana.
6. Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.
7. Penyusunannya disesuaikan dengan program pendidikan
dan pengajaran di sekolah yang bersangkutan.
8. Memberikan kemungkinan pelayanan kepada seluruh
siswa.
9. Memperlihatkan peran yang penting dalam
menghubungkan sekolah dengan masyarakat.
10. Berlangsung sejalan dengan proses penilaian baik
mengenai program, kemajuan siswa yang dibimbing, dan
kemajuan pengetahuan, kemampuan serta sikap para
petugas pelaksananya.
11. Menjamin keseimbangan dan kesinambungan pelayanan
bimbingan.
1. Tujuan setiap langkah bimbingan akan lebih jelas.
2. Setiap petugas bimbingan akan menyadari peranan
dan tugasnya.
3. Penyediaan fasilitas akan lebih sempurna.
4. Pemberian pelayanan lebih teratur dan memadai.
5. Memungkinkan lebih eratnya komunikasi dengan
berbagai pihak yang berkepentingan dengan
kegiatan bimbingan.
6. Adanya kejelasan kegiatan bimbingan di antara
keseluruhan kegiatan program sekolah.
1. Karakteristik para peserta didik serta kebutuhan
akan bimbingan dan konseling.
2. Dasar dan tujuan lembaga pendidikan
bersangkutan.
3. Kemampuan lembaga dalam menyediakan dana dan
fasilitas yang diperlukan.
4. Lingkup sasaran dan prioritas kegiatan.
5. Jenis kegiatan dan layanan yang perlu
diprioritaskan.
6. Ketersediaan tenaga profesional untuk
melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling.
c. Komponen Program
 1) Layanan dasar
a) Bimbingan Klasikal
b) Pelayanan Orientasi
c) Pelayanan Informasi
d) Bimbingan Kelompok
e) Pelayanan Pengumpulan Data
2) Layanan responsif
 a) Konseling individual dan kelompok
 b) Referal (rujukan atau alih tangan)
 c) Kolaborasi dengan guru mata pelajaran dan wali kelas
 d) Kolaborasi dengan orang tua
 e) Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah
 f) Konferensi kasus
 g) Kunjungan rumah
 3) Perencanaan Individual
Konselor membantu konseli menganalisis kekuatan dan
kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh
yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangan.
Melalui perencanaan individual, siswa memiliki pemahaman,
penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif.
Fungsi konselor dalam perencanaan individual meliputi pemberian
pertimbangan, penempatan dan penilaian individual.
 4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan
memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan
secara menyeluruh melalui pengembangan profesional (hubungan
masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat),
manajemen program, penelitian dan pengembangan.
1. Penyesuaian Sosial Siswa Berdasarkan Gender
Penyesuaian sosial menandakan kemampuan atau kapasitas yang
dimiliki individu untuk bereaksi secara efektif dan wajar pada
realitas sosial, situasi, dan relasi sosial dengan cara yang dapat
diterima dan memuaskan sesuai ketentuan dalam kehidupan
sosial.
Selain itu, penyesuaian didefinisikan juga sebagai proses yang
mencakup respon mental dan perilaku di dalam mengatasi
tuntutan sosial yang membebani dirinya dan dialami dalam
relasinya dengan lingkungan sosial (Schneiders, 1964: 454).
tujuan bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi-sosial adalah
untuk membantu siswa agar;
1. memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan
dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan
pribadi, keluarga, maupun pergaulan dengan teman sebaya;
2. memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing;
3. memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif
antara yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan, serta mampu
meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut;
4. memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara obyektif dan konstruktif,
baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik psikis
maupun fisik;
5. memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang
lain;
6. bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai
orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya;
7. memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara tepat dan
sehat;
8. memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk
komitmen terhadap tugas atau kewajibannya;
9. memiliki kemampuan berinteraksi sosial yang diwujudkan dalam
bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahmi
dengan swsama manusia;
10. memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik, baik yang
bersifat internal maupun dengan orang lain;
11. memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan secara efektif.

More Related Content

What's hot

Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar DewantaraRefleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantarasrimaryati49
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKNur Arifaizal Basri
 
Tujuan dan aspek aspek konseling
Tujuan dan aspek aspek konselingTujuan dan aspek aspek konseling
Tujuan dan aspek aspek konselingArgo pusoro
 
Perancangan Media (sriwahyuni)
Perancangan Media (sriwahyuni)Perancangan Media (sriwahyuni)
Perancangan Media (sriwahyuni)Sriwahyuni LP
 
Desain dan pengelolaan kelas yang baik bagi mahasiswa agar proses belajar men...
Desain dan pengelolaan kelas yang baik bagi mahasiswa agar proses belajar men...Desain dan pengelolaan kelas yang baik bagi mahasiswa agar proses belajar men...
Desain dan pengelolaan kelas yang baik bagi mahasiswa agar proses belajar men...Taufiq Rifa'i
 
tujuan pendidikan jasmani di sekolah dasar
tujuan pendidikan jasmani di sekolah dasartujuan pendidikan jasmani di sekolah dasar
tujuan pendidikan jasmani di sekolah dasarYanseBetnaArte
 
Jenis dan karakteristik media pembelajaran
Jenis dan karakteristik media pembelajaranJenis dan karakteristik media pembelajaran
Jenis dan karakteristik media pembelajaranYuningsih Yuningsih
 
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranTeori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranharjunode
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkNur Arifaizal Basri
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaPrincess Indry
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)Nur Arifaizal Basri
 
Skenario pembelajaran menggunakan pendekatan scientific hibdi
Skenario pembelajaran menggunakan pendekatan scientific hibdiSkenario pembelajaran menggunakan pendekatan scientific hibdi
Skenario pembelajaran menggunakan pendekatan scientific hibdiina85
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Model Konsep Kurikulum
Model Konsep KurikulumModel Konsep Kurikulum
Model Konsep KurikulumEmirita Reta
 

What's hot (20)

Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar DewantaraRefleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
 
Media Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 DimensiMedia Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 Dimensi
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
Tujuan dan aspek aspek konseling
Tujuan dan aspek aspek konselingTujuan dan aspek aspek konseling
Tujuan dan aspek aspek konseling
 
Perancangan Media (sriwahyuni)
Perancangan Media (sriwahyuni)Perancangan Media (sriwahyuni)
Perancangan Media (sriwahyuni)
 
Desain dan pengelolaan kelas yang baik bagi mahasiswa agar proses belajar men...
Desain dan pengelolaan kelas yang baik bagi mahasiswa agar proses belajar men...Desain dan pengelolaan kelas yang baik bagi mahasiswa agar proses belajar men...
Desain dan pengelolaan kelas yang baik bagi mahasiswa agar proses belajar men...
 
tujuan pendidikan jasmani di sekolah dasar
tujuan pendidikan jasmani di sekolah dasartujuan pendidikan jasmani di sekolah dasar
tujuan pendidikan jasmani di sekolah dasar
 
BK PRIBADI SOSIAL
BK PRIBADI SOSIALBK PRIBADI SOSIAL
BK PRIBADI SOSIAL
 
Jenis dan karakteristik media pembelajaran
Jenis dan karakteristik media pembelajaranJenis dan karakteristik media pembelajaran
Jenis dan karakteristik media pembelajaran
 
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranTeori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
 
Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-taba
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Skenario pembelajaran menggunakan pendekatan scientific hibdi
Skenario pembelajaran menggunakan pendekatan scientific hibdiSkenario pembelajaran menggunakan pendekatan scientific hibdi
Skenario pembelajaran menggunakan pendekatan scientific hibdi
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
 
Model Konsep Kurikulum
Model Konsep KurikulumModel Konsep Kurikulum
Model Konsep Kurikulum
 
Sumber belajar
Sumber belajarSumber belajar
Sumber belajar
 
Kedudukan sosiologi dalam bimbingan dan konseling
Kedudukan sosiologi dalam bimbingan dan konselingKedudukan sosiologi dalam bimbingan dan konseling
Kedudukan sosiologi dalam bimbingan dan konseling
 

Similar to Teknik menangani masalah pribadi sosial

357604315 dokumen-tips-progfoitulkutoram-bimbingan-konseling-di-sekolah-dasar...
357604315 dokumen-tips-progfoitulkutoram-bimbingan-konseling-di-sekolah-dasar...357604315 dokumen-tips-progfoitulkutoram-bimbingan-konseling-di-sekolah-dasar...
357604315 dokumen-tips-progfoitulkutoram-bimbingan-konseling-di-sekolah-dasar...AgungSetiaBudi16
 
bimbingan konseling
bimbingan konselingbimbingan konseling
bimbingan konselingfirdauswatul
 
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkupBimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkupaidadwiinizuka.blogspot.com
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layananUnnes
 
Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingMozanni Tia
 
Aaa peranan bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter siswa dalam
Aaa peranan bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter siswa dalamAaa peranan bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter siswa dalam
Aaa peranan bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter siswa dalammunir_ahmad
 
Aaa peranan bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter siswa dalam
Aaa peranan bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter siswa dalamAaa peranan bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter siswa dalam
Aaa peranan bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter siswa dalammunir_ahmad
 
SKKPD DALAM BK dan PENDIDIKAN NASIONAL puskusbuk 2020.pptx
SKKPD DALAM BK dan PENDIDIKAN NASIONAL puskusbuk 2020.pptxSKKPD DALAM BK dan PENDIDIKAN NASIONAL puskusbuk 2020.pptx
SKKPD DALAM BK dan PENDIDIKAN NASIONAL puskusbuk 2020.pptxalmirafidela1
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingMara Sutan Siregar
 
Etika guru
Etika guruEtika guru
Etika guruYenima27
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingDede Kurnia
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanburhan to
 
131420725 peranan-guru-pendidikan-moral-di-sekolah
131420725 peranan-guru-pendidikan-moral-di-sekolah131420725 peranan-guru-pendidikan-moral-di-sekolah
131420725 peranan-guru-pendidikan-moral-di-sekolahAznida Ninie
 
Bab i-esensi-bimbingan-dan-konseling
Bab i-esensi-bimbingan-dan-konselingBab i-esensi-bimbingan-dan-konseling
Bab i-esensi-bimbingan-dan-konselingjudi man
 
Ds pend moral thn 2 versi bm
Ds pend moral thn 2 versi bmDs pend moral thn 2 versi bm
Ds pend moral thn 2 versi bmMarwan Mansor
 

Similar to Teknik menangani masalah pribadi sosial (20)

357604315 dokumen-tips-progfoitulkutoram-bimbingan-konseling-di-sekolah-dasar...
357604315 dokumen-tips-progfoitulkutoram-bimbingan-konseling-di-sekolah-dasar...357604315 dokumen-tips-progfoitulkutoram-bimbingan-konseling-di-sekolah-dasar...
357604315 dokumen-tips-progfoitulkutoram-bimbingan-konseling-di-sekolah-dasar...
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
 
bimbingan konseling
bimbingan konselingbimbingan konseling
bimbingan konseling
 
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkupBimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layanan
 
Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konseling
 
Aaa peranan bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter siswa dalam
Aaa peranan bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter siswa dalamAaa peranan bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter siswa dalam
Aaa peranan bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter siswa dalam
 
Aaa peranan bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter siswa dalam
Aaa peranan bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter siswa dalamAaa peranan bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter siswa dalam
Aaa peranan bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter siswa dalam
 
Bidang bk
Bidang bkBidang bk
Bidang bk
 
Pendidikan Karakter
Pendidikan KarakterPendidikan Karakter
Pendidikan Karakter
 
SKKPD DALAM BK dan PENDIDIKAN NASIONAL puskusbuk 2020.pptx
SKKPD DALAM BK dan PENDIDIKAN NASIONAL puskusbuk 2020.pptxSKKPD DALAM BK dan PENDIDIKAN NASIONAL puskusbuk 2020.pptx
SKKPD DALAM BK dan PENDIDIKAN NASIONAL puskusbuk 2020.pptx
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konseling
 
Etika guru
Etika guruEtika guru
Etika guru
 
Persyaratan kepribadian dalam bk
Persyaratan kepribadian dalam bkPersyaratan kepribadian dalam bk
Persyaratan kepribadian dalam bk
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatan
 
131420725 peranan-guru-pendidikan-moral-di-sekolah
131420725 peranan-guru-pendidikan-moral-di-sekolah131420725 peranan-guru-pendidikan-moral-di-sekolah
131420725 peranan-guru-pendidikan-moral-di-sekolah
 
Bab i-esensi-bimbingan-dan-konseling
Bab i-esensi-bimbingan-dan-konselingBab i-esensi-bimbingan-dan-konseling
Bab i-esensi-bimbingan-dan-konseling
 
Ds pend moral thn 2 versi bm
Ds pend moral thn 2 versi bmDs pend moral thn 2 versi bm
Ds pend moral thn 2 versi bm
 

More from Bimbingan dan Konseling (Nandito.1114500093) (12)

Penanganan krisis
Penanganan krisisPenanganan krisis
Penanganan krisis
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Pendekatan client centered
 
Media bk (2) pengembangan media pembelajaran
Media bk (2) pengembangan media pembelajaranMedia bk (2) pengembangan media pembelajaran
Media bk (2) pengembangan media pembelajaran
 
Bk belajar kesulitan belajar
Bk belajar  kesulitan belajarBk belajar  kesulitan belajar
Bk belajar kesulitan belajar
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Keluarga Dan Perkawinan Konseling Keluarga
Keluarga Dan Perkawinan Konseling KeluargaKeluarga Dan Perkawinan Konseling Keluarga
Keluarga Dan Perkawinan Konseling Keluarga
 
Perilaku Beragama Menurut pendekatan Humanistik
Perilaku Beragama Menurut pendekatan HumanistikPerilaku Beragama Menurut pendekatan Humanistik
Perilaku Beragama Menurut pendekatan Humanistik
 
Terapi Realitas APTL
Terapi Realitas APTLTerapi Realitas APTL
Terapi Realitas APTL
 
Pergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Pergaulan Bebas Remaja Saat IniPergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Pergaulan Bebas Remaja Saat Ini
 
Menumbuhkan minat belajar siswa
Menumbuhkan minat belajar siswaMenumbuhkan minat belajar siswa
Menumbuhkan minat belajar siswa
 
PPT (Motivasi Belajar)
PPT (Motivasi Belajar)PPT (Motivasi Belajar)
PPT (Motivasi Belajar)
 
PPT (kode etik bk)
PPT (kode etik bk)PPT (kode etik bk)
PPT (kode etik bk)
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

Teknik menangani masalah pribadi sosial

  • 1. KELOMPOK 5 1. Fathatul Fikriyah (1114500015) 2. Nandito Over Beek (1114500093)
  • 2.  Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan kepada seseorang atau kepada sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan hidup.  Bimbingan Pribadi merupakan upaya untuk membantu individu dalam menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dam mandiri serta sehat jasmani dan rohani.
  • 3.  Bimbingan Pribadi-Sosial merupakan upaya layanan yang diberikan kepada siswa agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang harmonis di lingkungannya.
  • 4.  Menurut Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan yaitu: 1 . Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya. 2. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing. 3. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. 4. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis. 5. Memiliki sifat positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
  • 5. 6. Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat. 7. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya. 8. Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen, terhadap tugas dan kewajibannya. 9. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk persahabatan, persaudaraan atau silaturahmi dengan sesama manusia. 10. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun orang lain. 11. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
  • 6. 1. Pada bimbingan pribadi-sosial, konselor secara berkesinambungan memfasilitasi individu agar mampu menjadi agen perubahan (agent of change) bagi dirinya dan lingkungannya. 2. Pemahaman diri secara penuh dan utuh. 3. Belajar berkomunikasi yang lebih sehat. 4. Berlatih tingkah laku baru yang lebih sehat. 5. Belajar untuk mengungkapkan diri secara penuh dan utuh. 6. Individu mampu bertahan. 7. Menghilangkan gejala-gejala yang disfungsional.
  • 7. a. Definisi program  Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru pembimbing atau konselor sekolah adalah mengelola program bimbingan dan konseling, yaitu: merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan merancang tindak lanjut atau mendesain perbaikan atau pengembangan program bimbingan dan konseling (Yusuf, 2009: 68-69). b. Prinsip-prinsip dalam Pengembangan Program Program bimbingan yang disusun secara baik dan matang tentu saja akan memberikan banyak keuntungan, yaitu baik bagi siswa yang mendapatkan layanan maupun bagi guru pembimbing atau staf bimbingan yang melaksanakannya.
  • 8. 1. Disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata siswa. 2. Diatur menurut skala prioritas berdasarkan kebutuhan siswa. 3. Dikembangkan secara berangsur-angsur dengan melibatkan semua unsur petugas. 4. Mempunyai tujuan yang ideal tetapi realistis. 5. Mencerminkan komunikasi yang berkesinambungan di antara semua staf pelaksana. 6. Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.
  • 9. 7. Penyusunannya disesuaikan dengan program pendidikan dan pengajaran di sekolah yang bersangkutan. 8. Memberikan kemungkinan pelayanan kepada seluruh siswa. 9. Memperlihatkan peran yang penting dalam menghubungkan sekolah dengan masyarakat. 10. Berlangsung sejalan dengan proses penilaian baik mengenai program, kemajuan siswa yang dibimbing, dan kemajuan pengetahuan, kemampuan serta sikap para petugas pelaksananya. 11. Menjamin keseimbangan dan kesinambungan pelayanan bimbingan.
  • 10. 1. Tujuan setiap langkah bimbingan akan lebih jelas. 2. Setiap petugas bimbingan akan menyadari peranan dan tugasnya. 3. Penyediaan fasilitas akan lebih sempurna. 4. Pemberian pelayanan lebih teratur dan memadai. 5. Memungkinkan lebih eratnya komunikasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan kegiatan bimbingan. 6. Adanya kejelasan kegiatan bimbingan di antara keseluruhan kegiatan program sekolah.
  • 11. 1. Karakteristik para peserta didik serta kebutuhan akan bimbingan dan konseling. 2. Dasar dan tujuan lembaga pendidikan bersangkutan. 3. Kemampuan lembaga dalam menyediakan dana dan fasilitas yang diperlukan. 4. Lingkup sasaran dan prioritas kegiatan. 5. Jenis kegiatan dan layanan yang perlu diprioritaskan. 6. Ketersediaan tenaga profesional untuk melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling.
  • 12. c. Komponen Program  1) Layanan dasar a) Bimbingan Klasikal b) Pelayanan Orientasi c) Pelayanan Informasi d) Bimbingan Kelompok e) Pelayanan Pengumpulan Data 2) Layanan responsif  a) Konseling individual dan kelompok  b) Referal (rujukan atau alih tangan)  c) Kolaborasi dengan guru mata pelajaran dan wali kelas  d) Kolaborasi dengan orang tua  e) Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah  f) Konferensi kasus  g) Kunjungan rumah
  • 13.  3) Perencanaan Individual Konselor membantu konseli menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangan. Melalui perencanaan individual, siswa memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif. Fungsi konselor dalam perencanaan individual meliputi pemberian pertimbangan, penempatan dan penilaian individual.  4) Dukungan Sistem Dukungan sistem kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan profesional (hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat), manajemen program, penelitian dan pengembangan.
  • 14. 1. Penyesuaian Sosial Siswa Berdasarkan Gender Penyesuaian sosial menandakan kemampuan atau kapasitas yang dimiliki individu untuk bereaksi secara efektif dan wajar pada realitas sosial, situasi, dan relasi sosial dengan cara yang dapat diterima dan memuaskan sesuai ketentuan dalam kehidupan sosial. Selain itu, penyesuaian didefinisikan juga sebagai proses yang mencakup respon mental dan perilaku di dalam mengatasi tuntutan sosial yang membebani dirinya dan dialami dalam relasinya dengan lingkungan sosial (Schneiders, 1964: 454).
  • 15. tujuan bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi-sosial adalah untuk membantu siswa agar; 1. memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun pergaulan dengan teman sebaya; 2. memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing; 3. memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan, serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut; 4. memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara obyektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik psikis maupun fisik;
  • 16. 5. memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain; 6. bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya; 7. memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara tepat dan sehat; 8. memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya; 9. memiliki kemampuan berinteraksi sosial yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahmi dengan swsama manusia; 10. memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik, baik yang bersifat internal maupun dengan orang lain; 11. memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan secara efektif.